Anda di halaman 1dari 213

DRAFT_8 JUNI 2015

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT


(MTBS)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


Jakarta, 2015
PENILAIAN, KLASIFIKASI DAN TINDAKAN / PENGOBATAN
BALITA SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

TANYAKAN PADA IBU MENGENAI MASALAH ANAKNYA


Tanyakan apakah kunjungan pertama atau kunjungan ulang untuk masalah tersebut.
Ÿ Jika kunjungan pertama, lakukan penilaian sesuai bagan berikut.
Ÿ Jika kunjungan ulang, gunakan petunjuk pada pelayanan tindak lanjut

MEMERIKSA TANDA BAHAYA UMUM GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN


TANYAKAN: LIHAT dan DENGAR : Terdapat salah satu atau
Perlu lebih tanda berikut :
Ÿ Apakah anak bisa minum atau Ÿ Apakah anak rewel atau
menyusu ? gelisah, letargis atau tidak penanganan
 Tidak bisa minum atau
SEGERA
Ÿ Apakah anak memuntahkan sadar ? menyusu.
semua makanan dan/atau Ÿ Apakah anak mengalami  Memuntahkan semua - Bila sedang kejang beri diazepam
minuman ? kejang saat ini ? makanan dan/atau
Ÿ Apakah anak pernah kejang Ÿ Apakah terdengar stridor* ? - Bila ada stridor pastikan tidak ada sumbatan jalan napas
minuman
selama sakit ini ? Ÿ Apakah anak tampak biru  Pernah atau sedang PENYAKIT- Bila ada stridor, sianosis, dan ujung tangan dan kaki
(sianosis) ?
Ÿ Apakah ujung tangan dan kaki mengalami kejang SANGAT
 Rewel atau gelisah. BERAT pucat dan dingin berikan oksigen
Ÿ pucat dan dingin ?
 Letargis atau tidak - Cegah agar gula darah tidak turun
sadar
- Jaga anak tetap hangat
 Ada stridor
- RUJUK SEGERA
 Tampak biru
(sianosis)

* Untuk memeriksa stridor, anak harus dalam keadaan tenang. Ujung tangan dan khaki
Seorang anak dengan tanda bahaya umum memerlukan penanganan SEGERA. pucat dan dingin
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015 BUKU BAGAN 01
02 BUKU BAGAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015

TANYAKAN KELUHAN UTAMA : GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN


r u
i r
Ap k a
ak s s
a i
ah
d o
an e k Ÿ Tarikan dinding dada ke
n s dalam  Beri Oksigen
ak PNEUMONIA  Beri dosis pe
g i
me a g ATAU BERAT  RUJUK SEG
n e
nd n Ÿ Saturasi Oksigen < 90%
eri p
u
ta l
s
ba e
Umur anak : Napas cepat apabila :
tu o 2 bulan - <12 bulan  50 kali atau lebih per menit
k x 12 bulan - <5 tahun  40 kali atau lebih per menit
y
ata m
e
u t * Rujukan tidak memungkinkan, tangani Beri Amoks

su e anak sesuai dengan pedoman nasional Beri pelega

r rujukan Obati wheez

ka pneumonia atau sebagaimana pada PNEUMONIA  Apabila batuk >
(  Napas cepat untuk pemeri
r j
Buku Saku Tatalaksana Anak di RS
 Nasihati kap
* Pemberian amoksisilin oral untuk 5
be i hari dapat digunakan pada pasien  Kunjungan u
k dengan napas cepat tanpa tarikan
rn a dinding dada ke dalam pada
daerah HIV meluas /
ap a terkonsentrasi.
as d
a Dimaksud dengan RUJUK disini adalah
? ) ke Dokter Puskesmas, Puskesmas
Perawatan atau Rumah Sakit
u
n  Beri peleda
JIKA YA,
t  Obati wheez
 Tidak ada tanda-tanda BATUK
u
 Apabila batuk
TANYAKAN : LIHAT, DENGAR, dan k Pneumonia Berat
Berapa lama? PERIKSA : BUKAN untuk pemeri
m maupun Pneumonia PNEUMONIA  Nasihati kap
Ÿ Hitung e  Kunjungan u
napas n
dalam 1 i
menit
 Lihat apakah ada tarikan l
dinding dada ke dalam a
i
 Lihat dan dengar adanya
wheezing s
Ÿ P
a
e
t
Apakah anak menderita diare ?
GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN
JIKA YA Terdapat dua atau lebih  Jika Tidak ada klasifikasi berat lain :
tanda-tanda berikut :  Beri cairan untuk dehidrasi berat dan tablet Zinc
TANYAKAN : LIHAT dan RABA : sesuai rencana terapi C
Untuk
 Letargis atau tidak sadar  Jika anak juga mempunyai klasifikasi berat lain :
Ÿ Sudah berapa lama ? DEHIDRASI
Ÿ Lihat keadaan umum anak :  Mata Cekung. DIARE  RUJUK SEGERA
Ÿ Adakah darah dalam Apakah :  Tidak bisa minum atau DEHIDRASI  Jika masih bisa minum, berikan ASI dan larutan
tinja ? Ÿ Letargis atau tidak sadar ? malas minum. BERAT oralit selama perjalanan.
Ÿ Gelisah dan rewel/mudah marah?  Cubitan kulit perut  Jika anak >2 Tahun dan ada kolera di daerah tersebut,
kembali sangat lambat. beri antibiotik untuk kolera.
Ÿ Lihat apakah matanya cekung ?

Ÿ Beri anak minum, Apakah :


Terdapat dua atau lebih  Beri cairan, tablet Zinc dan makanan sesuai Rencana
Ÿ Tidak bisa minum atau malas
Klasifikasikan tanda-tanda berikut : Terapi B
minum ?  Jika terdapat klasifikasi berat lain :
Ÿ Haus, minum dengan lahap ? DIARE
 Gelisah, rewel / mudah  RUJUK SEGERA ke Rumah Sakit
marah. DIARE  Jika masih bisa minum, berikan ASI dan larutan
Ÿ Cubit kulit perut untuk mengetahui
 Mata cekung. DEHIDRASI oralit selama perjalanan.
turgor. Apakah Kembalinya :
Ÿ Sangat lambat (> 2 detik) ?  Haus, minum dengan RINGAN/  Nasihati kapan kembali segera.
Ÿ Lambat (masih sempat terlihat lahap. SEDANG  Kunjungan ulang 3 hari jika tidak ada perbaikan.
lipatan kulit) Ÿ Cubitan kulit perut
kembali lambat

 Tidak cukup tanda-tanda  Beri cairan, tablet Zinc dan makanan sesuai Rencana
untuk diklasifikasikan DIARE Terapi A
sebagai diare dehidrasi TANPA  Nasihati kapan kembali segera.
berat atau
ringan/sedang. DEHIDRASI  Kunjungan ulang 3 hari jika tidak ada perbaikan.

 Dengan dehidrasi. DIARE  Atasi dehidrasi sebelum dirujuk, kecuali ada klasifikasi
PERSISTEN berat lain.
dan jika DIARE BERAT  RUJUK
14 HARI ATAU  Tanpa dehidrasi.  Nasihati pemberian makan untuk Diare Persisten.
LEBIH DIARE  Beri tablet zinc selama 10 hari berturut-turut
PERSISTEN  Kunjungan ulang 3 hari.

 Ada darah dalam tinja  Beri antibiotik yang sesuai


dan jika ada
DARAH DALAM DISENTRI  Beri tablet zinc selama 10 hari berturut-turut
TINJA  Nasihati kapan kembali segera.
 Kunjungan ulang 3 hari.
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015 BUKU BAGAN 03
04 BUKU BAGAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015
Apakah anak demam ?
(berdasarkan anamnesis ATAU teraba panas ATAU suhu ≥ 37,5◦C * GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN
JIKA YA  Beri dosis pertama artemeter injeksi atau kinin injeksi
Ÿ Tentukan Risiko Malaria : Tinggi atau rendah atau Tanpa Risiko Risiko  Ada tanda bahaya PENYAKIT untuk malaria berat
Ÿ Jika tanpa risiko, tanyakan : riwayat bepergian ke daerah Malaria ATAU BERAT  Beri dosis pertama antibiotik yang sesuai
malaria dalam 1-2 minggu terakhir, dan tentukan daerah  Cegah agar gula darah tidak turun
Tinggi atau  Kaku kuduk DENGAN
risiko sesuai tempat yang dikunjungi.  Berikan satu dosis parasetamol untuk demam ≥ 38,5 °C
Rendah DEMAM
 RUJUK SEGERA
TANYAKAN : LIHAT dan PERIKSA :
Ÿ Sudah berapa lama Ÿ Lihat dan periksa adanya
kaku kuduk  Demam (pada anamnesis  Beri obat anti malaria oral pilihan pertama
anak demam?  Beri satu dosis parasetamol untuk demam ≥ 38,5 °C
Ÿ Jika lebih dari 7 hari, apakah Ÿ Lihat adanya pilek
atau teraba panas atau  Nasihati ibu kapan kembali segera
demam setiap hari ? Ÿ Lihat adanya penyebab
suhu ≥ 37,5 °C MALARIA  Kunjungan ulang 3 hari jika tetap demam
Ÿ Apakah pernah demam oleh bakteri ** Klasifikasika
Ÿ Lihat adanya tanda-tanda  Jika demam berlanjut lebih dari 7 hari, RUJUK untuk
menderita malaria atau n DAN
minum obat malaria ? CAMPAK saat ini: DEMAM penilaian lebih lanjut.
Ÿ Apakah anak menderita campak - Ruam kemerahan dikulit Ÿ Mikroskopis RDT positif
dalam jangka waktu 3 bulan yang menyeluruh DAN
terakhir? - Terdapat salah satu
 Beri satu dosis parasetamol untuk demam ≥ 38,5 °C
tanda berikut:
 Beri antibiotik yang sesuai untuk penyebab lain dari
batuk, pilek, mata DEMAM
 RDT negatif, ATAU demam yang ditemukan
merah.
 Ditemukan penyebab MUNGKIN  Nasihati ibu kapan harus kembali
demam lainnya BUKAN  Kunjungan ulang dalam 3 hari jika tetap demam
MALARIA  Jika demam berlanjut lebih dari 7 hari, RUJUK untuk
penilaian lebih lanjut
LAKUKAN TES MALARIA *** jika tidak ada klasifikasi berat : PENYAKIT  Beri dosis pertama antibiotik yang sesuai
* pada semua kasus demam di daerah risiko tinggi  Ada tanda bahaya umum
BERAT  Cegah agar gula darah tidak turun
atau Tanpa Risiko ATAU
* pada daerah risiko rendah jika tidak ditemukan penyebab pasti Malaria dan  Kaku kuduk DENGAN  Beri satu dosis parasetamol untuk demam ≥ 38,5 °C
demam tidak ada DEMAM  RUJUK SEGERA
riwayat  Beri satu dosis parasetamol untuk demam ≥ 38,5 °C
bepergian ke  Tidak ada tanda bahaya DEMAM  Beri antibiotik yang sesuai untuk penyebab lain dari
daerah malaria umum DAN BUKAN demam yang ditemukan
 Tidak ada kaku kuduk MALARIA  Nasihati ibu kapan harus kembali
 Kunjungan ulang 2 hari jika tetap demam
 Jika demam berlanjut lebih dari 7 hari, RUJUK untuk
penilaian lebih lanjut

 Beri vitamin A dosis pengobatan


Jika anak menderita campak sekarang atau dalam 3 bulan  Ada tanda bahaya umum  Beri dosis pertama antibiotik yang sesuai
ATAU CAMPAK
terakhir  Jika ada kekeruhan pada kornea atau nanah pada mata
Klasifikasikan
Ÿ Lihat adanya luka di mulut. Apakah dalam/luas ?  Adanya kekeruhan pada DENGAN
CAMPAK kornea mata ATAU KOMPLIKASI berikan salep mata tetrasiklin
Ÿ Lihat adanya nanah pada mata  Ada luka di mulut yang BERAT****  Jika demam tinggi (≥ 38,5° C) beri dosis pertama
Ÿ Lihat adanya kekeruhan pada kornea dalam atau luas parasetamol
 RUJUK SEGERA
CAMPAK
* Suhu berdasarkan suhu aksila.  Ada nanah pada mata, DENGAN 
* Tanda-tanda demam oleh bakteri antara
ATAU KOMPLIKASI  GEJALA KLASIFIKASI TIN
lain : luka pada mulut,
pembengkakan/kemerahan pada kulit,  Ada luka pada mulut PADA MATA 
nyeri perut bawah, atau nyeri saat buang DAN/ATAU Klasifikasikan LIHAT dan Kla  Ada tanda tanda syok
air kecil Demam untuk RABA : sifi atau gelisah
MULUT 
* Jika tidak tersedia pemeriksaan malaria: Demam Berdarah kas
 Campak sekarang atau ATAU
Risiko malaria tinggi --> klasifikasikan Dengue, hanya jika Periksa tanda- ika  Jika ada s
sebagai MALARIA; CAMPAK  : demam 2 sampai tanda syok : n
Risiko rendah malaria dan TIDAK ADA dalam 3 bulan terakhir  Muntah bercampur segera cair
dengan 7 hari Ÿ Ujung D darah/seperti kopi  Jika tidak
PENYEBAB DEMAM YANG JELAS -->
klasifikasikan sebagai ekstre E ATAU minum, be
MALARIA TANYAKAN : mitas Berak berwarna hitam jumlah cair
M 
* Komplikasi penting lain dari campak, Ÿ Apakah teraba ATAU DEMAM Jika tidak a
A 
pneumonia, stridor, diare, infeksi telinga, demam dingin M  Perdarahan dari hidung BERDARAH minum, be
dan gizi buruk mendadak DAN B atau gusi DENGUE (DBD) dalam perj
tinggi dan nadi E ATAU
terus sangat R  Bintik-bintik perdarahan  Beri dosis
menerus? lemah/t D di kulit (petekie) dan uji 38,5 ° C), ti
Ÿ Apakah ada idak A torniket positif  RUJUK SE
bintik merah R
teraba A ATAU
di kulit atau
H Ÿ Sering muntah
perdarahan Lihat adanya : D
dari Ÿ Perdarahan E
hidung/gusi? dari N
Ÿ Apa G
hidung/gusi
kah Ÿ Bintik U
anak perdar E
mun ahan
tah di kulit
? (peteki
Jika e)
YA : Ÿ Jika sedikit
- Apakah dan tidak
sering? ada tanda
- Apakah lain dari
muntah DBD :
dengan Lakukan uji
darah atau torniket, jika
seperti mungkin
kopi?
Ÿ Apakah berak
berwarna
hitam?
Ÿ Apakah ada
nyeri ulu
hati atau
anak
gelisah?
 Demam mendadak tinggi
dan terus menerus ATAU  Beri dosis pertama parasetamol, jika demam tinggi
 Nyeri ulu hati atau MUNGKIN DBD (≥ 38,5 ° C), tidak boleh golongan salisilat dan ibuprofen
 Nasihati untuk lebih banyak minum: oralit/cairan lain.
Jika ada sedikit petekie TANPA tanda lain dari DBD, DAN uji torniket gelisah ATAU  Nasihati kapan kembali segera
tidak dapat dilakukan, klasifikasikan sebagai DBD.  Bintik-bintik perdarahan  Kunjungan ulang 1 hari jika tetap demam
di kulit dan uji torniket (-)

 Obati penyebab lain dari demam


 Beri dosis pertama parasetamol, jika demam tinggi
 Tidak ada satupun gejala DEMAM (≥ 38,5 ° C), tidak boleh golongan salisilat dan
di atas MUNGKIN ibuprofen
BUKAN DBD  Nasihati kapan kembali segera
 Kunjungan ulang 2 hari jika tetap demam
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015 BUKU BAGAN 05
06 BUKU BAGAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015
Apakah Anak
Mempunyai Masalah GEJALA KLASIFIKASI
Telinga?

JIKA YA  Pembengkakan yang
nyeri di belakang telinga MASTOIDITIS 
TANYAKAN : LIHAT dan RABA : 
 Apakah ada nyeri telinga? 
 Adakah rasa penuh di telinga ?  Nyeri telinga, ATAU
 Adakah cairan/nanah keluar dari   Rasa penuh di telinga 
telinga? dan dapat keluar cairan INFEKSI 
Jika Ya, berapa lama? dari telinga selama TELINGA AKUT 
kurang dari 14 hari

 Tampak cairan/nanah 
INFEKSI
keluar dari telinga dan TELINGA

telah terjadi selama 14 KRONIS 
hari atau lebih

 Tidak ada nyeri telinga TIDAK ADA


DAN tidak ada nanah INFEKSI 
keluar dari telinga TELINGA
MEMERIKSA STATUS GIZI
GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN
Periksa tanda-tanda Gizi Buruk  Terlihat sangat kurus  Beri dosis pertama antibiotik yang sesuai
Klasifikasika
LIHAT dan RABA : ATAU  Tangani anak untuk mencegah turunnya kadar gula
n
 Edema pada kedua kaki darah
Ÿ Lihat dan raba adanya pembengkakan di kedua STATUS GIZI
ATAU  Hangatkan badan
punggung kaki.  BB/PB (TB) < - 3 SD  RUJUK SEGERA
Ÿ Tentukan berat badan (BB) menurut panjang ATAU LiLA <11,5 cm
badan (PB) atau tinggi badan (TB) berdasarkan DAN salah satu dari :
umur jenis kelamin. - ada tanda bahaya
BB/PB (TB) < - 3 SD umum atau GIZI BURUK
BB/PB (TB) ≥ - 3 SD - < - 2 SD - ada klasifikasi berat DENGAN
BB/PB (TB) antara - 2 SD - + 2 SD atau KOMPLIKASI
Ÿ Ukur LiLA pada anak umur ≥ 6 bulan. - ada masalah
Jika BB / PB (TB) < -3 SD ATAU LiLA < 11,5
pemberian ASI
cm, maka :

Ÿ Periksa salah satu atau lebih dari tanda-tanda


komplikasi medis berikut :
Ÿ Apakah ada tanda bahaya umum
 Beri antibiotik yang sesuai selama 5 hari
Ÿ Apakah ada klasifikasi berat  Tangani anak untuk mencegah turunnya kadar gula darah
 Hangatkan badan
Ÿ Jika tidak ada komplikasi medis, lakukan  Terlihat sangat kurus  Berikan makanan rehabilitasi/pemulihan gizi sesuai
penilaian pemberian ASI pada anak  Edema minimal (kedua kebutuhan anak gizi buruk yaitu 150-220 kkal/kgBB/hr,
umur < 6 bulan, apakah ada masalah punggung tangan/kaki) protein 4-6 g/kgBB/hr
atau tidak tampak edema GIZI BURUK  Lakukan pemeriksaan kemungkinan adanya penyakit
pemberian ASI?  BB/PB (TB) < - 3 SD TANPA penyerta (misalnya TB, malaria, HIV, cacingan dll)
ATAU LiLA < 11,5 cm KOMPLIKASI  Nasihati kapan kembali segera
DAN tidak ada  Kunjungan ulang 7 hari
komplikasi medis

 Lakukan Penilaian Pemberian Makan pada anak dan


nasihati sesuai “Anjuran Makan Untuk Anak Sehat Maupun
 BB/PB (TB) Sakit”. Bila ada masalah pemberian makan, kunjungan
≥ - 3 SD - < - 2 SD
ATAU GIZI ulang 7 hari.
LiLA antara 11,5 cm - KURANG  Lakukan penilaian kemungkinan infeksi TB.
<12,5 cm  Kunjungan ulang 30 hari.

