ISBN 978-602-7525-51-1-602-7525-06-01
Penerbit :
UNISSULA Press
Jl. Kaligawe Raya Km. 4 Semarang 50112
Telp. (024) 6583584 Fax. (024) 6582455
Dicetak oleh :
SULTAN AGUNG PRESS
Jl. Kaligawe Raya Km. 4 semarang 50112 Telp. (024) 6584031
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas taufik, hidayah dan ridhonya yang
telah memberikan kekuatan kepada penulis sehingga buku yang berjudul Analisis
Buku Teks Pendidikan Kewarganegaraan Kelas IV Sekolah Dasar dapat di
terbitkan sesuai rencana. Shalawat beserta salam semoga tetap tercurahkan kepada
Rasullah SWT, keluarga, sahabat dan para umatnya hingga akhir zaman.
Penulisan buku ini dimaksudkan disamping sebagai bahan referensi dan
pengembangan pembelajaran PKn di sekolah dasar. Buku Analisis Buku Teks
Pendidikan Kewarganegaraan Kelas IV Sekolah Dasar ini terdiri dari BAB yang
menjelaskan tentang pendahuluan, PKn SD, Buku Teks, metode analisis dan juga
hasil analisis buku Teks PKn Kelas IV sekolah Dasar.
Terwujudnya buku ini penulis menyampaikan penghargaan dan terimakasih
kepada teman sejawat saya, Sdr Sari Yustiana, S.Pd yang telah meberikan masukan
dan saran demi sempurna dan selesainya buku ini
Apabila dalam buku Analisis Buku Teks Pendidikan Kewarganegaraan Kelas
IV Sekolah Dasar ini masih banyak kekurangan dan kesalahan penulis
mengakuinya oleh karena itu kritik dan saran demi perbaikan buku ini sangat
diharapkan. Kepada semua pihak khususnya penerbit saya ucapkan terimakasih.
PENDAHULUAN
Buku teks sebagai sumber belajar ini digunakan untuk semua mata
pelajaran, termasuk pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
Buku teks sebagai sumber belajar akan menuntun siswa untuk berlatih,
berpraktik, atau mencobakan teori-teori yang sudah dipelajari dari buku
tersebut. Oleh karena itu, guru harus secara cerdas menentukan buku teks karya
siapa yang akan digunakan di dalam pembelajaran. Pemilihan buku teks ini
penting karena,pada saat guru tepat menentukan buku teks terbaik, hal tersebut
akan berpengaruh besar didalam proses pembelajaran nantinya. Buku teks yang
baik memiliki kriteria tertentu atau standar tertentu seperti tentang sudut
pandang, kejelasan konsep, relevansinya dengan kurikulum yang sedang
berlaku saat ini, menarik minat, menumbuhkan motivasi, menstimulus aktivitas
siswa, ilustratif, komunikatif, menunjang mata pelajaran lain, menghargai
perbedaan indifidu dan memantapkan nilai-nilai. Oleh karena itu, perlu
diadakannya analisis terhadap buku teks tersebut, dalam hal ini adalah buku
teks PKn kelas IV yang digunakan oleh guru di Kecamatan Bukateja.
1 rintah kecamatan.
BUKU TEKS
4) Lebih jauh Plomp dan Ely menjelaskan bahwa untuk membuat isi
pembelajaran menjadi bermakna bagi siswa diperlukan upaya untuk
mengorganisasi isi pembelajaran sedekat mungkin dengan cara atau
strategi pemrosesan informasi yang dilakukan siswa. Selain itu,
ditegaskan bahwa karakteristik buku teks yang efektif adalah
keberadaannya disesuaikan dengan kemampuan pemrosesan kognitif
pembacanya (siswa), yaitu dengan mempertimbangkan aspek semantik
dan struktur bahan yang disajikan.
Buku teks yang paling penting bagi seorang pelajar atau siswa ialah
buku teks yang relevan dengan mata pelajaran di sekolah. Semakin baik
kualitas buku teks maka dapat diharap semakin besar manfaat dan gunanya
bagi pelajar. Suatu buku teks dikatakan berkualitas baik apabila buku
tersebut memenuhi sebelas butir kriteria. Butir-butir tersebut ialah :
1. Sudut pandangan.
2. Kejelasan konsep.
4. Menarik minat.
5. Menumbuhkan motivasi.
7. Ilustratif.
8. Komunikatif.
Buku teks harus mempunyai landasan, prinsip atau sudut pandang tertentu
yang menjiwai atau melandasi buku teks secara keseluruhan. Sudut
pandangan ini dapat berupa teori dari ilmu jiwa, bahasa, dan sebaginya.
(Greene dan Petty dalam Tarigan, 1989: 86)
Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa buku teks harus mempunyai
landasan, prinsip atau sudut pandang tertentu yang menjiwai atau
melandasi buku teks secara keseluruhan. Landasan buku teks berupa teori
dari berbagai ilmu, seperti ilmu pendidikan. Landasan dari ilmu pendidikan
dapat berupa model atau metode pembelajarannyang disajikan dalam buku
teks. Sagala (2010: 176) mengartikan model mengajar adalah kerangka
konseptual yang mendeskripsikan dan melukiskan prosedur yang
sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar dan pembelajaran
untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman
bagi perencana pengajaran bagi para guru dalam melaksanakan aktivitas
pembelajaran. Selanjutnya Sagala (2010: 180) menjelaska mengenai
beberapa jenis model pembelajarn, diantaranya sebagai berikut:
Alam sekitar tidak berbeda untuk anak maupun orang dewasa, segala
kejadian di alam sekitarnya merupakan sebagian dari hidupnya sendiri
dalam suka maupun duka seperti kelahiran, kematian, pesta, panen,
gotong royong, berladang, dan sebagainya. Alam sekitar sebagai
fundamen pendidikan dan pengajaran memberikan dasar emosional,
sehingga anak menaruh perhatian yang spontan terhadap segala sesuatu
yang diberikan kepadanya asal itu didasarkan atas dan diambil dari alam
sekitar. J. Ligthart (1859-1916) mengemukakan pegangan dalam ”Het
Volle Leven” yaitu: (1) anak harus mengetahui barangnya terlebih dahulu
sebelum mendengar namanya; (2) pengajaran sesungguhnya harus
mendasarkan pada pengajaran selanjutnya atau mata pengajaran yang
lain harus dipusatkan atas pengajaran itu; dan (3) haruslah diadakan
perjalanan memasuki hidup senyatanya kesemua jurusan, agar murid
paham akan hubungan antara bermacam-macam lapangan dalam
hidupnya.
2) Kejalasan konsep.
Adanya buku teks tidak dapat terlepas dari adanya kurikulum. Buku teks
dan kurikulum memiliki keterkaitan yang sangat erat. Keeratan
hubungan buku teks dan kurikulum seperti dua sisi mata uang yang tidak
dapat dipisahkan. Buku teks dibuat dan dikembangkan berdasarkan
kurikulum. Sedangkan kurikulum perlu adanya buku teks sebagai alat
penjabaran isi, dan sebagai sumber belajar siswa untuk mencapai tujuan
Buku teks yang dianggap bermutu yang juga memang ditulis oleh
para pakar dibidangnya dijadikan dasar, landasan dan pedoman
penyusunan kurikulum. Mungkin sekali penulis buku teks tersebut
ditugasi sebagai penyusun kurikulum agar yang bersangkutan dapat
menerjemahkan idenya pada kurikulum. Bila hal ini terjadi maka
kurikulum dan buku teks tetap sejalan, saling menunjang.
Ada kalanya, dan sering terjadi, antara buku teks dan kurikulum
tidak ada pertemuan. Buku teks disusun tersendiri kemudian
diterbitkan mungkin mendahului atau sesudah adanya kurikulum
yang berlaku. Dengan perkataan lain, buku teks dan kurikulum lahir
sendiri-sendiri. Dalam situasi demikian ini dapat terjadi kurikulum
mengarah ke kanan dan buku teks mengarah kekiri. Jadi tidak ada
persesuaian, mungkin terdapat pertentangan. Akibatnya jangankan
saling menunjang sama arah dan tujuan pun tidak. Bila hal ini terjadi
rasanya sia-sialah keberadaan buku teks.
Buku teks ditulis untuk siswa, karena itu penulis buku teks harus
mempertimbangkan minat-minat siswa pemakai buku teks tersebut.
Semakin sesuai buku teks dengan minat siswa, semakin tinggi daya
penarik buku teks (Greene dan Petty dalam Tarigan, 1989: 86). Slameto
(2010: 180) mengartikan minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa
keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.
Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri
sendiri dengan sesuatu diluar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan
tersebut, semakin besar minat.
Motivasi berasal dari kata ”motif” yang berarti daya pendorong bagi
seseorang untuk melakukan sesuatu. Dengan motivasi diartikan sebagai
penciptaan kondisi yang ideal sehingga seseorang ingin, mau, senang
mengerjakan sesuatu. Buku teks yang baik ialah buku teks yang dapat
membuat siswa ingin, mau, senang mengerjakan apa yang diinstruksikan
dalam buku tersebut. Apalagi bila buku teks tersebut dapat menggiring
siswa ke arah penumbuhan motivasi interinsik (Greene dan Petty dalam
Tarigan, 1989: 86).
Kenyataan bahwa tes dan nilai dipakai sebagai dasar berbagai hadiah
sisial (penerimaan lingkungan, promosi, pekerjaan yang baik, uang
yang lebih banyak, dan sebaginya) menyebabkan tes dan nilai dapat
menjadi suatu kekuatan untuk memotivasi anak didik. Anak didik
belajar bahwa ada keuntungan yang diasosiasikan dengan nilai yang
tinggi. Dengan demikian memberikan tes dan nilai mempunyai efek
dalam memotivasi anak didik untuk belajar. Tapi tes dan nilai harus
dipakai secara bijaksana, yaitu untuk memberikan informasi kepada
anak didik dan untuk menilai penguasaan dan kemajuan anak didik,
bukan untuk mrnghukum atau membandng-bandingkannya dengan
anak didik lainnya. Penilaian diberikan sesuai dengan prestasi kerja
dan perilaku yang ditunjukkan oleh anak didik dan bukan atas
kemauan guru yang semena-mena. Penyalahgunaan tes dan nilai akan
mengakibatkan menurunnya keinginan anak didik untuk berusaha
belajar dengan baik.
Di dalam diri anak didik ada potensi yang besar yaitu rasa ingin tahu
terhadap sesuatu. Potensi ini dapat ditumbuhkan dengan menyediakan
lingkungan belajar yang kreatif. Rasa ingin tahu pada anak didik
melahirkan kegiatan yang positif, yaitu ”eksplorasi”. Keinginan anak
untuk memperoleh pengalaman-pengalaman baru dalam situasi yang
baru merupakan desakan eksploratif dari dalam diri anak didik.
Kebangkitan motivasi tak dapat dibendung bila di dalam diri anak
sudah membara rasa igin tahu dan hasrat eksplorasi.
(4) teguran guru bahwa anak didik tidak mungkin mengerti sesuatu
dari bahan pelajaran yang disampaikan.
(6) Anak didik harus melaksanakan ujian yang materi dan gagasan-
gagasnnya belum pernah diajarkan.
(7) Anak didik harus mempelajari materi yang terlalu sulit bagi
tingkat kemampuannya.
(11) Anak didik harus belajar dengan kecepatan yang sama dengan
anak didik lainnnya yang lebih pandai.
(12) Anak didik harus bersaing dalam situasi dimana hanya beberapa
orang anak didik saja yang dapat sukses menyelesakan suatu
tugas.
(15) Anak didik harus menghadapi guru yang tidak meneruh perhatian
(minat) pada mata pelajaran yang diajarkannya.
Buku teks yang baik ialah buku teks yang meragsang, menantang, dan
menggiatkan aktivitas siswa. Di samping tujuan dan bahan, faktor
metode sangat menentukan dalam hal ini (Greene dan Petty dalam
Tarigan, 1989: 87).
a) mendengarkan
b) memandang
e) membaca
i) mengingat
j) berfikir
7) Ilustratif.
Buku teks harus disertai dengan ilustrasi yang mengena lagi menarik.
Ilustrasi yang cocok pastilah memberikan daya penarik tersendiri serta
memperjelas hal yang dibicarakan (Greene dan Petty dalam Tarigan,
1989: 87).
8) Komunikatif.
b) Kalimat-kalimatnya efektif.
d) Sederhana.
e) Sopan.
f) Menarik.
Buku teks yang baik berusaha untuk menetapkan nilai-nilai yang berlaku
dalam masyarakat. Uraian-uraian yang menjurus kepada penggoyahan
nilai-nilai yang berlaku pantas dihindarkan (Greene dan Petty dalam
Tarigan, 1989: 88). Dalam pengembangan silabus, terdapat suatu
pengambangan karakter yang harus dimiliki oleh siswa pada tiap
pembelajaran. Karakter siswa yang diharapkan tersebut berkaitan dengan
nilai-nilai yang harus dimiliki oleh siswa. Karakter siswa tersebut adalah
dapat dipercaya (trustworthines), rasa hormat dan perhatian (respect),
tekun (diligence) , tanggung jawab (responsibility), berani (courage),
integritas (integrity), peduli (caring), jujur (fairnes) dan
kewarganegaraan (citizenship). Setidaknya, dalam buku teks terdapat
Kriteria buku teks diatas merupakan kriteria analisis isi buku teks.
Selain kriteria buku teks yang berkualitas, dalam pemilihan buku teks
sebagai sumber belajar perlu diperhatikan pula kriteria memilih buku teks.
Soelaiman (1979: 269) menjelaskan kriteria untuk memilih buku pelajaran
(nama lain buku teks) ialah :
4) Sekuens logis, yaitu bahan ajar disusun dari bagian menuju eseluruhan,
dari nyata ke abstrak, atau dari sederhana menuju kompleks.
6) Sekuens spiral, yaitu bahan ajar dipusatkan pada topik atau pokok
bahasan tertentu (populer dan sederhana), kemudian diperluas,
diperdalam dan kompleks.
b) Kemudian dicari suatu hierarki urutan bahan ajar untuk mencapai tujun
tersebut.
