Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Mantik Penusa Vol 15 No 1 Juni 2014 ISSN 2088-3943

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT KOLESTEROL PADA REMAJA


DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR (CF) BERBASIS WEB

Hengki Tamando Sihotang

Program Studi Teknik Infotmatika


STMIK Pelita Nusantara Medan,Jl. Iskandar Muda No.1 Medan, Sumatera Utara 20154, Indonesia

hengki_tamando@yahoo.com

Abstrak

Saat ini komputer telah banyak digunakan dalam dunia medis untuk membantu diagnosis suatu penyakit. Penyakit
yang paling penting dan sering ditemukan adalah kolestrol. Pencegahan penyakit lebih baik dari pada pengobatannya.
Oleh karena itu, pencegahan penyakit kolestrol ini diawali dengan pendiagnosaan dini.
Salah satu teknik dalam mendiagnosis penyakit kolestrol ini adalah sistem pakar. Maka dari itu penelitian ini
bertujuan menyusun sebuah sistem pakar yang digunakan untuk diagnosa awal penyakit kolestrol berdasarkan gejala
yang dirasakan. Sistem akan menampilkan Besarnya kepercayaan gejala tersebut terhadap kemungkinan penyakit yang
diderita pengguna. Besarnya nilai kepercayaan tersebut merupakan hasil perhitungan dengan menggunakan metode
Certainty Factor(CF). Representasi pengetahuan yang digunakan pada penelitian ini adalah production rule. Metode
inferensi yang digunakan untuk mendapatkan konklusi yaitu penalaran maju (forward chaining).

Kata Kunci: Aplikasi, Penyakit, Diagnosis, Certainty Factor (CF).

I PENDAHULUAN Lipopprotein (LDL) dan High-Denzsity


Sistem pakar adalah sistem berbasis komputer Lipoprotein (HDL).
yang mampu menyamai atau meniru kemampuan Kolesterol tinggi mempengaruhi sekitar 15
seorang pakar dalam menyelesaikan suatu persen dari remaja, dan seringnya masalah ini
masalah. Sistem ini dirancang untuk meniru terus berkembang. Sekitar 1.5 persen dari remaja
keahlian seorang pakar dalam menjawab menderita kolesterol tinggi karena kondisi
pertanyaan dan menyelesaikan suatu tersebut juga ada di dalam keluarga rnereka.
permasalahan baik di bidang kesehatan atau kadar kolesterol yang dapat diterima dalam tubuh
kedokteran, bisnis, ekonomi dan sebagainya. remaja adalah antara 120 mg/dl, dari 170 mg/dL
Peran penting seorang pakar dapat diganti oleh untuk kolesterol total.
program komputer yang prinsip kerjanya untuk Metode certainty factor (CF) merupakan
memberikan solusi seperti yang dilakukan oleh metode yang mendefinisikan ukuran kapasitas
pakar Certainty Factor rnerupakan salah satu terhadap suatu fakta atau aturan, dalam
teknik yang digunakan untuk mangatasi mengekspresikan tingkat keyakinan seorang
ketidakpastian dalam pengambilan keputusan. pakar terhadap suatu masalah yang sedang
Dalam menghadapi suatu masalah, sering dihadapi, certainty factor (CF) memperkenalkan
ditemukan jawaban yang tidak memiliki konsep belief atau keyakinan dan
kepastian penuh. disbelife atau ketidakyakinan. Oleh karena itu
Kolesterol adalah lemak yang terdapat di agar tidak ada kesalahan diagnosa dan
dalam aliran darah atau sel tubuh yang mempermudah masyarakat untuk mengetahui
sebenarnya dibutuhkan untuk pembentukan sejak dini penyakit yang diderita nada anak dan
dinding sel dan sebagai bahan baku beberapa agar tidak terlambat mendapatkan pengobatan
harmon. Kolestrol yang normal harus di bawah dikarenakan seorang dokter atau pakar memiliki
200 mg/dl. Apabila di atas 240 mg/dl, maka keterbatasan waktu. Maka dibangun sesuatu
berisiko tinggi terkena penyakit seperti serangan sistem yang dapat membantu menyelesaikan
Jantung atau Stroke, Kolestrol secara alami bisa masalah dalam sistem pakar dengan
dibentuk oleh tubuh, selebihnya didapat dari menggunakan metode certainty factor (CF) .
makanan hewani, seperti daging, unggas, ikan, Penelitian yang sama dilakukan oleh Nur Anzas
margarin, keju, dan susu. Kolestrol tidal larut Sari dari kampus STMIK Budidarma Medan
dalam darah sehingga perlu berikatan dengan dengan judul Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit
pengangkutnya, yaitu lipoprotein. Oleh karena itu Demam Berdarah Menggunakan Metode
pula kolestrol dibedakan menjadi Low-Density Certainty Factor membahas bahwa sistem pakar
adalah sistem yang mampu menirukan penalaran