 BB/PB (TB) antara  Jika anak berumur kurang dari 2 tahun, lakukan penilaian
- 2 SD - + 2 SD ATAU pemberian makan dan nasihati sesuai “anjuran Makan
LiLA ≥ 12,5 cm Untuk Anak sehat Maupun Sakit”.Bila ada masalah
GIZI BAIK pemberian makan kunjungan ulang 7 hari
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015 BUKU BAGAN 07
08 BUKU BAGAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015
MEMERI
KSA GEJALA KLASIFIKASI
ANEMIA  Telapak tangan sangat ANEMIA
pucat BERAT

LIHAT :
 Lihat kepucatan pada telapak tangan.
Apakah :
- Sangat pucat?
- Agak pucat?  Telapak tangan agak
pucat ANEMIA

 Tidak ditemukan tanda


kepucatan pada telapak
tangan TIDAK
ANEMIA
MEMERIKSA STATUS HIV
GEJALA/TANDA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN

MEMERIKSA ADANYA INFEKSI HIV Klasifikasikan INFEKSI HIV


STATUS Anak usia 18 bulan keatas dan Tes HIV Positif
TERKONFIRMASI
Bagan digunakan pada anak yang tidak dalam perawatan HIV HIV
Anak usia < 18 bulan dan tes HIV Positif, ATAU
Tentukan risiko HIV, Apakah daerah epidemi HIV meluas, atau epidemi HIV
terkonsentrari (lihat Tabel daerah Epidemi HIV di Indonesia)
Ibu HIV Positif dan anak HIV Negatif tapi masih mendapat
JIKA DAERAH EPIDEMI HIV MELUAS ASI kurang dari 6 minggu sebelum anak di Tes HIV, ATAU
TERPAJAN HIV
TANYAKAN : LIHAT dan PERIKSA :
Ibu HIV Positif dan status HIV anak tidak diketahui
• Apakah ibu dan anak pernah • Lihat klasifikasi MTBS sebelumnya,
tes HIV? Jika Ya bagaimana apakah ada klasifikasi berat/merah
hasilnya? Ibu positif/negatif Anak usia kurang dari 18 Bulan tes HIV positif DAN terdapat Rujuk ke Puskesmas/
(selain campak dengan komplikasi, DBD,
dan anak positif/ negatif mastoiditis) salah satu dari klasifikasi MTBS Berat (selain DBD, Campak RS Rujukan ARV

• Apakah anak masih mendapat dengan komplikasi Berat dan Mastoiditis) Positif
• Periksa apakah ada bercak putih di mulut
ASI kurang dari 6 minggu ATAU DIDUGA
sebelum anak di tes HIV TERINFEKSI
• Jika hasil tes HIV dari anamnesa
• Apakah ada kematian Ibu yang Anak usia kurang dari 18 bulan tes HIV positif DAN terdapat HIV
meragukan/hasilnya tidak dapat
berkaitan dengan HIV atau Ibu dibuktikan atau belum pernah dilakukan, bercak putih di mulut yang disertai dengan riwayat kematian
HIV positif dengan gejala klinis maka lakukan tes HIV pada ibu dan anak ibu yang berkait dengan HIV atau Ibu HIV Positif dengan
berat dan bagaimana hasilnya. Anak HIV gejala klinis berat
positif/negatif, ibu HIV positif/negatif
KEMUNGKINAN Tangani Infeksi yang ada
Anak tes HIV negatif ATAU Ibu Tes HIV Negatif BUKAN INFEKSI
HIV
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015 BUKU BAGAN 09
10 BUKU BAGAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015
MEMERIKSA STATUS HIV
GEJALA/TANDA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN
MEMERIKSA ADANYA INFEKSI HIV
Klasifikasikan INFEKSI HIV
Bagan digunakan pada anak yang tidak dalam perawatan HIV STATUS Anak usia 18 bulan keatas dan Tes HIV Positif TERKONFIRMASI
HIV
Tentukan risiko HIV, Apakah daerah epidemi HIV meluas, atau epidemi HIV
Anak usia kurang dari 18 bulan, tes HIV positif DAN terdapat
terkonsentrari (lihat halaman 78 - 80)
terdapat salah satu dari klasifikasi MTBS Berat (selain DBD,
Campak dengan komplikasi Berat dan Mastoiditis)
JIKA DAERAH EPIDEMI HIV TERKONSENTRASI, anak dilakukan pemeriksaan
adanya infeksi HIV hanya jika ada klasifikasi berat pada saat pemeriksaan MTBS
ATAU DIDUGA
TERINFEKSI Rujuk ke Puskesmas/
TA m LIHAT • Ji u ercak
dan Anak usia kurang dari 18 bulan, tes HIV positif DAN terdapat
NY a ka putih di
AK PERIKS bercak putih di mulut yang disertai dengan riwayat kematian
A: a mulut
AN • A d maka ibu yang berkait dengan HIV atau Ibu HIV Positif dengan
: p • Liha a lakukan gejala klinis berat
H t ja tes HIV
• A Anak tes HIV negatif ATAU Ibu Tes HIV Negatif
I klasi w pada ibu
p
fikas a dan anak
a
i b dan
k
MT a bagaiman
a n a
BS
h Y hasilnya
seb
elu A apakah
i d anak HIV
mny
b ar positif/ne
a,
u i gatif, ibu
apa
kah p HIV
d er positif/ne
ada
a ta gatif
klasi
n ny
fikas
i a
a a
bera
n n
t/
a di
mer
k sa
ah
(sel m
p pi
ain
e n
cam
r g
pak
n d
den
a a
gan
h n/
kom
at
plika
t a
si,
e u
DB
s a
D,
n
mas
H ak
toidi
I m
tis)
V e
? • Peri m
p
ksa
J u
apa
i ny
k kah ai
a ada kl
berc as
Y ak ifi
a puti ka
h di si
b b
mul
a er
ut at
g
a at
i a
MEMERIKSA STATUS IMUNISASI
Umur Jenis Vaksin
0-7 Hari HB 0
1 Bulan BCG, Polio 1*
2 Bulan DPT-HB-Hib 1, Polio 2
Imunisasi Dasar **
3 Bulan DPT-HB-Hib 2, Polio 3
Jadwal Imunisasi
4 Bulan DPT-HB-Hib 3, Polio 4
IPV
9 Bulan Campak
18 Bulan DPT-HB-Hib
Imunisasi Lanjutan
24 Bulan Campak

* Bayi lahir di fasilitas kesehatan, imunisasi BCG dan Polio 1 diberikan sebelum dipulangkan
* Jika anak sehat atau sakit ringan dan belum lengkap imunisasi dasarnya maka segera lengkapi
imunisasi dasarnya, KECUALI ANAK AKAN DIRUJUK SEGERA
Nasehati ibu kapan harus kembali untuk mendapat imunisasi berikutnya

PEMBERIAN VITAMIN A
Jadwal suplementasi : Setiap Februari dan Agustus

Umur 6 bulan sampai 11 bulan : 100.000 IU (kapsul biru)


Umur 12 bulan sampai 59 bulan : 200.000 IU (kapsul merah)

Jika seorang anak belum mendapatkannya dalam 6 bulan terakhir, berikan satu dosis sesuai umur

MENILAI MASALAH / KELUHAN LAIN

Pastikan bahwa setiap anak dengan Tanda Bahaya Umum apapun harus dirujuk setelah mendapatkan
dosis pertama antibiotik dan tindakan pra rujukan lainnya.
Pengecualian : Upaya rehidrasi dengan Rencana Terapi C mungkin bisa menghilangkan tanda bahaya
umum sehingga rujukan tidak diperlukan lagi.
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015 BUKU BAGAN 11
12 BUKU BAGAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015

PENGOBATAN
LAKUKAN LANGKAH-LANGKAH DALAM TINDAKAN/PENGOBATAN YANG TELAH DITETAPKAN
DALAM BAGAN PENILAIAN DAN KLASIFIKASI
MENGAJARI IBU CARA PEMBERIAN OBAT ORAL DI RUMAH

Ikuti dengan teliti petunjuk dosis dan lamanya pemberian obat

Antimalaria Oral Untuk Malaria Falciparum


ANTI MALARIA PILIHAN PERTAMA :Dihydroartemisinin dan Piperakuin + Primakuin ATAU Artesunat + Amodiakuin dan Primakuin
ANTI MALARIA PILIHAN KEDUA :KINA DAN PRIMAKUIN (ANAK < 1 TAHUN : HANYA KINA)
11 - < 18 Kg

Pilihan Pertama
Hari 1 Hari 2 dan 3
Umur atau Berat Badan
DHP Primakuin DHP
2 - < 12 Bulan
atau 1/2 Tidak diberikan 1/2
6 - <11 Kg
12 bulan - < 5 Tahun
atau 1 3/4 1
Tidak
3 X 1/2 3 X 1/2
diberikan
Pilihan Kedua
Hari 1 Hari 2 sampai Hari 7
Kina Primakuin Kina 3X1 3/4 3X1
ATAU
Pilihan Pertama Pilihan Kedua
Hari 1 Hari 2 dan 3 Hari 1 Hari 2 sampai Hari 7
Umur atau Berat Badan
Artesunat Amodiakuin Primakuin Artesunat Amodiakuin Kina Primakuin Kina
2 - < 12 Bulan
atau 1/2 1/2 Tidak Diberikan 1/2 1/2 3 X 1/2 Tidak diberikan 3 X 1/2
6 - <11 Kg
12 bulan - < 5 Tahun
atau 1 1 3/4 1 1 3X1 3/4 3X1
11 - < 18 Kg
Obat anti malaria harus diberikan sesudah
makan
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015 BUKU BAGAN 13
14 BUKU BAGAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015
MENGAJARI IBU CARA PEMBERIAN OBAT ORAL DI RUMAH
Antimalaria Oral untuk Malaria Non Falciparum (Vivax / Ovale)
ANTI MALARIA PILIHAN PERTAMA : Dihydroartemisinin dan Piperakuin (DHP) + Primakuin ATAU Artesunate dan Amodiakuin + Primakuin
ANTI MALARIA PILIHAN KEDUA : Kina + Primakuin
Pilihan Pertama Pilihan Kedua
Hari 1 Sampai Hari 3 Hari 4 dan 14 Hari 1 Sampai Hari 7 Hari 8 sampai Hari 14
Umur atau Berat Badan
DHP Primakuin Primakuin Kina Primakuin Primakuin
2 - < 12 Bulan
Tidak 3 X 1/2 Tidak diberikan Tidak diberikan
atau 1/2 diberikan Tidak diberikan
6 - <11 Kg
12 bulan - < 5 Tahun 3X1 1/4 1/4
atau 1 1/4 1/4
11 - < 18 Kg
ATAU
Pilihan Pertama Pilihan Kedua
Hari 1 Sampai Hari 3 Hari 4 sampai Hari 14 Hari 1 Sampai Hari 7 Hari 8 sampai Hari 14
Umur atau Berat Badan
Artesunat Amodiakuin Primakuin Artesunat Primakuin Kina Primakuin Primakuin
2 - < 12 Bulan
atau 1/2 1/2 Tidak diberikan 1/2 Tidak diberikan 3 X 1/2 Tidak diberikan Tidak diberikan
6 - <11 Kg
12 bulan - < 5 Tahun
atau 1 1 1/4 1 1/4 3X1 1/4 1/4
11 - < 18 Kg
Obat anti malaria harus diberikan sesudah makan
MENGAJARI IBU CARA PEMBERIAN OBAT ORAL DI RUMAH
Antimalaria Oral Untuk Infeksi Campur P. falciparum + P.Vivaks/P.Ovale
ANTI MALARIA PILIHAN PERTAMA :Dihydroartemisinin dan Piperakuin (DHP) + Primakuin
ANTI MALARIA PILIHAN KEDUA :Artesunate dan Amodiakuin + Primakuin
Pilihan Pertama Pilihan Kedua
Hari 1 Sampai Hari 3 Hari 4 dan 14 Hari 1 Sampai Hari 3 Hari 4 sampai Hari 14
Umur atau Berat Badan
DHP Primakuin Primakuin Artesunat Amodiakuin Primakuin Primakuin
2 - < 12 Bulan
Tidak
atau 1/2 Tidak diberikan Tidak diberikan 1/2 1/2 Tidak diberikan
6 - <11 Kg diberikan
12 bulan - < 5 Tahun
atau 1 1/4 1/4 1 1 1/4 1/4
11 - < 18 Kg
Obat anti malaria harus diberikan sesudah
makan
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015 BUKU BAGAN 15
16 BUKU BAGAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015
MENGAJARI IBU CARA PEMBERIAN OBAT ORAL DI RUMAH
Parasetamol untuk Demam Tinggi (³t38,5 °C) atau Sakit Telinga Pemberian Vitamin A Untuk Pengobatan ( Dosis sesuai umur )
PARASETAMOL Gejala Hari ke 1 Hari ke 2 Hari ke 15
Setiap 6 jam sampai demam atau nyeri telinga hilang Campak dengan komplikasi pada
√ √ √
UMUR atau BERAT mata dan/atau mulut
TABLET 500 mg TABLET 100 mg SIRUP 120 mg/5 ml
BADAN Campak √ - -
2 bulan - < 6 bulan 2,5 ml Dosis Vitamin A Untuk (Pengobatan)
1/8 1/2
(4 - < 7 kg) (1/2 sdk takar)
UMUR DOSIS
6 bulan - < 3 tahun 5 ml
1/4 1 50.000 IU
(7 - < 14 kg) (1 sdk takar) < 6 bulan
(½ kapsul biru)
3 tahun - < 5 tahun 7,5 ml 100.000 IU
1/2 2 6 bulan - 11 bulan
(14 - < 19 kg) (1½ sdk takar) (kapsul biru)
Obat Cacingan 200.000 IU
12 bulan - 59 bulan
Jika anak ANEMIA, berumur ≥ 4 bulan, belum pernah mendapat obat ini dalam 6 bulan terakhir, beri obat (kapsul merah)
cacingan dosis tunggal
PILIHAN PERTAMA : ALBENDAZOL
PILIHAN KEDUA : PIRANTEL PAMOAT
ALBENDAZOL PIRANTEL PAMOAT
UMUR TABLET 400 mg UMUR atau BERAT BADAN TABLET 125 mg DOSIS TUNGGAL
4 bulan - 9 bulan (6 - < 8 kg) ½
1 tahun - < 2 tahun ½
9 bulan - < 1 tahun 3/4
1 tahun - < 3 tahun 1
2 tahun - < 5 tahun 1
3 tahun - < 5 tahun 1½

Zat Besi untuk pengobatan ANEMIA


Beri tiap hari selama 4 minggu untuk anak umur 6 bulan sampai 5 tahun
TABLET BESI (FOLAT) SIRUP BESI
UMUR atau BERAT BADAN (60 mg besi elemental dan 0,25 mg asam folat) (setiap 5 ml mengandung 30 mg besi elemental)
1 x sehari 1 x sehari
6 bulan - < 12 bulan (7 - < 10 kg) ¼ 2,5 ml (½ sendok takar)
12 bulan - < 5 tahun (10 - < 19 kg) ½ 5 ml (1 sendok takar)
MENGAJARI IBU CARA MENGOBATI Mengeringkan Telinga dengan Bahan Penyerap
Ÿ Keringkan telinga sekurang-kurangnya 3 kali sehari
Ÿ Gulung selembar kain penyerap bersih dan lunak atau kertas tissu yang
INFEKSI LOKAL DI RUMAH kuat, menjadi sebuah sumbu. Jangan gunakan lidi kapas
Ÿ Jelaskan alasan pemberian obat Ÿ Masukkan sumbu tersebut ke dalam telinga anak
Ÿ Keluarkan sumbu jika sudah basah
Ÿ Ganti sumbu dengan yang baru dan ulangi langkah di atas sampai telinga anak
Ÿ Uraikan langkah-langkah pengobatan sebagaimana tercantum dalam
kering
kotak yang sesuai
Untuk INFEKSI TELINGA :
Ÿ Amati cara ibu melakukan pengobatan di klinik
Ÿ Teteskan 3-5 tetes larutan H2O2 3% pada telinga yang sakit, lalu
Ÿ Jelaskan berapa kali dia harus mengerjakannya di rumah
keringkan dengan kertas tissu. Lakukan hal ini 3 kali sehari.
Ÿ Sesudah mengeringkan telinga, teteskan derivat Quinolon 2-3 tetes/kali dan
Ÿ Berikan obat yang telah digunakan dalam peragaan untuk dilanjutkan
biarkan selama 10 menit. Berikan 2x sehari, pagi dan malam selama 14 hari.
di rumah
Ÿ Cek pemahaman ibu. Mengobati Luka di Mulut dengan antiseptik mulut

Ÿ Obati luka di mulut 2 kali sehari selama 5 hari


Ÿ Cucilah tangan
Mengobati Infeksi Mata dengan tetes/Salep Mata Ÿ Basuhlah mulut anak dengan jari yang dibungkus kain bersih yang
telah dibasahi larutan garam
Bersihkan kedua mata, 3 kali sehari. Ÿ Oleskan antiseptik mulut
Ÿ Cucilah tangan Ÿ Cuci tangan kembali
Ÿ Mintalah anak untuk memejamkan mata
Ÿ Gunakan kapas basah untuk membersihkan nanah
Meredakan Batuk dan Melegakan tenggorokan dengan Bahan yang Aman
Berikan obat tetes/salep mata kloramfenikol/tetrasiklin 3 kali sehari
Ÿ Mintalah anak melihat ke atas. Tarik kelopak mata bawah perlahan ke Bahan aman yang dianjurkan:
arah bawah Ÿ ASI eksklusif sampai umur 6 bulan
Ÿ Teteskan obat tetes mata atau oleskan sejumlah kecil salep di bagian Ÿ Kecap manis atau madu dicampur dengan air jeruk nipis (Madu
dalam kelopak mata tidak dianjurkan untuk anak umur < 1 tahun)
Ÿ Cuci tangan kembali
Obat yang tidak dianjurkan:
Obati sampai kemerahan hilang
Ÿ Semua jenis obat batuk yang dijual bebas yang mengandung atropin,
Jangan menggunakan salep/tetes mata yang mengandung codein dan derivatnya atau alkohol
Ÿ Obat-obatan dekongestan oral dan nasal
kortikosteroid atau memberi sesuatu apapun di mata
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015 BUKU BAGAN 17
18 BUKU BAGAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015
Ÿ Berikan dosis pertama
(6 - < 8 kg) suntikan Artemeter
9 bulan - < 12 bulan sebelum dirujuk (dosis
lihat di bawah)
PEMBERIAN PENGOBATAN INI (8 - < 10 kg)
2,25 ml = 450 mg
Ÿ Jika rujukan tidak
Pemberian Diazepam untuk
HANYA DI KLINIK 12 bulan - < 3 tahun menghentikan kejang memungkinkan dan hasil
pemeriksaan laboratorium
3 ml = 600
Ÿ mg
Miringkan anak dan bersihkan dan klinis menunjukkan
Ÿ Jelaskan kepada ibu mengapa obat (10 - < 14 kg) jalan napas. Jangan masukkan malaria berat ikuti petunjuk
tersebut harus diberikan 3 tahun - < 5 tahun apapun ke dalam mulut anak berikut :
Ÿ Tentukan dosis yang sesuai dengan berat Ÿ Berikan 0,5 mg/kg diazepam cairan
3,75 = 750 mg
badan dan umur anak (14 - < 19 kg) injeksi per rektal menggunakan Suntikan Artemeter intramuskular
Ÿ Gunakan jarum dan alat suntik steril. Ukur syringe kecil 1 cc tanpa jarum Ÿ Hari 1 : 3,2 mg/kg BB
dosis dengan tepat (seperti syringe tuberkulin) atau Ÿ Hari 2 : 1,6 mg/kg BB
Ÿ Berikan obat suntikan intramuskular dengan menggunakan kateter Ÿ Hari 3 : 1,6 mg/kg BB
Ÿ Jika anak tidak dapat dirujuk, ikuti petunjuk Ÿ Periksa gula darah, lalu lakukan
yang diberikan tatalaksana atau cegah agar tidak Jika anak belum sadar dalam 3 hari,
turun RUJUK SEGERA
Ÿ Beri oksigen dan RUJUK
Beri antibiotik intramuskular Ÿ Jika kejang tidak berhenti setelah 5 Jika anak sudah bisa makan
menit ulangi dosis diazepam
UNTUK ANAK YANG HARUS DIRUJUK (maksimal 2 kali), dan minum, gantikan
TAPI TIDAK DAPAT MENELAN OBAT  Jika sudah terpasang akses vena dengan pemberian obat
ORAL maka diberikan diazepam 0,25-0,5 mg antimalaria oral untuk
 Beri dosis pertama Ampisillin + IV Malaria Falciparum pertama
Gentamisin intramuskular dan RUJUK Ÿ Jika kejang belum teratasi, dapat selama 3 hari
SEGERA diberikan fenitoin 20 mg/kg IV atau
fenobarbital 20 mg/kg IV (bila tidak Keterangan : setiap ml mengandung
JIKA RUJUKAN TIDAK MEMUNGKINKAN tersedia fenobarbital iv berikan 80 mg Artemeter.
Ÿ Ulangi suntikan Ampisillin intramuskular sediaan im dalam dosis sama)
setiap 6 jam selama 5 hari
Ÿ Lanjutkan dengan pemberian UMUR atau BERAT BADAN DIAZEPAM (10 mg/2 ml)
antibiotik yang sesuai, untuk
melengkapi 10 hari pengobatan 2 - 6 bulan (5-7 kg)

6 - 12 bulan (7-<10 kg)


12 bulan - 3 tahun (10-<14 kg)
AMPISILIN 3 - 5 tahun (14-19 kg)
UMUR atau BERAT
Dosis: 50 mg per kg BB Suntikan Artemeter untuk malaria
BADAN Tambahkan 4,0 ml aquadest dalam berat
1000 mg sehingga menjadi 1000 mg/5 (ANTI MALARIA PILIHAN PERTAMA
ml atau 200 mg/ml UNTUK MALARIA BERAT)
2 bulan - < 4 bulan UNTUK ANAK YANG HARUS DIRUJUK
1,25 ml = 250 mg KARENA PENYAKIT BERAT DENGAN
(4 - < 6 kg)
DEMAM
4 bulan - < 9 bulan 1,75 ml = 350 mg
PENGOBATAN UNTUK WHEEZING
Pemberian Bronkodilatator Kerja Cepat (Inhalasi) : EPINEFRIN SUBKUTAN
Ÿ Salbutamol nebulisasi
Ÿ Salbutamol MDI (Metered Doses Inhaler) dengan Spacer
Ÿ Bila kedua cara tidak tersedia berikan dengan epinefrin (adrenalin) secara subkutan EPINEFRIN DOSIS
Jika pengobatan inhalasi tidak mungkin diberikan, berikan Bronkodilator Oral 0,01 ml/kg BB
1 : 1000 (0,1%)
Dosis maksimal 0,3 ml
SALBUTAMOL NEBULASI

SALBUTAMOL NEBULASI DOSIS Ÿ Berikan 0,01 ml/kg BB epinefrin subkutan dengan menggunakan spuit 1
2,5 mg + NaCL 0,9 % hingga 4 - ml (spuit BCG)
2,5 mg/ 2,5 ml NaCL Ÿ Jika setelah 20 menit pemberian tidak ada perbaikan ulangi pemberian
6ml (sesuai alat yang dipakai) epinefrin 1 dosis
Ÿ Tuangkan larutan bronkodilator dan 2-4 ml NaCl steril ke bagian dalam nebuliser
Ÿ Berikan pada anak saat uap mulai muncul sampai larutan habis
Ÿ Berikan setiap 4 jam, lalu kurangi setiap 6-8 jam bila ada perbaikan Pemberian Bronkodilator Oral
Ÿ Pada kasus berat dapat diberikan setiap jam dalam waktu yang singkat Salbutamol Oral 3 Kali Sehari Selama 3 Hari

Tablet Tablet
SALBUTAMOL MDI DENGAN SPACER Umur atau Berat badan
2 mg 4 mg
Berikan inhalasi salbutamol untuk wheezing
2 bulan - < 12 bulan (< 10 kg) ½ ¼
PENGGUNAAN SPACER* 12 bulan - < 5 tahun (10-19 kg) 1 ½
Penggunaan spacer adalah cara untuk mengantarkan bronkodilator secara efektif ke dalam paru-paru.
Anak di bawah 5 tahun sebaiknya tidak diberikan inhaler tanpa spacer.
Bila digunakan dengan benar, spacer bekerja sebaik nebulizer
Ÿ Dari salbutamol metered inhaler (100 µg/puff). Berikan 2 puff
Ÿ Evaluasi 1 jam pertama setiap 15-20 menit

Spacer dapat dibuat dengan menggunakan cara sebagai berikut


Ÿ Gunakan botol minum kemasan 500 ml atau yang sejenis
Ÿ Buat lubang pada dasar botol dengan ukuran sama besar dengan mulut inhaler (gunakan pisau yang tajam)
Ÿ Potong botol antara 1/4 bagian atas dan 3/4 bagian bawah lalu pisahkan bagian atas botol
Ÿ Buat potongan berbentuk V kecil pada pinggiran bagian terbuka botol untuk menyesuaikan dengan
hidung anak lalu gunakan sebagai masker
Ÿ Bakar sudut pinggiran botol dengan lilin agar tidak tajam
Ÿ Pada bayi kecil, masker dapat dibuat dengan melubangi gelas plastik (bukan dari bahan polystyrene).
Spacer komersil dapat digunakan jika tersedia.

