Makalah Plta Revisi Ipehh
Makalah Plta Revisi Ipehh
KAPASITAS 10MW
(MEDIUM HYDRO POWER PLANT)
Disusun oleh :
Afifah Zuhroh NIM 1641150061
Nafis Ilham F NIM 1641150022
D4 Sistem Kelistrikan 3D
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) merupakan salah
satu dari sumber energi listrik yang ada di Indonesia. PLTA,
merupakan pembangkit listrik yang memnafaatkan sumber daya
alam yakni air sebagai bahan baku utama produksi listrik.
Keberadaannya diharapkan mampu memenuhi kebutuhan pasokan
listrik masyarakat Indonesia. Saat ini, PLTA banyak sekali
dikembangkan oleh investor investor terkait dengan bahan bakunya
yang sangat melimpah. Jumlah air yang sangat melimpah ini,
dimanfaatkan untuk menciptakan energi menjadi sumber arus. Hal
ini ditujukan untuk menciptakan biaya produksi yang murah.
Pembangkit Listrik Tenaga Air termasuk salah satu sumber
pembangkit listrik tertua yang pernah ditemukan. PLTA bekerja
dengan cara merubah energi potensial menjadi energi mekanik dan
dari energi mekanik menjadi energi listrik yang dapat dimanfaatkan
untuk kebutuhan sehari-hari. PLTA yang berada diseluruh dunia
ada sekitar 675.000 MW yang setara dengan 3,6 Milyar barrel
minyak atau sama dengan 24% kebutuhan listrik dunia yang
digunakan oleh lebih 1 Milyar orang.
PLTA mulai dikembangkan di Indonesia secara bertahap
pada tahun 1900. Dimana masa itu merupakan era dimana
penggunaan bahan bakar minyak merupakan sumber energi utama
dunia. Pengembangan PLTA tidak terlalu diprioritaskan, oleh
karena itu progresnya sangat lambat. Sedangkan pada era modern
ini, pengembangan PLTA mulai ditinjau ulang karena penggunaan
bahan bakar minyak menghasilkan banyak polusi lingkungan dan
persediaan bahan bakar minyak yang mulai menipis mengingat
sumber daya minyak tidak dapat diperbaharui.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Gambaran Umum PLTA
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) bekerja dengan cara
merubah energi potensial menjadi energi mekanik, dan dari energi
mekanik menjadi energi listrik. Pembangkit listik tenaga air
konvensional, bekerja dengan cara mengalirkan air dari dam
(waduk/bendungan) ke turbin. Pada beban puncak, air dalam lower
reservoir akan di pompa ke upper reservoir sehingga cadangan air
pada waduk utama tetap stabil.
PLTA dapat beroperasi sesuai dengan perancangan
sebelumnya, bila mempunyai Daerah Aliran Sungai (DAS) yang
berpotensi sebagai sumber air untuk memenuhi kebutuhan
pengoperasian PLTA. Pada pengoperasian PLTA, perhitungan
keadaan air yang masuk pada waduk tempat penampungan air,
beserta besar air yang tersedia dalam dalam waduk dan perhitungan
besar air yang akan dialirkan melalui pintu saluran air untuk
menggerakkan turbin sebagai penggerak utama sumber listrik,
merupakan sebuah keharusan untuk dimiliki. Dengan
demikian,pengontrolan terhadap debit air yang masuk maupun yang
didistribusikan ke pintu saluran air untuk menggerakkan turbin
harus dilaksanakan dengan baik. Sehingga dalam pengoperasian
PLTA dapat dijadikan sebagai dasar tindakan pengaturan efisiensi
penggunaan air maupun pengamanan seluruh sistem. Sehinnga
PLTA tersebut dapat tetap beroperasi meskipun mengalami musim
kemarau.
Dalam penentuan pemanfaatan suatu potensi sumber tenaga
air bagi pembangkitan tenaga listrik ditentukan oleh tiga faktor,
yakni:
1. Jumlah air yang tersedia
2. Tinggi terjun air yang dapat dimanfaatkan tergantung dari kondisi
koordinat daerah masing masing
6. Generator
Generator berfungsi untuk merubah energi mekanik menjadi energi listrik.
Konstruksi generator dan turbin terhubung langsung melalui kopling untuk
menyambungkan antara ujung poros generator dengan poros turbin.
Sehingga kecepatan putaran poros dan turbin sama dengan kecepatan
poros generator yang selanjutnya diubah menjadi energi listrik.
generator yang digunakan untuk pembangkitan listrik adalah jenis
Generator Sinkron.
Generator juga memiliki komponen-komponen yang sangat penting, yaitu:
Stator, merupakan komponen generator yang terbentuk dari
gulungan 3 (tiga) fasa yang terbuat dari tembaga yang diisolasikan
dalam bentuk plat yang berbentuk persegi Panjang. Stator
berfungsi menghasilkan fluks magnetik dan menghindari dari
gagalnya isolasi antara lilitan penghantar
Rotor, merupakan komponen generator yang terbentuk dari
gulungan 1 (satu) fasa. Yang berfungsi menghasilkan medan
magnet utama yang selanjutnya menginduksikan GGL ke main
stator
Exciter, berfungsi sebagai penguat yang digunakan generator untuk
membangkitkan sumber tenaga
AVR (Automatic Voltage Regulator), merupakan komponen
elektronik terpadu untuk mengontrol tegangan keluaran generator
yang terdiri dari satu kumparan
7. Transformator
Fungsi dari transformator adalah menaik turunkan tegangan hingga pada
level tegangan yang diperlukan. Namun untuk pembakitan listrik fungsi
dari transformator adalah menaikkan tegangan dari keluaran generator.
Tap Changer
Tap changer adalah alat perubah perbandingan transformasi untuk
mendapatkan tegangan operasi sekunder yang lebih baik
(diinginkan) dari tegangan jaringan / primer yang berubah-ubah.
Relay Bucholz
Relay Bucholz adalah alat proteksi yang berfungsi untuk
mendeteksi gelembung gas metana (CH4).
Suddent Pressure Relay (SPR)
Suddent Pressure Relay adalah Rele Proteksi yang berfungsi untuk
mendeteksi tekanan dalam minyak trafo secara tiba-tiba.
Temperature Relay
Temperature Rele adalah Rele yang berfungsi untuk memproteksi
temperatur agar mencegah dari panas yang berlebih.
Oil Level
Oil Level adalah alat untuk pengecekan kualitas oli yang terdapat
pada transformer.
9. Jalur Transmisi
Jalur transmisi berfungsi untuk mengalirkan listrik dari PLTA ke rumah –
rumah atau industri. Sebelum listrik dikonsumsi terlebih dahulu
tegangannya di turunkan dengan transformator Step Down.
Jika PLTA berbeban penuh selama 24 jam, maka banyak jumlah produksi kWh-
nya adalah 16.292,5 kW x 24 jam = 319.020 kWh