16

Junal Manajemen dan Informatika Komputer Pelita Nusantara


Jurnal Mantik Penusa Vol 15 No 1 Juni 2014 ISSN 2088-3943

seorang pakar agar komputer dapat pengambilan keputusan maupun hasil keputusan
menyelesaikan masalah seperti yang biasa yang diperoleh.
dilakukan oleh para ahli. Sistem pakar untuk Sebuah sistem pakar memiliki 2 koponen
mendiagnosa penyakit demam berdarah ini utama yaitu berbasis pengetahuan dan mesin
merupakan suatu sistem pakar yang dirancang inferensi. Berbasis pengetahuan merupakan
sebagai alat bantu untuk mendiagnosa pennyakit tempat penyimpanan pengetahuan dalam
demam berdarah dengan basis pengetahuan yang memeori komputer, dimana pengetahuan ini
dinamis. diambil dari pengetahuan pakar. Sedangkan
mesin inferensi merupakan otak dari apliakasi
II. LANSADAN TEORI sistem pakar, bagian inilah yang menuntun user
2.1 Pakar ( Expert) untuk memasukkan fakta sehingga diperoleh
Pakar adalah seseorang yang mempunyai suatau kesimpulan. (T. Sutojo 2011: 160)
pengetahuan, pengalaman, dan metode khusus,
serta mampu menerapkannya untuk memecahkan 2.3 Diagnosa
masalah atau memberi nasehat. Seorang pakar Diagnosa sebagaimana halnya dengan
harus mampu menjelaskan untuk mempelajari hal penelitian-penelitian ilmiah, didasarkan atas
–hal baru yang berkaitan dengan topik metode hipotesis. Dengan metode hipotesis ini
permasalahan, jika perlu harus mampu menyusun menjadikan penyakit-penyakit begitu mudah
kembali pengetahuan–pengetahuan yang dikenali hanya dengan suatu kesimpulan
didapatkan, dan dapat memecahkan aturan– diagnostik. Diagnosa dimulai sejak permulaan
aturan serta menentukan relevansi kepakarannya. wawancara medis dan berlangsung selama
Jadi seorang pakar harus mampu melakukan melakukan pemeriksaan fisik. Dari diagnosa
kegitan–kegiatan sebagai berikut: tersebut akan diperoleh pertanyaan - pertanyaan
1. Mengenali dan memformulasikan yang terarah, perincian pemeriksaan fisik yang
permasalahan dilakukan untuk menentukan pilihan testes serta
2. Memecahkan permasalahan secara cepat dan pemeriksaan khusus yang akan dikerjakan. Data
tepat yang berhasil dihimpun akan dipertimbangkan
3. Menerangkan pemecahannya dan diklasifikasikan berdasarkan keluhan-keluhan
4. Belajar dari pengalaman dari pasien serta hubungannya terhadap penyakit
5. Merektrukturisasi pengetahuan tertentu. Berdasarkan gejala-gejala serta tanda-
6. Memecahkan aturan – aturan tanda yang dialami oleh penderita, maka
Menentukan relevansi (T. Sutojo, 2011 : 163) penegakkan diagnosa akan lebih terpusat pada
bagian-bagian tubuh tertentu. Dengan demikian
2.2 Sistem Pakar penyebab dari gejala-gejala dan tanda-tanda
Sistem Pakar (Expert System) adalah aplikasi tersebut dapat diketahui dengan mudah dan
berbasis komputer yang digunakan untuk akhirnya diperoleh kesimpulan awal mengenai
menyelesaikan masalah sebagaimana yang penyakit tertentu (Sutikno,2008). (Julianto
dipikirkan oleh pakar. Pakar yang dimaksud di Lemantara, Jurnal Aplikasi Sistem Pakar
sini adalah orang yang mempunyai keahlian Diagnosa Penyakit, 2008).
khusus yang dapat menyelesaikan masalah yang
tidak dapat diselesai kan oleh orang awam. 2.4 Kolestrol
Sebagai contoh, dokter adalah seorang pakar yang Kolestrol adalah lemak berwarna kekuningan
mampu mendiagnosa penyakit yang diderita berbentuk seperti lilin yang diproduksi oleh tubuh
pasien serta dapat memberikan penetalaksanaan manusia, terutama di dalam lever (hati). Kolestrol
terhadap penyakit tersebut. (T. Sutojo, 2011: terbentuk secara ilmiah. Dari segi ilmu kimia,
159) kolestrol merupakan senyawa lemak kompleks
Tidak semua orang dapat mengambil yang dihasilkan oleh tubuh dengan bermacam –
keputusan mengenai diagnosa dan memberikan macam fungsi antara lain untuk membuat hormon
penetalaksanaan suatu penyakit. Contoh yang seks, hormon korteks adrenal, vitamin D, dan
lain, montir adalah seorang yang mempunyai untuk membuat garam empedu yang membantu
keahlian dan pengalaman dalam menyelesaikan usus untuk menyerap lemak. Jadi, jika takarannya
kerusakan mesin motor atau mobil; psikolog pas atau normal, kolestro berperan penting dalam
adalah orang yang ahli dalam memahami tubuh. Namun, jika terlalu banyak, kolestrol
kepribadian seseorang, dan laian-lain (T. Sutojo, dalam aliran darah justru berbahaya bagi tubuh
2011: 160). (dr, Sri Nilawati, SpKO, Care Your Self
Sistem Pakar, yang mencoba memecahkan Kolestrol, 2008 : 12).
masalah yang biasanya hanya bisa dipecahkan Kolestrol akan menyebabkan zat tersebut
oleh seorang pakar, dipandang berhasil ketika bereaksi dengan zat – zat lain dalam tubuh dan
mampu mengambil keputusan seperti yang akan mengendap dalam pembuluh darah arteri.
dilakukan oleh pakar asli nya baik dari sisi proses Hal yang akan terjadi selanjutnya adalah