Menggunakan inhaler dengan spacer :


Ÿ Singkirkan tutup inhaler. Kocok inhaler
Ÿ Masukkan mulut inhaler melalui lubang dalam botol atau gelas plastik
Ÿ Letakkan bukaan botol pada mulut anak dan perintahkan anak untuk bernapas lewat mulut. Tekan inhaler dan
semprotkan salbutamol ke dalam botol sementara anak bernapas normal
Ÿ Tunggu sampai 3 atau empat kali napas lalu ulangi
Ÿ Untuk anak yang lebih kecil letakan gelas menutupi mulut dan gunakan spacer dengan cara yang sama

* Jika spacer digunakan untuk pertama kalinya, semprotkan 4-5 semprot lebih banyak
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015 BUKU BAGAN 19
20 BUKU BAGAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015
Mencegah agar gula darah tidak turun
 Jika anak masih bisa menyusu
Mintalah kepada ibu untuk menyusui anaknya

 Jika anak tidak bisa menyusu tapi masih bisa menelan


Beri perahan ASI atau susu formula / air gula 30-50 ml sebelum dirujuk

Cara membuat air gula


Larutkan 4 sendok teh (20 gr) gula dalam 200 ml air matang

 Jika anak tidak bisa menelan


Beri 50 ml susu formula / air gula melalui pipa orogastrik
Jika tidak tersedia pipa orogastrik, RUJUK SEGERA
PEMBERIAN CAIRAN TAMBAHAN UNTUK DIARE DAN MELANJUTKAN PEMBERIAN MAKAN / ASI

Lihat Rencana Terapi A

BUKU
BAGAN
(lihat anjuran PEMBERIAN MAKAN PADA ANAK SEHAT MAUPUN SAKIT)
Rencana Terapi B: Penanganan Dehidrasi Ringan/Sedang
Rencana Terapi A : Penanganan Diare di Rumah dengan Oralit
Berikan oralit di klinik sesuai yang dianjurkan selama periode 3 jam.
Jelaskan pada Ibu tentang aturan perawatan di rumah
UMUR ≤ 4 bulan 4 - < 12 bulan 1 - < 2 tahun 2 - < 5 tahun
1. BERI CAIRAN TAMBAHAN (sebanyak anak mau) JELASKAN PADA IBU BERAT BADAN < 6 kg 6 - < 10 kg 10 - < 12 kg 12 - 19 kg
Ÿ Beri ASI lebih sering dan lebih lama pada setiap kali pemberian
Ÿ Jika anak memperoleh ASI Eksklusif, berikan oralit atau air matang sebagai JUMLAH (ml) 200 - 400 400 - 700 700 - 900 900 - 1400
tambahan
Ÿ Jika anak tidak memperoleh ASI Eksklusif, berikan 1 atau lebih cairan berikut : TENTUKAN JUMLAH ORALIT UNTUK 3 JAM PERTAMA
oralit, cairan makanan (kuah sayur, air tajin) atau air matang Jumlah oralit yang diperlukan = berat badan (dalam kg) x 75 ml
Anak harus diberikan larutan oralit di rumah, jika : Digunakan UMUR hanya bila berat badan anak tidak diketahui.
Ÿ Jika anak menginginkan, boleh diberikan lebih banyak dari pedoman di atas.
Ÿ Anak telah diobati dengan Rencana Terapi B atau C dalam kunjungan ini
Ÿ Untuk anak berumur kurang dari 6 bulan yang tidak menyusu, berikan
Ÿ Anak tidak dapat kembali ke klinik jika diarenya bertambah parah
juga 100-200 ml air matang selama periode ini.
AJARI IBU CARA MENCAMPUR DAN MEMBERIKAN ORALIT TUNJUKAN CARA MEMBERIKAN LARUTAN ORALIT
BERI IBU 6 BUNGKUS ORALIT UNTUK DIBERIKAN DI RUMAH Ÿ Minumkan sedikit-sedikit tapi sering dari cangkir/mangkuk/gelas
TUNJUKAN KEPADA IBU BERAPA BANYAK HARUS MEMBERIKAN Ÿ Jika anak muntah, tunggu 10 menit. Kemudian berikan lagi lebih lambat.
Ÿ Lanjutkan ASI selama anak mau.
ORALIT/CAIRAN LAIN YANG HARUS DIBERIKAN SETIAP KALI ANAK Ÿ Bila kelopak mata bengkak, hentikan pemberian oralit dan berikan air masak atau
BUANG AIR BESAR ASI
 Sampai umur 1 tahun : 50 - 100 ml setiap kali buang air besar
BERIKAN TABLET ZINC SELAMA 10 HARI
 Umur 1 sampai 5 tahun : 100 - 200 ml setiap kali buang air besar
SETELAH 3 JAM :
Katakan kepada Ibu :
Ÿ Ulangi penilaian dan klasifikasikan kembali derajat dehidrasinya
Ÿ Agar meminumkan sedikit-sedikit tapi sering dari mangkuk/cangkir/gelas
Ÿ Pilih rencana terapi yang sesuai untuk melanjutkan pengobatan
Ÿ Jika anak muntah, tunggu 10 menit.Kemudian berikan lebih lambat
Ÿ Mulailah memberi makan anak
Ÿ Lanjutkan pemberian cairan tambahan sampai diare berhenti
JIKA IBU MEMAKSA PULANG SEBELUM PENGOBATAN SELESAI :
2. BERI TABLET ZINC SELAMA 10 HARI
Ÿ Tunjukkan cara menyiapkan cairan oralit di rumah.
3. LANJUTKAN PEMBERIAN MAKAN Ÿ Tunjukkan berapa banyak oralit yang harus diberikan di rumah untuk
4. KAPAN HARUS KEMBALI menyelesaikan 3 jam pengobatan
Ÿ Beri oralit yang cukup untuk rehidrasi dengan menabahkan 6 bungkus lagi
sesuai yang dianjurkan dalam rencana terapi A.
Ÿ Jelaskan 4 aturan perawatan diare di rumah:
1. BERI CAIRAN TAMBAHAN
2. BERI TABLET ZINC SELAMA 10 HARI
3. LANJUTKAN PEMBERIAN MAKAN
4. KAPAN HARUS KEMBALI
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015 21
22 BUKU BAGAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015

PEMBERIAN CAIRAN TAMBAHAN UNTUK DIARE DAN MELANJUTKAN PEMBERIAN MAKAN / ASI
(lihat anjuran PEMBERIAN MAKAN PADA ANAK SEHAT MAUPUN SAKIT)

Rencana Terapi C: Penanganan Dehidrasi Berat dengan Cepat


IKUTI TANDA PANAH, JIKA JAWABAN "YA", LANJUTKAN KE KANAN. JIKA "TIDAK", LANJUTKAN KE BAWAH
Ÿ Beri cairan intravena secepatnya. Jika anak bisa minum,
beri oralit melalui mulut sementara infus dipersiapkan.
MULAI DI SINI Beri 100 ml/kg cairan Ringer Laktat (atau jika tak
tersedia, gunakan cairan NACl) yang dibagi sebagai berikut
:
Pemberian
Pemberian pertama
UMUR selanjutnya 70 ml/kg
Dapatkah saudara 30 ml/kg selama :
selama :
segera memberi Bayi (di bawah umur 12 bulan) 1 Jam * 5 Jam
YA
cairan intravena? Anak (12 bulan sampai 5 tahun) 30 Menit * 2 ½ Jam

Ÿ Periksa kembali anak setiap 15-30 menit. Jika nadi belum teraba, beri tetesan lebih cepat.
Ÿ Beri oralit (kira-kira 5 ml/kg/jam) segera setelah anak mau minum. Biasanya sesudah 3-4 jam (pada bayi)
TIDAK atau sesudah 1-2 jam (pada anak) dan beri juga tablet Zinc. Keterangan :
Ÿ Periksa kembali bayi sesudah 6 jam atau anak sesudah 3 jam. Klasifikasikan Dehidrasi dan pilih Rencana 1 ml = 20 tetes/menit - infus
Terapi yang sesuai untuk melanjutkan pengobatan. makro
60 tetes/menit - (infus mikro)
a setiap 1-2 kurangnya 6 jam tu yang telah g
A jam : setelah rehidrasi g
Ÿ RUJUK
- Jika anak
ditentukan . a
da SEGE untuk
m muntah l
ka RA meyakinkan Pemb Ÿ D
i untuk terus atau bahwa Ibu dapat o
h Ÿ Mul erian s
n pengob perut makin mempertahanka s
fas
ilit u atan aila kembung, n hidrasi dengan tablet i e
intrave h beri cairan s l
as m pemberian Zinc a
na. mel lebih
pe ? Ÿ Jik aku lambat.
larutan oralit per untuk t m
mb oral.
a kan - Jika setelah semu a a
eri TIDAK ana rehi 3 jam a b
an dra keadaan l 1
cai
k
hidrasi
pend e 0
R bis si
ran tidak erita t
U a den
h
intr
J min gan membaik, Diare
av rujuk anak Z a
U um, oral r
en untuk  i
K bek it n i
a pengobatan - Umur < 6 bulan : ½
ali mel c
ter intravena.
S
ibu alui Pas - Umur ≥ 6 bulan : 1
de Ÿ Sesuda
laru pip tika (
kat E tan h 6 Ÿ Cara pemberian
a n 1
YA G oral jam, tablet Zinc :
oro
(da E it periksa se t
la R
gas - Larutkan tablet
dan trik kembali mu a dengan sedikit
m A tunj ata anak. a b air atau ASI
30 u ukk u Klasifik l dalam sendok
me ana e
n an mul asikan teh (tablet
nit) t car k t akan larut ± 30
ut. dehidra
? u a Ber yan detik), segera
si. =
k me i 20 g berikan
min Kemudi kepada anak.
TIDAK ml/
an me 2
p um
kg/j
- Apabila anak
nde 0
A e kan
am
tentuka muntah sekitar
p pad n rita setengah jam
n sel m
setelah
a Rencan Dia
g am g
ana a )
pemberian
o kny
a 6 re tablet Zinc,
b jam Terapi
Apak a me B ulangi
a (tot yang pemberian
a
sed nda e
t al sesuai dengan cara
ikit pat r
h a de 120 (A, B, i memberikan
a n mi ml/ atau C) tabl potongan lebih
k
n IV / sed Kg) et a kecil dilarutkan
OG ikit Ÿ Pe Zin n beberapa kali
a rik hingga satu
T sel c
k am
sa d dosis penuh
ke CATATAN : ses
m a o - Ingatkan
mb Ÿ Jika
a dal uai s Ibu untuk
ali mungki memberika
am dos i
si an n,
perj s n tablet
ak amati is
h ala
Zinc setiap
bi nan
anak dan t hari selama
s .
sekura
wak u 10 hari
ng- n penuh,
m s
es e
ki g
pu e
n r
di a
ar
e s
su e
da t
h e
be l
rh a
en h
ti
a
- Bil n
a a
an k
ak
m b
en i
de s
rit a
a
de m
hi i
dr n
as u
i m
be
rat a
da t
n a
m u
e
m m
erl a
uk k
an a
ca n
ira .
n
inf
us
,
tet
ap
be
rik
an
ta
bl
et
Zi
nc
PEMBERIAN CAIRAN TAMBAHAN UNTUK DBD DAN GIZI BURUK
Tindakan Pra Rujukan untuk Anak Gizi Buruk Disertai Diare
Pemberian Cairan Pra Rujukan untuk Demam
Berdarah Dengue Ÿ Berikan cairan Resomal atau modifikasinya sebanyak 5
ml/kgBBMelalui oral atau pipa nasogastrik sebelum dirujuk.
JIKA ADA TANDA SYOK, ATASI SYOK DENGAN SEGERA : Ÿ Cara pembuatan cairan :
Ÿ Beri Oksigen 2-4 liter/menit 1. Resomal :
Ÿ Segera beri cairan intravena * - Oralit 1 sachet (untuk 200 ml)
Ÿ Berikan cairan Ringer Laktat/Ringer Asetat atau NaCl 0,9% : 20 - Gula pasir 10 gram (1 sendok makan peres)
ml/kgBB dalam 15-30 menit - Mineral Mix 8 ml (1 sendok makan)
Ÿ Periksa kembali anak setelah 30 menit - Tambahkan air matang menjadi 400 ml.
- Jika syok teratasi, beri cairan dengan kecepatan 10 ml/kg BB/jam, 2. Modifikasi Resomal :
- RUJUK SEGERA KE Rumah Sakit. - Oralit 1 sachet (untuk 200 ml)
- Jika syok belum teratasi, ulang pemberian cairan 20 ml/kgBB dalam - Gula pasir 10 gram (1 sendok makan peres)
15- 30 menit dan RUJUK SEGERA Ke Rumah Sakit. - Bubuk KCl 0,8 gram (seujung sendok makan)
- Tambahkan air matang menjadi 400 ml.
Ÿ Pantau tanda vital dan diuresis setiap jam Ÿ Bila tidak ada mineral Mix atau KCl :
Encerkan 1 sachet Oralit menjadi 400 ml dan tambahkan gula pasir
JIKA TIDAK ADA TANDA SYOK : 10 gram (1 sendok makan peres).
Ÿ Berikan infus Ringer Laktat/Ringer Asetat atau NaCl 0,9% sesuai dosis, Ÿ Jika anak masih mau minum, teruskan pemberian
turunkan bertahap setiap 2 jam sesuai dengan perbaikan klinis dan lab cairan Resomal/modifikasinya selama perjalanan.
parameter Ht (terapi cairan diharapkan selesai dalam 24-48 jam)
- Berat Badan< 15 kg : 7 ml/kgBB/jam (2 jam pertama) Pemberian glukosa 10% dan cairan infus pra rujukan
- Berat Badan 15-40 kg : 5 ml/kgBB/jam untuk anak Gizi Buruk disertai Syok
- Berat Badan 15-40 kg : 3 ml/kgBB/jam
Ÿ Jika anak bisa minum Ÿ Pemberian glukosa 10% iv bolus dengan dosis 5 mg/kg BB.
Beri minum apa saja ** (oralit, susu, the manis, jus buah, kaldu atau Ÿ Pemberian cairan infus pada anak gizi buruk, harus hati-hati, pelan-
tajin) sebanyak mungkin dalam perjalanan ke tempat rujukan. pelan dan bertahap, agar tidak memperberat kerja jantung
Ÿ Berikan cairan infus sebanyak 15 ml/kg BB selama 1 jam atau 5
CATATAN: tetes/kgBB/menit.
* Jika tidak dapat memberi cairan intravena, RUJUK SEGERA, dalam Ÿ Dianjurkan menggunakan RLG 5% atau campuran RL
perjalanan beri Oralit/cairan lain sedikit demi sedikit dan sering. dengan Dextrosa/Glukosa 10% dengan perbandingan 1:1
* Jangan memberi minuman yang berwarna merah atau coklat tua karena Ÿ Bila tidak memungkinkan, dapat menggunakan RL dengan dosis sesuai
sulit dibedakan jika ada perdarahan lambung. di atas
Ÿ RUJUK SEGERA
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015 BUKU BAGAN 23
24 BUKU BAGAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015
KONSELING BAGI IBU
KONSELING PEMBERIAN MAKAN

Menilai Cara Pemberian Makan


Tanyakan tentang cara pemberian makan anak. Bandingkan jawaban ibu dengan ANJURAN MAKAN
UNTUK ANAK SEHAT MAUPUN SAKIT.
TANYAKAN :
1. Apakah ibu menyusui anak ini?
- Berapa kali sehari?
- Apakah ibu menyusui juga pada malam hari?
2. Apakah anak mendapat makanan atau minuman lain?
- Makanan atau minuman apa?
- Berapa kali sehari?
- Alat apa yang digunakan untuk memberi makan/minum anak?
3. Jika anak gizi kurang atau gizi buruk tanpa komplikasi :
- Berapa banyak makanan/minuman yang diberikan kepada anak?
- Apakah anak mendapat porsi sendiri?
- Siapa yang memberi makan anak dan bagaimana caranya?
- Makanan apa yang tersedia di rumah?
4. Selama anak sakit, apakah pemberian makanan berubah? Bila ya, bagaimana?
ANJURAN MAKAN UNTUK ANAK SEHAT MAUPUN SAKIT
Neonatus sampai umur 1 minggu Umur 1 minggu sampai 6 bulan Umur 6 sampai 9 bulan Umur 9 sampai 12 bulan Umur 12 bulan sampai 2 tahun Umur 2 tahun lebih

 Berikan ASI sesuai keinginan  Berikan variasi makanan


 Segera setelah lahir, letakkan bayi. Lihat tanda-tanda keluarga, termasuk sumber
bayi di dada ibu (ada kontak kelaparan, seperti mulai rewel,  Berikan ASI sesuai keinginan  Berikan ASI sesuai keinginan  Berikan ASI sesuai keinginan makanan hewani dan buah-
kulit ibu dan bayi) menghisap jari, atau bayi bayi bayi buahan kaya vitamin A, serta
menggerak-gerakan bibir. sayuran

 Berikan kesempatan bayi untuk  Berikan ASI siang dan malam,  Berikan variasi makanan yang  Berikan variasi makanan yang
menyusu dalam satu jam
sesuai keinginan bayi, dilumatkan atau makanan dilumatkan atau makanan
pertama. Berikan kolostrum, asi sedikitnya 8 kali dalam 24 jam.  Mulai berikan makanan keluarga yang dihaluskan, keluarga yang dihaluskan,  Berikan setidaknya 1 mangkuk
pertama yang berwarna tambahan ketika anak berusia 6
Menyusui dengan sering, termasuk sumber makanan termasuk sumber makanan setiap kali makan (250 ml)
kekuningan dan kental, pada bulan
menyebabkan produksi ASI hewani dan buah-buahan kaya hewani dan buah-buahan kaya
bayi. Kolostrum dapat menjaga
lebih banyak. vitamin A, serta sayuran vitamin A, serta sayuran
bayi dari banyak penyakit.