METODE ANALISIS
A. Informan Penelitian
SD Imbas:
21
1) SD N 2 Cipawon
2) SD N 3 Cipawon 5
3) SD N 1 Kedungjati 12
4) SD N 2 kedungjati 7
5) SD N 2 Kebutuh 22
2. SD Inti:
29
SD N 1 Karanggedang
SD Imbas:
23
Gugus Ahmad 1) SD N 2 Karanggedang
Yani 2) SD N 3 Karanggedang 32
3) SD N 1 Karangcengis 35
4) SD N 2 Karangcengis 8
5) SD N 3 Karangcengis 16
SD Inti:
9
SD Negeri 2 Kutawis
SD Imbas:
27
Gugus Ki Hajar 1) SD N 1 Kutawis
3.
Dewantara 2) SD N 3 Kutawis 24
3) SD N 1 Kebutuh 10
4) SD N 1 Karangnangka 28
5) SD N 2 Karangnangka 30
SD N 1 Bukateja
SD Imbas:
13
1) SD N 2 Bukateja
Dien 2) SD N 3 Bukateja 1
3) SD N 4 Bukateja 31
4) SD N 5 Bukateja 17
5) SD N Penaruban 11
SD Inti:
18
SD N 2 majasari
SD Imbas:
19
1) SD N 1 Majasari
5. Gugus Gajahmada
2) SD N 3 Majasari 14
3) SD N 1 Bajong 20
4) SD N 2 Bajong 4
5) SD N 3 Bajong 15
SD Inti:
6. Gugus Diponegoro 26
SD N 1 Wirasaba
Sd Imbas:
25
1) SD N 2 Wirasaba
2) SD N Tidu 34
3) SD N 1 Kembangan 3
4) SD N 2 Kembangan 36
5) SD N 3 Kembangan 6
No Nama SD Tahun
Judul buku Pengarang Penerbit
terbit
- Ressi Pusat
- Pendidikan Kartika Perbukuan
Kewarganegar Dewi Departemen
aan 4 (Untuk Pendidikan
- Sunny
Sekolah Dasar Nasional
Ummul 2008
dan Madrasah
Firdaus
Ibtidaiyah
Kelas IV) - Wahyuning
SD N 2 BSE rum
4. Karangce Widayati
ngis
- PKn - Rini Yudistira
(Pendidikan Ningsih
2006
Kewarganegar
aan) 4
Dari data di atas, diperoleh 7 buku teks yang digunakan oleh guru kelas
IV di Kecamatan Bukateja. Selanjutnya dari data tersebut dibuat angket untuk
mendapatkan data buku PKn yang digunakan di 36 SD di Kecamatan Bukateja.
Jumlah
Tahun
No Judul buku Pengarang Penerbit SD
terbit
pengguna
Kewarganegaraan Perbukuan
- Agung
(Bangga Menjadi Departemen
Nugroho
6. 2008 3
Insan Pancasila Pendidikan
- Yudi Cempaka
Pendidikan Suparyanto Putih
Kewarganegaraan
7. - Amin 2006 1
(untuk Kelas IV
Suprihatini
SD/MI)
- Winarno Pusat
Perbukuan
PKn untuk SD/Mi - Mike
8. Depdiknas 2009 1
kelas IV Kusumawati
kelas 4) (SPKN)
Dari data di atas terdapat 9 buku teks PKn (populasi) yang digunakan
oleh guru kelas IV di Kecamatan Bukateja. Dari buku-buku teks tersebut, buku
yang akan dianalisis adalah buku teks PKn SD kelas IV yang paling banyak
digunakan oleh guru kelas IV di Kecamatan Bukateja. Pemilihan buku yang akan
Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka
perlu dicatat secara teliti dan rinci. Semakin lama peneliti ke lapangan, maka
jumlah data akan semakin banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu perlu segera
dilakukan analisis data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti
merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang
penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi
akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk
melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.
Dalam mereduksi data, setiap peneliti akan dipandu oleh tujuan yang akan
dicapai. Tujuan utama dari penelitian kualitatif adalah pada temuan. Oleh
karena itu, kalau peneliti dalam melakukan penelitian, menemukan segala
sesuatu yang dipandang asing, tidak dikenal, belum memiliki pola, justru itulah
yang harus dijadikan perhatian penulis dalam melakukan reduksi data.
Dalam penelitian ini, data (buku teks PKn) dianalisisi secara isi, dan secara
fisik. Kesesuaian buku teks dengan kriteria dinilai dengan skala penilaian
dengan huruf SS, S, KS, TS. Dengan keterangan sebagai berikut:
SS : Sangat Sesuai
S : Sesuai
KS : Kurang Sesuai
TS : Tidak sesuai
3. Conclusion Drawing/verification
Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman
adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang
dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan
bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data
berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dekemukakan pada tahap awal,
didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke
lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dekemukakan
merupakan kesimpulan yang kredibel.
1) Bab I
Pada point ini, kejelasan definisi konsep adalah Kurang sesuai. Konsep yang
ada yaitu sistem pemerintahan desa dan pemerintahan kecamatan tidak
dijelaskan dengan gamblang. Dalam hal ini hanya dijelasakan dalam satu
atau dua kalimat singkat yang masih menimbulkan pertanyaan. Misalnya
pada pengertian Pemerintahan Desa, diartikan dengan kalimat sebagai
Pengertian awal dan pengertian pada empat sub-BAB, hanya satu pengertian
yang dinilai baik,. Sehingga secara keseluruhan kejelasan definisi konsep
pada BAB 1 buku ini masih kurang sesuai.
2) Bab II
Pada point ini, kejelasan definisi konsep adalah Kurang sesuai. Pada
pengertian pemerintahan kabupaten, sudah dijelaskan dengan jelas, namun
pada bagian pemerintahan kabupeten ini terdapat penjelasan mengenai
Sub bab A poin kedua yaitu mengenai pemerintahan kota. Pada paragraf
awal terdapat pengertian kota. Pengertian kota tersebut terdapat kata-kata
yang jarang digunkan oleh siswa, sehingga berkemungkinan akan sulit untuk
dimengerti oleh siswa. Misalnya saja kata “area urban”, meskipun siswa
telah mengerti arti kata urbanisasi yaitu perpindahan penduduk dari desa ke
kota, namun kata “area urban” tersebut akan sulit dipahami siswa. Kata “area
urban” dapat diganti dengan “tempat perpindahan penduduk desa”. sehingga
kalimatnya menjadi “Kota secara umum adalah sebuah tempat perpindahan
penduduk desa yang berbeda dari desa ataupun kampung baik ukurannya,
kepadatan penduduk, kepentingan, atau status hukum”. Kemudian pada
paragraf keempat terdapat kalimat “Seperti yang sudah dijelaskan di bab 1,
3) Bab III
Pada point ini, kejelasan definisi konsep adalah Kurang sesuai. Pada sub bab
A adalah mengenai Lembaga-lembaga Negara dalam susunan pemerintahan
pusat. Sebelum dibahas mengenai lembaga-lembaga yang ada, terlebih
dahulu diterangkan mengenai bentuk pemerintahan suatu negara. Poin
pertama mengenai Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Pada paragraf
pertama (halman 32) terdapat kalimat “Jumlah anggota MPR saat ini adalah
678 orang, terdiri atas 550 anggota DPR dan 128 anggota DPD”. Buku teks
tersebut tidak hanya digunakan pada tahun penerbitan buku saja, sehingga
penggunaan kata saat ini tidak perlu digunakan, dan dalam kalimat tersebut
perlu adanya penjelasan mengenai peride pemerintahan. Sehingga
kalimatnya menjadi “Jumlah anggota MPR pada periode 2004-2009 adalah
678 orang, terdiri atas 550 anggota DPR dan 128 anggota DPD”. Pada poin
kedua mengenai Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Pada paragraf pertama
terdapat klimatyang menjelaskan mengenai fungsi DPR pada kalimat “DPR
memiliki fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan”. Namun pada kalimat-
kalimat selanjutnya tidak dijelaskan mengenai fungsi-fungsi tersebut. Poin
ketiga mengenai presiden, pada poin ini materi sudah dijelaskan dengan
jelas. Poin keempat mengenai Mahkamah Agung (MA). Pada poin keempat
dijelaskan dengan sangat singkat, karena hanya dijelaskan dengan enam
kalimat. Pada penjelasan tersebut terdapat penjelasan mengenai susunan
Mahkamah agung, namun sayangnya tidak dijelaskan mengenai tugas
masing-masing. Poin kelima mengenai Mahkamah konstitusi (MK).
Pengertian MK dijelaskan dengan kalimat sebagai berikut “Mahkamah
Konstitusi adalah salah satu kekuasaan kehakiman di Indonesia”. Pada
kalimat tersebut kurang jelas karena tidak dijelaskan secara spesifik
58 Analisis Buku Teks Pendidikan Kewarganegaraan Kelas IV SD
mengenai MK. Seperti pada MA dijelaskan bahwa MA merupakan badan
yag melaksanakan kekuasaan kehakiman. Poin keenam mengenai Komisi
Yudisial (KY). Seperti pada penjelasan MA, penjelasan mengenai KY juga
sangat singkat. Penjelasan awal KY terdapat kalimat “Komisi Yudisial
mempunyai 7 orang anggota”. Namun dalam penjelasan selanjutnya tidak
dijelaskan mengenai siapa saja yang menjadi anggota. Poin ketujuh
mengenai Badan Pemeriksa keuangan (BPK). Walaupun hanya dijelaskan
dengan lima kalimat panjang, namun penjelasan sudah mencakup inti dari
materi. Poin kedelapan mengenai Dewan perwakilan daerah (DPD). Sama
seperti pada poin-poin sebelumnya, pada poin inipun materi disajikan dengan
singkat. Tidak ada penjelasan mengenai tugas dan wewenang DPD, dan tidak
ada penjelasan pula mengenai perbedaan antara DPR dan DPD.
4) Bab IV
Bab IV kejelasan definisi konsep adalah sesuai. Pada awal bab sebelum
masuk pada pembahasan, terlebih dahulu diberikan kalimat pengantar siswa
terhadap materi, agar siswa tahu mengenai apa yang akan dipelajari. Pada
sub bab A. Contoh Pengaruh Globalisasi di Lingkungan Sekitar, pada poin
pertama mengenai pengertian globalisasi dijelaskan dengan jelas. Pada poin
kedua mengenai pengaruh globalisasi, sebelum membahas mengenai
1) Bab I
Pada bagian ini, Materi yang Disajikan Bermanfaat Bagi Siswa adalah
Sesuai. Setiap pengetahuan yang baru dalam bentuk apapun pasti bermanfaat
bagi siswa. Namun kurangjelasnya penyampaian materi akan
membingungkan siswa dan menjadi tidak bermanfaat. Misalnya pada sub-
BAB A yaitu Lembaga-lembaga dalam Susunan Pemerintahan, terdapat
pengertian lembaga yang kemudian diikuti pengertian desa. Namun
sayangnya tidak diberikan kesimpulan mengenai pengertian lembaga
pemerintahan desa. Padahal Lembaga Pemerintahan Desa merupakan materi
yang akan dipelajarai siswa bukan materi lembaga secara umum. Sehingga
pengertian lembaga dalam hal ini kurang bermanfaat bagi siswa.
2) Bab II
Pada bagian ini, Materi yang Disajikan Bermanfaat Bagi Siswa adalah
Sesuai. Setiap pengetahuan yang baru dalam bentuk apapun pasti bermanfaat
bagi siswa. Namun kurangjelasnya penyampaian materi akan
membingungkan siswa dan menjadi tidak bermanfaat. Misalnya pada sub bab
A poin 1 tentang pemerintahan kabupaten terdapat penjelasan tentang kota,
yang harusnya terdapat pada poin kedua mengenai pemerintahan kota.
Pada bagian ini adalah sesui. Sama seperti pada bab sebelumnya, pada bab
III ini materi yang disajikan juga bermanfaat bagi siswa. Kurangjelasnya
materi pada bab ini adalah karena penjelasan materi hanya sedikit,
dibandingkan dengan buku lain. Sehingga pengetahuan yang diperoleh siswa
sangat kurang.
4) Bab IV
Kriteria materi yang disajikan bermanfaat bagi siswa adalah sesuai. Setiap
materi baru yang dipelajari oleh siswa tentu akan bermanfaat bagi siswa.
Materi yang ada pada bab IV dijelaskan dengan jelas dan lengkap
dibandingkan bab sebelumnya. Manfaat dari materi globalisasi ini adalah
siswa menjadi tahu mengenai globalisasi dengan contoh. Sehingga siswa
dapat mengambil sikap terhadap akibat dari globalisasi yang tidak sesuai.
1) Bab I
2) Bab II
3) Bab III
Pada kriteria ini adalah sesuai. pada bab III ini kalimat-kalimat yang panjang
seperti pada bab sebelumnya tidak ada. Dengan materi yang lebih sedikit dari
bab sebelumnya, gambar yang disajikan pada bab ini lebih banyak dari bab
62 Analisis Buku Teks Pendidikan Kewarganegaraan Kelas IV SD
sebelumnya. Pada bab III ini terdapat enam gambar. Gambar 3.1 Gedung
MPR/DPR Republik Indonesia tampak atas (halaman 32), gambar 3.2
Presiden dan wakil presiden RI periode 2004-2009 (halman 34), gambar 3.3
Gedung Mahkamah Agung Republik Indonesia (halman 35), gambar 3.4
Gedung Mahkamah konstitusi Republik Indonesia (halaman 35), gambar 3.5
Lambang badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (halaman 36),
gambar 3.6 Istana negara, dimana presiden melaksanakan tugasnya sebagai
kepala negara dan kepala penerintahan. Semua gambar dalam format hitam
putih sehingga kurang menarik.