17

Junal Manajemen dan Informatika Komputer Pelita Nusantara


Jurnal Mantik Penusa Vol 15 No 1 Juni 2014 ISSN 2088-3943

penyempitan dan pengerasan pembuluh darah Yang paling akurat untuk mengetahui apakah
(atherosklerosis) hingga penyumbatan dan orang menderita kolesterol tinggi atau tidak tentu
pemblokiran aliran darah. Akibatnya, jumlah saja dengan tes laboratorium. Jika kadar
suplai darah ke jantung berkurang, terjadi sakit kolesterol melebihi 240 mg, itu artinya sudah
atau nyeri dada yang disebut angina, bahkan batas peringatan yang harus diturunkan.Seseorang
menjurus ke serangan jantung (dr, Sri Nilawati, dikatakan memiliki kadar kolesterol normal jika
SpKO, Care Your Self Kolestrol, 2008 : 12). ukurannya 160-200 mg sedangkan masuk kondisi
Kolestrol berasal dari organ binatang, berbahaya jika sudah di atas 240 mg karena bisa
terutama bagian otak, kuning telur, dan jeroan. menyebabkan stroke. Meskipun kolesterol tinggi
Demikian juga produski yang berasal darinya, itu sendiri tidak secara langsung menyebabkan
seperti susu asli, keju, mentega, dan lain – lain. kelelahan, tapi kondisi-kondisi yang ditimbulkan
Sementara bahkan makanan yag bersumber dari dapat membuat orang lebih mudah lelah alias
tumbuh – tumbuhan tidak mengandung kolestrol. capek (Annisa Trie Anna, Jurnal Hubungan
Dengan demikian, diperkirakan dua per tiga dari Kadar Kolestrol LDL Dengan Tipe Stroke, 2012)
seluruh kolestrol yang ada dalam tubuh Kolesterol tinggi juga memiliki dampak pada
diproduksi oleh hati atau lever. Jadi, sspertiga tubuh. Kadar kolesterol yang tinggi merupakan
dari seluruh kolestrol dalam tubuh diserap oleh faktor risiko penyakit jantung dan pembuluh
sistem pencernaan dari makanan yang darah. Risiko terburuknya, gumpalan-gumpalan
dikonsumsi. Kolestrol menyebar keseluruh tubuh lemak bisa menyumbat aliran darah sehingga bisa
setelah dibentuk oleh hati. Begitu lemak yang memicu kematian akibat serangan jantung atau
berfungsi menyediakan energi bagi tubuh dan stroke.
dicerna keduanya terikat kedalam satu ikatan Untuk mengantisipasi gejala kolesterol tinggi
yang kemudian terbawa ke berbagai tempat di dapat dilakukan sejak dini. Dengan olah raga
seluruh jaringan tubuh melalui darah (dr, Sri teratur dan mengkonsumsi makanan berserat dan
Nilawati, SpKO, Care Your Self Kolestrol, 2008 : yang kaya dengan antioksidan ((Annisa Trie
12) Anna, Jurnal Hubungan Kadar Kolestrol LDL
Dengan Tipe Stroke, 2012).
2.5 Gejala – Gejala Kolestrol
Gejala kolesterol khusnya pada remaja 2.6 Certainty Factor
kadang tidak disadari oleh banyak orang dan Faktor kepastian (certainty factor)