 Berikan ASI siang dan malam,  Berikan juga bubur kental atau
sesuai keinginan bayi, makanan yang dilumatkan
sedikitnya 8 kali dalam 24 jam.  Jangan berikan makanan atau dengan halus, termasuk  Berikan 1/2 sampai 3/4  Berikan 3/4 mangkuk sampai 1
minuman lain selain ASI. ASI mangkuk setiap makan (1 mangkuk setiap makan (1  Berikan 3-4 kali setiap hari
Menyusui dengan sering, sumber makanan hewani dan
menyebabkan produksi ASI lah yang bayi perlukan buah-buahan kaya vitamin A, mangkuk = 250 ml) mangkuk = 250 ml)
lebih banyak. serta sayuran.

 Mulai dengan memberikan 2-3


 Jika bayi kecil (berat lahir
sendok makan makanan. Mulai
rendah), susui setidaknya
dengan pengenalan rasa.  Tawari 1-2 kali makanan
setiap 2 sampai 3 jam. Jika bayi  Berikan 3-4 kali setiap hari  Berikan 3-4 kali setiap hari
Tambahkan secara bertahap selingan di antara waktu makan
tidur, bangunkan bayi untuk
sampai 1/2 mangkuk
menyusu setelah 3 jam.
(1mangkuk = 250 ml)
 Jika anak menolak makanan
 Tawari 1 atau 2 kali makanan  Tawari 1 atau 2 kali makanan baru, tawari untuk mencicipi
 Jangan berikan makanan atau
selingan antara waktu makan. selingan antara waktu makan. beberapa kali. Tunjukkan
minuman lain selain ASI. ASI  Berikan 2-3 kali setiap hari
Anak akan memakannya jika Anak akan memakannya jika bahwa Ibu juga menyukai
lah yang bayi perlukan lapar lapar makanan tersebut.
Bersabarlah.

Cara Membuat Bubur Nasi di tambah tempe  Untuk makanan selingan,


berikan makanan dengan
Bahan : - Beras 40 gr (1/2 gelas) potongan kecil yang dapat
 Berikan 1-2 kali makanan dipegang atau makanan yang  Lanjutkan memberi makan  Bicara pada anak selama
- Tempe 50 gr ( 2 potong)
- Wortel 50 gr (1/2 gelas) anak dengan pelan-pelan dan
selingan antara waktu makan diirisiris. Biarkan anak mencoba memberi makan dan jaga
sabar. Dorong anak untuk
jika anak terlihat lapar untuk memakan makanan makan, tapi jangan memaksa kontak mata dengan anak.
Cara Membuat :
1. Buatlah bubur, sebelum matang masukan tempe dan wortel selingannya sendiri, beri
2. Setelah matang dihaluskan dengan saringan (di blender) bantuan jika anak
3. Bubur tempe siap disajikan membutuhkan.

Anjuran makan untuk DIARE PERSISTEN


 Cucilah tangan pakai sabun sebelum menyiapkan makanan anak dan biasakan anak mencuci  Jika anak mendapat ASI: Berikan lebih sering dan lebih lama, pagi, siang, dan malam
tangan sebelum makan  Jika anak mendapat susu selain ASI :
 Makanan yang baik dan aman adalah makanan segar, bervariasi, tidak menggunakan penyedap, - Ganti susu dengan susu formula untuk diare kronis,
bumbu yang tajam, zat pengawet, dan pewarna - Gantikan setengah bagian susu dengan bubur nasi ditambah tempe,
 Gunakan peralatan masak dan makan yang bersih dengan cara memasak yang benar - Jangan diberi susu kental manis,
- Untuk makanan lain, ikuti anjuran pemberian makan sesuai dengan kelompok umur
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015 BUKU BAGAN 25
26 BUKU BAGAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015
Menasihati Ibu tentang Masalah Pemberian Makan
Ÿ Jika pemberian makan anak tidak sesuai dengan "Anjuran Makan untuk Anak Sehat Maupun Sakit":
- Nasihati ibu cara pemberian makan sesuai kelompok umur anak

Ÿ Jika ibu mengeluhkan kesulitan pemberian ASI, lakukan konseling menyusui:


- Lakukan penilaian cara ibu menyusui (lihat bagan Bayi Muda)
- Tunjukkan pada ibu cara menyusui yang benar
- Jika ditemukan masalah lakukan tindakan yang sesuai

Ÿ Jika bayi berumur kurang dari 6 bulan mendapat susu formula atau makanan lain:
- Anjurkan ibu untuk relaktasi:
- Bangkitkan rasa percaya diri bahwa ibu mampu memproduksi ASI sesuai kebutuhan anaknya
- Susui bayi lebih sering, lebih lama, pagi, siang, maupun malam
- Secara bertahap mengurangi pemberian susu formula atau makanan lain

Ÿ Jika bayi berumur 6 bulan atau lebih dan ibu menggunakan botol untuk memberikan susu pada anaknya
- Minta ibu untuk mengganti botol dengan cangkir/mangkuk/gelas
- Peragakan cara memberi susu dengan cangkir/mangkuk/gelas
- Berikan Makanan Pendamping ASI (MP ASI) sesuai kelompok umur

Ÿ Jika anak tidak diberi makan secara aktif, nasihati ibu untuk:
- Duduk di dekat anak, membujuk agar mau makan, jika perlu menyuapi anak
- Memberi anak porsi makan yang cukup dengan piring/mangkuk tersendiri sesuai dengan kelompok umur
- Memberi makanan kaya gizi yang disukai anak

Ÿ Jika ibu merubah pemberian makan selama anak sakit:


- Beritahu ibu untuk tidak merubah pemberian makan selama anak sakit
- Nasihati ibu untuk memberi makanan sesuai kelompok umur dan kondisi anak
KONSELING PEMBERIAN CAIRAN

Menasihati Ibu untuk Meningkatkan Pemberian Cairan Selama Anak Sakit

Untuk Setiap Anak Sakit


Ÿ Beri ASI lebih sering dan lebih lama setiap kali menyusui
Ÿ Tingkatkan pemberian cairan. Contoh: beri kuah sayur, air tajin, atau air matang

Untuk Anak Diare


Ÿ Pemberian cairan tambahan akan menyelamatkan nyawa anak
Ÿ Beri cairan sesuai Rencana Terapi A atau B pada Bagan PENGOBATAN

Untuk anak dengan Mungkin DBD


Ÿ Pemberian cairan tambahan sangat penting
Ÿ Beri cairan tambahan (cairan apa saja atau oralit, asal tidak yang berwarna merah atau coklat)
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015 BUKU BAGAN 27
28 BUKU BAGAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015
KAPAN HARUS KEMBALI
Menasihati Ibu Kapan Harus Kembali Ke Petugas Kesehatan

KUNJUNGAN ULANG
Nasihati ibu untuk - Program Keluarga Berencana
datan kembali sesuai KAPAN HARUS KEMBALI SEGERA - Konseling perihal Penyakit
waktu yang paling awal Menasihati Ibu Menular Seksual dan
untuk permasalahan Nasihati Ibu agar kembali segera bila tentang Kesehatan Pencegahan HIV/AIDS
anaknya ditemukan tanda-tanda sebaga berikut Dirinya
a. Kunjungan Ulang Pas Pada Anak dengan :  Tidak bisa minum atau menyusu
Setiap anak sakit  Ÿ Jikaparah ibu
Bertambah sakit,
1. PNEUMONIA Ÿ Berikan Konseling tambahan jika ibu
 berikan perawatan
Timbul demam
2. DISENTRI HIV-positif
untuk ibu atau
3. CAMPAK DENGAN KOMPLIKASI PADA MATA ATAU
Anak MULUT
dengan Batuk : Bukan  Napas cepat Ÿ Yakinkan kembali ibu bahwa
RUJUK pengobatan teratur dapat
4. DIARE PERSISTEN Pneumonia juga kembali jika :  Sukar
Ÿbernapas
Jika ibu mempunyai mencegah penyakit yang serius
5. INFEKSI TELINGA AKUT masalah payudara serta dapat menjaga kesehatan ibu
 Tinja campur darah
(misalnya:
6. INFEKSI TELINGA KRONIS dan anaknya
7. MASALAH PEMBERIAN MAKAN
Jika anak DIARE, juga kembali jika :  bengkak, nyeri
Malas minum
Ÿ Tekankan pentingnya higiene
pada puting yang baik dan pengobatan
8. GIZI BURUK TANPA KOMPLIKASI  Ada tanda-tanda perdarahan
susu, infeksi
9. ANEMIA  Ujung ekstremitas dingin penyakit lebih awal
payudara),
Jika anak : MUNGKIN, DBD atau  Nyeri uluh hati atau gelisah
10. GIZI KURANG berikan
DEMAM MUNGKIN BUKAN DBD,  Ada penurunan kesadaran
perawatan atau
juga kembali jika :  Muntah RUJUK
yang terusuntuk
menerus
b. Kunjungan Ulang Tidak Pas Pada Anak dengan : Pada hari
1. BATUK BUKAN PNEUMONIA, Jika dak ada perbaikan
 pertolongansuhu turun dan anak
ke 3-5 saat
tampak lebih
lemas lanjut
2. DIARE DEHIDRASI RINGAN/SEDANG, Jika dak ada perbaikan Ÿ Nasihati ibu
3. DIARE TANPA DEHIDRASI, Jika dak ada perbaikan agar makan
4. DEMAM : MALARIA, jika tetap demam dengan baik
5. DEMAM : MUNGKIN BUKAN MALARIA, jika tetap demam untuk menjaga
kesehatan
6. DEMAM : Bukan Malaria, jika tetap demam Ÿ Periksa status
7. MUNGKIN DBD, jika tetap demam imunisasi ibu,
8. DEMAM : Mungkin bukan DBD, jika tetap demam jika dibutuhkan
C. Kunjungan berikutnya untuk Anak Sehat : berikan
Nasiha ibu kapan harus membawa imunisasi
tetanus Toksoid
anaknyakembali untuk imunisasi dan (TT)
Vit A berikutnya sesuai JADWAL Ÿ Pastikan bahwa
YANG DITETAPKAN ibu memperoleh
informasi dan
pelayanan
terhadap:
Ÿ Gunakan paku dan tali untuk
menggantung kelambu
Menasihati tentang Ÿ Ujung kelambu harus ditempatkan di
Penggunaan Kelambu bawah kasur atau tikar
untuk Pencegahan Ÿ Cuci kelambu bila kotor, tapi
jangan lakukan di saluran air
malaria atau di sungai, karena obat
anti nyamuk tidak baik untuk
Ÿ Ibu dan anak tidur ikan
menggunakan Ÿ Perhatikan juga hal berikut :
kelambu - Jangan menggantung pakaian di
Ÿ Kelambu yang dalam kamar tidur
tersedia, - Jika berada di luar rumah,
mengandung obat gunakan pakaian lengan
anti nyamuk yang panjang dan celana/rok panjang
dapat membunuh - Bila memungkinkan, semprot
nyamuk tapi aman kamar tidur dengan obat anti
bagi manusia nyamuk dan oleskan obat
Ÿ Gunakan kelambu anti nyamuk saat bepergian
pada malam hari, - SEGERA BEROBAT BILA ANAK
walaupun diduga tak DEMAM
ada nyamuk
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015 BUKU BAGAN 29
30 BUKU BAGAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015

PEMBERIAN PELAYANAN TINDAK LANJUT


Ÿ Untuk kunjungan ulang, gunakan kotak pelayanan tindak lanjut yang sesuai klasifikasi sebelumnya
Ÿ Jika anak mempunyai masalah baru, lakukan penilaian, klasifikasi dan tindakan terhadap masalah baru tersebut seperti pada bagan
PENILAIAN, KLASIFIKASI DAN TINDAKAN/PENGOBATAN ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN
menerapkan Anjuran makan untuk
Anak Sehat Maupun Sakit sesuai Pastikan ibu mengerti
PNEUMONIA
dengan kelompok umur. metode pemberian rehidrasi
Sesudah 3 hari :
DISENTERI oral dan perlunya porsi
Tanyakan : Sesudah 3 hari : makan lebih banyak setiap
Ÿ Apakah napas lebih lambat? harinya selama seminggu.
Ÿ Apakah ada tarikan dinding dada ke dalam?
Tanyakan :
Ÿ Apakah nafsu makan anak membaik Ÿ Apakah mencretnya berkurang?
Ÿ Apakah darah dalam tinja
Periksa : berkurang?
Ÿ Tanda bahaya umum Ÿ Apakah nafsu makan membaik?
Ÿ Lakukan penilaian untuk batuk atau sukar
bernapas Periksa :
 Lakukan penilaian untuk diare
Tindakan :
Ÿ Jika ada tanda bahaya umum atau stridor
Tindakan :
atau tarikan dinding dada ke dalam beri 1 Ÿ Jika anak mengalami dehidrasi,
dosis antibiotik pra rujukan, Selanjutnya atasi dehidrasi
RUJUK SEGERA Ÿ Jika frekuensi mencret, jumlah
Ÿ Jika napas melambat dan nafsu makan darah dalam tinja atau nafsu
membaik, lanjutkan pemberian antibiotik makan tetap atau memburuk:
hingga seluruhnya 5 hari 1. Ganti dengan antibiotik oral
Ÿ Jika frekuensi napas atau nafsu makan pilihan kedua untuk Shigela.
anak tidak menunjukkan perbaikan atau Beri untuk 5 hari. Anjurkan
lebih buruk, RUJUK SEGERA ibu untuk kembali dalam 2
hari. Jika 2 hari pemberian
antibiotik pilihan ke dua tidak
membaik, ganti
DIARE PERSISTEN
metronidazol, tanpa
Sesudah 3 hari pemeriksaan laboratorium
Tanyakan : sebelumnya.
Ÿ Apakah diare sudah berhenti? 2. Jika anak:
Ÿ Berapa kali anak mencret setiap hari? - Berumur kurang dari 12
bulan ATAU
Tindakan : - Mengalami dehidrasi pada
kunjungan pertama ATAU
Ÿ Jika diare belum berhenti (anak masih RUJUK
mencret 3 kali sehari atau lebih), lakukan - Menderita campak dalam 3
penilaian ulang lengkap. Beri pengobatan bulan terakhir
yang sesuai, selanjutnya RUJUK. Jika diare Ÿ Jika mencretnya berkurang,
persisten berkelanjutan, pikirkan penyebab jumlah darah dalam tinja
lain misalnya HIV/AIDS. berkurang dan nafsu makan
Ÿ Jika diare sudah berhenti (anak mencret kurang membaik, lanjutkan pemberian
dari tiga kali sehari), nasihati ibu untuk antibiotik yang sama hingga selesai
PEMBERIAN PELAYANAN TINDAK LANJUT
MALARIA (Daerah Risiko Tinggi atau Risiko rendah)
DEMAM MUNGKIN BUKAN MALARIA (Daerah Risiko Tinggi
Setelah 3 hari, jika tetap demam : atau Risiko Rendah Malaria)
Periksa :
Ÿ Lakukan penilaian ulang lengkap
Setelah 3 hari, jika tetap demam :
Ÿ Cari penyebab lain dari demam Periksa :
Ÿ Lakukan penilaian untuk demam
Tindakan : Ÿ Cari penyebab lain dari demam
Ÿ Jika ada tanda bahaya umum atau kaku kuduk, perlakukan sebagai
PENYAKIT BERAT DENGAN DEMAM. Tindakan :
Ÿ Jika ada penyebab lain dari demam selain malaria, beri pengobatan Ÿ Jika ada tanda bahaya umum atau kaku kuduk, perlakukan sebagai
Ÿ Jika malaria merupakan satu-satunya penyebab demam, periksa PENYAKIT BERAT DENGAN DEMAM
hasil sediaan darah mikroskopis: Ÿ Jika ada penyebab lain dari demam selain malaria, beri pengobatan
- Jika positif untuk Falsiparum, Vivax, atau ada infeksi Ÿ Jika malaria merupakan satu-satunya penyebab demam
campuran (mixed), beri obat anti malaria oral pilihan Kedua. - Ambil sediaan darah untuk pemeriksaan mikroskopis
- Jika tetap demam setelah menyelesaikan pengobatan dengan - Beri obat anti malaria oral pilihan pertama sesuai
anti malaria ini, RUJUK untuk pemeriksaan lanjutan. hasil pemeriksaan mikroskopis
Ÿ Jika anak tetap demam > 7 hari, RUJUK untuk pemeriksaan lebih lanjut - Nasihati ibu untuk kembali 2 hari jika tetap demam
Ÿ Jika anak tetap demam > 7 hari, RUJUK untuk pemeriksaan lanjutan
DEMAM BUKAN MALARIA
(Daerah tanpa risiko malaria dan tidak ada kunjungan ke daerah dengan risiko
malaria) Setelah 2 hari, jika tetap demam :

Periksa :
Ÿ Lakukan penilaian untuk demam
Ÿ Cari penyebab lain dari demam

Tindakan :
Ÿ Jika ada tanda bahaya umum atau kaku kuduk, perlakukan sebagai PENYAKIT BERAT DENGAN DEMAM
Ÿ Jika ada penyebab lain dari demam, beri pengobatan
Ÿ Jika tidak diketahui penyebab demam, anjurkan ibu kembali dalam 2 hari jika tetap demam. Pastikan anak mandapat tambahan cairan dan mau makan
Ÿ Jika anak tetap demam > 7hari, RUJUK untuk pemeriksaan lanjutan
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015 BUKU BAGAN 31
32 BUKU BAGAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015

PEMBERIAN PELAYANAN TINDAK LANJUT


CAMPAK DENGAN KOMPLIKASI PADA MATA ATAU MULUT
Setelah 3 hari: MUNGKIN DEMAM BERDARAH DENGUE.
DEMAM MUNGKIN BUKAN DEMAM BERDARAH DENGUE
Periksa:
Ÿ Apakah mata anak merah atau bernanah Sesudah hari 1 (untuk klasifikasi Mungkin DBD)
Ÿ Apakah ada luka di mulut Sesudah 2 hari (untuk klasifikasi Demam Mungkin Bukan DBD)
Ÿ Cium bau mulut anak Jika tetap demam
Tindakan: Periksa:
Ÿ Pengobatan infeksi mata : Ÿ Lakukan penilaian ulang untuk demam, jika tetap demam
- Jika mata masih bernanah, ibu diminta untuk menjelaskan cara mengobati mata Ÿ Cari penyebab lain dari demam
anaknya. Jika belum betul, ajari ibu cara mengobati dengan benar. Jika sudah benar,
RUJUK Tindakan:
- Jika mata sudah tidak bernanah tapi masih merah, lanjutkan pengobatan Ÿ Jika ada tanda bahaya umum atau kaku kuduk, perlakukan
- Jika mata tidak bernanah dan tidak merah, hentikan pengobatan dan pujilah ibu. sebagai PENYAKIT BERAT DENGAN DEMAM
Ÿ Pengobatan luka di mulut : Ÿ Jika ada penyebab lain dari demam selain DBD, beri pengobatan
- Jika luka di mulut makin memburuk atau tercium bau busuk di mulut anak, RUJUK Ÿ Jika ada tanda-tanda DBD, perlakukan sebagai DBD
- Jika luka di mulut tetap atau membaik, lanjutkan pengobatan dengan gentian violet Ÿ Jika tetap demam > 7 hari, RUJUK untuk pemeriksaan lanjutan
0,25% hingga seluruhnya 5 hari.
INFEKSI TELINGA AKUT ATAU KRONIS
Sesudah 5 hari :

Periksa :
Ÿ Lakukan penilaian ulang masalah telinga
Ÿ Ukur suhu tubuh anak

Tindakan
Ÿ Jika ada pembengkakan yang nyeri di belakang telinga atau demam tinggi (suhu ≥ 38,5°C). RUJUK SEGERA
Ÿ Infeksi telinga akut :
- Jika masih ada nyeri atau keluar nanah, obati dengan antibiotik yang sama 5 hari lagi. Lanjutkan mengeringkan telinga. Kunjungan ulang setelah 5 hari.
- Jika tidak ada lagi nyeri telinga atau keluar nanah, pujilah ibu
Ÿ Infeksi telinga kronis :
- Perhatikan apakah cara ibu mengeringkan telinga anaknya sudah benar. Anjurkan ibu untuk melanjutkan
- Jika tidak ada lagi nyeri telinga atau tidak keluar nanah, pujilah ibu. Lanjutkan pemberian tetes telinga sampai 14 hari
Ÿ Jika infeksi telinga berulang (3x dalam 6 bulan), RUJUK untuk penilaian fungsi pendengaran.
PEMBERIAN PELAYANAN TINDAK LANJUT
GIZI BURUK TANPA KOMPLIKASI
MASALAH PEMBERIAN MAKAN
Sesudah 7 hari : Sesudah 7 hari :
Periksa :
Tanyakan : Ÿ Lakukan penilaian lengkap
 Masalah pemberian makan yang ditemukan ketika kunjungan pertama Ÿ Lakukan pemeriksaan BB/TB dan LiLA seperti pada kunjungan pertama
Ÿ Periksa adanya edema pada tungkai
Periksa : Ÿ Nilai nafsu makan anak
 Lakukan penilaian ulang cara pemberian makan Ÿ Lakukan penilaian ulang tentang cara pemberian makan