4) Bab IV
Pada kriteria ini adalah kurang sesuai. Globalisasi adalah materi yang
menarik bagi siswa, selain karena dekat dengan siswa, siswa juga
mengalaminya sendiri. Namun dalam menjelaskan materi, dalam buku ini
degunakan kalimat-kalimat yang sulit dipahami siswa. Misalnya pada
pengertian globalisasi terdapat kalimat “Ada yang memandangnya sebagai
suatu proses sosial, proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa
seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain”. Kata
“memandang” dapat diganti dengan kata “mengartikan” karena akan lebih
dipahami siswa, selain itu materi yang dijelaskan juga adalah pengertian
globalisasi. Selain kalimat yang sulit dipahami penyajian materi juga hanya
sebatas penyampaian. Agar lebih menarik materi dapat dijelaskan dalam
bentuk cerita, selain menerik penyajian materi dengan cerita juga akan
merangsang siswa untuk berfikir dan juga menjadi tidak membosankan.
Dalam bab IV ini terdapat enam gambar. Gambar 4.1 Handphone, salah satu
kemajuan dibidang komunikasi. Gambar 4.2 pakaian dengan berbagai model.
Gambar 4.3 Internet memudahkan orang untuk mendapatkan informasi.
Gambar 4.4 tarian daerah (terdapat 2 gambar yaitu Tari seudati khas
Nanggroe Aceh Darussalam dan Tari piring khas Minangkabau, Sumatera
Barat). Gambar 4.5 Tampilnya budaya Indonesia di luar negeri. Semua
Analisis Buku Teks Pendidikan Kewarganegaraan Kelas IV SD 63
gambar yang ada adalah gambar hitam putih yang kurang menarik bagi
siswa.
1) Bab I
2) Bab II
3) Bab III
Pada kriteria ini, sama dengan kriteria sebelumnya yaitu sangat sesuai. pada
bab III materi yang ada pada buku juga telah mengikuti perkembangan.
64 Analisis Buku Teks Pendidikan Kewarganegaraan Kelas IV SD
Seperti gambar 3.2 merupakan gambar presiden dan wakil presiden tahun
2004-2009, melihat tahun terbit buku yaitu tahun 2008.
4) Bab IV
Pada kriteria ini sama dengan bab sebelumnya yaitu sesuai. Sesuai materi
yang berjudul globalisasi, maka bab 4 ini sesuai dengan perkembangan
jaman pada saat ini. Perkembangan ilmu pengetahuan akan selalu berjalan
seiring dengan globalisasi. Materi yang ada lebih cenderung penjelasan
mengenai hal-hal terbaru, tetapi sifatnya lebih hanya kepada penjelasan yang
kurang spesifik.
1) Bab I
Dalam kriteria Materi yang Disajikan Tersusun Secara Logis dan Sistematis
adalah Sesuai. Karena materi disusun berdasarkan umum yang cakupannya
lebih luas, kemudian dijabarkan menjadi materi-materi yang lebih khusus.
Dalam hal ini pada BAB I, dibagi menjadi 4 sub-BAB. Kemudian masing-
masing sub-BAB dibagi menjadi materi-materi yang lebih khusus lagi,
pembagiannya adalah sebagi berikut:
1. Kepala Desa
2. Perangkat Desa
4. Lembaga Kemasyarakatan
5.
2) Bab II
Dalam kriteria Materi yang Disajikan Tersusun Secara Logis dan Sistematis
adalah Sesuai. Karena materi disusun berdasarkan umum yang cakupannya
lebih luas, kemudian dijabarkan menjadi materi-materi yang lebih khusus.
Pada bab 2 ini, penyajian materi berbeda dengan bab 1. Pada bab 1 materi
disajikan berdasarkan urutan daerah pembahasan (dibahas desa terlebih
dahulu kemudian kecamatan). Sedangkan pada bab 2 materi disajikan
berbeda, dengan pembagian sebagai berikut:
1. Pemerintahan Kabupaten
2. Pemerintahan Kota
4. pemerintahan provinsi
Penyajian materi dalam bab 2 ini lebih jelas jika dibandingkan dengan pada
bab 1. Karena materi lebih terfokus mengenai apa yang lebih dulu akan
dipelajari siswa. Selain itu, pembgian penjelasan materi juga merata atau
sama proporsinya.
3) Bab III
Kriteria Materi yang disajikan tersusun secara logis dan sistematis adalah
kurang sesuai. Susunan materi pada bab ini tidak berurutan, terutama pada
sub bab A. Poin-poin pembahasan pada sub bab A tersusun secara acak.
Lembaga-lembaga negara berdasarkan tugasnya terbagi menjadi tiga, yaitu
lembaga legislatif, eksekutif dan yudikatif. Lembaga legislatif adalah MPR,
yang terdiri atas DPR dan DPD. Lembaga Eksekutif adalah presiden dan
wakilnya. Lembaga yudikatif terdiri dari Mahkamah agung (MA),
Mahkamah konstitusi (MK), dan Komisi Yudisial (YK). Selain itu juga
terdapat satu lembaga yang setara yaitu Badan pemeriksa Keuangan (BPK).
Namun pada bab ini materi tidak disusun berdasarkan tugas tersebut,
melainkan acak dengan susunan 1) Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR);
2) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR); 3) Presiden; 4) Mahkamah Agung
(MA); 5) Mahkamah konstitusi (MK); 6) Komisi Yudisial (KY); 7) Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK); 8) Dewan perwakilan Daerah (DPD). Pada sub
Bab B. Organisasi Pemerintahan tingkat Pusat materi sudah tersusun dengan
sistematis yaitu, 1) Presiden; 2) Wakil Presiden; 3) Menteri.
4) Bab IV
Dalam kriteria Materi yang Disajikan Tersusun Secara Logis dan Sistematis
adalah Sesuai. Materi disusun dengan pola mengerucut yaitu berdasarkan
Analisis Buku Teks Pendidikan Kewarganegaraan Kelas IV SD 67
umum yang cakupannya lebih luas, kemudian dijelaskan menjadi materi-
materi yang lebih khusus. Dalam hal ini pada BAB 4, dibagi menjadi 3 sub-
BAB. Kemudian masing-masing sub-BAB tersusun atas materi-materi yang
lebih khusus lagi, pembagiannya adalah sebagi berikut:
Bab 4. Globalisasi
1. Pengertian Globalisasi
2. Pengaruh Globalisasi
a. Gaya Hidup
b. Makanan
c. Pakaian
d. Komunikasi
a. Kategori Tradisional
b. Kategori Modern
1) Bab I
Kata lainnya adalah kata Teknis dalam kalimat “Sekertaris desa bertugas
membantu kepala desa dibidang pembinaan administrasi dan memberikan
pelayanan teknis administrasi kepada seluruh perangkat desa”. Kata teknis
dalam kalimat tersebut agar lebih mudah dimengerti siswa dapat diganti
dengan kata yang sering digunakan seperti kata mengenai. Sehingga
kalimatnya menjadi “Sekertaris desa bertugas membantu kepala desa di
bidang pembinaan administrasi dan memberikan pelayanan mengenai
administrasi kepada seluruh perangkat desa”
3) Bab III
4) Bab IV
Dalam kriteria materi yang disajikan sesuai dengan kemampuan siswa adalah
kurang sesuai. Dalam buku ini digunakan beberapa kata yang kurang
dipahami siswa. Misalnya kata interaksi dalam kalimat “peningkatan
interaksi cultural (kebudayaan) melalui perkembangan media massa….”,
kata tersebut sulit dipahami siswa karena jarang digunakan. Agar lebih
mudah dimengerti oleh siswa maka interaksi dapat diganti dengan kata
hubungan.
1) Bab I
2) Bab II
3) Bab III
4) Bab IV
Kriteria ini adalah kurang sesuai. Pada bab IV ini hanya terdapat satu kalimat
yang memungkinkan siswa untuk berpendapat. Namun kalimat tersebut
hanya membutuhkan jawaban “iya” atau “tidak”. Kalimat tersebut pada
halaman 47, yaitu “Apakah kamu suka makanan atau minuman cepat saji?”
2) Bab II
3) Bab III
4) Bab IV
Pada poin ini sangat sesuai, karena setelah siswa mempelajari seluruh materi
yang ada lalu siswa diberikan soal . Yaitu pada halaman 54 sampai 55.
Analisis kualitas buku berdasarkan Kriteria kualitas buku teks dari Greeny dan
Petty dalam Tarigan (1998: 85), dengan Kriteria Sudut Pandang (Point of view).
Kriteria kualitas buku teks dengan kriteria sudut pandang adalah sesuai. Pada setiap
buku pasti memiliki sudut pandang yang mendasari. Pada buku ini terdapat sudut
pandang dari ilmu bahasa, yaitu mengenai bahasa yang digunakan, cara penulisan
dan ejaan (EYD). Selain itu juga terdapat pandangan dari ilmu jiwa, yaitu dalam
Analisis kualitas buku berdasarkan Kriteria kualitas buku teks dari Greeny dan
Petty dalam Tarigan (1998: 85), dengan Kriteria Relevan Dengan Kurikulum,
pada bagian Kesesuain Isi Buku dengan Silabus dalam KTSP
1) Bab I
Pada kompetensi dasar ini, adalah Sesuai. Karena dalam buku sudah
terdapat gambar bagan struktur organisasi desa (halaman 7), dan struktur
organisasi kecamatan (halaman 9). Sayangnya dalam struktur organisasi
Analisis Buku Teks Pendidikan Kewarganegaraan Kelas IV SD 73
tersebut tidak dijelaskan lebih lanjut mengenai garais-garis yang
menghubungkan bagian-bagian dalam bagan. Seperti apa arti dari garis
putus-putus (- - - -) dan apa arti dari garis yang tersambung ( ).
2) Bab II
Kriteria ini adalah sesuai. Karena dalam buku sudah terdapat struktur
organisasi kabupaten (halaman 24) yang dilengkapi dengan struktur
pemerintah kabupaten (halaman 26), struktur organisasi pemerintahan kota
(halaman 27), dan struktur organisasi pemerintahan provinsi (halaman 27).
Sama seperti pada bab 1, pada bab 2 ini bagan struktur organisasi juga
tidak dilengkapi dengan keterangan mengenai makna dari garis putus-putus
( ---- ) dan garis tersambung ( ). Kemudian pada bagan 2.1 Struktur
Organisasi Kabupaten terdapat sedikit kesalahan. Garis yang
menghubungkan antara bagian Bupati-wakil bupati dengan DPRD
digambarkan dengan garis tersambung yang berarti garis jalur perintah.
Seharusnya antara Bupati-wakil bupati dengan DPRD digambarkan dengan
3) Bab III
4) Bab IV
Kriteria ini adalah sesai. Karena dalam buku ini terdapat pembahasan yang
berkaitan dengan KD, yaitu pada sub bab B. Jenis budaya Indonesia yang
pernah ditampilkan dalam misi kebudayaan Internasional. Pembahasan
tersebut dibagi dalam dua poin pembahasan., yaitu: 1) jenis budaya
Indonesia, dan 2) misi kebudayaan Internasional.
Selain materi yang berkaitan dengan KD yang ada, dalam buku ini juga
terdapat penjelasan tambahan. Yaitu pada sub bab C. Sikap terhadap
pengaruh globalisasi yang terjadi di lingkungan sekitar.
Analisis kualitas buku berdasarkan Kriteria kualitas buku teks dari Greeny dan
Petty dalam Tarigan (1998: 85), dengan Kriteria Relevan Dengan Kurikulum,
pada bagian Kesesuain Isi Buku dengan Silabus dalam KTSP, yaitu analisis
indikator dalam silabus dengan isi buku:
1) Bab I
2) Bab II
3) Bab III
Kriteria ini adalah kurang sesuai. Pada awal sub bab A terdapat
penjelasan mengenai sistem pemerintahan. Namun tidak dijelaskan
mengenai arti dari sistem pemerintahan itu sendiri. Pada bab ini juga
tidak dijelaskan mengenai pemerintah.
Kriteria ini adalah kurang sesui. Bab II buku ini tidak terdapat penjelasan
sama sekali mengenai yang dimaksud dengan lembaga legislatif.
Kriteria ini adalah kurang sesuai. sama seperti pada lembaga legislatif,
pada pembahasan mengenai lembaga eksekitif ini juga tidak terdapat
penjelaasan mengenai pengertian lembaga eksekutif. Selain itu, juga
tidak terdapat bagian tersendiri untuk menjelaskan lembaga eksekutif.
Walaupun terdapat penjelasan mengenai bagian lembaga eksekutif
(presiden), namun penjelasan tersebut tercampur dengan lembaga-
lembaga lain.
Kriteria pada indikator ini adalah kurang sesuai. Sama seperti pada
lembaga legislative dan eksekutif, pada pembahasan mengenai lembaga
yudikatif juga tidak terdapat penjelaasan mengenai pengertian lembaga
yudikatif. Selain itu, juga tidak terdapat bagian tersendiri untuk
menjelaskan lembaga yudikatif. Walaupun terdapat penjelasan mengenai
bagian lembaga yudikatif (Mahkamah agung, Mahkamah Konstitusi, dan
Komisi Yudisial), namun penjelasan tersebut tercampur dengan
lembaga-lembaga lain.
Kriteria pada indikator ini adalah sesuai. Pada bab II sudah dijelaskan
mengenai badan pemeriksa keuangan, yaitu pada sub bab A poin 7.
penjelasan juga dilengkapi dengan gambar lembang badan Pemeriksa
Keuangan.
Kriteria pada indikator ini adalah tidak sesuai. Karena tidak terdapt
penjelasan mengenai Komisi Pemilihan Umum.
Kriteria pada indikator ini adalah sesuai. Dalam buku sudah terdapat
pembahasan mengenai organisasi pemerintahan pusat, yaitu pada sub bab
B.
4) Bab IV
Kriteria ini adalah kurang sesuai. Karena tidak terdapat materi yang
berkaitan dengan menceritakan globalisasi. Dalam buku, terutama pada
sub bab A materi yang ada langsung pada pengertian globalisasi,
kemudian pengaruh globalisasi dan contoh pengaruh globalisasi.
Menceritakan globalisasi dapat diberikan dengan langsung berupa materi
atau dapat menggunakan cerita singkat menggunakan tokoh.
Kriteria ini adalah sesuai. Karena pada buku ini terdapat kalimat yang
menjelaskan tentang pengaruh globalisasi yaitu pada sub bab A poin 3
(halaman 45). Contoh pengaruh globalisasi yang dijelaskan dalam buku
ini adalah pada gaya hidup, makanan, pakaian dan komunikasi.