kadang diabaikan. Kolesterol memang diperkenalkan oleh Shortliffe Buchanan dalam
dibutuhkan oleh tubuh, tapi sebenarnya tanpa pembuatan MYCIN (Wesley, 1984). Certainty
asupan kolesterol dari luar pun kebutuhannya factor (CF) merupakan nilai parameter klinis yang
sudah terpenuhi dengan baik. Karena 80 persen diberikan MYCIN untuk menunjukkan besarnya
kolesterol dihasilkan dari dalam tubuh (organ kepercayaan. Dalam menghadapi suatu masalah
hati) dan 20 persen sisanya dari makanan ( sering ditemukan jawaban yang tidak memiliki
Annisa Trie Anna, Jurnal Hubungan Kadar kepastian penuh. Ketidakpastian ini bisa berupa
Kolestrol LDL Dengan Tipe Stroke, 2012) probabilitas atau kebolehjadian yang tergantung
Gejala kolesterol kebanyakan dialami karena dari hasil suatu kejadian. Hasil yang tidak pasti
pola makan dan gaya hidupnya sehingga disebabkan oleh dua faktor yaitu aturan yang
menimbulkan kolesterol tinggi. Seseorang tidak pasti dan jawaban pengguna yang tidak
dikatakan memiliki kadar kolesterol normal jika pasti atas suatu pertanyaan yang diajukan oleh
ukurannya 160-200 mg sedangkan masuk kondisi sistem. Hal ini sangat mudah dilihat pada system
berbahaya jika sudah di atas 240 mg karena bisa diagnosis penyakit, dimana pakar tidak dapat
menyebabkan stroke (Annisa Trie Anna, Jurnal mendefinisikan tentang hubungan antara gejala
Hubungan Kadar Kolestrol LDL Dengan Tipe dengan penyebabnya secara pasti, dan pasien
Stroke, 2012). tidak dapat merasakan suatu gejala dengan pasti
Orang yang mengalami kolesterol tinggi pula. Pada akhirnya ditemukan banyak
kadang tidak menunjukkan gejala khusus. Tapi kemungkinan diagnosis (T. Sutojo, 2011 : 194).
ada gejala khusus pada orang yang kena Sistem pakar harus mampu bekerja dalam
kolesterol tinggi. Gejala kolesterol tinggi yaitu: ketidakpastian. Sejumlah teori telah ditemukan
1. Rasa sakit atau pegal di tengkuk kepala untuk menyelesaikan ketidakpastian,termasuk
bagian belakang. diantaranya probabilitas klasik (classical
2. Pegal ini juga sampai ke pundak probability), probabilitas Bayes (Bayesian
3. Kaki bengkak probability), teori Hartley berdasarkan himpunan
4. Mudah capai klasik (Hartley theory based on classical sets),
5. Gampang mengantuk (Annisa Trie Anna, teori Shannon berdasarkan pada probabilitas
Jurnal Hubungan Kadar Kolestrol LDL (Shannon theory based on probability), teori
Dengan Tipe Stroke, 2012) Dempster-Shafer (Dempster-Shafer theory), teori
fuzzy Zadeh (Zadeh.s fuzzy theory) dan faktor

18

Junal Manajemen dan Informatika Komputer Pelita Nusantara


Jurnal Mantik Penusa Vol 15 No 1 Juni 2014 ISSN 2088-3943

kepastian (certainty factor). Dalam penelitian ini Dimana :