Tindakan : Tindakan :
Ÿ Nasihati ibu tentang masalah pemberian makan yang masih ada atau yang baru dijumpai. Ÿ Jika anak Gizi Buruk dengan Komplikasi (BB/TB atau BB/PB < -3 SD atau
Jika saudara menganjurkan suatu perubahan mendasar dalam cara pemberian makan, LiLA < 115 mm) atau ada edema pada kedua tungkai dan mengalami
minta ibu untuk datang 5 hari lagi bersama anaknya untuk mendapatkan konseling komplikasi medis atau muncul edema), RUJUK SEGERA
pemberian makan. Ÿ Jika anak Gizi Buruk tanpa Komplikasi (BB/TB atau BB/PB < -3 SD atau
Ÿ Jika anak gizi kurang, kembali setelah 30 hari untuk mengetahui penambahan berat badan. LiLA < 115 mm) atau ada edema pada kedua tungkai tanpa mengalami
komplikasi medis, konseling ibu dan beri semangat untuk melanjutkan
pemberian makanan. Minta ibu untuk kembali setelah 14 hari
GIZI KURANG Ÿ Jika anak Gizi Kurang (BB/TB atau BB/PB masih berada antara -3 SD
dan 2 SD atau LiLA antara 115 dan 125 mm) :
Sesudah 30 hari : - Nasihati ibu untuk setiap pemberian makan yang dijumpai
- Anjurkan anak kembali setiap 14 hari sampai makannya membaik
Periksa: dan BB/TB atau BB/PB nya > -2 SD atau LiLA > 125 mm.
- Lakukan pemeriksaan BB/TB, BB/PB dan LiLA seperti pada kunjungan pertama Ÿ Jika anak Gizi Baik (BB/TB atau BB/PB >-2 SD atau LiLA > 125 mm)
- Lakukan penilaian ulang tentang cara pemberian makan pujilah ibu dan beri semangat untuk melanjutkan pemberian makan
- Periksa adanya edema pada tungkai
Perhatian :
Tindakan: Jika Saudara tidak yakin akan ada perbaikan cara pemberian makan
Ÿ Jika anak Gizi Baik (BB/TB atau BB/PB >-2 SD atau LiLA > 125 mm) pujilah ibu dan atau berat badan anak terus menurun, RUJUK.
beri semangat untuk melanjutkan pemberian makan (Pikirkan kemungkinan TBC atau HIV)
Ÿ Jika anak Gizi Kurang (BB/TB atau BB/PB mash berada antara -3 SD dan -2 SD ata LiLA
antara 115 dan 125 mm): ANEMIA
- Nasihati ibu untuk setiap pemberian makan yang dijumpai Sesudah 14 hari :
- Anjurkan anak kembali setiap 14 hari sampai makannya membaik dan BB/TB atau Tindakan :
BB/PB nya > -2 SD atau LiLA > 125 mm. Ÿ Beri zat besi. Nasihati ibu untuk untuk kembali dalam 14 hari
Ÿ Lanjutkan pemberian zat besi setiap 14 hari selama 2 bulan
Perhatian:
Ÿ Jika sesudah 2 bulan telapak tangan anak masih pucat, RUJUK untuk
Jika Saudara tidak yakin akan ada perbaikan cara pemberian makan atau berat badan anak pemeriksaan lebih lanjut
terus menurun, RUJUK (pikirkan kemungkinan TBC atau HIV). Ÿ Jika sesudah 2 bulan, telapak tangan tidajk pucat, tidak ada
pengobatan tambahan

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015 BUKU BAGAN 33


34 BUKU BAGAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015
PEMBERIAN PELAYANAN TINDAK LANJUT UNTUK ANAK DIDUGA TERINFEKSI HIV

Minta ibu untuk melakukan kunjungan ulang secara teratur sesuai dengan pedoman nasional

Setiap kunjungan, lakukan hal berikut :

Ÿ Tanyakan apakah ada masalah pada anak?


Ÿ Lakukan penilaian lengkap termasuk menilai masalah mulut dan gusi, lakukan tindakan, konseling dan kunjungan ulang untuk
setiap masalah baru
Ÿ Berikan pelayanan kesehatan anak rutin: Vitamin A, obat cacing, imunisasi, dan penilaian dan konseling pemberian makan
Ÿ Lanjutkan pemberian profilaksis kotrimoksasol
Ÿ Tanyakan masalah kesehatan ibu. Rujuk untuk mendapatkan pelayanan konseling dan pemeriksaan jika perlu
Ÿ Rencanakan kunjungan ulang berikutnya

PEMERIKSAAN HIV
Ÿ Jika hasil tes HIV baru diperoleh, lakukan klasifikasi ulang untuk infeksi HIV
Ÿ Rencanakan untuk memeriksa status HIV 6 minggu setelah berhenti menyusu.

JIKA INFEKSI HIV TERKONFIRMASI


Ÿ RUJUK untuk mendapatkan ARV
Ÿ Lakukan kunjungan ulang sesuai pedoman nasional

TERKONFIRMASI TIDAK TERINFEKSI HIV


 Konseling ibu untuk mencegah Infeksi HIV melalui menyusui dan mengenai kesehatan ibu

RUJUKAN :
Ÿ Segera lakukan rujukan
Ÿ Sementara, teruskan pemberian nutrisi (makanan/minuman) seperti biasa, hindari pemberian mix

JIKA MASIH DIPERLUKAN KUNJUNGAN ULANG BERDASARKAN KUNJUNGAN


PERTAMA ATAU KUNJUNGAN SAAT INI, NASIHATILAH IBU TENTANG KUNJUNGAN
BERIKUTNYA JUGA NASIHATI IBU KAPAN HARUS KEMBALI SEGERA
SISTEM SKORING GEJALA DAN PEMERIKSAAN PENUNJANG TB DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
Parameter 0 1 2 3 Skor
Laporan keluarga, BTA (-) /
Kontak TB Tidak Jelas - BTA (+)
BTA tidak jelas/tidak tahu

Positif ³10 mm
Uji Tuberkulin (Mantoux) Negatif - - atau ³5 mm pada
imunokompromais

BB/TB<90% atau Klinis gizi buruk atau


Berat Badan/Keadaan Gizi - -
BB/U<80% BB/TB<70% atau BB/U<60%

Demam yang tidak diketahui


- ³2 minggu - -
penyebabnya

Batuk kronik - ³3 minggu - -


Pembesaran kelenjar limfe kolli, ³1 cm, lebih dari
- - -
aksila, inguinal 1 KGB, tidak nyeri
Pembengkakan tulang/sendi
- Ada pembengkakan - -
panggul, lutut, falang

Normal/Kelainan Gambaran sugestif


Foto toraks - -
tidak jelas (mendukung) TB

Skor Total Skor ³6


Tabel. Dosis kombinasi pada TB anak
Beri OAT
Berat Badan (kg) 2 bulan RHZ (75/50/150) 4 bulan RHZ (75/50) 2 Bulan terapi, dievaluasi
5-7 1 Tablet 1 Tablet
8-11 2 Tablet 2 Tablet Respons (+) Respons (-)
12-16 3 Tablet 3 Tablet
17-22 4 Tablet 4 Tablet Terapi TB diteruskan RUJUK ke RS untuk evaluasi lebih lanjut
23-30 5 Tablet 5 Tablet
Diagnosis dengan sistem skoring ditegakkan oleh dokter, apabila di fasilitas pelayanan kesehatan tersebut tidak tersedia tenaga dokter, pelimpahan wewenang terbatas dapat diberikan pada petugas kesehatan
terlatih strategi DOTSuntuk menegakkan diagnosis dan tatalaksana TB mengacu pada Pedoman Nasional
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015 BUKU BAGAN 35
36 BUKU BAGAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015

PENCEGAHAN CEDERA PADA ANAK


JENIS KECELAKAAN PENCEGAHAN
 Jangan biarkan anak main dekat jalan raya; pengasuh harus selalu memantau
 Selalu gunakan helm jika anak mengendarai motor atau sepeda
Kecelakaan Lalu Lintas  Jika bepergian dengan mobil, anak harus selalu menggunakan sabuk pengaman atau duduk di kursi belakang
 Anak harus selalu dalam pengawasan
 Menutup tempat air terbuka termasuk lubang toilet, sumur, dan kolam, agar tidak berbahaya
 Semua orang di rumah harus memperhatikan keamanan tempat penyimpanan air seperti bak, ember, dan drum
Tenggelam  Ketika anak berada di dalam air, contohnya ketika berenang, anak harus selalu menggunakan alat pengaman
 Anak harus selalu dalam pengawasan
 Cegah anak untuk bermain api atau bermain di dekat api
 Area memasak sebaiknya ditinggikan dan dijaga agar anak tidak mudah menjangkau sumber api
Luka Bakar  Hindari memasak sambil menggendong anak
 Hindari meninggalkan anak sendirian di dalam rumah, terutama pada malam hari. Hindari mengunci anak dalam rumah
 Hindari meninggalkan lampu minyak atau lilin dalam keadaan menyala ketika tidur
 Menjaga keamanan bangunan rumah agar anak tidak jatuh dari tempat tidur, tangga, jendela, ataupun atap
Jatuh
 Anak harus selalu berada dalam pengawasan
 Hindari menaruh barang atau cairan beracun tanpa pengawasan
 Kemas semua obat dan bahan beracun dalam kemasan yang tidak dapat dibuka anak
 Taruh semua obat dan bahan beracun di tempat yang sulit dijangkau anak
 Kemas obat dalam kemasan sedikit yang tidak membahayakan
Keracunan  Hindari menyimpan cairan berbahaya dalam kemasan bekas minuman
 Simpan cairan berbahaya dalam kemasan aslinya
 Gunakan label racun pada cairan berbahaya dan ajari anak untuk mengenali label tersebut
 Berhati-hati dalam menyimpan bahan-bahan di dalam rak atau lemari yang lebih rendah dari pundak

 Dampingi anak ketika makan dan bermain untuk mencegah anak menelan bagian mainan ataupun alat rumah tangga
 Biasakan anak untuk duduk tegak ketika makan
 Pastikan anak makan dengan tenang dan tidak terburu-buru
Tersedak  Hindari anak makan sambil berjalan, di dalam kendaraan, ataupun sambil bermain
 Potong makanan dalam potongan kecil, buang biji buah. Masak terlebih dahulu untuk melembutkan teksturnya
 Beri contoh anak cara makan dan mengunyah yang baik
 Tawari anak untuk mium ketika makan, tapi hindari memberikan minuman ketika mulut anak penuh makanan
 Simpan benda tajam ataupun alat rumah tangga lain yang dapat membahayakan anak jauh dari jangkauan anak
Luka Bakar akibat benda tajam
 Pastikan menyimpan benda tajam ataupun alat rumah tangga dengan benar, agar tidak jatuh menimpa anak
ataupun tumpul
 Selalu dampingi anak
PENILAIAN KLASIFIKASI DAN TINDAKAN / PENGOBATAN
BAYI MUDA UMUR KURANG DARI 2 BULAN
TANYAKAN PADA IBU MENGENAI MASALAH ANAKNYA Jika bayi muda ditemukan dalam kondisi kejang atau henti napas, segera lakukan
Tanyakan apakah ini kunjungan pertama atau kunjungan ulang untuk masalah tersebut tindakan/pengobatan sebelum melakukan penilaian dan RUJUK SEGERA
- Jika kunjungan ulang, gunakan bagan kunjungan ulang yang ada dalam buku bagan ini
- Jika kunjungan pertama, lakukan penilaian pada bayi muda sebagai berikut :
MEMERIKSA KEMUNGKINAN PENYAKIT GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN

SANGAT BERAT ATAU INFEKSI BAKTERI


Terdapat salah satu atau lebih tanda
TANYAKAN : Klasifikasikan berikut :
adanya
Ÿ Apakah bayi tidak mau minum atau kemungkinan  Tidak mau minum atau
memuntahkan semua ? Penyakit Sangat memuntahkan semua,  Jika ada kejang, tangani kejang
Ÿ Apakah bayi kejang? Berat atau  Riwayat kejang,  Cegah agar gula darah tidak turun
Infeksi Bakteri
 Bayi bergerak hanya ketika  Jika ada gangguan napas, tangani
LIHAT, DENGAR, dan RASAKAN : distimulasi ATAU tidak bergerak PENYAKIT gangguan napas
Ÿ Hitung napas dalam 1 menit, ulangi sama sekali
menghitung jika bayi bernapas cepat (≥ SANGAT BERAT  Jika ada hipotermia, tangani hipotermia
 Napas cepat (≥ 60 kali/menit), ATAU INFEKSI  Beri dosis pertama antibiotik
60 kali/menit) atau bernapas lambat (< 30  Napas lambat (≤ 30 kali/menit),
kali/menit)  Tarikan dinding dada ke dalam yang BAKTERI BERAT intramuskular
Ÿ Lihat gerakan pada bayi sangat kuat,  Nasihati cara menjaga bayi tetap hangat di
* Apakah bayi bergerak atas kemauan  Suhu tubuh ≥ 37,5 ˚C, perjalanan
sendiri ?  Suhu tubuh ˂ 35,5 ˚C,  RUJUK SEGERA
 Nanah yang banyak di mata,
* Bayi bergerak, setelah di stimulasi ?
 Pusar kemerahan meluas sampai
* Apakah bayi tidak bergerak sama sekali ?
ke dinding perut >1 cm
Ÿ Lihat adanya tarikan dinding dada ke dalam
yang sangat kuat
Ÿ Ukur suhu aksiler
Ÿ Lihat, adakah pustul di kulit ? Terdapat salah satu atau lebih tanda  Jika ada pustul di kulit atau pusar bernanah,
Ÿ Lihat apakah mata bernanah? Apakah nanah beri antibiotik oral yang sesuai
berikut :
banyak di mata ?  Jika ada mata bernanah, beri salep antibiotik
Ÿ Apakah pusar kemerahan/bernanah ?, atau tetes mata antibiotik
Apakah kemerahan meluas sampai ke  Pusar kemerahan/bernanah INFEKSI
BAKTERI LOKAL  Ajari ibu cara mengobati infeksi lokal di
dinding perut lebih dari 1 cm? rumah
 Pustul di kulit  Lakukan asuhan dasar bayi muda
 Nasihati kapan kembali
 Kunjungan ulang dalam 2 hari
Ÿ Mata bernanah

 Tidak terdapat salah satu tanda MUNGKIN  Ajari ibu cara merawat bayi di rumah
diatas BUKAN INFEKSI  Lakukan asuhan dasar bayi muda
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015 BUKU BAGAN 37
38 BUKU BAGAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015
MEMERIKSA IKTERUS GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN
APAKAH BAYI DIARE
TANYAKAN :
Klasifikasikan : JIKA YA, GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENG
Apakah bayi kuning IKTERUS  Timbul kuning pada hari
LIHAT dan RABA :
Jika ya, pada umur berapa pertama (<24 jam) Klas
Ÿ Lihat keadaan umum bayi
setelah lahir, ATAU
pertama kali timbul timbul ifik Terdapat 2 atau lebih tanda
kuning ?  Kuning pada telapak - Apakah bayi bergerak asi berikut : * Jika tidak terdapat klasifikasi be
tangan dan telapak kaki,atas kemauan sendiri ? kan  Bergerak hanya jika rencana terapi C atau
- Apakah bayi bergerak Dia dirangsang atau tidak DIARE * Jika terdapat klasifikasi berat lai
hanya ketika dirangsang ? re bergerak sama sekali DEHIDRASI RUJUK SEGERA setelah mem
unt  Mata cekung BERAT berikan oralit sedikit demi sedi
- Apakah bayi tidak
uk  Cubitan kulit perut Nasihati agar ASI tetap diberika
 Timbul kuning pada umurbergerak sama sekali ? deh kembali sangat lambat
≥ 24 jam sampai umur - Apakah bayi gelisah / idra
rewel ? sin
14 hari, DAN
Ÿ Lihat apakah matanya ya
 Kuning tidak sampai
telapak tangan dan
cekung ?
* Jika tidak terdapat klasifikasi be
telapak kaki Ÿ Cubit kulit perut, apakah rencana terapi B
kembalinya :
- Sangat lambat ( > 2
 Tidak kuning detik)
- Lambat (masih sempat
terlihat lipatan kulit)
- Bayi muda dikatakan diare apabila terjadi perubahan bentuk feses, Terdapat 2 atau lebih tanda * Jika terdapat klasifikasi berat lainnya:
dibanding biasanya lebih banyak dan lebih cair (lebih banyak air dari berikut : DIARE RUJUK SEGERA setelah memenuhi syarat rujukan,
ampasnya)  Gelisah/rewel DEHIDRASI dan berikan oralit sedikit demi sedikit selama dalam
RINGAN / perjalanan
- Pada bayi ASI eksklusif, buang air besar biasanya lebih sering dan
 Mata cekung SEDANG Nasihati agar ASI tetap diberikan jika memungkinkan
bentuknya lebih lembek dan ini bukan diare. * Lakukan asuhan dasar bayi muda
 Cubitan perut kembali
* Nasihati Ibu kapan untuk kembali segera
lambat * Kunjungan ulang dalam 2 hari jika belum membaik

 Tangani sesuai rencana terapi A


 Tidak cukup tanda untuk DIARE
 Lakukan asuhan dasar bayi muda
dehidrasi berat atau
TANPA  Nasihati Ibu kapan untuk kembali segara
ringan/sedang
DEHIDRASI  Kunjungan ulang dalam 2 hari jika belum membaik
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015 BUKU BAGAN 39
40 BUKU BAGAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015
MEMERIKSA STATUS HIV
GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN

MEMERIKSA ADANYA INFEKSI HIV


Ibu HIV positif DAN bayi
Bagan digunakan pada bayi muda yang tidak dalam perawatan HIV; baik didaerah epidemi masih mendapatkan ASI
meluas maupun di daerah epidemi terkonsentrasi atau berhenti menyusu < 6
minggu pada saat ibu di tes
HIV
ATAU
TANYAKAN : PERIKSA : Rujuk ke Puskesmas/RS Rujukan ARV
Klasifikasikan
b
Status TERPAJAN HIV
Apaka Jik a HIV Ibu HIV positif dan bayi
h Ibu a
dan stat belum di tes
bayi us
pernah ibu ATAU
di tes da
HIV, n Bayi HIV positif
jika ya bay
bagaim i
ana tida
hasilny k
dik Ibu HIV Negatif
a? Ibu
eta
positif/ ATAU
hui
negatif,
ata
bayi u Bayi Tes HIV Negatif
positif/ bel
negatif um ATAU
dite Ibu HIV positif dan bayi HIV
Jika
s: negatif setelah berhenti ASI
Ibu
taw
HIV ark < 6 minggu
positi an
f dan da
bayi n
HIV lak
nega uka
tif , n
tanya tes
kan: HI
apak V
ah pa
bayi da
masi ibu.
Jik
h
a
men
has
dapa ilny
tkan a
ASI Ibu
saat HI
tes V
atau
pos
sebelu
itif
mnya?
ma
ka
lak
uka
n
tes
HI
V
pa
da
MEMERIKSA KEMUNGKINAN BERAT BADAN RENDAH DAN MASALAH PEMBERIAN ASI
Termasuk untuk bayi TERPAJAN HIV yang mendapat ASI
GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN

TANYAKAN : LIHAT : Klasifikasikan


Ÿ Berapa kali bayi diberi Berat Badan Terdapat satu atau
ASI sepanjang pagi, siang Ÿ Tentukan berat badan menurut Menurut Umur lebih tanda berikut :
dan malam ? umur Dan/Atau  Lakukan asuhan dasar bayi muda
Ÿ Apakah bayi diberi Ÿ Adakah luka atau bercak putih Masalah  Berat badan menurut  Ajarkan ibu untuk memberikan ASI dengan benar
makan / minum selain (thrush) di mulut ? Pemberian ASI umur rendah  Jika menyusu kurang dari 8 kali dalam 24 jam, nasehati ibu
ASI ? Ÿ Adakah celah bibir / langit-  ASI kurang dari 8 untuk menyusui lebih sering. sesuai keinginan bayi, baik
Jika, Ya, berapa kali selama langit ? kali/hari siang maupun malam
24 jam ?
Ÿ Alat apa yang digunakan untuk  Mendapat makanan atau BERAT BADAN  Jika memberi ASI dengan menggunakan botol, ajari
minuman lain selain ASI penggunaan cangkir
memberi minum bayi ?  Posisi bayi salah RENDAH  Jika posisi salah atau tidak melekat baik atau tidak
 Tidak melekat dengan MENURUT mengisap efektif, ajari Ibu memperbaiki posisi / perlekatan
Khusus untuk Ibu HIV baik UMUR  Jika ada luka atau bercak putih di mulut, nasihati Ibu untuk
positif, tanyakan :  Tidak mengisap dengan DAN/ATAU mengobati di rumah
 Apakah Ibu memberi
efektif MASALAH  Jika ada celah bibir/langit-langit, nasihati tentang alternatif
ASI penuh ? Jika tidak,
 Terdapat luka atau PEMBERIAN pemberian minum
cairan apa yang diberikan
untuk menambah atau bercak putih (thrush) di ASI  Nasihati Ibu kapan kembali segera
mulut  Kunjungan ulang 2 hari untuk masalah pemberian ASI dan
menggantikan ASI ?  Terdapat celah bibir / thrush.
langit-langit  Kunjungan ulang 14 hari untuk masalah berat badan
JIKA BAYI TIDAK ADA INDIKASI DIRUJUK,
LAKUKAN PENILAIAN TENTANG CARA MENYUSUI  Ibu HIV positif rendah menurut umur
Ÿ Mencampur
Apakah bayi diberi ASI dalam 1 jam terakhir ? pemberian ASI dengan
Ÿ Jika TIDAK, minta ibu untuk menyusui makanan lain
Ÿ Jika YA, minta ibu menunggu dan memberitahu jika bayi sudah
mau menyusu lagi
Ÿ Amati pemberian ASI dengan seksama BERAT BADAN
Ÿ Bersihkan hidung yang tersumbat jika menghalangi bayi TIDAK
untuk menyusu  Tidak terdapat RENDAH DAN  Lakukan asuhan dasar bayi muda
Lihat apakah bayi menyusu dengan baik ? tanda/gejala di atas TIDAK  Pujilah ibu karena telah memberikan ASI kepada bayinya
MASALAH dengan benar
Ÿ Lihat, apakah posisi bayi benar ?
PEMBERIAN
Seluruh badan bayi tersangga dengan posisi kepala dan badan
bayi lurus, badan bayi menghadap ke dada ibu, badan bayi ASI
dekat ke ibu
Ÿ Lihat, apakah bayi melekat dengan baik ?
Dagu bayi menempel payudara, mulut terbuka lebar, bibir
bawah membuka keluar, areola tampak lebih banyak di bagian
atas daripada di bawah mulut
Ÿ Lihat dan dengar, apakah bayi mengisap dengan efektif ?
Bayi mengisap dalam, teratur, diselingi istirahat, hanya terdengar
suara menelan.
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015 BUKU BAGAN 41
42 BUKU BAGAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015
MEMERIKSA KEMUNGKINAN BERAT BADAN RENDAH DAN / ATAU MASALAH PEMBERIAN MINUM
PADA BAYI YANG TIDAK MENDAPAT ASI
Termasuk untuk bayi TERPAJAN HIV yang tidak mendapat ASI

Jika bayi muda tidak memiliki indikasi untuk dirujuk GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN
 i
Pemberian minum
TANYAKAN : Klas kurang dari 8 kali/hari
ifika T
 Minuman atau cairansika
apa yang
e menggunakan botol
diberikan kepada bayi n? 
 Berapa kali diberikanBera
sepanjang r
pagi, siang dan malamt ? d  Cara menyiapkan atau
 Alat apa yang digunakan untuk 
membersihkan
B a perlengkapan minum
memberi minum bayi ? a p bayi tidak sesuai atau
d a tidak higienis
a t
JIKA BAYI n Ÿ T
TIDAK ADA M e
e s r
INDIKASI
DIRUJUK, n a d
ur t a
mintalah ibu
ut p
untuk U u
mendemonstra m a
sikan atau ur t
a
menjelaskan D
a t
bagaimana l
n/ a u
penyiapan dan A
pemberian ta u k
minum untu u a
bayi Mas l
alah a
e
Dengar dan perhatikan : Pe t
mb b
Ÿ Bagaimana ibu eria a
menyiapkan minum n i u
bayi, apakah higienis Mi h
? n b
Ÿ Berapa banyak u
m t e
cairan yang a r
diberikan dalam 1x c
pemberian ? n
a
Ÿ Bagaimana ibu d
k
membersihkan a
perlengkapan p
pemberian minum ? b u
e t
r i
h
i
k (
u t
t h
r
: u
s
h
 Barat badan )
berdasarkan umur
rendah BERAT dBADAN
TINDAKAN/PENGOBATAN

TINDAKAN/PENGOBATAN UNTUK BAYI MUDA YANG MEMERLUKAN RUJUKAN SEGERA


(TINDAKAN PRA RUJUKAN)
MENCEGAH AGAR GULA DARAH TIDAK TURUN BAYI DAPAT DIRUJUK (SYARAT RUJUKAN): MENANGANI KEJANG DENGAN OBAT ANTI KEJANG

Ÿ Jika bayi masih bisa menyusui : Ÿ Suhu ≥ 35,5˚C Obat anti kejang pilihan pertama : Fenobarbital
Ibu diminta tetap menyusui bayinya Ÿ Denyut jantung ≥ 100 kali per menit (lihat
Obat anti kejang pilihan kedua : Diazepam
Ÿ Jika bayi tidak bisa menyusu, tapi masih bisa menelan: pedoman resusitasi neonatus)
Beri ASI, perah dengan cangkir kecil atau sendok atau Ÿ Tidak ada tanda dehidrasi berat Fenobarbital Diazepam
ditetesi dengan pipet. Berikan 20-50 ml (10 ml/kg) sebelum 100 mg/2ml (dalam ampul 2 ml) 5 mg/ml (dalam ampul 1 ml) atau 10 mg/2
dirujuk. Jika tidak memungkinkan, berikan 20-50 ml (10 diberikan secara intramuskular ml (dalam ampul 2 ml) diberikan per rektal
MENANGANI GANGGUAN NAPAS PADA PENYAKIT
ml / kg) air gula atau susu formula  Berat < 2500 gram
SANGAT BERAT ATAU INFEKSI BAKTERI BERAT Dosis : 30mg = 0,6 ml
Ÿ Jika bayi tidak bisa menelan :
Diberikan 0,25 ml*
Berikan 20-50 ml (10 ml/kg) ASI perah, atau air gula,
atau susu formula melalui pipa lambung
Ÿ Posisikan kepala bayi setengah tengadah, jika perlu bahu  Berat ≥ 2500 gram
diganjal gulungan kain Diberikan 0,50 ml*
Ÿ Bersihkan jalan napas dengan menggunakan alat pengisap
lendir
CARA MEMBUAT LARUTAN GULA Ÿ Jika mungkin, berikan oksigen dengan kateter nasal atau Diberikan dengan menggunakan semprit 1 ml
nasal prong dengan kecepatan 2 liter per menit
§ Jika kejang timbul lagi (kejang berulang), ulangi pemberian Fenobarbital
Ÿ Larutkan 4 sdt (20 gram) gula ke dalam 200 ml air matang Jika terjadi henti napas (apneu), lakukan resusitasi, 1 kali lagi dengan dosis sama, minimal selang waktu 15 menit
Ÿ Aduk sampai larut sesuai Pedoman Resusitasi Neonatus
MEMBERI ANTIBIOTIK INTRAMUSKULAR
RUJUK adalah pilihan terbaik untuk bayi dengan
klasifikasi PENYAKIT SANGAT BERAT. Jika Ÿ Beri dosis pertama antibiotik intramuskular untuk bayi dengan klasifikasi PENYAKIT SANGAT BERAT ATAU INFEKSI BAKTERI
rujukan tidak memungkinkan, lanjutkan BERAT dan RUJUK SEGERA
- Berikan dosis pertama AMPISILIN dan GENTAMISIN
pemberian ampisilin dan gentamisin setidaknya
sampai 5 hari. Berikan ampisilin dua kali sehari AMPISILIN GENTAMISIN
pada bayi kurang dari 1 minggu dan 3 kali sehari
pada bayi berusia satu minggu atau lebih, Vial 2 ml berisi 20 mg ATAU tambahkan 6 ml aquadest steril
Berat Badan Dosis : 50 mg/kg BB ke dalam vial 2 ml berisi 80 mg*
Berikan gentamisin sekali sehari (gram)
Tambahkan 1,3 ml aquadest steril Umur < 7 hari umur ³t7 hari
kedalam botol 250 mg
(250 mg/1,5ml) Dosis : 5 mg/kg BB Dosis : 7,5 mg/kg BB
1000 - < 1500 0,4 ml 0,6 ml 0,9 ml
1500 - < 2000 0,5 ml 0,9 ml 1,3 ml
2000 - < 2500 0,7 ml 1,1 ml 1,7 ml
2500 - < 3000 0,8 ml 1,4 ml 2,0 ml
3000 - < 3500 1,0 ml 1,6 ml 2,4 ml
3500 - < 4000 1,1 ml 1,9 ml 2,8 ml
4000 - < 4500 1,3 ml 2,1 ml 3,2 ml
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015 BUKU BAGAN 43
44 BUKU BAGAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015
CARA MENGHANGATKAN TUBUH BAYI METODA KANGURU

Bayi dengan SUHU BADAN < 35,5 ° C, harus segera Ÿ Bayi telanjang dada (hanya memakai popok, topi,
dihangatkan sebelum dirujuk. Caranya sebagai berikut: kaus tangan, kaus kaki), diletakkan telungkup di dada
Ÿ Segera keringkan tubuh bayi yang basah dengan ibu dengan posisi tegak atau diagonal. Tubuh bayi
handuk/kain kering. Ganti pakaian, selimut/kain menempel/kontak langsung dengan ibu.
basah dengan yang kering. Ÿ Atur posisi kepala, leher, dan badan dengan baik untuk
Ÿ Hangatkan tubuh bayi dengan METODA KANGURU atau menghindari terhalangnya jalan napas. Kepala menoleh
menggunakan cahaya lampu 60 watt dengan jarak minimal ke samping di bawah dagu ibu (ekstensi ringan).
60 cm sampai suhu normal dan pertahankan suhu tubuh Ÿ Tangan dan kaki dalam keadaan fleksi seperti posisi
bayi. "katak" kemudian "fiksasi" dengan selendang.
Ÿ Bungkus bayi dengan kain kering dan hangat, beri tutup Ÿ Ibu mengenakan pakaian/blus longgar, sehingga bayi
kepala. Jaga bayi tetap hangat. Hindari ruangan yang dapat berada dalam 1 pakaian dengan ibu. Jika perlu,
banyak angin, jauhkan bayi dari jendela atau pintu. gunakan selimut.
Ÿ Pada bayi dengan gejala HIPOTERMIA BERAT: JIKA Ÿ Selain ibu, ayah dan anggota keluarga lain
DALAM 1 JAM SUHU BADAN < 35,5 ° C dengan bisa melakukan metoda kanguru.
METODA KANGURU
Ÿ Pada bayi dengan HIPOTERMIA SEDANG: Jika dalam 2
jam suhu badan 35,5-36 °C RUJUK SEGERA dengan
METODA KANGURU
MENASIHATI IBU CARA MENJAGA BAYI TETAP HANGAT SELAMA PERJALANAN
Ÿ Keringkan bayi segera setiap kali basah terkena air atau air kencing dan tinja bayi.
Ÿ Bungkus bayi dengan kain kering dan hangat, beri tutup kepala
Ÿ Lakukan tindakan mempertahankan suhu dengan METODA KANGURU.
TINDAKAN / PENGOBATAN UNTUK BAYI MUDA
YANG TIDAK MEMERLUKAN RUJUKAN

MEMBERI ANTIBIOTIK ORAL YANG SESUAI


Antibiotik per oral yang sesuai untuk INFEKSI BAKTERI LOKAL : AMOKSISILIN

UMUR AMOKSILIN
atau Berikan 2 kali sehari untuk 5 hari
BERAT BADAN Tablet 250 mg Sirup 125 mg dalam 15 ml

< 1 bulan 1/4 tablet 1/2 sendok takar


(BB < 4 kg)
1 bulan - < 2 bulan 1/2 tablet 1 sendok takar
(BB 4 - < 6 kg)

ARV UNTUK PROFILAKSIS


Berikan jika usia bayi < 72 jam, Jika >72 jam, lakukan pemantauan
Semua bayi lahir dari ibu dengan HIV, baik yang diberi ASI eksklusif maupun susu formula,
harus diberi zidovudin sejak hari pertama (umur 12 jam), selama enam minggu.

Dosis Zidovudine
Č ÖÒŌŊŊÞ ŐÑǾPMÖM 2 minggu kedua 2 minggu ketiga
Bayi cukup bulan 4 mg/kg BB/ 12 jam 4 mg/kg BB/ 12 jam 4 mg/kg BB/ 12 jam
Bayi prematur < 30 minggu 2 mg/kgBB/12 jam 2 mg/kg BB/12 jam 4 mg/kg BB/ 12 jam
Bayi prematur 30-35 minggu 2 mg/kgBB/12 jam 2 mg/kg BB/8 jam 4 mg/kg BB/ 12 jam
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015 BUKU BAGAN 45
46 BUKU BAGAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015

ASUHAN DASAR BAYI MUDA


Lakukan, komunikasikan dan pastikan ibu dapat melakukan tindakan berikut ini pada waktu kunjungan rumah atau saat memeriksa bayi di klinik
MENCEGAH Ÿ Minta ibu untuk memberi minimal 60 cm dari
MENJAGA BAYI MUDA
INFEKSI ASI saja sesering mungkin bayi.
SELALU HANGAT
minimal 8 kali sehari, siang
Ÿ Cuci tangan sebelum atau sesudah ataupun malam.
Ÿ Menyusui dengan payudara Ÿ Cuci tangan sebelum dan
memegang bayi sesudah memegang bayi
kiri dan kanan secara I
Ÿ Bersihkan tali pusat jika basah atau bergantian Ÿ Setiap kali bayi basah,
kotor dengan air matang, kemudian segera keringkan M
Ÿ Berikan ASI dari satu U
keringkan dengan kain yang bersih payudara sampai kosong tubuhnya dan ganti
dan kering. INGATKAN ibu supaya pakaian/kainnya dengan N
sebelum pindah ke I
menjaga tali pusat selalu bersih dan payudara lainnya yang kering.
kering Ÿ Baringkan di tempat yang S
Ÿ Jika bayi telah tidur selama
Ÿ Jaga kebersihan tubuh bayi dengan hangat dan jauh dari A
2 jam, minta ibu untuk
memandikannya setelah suhu stabil. jendela atau pintu. Beri alas S
membangunkannya dan
Gunakan sabun dan air hangat, langsung disusui kain yang bersih dan kering I
bersihkan seluruh tubuh dengan hati- Ÿ Minta ibu untuk meletakkan di tempat untuk
hati bayi di dadanya sesering pemeriksaan bayi, Ÿ Segera beri
Ÿ Hindarkan bayi baru lahir kontak mungkin dan tidur bersama termasuk timbangan bayi. imunisasi HB0
dengan orang sakit, karena sangat ibu Ÿ Jika tidak ada tanda-tanda sebelum bayi
rentan tertular penyakit. Ÿ Ingatkan ibu dan anggota hipotermia, mandikan bayi berumur 7 hari
Ÿ Minta ibu untuk memberikan keluarga lain untuk 2 kali sehari (tidak boleh Ÿ Beri imunisasi BCG
kolostrum karena mengandung zat membaca kembali hal-hal lebih). dan Polio 1 ketika
kekebalan tubuh. tentang pemberian ASI di Ÿ Selesai memandikan, bayi berumur 1
Ÿ Anjurkan ibu untuk menyusui Buku KIA segera keringkan tubuh bulan (kecuali bayi
sesering mungkin hanya ASI saja Ÿ Minta ibu untuk bayi. lahir di Rumah
sampai 6 bulan. Bila bayi tidak bisa menanyakan hal-hal yang Kenakan pakaian bersih Sakit, imunisasi
menyusu, beri ASI perah dengan kurang dipahami dan kering, topi, kaus diberikan sebelum
menggunakan cangkir/sendok. tangan, kaus kaki dan dipulangkan)
Hindari pemakaian botol dan dot selimut jika perlu Ÿ Tunda pemberian
karena dapat meningkatkan risiko Ÿ Minta ibu untuk imunisasi pada Bayi
terjadinya infeksi saluran cerna. meletakkan bayi di Muda yang
dadanya sesering mempunyai
mungkin dan tidur klasifikasi merah.
MEMBERI ASI SAJA bersama ibu.
SESERING MUNGKIN Ÿ Pada BBLR atau suhu <
35,5 °C, hangatkan bayi
Ÿ Cuci tangan sebelum dan sesudah dengan METODA
memegang bayi KANGURU atau dengan
lampu 60 watt berjarak
KONSELING BAGI IBU /KELUARGA
MENGAJARI IBU UNTUK MENGOBATI INFEKSI LOKAL DI RUMAH
Ada 2 Jenis INFEKSI BAKTERI LOKAL pada bayi muda CARA MENGOBATI LUKA ATAU "THRUSH" DI MULUT
yang dapat diobati di rumah
Lakukan empat kali sehari selama 7 hari
Ÿ Infeksi kulit atau pusar Ÿ Cuci tangan sebelum mengobati bayi
Ÿ Infeksi mata Ÿ Bersihkan mulut bayi dengan ujung jari yang terbungkus kain
bersih dan telah dicelupkan ke larutan air matang hangat
Langkah-langkah yang perlu dilakukan ketika mengajari ibu : bergaram (1 gelas air hangat ditambah seujung sdt garam)
Ÿ teteskan 1 ml suspensi nistatin di mulut 4 kali sehari
Ÿ Jelaskan cara memberi pengobatan tersebut Ÿ Cuci tangan kembali
Ÿ Amati cara ibu mempraktikkan
Ÿ Cek pemahaman ibu sebelum pulang
Ÿ Nasihati ibu untuk kembali jika infeksi bertambah parah

CARA MENGOBATI INFEKSI KULIT ATAU PUSAR CARA MENGOBATI INFEKSI MATA

Lakukan dua kali sehari selama 5 hari Ÿ Cuci tangan sebelum mengobati bayi
Ÿ Cuci tangan sebelum mengobati bayi Ÿ Bersihkan kedua mata bayi 3 kali sehari menggunakan
Ÿ Bersihkan nanah dan krusta dengan air matang dan sabun kapas/kain bersih dengan air hangat
secara hati-hati Ÿ Beri salep tetrasiklin 1% atau kloramfenikol 0,25% pada kedua
Ÿ Keringkan daerah sekitar luka dengan kain bersih dan kering mata
Ÿ Olesi dengan Povidon Iodine Ÿ Oleskan salep atau teteskan obat mata pada bagian dalam
Ÿ Cuci tangan kembali kelopak mata bawah
Ÿ Cuci tangan kembali
Ÿ Obati sampai kemerahan hilang
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015 BUKU BAGAN 47
48 BUKU BAGAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015
KONSELING BAGI IBU/KELUARGA
Ÿ Bibir bawah bayi membuka Ÿ Berhenti memerah jika ASI tidak
keluar mengalir lagi tapi hanya menetes
Ÿ Areola tampak lebih dari awal
banyak di bagian atas
daripada di bagian bawah
MENGAJARI IBU MENYUSUI MENGAJARI IBU CARA`
DENGAN BAIK § Bayi menghisap dengan MEMERAH ASI
efektif jika bayi menghisap MENGAJARI IBU CARA
§ Tunjukan kepada ibu cara Minta ibu untuk : MENINGKATKAN PRODUKSI
secara dalam, teratur yang
memegang bayinya atau posisi Ÿ Mencuci tangan pakai sabun. ASI
diselingi istirahat. Pada saat
bayi yang benar Ÿ Mengatur posisi sehingga
bayi mengisap ASI, hanya Ÿ Cara meningkatkan ASI adalah
nyaman.
terdengar suara bayi menelan dengan menyusui sesering
Ÿ Sanggalah seluruh tubuh Ÿ Memegang wadah bermulut
bayi, jangan hanya leher Ÿ Amati apakah perlekatan lebar di bawah puting dan mungkin
dan bahunya saja areola. Ÿ Menyusui lebih sering lebih
dan posisi bayi sudah
Ÿ Kepala dan tubuh bayi Ÿ Meletakkan jempol di bagian baik karena merupakan
benar dan bayi sudah atas payudara, jari telunjuk kebutuhan bayi
lurus
Ÿ Hadapkan bayi ke dada mengisap dengan efektif. dan jari lainnya menopang di Ÿ Menyusu pada payudara kiri
ibu, sehingga hidung bayi Jika belum, cobalah sekali sisi bagian bawah sehingga dan kanan secara bergantian
berhadapan dengan lagi. posisinya berlawanan Ÿ Berikan ASI dari satu payudara
puting susu (setidaknya 4 cm dari puncak sampai kosong sebelum pindah
Ÿ Dekatkan badan bayi ke puting). ke payudara lainnya
badan ibu Ÿ Tekan dan lepaskan jaringan Ÿ Jika bayi telah tidur selama 2
payudara antara jempol dan jam, bangunkan dan langsung
§ Tunjukkan kepada ibu cara telunjuk beberapa kali. disusui
melekatkan bayi. Ibu Ÿ Jika ASI tidak keluar, ganti
hendaknya : posisi jempol dan telunjuk
mendekati puting, lalu tekan
Ÿ Menyentuhkan puting dan lepaskan seperti
susu ke bibir bayi sebelumnya.
Ÿ Menunggu sampai mulut Ÿ Tekan dan lepaskan
bayi terbuka lebar mengelilingi payudara, jaga
Ÿ Segera mendekatkan bayi agar jarak jari dan puting
ke arah payudara tetap. Hati-hati jangan
sedemikian rupa menekan puting atau
sehingga bibir bawah bayi mengurut payudara.
terletak di bawah puting Ÿ Perah satu payudara sampai
susu ASI hanya menetes, lalu
perah payudara lainnya
§ Cara melekatkan yang benar sampai ASI hanya menetes.
ditandai dengan : Ÿ Perah bergantian 5-6 kali,
setidaknya selama 20-30
Ÿ Dagu menempel pada menit
payudara ibu
Ÿ Mulut bayi terbuka lebar
MENGAJARI IBU UNTUK MENJAGA BAYI BERAT BADAN MENASIHATI IBU KAPAN KEMBALI SEGERA
RENDAH TETAP HANGAT DI RUMAH Nasihati ibu agar kembali segera, jika bayi menunjukkan salah
satu gejala berikut ini:
Ÿ Pertahankan bayi agar di tempat tidur yang sama dengan ibu.
Ÿ Tutup pintu dan jendela agar udara dingin tidak masuk. Ÿ Gerakan bayi berkurang
Ÿ Ketika memandikan bayi, lakukan di ruangan yang hangat Ÿ Napas cepat
dengan air hangat, keringkan segera setelah memandikan Ÿ Sesak napas/sukar bernapas
dan pakaikan baju sesegera mungkin. Ÿ Perubahan warna kulit (kebiruan, kuning)
Ÿ Ganti pakaian jika basah Ÿ Malas/tidak bisa menyusu atau minum
Ÿ Lakukan metoda kanguru sesering mungkin, baik siang Ÿ Badan teraba dingin
maupun malam. Ÿ Timbul demam
Ÿ Ketika tidak dalam METODA KANGURU, jaga agar bayi tetap Ÿ Telapak kaki dan tangan terlihat kuning
berpakaian atau dibungkus sepanjang waktu. Pakainkan topi Ÿ Bertambah parah
dan kaos kaki, bungkus bayi dengan longgar menggunakan
kain kering yang lembut dan selimuti.
Ÿ Periksa dengan teratur tangan dan kaki bayi. Jika teraba
dingin, hangatkan bayi kembali dengan M E TO D A Bayi dengan : Kunjungan Ulang
KANGURU
 Ikterus 2 hari
Ÿ Susui bayi dengat teratur (atau berikan ASI perah dengan
cangkir)  Infeksi bakteri lokal 2 hari
 Diare dehidrasi ringan/sedang 2 hari
 Diare tanpa dehidrasi 2 hari
MENASIHATI IBU TENTANG KESEHATAN DIRINYA  Masalah pemberian ASI 2 hari
 Luka atau bercak putih di mulut (thrush) 2 hari
Ÿ Pemberian vitamin A 200.000 IU perhari selama 2 hari
kepada ibu selama masa nifas  Berat badan rendah menurut umur 2 hari
Ÿ KB pasca persalinan, gizi seimbang dan lain-lain sesuai hasil  Infeksi HIV terkonfirmasi Sesuai dengan
penilaian kesehatan ibu sebelumnya  Pajanan HIV pedoman nasional
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015 BUKU BAGAN 49
50 BUKU BAGAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015