Analisis kualitas buku berdasarkan Kriteria kualitas buku teks dari Greeny dan
Petty dalam Tarigan (1998: 85), dengan Kriteria Relevan Dengan Kurikulum,
pada bagian Kesesuain Isi Buku dengan Silabus dalam KTSP, yaitu Kesesuaian
Soal Evaluasi Dengan Indikator Pencapaian Kompetensi:
1) Bab I
Pada indikator ini terdapat 5 soal yang susuai. Pada Latihan Soal bagian A
terdapat 4 soal yang sesuai, yaitu soal nomor 1, 3, 4 dan 5. soal nomor satu
berkaitan dengan pemerintahan desa. Soal nomor 3 berkaitan dengan
Pada indikator ini terdapat 3 soal yang sesuai. Pada latihan Soal Bagian A
terdapat 1 soal yang sesuai, yaitu soal nomor 2 yang berkaitan dengan
bagian dari perangkat desa. Kemudian pada bagian B terdapat 2 soal yang
sesuai yaitu soal nomor 1 dan 2. soal nomor 1 berkaitan dengan lembaga
yang ada pada pemerintahan desa yang didalamnya terdapat perangkat des,
dan soal nomor 2 berkaitan dengn organisasi pemerintahan desa.
Pada indikator ini tidak terdapat soal yang sesuai. Artinya tidak ada
evaluasi untuk mengukur kemampuan siswa pada materi sumber keuangan
desa.
Pada indikator ini tidak terdapat soal yang sesuai. Artinya tidak ada
evaluasi untuk mengukur kemampuan siswa pada materi menjelaskan
lingkungan kelurahan.
Pada indikator ini tidak terdapat soal yang sesuai. Artinya tidak ada
evaluasi untuk mengukur kemampuan siswa pada materi menyebutkan
perangkat kelurahan.
Pada indikator ini terdapat 7 soal yang sesuai. Pada Latihan Soal bagian A
terdapat 5 soal yang sesuai, yaitu soal nomor 6, 7, 8, 9, 10. Soal nomor 6
menanyakan tentang bagian dari pemerintah kecamatan. Soal nomor 7
menanyakan tentang pertanggungjawaban perangkat kecamatan. Soal
nomor 8 menanyakan tentang istilah kecamatan. Soal nomor Sembilan
menanyakan tentang kedudukan pemerintah kecamatan, dan soal nomor 10
menanyakan tentang pengangkatan camat. Pada Latihan Soal bagian B
terdapat 2 soal yang sesuai, yaitu soal nomor 1 dan 4. soal nomor 1
menayakan tentang lembaga-lembaga pada pemerintahan kecamatan, dan
soal nomor 4 menanyakan tentang perangkat kecamatan.
Pada indikator ini tidak terdapat soal yang sesuai. Artinya tidak ada
evaluasi untuk mengukur kemampuan siswa pada materi memahami
gambar struktur pemerintahan desa.
Pada indikator ini tidak terdapat soal yang sesuai. Artinya tidak ada
evaluasi untuk mengukur kemampuan siswa pada materi memahami
gambar struktur pemerintahan kelurahan.
Dari analisis diatas dapat dilihat bahwa tidak semua indikator terdapat soal
evaluasi untuk mengukur pemahaman siswa pada materi tersebut. Bahkan pada
salah satu indikator terdapat soal yang sesuai mencapi 5 nomor namun pada
indikator lain sama sekali tidak terdapat soal untuk mengukurnya. Jika Latihan
Soal disini dimaksudkan untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi,
maka tentu soal-soal tersebut tidak dapat dijadikan ukuran. Dari 10 indikator
hanya 4 indikator yang terdapat soal yang sesuai, dengan pembagian jumlah
soal yang tidak merata. Maka kriteria soal-soal pada latihan Soal kurang sesuai
dengan indikator pencapaian kompetensi.
2) Bab II
Pada indikator ini terdapat enam soal yang sesuai. Pada Latihan Soal
bagian A adalah nomor 1, 2, 4, 6. Soal nomor 1 menanyakan mengenai
kepala daerah kabupaten, soal nomor 2 mengenai lembaga pemerintahan
yan ada di kabupaten/kota, soal nomor 4 mengenai kepala pemerintahan
kota dan soal nomor enam mengenai perangkat daerah. Latihan Soal
Bagian B terdapat dua nomor yang sesuai yaitu nomor 1,4. Nomor 1
menanyakan mengenai pemerintahan kabupaten, dan nomor empat
menanyakan mengenai perbedaan antara pemerintah kabupaten dengan
provinsi.
Pada indikator ini terdapat satu soal yang sesuai, yaitu pada Latihan Soal B
nomor 2 yang menanyakan mengenai tugas dan wewenang walikota.
Pada indikator ini terdapat empat soal yang sesuai. Pada Latihan Soal A
terdapat dua soal, yaitu nomor 7 dan 10. Soal nomor tujuh menanyakan
mengenai kedudukan gubernur, dan soal nomor sepuluh menanyakan
mengenai tanggunag jawab gubernur. Pada Latihan Soal B terdapat dua
soal yang sesuai, yaitu nomor 3 dan 4. Soal nomor 3 menanyakan
mengenai Kewajiban gubernur dan soal nomor nomor empat mengenai
perbedaan antara pemerintahan kabupaten dan provinsi.
Pada indikator ini terdapat satu soal yang sesuai, yaitu pada Latihan Soal A
nomor 8, yang menanyakan tentang perangkat daerah.
Pada indikator ini terdapat tiga soal yang sesuai. Pada Latihan Soal A
terdapat dua soal, yaitu nomor 3 dan 9. Soal nomor 3 menanyakan tentang
tugas dari sekertaris daerah, dan nomor 9 tentang perangkat daerah
provinsi.
Dari analisis diatas dapat dilihat bahwa setiap indikator telah terdapat soal
evaluasi, walaupun banyak soal pada masing-masing indikator tidak sama.
Maka kriteria soal-soal pada Latihan soal telah sesuai.
3) Bab III
Pada indikator ini tidak terdapat soal yang sesui. Soal-soal pada Latihan
Soal ini tidak ada yang menayakan mengenai pemerintah dan sistem
pemerintah.
Pada indikator ini, terdapat 7 soal yang sesui. Pada latihan soal A terdapat
enam soal yang sesui, yaitu soal nomor 1, 2, 4, 6, 8, dan 9. soal nomor 1
menanyakan mengenai lembaga tertinggi negara sebelum amandemen
UUD 1945, yaiti MPR. Soal nomor 2 menanyakan contoh lembaga
legislatif. Soal nomor 4 menanyakan mengenai tugas melantik presiden
dan wakil presiden. Soal nomor 6 menanyakan mengenai tugas dari DPR.
Soal nomor 8 menanyakan mengenai keanggotaan MPR, dan soal nomor 9
menayakan mengenai fungsi DPR. Latiahan Soal B terdapat satu soal yang
sesui yaiti sosl nomor 1 yang menanyakan mengenai lembaga-lembaga
negara setelah amandemen UUD 1945. Pada indikator ini, soal yang ada
adalah yang terbanyak dari indikator lain. Namun sayangnya soal disini
menjadi tidak sesui karena beberapa soal tidak terdapat penjelasan pada
materi. Pada soal nomor 9 misalnya, pada soal tersebut ditanyakan
mengenai fungsi DPR sebagai pembuat peraturan perundang-undangan,
padahal pada materi tidak ada penjelasan mengenai hal tersebut.
Indikator ini tedapat tiga soal yang sesuai. Pada latihan soal A terdapat dua
soal yang sesui, yaitu sola nomor 7 dan 10. Soal nomor 7 menanyakan
tentang pembentu presiden dalam menjalankan tugas, dan soal nomor 10
menenyakan tentang contoh lembaga eksekutif. Latihan Soal B terdapat
satu soal yang sesuai yaitu soal nomor 1 yang menanyakan
tentanglembaga-lembaga negara setelah amandemen UUD 1945.
Indikator ini terdapat tiga soal yang sesui. Pada Latihan soal A terdapat
satu soal yang sesuai yaitu soal nomor 3, yang menanyakan tentang
lembaga negara yang ada setelah amandemen yaitu Komisi Yudisial yang
Indikator ini terdapat dua soal yang sesuai. Pada Latihan Soal A terdapat
satu soal yang sesuai yaitu soal nomor 5, yang menanyakan tentang masa
jabatan Badan Pemeriksa Keuangan. Latihan soal B terdapat satu soal yang
sesuai yaitu soal nomor 1 yang menanyakan tentang lembaga-lembaga
negara setelah amandemen UUD 1945.
Indikator ini terdapat enam soal yang sesuai. Pada Latihan Soal A terdapat
dua soal yang sesuai yaitu soal nomor 7 dan 10. Soal nomor 7 menanyakan
tentang pembentu presiden dalam menjalankan tugas, dan soal nomor 10
menenyakan tentang contoh lembaga eksekutif. Latihan soal B terdapat
empat soal yang sesuai, yaitu soal nomor 1, 3, 4, dan 5. Soal nomor 1
menanyakan tentang lembaga-lembaga negara sebelum amandemen UUD
1945. soal nomor 3 menanyakan tentang waktu saat wakil presiden dapat
menggantikan tugas presiden. Soal nomor 4 menanyakan tentang
kekuasaan presiden sebagai kepala negara, dan sosl nomor 5 tentang
menteri-menteri yang berada di bawah naungan departemen.
Dari analisis diatas dapat dilihat bahwa tidak semua indikator terdapat soal
evaluasi untuk mengukur pemahaman siswa pada materi tersebut. Bahkan pada
salah satu indikator terdapat soal yang sesuai mencapi tujuh nomor namun
92 Analisis Buku Teks Pendidikan Kewarganegaraan Kelas IV SD
pada indikator lain sama sekali tidak terdapat soal untuk mengukurnya. Jika
Latihan Soal disini dimaksudkan untuk mengukur pemahaman siswa terhadap
materi, maka tentu soal-soal tersebut tidak dapat dijadikan ukuran. Dari tujuh
indikator hanya lima indikator yang terdapat soal yang sesuai, dengan
pembagian jumlah soal yang tidak merata. Maka kriteria soal-soal pada latihan
Soal kurang sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi.
4) Bab IV
Pada indikator ini terdapat tiga soal yang sesuai. Pada Latihan Soal bagian
A adalah no 4 dan 9. Soal nomor 4 mengenai pengaruh positif dari
globalisasi dan nomor 9 mengenai dampak negative globalisasi. Latihan
Soal bagian B terdapat satu soal yang sesuai yaitu soal nomor 1, mengenai
contoh pengaruh globalisasi.
Indikator ini terdapat empat soal yang sesuai. Pada Latihan Soal bagian A
terdapat tiga soal, yaitu nomor 1, 2, 3. Soal nomor 1 menanyakan
mengenai pengaruh globaisasi bidang gaya hiup. Nomor 2 mengenai
pengaruh globalisasi dalam bidang komunikasi. Nomor 3 mengenai
pengaruh globalisai dalam bidang komunikasi. Latihan soal bagian B
terdapat satu soal, yaitu soal nomor 1 mengenai pengertian globalisasi.
Indikator ini terdapat lima soal yang sesuai. Pada Latihan soal A terdapat
tiga soal yang sesuai, yaitu nomor 5, 7, dan 8. Soal nomor 5 mengenai
budaya asing yang tidak perlu ditiru, nomor 7 mengenai sikap dalam
menghadapi pengaruh globalisasi, dan soal nomor 8 mengenai sikap
terhadap tayangan televise dari luar negeri. Latihan soal B terdapat dua
Analisis Buku Teks Pendidikan Kewarganegaraan Kelas IV SD 93
soal yang sesuai yaitu nomor 2 dan 5. Soal nomor 2 mengenai budaya
asing yang dapat diterima bangsa Indonesia, dan nomor 5 mengenai sikap
terhadap perkembangan globalisasi yang semakin cepat.
Indikator ini terdapat dua soal yang sesuai. Latihan soal A terdapat satu
soal, yaitu soal nomor 6 mengenai tim kesenian Indonesia yang pernah
tampil di festival Gendang Nusantara.Latihan soal B terdapat satu soal,
yaitu soal nomor 4 mengenai manfaat tukar menukar kebudayaan.
Dari analisis diatas dapat dilihat bahwa setiap indikator telah terdapat soal
evaluasi, walaupun banyak soal pada masing-masing indikator tidak sama.
Maka kriteria soal-soal pada Latihan soal telah sesuai.
Analisis Kualitas buku teks dengan kriteria menarik minat dilakukan dengan
menggunakan angket minat. Sama seperti pada angket minat, angket motivasi
tersebut diberikan kepada 9 SD sebagai sample yang mewakili 36 SD di
Kecamatan Bukateja, dengan masing-masing 5 siswa pada tiap SD. Sehingga
jumlah seluruh angket adalah 45. Data yang diperoleh adalah sebagai berikut;
jumlah nilai untuk kriteria SS adalah 141 dari total nilai 270, dan mencapai
prosentase 52,22%. Nilai untuk kriteria S adalah 113, dan mencapai prosentase
41,85%. Nilai untuk kriteria KS adalah 13, dan mencapai prosentase 4,81%. Nilai
untuk kriteria TS adalah 3, dan mencapai prosentase 1,11%. Dari hasil tersebut,
nilai tertinggi adalah pada kriteria SS atau dengan kata lain 52,22% siswa setuju
dengan pernyataan. Sehingga pada kriteria menumbuhkan motivasi kriteria buku
adalah sangat sesuai.
1) Bab I
Pada kriteria ini adalah kurang sesuai. Aktivitas pengamatan yang diberikan
kepada siswa hannya terdapat bada Sub Bab bagan. Yaitu mengamati bagan
struktur organisasi desa dan bagan struktur organisasi kecamatan.
Pengamatan tersebutpun kurang efektif karena pada bagan kurang
penjelasan, seperti penjelasan arti garis.