yang digunakan adalah factor kepastian (T. E1… En : fakta – fakta (evidence) yang ada
Sutojo, 2011 : 194). H : Hipotesis atau konklusi yang
Adapun Faktor kepastian merupakan suatu dihasilkan
metode yang digunakan untuk mengukur suatu CF rule : Tingkat keyakinan terjadinya
keyakinan seseorang. Inputnya adalah berupa hipotesis H akibat adanya fakta – fakta E1…. En
kepastian dari pakar serta kepastian dari user. (T. (T. Sutojo, 2011 :196)
sutojo, 2011 : 194)
a. Probabilitas Dan Certainty Factor. c. Kelebihan dan Kekurangan Metode
Certainty factor didefenisikan sebagai Certainty Factor.
persamaan berikut : Kelebihan metode certainty factor adalah :
CF (H, E) = MB (H, E) – MD( H, E) 1. Metode ini cocok dipakai dalam system pakar
CF (H, E) : certainty factor dari hipotesis H yang yang mengandung ketidakpastian.
dipengaruhi oleh gejala (evidence) E. Besarnya 2. Dalam sekali proses perhitungan hanya dapat
CF berkisar antara -1 sampai 1. Nilai -1 mengolah 2 data saja sehingga keakuratan
menunjukkan ketidakpercayaan mutlak data dapat terjaga.
sedangkan nilai 1 menunjukkan kepercayaan Sedangkan kekurangan metode certainty factor
mutlak MB( H, E) : ukuran kenaikan kepercyaan adalah :
(measure of increased belief ) terhadap hipotesis 1. Pemodelan ketidakpastian yang menggunakan
H yang dipengaruhi oleh gejala E. perhitungan metode certainty factor biasanya
MD(H, E) : ukuran kenaikan ketidakpercayaan masih diperdebatkan.
(measure of increased disbelief) terhadap 2. Untuk data lebih dari 2 buah, harus dilakukan
hipotesis H yang dipengaruhi oleh gejala E. beberapa kali pengolahan data. (T. sutojo,
Bentuk dasar rumus certainty factor, adalah 2011 : 204).
sebuah aturan jika E maka H seperti ditunjukkan
oleh persamaan berikut : III. ANALISA DAN RANCANGAN
CF (H, e) = CF (E, e)*CF (H, E) PROGRAM
Dimana : 3.1 Analisa
CF (H, E) : certainty Factor hipotesis yang Penerapan teknologi Artificial Inteligence
dipengaruhi oleh evidence e. ada beberapa aturanyang sering digunakan, salah
CF (E, e) : Certainty Factor evidence E yang satunya adalah certainty factor. Certainty factor
dipengaruhi oleh evidence e. merupakan perhitungan tingkat kepastian
CF (H, E) : Certainty Factor hipotesis dengan terhadap kesimpulan yang diperoleh yang
asumsi evidence diketahui dengan pasti, yaitu dihitung berdasarkan nilai probabilitas penyakit
ketika CF (E, e) = 1. Jika Evidence pada karena adanya evident atau gejala. Perhitungan
antecedent diketahui dengan pasti maka dengan menggunakan metode ini, dalam sekali
persamaannya akan menjadi : CF ( E, e) = CF ( hitung hanya dapat mengolah dua jenis data saja
H, E). sehingga keakuratannya dapat terjaga.
Nilai CF (rule) didapat dari interpretasi “term” Cara diagnosa dokter tersebut memiliki
dari pakar, yang diubah menjadi nilai CF tertentu persamaan dengan model aplikasi diagnosis
sesuai tabel berikut: penyakit kolestrol dengan menggunakan certainty
Table I. nilai Certainty Factor factor. Representasi penafsiran analisis dokter
dinyatakan dalam bentuk rule sebagai tempat
Uncertain Term CF lmenyimpan pengetahuan dan analisa dari dokter
Pasti tidak -1.0 dalam aplikasi. Keduanya dalam menyimpulkan
Hampir pasti tidak -0.8 suatu keputusan mengacu pada suatu fakta-fakta
Kemungkinan besar tidak -0.6 gejala yang didapatkan yang diberikan oleh
Mungkin tidak -0.4 pasien, pada certainty factor akan dibarukan nilai
Tidak tahu -0.2 to 0.2 tingkat keyakinan yang akan digunakan untuk
Mungkin 0.4 mengukur tingkat kepastian suatu penyakit yang
Kemungkinan besar 0.6 dialami pasien seperti yang dilakukan dokter.
Hampir pasti 0.8
Pasti 1.0 3.2. Gejala Penyakit Kolestrol Pada Remaja
Data-data dasar yang telah didapatkan
b. Perhitungan Certainty Factor Gabungan. digunakan dalam operasional konsultasi dan
Secara umum, rule direpresentasikan dalam sebagai bahan untuk merepresentasikan
bentuk sebagai berikut : pengetahuan. Dalam sistem pakar untuk
IF E1 AND E2…… AND En THEN H (CF rule) mendiagnosis gejala – gejala penyakit kolestrol
Atau pengetahuan direpresentasikan dengan
IF E1 OR E2……… OR En THEN H (CF rule) menggunakan kaidah produksi.

