RINGKASAN MATERI
DIODA SEBAGAI PEMBENTUK GELOMBANG
DISUSUN OLEH :
NAMA : SYAFRINALDI
NIM : 16033081
DOSEN :Drs.Hufri.Msi
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Pengertian
Dioda (Diode) adalah Komponen Elektronika Aktif yang terbuat dari bahan
semikonduktor dan mempunyai fungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah tetapi
menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Oleh karena itu, Dioda sering dipergunakan
sebagai penyearah dalam Rangkaian Elektronika. Dioda pada umumnya mempunyai 2
Elektroda (terminal) yaitu Anoda (+) dan Katoda (-) dan memiliki prinsip kerja yang
berdasarkan teknologi pertemuan p-n semikonduktor yaitu dapat mengalirkan arus dari sisi
tipe-p (Anoda) menuju ke sisi tipe-n (Katoda) tetapi tidak dapat mengalirkan arus ke arah
sebaliknya.
Gambar1.b .Bentuk Tegangan masukan dan keluaran dari rangkaian pengapit diode tanpa
bias.
Gambar1.c .Pengapit Dioda dengan Bias
Manfaat rangkaian clamper adalah menambahkan nilai DC pada sinyal AC. Rangkaian
clamper menggunakan kapasitor dan diode :
Pada uraian ini hanya akan dibahas rangkaian pelipat-dua tegangan atau voltage
doubler.
1. Pada puncak setengah perioda negatif, D1 terbias forward dan D2 terbias reverse. Hal
ini menyebabkan kapasitor C1 dimuati hingga tegangan puncak Vin dengan polaritas
positif di sebelah kanan.
2. Pada puncak setengah perioda positif, D1 terbias reverse dan D2 terbias forward.
Karena Vin dan C1 terpasang seri, maka C2 akan diisi hingga 2 x Vin. Dengan kata
lain, C2 akan diisi oleh tegangan sebesar Vin + VC1.
3. Setelah beberapa siklus, tegangan pada C2 akan sama dengan 2 x Vin.
Pada saat tegangan skunder trafo berpolaritas positip (setengah siklus positip), maka
dioda D1 menghantar dan dioda D2 tidak menghantar.Secara ideal dioda yang sedang
menghantar dianggap hubung singkat.Oleh karena itu C1 diisi tegangan melalui D1 hingga
mencapai Vm dengan polaritas seperti ditunjukkan pada gambar berikut.
Pada saat setengah siklus berikutnya yaitu siklus negatip, maka dioda D1 tidak
menghantar dan dioda D2 menghantar. Oleh karena itu kapasitor C2 diisi tegangan dari
skunder trafo sebesar Vm dan dari C1 sebesar Vm, sehingga total sebesar 2 Vm.
Apabila pada output diberi resistor beban (RL), maka tegangan pada ujung C2 turun
selama siklus positip dan diisi kembali hingga 2 Vm selama siklus negatip. Bentuk
gelombang output pada ujung C2 adalah seperti bentuk output penyearah setengah
gelombang dengan filter C. Tegangan puncak inverse (PIV) untuk setiap diode adalah 2 Vm.
Ditinjau dari segi bentuknya ada dua macam pelipat tegangan yaitu kombinasi dari perata
(rectifier) dengan pengapit dan kombinasi dari pengapit dan perata (rectifier).
Rangkaian power supply tegangan tinggi variable l ini dapat memberikan tegangan output
yang dapat diatur dari 0 volt hingga 330 Volt DC. Arus maksimum yang dapat diberikan oleh
rangkaian power supply ini adalah 100 mA. Power supply tegangan tinggi variable ini
menggunakan transformer 1:1 yang berarti tidak ada fator penurun tegangan (step-down) atau
penaik tegangan (step-up) sehingga tegangan output tetap 220 volt AC. Fungsi transformer
1:1 ini adalah sebagai isolator antara jaringan AC PLN dengan jaringan listrik power supply.
Regulator tegangan variable pada rangkaian power supply tegangan tinggi ini menggunakan
transistor T2 BC547 dan FET T1 BUZ326. Untuk membuat rangkaian power supply
tegangan tinggi variable ini dilihat skema rangkaian dannilai kompoonen rangkaian power
supply tegangan tinggi sebagai berikut:
Rangkaian power supply tegangan tinggi variable pada gambar diatas terdiri dari beberapa
bagian sebagai berikut :
1. Isolator, bagian ini berfungsi untuk mengisolasi jaringan listrik antara jaringan listrik
PLN dengan jaringan listrik rangkaian power supply tegangan tinggi. Bagian isolator
ini menggunakan transformer isolator 1 :1 sehingga output tetap 220 volt AC.
2. Rectifier, bagian ini berfungsi untuk mengubah tegangan AC 220V menjadi tegangan
DC 320 volt. Untuk mengubah tegangan AC menjadi tegangan DC pada rangkaian
power supply tegangan tinggi variable ini digunakan dioda bridge D1 dan kapasitor
elektrolit C1 150 uF/400V.
3. Regulator tegangan, rangakian regulator tegangan ini berfungsi untuk mengatur
tegangan output power supply tegangan tinggi dari 0 volt DC hingga 330 volt DC
dengan kapasitas arus maksimum 100 mA. Bagian ini dibangun oleh konfigurasi
transsistor T2 BC547 dan FET T1 tipe BUZ326. Untuk mengatur tegangan output
rangkaian power supply variable tegangan tinggi ini dapat dilakukan dengan mengatur
tuas potensiometer R3 500KOhm.
Untuk menambah kapasitas arus maksimum dari rangkaian power supply ini dapat
dilakukan dengan mengganti nilai komponen tersebut dengan kemampuan lebih besar.
Komponen yang harus diganti apabila ingin menambah kapasitas arus maksimal adaalah :
1. Transformer TR1
2. Dioda D1
3. Transistor T1
Daftar Pustaka
file:///C:/Users/Public/Documents/Elektronika%20Dasar%201/___F'Shamouzcier___%20%2
0Clamper,%20Cliper,%20dan%20Pelipat%20Tegangan%20(Multiple%20Voltage).htm
http://belajarber-sama.blogspot.co.id/2013/02/rangkaian-power-supply-tegangan-
tinggi.html?m=1
http://elektronika-dasar.web.id/pelipat-tegangan-voltage-multiplier-setengah-gelombang/
http://elektronika-dasar.web.id/rangkaian-clamper-penggeser-sinyal/
Tim Pengajar Elektronika Dasar. 2017. Modul Praktikum Elektronika Dasar. Padang :
FMIPA UNP.
Sutrisno. 1986. Elektronika :Teori Dasar dan Penerapannya, Jilid 1. Bandung :Penerbit ITB.