2) Bab II
Pada kriteria ini adalah kurang sesuai. Pada bab II ini tidak terdapat
pengamatn luar sekolah bagi siswa. Padahal materi yang ada merupakan
Analisis Buku Teks Pendidikan Kewarganegaraan Kelas IV SD 95
materi diluar sekolah namun dekat dengan siswa. Aktivitas pengamatan yang
diberikan kepada siswa hanya terdapat bada Sub Bab B mengenai struktur
organisasi pemerintahan kabupaten, kota, dan provinsi. Sama seperti pada
bab I, pengamatan tersebut kurang efektif karena pada bagan kurang
penjelasan, seperti penjelasan arti garis.
3) Bab III
Pada kriteria ini adalah kurang sesuai. Pada bab III ini, aktifitas pengamatan
hanya ada pada bagian Tugas (halaman 42). Pada bagian tersebut siswa
diminta untuk menuliskan nama-nama menteri pada kabinet Indonesia
Bersatu, dan mencari beberapa gambar menteri tersebut.
4) Bab IV
Pada kriteria ini adalah sesuai. Pada bab IV ini terdapat aktifitas pengamatan.
Yaitu pada akhir bab, bagian Tugas. Dalam tugas tersebut terdapat dua soal
pengamatan. Soal nomor 1, mengenai aktifitas siswa mencari gambar atau
berita dari bergabai sumber baik surat kabar, majalah ataupun internet yang
menunjukan pengaruh globalisasi di Indonesia. Soal nomor 2, mengenai
aktifitas siswa mencari gambar atau berita dari surat kabar ataupun internet
tentang sesi pertunjukan Indonesia yang pernah ditampilkan dalam misi
kebudayaan Internasional.
1) Bab I
Pada kriteria ini adalah tidak sesuai. Sama seperti pada Bab I, pada Bab II ini
juga tidak terdapat lembar kerja yang memungkinkan siswa untuk
mengkomunikasikan/menuliskan hasil pengamatan. Memfasilitasi aktivitas
siswa untuk menulis atau membuat catatan
3) Bab III
Pada kriteria ini adalah kurang sesuai. Pada bab III ini terdapat satu bagian
yang memungkinkan siswa untuk mengkomunikasikan hasil pengamatannya,
yaitu pada bagain Tugas (halaman 42). Pada bagian tersebut siswa diminta
membuat kliping sebagai hasil dari mengamati dan mencari gambar-gambar
menteri Kabinet Indonesia Bersatu pimpinan Presiden Susilo Bambang
Yudoyono
4) Bab IV
1) Bab I
Pada kriteria ini adalah kurang sesuai. Cara memfasilitasi siswa dalam
membuat catatan dapat dilakukan dengan memberikan lembar kerja yang
berupa pertanyaan-pertanyaan mengenai materi yang telah dipelajarai. Pada
Bab I buku ini tidak terdapat sama sekali lembar kerja atau bagian buku yang
memungkinkan siswa untuk menulis. Aktivtas menulis yang dapat dilakukan
2) Bab II
Pada kriteria ini adalah kurang sesuai. Cara memfasilitasi siswa dalam
membuat catatan dapat dilakukan dengan memberikan lembar kerja yang
berupa pertanyaan-pertanyaan mengenai materi yang telah dipelajarai. Pada
Bab II buku ini tidak terdapat sama sekali lembar kerja atau bagian buku
yang memungkinkan siswa untuk menulis. Aktivtas menulis yang dapat
dilakukan siwa adalah menulis jawaban dari Latihan Soal dan Tugas yang
terdapat dalam akhir Bab.
3) Bab III
Pada kriteria ini sama dengan kriteria sebelimnya yaitu kurang sesui. Karena
dalam bab III ini pun tidak terdapat bagian yang memungkinkan siswa untuk
menulis. Aktifitas menulis hanya pada Latihan Soal dan Tugas, yaitu menulis
jawaban.
4) Bab IV
Pada kriteria ini adalah kurang sesuai. Pada bab IV ini tidak terdapat menulis
dan membuat catatan. Aktifitas menulis yang dapat dilakukan siswa adalah
menulis jawaban dari Latihan Soal dan Tugas yang terdapat pada akhir bab.
1) Bab I
Pada kriteria ini adalah sesuai, karena sebagin besar aktivitas yang ada
dakam buku adalah aktivitas membaca.
Pada kriteria ini adalah sesuai, karena sebagin besar aktivitas yang ada dalam
buku adalah aktivitas membaca.
3) Bab III
Pada kriteria ini adalah sesuai, karena sama seperti pada bab sebelumnya
pada bab sebagian besar aktifitas juga adalah membaca.
4) Bab IV
Pada kriteria ini adalah sangat sesuai, karena sebagian besar aktivitas yang
ada dakam buku adalah aktivitas membaca.
1) Bab I
Pada kriteria ini adalah tidak sesuai. Karena ikhtisar atau rangkuman atau
ringkasan isi buku sudah dituliskan dalam buku. Yaitu pada halaman 10
bagian Ringkasan.
2) Bab II
Pada kriteria ini adalah tidak sesuai. Karena ikhtisar atau rangkuman atau
ringkasan isi buku sudah dituliskan dalam buku. Yaitu pada halaman 28
bagian Ringkasan.
3) Bab III
Kriteria ini adalah tidak sesuai, karena ikhtisar atau rangkuman sudah ditulis
dalam buku. Yaitu pada halaman 40 bagian ringkasan.
Pada kriteria ini adalah tidak sesuai. Karena ikhtisar atau rangkuman atau
ringkasan isi buku sudah dituliskan dalam buku. Yaitu pada halaman 53
bagian Ringkasan
1) Bab I
Pada kriteria ini adalah sesuai. Pada Bab I buku ini, jumlah ilustrasi yang
berupa gambar adalah 3 buah. Masing-masing adalah Gambar 1.1 Desa di
daerah Sumatra Barat dsebut dengan nagari, halaman 2. Gambar 1.2
Pendapatan asli desa salah satunya berasal dari hasil kekayaan desa, yaitu
pasar, halaman 4. gambar 1.3 Kantor kecamatan disalah satu daerah di
Indonesia. Gambar pertama merupakan gambar desa di Sumatra Barat, sesuai
dengan materi yang disampaikan yaitu lembaga-lembaga dalam susunan
pemerintahan desa, di dalamnya juga dijelaskan mengenai istilah-istilah
untuk menyebut nama desa. Gambar kedua merupakan gambar pasar
tradisional, sesuai dengan materi yang disampaikan yaitu sumber pendapatan
desa yang salah satunya adalah pasar desa. Gambar yang ketiga adalah
gambar gedung kantor kecamatan disalah satu daerah di Indonesia, sesuai
dengan materi lembaga-lembaga dalam susunan wilayah kecamatan. Selain
gambar, ilustras yang dsajukan pada buku juga berupa bagan. Terdapat 2
bagan dalam buku, yaitu Bagan 1.1 Contoh struktur organisasi pemerintah
desa, pada halaman 7. Bagan 1.2 Struktur organisasi pemerintah kecamatan,
pada halaman 9. Bagan pertama merupakan bagan bagan yang menjelaskan
mengenai struktur pemerintah desa, sesuai dengan materi yang dipelajari
yaitu struktur organisasi pemerintah desa. Bagan yang kedua merupakan
2) Bab II
Pada kriteria ini adalah sesuai. Pada Bab II buku ini, jumlah ilustrasi yang
berupa gambar adalah lima buah. Masing-masing adalah Gambar 2.1 Masa
jabatan bupati adalah 5 tahun, halaman 14. Gambar 2.2 Melestarikan
lingkungan hidup, halaman 18. Gambar 2.3 Bupati adalah pimpinan
pemerintahan kabupaten, halaman 20. Gambar 2.4 Pemilihan umum
gubernur dan wakil gubernur, halaman 21 dan gambar 2.5 Pengendalian
lingkungan hidup melalui program menanam sejuta pohon, halaman 23
Gambar pertama merupakan gambar pelantikan seorang bupati, sesuai
dengan materi yang disampaikan yaitu pengertian kabupaten, di dalamnya
juga dijelaskan mengenai masa jabatan bupati. Gambar kedua merupakan
gambar sekolompok orang yang sedang menanam pohon, sesuai dengan
materi yang disampaikan yaitu kawajiban kabupaten/kota yang salah satunya
adalah melestarikan lingkungan hidup. Gambar yang ketiga adalah gambar
pelantikan bupati dan wakil bupati, sesuai dengan materi lembaga-lembaga
dalam susunan pemerintahan kabupaten/kota. Gambar keempat adalah
gambar pemilihan umum, sesuai dengan matei gubernur dan wakil gubernur
dipilih langsung melalui pemilu. Gambar kelima adalah gambar penanaman
pohon, sesuai dengan materi urusan wajib pemerintahan provinsi yang salah
satunya adalah pengendalian lingkungan hidup. Selain gambar, ilustras yang
dsajukan pada buku juga berupa bagan. Terdapat 4 bagan dalam buku, yaitu
Bagan 2.1 Struktur organisasi kabupaten, pada halaman 24. Bagan 2.2
Struktur pemerintahan kabupaten, pada halaman 26. bagan 2.3 Struktur
pemerintahan kota, halaman 27 dan bagan 2.4 Struktur organisasi
pemerintahan provinsi.
Pada kriteria ini adalah sesuai. Pada bab III ini jumlah ilustrasi berupa
gambar berjumlah enam. Gambar-gambar tersebut adalah Gambar 3.1
Gedung MPR/DPR Republik Indonesia tampak atas (halaman 32), gambar
3.2 Presiden dan wakil presiden RI periode 2004-2009 (halman 34), gambar
3.3 Gedung Mahkamah Agung Republik Indonesia (halman 35), gambar 3.4
Gedung Mahkamah konstitusi Republik Indonesia (halaman 35), gambar 3.5
Lambang badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (halaman 36),
gambar 3.6 Istana negara, dimana presiden melaksanakan tugasnya sebagai
kepala negara dan kepala penerintahan. Gambar pertama merupakan gambar
gedung MPR/DPR, pada materi Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
Gambar kedua merupakan gambar presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan
wakil presiden Yusuf Kala, pada materi presiden. Gambar ketiga merupakan
gambar gedung Mahkamah Agung, pada materi Mahkamah Agung (MA).
Gambar keempat adalah gambar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono,
Wakil Presiden Yusuf Kala dan beberapa pejabat negara didepan gedung
Mahkaman Konstitusi, pada materi Mahkamah Konstitusi (MK). Gambar
kelima adalah gambar lambang Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), pada
materi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Gambar keenam adalah gambar
Istana negara, pada materi presiden.
4) Bab IV
Pada kriteria ini adalah sangat sesuai. Terdapat ilustrasi yang berupa gambar
yang berjumlah 6 buah. Masing-masing adalah pada halaman 45 terdapat
Gambar 4.1 yaitu Handphone salah satu kemajuan dibidang telekomunikasi,
pada halaman 47 yaitu Gambar 4.2 Pakaian dengan berbagai model, halaman
48 Gambar 4.3 internet memudahkan orang untuk mendapatkan informasi,
pada halaman 49 terdapat gambar 4.4 yaitu Tarian khas Nanggro Aceh
1) Bab I
Pada kriteria ini adalah kurang sesuai. Ilustrasi yang digunkan pada Bab I
buku ini sudah sesuai dengan materi yang dipelajari, namun sayangnya
gambar yang disajikan kurang menarik karena dalam format warna hitam
putih. Selain itu gambar yang disajikan, yaitu gambar 1.1 dan 1.2 terlalu
kecil, sehingga kurang terlihat. Berbeda dengan gambar 1.3 yang disjikan
dalam ukuran yang lebih besar. Dari kekurangan-kerkurangan tersebut maka
ilustrasi, terutama gambar kurang mengana pada siswa.
2) Bab II
Pada kriteria ini adalah kurang sesuai. Ilustrasi yang digunkan pada Bab II
buku ini sudah sesuai dengan materi yang dipelajari walaupun terdapat
beberapa gambar yang bertemakan sama, namun sayangnya gambar yang
disajikan kurang menarik karena dalam format warna hitam putih. Selain itu
gambar yang disajikan juga berukuran kecil, sehingga kurang terlihat. Dari
kekurangan-kerkurangan tersebut maka ilustrasi, terutama gambar kurang
mengana pada siswa.
3) Bab III
Pada kriteria ini adalah kurang sesuai. sama seperti pada bab sebelumnya,
pada bab ini format gambar yang disajikan juga hitam putih. Gambar-gambar
yang disajikan juga terlalu kecil sehingga kurang terlihat.
4) Bab IV
Pada kriteria ini adalah kurang sesuai. Ilustrasi yang digunkan pada Bab 4
buku ini sudah sesuai dengan materi yang dipelajari, namun sayangnya
Analisis Buku Teks Pendidikan Kewarganegaraan Kelas IV SD 103
gambar yang disajikan kurang menarik karena dalam format warna hitam
putih. Selain itu gambar yang disajikan, yaitu gambar 4.1, 4.2, 4.3, 4.4,
terlalu kecil, sehingga kurang terlihat. Berbeda dengan gambar 4.5 yang
disjikan dalam ukuran yang lebih besar. Dari kekurangan-kerkurangan
tersebut maka ilustrasi, terutama gambar kurang mengena pada siswa.
1) Bab I
Pada kriteria ini adalah sesuai. Karena setiap ilustari baik itu berupa gambar,
animasi, bagan maupun yang lain akan membentu siswa lebih memahami
materi. Terutama gambar dalam bentuk foto yang merupakan media semi
kongkrit. Namun sayangnya gambar yang disajikan di sini kurang menarik.
2) Bab II
Pada kriteria ini adalah sesuai. Karena setiap ilustari baik itu berupa gambar,
animasi, bagan maupun yang lain akan membentu siswa lebih memahami
materi. Terutama gambar dalam bentuk foto yang merupakan media semi
kongkrit. Namun sayangnya gambar yang disajikan di sini kurang menarik.
3) Bab III
Pada kriteria ini adalah sesuai. Karena setiap ilustari baik itu berupa gambar,
animasi, bagan maupun yang lain akan membentu siswa lebih memahami
materi. Terutama gambar dalam bentuk foto yang merupakan media semi
kongkrit. Namun sayangnya gambar yang disajikan di sini kurang menarik.