19

Junal Manajemen dan Informatika Komputer Pelita Nusantara


Jurnal Mantik Penusa Vol 15 No 1 Juni 2014 ISSN 2088-3943

Secara default sistem ini memiliki 4 rule setiap rule memiliki satu bagian, misalnya IF A
diagnosis penyakit yang nantinya masih bisa Then B. Aturan CF yang digunakan dapat dilihat
ditambahkan oleh pakar. Daftar Rule (aturan) pada tabel IV
diagnosis pada system ini ditunjukkan pada table
berikut: Tabel IV Aturan CF
Tabel II. Daftar Rule Diagnosis penyakit. IF
Maka
ID RULE (ATURAN) E A B D F
1. IF Rasa sakit pegal di kepala Ciri-ciri + −
AND Kaki bengkak
E1 IF Rasa sakit pegal √ √
AND Gampang mengantuk di kepala
AND Mudah capek E2 IF Pegal sampai ke √ √
AND Pegal sampai ke pundak puncak
THEN Kolestol HDL ( kolestrol baik ) E3 IF Gampang √ √
2. IF Kaki bengkak mengantuk
AND mudah capek E4 IF Kaki bengkak √ √
AND gampang mengantuk
AND Kadar kolestrol di atas 120 - 200 Mg E5 IF Mudah capek √ √
THEN Kolestrol LDL ( kolestrol jahat ) E6 IF Kadar kolestrol √ √
di atas 120 –
3. IF Kadar kolestrol di atas 120 - 200
200 Mg/dl
Mg
Keterangan :
AND pegal sampai ke pundak
a.
Sedikit kemungkinan atau
THEN Kolestrol HDl ( kolestrol baik )
kemungkinan kecil Hampir
4. IF Rasa sakit pegal di kepala
pasti tidak
AND Kaki bengkak
b. Pasti
AND mudah capek
Kemungkinan Besar mungkin
THEN Kolestrol HDL( kolestrol baik )
5 IF Rasa sakit pegal di kepala
3.3 Ciri Gejala Penyakit Kolestrol Pada
AND mudah capek
Remaja
AND gampang mengantuk Untuk sistem ini, tingkat kepastian sistem
AND Kadar kolestrol di atas 120 - 200 Mg terhadap kesimpulan yang diperoleh dihitung
THEN Kolestrol LDL ( kolestrol jahat ) berdasarkan nilai probabilitas penyakit karena
6 IF Rasa sakit pegal di kepala adanya evidence/gejala tertentu. Sebagai
AND Rasa sakit pegal di kepala penalaran perumusan ketidak pastian,dapat
AND Kaki bengkak memberikan nilai dari setiap gejala untuk
THEN Kolestrol LDL ( kolestrol jahat ) penyakit penderita kolestrol dengan nilai gejala
7 IF Rasa sakit pegal di kepala seperti
AND Rasa sakit pegal di kepala
AND Kaki bengkak Tabel V Ciri-ciri Gejala Kolestrol
AND Kadar kolestrol di atas 120 - 200 Mg
THEN Kolestrol LDL ( kolestrol jahat ) No Kode Gejala- Gejala Nilai
8 IF Kaki bengkak kolestrol Pakar
AND Gampang mengantuk 1 E1 Rasa sakit pegal di 0.6
AND Mudah capek kepala
AND Pegal sampai ke pundak 2 E2 Pegal sampai ke 0.6
THEN Kolestol HDL ( kolestrol baik ) pundak
3 E3 Gampang ,rnengantuk 0.1
Tabel II Tabel Persentase Kesimpulan 4 E4 Kaki bengkak 0.4
5 E5 Mudah capek 0.2
No Tingkat Nilai Keyakinan 6 E6 Kadar kolestrol di atas 1.0
persentase 120-240 Mg/dl
1 0%-50% Sedikit kemungkinan atau
kemungkinan kecil a) Rasa sakit pegal di kepala = 0,6 dianggap
2 51%-79% Pasti dengan : “E1”
3 80%-99% Kemungkinan Besar b) Pegal sampai ke pundak = 0,6 dianggap
4 100% Sangat yakin dengan : “E2”
c) Gampang mengantuk = -0,1 dianggap
Selanjutnya dilakukan penetapan basis dengan : “E3”
pengetahuan yang digunakan untuk menentukan d) Kaki bengkak = 0,4 dianggap dengan : “E4”
aturan CF sebagai dasar untuk menentukan pasien e) Mudah capek = 0,4 dianggap dengan : “E5”
mengidap penyakit kolestrol atau tidak, di mana
20