ALTERNATIF PEMBERIAN MINUM


PEMBERIAN MINUM DENGAN CANGKIR

Ÿ Letakkan kain bersih di atas pakaian bayi, untuk melindungi pakaian bayi dari tumpahan susu
Ÿ Posisikan bayi sedikit tegak di pangkuan ibu
Ÿ Ukur jumlah susu dalam cangkir
Ÿ Pegang cangkir dan letakkan mulut cangkir di bibir bawah bayi
Ÿ Sentuhkan tepi cangkir sampai susu menyentuh bibir bayi
Ÿ Biarkan bayi menghisap susu sesuai keinginannya, jangan menuangkan susu ke dalam mulut bayi
Ÿ bayi akan bangun, membuka mulut dan mata, kemudian mulai minum
Ÿ Bayi akan menghisap susu dan ada sedikit yang tumpah
Ÿ Bayi kecil akan memasukkan susu ke mulutnya dengan lidahnya
Ÿ Bayi menelan susu
Ÿ Bayi akan selesai minum bila sudah menutup mulut atau pada saat sudah tidak tertarik lagi terhadap susu
Ÿ Bila bayi tidak menghabiskan susu yang sudah ditakar :
§ Berikan minum dalam waktu lebih lama
§ Ajari ibu untuk menghitung jumlah susu yang diminum dalam 24 jam, tidak hanya sekali minum

Ÿ Apabila ibu tidak bisa memerah ASI dalam jumlah cukup untuk beberapa hari pertama atau tidak bisa menyusui sama sekali,
gunakan salah satu alternatif :
§ Berikan ASI donor
§ Berikan susu formula

Ÿ Bayi mendapatkan minum dengan cangkir secara cukup apabila bayi menelan sebagian besar susu dan menumpahkan
sebagian kecil serta berat badannya meningkat

JUMLAH SUSU YANG DIBERIKAN DENGAN CANGKIR

Ÿ Mulai dengan 80 ml/kgBB/hari


Selanjutnya tingkatkan volume 10-20 ml/kgBB setiap hari
Ÿ Hitung masukan cairan dalam 24 jam, dibagi menjadi 8 kali pemberian
Ÿ Untuk bayi sakit atau kecil, berikan setiap 2 jam
PELAYANAN TINDAK LANJUT
Lakukan penilaian untuk klasifikasi "penyakit sangat berat" pada kunjungan ulang
INFEKSI BAKTERI LOKAL IKTERUS

Setelah 2 hari : Sesudah 2 hari:


Periksa : Lakukan penilaian lengkap Ÿ Lihat ikterus. Apakah telapak tangan dan kaki terlihat

Ÿ Periksa mata, apakah bernanah, apakah nanah bertambah banyak ? kuning? Periksa : Lakukan penilaian lengkap
Ÿ Periksa pusar, apakah merah/keluar nanah? Apakah merah meluas
lebih dari 1 cm? Tindakan :
Ÿ Periksa pustul pada kulit
Ÿ Jika telapak tangan dan kaki terlihat kuning, RUJUK
Tindakan : Ÿ Jika telapak tangan dan kaki tidak kuning, tapi ikterus tidak berkurang,
nasihati ibu perawatan di rumah dan minta untuk kembali dalam 1 2 hari
Ÿ Jika menetap atau bertambah parah, RUJUK SEGERA. Ÿ Jika ikterus mulai berkurang, minta ibu untuk melanjutkan perawatan di
Ÿ Jika membaik, lanjutkan pengobatan infeksi lokal di rumah sampai rumah. Minta untuk kunjungan ulang dalam 14 hari. Jika ikterus berlanjut
seluruhnya 5 hari sampai lebih dari usia 2 minggu, rujuk untuk penilaian lebih lanjut.
§ Untuk pustul kulit dan pusar bernanah teruskan pemberian
antibiotik oral dan pengobatan topikal
§ Untuk mata bernanah, lanjutkan obat tetes/salep mata
BERAT BADAN RENDAH MENURUT UMUR

Sesudah 14 hari :
DIARE DEHIDRASI RINGAN/SEDANG Periksa : Lakukan penilaian lengkap. Jika tidak ada indikasi RUJUK
DIARE TANPA DEHIDRASI Ÿ Tetapkan apakah berat badan menurut umur masih rendah?
Ÿ Lakukan penilaian cara menyusui
Sesudah 2 hari : § Jika berat badan tidak lagi rendah menurut umur, puji ibu dan
Tanyakan : Apakah diare berhenti? semangati untuk melanjutkan pemberian ASI
Periksa : Lakukan penilaian lengkap § Jika masih berat badan rendah menurut umur , tapi menyusui baik, puji
ibu. Minta ibu untuk kembali membawa anaknya untuk ditimbang dalam
Ÿ Apakah Berat Badan turun ≥ 10% dari kunjungan 14 hari atau ketika kembali untuk imunisasi, pilih mana yang lebih cepat
§ Jika masih berat badan rendah menurut umur dan masih ada masalah
sebelumnya ? Tindakan menyusui, konseling ibu tentang masalah menyusui. Minta ibu untuk
kembali membawa anaknya untuk ditimbang dalam 14 hari (atau ketika
Ÿ Jika didapatkan klasifikasi DIARE DEHIDRASI BERAT atau berat kembali untuk imunisasi, jika masih dalam 14 hari) lanjutkan memeriksa
badan turun ≥ 10%, lakukan tindakan/pengobatan sesuai bagan anak setiap beberapa minggu sampai bayi dapat menyusu dengan baik
Ÿ Jika didapatkan klasifikasi DIARE DEHIDRASI RINGAN/SEDANG, dan berat badan meningkat secara reguler dan tidak ada lagi berat
lakukan Rencana Terapi B rendah menurut umur.
Ÿ Jika didapatkan klasifikasi DIARE TANPA DEHIDRASI, lakukan
Kecuali :
Rencana Terapi A
Ÿ Jika tidak ada diare, pujilah ibu dan diminta untuk melanjutkan Jika diduga pemberian ASI tidak akan membaik, atau jika berat badan menurun,
pemberian ASI RUJUK
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015 BUKU BAGAN 51
52 BUKU BAGAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015
MASALAH PEMBERIAN ASI LUKA ATAU BERCAK
PUTIH (THRUSH) DI MULUT
Sesudah 2 hari
Nilai kembali pemberian ASI
Tanya : Masalah pemberian ASI yang Sesudah 2 hari :
ditemukan saat kunjungan pertama
Periksa : lakukan penilaian
Periksa : lakukan penilaian lengkap lengkap
Tindakan : Ÿ Penilaian tentang cara
Ÿ Jika bayi sudah dapat menyusu dengan menyusui
baik, puji ibu dan beri motivasi untuk Ÿ Bagaimana thrush saat
meneruskan pemberian ASI dengan baik ini?
Ÿ Jika masih terdapat masalah pemberian
ASI, RUJUK SEGERA Tindakan:
Ÿ Konseling ibu tentang masalah pemberian
ASI baik yang baru maupun yang ada
sebelumnya. Jika diharapkan ada Ÿ Jika thrush bertambah
perubahan dalam menyusui, minta ibu parah, RUJUK SEGERA
untuk membawa bayinya kembali.
Ÿ Jika bayi berat badan rendah menurut umur, Ÿ Jika bayi memiliki masalah
minta ibu untuk kunjungan ulang dalam 14 dalam menyusu, RUJUK
hari. Lanjutkan kunjungan ulang sampai SEGERA
berat badan bayi naik dengan baik. Ÿ Jika thrush menetap atau
Perhatian :
membaik dan bayi
Jika saudara tidak yakin akan ada perubahan
menyusu dengan baik,
dalam cara pemberian ASI atau berat badan lanjutkan pemberian
bayi menurun, RUJUK SEGERA. gentian violet
0,25%/Nistatin suspensi
sampai seluruhnya 7 hari
FORMULIR PENCATATAN BALITA SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

Tanggal Kunjungan : _______________ Alamat : ______________________________________


Nama Anak: ______________________ L/P Nama Ibu: ___________________________
o
Umur: _____ Bulan ______ Tahun BB: _____ kg PB/TB: _____ cm Suhu: ____ C
Anak sakit apa? ________________________________ Kunjungan Pertama ____ Kunjungan Ulang ____
PENILAIAN TINDAKAN/
KLASIFIKASI
(Lingkari semua gejala yang ditemukan) PENGOBATAN

MEMERIKSA TANDA BAHAYA UMUM


• Tidak bisa minum/menyusu • Letargis atau tidak sadar
• Memuntahkan semuanya • Ada stridor
• Kejang • Biru ( cyanosis )
• Ujung tangan dan kaki pucat dan dingin

APAKAH ANAK BATUK ATAU SUKAR BERNAPAS ? Ya ___ Tidak ___


• Berapa lama? _____ hari • Hitung napas dalam 1 menit
_____ kali / menit. Napas Cepat ?
• Ada tarikan dinding dada kedalam
• Ada wheezing
• Saturasi oksigen _____

APAKAH ANAK DIARE ? Ya ___ Tidak ___


• Berapa lama? _____ hari • Keadaan umum anak :
• Adakah darah dalam tinja? - Letargis atau tidak sadar
- Gelisah atau rewel
• Mata cekung
• Beri anak minum :
- Tidak bisa minum atau malas minum
- Haus, minum dengan lahap
• Cubit kulit perut, apakah kembalinya :
- Sangat lambat (lebih dari 2 detik)
- Lambat (masih sempat terlihat lipatan kulit)
APAKAH ANAK DEMAM ? Ya ___ Tidak ___
o
(anamnesis ATAU teraba panas ATAU suhu= 37,5 C)
Tentukan Daerah Risiko Malaria : Tinggi - Rendah - Tanpa Risiko Jika
Daerah Tanpa Risiko, tanyakan riwayat bepergian ke daerah resiko
malaria dalam 2 minggu terakhir dan tentukan daerah risiko sesuai
tempat yang dikunjungi.
• Sudah berapa lama? _____ hari • Lihat dan periksa adanya kaku kuduk
• Jika lebih dari 7 hari, apakah • Lihat adanya pilek
demam terjadi setiap hari? • Lihat adanya penyebab demam oleh bakteri
• Apakah pernah sakit malaria • Lihat adanya tanda-tanda Campak saat ini:
atau minum obat malaria? - Ruam kemerahan di kulit yang menyeluruh
• Apakah anak sakit campak DAN
dalam 3 bulan terakhir? - Terdapat salah satu tanda berikut:
batuk, pilek, mata merah, dan/atau diare

LAKUKAN TES MALARIA jika dak ada klasi?kasi penyakit berat :


• pada semua kasus demam di daerah risiko tinggi
• pada daerah risiko rendah jika tidak ditemukan penyebab pasti demam

Jika anak sakit campak saat ini


atau dalam 3 bulan terakhir : • Lihat adanya luka di mulut
Jika ya, apakah dalam atau luas ?
• Lihat adanya nanah di mata
• Lihat adanya kekeruhan di kornea
Jika demam 2 hari sampai dengan 7 hari, tanya dan periksa :
• Apakah demam mendadak tinggi • Periksa tanda-tanda syok :
dan terus menerus? Ujung ekstremitas teraba dingin
• Apakah ada bintik merah di kulit DAN nadi sangat lemah atau tidak teraba
atau perdarahan hidung/gusi? • Lihat adanya perdarahan dari hidung/gusi
• Apakah anak sering muntah? atau bintik perdarahan di kulit (petekie)
• Apakah muntah dengan darah • Jika petekie sedikit DAN tidak ada tanda lain
atau seperti kopi? dari DBD, lakukan uji torniket, jika mungkin
• Apakah berak berwarna hitam? Hasil uji torniket: positif ____ negatif ____
• Apakah nyeri ulu hati atau gelisah? • Jika petekie sedikit TANPA tanda lain dari DBD
DAN uji torniket tidak dapat dilakukan,
klasifikasikan sebagai DBD.

APAKAH ANAK MEMPUNYAI MASALAH TELINGA ? Ya ___ Tidak ___


• Apakah ada nyeri telinga? • Lihat adanya cairan atau nanah
• Adakah rasa penuh di telinga? keluar dari telinga
• Adakah cairan/nanah keluar dari • Raba adanya pembengkakan yang nyeri
telinga? Jika ya, berapa hari? ____ hari di belakang telinga
MEMERIKSA STATUS GIZI
• Lihat dan raba adanya pembengkakan di kedua punggung kaki
• Tentukan berat badan (BB) menurut panjang badan (PB) atau tinggi badan (TB)
- BB menurut PB atau TB : < -3 SD _____
- BB menurut PB atau TB : -3 SD sampai -2 SD _____
- BB menurut PB atau TB : = -2 SD _____
• Tentukan lingkar lengan atas (LiLA)
- LiLA < 11,5 cm _____
- LiLA 11,5 cm - 12,5 cm _____
- LiLA = 12,5 cm _____
• Jika BB menurut PB atau TB < -3 SD ATAU Lingkar Lengan Atas < 11,5 cm,
periksa komplikasi medis :
- Apakah ada tanda bahaya umum?
- Apakah ada klasifikasi berat?
Jika tidak ada komplikasi medis, nilai pemberian ASI pada anak umur < 6 bulan
- Apakah anak memiliki masalah pemberian ASI?
MEMERIKSA ANEMIA
• Lihat adanya kepucatan pada telapak tangan, apakah tampak:- Sangat pucat?
- Agak pucat?

MEMERIKSA STATUS HIV


Tentukan Daerah Risiko HIV : Epidemi Meluas - Epidemi Terkonsentrasi
Jika Daerah Epidemi Meluas,
• Apakah anak atau ibu pernah diperiksa HIV? Ya ___ Tidak ___
Jika Ya, tentukan status HIV
- Ibu : Positif ___ Negatif ___
- Anak : Tes Virologis Positif ___ Negatif ___
Tes Serologis Positif ___ Negatif ___
• Jika Ibu HIV positif & Anak HIV negatif ATAU tidak diketahui, tanyakan : -
Apakah anak mendapatkan ASI pada saat dilaksanakan tes atau
dalam 6 minggu sebelum tes? Ya ___ Tidak ___
- Apakah anak masih mendapatkan ASI? Ya ___ Tidak ___
Jika Ya, tanyakan: Apakah Ibu dan anak dalam ARV profilaksis? Ya ___ Tidak ___
Jika Tidak, - periksa ibu, apabila status ibu dan anak tidak diketahui
- periksa anak, apabila ibu HIV positif dan status anak tidak diketahui
Jika Daerah Epidemi Terkonsentrasi,
• Lihat klasifikasi anak, apakah terdapat klasifikasi berat lain ?
• Apakah terdapat Gizi Buruk Tanpa Komplikasi yg tidak membaik dg pengobatan standar?
• Apakah terdapat minimal 2 dari :
- Oral thrush
- Pneumonia berat
- Sepsis berat
- Kematian ibu yang berkaitan dengan HIV atau penyakit HIV yang lanjut pada ibu
• Apakah anak pernah menderita Tuberkulosis atau mendapat OAT berulang?
• Apakah anak mengalami riwayat Gizi Buruk berulang?
• Apakah anak mengalami riwayat Pneumonia berulang?
• Apakah anak mengalami riwayat Diare Kronis atau diare berulang?
• Apakah anak pernah dites HIV? Ya ___ Tidak ___
Jika Ya, bagaimana hasilnya? Tes Virologis Positif ___ Negatif ___
Tes Serologis Positif ___ Negatif ___
Jika Tidak, lakukan Test.
MEMERIKSA STATUS IMUNISASI
Lingkari imunisasi yang dibutuhkan hari ini, beri tanda v jika sudah diberikan.

____ ____ ______ ______ ______ ______


BCG HB 0 Polio 1 Polio 2 Polio 3 Polio 4

___________ ___________ __________ _____


DPT-HB-Hib 1 DPT-HB-Hib 2 DPT-HB-Hib 3 IPV

______ _______________ ______________


Campak DPT-HB-Hib (lanjutan) Campak (lanjutan)

MEMERIKSA PEMBERIAN VITAMIN A Dibutuhkan vitamin A : Ya ___ Tidak ___

MENILAI MASALAH ATAU KELUHAN LAIN

LAKUKAN PENILAIAN PEMBERIAN MAKAN


Jika anak berumur < 2 TAHUN atau GIZI KURANG atau GIZI BURUK TANPA KOMPLIKASI
atau ANEMIA DAN anak vdak akan dirujuk segera.
• Apakah ibu menyusui anak ini?Ya ___ Tidak ___
Jika ya, berapa kali sehari? ____ kali
Apakah menyusui juga di malam hari? Ya ___ Tidak ___
• Apakah anak mendapat makanan atau minuman lain? Ya ___ Tidak ___
Jika ya, makanan atau minuman apa? _______________________
Berapa kali sehari? ____ kali
Alat apa yang digunakan untuk memberi minum anak? __________________
• Jika anak GIZI KURANG atau GIZI BURUK TANPA KOMPLIKASI :
Berapa banyak makanan atau minuman yang diberikan pada anak? ______
Apakah anak mendapat makanan tersendiri? Ya ___ Tidak ___
Siapa yang memberi makan dan bagaimana caranya? __________________
• Selama sakit ini, apakah ada perubahan pemberian makan? Ya ___ Tidak __
Jika ya, bagaimana? ______________________________________

Nasiha kapan kembali segera.


Kunjungan Ulang : ______ hari.
FORMULIR PENCATATAN BAYI MUDA UMUR KURANG DARI 2 BULAN

Tanggal Kunjungan Rumah: _______________ Alamat: __________________________________

Nama Bayi: _________________________ L/P Nama Ibu: ______________________

o
Tgl Lahir/Umur: ________________BB: _____ gram PB: _____ cm Suhu: _____ C

Bayi sakit apa? ______________________ Kunj.Pertama ___ Kunj.Ulang ___ KN : 1 / 2 / 3

PENILAIAN TINDAKAN /
KLASIFIKASI
(Lingkari semua gejala yang ditemukan) PENGOBATAN

MEMERIKSA KEMUNGKINAN PENYAKIT SANGAT


BERAT ATAU INFEKSI BAKTERI

• Bayi tidak mau minum atau memuntahkan semua.