4) Bab IV
Pada kriteria ini adalah sesuai. Karena setiap ilustari baik itu berupa gambar,
animasi, bagan maupun yang lain akan membantu siswa lebih memahami
materi atau merupakan penguat pada suatu materi. Terutama gambar dalam
1) Bab I
Pada kriteria ini adalah sesuai. Bahasa yang digunakan dalam buku
merupkan bahasa yang sederhana sehingga mudah dimengerti siswa. Namun
pada Bab ini masih dijumpai beberapa kata yang jarang digunakan. Hal ini
memungkinkan siswa akan sulit pula memahami maksud dari kalimat
tersebut. Pada halaman 3, paragraf pertama, kalimat pertama terdapat kalimat
sebagai berikut “Desa dibentuk atas prakarsa masyarakat dengan
memperhatikan asal-usul desa dan kondisi social budaya masyarakat
setempat”. Kata prakarsa merupakan kata yang jarang digunakan siswa
dalam kehidupan sehari-hari. Padan kata yang dapat digunakan adalah kata
upaya, karena kata upaya lebih sering digunakan dan dimengerti siswa. Kata
lain yang jarang digunakan adalah kata teknis pada kalimat “Sekertaris desa
bertugas membantu kepala desa dibidang pembinaan administrasi dan
memberikan pelayanan teknis administrasi kepada seluruh perangkat desa”.
2) Bab II
Pada kriteria ini adalah kurang sesuai. Seperti pada bab I, bahasa yang
digunakan dalam bab II juga merupkan bahasa yang sederhana sehingga
mudah dimengerti siswa. Namun pada Bab ini masih dijumpai beberapa kata
yang jarang digunakan. Hal ini memungkinkan siswa akan sulit pula
memahami maksud dari kalimat tersebut. Pada halaman 14, paragraf ketiga,
kalimat pertama terdapat kalimat sebagai berikut “Pada era Hindia Belanda,
istilah kabupaten dikenal dengan regentschap, yang secara harfiah artinya
3) Bab III
Pada kriteria ini adalah sesuai. Karena seperti pada bab sebelumnya, pada
bab ini bahasa yang sederhana dan mudah dipahami siswa. Dalam bab ini
juga tidak terdapat kata-kata yang jarang digunakan siswa.
4) Bab IV
Pada kriteria ini adalah kurang sesuai. seperti pada bab sebelumnya, bahasa
yang digunakan pada bab Iv ini adalah bahasa yang sederhana namun masih
terdapat kata-kata yang jarang digunakan siswa. Misalnya kata interaksi
dalam kalimat “peningkatan interaksi cultural (kebudayaan) melalui
perkembangan media massa….”, kata tersebut sulit dipahami siswa karena
jarang digunakan. Agar lebih mudah dimengerti oleh siswa maka interaksi
dapat diganti dengan kata hubungan. Contoh kalimat lain yang sulit
dipahamai seperti “globalisasi belum memiliki arti yang pasti. Untuk
mengartikannya tergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang
memandangnya sebagai suatu proses sosial, proses sejarah, atau proses
alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan Negara di dunia makin
terikat satu sama lain.” satu paragraf di atas sulit untuk dipahami siswa.
Karena terdapat kata proses sosial, proses sejarah dan proses alamiah, siswa
belum sampai pada taraf ini.
Bab IV ini juga terdapat kata-kata yang diambil dari bahasa asing, namun
dalam penulisannya tidak disertai dengan arti kata tersebut. Seperti pada
halaman 4 terdapat kata “trend” dan “trend center”, dalam bahasa Indonesia
b. Kalimat-kalimatnya efektif.
1) Bab I
Pada kriteria ini adalah kurang sesuai. Pada Bab I buku ini terdapat beberapa
kalimat-kalimat yang panjang yang kurang efektif dan akan menyebabkan
siswa menjadi kurang paham terhadap materi. Misalnya kalimat pada
halaman 3 alinea ketiga “Kewenangan desa menurut Undang-Undang Nomor
32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah pada pasal 7 di antaranya adalah
urusan pemerintahan yang sudah ada berdasarkan hak asal-usul desa, urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan kaupaten yang diserahkan
pengaturannnya kepada desa dan tugas pembantuan dari pemerintah,
pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten serta urusan pemerintahan
lainnya yang oleh peraturan perundang-undangan yang diserahkan kepada
desa”. Kalimat yang kurang efektif juga terdapat pada halaman 5 yaitu
“Perangkat desa bertugas membantu kepala desa dalam melaksanakan tugas
dan wewenangnya yang dibantu beberapa staf seperti kepala urusan (kaur),
pelaksana teknis lapangan, dan unsur kewilayahan”. Kalimat tersebut dirasa
terlalu panjang karena didalam kalimat tersebut terdapat dua makna. Yaitu
perangkat desa bertugas membantu kepala desa, dan perangkatndesa dalam
melaksanakan tugas dan wewenangnya dibantu oleh staf. Seharusnya kalimat
tersebut dapat dijadikan dua kalimat atau dipisahkan menggunkan tanda
koma (,) agar lebih efektif dan nantinya tidak menimbulkan makna ganda.
Pada kriteria ini adalah kurang sesuai. Pada Bab II buku ini terdapat
beberapa kalimat-kalimat yang panjang yang kurang efektif dan akan
menyebabkan siswa menjadi kurang paham terhadap inti dari kalimat
tersebut. Seperti pada kalimat (halaman 17) “Seperti yang sudah dijelaskan
di bab 1, otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah
otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan ”. Atau pada klaimat
(halaman 15) “Sejak diberlakukannya Undang-undang nomor 22 tahun 1999
tantang Pemerintahan Daerah (yang akhirnya diganti dengan Undang-undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah), istilah daerah tingkat
II dihapus, sehingga daerah tingkat II kabupaten disebut kabupaten saja.”
3) Bab III
Pada kriteria ini adalah kurang sesui. Kalimat-kalimat pada bab III ini lebih
efektif dibandingkan pada bab sebelumnya. Namun masih terdapat pula
kalimat yang panjang sehingga sulit dimengertia artinya. Kalimat panjang
tersebut dapat dijadikan dua kalimat atau lebih sehuingga makna kalimat
tersebut lebih jelas. Kalimat panjang yang ada pada bab III contohnya adalah
“Sedangkan wakil presiden mempunyai tugas khusus antara lain menampung
dan mengusahakan pemecahan masalah-masalah yang menyangkut
kesejahteraan rakyat dan melakukan pengawasan pelaksanaan pembangunan
dengan bantuan departeman-departemen yang bersangkutan”.
4) Bab IV
Pada kriteria ini adalah kurang sesui. Pada bab IV kalimat-kalimat yang
digunakan tidak terlalu panjang seperti pada bab sebelumnya. Namun pada
bab ini terdapat banyak kata dari bahasa asing sehingga kalimatnya menjadi
sulit dimengerti siswa dan menjadi kurang efektif.
1) Bab I
Pada kriteria ini adalah kurang sesuai. Pada Bab ini terdapat kalimat-kalimat
yang dapat menimbulkan makna ganda bagi siswa. Pertama pada halaman 2
kalimat pertama “Pemerintahan desa adalah kegiatan mengurus dan
mengatur kepentingan masyarakat desa”. Kalimat tersebut menimbulkan
makna ganda karena tidak jelas maksudnya dan akan menimbulkan
pertanyaan seperti, kepentingan masyarakat yang seperti apa yang diurus dan
diatur oleh desa? Apakah semua urusan (termasuk urusan pribadi) diatur oleh
desa? dan sebagainya. Kalimat lain yang dapat menimbulkan makna ganda
adalah pada halaman 5, yaitu “Perangkat desa bertugas membantu kepala
desa dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya yang dibantu beberapa
staf seperti kepala urusan (kaur), pelaksana teknis lapangan, dan unsur
kewilayahan”. Kalimat tersebut merupakan kalimat yang panjang tampa
pemisah. Jika dibaca sebegai berikut “Perangkat desa bertugas membantu
kepala desa, dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya yang dibantu
beberapa staf seperti kepala urusan (kaur), pelaksana teknis lapangan, dan
unsur kewilayahan” Kalimat tersebut sebenarnya memiliki 2 makna, yaitu
perangkat desa bertugas membantu kepala desa, dan perangkat desa dalam
melaksanakan tugas dan wewenangnya dibantu oleh staf. Namun jika dibaca
sebagai berikut “Perangkat desa bertugas membantu kepala desa dalam
melaksanakan tugas dan wewenangnya, yang dibantu beberapa staf seperti
kepala urusan (kaur), pelaksana teknis lapangan, dan unsur kewilayahan”.
Maka akan menimbulkan makna: perangkat desa bertugas membantu kepala
desa dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, dan kepala desa dibantu
oleh beberapa staf. Selain itu peletakkan kata “yang” pada tengah kalimat
juga tidak efektif karena tidak jelas fungsi dan artinya.
Pada kriteria ini adalah sesuai. Pada Bab II ini tidak terdapat kalimat ang
menimbulkan makna ganda seperti pada bab I.
3) Bab III
Kriteria ini adalah sesuai. Pada bab III ini sama seperti pada bab II, bab ini
tidak terdapat kalimat yang menimbulkan makna ganda.
4) Bab IV
Pada kriteria ini adalah tidak sesuai. Karena banyak digunakannya bahasa
asing dan tanpa penjelasan, kalimat-kalimatnya dapat menimbulkan makna
ganda pada siswa.
1) Bab I
Pada kriteria ini adalah sesuai. Walaupun terdapat beberapa kata yang jarang
digunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti yang telah dijelaskan diatas.
Namun secara garis besar bahasa yag digunakan sudah sederhana.
2) Bab II
Pada kriteria ini adalah sesuai. Walaupun terdapat beberapa kata yang jarang
digunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti yang telah dijelaskan diatas.
Namun secara garis besar bahasa yag digunakan merupakan bahasa yang
sederhana.
3) Bab III
Kriteria ini adalah sesuai. Pada bab III ini kalimat yang digunakan adalah
kalimat yang sedrhana. Selain itu pada bab III ini tidak terdapat kata yang
jarang digunakan sehingga lebih mudah untuk dimengerti oleh siswa.
Pada kriteria ini adalah sesuai. Walaupun terdapat beberapa kata yang jarang
digunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti yang telah dijelaskan diatas.
Namun secara garis besar bahasa yag digunakan sudah sederhana.
1) Bab I
Pada kriteria ini adalah sangat sesuai. Bahasa yang digunakan oleh buku
adalah bahasa yang sopan, dalam artian tidak menggunakan bahasa yang
kasar.
2) Bab II
Pada kriteria ini adalah sangat sesuai. Seperti pada bab sebelumnya, bahasa
yang digunakan oleh buku adalah bahasa yang sopan, dalam artian tidak
menggunakan bahasa yang kasar.
3) Bab III
Pada kriteria ini adalah sangat sesuai. Seperti pada bab sebelumnya, pada bab
III ini bahasa yang digunakan oleh buku juga adalah bahasa yang sopan,
dalam artian tidak menggunakan bahasa yang kasar.
4) Bab IV
Pada kriteria ini adalah sangat sesuai. Bahasa yang digunakan oleh buku
adalah bahasa yang sopan, dalam artian tidak menggunakan bahasa yang
kasar.
Pada kriteria ini adalah kurang sesuai. Walaupun bahasa yang digunakan
sudah sederhana dan sopan, namun bahasanya kurang menarik bagi siswa.
Bahasa yang digunakan adalah bahasa yang datar dalam arti hanya berupa
penyajian materi saja. Tidak terdapat kalimat yang menuju kepenguatan atau
kalimat yang merangsang dan mengajak siswa untuk aktif berfikir.
2) Bab II
Pada kriteria ini adalah kurang sesuai. Seperti pada bab sebelumnya
walaupun bahasa yang digunakan sudah sederhana dan sopan, namun
bahasanya kurang menarik bagi siswa. Bahasa yang digunakan adalah bahasa
yang datar dalam arti hanya berupa penyajian materi saja. Tidak terdapat
kalimat yang menuju kepenguatan atau kalimat yang merangsang dan
mengajak siswa untuk aktif berfikir
3) Bab III
Pada kriteria ini adalah kurang sesuai. seperti pada bab sebelumnya, pada
bab III ini juga kalimatnya kurang menarik bagi siswa. Selain bahasanya
yang hanya sebagai penyampai materi, bahasa dalam buku juga tidak
merangsang siswa untuk berfikir, dan tidak mengajak siswa untuk belajar.
4) Bab IV
Pada kriteria ini adalah kurang sesuai. Seperti pada bab sebelumnya
walaupun bahasa yang digunakan sudah sederhana dan sopan, namun
bahasanya kurang menarik bagi siswa. Bahasa yang digunakan adalah bahasa
yang datar dalam arti hanya berupa penyajian materi saja. Tidak terdapat
kalimat yang menuju kepenguatan atau kalimat yang merangsang dan
mengajak siswa untuk aktif berfikir
Pada Bab I kriteria ini adalah sesuai. Pada Bab I buku ini setidaknya sudah
menunjang mata pelajaran IPS. Yaitu pada Standar Kompetensi pertama : 1.
Memahami sejarah, kenampakan alam da keragaman suku bangsa di lingkungan
kabupaten/kota dan provinsi; Kompetensi dasar keempat, 1.4 Menghargai
keragaman suku bangsa dan budaya setempat (kabupaten/kota, provinsi).
Kesasuainnya diantaranya pada penjelasan mengenai perbedaan istilah desa pada
tiap daerah (halaman 2). Perbedaan nama tersebut merupakan salah satu pengakuan
dari pemerintah terhadap asal usul dan adat istiadat setempat.
