Anda di halaman 1dari 10

TI3101

ANALISIS BIAYA

ANALISI LAPORAN KEUANGAN PT SURYA TOTO INDONESIA


TBK

Disusun Oleh:

Prima Putra Pamungkas 13416128

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2018
RASIO KEUANGAN
Pada laporan keuangan PT. Surya Toto Indonesia Tbk, penulis akan menganalisis laporan
keuangan dari segi profitabilitas kemampuan perusahaan dalam mencetak laba bersih. Untuk
mengukur profitabilitas maka memerlukan beberapa rasio keuangan yang diperlukan seperti ROE
(Return on Equity), ROA (Return on Assets), dan lain-lain. Dalam menganalisis laporan keuangan ini
penulis menggunakan laporan keuangan tahun 2017 yang akan dibandingkan secara year on year
dengan tahun 2016. Berikut hasil rasio keuangan yang diperlukan untuk menganalisis laporan
keuangan beserta tahunnya.
Table 1 Rasio Profitabilitas

Rasio 2017 2016


Sales 2,171,861,931,164 2,069,017,634,710
Fixed Asset 1,509,859,181,493 1,291,232,504,876
Current Asset 1,316,631,634,008 1,290,208,433,386
Total Assets 2,826,490,815,501 2,581,440,938,262
Net Income 252,477,077,005 156,171,600,436
Equity 1,693,791,596,547 1,523,874,519,542
Net Income/Sales 11.6% 7.5%
Sales/ Total Assets 76.8% 80.1%
Total Assets/Equity 166.9% 169.4%
ROA (Net Income/Total
Assets) 8.9% 6.0%
ROE (Net Income/Equity) 14.9% 10.2%
PEMBAHASAN ANALISA LAPORAN KEUANGAN
PT Surya Toto Indonesia Tbk adalah salah satu perusahaan manufaktur yang sudah terdaftar
di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan ini memproduksi dan menjual produk sanitary, fittings dan
kitchen systems serta kegiatan-kegiatan lain yang berkaitan dengan produk tersebut. Penulis tertarik
memilih perusahaan ini sebagai objek Analisa laporan keuangan dikarenakan perusahaan ini sudah
banyak dikenal oleh masyarakat, salah satunya dikenal melalui produk sanitary-nya.

Dalam melakukan analisis keuangan suatu perusahaan dapat menggunakan beberapa cara,
salah satunya menggunakan rasio keuangan. Analisis dengan metode rasio keuangan harus memiliki
data perusahaan yang berasal dari laporan keuangan. Rasio keuangan dapat menjadi beberapa jenis
yang berbeda yaitu rasio profitabilitas, rasio leverage (utang), dan rasio likuiditas. Untuk analisis
laporan keuangan PT Surya Toto Indonesia Tbk penulis akan lebih fokus untuk membahas rasio
keuangan dari segi profitabilitas.

Berdasarkan Table 1 Rasio Profitabilitas Nilai ROE pada tahun 2017 adalah 14.9% dengan nilai
laba bersih setelah pajak sebesar Rp 252,477,077,005.00 dan nilai ekuitas sebesar Rp
1,693,791,596,547.00. Hasil ini mengalami kenaikan dari ROE tahun sebelumnya. ROE pada tahun
2016 adalah 10.2% dengan nilai laba bersih setelah pajaka sebesar Rp 156,171,600,436.00 dan nilai
ekuitas sebesar Rp 1,523,874,519,542.00. ROE ini dapat melihat efektivitas perusahaan dalam
mencetak laba bersih menggunakan modal sendiri. Naiknya ROE pada tahun 2017 disebabkan oleh
laba bersih dan nilai ekuitas perusahaan meningkat dari tahun sebelumnya. Dalam ROE belum terlihat
kenaikan laba bersih dan ekuitas mengapa bisa terjadi. Oleh karena itu dengan menggunakan ROA
maka dapat melihat gambaran kenaikan laba bersih. Sedangkan dengan melihat rasio assets/equity
akan didapatkan gambaran kenaikan ekuitas dapat terjadi.

Berdasarkan Table 1 nilai ROA pada tahun 2017 adalah 8.9% dengan nilai total aset adalah Rp
2,826,490,815,501.00. Perolehan ini tentu mengalami kenaikan dari ROA tahun sebelumnya yaitu 6%
dengan nilai total aset sebesar Rp 2,581,440,938,262.00. Kenaikan total aset tahun 2017 yaitu
meningkat menjadi 8.6% dari tahun 2016. Peranan ROA yaitu dapat melihat seberapa besar total
kekayaan perusahaan yang dapat dimanfaatkan untuk mencetak laba bersih. Maka tujuan adanya aset
dalam perusahaan yaitu untuk mencetak laba bersih. Untuk mengetahui lebih detail kenaikan laba
bersih terjadi bisa breakdown kembali dengan melihat rasio net profit margin dan sales/total assets.