Junal Manajemen dan Informatika Komputer Pelita Nusantara


Jurnal Mantik Penusa Vol 15 No 1 Juni 2014 ISSN 2088-3943

f) Kadar Kolestrol di atas 120 - 200 Mg/dl=


1.0 dianggap dengan : “E6”

Adapun logika metode certainty factor pada


sesi konsultasi sistem, pengguna konsultasi diberi
pilihan jawaban yang masing-masing memiliki
bobot sebagai berikut :
Tabel VI Bobot Keyakinan ciri – ciri gejala
Kolestrol
Tingkat Keyakin
No Nama gejala
persentase an
Rasa sakit di
1 60 % pasti
kepala
Pegal
2 sampai ke 60 % Pasti
pundak
Sedikit
Gampang
3 10 % kemung
mengantuk
kinan
Sedikit
Kaki
4 40 % kemung
bengkak
kinan
Sedikit
Mudah
5 40% kemung
capek
kinan
Kadar
Sangat
6 kolesrol 120 100%
yakin
– 240 Mg/dl Gambar 1. Algoritma Sistem pakar untuk
mendiagnosis penyakit kolestrol
3.4. Algoritma Sistem Pakar untuk
mendiagnosis penyakit kolestrol 3.5. Perancangan Use Case Diagram
Berikut ini rincian langkah-langkah Use case merupakan fungsional dari suatu
Algoritma sistem, sehingga custumer atau pengguna sistem
1. Mulai paham dan mengerti mengenai kegunaan sistem
2. Ambil semua gejala yang menentukan yang akan dibangun. Use case sistem pakar untuk
aturan nama penyakit. mendiagnosis penyakit kolestroldapat dilihat
Bentuk dari query untuk melakukan dalam gambar 2 sebagai berikut dibawah ini :
pencarian gejala adalah
3. Tanyakan semua gejala penyakit kepada
pengguna.
4. Jika gejala habis maka lanjut ke langkah 6,
jika tidak kembali ke langkah 2.
5. Simpan jawaban (CF) pengguna ke dalam
tabel cek gejala.
6. Cari nilai minimum dari sekumpulan CF
pengguna dalam tabel cek gejala yang
memiliki IDRule yang sama.
7. Cari nilai CFFinal dari tiap-tiap aturan nama
penyakit.
Bentuk rumus pencariannya :
CFFinal = CFUser * CF Pakar. Gambar 2. Use case diagnosa penyakit kolestrol
8. Tampilakan kesimpulan penyakit
9. Selesai.
Algoritma sistem pakar untuk mendiagnosis
penyakit kolestrol dengan metode Certainty
Factor dapat digambarkan dalam bentuk
flowchart dapat dilihat seperti gambar berikut :

21

Junal Manajemen dan Informatika Komputer Pelita Nusantara


Jurnal Mantik Penusa Vol 15 No 1 Juni 2014 ISSN 2088-3943

3.6 Implementasi b. Form Data Ciri-Ciri Gejala.

Gambar 3. Menu Utama


Input : memilihpilihan
Output : Tampilan
Proses :
Bila memilih file makatampilpilihandata Pasien,
data Ciri-CiriGejala Gambar 5. Form Input Gejala
Bila memilihDiagnosamakatampil form diagnosa Input : kodeGejala, Ciri-CiriGejala
Bila memilihabaoutmakatampil form tentangsaya Output : Data Ciri-Cirigejala
Bila memilihkeluarmakaakankeluardari program: Proses :
 Bila melakukan Penambahan maka klik
a. Form Data Pasien Tombol “Baru”Isi Semua Field yang
tersedia
 Tekan Tombol “Simpan” untuk menyimpan
yang telah di buat tadi ke database
 Tekan tombol “Batal” untuk membatalkan
ada di dalam form tersebutBila melakukan
Perubahan
Gambar 4. Form Data Alternatif  Klik Data Grid yang tersedia, Sehingga data
yang telah di pilih tersebut akan masuk ke
Input : kodepasien, namapasien, alamat , no hp dalam form
Output : Data pasien  Klik Tombol “Edit” bila ingin mengedit
Proses :  Edit Field yang tersedia sesuai dengan
 Bila melakukan Penambahan maka klik kebutuhan
Tombol “Baru”  Tekan Tombol “Simpan” untuk menyimpan
 Isi Semua Field yang tersedia data yang telah di diedit ke database
 Tekan Tombol “Simpan” untuk menyimpan  Tekan tombol “Batal” untuk membatalkan
yang telah di buat tadi ke database dan menghapus apa yang ada di dalam form
 Tekan tombol “Batal” untuk membatalkan tersebut
ada di dalam form tersebut  Bila Melakukan Penghapusan Data
 Bila melakukan Perubahan Data Lokasi  Klik Data Grid yang tersedia, Sehingga data
 Klik Data Grid yang tersedia, Sehingga data yang telah di pilih tersebut akan masuk ke
yang telah di pilih tersebut akan masuk ke dalam form
dalam form  Tekan Tombol “Delete” untuk menghapus
 Klik Tombol “Edit” bila ingin mengedit data yang telah di tampilkan tersebut
 Edit Field yang tersedia sesuai dengan  Tekan tombol “Batal” untuk membatalkan
kebutuhan dan menghapus apa yang ada di dalam form
 Tekan Tombol “Simpan” untuk menyimpan tersebut
data yang telah di diedit ke database
 Tekan tombol “Batal” untuk membatalkan c. Form Diagnosa
dan menghapus apa yang ada di dalam form
tersebut
 Bila Melakukan Penghapusan Data
 Klik Data Grid yang tersedia, Sehingga data
yang telah di pilih tersebut akan masuk ke
dalam form
 Tekan Tombol “Delete” untuk menghapus
data yang telah di tampilkan tersebut
 Tekan tombol “Batal” untuk membatalkan
dan menghapus apa yang ada di dalam form
tersebut.
Gambar 6. Diagnosa
22