Pada Bab II, kriteria ini adalah tidak sesui. Pada bab II ini materi yang
disajikan tidak menunjang mata pelajaran lain. Pada bab III kriteria ini juga tidak
sesuai, karena pada bab III buku ini tidak menunjang mata pelajaran lain. Pada bab
IV kriteria ini adalah sangat sesuai. Pada materi yang terdapat pada Bab 4
setidaknya sudah menunjang dan membantu beberapa pelajaran lainnya, seperti
mata pelajaran IPS. Yaitu pada standar kompetensi 2. Mengenal sumber daya alam,
kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan
provinsi, pada kompetensi dasar 2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi,
komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya. Selain itu juga
menunjang mata pelajaran Bahasa Indonesia, pada standar kompetensi berbicara 6.
Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dengan berbalas pantun dan
bertelepon, kompetensi dasar 6.2 Menyampaikan pesan yang diterima melalui
telepon sesuai dengan isi pesan.
Pada Bab II krititeria ini adalah kurang sesuai. Pada bab II ini, pebedayan
budaya sedikit disinggung. Seperti pada halaman 15, terdapat kalimat “Istilah
kabupaten di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam disebut juga dengan sagoe”.
Kalimat tersebut tidak diikuti dengan pertanyaan, mengenai istilah didaerah siswa
seperti pada bab I. Pada bab III kriteria ini adalah sesuai. Karena materi bersifat
nasional /umum, tidak kedaerahan ataupun hal yang menuju ke pembahasan
agama, sehingga materi sama untuk semua individu. Pada bab IV sama seperti pada
bab III dengan kriteria sesuai. Yaitu materi merupakan hal yang bersifat umum,
atau sama bagi semua orang. Sehingga materi tidak menunjukan pada
perbedaanindividu.
Pada Bab I kriteria ini adalah sesuai. Pada Bab I buku ini, sudah dikembangkan
mengenai nilai atau akrakter yang harus dimiliki siswa. Karakter yang ada adalah
ketekunan, hal ini ditunjukkan dalam mempelajari materi pada buku diperlukan
suatu ketekunan. Kemudian tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas yang ada
pada buku, baik dalam Latihan Soal, Maupin dalam Tugas. Kerjasama, yaitu dalam
engelesaikan sol no 2 bagian Tugas halaman 12. diperlukan adanya rasa kerjasama
pada siswa karena soal tersebut dilaksanakan secara diskusi. Walaupun sudah
Pada Bab II kriteria ini adalah sesuai. Pada Bab II buku ini, sudah
dikembangkan mengenai nilai atau krakter yang harus dimiliki siswa. Karakter
yang ada adalah ketekunan, hal ini ditunjukkan dalam mempelajari materi pada
buku diperlukan suatu ketekunan. Kemudian tanggung jawab dalam menyelesaikan
tugas yang ada pada buku, baik dalam Latihan Soal, Maupin dalam Tugas.
Walaupun sudah mengandung nilai-nilai yang diharapkan ada pada diri siswa,
namun sayangnya ada Bab II buku ini tidak terdapat bagian khusus mengenai niai
yang haris dimiliki siswa. Dengan kata lain, pengembangan nilai dalam buku ini
hanya dalam bentuk tersirat tidak ada dalam bentuk tertulis yang dapat menjadi
perhatiaan siswa. Pada Bab III kriteria ini adalah sesuai. Pada Bab III buku ini,
sudah dikembangkan mengenai nilai atau akrakter yang harus dimiliki siswa.
Karakter yang ada adalah ketekunan, hal ini ditunjukkan dalam mempelajari materi
pada buku diperlukan suatu ketekunan. Kemudian tanggung jawab dalam
menyelesaikan tugas yang ada pada buku, baik dalam Latihan Soal, Maupin dalam
Tugas. Kerjasama, yaitu dalam menyelesaikan bagian Tugas halaman 42.
diperlukan adanya rasa kerjasama pada siswa karena soal tersebut dilaksanakan
secara kelompok. Walaupun sudah mengandung nilai-nilai yang diharapkan ada
pada diri siswa, namun sayangnya ada Bab III buku ini tidak terdapat bagian
khusus mengenai niai yang haris dimiliki siswa. Dengan kata lain, pengembangan
nilai dalam buku ini hanya dalam bentuk tersirat tidak ada dalam bentuk tertulis
yang dapat menjadi perhatiaan siswa.
Pada Bab IV kriteria ini adalah sesuai. Pada Bab IV buku ini, sudah
dikembangkan mengenai nilai atau akrakter yang harus dimiliki siswa. Pada materi
terdapat pembahasan mengenai sikap terhadap pengaruh globalisasi, selain itu pada
buku juga terdapat kalimat ”kita harus selektif….”(halaman 52) yang berarti
Analisis Buku Teks Pendidikan Kewarganegaraan Kelas IV SD 115
menekankan pada siswa sikap yang harus dilakukan siswa. Karakter lain yang
ditekankan pada buku adalah ketekunan, hal ini ditunjukkan dalam mempelajari
materi pada buku diperlukan suatu ketekunan. Kemudian tanggung jawab dalam
menyelesaikan tugas yang ada pada buku, baik dalam Latihan Soal, Maupin dalam
Tugas. Kerjasama, yaitu dalam menyelesaikan soal-soal Tugas. halaman 56,
diperlukan adanya rasa kerjasama pada siswa karena soal tersebut dilaksanakan
secara diskusi. Walaupun sudah mengandung nilai-nilai yang diharapkan ada pada
diri siswa, namun sayangnya ada Bab IV buku ini tidak terdapat bagian khusus
mengenai niai yang haris dimiliki siswa. Dengan kata lain, pengembangan nilai
dalam buku ini hanya dalam bentuk tersirat tidak ada dalam bentuk tertulis yang
dapat menjadi perhatiaan siswa.
Pada kriteria ini adalah sangat sesuai. Karena pada tiap awal Bab telah
dikemukakan mengenai tujuan yang akan dicapai. Tujun tersebut adalah
mengenai materi yang akan dipelajari oleh siswa pada tiap bab.
Pada kriteria ini adalah sangat sesuai. Seperti yang telah dijelaskan di atas,
pada awal Bab dari buku telah dikemukakan mengenai tujuan mempelajari
materi. Tujuan tersebut selain dijelaskan dalam bentuk kalimat, juga
dijelaskan dalam bentuk peta konsep.
Pada kriteria ini adalah sangat sesuai. Selain ukuran huruf yang sudah
terbaca, margin yang digunkan juga sudah sesuai. Dari ukuran kertas 25 x 18
cm, buku menggunkan margin atas 1,5 untuk halaman awal Bab dan 1 cm
untuk halaman lain. Margin kiri 2 cm, margin kanan 2,5 cm dan margin
bawah 2,5 cm.
c. Kualitas kertas
Pada kriteria ini adalah kurang sesuai. Kertas yang digunakan dalam buku ini
adalah kertas dengan kualitas krang baik. Kertas yang digunakan merupakan
kertas buram yang menyebabkan buku terlihat kurang menarik.
Pada kriteria ini adalah sesuai. Ilustrasi baik berupa gambar maupun bagan,
sudah diletakan sesuai tempatnya. Misalnya pada bab I, pada pembahasan
menganai istilah desa disuatu wilayah (halaman 2), terdapat gambar 1.1 desa
di daerah Sumatra Barat disebut dengan istilah nagari, yang merupakan
gambar desa di Sumatra Barat. Pada pembahasan mengenai sumber
pendapatan desa (halaman 4), terdapat gambar 1.2 pendapatan asli desa salah
satunya berasal dari hasil kekayaan desa yaitu pasar, yang merupakan
gambar pasar tradisional. Pada pembahasan mengenai struktur organisasi
pemerintahan desa (6), terdapat bagan 1.1 contoh struktur organisasi
pemerintahan desa. Pada pembahasan mengenai lembaga-lembaga dalam
Pada kriteria ini adalah kurang sesuai. Materi yang ada disajikan oleh buku
dengan menggunakan konsep tertulis. Penyajian materi dengan konsep ini
akan membutuhkna penjelasan dari guru, karena akan sulit bagi siswa untuk
memahami materi sendiri. Hanya ada sedikit tugas baik individu maupun
kelompok yang mendorong siswa untuk belajar sendiri.
Pada kriteria ini adalah kurang sesuai. Seperti yang dijelasakan diatas, meteri
yang disajikan dalam buku dengan konsep tertulis. Penyajian seperti ini akan
lebih menekankan pada pengetahuan siswa dari pada pemahaman. Sehingga
akan menjadi konsep hafalan karena siswa mengetahui dari buku tanpa
melihat pada keadaan yang sebenarnya. Oleh sebab itu tidak semua siswa
akan dapat belajar dengan baik. Siswa dengan kemampuan yang tinggi akan
dapat menangkap materi hanya dengan membacanya, namun siswa dengan
kemampuan sedang bahkan rendah tentu akan merasa kesulitan. Misalnya
pada bab I, tanpa adanya tugas individu untuk mengetahui keadaan asli di
desa itu sendiri, tanpa adanya tugas kelompok yang memungkinkan dia
untuk bertanya pada yang lebih tahu, maka siswa yang kemampuannya
kurang akan kesulitan memahami materi.
Pada kriteria ini adalah kurang sesuai. Pada tiap bab buku ini tugas hanya ada
1 kali yaitu pada bagian akhir bab.
118 Analisis Buku Teks Pendidikan Kewarganegaraan Kelas IV SD
4. Berkenaan dengan cara penulisan
Pada kriteria ini adalah sesuai. Materi yang ada pada buku sesuai karena
mengacu pada kurikulum. Namun walaupun demikian, dalam penulisan
materi terdapat kata-kata yang jarang digunakan siswa sehingga menyulitkan
siswa memehami materi.
Pada kriteria ini adalah sangat sesuai. Materi yang ada sudah disusun
berdasarkan urutan mudah kesulit. Pertama yang disajikan adalah pengertian
sebagai hal yang mudah, kemudian dilanjutkan kehal yang lebih sulit. Pada
bab I materi desa sub bab lembaga-lembaga dalam susunan pemerintahan
desa, pertama disajikan pegertian lembaga dan desa. kemudian istilah-istilah
desa, peraturan-peraturan yang mengatur tentang desa, sumber pendapatan
desa dan poin-poin yang menjelaskan mengenai pemerintahan desa.
Pada kriteria ini adalah kurang sesuai. Materi kurang memenuhi kebutuhan
siswa karena materi yang disajikan tidak lengkap berdasarkan silabus
pembelajaran. Pada bab I, silabus terdapat materi mengenai kelurahan,
namun dalam buku tidak terdapat materi kelurahan tersebut. Seharusnya
materi kelurahan perlu disampaikan, karena siswa perlu tahu perbedaan
antara desa dan kelurahan. Selain itu, dalam Tugas nomor 1 halaman 12, juga
terdapat soal tentang kelurahan, tugas tersebut tidak dapat dikerjakan oleh
siswa karena tidak ada materi mengenai kelurahan.
Pada kriteria ini adalah kurang sesuai. Materi kurang menantang bagi siswa
karena hanya berupa penyajian materi yang dipelajari dengan dibaca. Tidak
terdapat tugas yang berkaitan dengan materi yang dapat menantang siswa
untuk mencari tambahan materi sendiri.
Pada kriteria ini adalah krang sesuai. Kurang sesuanya kriteria adalah karena
hanya sedikit fakta sebagai penunjang materi yang disajikan dalam buku.
Pada bab 1 buku ini. Fakta yang disajikan yang pertama mengenai istilah
desa pada tiap daerah, yaitu pada kalimat “Di beberapa daerah, untuk
menyebut desa dipergunakan istilah antara lain nagari di Sumatra Barat,
kampong di Papua, dan gampong di Nanggroe Aceh Darusalam” (halaman
2). Kemudiann istilah kecamatan pada kalimat “Sedangkan istilah kecamatan
di Provinsi Nanggroe Aceh Darusalam disebut juga dengan sagoe cut,
sedangkan di Papua disebut dengan distrik”.
Pada kriteria ini adalah sesuai. Walaupun fakta yang disajikan hanya sedikit,
namun fakta tersebut merupakan hal yang asing dan belum diketahuai oleh
siswa. Sehingga hal tersebut dapat menarik minat siswa.
Pada kriteria ini adalah kurang sesuai. selain fakta yang dsajikan hanya
sedikit, fakta jiuga hanya disajikan dalam bentuk pernyataan. Fakta tersebut
tidak didukung dengan tugas sebagi aktifitas siswa untuk mencari sendiri
fakta yang ada disekitar mereka. Penyajian fakta hanya dengan pernyataan
tidak menantang siswa untuk belajar.
6. kelengkapan ilustrasi
Pada kriteria ini adalah sangat sesuai. Pada kriteria ini hanya menekankan
pada keberadaan gambar, sehingga diagggap sangat sesui karena sudah ada
gambar yang dapat endukung materi. Pada bab I, gambar yang ada adalah
gambar 1.1 Desa di daerah Sumatera Barat disebut dengan istilah nagari
(halaman 2), yang merupakan gambar sebuah desa di Sumatra Barat sebagai
pendukung materi istilah desa pada tiap daerah. Gambar 1.2 Pendapatan asli
desa salah satunya berasal dari kekayaan desa, yaitu pasar (halaman 4), yang
merupakan gambar pasar tradisional sebagai pendukung materi seumber
pendapatan desa. Gambar 1.3 Kantor kecamatan di salah satu daerah di
Indonesia (halaman 8), senagi pendukung materi lembaga pemerintahan
kecamatan.
Pada kriteria ini adalah sesui. Materi bab 1 memang tidak membutuhkan
grafik dalam penjelasannya, karena bukan merupakan materi yang
Pada kriteria ini tidak didefinisikan. Karena materi pada bab I sampai IV ini
tidak memerlukan peta sebagai pendukung materi, sehingga kriteria ini tidak
diberlakukan.
1. Skuens kasual
Pada kriteria ini adalah tidak sesuai. Bab I sampai IV buku ini, tidak
disajikan suatu sebab sebagai soal tugas untuk siswa.
2. Skuens struktural
a. Disusun berdasarkan struktur keilmuan (dari hal yang dekat dengan siswa)
Pada kriteria ini adalah sangat sesuai. materi sudah dijelaskan dari hal yang
dekat dengan siswa. Pada materi bab I terlebih dahulu dijelaskan mengenai
desa, kemudian kecamatan. Desa lebih dekat dengan siswa dari pada
kecamatan.