• Ada riwayat kejang.
• Bayi bergerak hanya ketika distimulasi.
• Bayi tidak bergerak sama sekali.
• Hitung napas dalam 1 menit _____ kali / menit
Ulangi jika = 60 kali / menit
Hitung napas kedua _____ kali / menit
Apakah: - Napas cepat ( =60 kali/menit), atau
- Napas lambat (<30 kali/menit)
• Tarikan dinding dada ke dalam yang sangat kuat.
o
• Suhu tubuh = 37,5 C
o
• Suhu tubuh < 35,5 C
• Mata bernanah banyak.
• Mata bernanah sedikit.
• Pusar kemerahan meluas ke dinding perut >1 cm.
• Pusar kemerahan atau bernanah.
• Ada pustul di kulit

MEMERIKSA IKTERUS

• Kuning timbul hari pertama (< 24 jam) setelah lahir.


• Kuning pada umur = 24 jam sampai dengan 14 hari.
• Kuning pada umur lebih dari 14 hari.
• Kuning sampai telapak tangan atau telapak kaki.
• Kuning tidak sampai telapak tangan atau kaki.
• Tinja berwarna pucat.

APAKAH BAYI DIARE ? Ya ___ Tidak ___

• Bayi sudah diare selama _____ hari.


• Keadaan umum bayi:
- Letargis atau tidak sadar.
- Gelisah atau rewel.
• Mata cekung.
• Cubitan kulit perut kembalinya:
- Sangat lambat (> 2 detik)
- Lambat (masih sempat terlihat lipatan kulit)

MEMERIKSA HIV

• Apakah bayi muda atau ibu pernah diperiksa HIV?


Bayi: ya ___ tidak ___ Ibu: ya ___ tidak ___
• Jika Ya, tentukan status HIV :
- Ibu : Positif ___ Negatif ___
- Bayi: Virologis Positif ___ Negatif ___
Serologis Positif ___ Negatif ___
• Jika ibu positif HIV dan tidak ada hasil tes
virologis positif pada anak, tanyakan :
- Apakah bayi mendapat ASI saat ini ? Ya___ Tidak ___
Jika Tidak, kapan bayi berhenti menyusu ?
= 6 minggu ___ > 6 minggu ___
- Apakah bayi mendapat ASI pada saat pemeriksaan atau
sebelumnya ? Ya___ Tidak ___
- Apakah ibu dan bayi mendapatkan ARV ?
Ibu : Ya ___ Tidak ___
Bayi : Ya ___ Tidak ___
• Jika status HIV Ibu dan Bayi tidak diketahui,
lakukan Tes Serologis HIV pada Ibu.

MEMERIKSA KEMUNGKINAN BERAT BADAN


RENDAH DAN MASALAH PEMBERIAN ASI/MINUM

• Berat badan menurut umur - Rendah: = -2 SD : ___


- Tidak rendah: > -2 SD : ___
• Apakah bayi diberi ASI? Ya ___ Tidak ___
Jika bayi diberi ASI
- Berapa kali dalam 24 jam? ___ kali.
- Apakah bayi diberi makanan atau minuman lain
selain ASI? Ya ___ Tidak ___
Jika Ya, apa yang diberikan? _______________
berapa kali dalam 24 jam? ____ kali.
alat apa yang digunakan, botol atau cangkir?
- Khusus ibu HIV positif, tanyakan:
Apakah ibu memberi ASI penuh? Ya ___ Tidak ___
Jika tidak, cairan apa yang diberikan untuk menambah atau
menggantikan ASI? ______________
Jika bayi tidak diberi ASI
- Minuman atau cairan apa yang diberikan? ___________
- Berapa kali dalam 24 jam? ____ kali.
- Alat apa yang digunakan, botol atau cangkir ?

• Terdapat luka atau bercak putih (thrush) di mulut.


• Terdapat celah bibir / langit-langit.

Jika bayi diberi ASI DAN tidak akan dirujuk,


LAKUKAN PENILAIAN TENTANG CARA MENYUSUI.
• Bersihkan hidung bayi jika tersumbat.
• Amati dengan seksama ketika ibu menyusui bayi.
• Tentukan apakah bayi menyusu dengan baik?
a. posisi benar - posisi salah
b. melekat dengan baik - tidak melekat dengan baik
- tidak melekat sama sekali
c. mengisap dengan efektif - tidak efektif mengisap
- tidak mengisap sama sekali

Jika bayi tidak diberi ASI DAN tidak akan dirujuk,


LAKUKAN PENILAIAN TENTANG PEMBERIAN MINUM.
• Amati cara ibu menyiapkan dan memberikan
minum: a. Apakah higienis? Ya ___ Tidak ___
b. Jumlah cairan yang diberikan? Cukup ___ Tidak ___
c. Membersihkan perlengkapan? Sesuai ___ Tidak ___

MEMERIKSA STATUS VITAMIN K1 Vit K1 diberikan hari ini


Diberikan segera setelah lahir ya ___ tidak ___ ______

MEMERIKSA STATUS IMUNISASI (Lingkari yg dibutuhkan hari ini) Imunisasi yang diberikan
HB-0 ___ BCG ___ POLIO 1 ___ _________________

MEMERIKSA MASALAH / KELUHAN LAIN

Nasihati kapan kembali segera


Kunjungan ulang : _____ hari

MEMERIKSA MASALAH / KELUHAN IBU


GRAFIK BERAT BADAN MENURUT PANJANG BADAN (BB/PB) ANAK LAKI-LAKI
UMUR 0-24 BULAN
· BB/PB atau BB/TB < - 3 SD GIZI BURUK
· LiLA <11,5 cm DENGAN
KOMPLIKASI
· BB/PB atau BB/TB < - 3 SD GIZI BURUK
· LiLA < 11,5 cm TANPA
KOMPLIKASI
· BB/PB atau BB/TB - 3 SD - < -2 SD GIZI
· LiLA 11,5 cm - <12,5 cm KURANG
WHO, 2006
GRAFIK BERAT BADAN MENURUT TINGGI BADAN (BB/TB) ANAK LAKI-LAKI
UMUR 2-5 TAHUN
· BB/PB atau BB/TB < - 3 SD GIZI BURUK
· LiLA <11,5 cm DENGAN
KOMPLIKASI
· BB/PB atau BB/TB < - 3 SD GIZI BURUK
· LiLA < 11,5 cm TANPA
KOMPLIKASI
· BB/PB atau BB/TB - 3 SD - < -2 SD GIZI
· LiLA 11,5 cm - <12,5 cm KURANG
WHO, 2006
GRAFIK BERAT BADAN MENURUT PANJANG BADAN (BB/PB) ANAK PEREMPUAN
UMUR 0-24 BULAN
· BB/PB atau BB/TB < - 3 SD GIZI BURUK
· LiLA <11,5 cm DENGAN
KOMPLIKASI
· BB/PB atau BB/TB < - 3 SD GIZI BURUK
· LiLA < 11,5 cm TANPA
KOMPLIKASI
· BB/PB atau BB/TB - 3 SD - < -2 SD GIZI
· LiLA 11,5 cm - <12,5 cm KURANG
WHO, 2006
GRAFIK BERAT BADAN MENURUT TINGGI BADAN (BB/TB) ANAK PEREMPUAN
UMUR 2-5 TAHUN
· BB/PB atau BB/TB < - 3 SD GIZI BURUK
· LiLA <11,5 cm DENGAN
KOMPLIKASI
· BB/PB atau BB/TB < - 3 SD GIZI BURUK
· LiLA < 11,5 cm TANPA
KOMPLIKASI
· BB/PB atau BB/TB - 3 SD - < -2 SD GIZI
· LiLA 11,5 cm - <12,5 cm KURANG
WHO, 2006
GRAFIK PANJANG BADAN MENURUT UMUR (PB/U) ANAK LAKI-LAKI
UMUR 0-6 BULAN
WHO, 2006
GRAFIK PANJANG BADAN MENURUT UMUR (PB/U) ANAK LAKI-LAKI
UMUR 6 BULAN-2 TAHUN
WHO, 2006
GRAFIK TINGGI BADAN MENURUT UMUR (TB/U) ANAK LAKI-LAKI
UMUR 2-5 TAHUN
WHO, 2006
GRAFIK PANJANG BADAN MENURUT UMUR (PB/U) ANAK PEREMPUAN
UMUR 0-6 BULAN
WHO, 2006
GRAFIK PANJANG BADAN MENURUT UMUR (PB/U) ANAK PEREMPUAN
UMUR 6 BULAN-2 TAHUN
WHO, 2006
GRAFIK TINGGI BADAN MENURUT UMUR (TB/U) ANAK PEREMPUAN
UMUR 2-5 TAHUN
WHO, 2006
GRAFIK BERAT BADAN MENURUT UMUR (BB/U) ANAK PEREMPUAN
UMUR 0-6 BULAN
WHO, 2006
GRAFIK BERAT BADAN MENURUT UMUR (BB/U) ANAK LAKI-LAKI
UMUR 0-6 BULAN
WHO, 2006
DAERAH ENDEMIS MALARIA DI INDONESIA
NO PROVINSI KAB/KOTA NO PROVINSI KAB/KOTA
No 7Tapanuli Utara
1 Aceh 1 Singkil 8Padang Lawas

2 Aceh Timur 9Padang Lawas Utara


3 Aceh Barat
10Labuhan Batu

4 Aceh Besar 11Labuhan Batu Utara


12Asahan

5 Aceh Barat Daya 13Tapanuli Tengah

6 Aceh Jaya
14Nias Barat
15Simalungun
16Karo
3 Sumatera Barat 1Kep. Mentawai
2 Sumatera Utara 1 Nias

2 Langkat

3 Tapanuli Selatan
4 Nias Selatan

2Pesisir Selatan

4 Sumatera Selatan 1OKU

5 Mandailing Natal

2Muara Enim
3Musi Banyuasin
4Musi Rawas
6 Batu Bara
5Lahat
DAERAH ENDEMIS MALARIA DI INDONESIA
NO PROVINSI KAB/KOTA NO PROVINSI KAB/KOTA
5 5
6 6
7 5 Mukomuko 1
8 2
9 3
10 4
6 Lubuk Linggau 1 5
2 6 Bengkulu Tengah 1
3 2
7 OKU Timur 1 7 Kota Bengkulu 1
5 Bangka Belitung 1 Kota Pangkalpinang 1 2
2 Kab. Bangka Barat 1 3
2 4
3 5
4 6
5 7
3 Kab. Bangka Tengah 1 8
2 7 Riau 1 Kampar 1
4 Kab. Selatan 1 2 Pelalawan 1
2 2
3 3
6 Bengkulu 1 Bengkulu Selatan 1 3 Indragiri Hulu 1
2 2
3 4 Ingragiri Hilir 1
4 2
5 5 Rokan Hilir 1
6 2
2 Bengkulu Utara 1 3
2 8 Kepulauan Riau 1 Bintan 1
3 2 Lingga 1
4 2
5 3
6 4
7 3 Natuna 1
8 2
9 3
10 4
11 5
3 Kaur 1 4 Anambas 1
2 2
4 Seluma 1 3
2 4
3 9 Jambi 1 Batang Hari 1
4 2
DAERAH ENDEMIS MALARIA DI INDONESIA
NOPROVINSI KAB/KOTA NO PROVINSI KAB/KOTA
3 6 Dompu 1
4 2
5 7 Bima 1
6 2
7 3
8 4
2 Muaro Jambi 1 5
2 6
3 7
4 12 Kalimantan Barat 1 Sintang 1
3 Tebo 1 2
2 3
3 4
4 Bungo 1 5
2 6
3 2 Ketapang 1
5 Merangin 1 2
2 3 Kota Singkawang 1
3 13 Kalimantan Selatan 1 Banjarbaru 1
4 2 Banjar 1
5 2
6 3
7 4
8 3 Tanah Laut 1
9 2
6 Sarolangun 1 3
2 4
7 Tanjung Jabung Barat 1 5
10Lampung 1 Lampung Selatan 1 4 Tapin 1
2 Pesawaran 2 2
3 3
3 Lampung Barat 1 4
11Nusa Tenggara Barat 1 Lombok Barat 1 5
2 Lombok Utara 1 5 Hulu Sungai Selatan 1
3 Lombok Timur 1 2
4 Sumbawa Barat 1 3
2 6 Hulu Sungai Tengah 1
3 2
4 7 Hulu Sungai Utara 1
5 8 Tabalong 1
6 2
7 3
5 Sumbawa Besar 1 9 Kotabaru 1
2 2
DAERAH ENDEMIS MALARIA DI INDONESIA
NO PROVINSI KAB/KOTA PUSKESMAS NO PROVINSI KAB/KOTA PUSKESMAS
3 Hampang Mekarpura 2 Tapin Bini
4 Bungkukan Sengayam 3 Merambang
10 Tanah Bumbu 1 Teluk Kepayang Lasung 4 Bayat
2 Giri Mulya Sebamban 1 5 Kinipan
3 Simpang Empat Satui 2 Seruyan 1 Rantai Pulut I
4 Mantewe Sebamban 2 3 Kotawaringin Timur 1 Sebabi U.Pandaran
5 Batulicin 1 Darul Azhar 2 Pasir PuŒh
6 Karang Bintang 4 Ka ngan 1 Keren Pangi
11 Balangan 1 Tebing Tinggi Lok Batu 5 Palangkaraya 1 Jekan Raya Pahandut
2 Uren 2 Tangkiling Panarung
14 Kalimantan Timur 1 Berau 1 Batu Puh Biduk-Biduk 3 K. Bangkirai
2 Talisayan Gunung Tabur 4 Kalampangan
3 Kelay 5 Menteng
4 Labanan 6 Bukit Hindu
5 Merancang Ulu 7 Kayon
6 Segah 8 Rakumpit
7 Teluk Bayur 6 Gunung Mas 1 Tbg Miri Kurun
2 Kutai Barat 1 Belusuh Barong Tongkok 2 Tbg Marikoi T. Pajangan
2 Linggang Bigung Besiq 3 Tbg Napoi Tbg Jutuh
3 Tering Seberang Dempar 4 Tewah Tehang
4 Gunung Rampah 5 T. T. Anjir Tbg Talaken
5 Lambing 6 Kampuri Rabambang
6 Long Iram 7 Sepang
7 Melak 7 Pulang Pisau 1 Jabiren
8 Resak 8 Kapuas 1 T.Punai Tamban Catur
9 Sekolaq Darat 2 Lamun Terusan Tgh
3 Mahakam Hulu 1 Ujoh Bilang 3 Pujon P. Kupang
4 Kutai Kartanegara 1 Jonggon Raya Sebulu I 4 Sei Hanyo Tamban Baru
2 Sei Merdeka 5 Jangkang Sei Tatas
5 Kutai Timur 1 Busang Batu Ampar 6 Sei Pinang Palingkau
2 Kaliorang Kaubun 7 Timpah Palangkau
3 Sandaran Muara Wahau II 8 P. Telo Mandomai
4 Rantau Pulung 9 Mantangai Danau Rawah
6 Paser 1 Batu Kajang Kuaro 10 Mela
2 Kayungo Long Ikis 11 Selat
3 Kerang Long Kali 9 Barito Selatan 1 Pendang
4 Mendik Muser 2 Babai
5 Muara Komam Padang Pengrapat 3 Mangka p
7 Penajam Paser Utara 1 Maridan Petung 4 Baru
2 Semoi II Sepaku III 5 Sababilah
3 Sepaku I 10 Murung Raya 1 Konut Saripoi
4 Sotek 2 Mangkahui Tbg Olong
8 Samarinda 1 Sei Siring 3 Tbg Lahung
15 Kalimantan Tengah 1 Lamandau 1 Bukit Jaya 4 Tbg Kunyi
DAERAH ENDEMIS MALARIA DI INDONESIA
NO PROVINSI KAB/KOTA NO PROVINSI KAB/KOTA

16 Kalimantan Utara 1 Bulungan

2 Nunukan 3 Gorontalo Utara

4 Bone Bolango

17 Sulawesi Utara 1 Bitung 5 Gorontalo

2 Bolmong

3 Manado
19 Sulawesi Tengah 1 Donggala
4 Minahasa

2 Poso

5 Minahasa Selatan
6 Minahasa Utara
7 Mitra

8 Sangihe 3 Morowali

4 Tojo Una-Una

9 Sitaro
5 Banggai

10 Talaud
18 Gorontalo 1 Pahuwato

6 Banggai Kepulauan

2 Boalemo
DAERAH ENDEMIS MALARIA DI INDONESIA
NO PROVINSI KAB/KOTA NO PROVINSI KAB/KOTA
4 12
5 13
6 14
7 Tolitoli 1 15
8 Buol 1 2 Muna 1
20 Sulawesi Selatan 1 Enrekang 1 2
2 3
4
2 Luwu Timur 1
5
3 Luwu Utara 1
6
4 Pangkep 1
7
2
8
3
9
5 Selayar 1
10
2
11
3
12
6 Sinjai 1 3 Wakatobi 1
7 Tana Toraja 1 2
8 Toraja Utara 1 3
2 4
21 Sulawesi Barat 1 Majene 1 5
2 6
3 23 Nusa Tenggara Timur
2 Mamuju 1 24 Maluku
2 25 Maluku Utara Semua Puskesmas Termasuk Daerah Endemis Tinggi
3 26 Papua
3 Mamasa 1 27 Papua barat
2
4 Mamuju Utara 1
2
3
5 Mamuju Tengah 1
2
3
22 Sulawesi Tenggara 1 Buton 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
DAERAH EPIDEMI HIV DI INDONESIA

DAERAH EPIDEMI HIV MELUAS


No Provinsi Kab/Kota No Provinsi Kab/Kota
1 PAPUA 1 Kab. Fakfak 9 Kab. Mimika
2 Kab. Kaimana 10 Kab. Boven Digoel
3 Kab. Teluk Wondama 11 Kab. Mappi
4 Kab. Teluk Bintuni 12 Kab. Asmat
5 Kab. Manokwari 13 Kab. Yahukimo
6 Kab. Manokwari Selatan 14 Kab. Pegunungan Bintang
7 Kab. Pegunungan Arfak 15 Kab. Tolikara
16 Kab. Sarmi
8 Kab. Sorong Selatan
17 Kab. Keerom
9 Kab. Sorong
18 Kab. Waropen
10 Kab. Raja Ampat
19 Kab. Supiori
11 Kota Sorong 20 Kab. Mamberamo Raya
12 Kab. Maybrat 21 Kab. Mamberamo Tengah
13 Kab. Tambrauw 22 Kab. Yalimo
2 PAPUA 1 Kab. Merauke 23 Kab. Lanny Jaya
2 Kab. Jayawijaya 24 Kab. Nduga
3 Kab. Jayapura 25 Kab. Puncak
4 Kab. Nabire 26 Kab. Dogiyai
5 Kab. Yapen Waropen 27 Kota Jayapura
6 Kab. Biak Numfor 28 Kab. Deiyai
7 Kab. Paniai 29 Kab. Intan Jaya
8 Kab. Puncak Jaya 30 Kab. Kepulauan Yape
DAERAH EPIDEMI HIV DI INDONESIA

DAERAH EPIDEMI HIV TERKONSENTRASI


26
No Provinsi No Provinsi No Provinsi
1 ACEH 8 LAMPUNG 12 20
9 BELITUNG
2 SUMATERA 10 KEP. RIAU

16
11 DKI JAKARTA 27
3 SUMATERA 21

4 RIAU
13 JAWA TENGAH 1
12 JAWA BARAT
22

17
13
5 JAMBI
6 SUMATERA 23

7 BENGKULU 10
24

15 25

11
19
DAERAH EPIDEMI HIV DI INDONESIA

DAERAH EPIDEMI HIV TERKONSENTRASI


No Provinsi 14 DI Y No Provinsi No Provinsi
8 Kab. 15 JAWA TIMUR 19NTT
Sukoharjo
9 Kab. 20KALIMANTAN
Karanganyar
10 Kab.
Sragen
11 Kab. 21KALIMANTAN
Grobogan
12 Kab. Pa KALIMANTAN
22SELATAN
13 Kab.
23KALIMANTAN
Jepara 16 BANTEN
14 Kab.
KALIMANTAN
Demak
24UTARA
15 Kab.
25SULAWESI
Semarang
16 Kab.
17 BALI
Kendal SULAWESI
17 Kab. 26TENGAH
Batang 27SULAWESI
18 NTB
18 Kab.
Pemalang
19 Kab.
28SULAWESI
Tegal
20 Kab. 29GORONTALO
Brebes 30SULAWESI
21 Kota
Magelang 31MALUKU
22 Kota 32MALUT
Surakarta
23 Kota Sala
ga
24 Kota
Semarang
25 Kota
Tegal

Anda mungkin juga menyukai