Junal Manajemen dan Informatika Komputer Pelita Nusantara


Jurnal Mantik Penusa Vol 15 No 1 Juni 2014 ISSN 2088-3943

Input : Kodediagnose, tanggalnamapasien library.umn.ac.id/jurnal/.../cf1a586dead0f47


Output : Hasil diagnose kolestrol 9bc5fb4add0331450.pdf. Waktu Akses 23
Proses : April 2014, 14:20 WIB.
 Bila melakukan Penambahan maka klik [4] Annisa Trie Anna, Jurnal Hubungan
Tombol “Baru”Isi Semua Field yang Kadar Kolestrol LDL Dengan Tipe
tersedia. Stroke,
 Tekan Tombol “Simpan” untuk menyimpan 2012eprints.mdp.ac.id/.../JURNAL%202007
yang telah di buat tadi ke database. 250062%20MALIK%20%26%20. Waktu
 Tekan tombol “Batal” untuk membatalkan Akses 23 April 2014, 18:05 WIB.
ada di dalam form tersebutBila melakukan [5] T.sutojo, 2011,” Certainty Factor”,
Perubahan. Andi,Yoyakarta,
 Klik Data Grid yang tersedia, Sehingga data
yang telah di pilih tersebut akan masuk ke
dalam form..
 Klik Tombol “Edit” bila ingin mengedit.
 Edit Field yang tersedia sesuai dengan
kebutuhan.
 Tekan Tombol “Simpan” untuk menyimpan
data yang telah di diedit ke database.
 Tekan tombol “Batal” untuk membatalkan
dan menghapus apa yang ada di dalam form
tersebut.
 Bila Melakukan Penghapusan Data.
 Klik Data Grid yang tersedia, Sehingga data
yang telah di pilih tersebut akan masuk ke
dalam form.
 Tekan Tombol “Delete” untuk menghapus
data yang telah di tampilkan tersebut.
 Tekan tombol “Batal” untuk membatalkan
dan menghapus apa yang ada di dalam form
tersebut

4. Kesimpulan
Berdasarkan uraian dari bab-bab sebelumnya,
maka penulis dapat memberikan kesimpulan
sebagai berikut :
1. Dalam prensentasi gejala penyakit kolestrol
pada remaja memiliki 8 rule ( Aturan )
diagnosa yang selanjutnya dilakuakan basis
pengetahuan untuk digunakan menentukan
pasien menghidap penyakit kolestrol atau
tidak.
2. Penerapan Metode Certainty Factor (CF)
dapat mempermudah dan memberikan
perhitungan penyelesain seberapa pasti para
user mengetahui penyakit kolestrol pada
remaja.

5. Referensi

[1] dr, Sri Nilawati, SpKO. 2008. b Your Self


Kolestrol,. Yogyakarta. Penerbit C.V Andi
Offset.
[2] T. Sutojo. 2011. Kecerdasan Buatan,
Yogyakarta. Penerbit Graha Ilmu.
[3] Adhi Kusnadi. 2013. Perancangan
Aplikasi Sistem Pakar Untuk Diagnosa
Penyakit Pada Manusia.

23

Junal Manajemen dan Informatika Komputer Pelita Nusantara

Anda mungkin juga menyukai