3. Skuens logis
Pada kriteria ini adalah kurang sesuai, karena materi pada bab 1 buku ini
disusun dari keseluruhan atau hal yang lebih luas menuju bagian atau hal
yang lebih sederhana. Pada bab I materi desa, pada awal dijelaskan mengenai
pengerian desa (keseluran), kemudian dijelaskan mengenai pemerintahan
desa yang didalamnya terdapat lembaga pemerintahan dan susunana
organisasi (bagian).
Pada kriteria ini adalah sesuai. Materi disusun dari hal nyata terlebih dahulu,
pada bab I materi tentang desa dijelaskan mengenai istilah desa diberbagai
daerah, sebagai sesuatu yang nyata, kemudian djelaskna mengenai pengertian
desa dalam Peraturan Pemerintah yang merupakan hal abstrak.
4. Skuens psykologis
Pada kriteria ini adalah sesuai. Materi pada bab disususn dari kompleks ke
sederhana. Materi pada bab 1 ini. Pada materi desa, pada awal dijelaskan
mengenai pengerian desa (sebagai hal kompleks), kemudian dijelaskan
mengenai pemerintahan desa yang didalamnya terdapat lembaga
pemerintahan dan susunana organisasi (lebih sederhana). Begitu pula pada
materi kecamatan, dijelaskan terlebih dahulu pengertian kecamatan,
kemudian lebih sederhana dijeladkan mengenai perangkat kecamatan,
walaupun pada penjelasan perangkat kecamatan tidak dijelaskan lebih
terperinci.
5. Skuens spiral
a. Materi dipusatkan pada topik atau pokok bahasan tertentu (popular dan
sederhana)
Pada kriteria ini adalah sesuai. Contohnya materi pada bab 1, adalah materi
mengenai sistem pemerintahan desa dan pemerintahan kecamatan. Materi
tersebut diperluas dan diperdalam dengan adanya materi pengertian desa dan
kecamatan, pembentukan desa dan kecamatan, lembaga-lembaga desa dan
kecamatan, dan dan struktur organisasi desa dan kecamatan.
Pada kiteria ini adalah sesuai. Tujuan khusus pembelajaran pada bab ini
adalah kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh siswa. Dalam buku,
kopetensi dasar yang ada pada silabus, telah dibahas seluruhnya. Kompetensi
Dasar pada bab I misalnya ada 2, yaitu 1.1 Mengenal lembaga-lembaga
dalam susunan pemerintahan desa dan kecamatan; dan 1.2 Menggambarkan
struktur organisasi desa dan pemerintahan kecamatan. Masing masing
kompetensi dasar tersebut telah dianalisis dalam sub bab yang ada, yaitu
dalam 4 sub bab.
Pada kriteria ini adalah sesuai. Materi pada buku ini telah menggambarkan
urutan materi yag mula-mula harus dikuasai siswa. Materi pada bab I,
pertama mengenai pengertian baik desa maupun kecamatan, kemudian
pembentukan (baik desa maupun kecamatan), dilanjutkan lembaga (baik desa
1. Kriteria kualitas buku teks dari Greene dan Petty dalam Tarigan (1998: 38)
a. Sudut Pandang
Kriteria Sangat sesuai (SS) mendapatkan 0%, kriteria sesuai (S)100%, Kurang
sesuai (KS) 0%, dan tidak sesuai (TS) 0%. Nilai yang tertinggi adalah pada
kriteria sesuai, sehingga pada kriteria Sudut Pandang buku teks Pendidikan
Kewarganegaraan 4 adalah sesuai dengan kesesuaian 100%. Hasil tersebut
digambarkan pada bagan sebagai berikut :
b. Kejelasan Konsep
Kriteria Sangat sesuai (SS) mendapatkan 25%, kriteria sesuai (S) 37,5%,
Kurang sesuai (KS) 28,13%, dan tidak sesuai (TS) 9,38%. Nilai yang tertinggi
adalah pada kriteria sesuai, sehingga pada kriteria Kejelasan Konsep buku teks
Pendidikan Kewarganegaraan 4 adalah sesuai dengan kesesuaian 37,5%. Hasil
tersebut digambarkan pada bagan sebagai berikut :
Kriteria Sangat sesuai (SS) mendapatkan 7,89%, kriteria sesuai (S) 57,89%,
Kurang sesuai (KS) 18,42%, dan tidak sesuai (TS) 12,80%. Nilai yang tertinggi
adalah pada kriteria sesuai, sehingga pada kriteria Relevan dengan Kurikulum
buku teks Pendidikan Kewarganegaraan 4 adalah sesuai dengan kesesuaian
57,89%. Hasil tersebut digambarkan pada bagan sebagai berikut :
d. Menarik Minat
Kriteria Sangat sesuai (SS) mendapatkan 35,80%, kriteria sesuai (S) 46,67%,
Kurang sesuai (KS) 13,33%, dan tidak sesuai (TS) 4,20%. Nilai yang tertinggi
126 Analisis Buku Teks Pendidikan Kewarganegaraan Kelas IV SD
adalah pada kriteria sesuai, sehingga pada kriteria menarik minat buku teks
Pendidikan Kewarganegaraan 4 adalah sesuai dengan kesesuaian 46,67%.
Hasil tersebut digambarkan pada bagan sebagai berikut :
e. Menumbuhkan Motivasi
Kriteria Sangat sesuai (SS) mendapatkan 52,22%, kriteria sesuai (S) 41,85%,
Kurang sesuai (KS) 4,81%, dan tidak sesuai (TS) 1,11%. Nilai yang tertinggi
adalah pada kriteria sangat sesuai, sehingga pada kriteria menumbuhkan
motivasi buku teks Pendidikan Kewarganegaraan 4 adalah sangat sesuai
dengan kesesuaian 52,22%. Hasil tersebut digambarkan pada bagan sebagai
berikut :
Kriteria Sangat sesuai (SS) mendapatkan 10%, kriteria sesuai (S) 20%, Kurang
sesuai (KS) 40%, dan tidak sesuai (TS) 30%. Nilai yang tertinggi adalah pada
kriteria kurang sesuai, sehingga pada kriteria menstimulus aktivitas siswa buku
teks Pendidikan Kewarganegaraan 4 adalah kurang sesuai dengan kesesuaian
40%. Hasil tersebut digambarkan pada bagan sebagai berikut :
Kriteria Sangat sesuai (SS) mendapatkan 3,33%, kriteria sesuai (S) 58,33%,
Kurang sesuai (KS) 33,33%, dan tidak sesuai (TS) 0%. Nilai yang tertinggi
adalah pada kriteria sesuai, sehingga pada kriteria ilustratif buku teks
Pendidikan Kewarganegaraan 4 adalah sesuai dengan kesesuaian 58,33%.
Hasil tersebut digambarkan pada bagan sebagai berikut :
h. Komunikatif
Kriteria Sangat sesuai (SS) mendapatkan 16,67%, kriteria sesuai (S) 33,33%,
Kurang sesuai (KS) 45,83%, dan tidak sesuai (TS) 4,17%. Nilai yang tertinggi
adalah pada kriteria kurang sesuai, sehingga pada kriteria komunikatif buku
teks Pendidikan Kewarganegaraan 4 adalah kurang sesuai dengan kesesuaian
45,83%. Hasil tersebut digambarkan pada bagan sebagai berikut :
Kriteria Sangat sesuai (SS) mendapatkan 25%, kriteria sesuai (S) 25%, Kurang
sesuai (KS) 25%, dan tidak sesuai (TS) 25%. Pada kriteria ini masing-masing
mendapatkan nilai yang sama yaitu 25%. Hasil tersebut digambarkan pada
bagan sebagai berikut :
Kriteria Sangat sesuai (SS) mendapatkan 0%, kriteria sesuai (S) 75%, Kurang
sesuai (KS) 25%, dan tidak sesuai (TS) 0%. Nilai yang tertinggi adalah pada
k. Menetapkan Nilai-nilai
Kriteria Sangat sesuai (SS) mendapatkan 0%, kriteria sesuai (S) 0%, Kurang
sesuai (KS) 100%, dan tidak sesuai (TS) 0%. Nilai yang tertinggi adalah pada
kriteria kurang sesuai, sehingga pada kriteria menetapkan nilai buku teks
Pendidikan Kewarganegaraan 4 adalah kurang sesuai dengan kesesuaian 100%.
Hasil tersebut digambarkan pada bagan sebagai berikut :
Kriteria Sangat sesuai (SS) mendapatkan 31,58%, kriteria sesuai (S) 26,32%,
Kurang sesuai (KS) 42,10%, dan tidak sesuai (TS) 0%. Nilai yang tertinggi
adalah pada kriteria kurang sesuai, sehingga pada kriteria memilih buku teks
oleh Solaiman (1979: 269) buku teks Pendidikan Kewarganegaraan 4 adalah
kurang kurang sesuai dengan kesesuaian 42,10%. Hasil tersebut digambarkan
pada bagan sebagai berikut :
Kriteria Sangat sesuai (SS) mendapatkan 11,11%, kriteria sesuai (S) 66,67%,
Kurang sesuai (KS) 11,11%, dan tidak sesuai (TS) 11,11%. Nilai yang tertinggi
adalah pada kriteria sesuai, sehingga pada kriteria penyajian buku ajar/buku
teks oleh Hanafiah (2010: 31) buku teks Pendidikan Kewarganegaraan 4
adalah kurang sesuai dengan kesesuaian 100%. Hasil tersebut digambarkan
pada bagan sebagai berikut :
KESIMPULAN
4. Buku teks PKn yang paling banyak digunakan oleh guru kelas IV SD di
Kecamatan Bukateja adalah buku Pendidikan Kewarganegaraan 4 (BSE),
yaitu digunakan oleh 31 SD dari 36 SD di Kecamatan Bukateja.
a. Sudut Pandang
b. Kejelasan Konsep
Kriteria Sangat sesuai (SS) mendapatkan 25%, kriteria sesuai (S) 37,5%,
Kurang sesuai (KS) 28,13%, dan tidak sesuai (TS) 9,38%. Nilai yang
tertinggi adalah pada kriteria sesuai, sehingga pada kriteria Kejelasan Konsep
buku teks Pendidikan Kewarganegaraan 4 adalah sesuai dengan kesesuaian
37,5%.
Kriteria Sangat sesuai (SS) mendapatkan 7,89%, kriteria sesuai (S) 57,89%,
Kurang sesuai (KS) 18,42%, dan tidak sesuai (TS) 12,80%. Nilai yang
tertinggi adalah pada kriteria sesuai, sehingga pada kriteria Relevan dengan
Kurikulum buku teks Pendidikan Kewarganegaraan 4 adalah sesuai dengan
kesesuaian 57,89%.
d. Menarik Minat
Kriteria Sangat sesuai (SS) mendapatkan 35,80%, kriteria sesuai (S) 46,67%,
Kurang sesuai (KS) 13,33%, dan tidak sesuai (TS) 4,20%. Nilai yang
tertinggi adalah pada kriteria sesuai, sehingga pada kriteria menarik minat
buku teks Pendidikan Kewarganegaraan 4 adalah sesuai dengan kesesuaian
46,67%.
e. Menumbuhkan Motivasi
Kriteria Sangat sesuai (SS) mendapatkan 52,22%, kriteria sesuai (S) 41,85%,
Kurang sesuai (KS) 4,81%, dan tidak sesuai (TS) 1,11%. Nilai yang tertinggi
adalah pada kriteria sangat sesuai, sehingga pada kriteria menumbuhkan
motivasi buku teks Pendidikan Kewarganegaraan 4 adalah sangat sesuai
dengan kesesuaian 52,22%.
Kriteria Sangat sesuai (SS) mendapatkan 10%, kriteria sesuai (S) 20%,
Kurang sesuai (KS) 40%, dan tidak sesuai (TS) 30%. Nilai yang tertinggi
adalah pada kriteria kurang sesuai, sehingga pada kriteria menstimulus
aktivitas siswa buku teks Pendidikan Kewarganegaraan 4 adalah kurang
sesuai dengan kesesuaian 40%.
Kriteria Sangat sesuai (SS) mendapatkan 3,33%, kriteria sesuai (S) 58,33%,
Kurang sesuai (KS) 33,33%, dan tidak sesuai (TS) 0%. Nilai yang tertinggi
adalah pada kriteria sesuai, sehingga pada kriteria ilustratif buku teks
Pendidikan Kewarganegaraan 4 adalah sesuai dengan kesesuaian 58,33%.
h. Komunikatif
Kriteria Sangat sesuai (SS) mendapatkan 16,67%, kriteria sesuai (S) 33,33%,
Kurang sesuai (KS) 45,83%, dan tidak sesuai (TS) 4,17%. Nilai yang
tertinggi adalah pada kriteria kurang sesuai, sehingga pada kriteria
komunikatif buku teks Pendidikan Kewarganegaraan 4 adalah kurang sesuai
dengan kesesuaian 45,83%.
Kriteria Sangat sesuai (SS) mendapatkan 25%, kriteria sesuai (S) 25%,
Kurang sesuai (KS) 25%, dan tidak sesuai (TS) 25%. Pada kriteria ini
masing-masing mendapatkan nilai yang sama yaitu 25%.
Kriteria Sangat sesuai (SS) mendapatkan 0%, kriteria sesuai (S) 75%,
Kurang sesuai (KS) 25%, dan tidak sesuai (TS) 0%. Nilai yang tertinggi
adalah pada kriteria sesuai, sehingga pada kriteria Menghargai Perbedaan
Individu buku teks Pendidikan Kewarganegaraan 4 adalah sesuai dengan
kesesuaian 75%.
k. Menetapkan Nilai-nilai
Kriteria Sangat sesuai (SS) mendapatkan 0%, kriteria sesuai (S) 0%, Kurang
sesuai (KS) 100%, dan tidak sesuai (TS) 0%. Nilai yang tertinggi adalah
pada kriteria kurang sesuai, sehingga pada kriteria menetapkan nilai buku
Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Tarigan, H dan Djago Tarigan. 1986. Telaah Buku Teks Bahasa Indonesia.
Bandung: Angkasa.