3 3
3 3
Ada beberapa karakterisktik televisi, berikut merupakan enam bagian karakterisktik yang
penting pada televisi :
Menurut Wibowo (2007) tahap dalam produksi program televisi terdiri dari tiga
bagian yang biasa disebut standard operation procedur (SOP), yaitu:
A. Pra produksi
Tahap pra produksi di bagi menjadi tiga bagian besar:
1. Penemuan ide
Tahap ini diawali ketika producer menemukan ide, kemudian membuat riset
dan menuliskan naskah. Riset dilakukan untuk mengetahui apakah produksi
ini diminati oleh masyarakat. Kemudian naskah biasa ditulikan oleh penulis
naskah yang biasanya memiliki ide kreatif dan daya imajinasi tinggi.
2. Perencanaan
Tahap perencanaan meliputi jangka waktu kerja, penyempurnaan naskah,
pemelihan pemeran, lokasi dan crew. Perencanaan ditekankan pada biaya
yang digunakan agar tidak melebihi anggaran yang telah ditetapkan sejak
awal.
3. Persiapan
Tahap persiapan meliputi kontrak kerja, perijinan, latihan pemeran,
pembuatan latar, dan alat yang digunakan. Persiapan dilakukan dengan
berpacu pada waktu kerja yang sudah ditetapkan. Persiapan merupakan tahap
sebelum melakukan produksi.
B. Produksi
Proses produksi dimulai dengan mewujudkan cerita dalam naskah. Sutradara,
crew, pemeran harus bekerja sama agar semua yang direncanakan pada script
bisa di visualisasikan dengan benar. Visualisasi meliputi gambar, suara dan
pencahayaan.
C. Pasca Produksi
Pasca produksi memiliki beberapa langkah, yaitu:
1. Editting offline
Setelah proses produksi, dilakukan penyusunan naskah pria, dan wanita
membuat logging. Logging adalah mencatat kembali kesesuaian produksi
dari naskah dan saat shooting. Perbedaan ini di beri nomor dan dicatat.
2. Editting online
Setelah naskah asli disunting dengan apa yang dikatakan pemeran, editor
mengedit shooting asli pada saat dilapang. Setiap scene dapat dipisah dan
disambung-sambungkan diikuti kesesuaian alurnya. Sambungan scene
dibuat bedasarkan time-code dalam naskah yang sudah di edit
3. Mixing
Narasi yang sudah diedit ditambahkan musik. Penambahan musik ditujukan
agar hasil menjadi lebih hidup. Selain musik penambahan suara dapat
dilakukan pada fase mixing seperti memberi narasi pada awalan.
Riyadi Tunjung. 2010. Mengkaji Karakteristik Media Televisi untuk Memudahkan
Merancang Komunikasi Visual yang Tepat. Jakarta: Bina Nusantara
University
Purwono Joni, Sri Yutmini, Sri Anitah. 2014. Penggunaan Media Audio visual pada
mata pelajaran ilmu pengetahuan alam disekolah menengah pertama negeri 1
pacitan. Universitas negeri Maret. Jurnal tekonologi pendidikan dan
pembelajaran vol 2. No. 2 127-144
Gafar muhammad yoetadi, muhammad adi pribadi, kurniawan hari siswoko. 2017.
Proses produksi acara siaran langsung untuk menghasilkan acara yang layak
tonton. Fakultas ilmu komunikasi universitas tarumanegara: WACANA. Vol
16 (1) 167-170.
J. severin, Werner. W. Tankard, James Jr. 2009. Teori komunikasi: sejarah, metode,
dan terapan didalam media masa. Jakarta: prenada Media Group. TM
Baksin, Askurifai. 2006. Jurnalistik Televisi : Teori dan Praktik. Bandung: Simbiosa
Rekatama Media.