Diperoleh net profit margin (net income / sales) perusahaan pada tahun 2017 sebesar 11.6%.
Sedangkan pada tahun 2016 perusahaan dapat memperoleh net profit margin sebesar 7.5%. Setelah
membandingkan tahun 2017dan tahun 2016 maka dapat disimpulkan perusahaan mengalami
peningkatan net profit margin sebesar 4.1 %. Rasio ini menunjukkan seberapa besar total pendapatan
yang dilakukan perusahaan merupakan laba bersih yang dapat diperoleh oleh perusahaan. Oleh
karena itu peningkatan net profit margin bisa disebabkan oleh pendapatan yang meningkat atau
beban penjualan perusahaan yang berkurang. Pada tahun 2017 total pendapatan perusahaan
meningkat menjadi Rp 2,171,861,931,164.00 dari yang tahun sebelumnya sebesar Rp
2,069,017,634,71.00. Kenaikan pendapatan berasal dari aset yang meningkat pula sehingga volume
penjualan akan meningkata pula. Untuk beban pokok penjualan dan pendapatan, perusahaan
mengalami kenaikan tipis pada tahun 2017 sebesar Rp 1,627,586,529,130.00 dari tahun sebelumnya
sebesar Rp1,625,425,378,349.00. Kenaikan beban pokok penjualan mungkin terjadi karena kenaikan
harga material untuk pembuatan produk yang dilakukan oleh perusahaan. Pada laporan laba rugi
terdapat kenaikan beban yang signifikan yaitu pada akun beban umum dan administrasi yaitu pada
tahun 2017 sebesar Rp 122,260,229,567.00 sedangkan pada tahun sebelumnya sebesar Rp
109,408,333,781.00. Hal ini mungkin bisa terjadi beban untuk iklan yang bertambah pada tahun 2017
agar perusahaan lebih dilirik oleh masyarakat. Hasilnya pada tahun 2017 perusahaan dapat
membukukan laba bersih yang lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Namun disisi lain terdapat
peningkatan pendapatan dari akun pendapatan keuangan yang naik signifikan yaitu sebesar Rp
23,806,801,45.00 di tahun 2017 dan pada tahun 2016 sebesar Rp 4,172,045,065.00. Maka dapat
disimpulkan kenaikan laba bersih berasal dari naiknya pendapatan perusahaan disertai meningkatnya
beban perusahaan pada tahun 2017.

Untuk perbandingan rasio sales/ total assets pada tahun 2017 diperoleh sebesar 76.8%.
Sedangkan pada tahun 2016 diperoleh sebesar 80.1%. Sehingga diperoleh penurunan sales/ total
assets sebesar 3.3 % pada tahun 2018 kuartal III. Rasio ini dapat menunjukkan perputaran total aset
yang dimiliki perusahaan diukur dari volume penjualan. Sehingga rasio ini diperlukan untuk melihat
seberapa kemampuan perusahaan untuk mencetak penjualan dari total aset yang dimiliki. Pada akun
kas terlihat mengalami penurunan dari Rp 148,597,555,600.00 pada tahun 2016 menjadi Rp
145,136,697,539.00. Penurunan kas ini mungkin terjadi disebabkan oleh akun piutang usaha pihak
ketiga yang meningkat menjadi Rp 42,116,977,93.00 dari yang sebelumnya pada tahun 2016 sebesar
Rp 18,151,208,094.00. Kenaikan piutang usaha ini bisa disebabkan oleh belum dibayarnya tagihan dari
pihak konsumen. Namun pada akun piutang lainnya pihak berelasi mengalami penurunan yang
signifikan hamper 3 kali lipat. Hal ini menjadi pertanda baik karena aset yang dimiliki sudah berada
ditangan perusahaan. Jumlah persedian pada tahun 2017 mengalami penurunan menjadi sebesar Rp
622,391,583,244.00 dan pada tahun 2016 sebesar Rp 646,863,967,025.00. Kemungkinan penurunan
ini dapat disebabkan manajemen tidak ingin memiliki persediaan /inventori yang berlebih, sehingga
dapat menurunkan biaya maintenance. Dari keseluruhan akun-akun aset, perusahaan cukup
mengembangkan nilai asetnya. Namun perusahaan juga tidak terlalu melakukan aksi korporasi dalam
skala besar yang terlihat dari nilai aset yang meningkat terlalu signifikan.

Dapat dilihat pada Table 1 nilai total assets/equity sebesar 166.9% pada tahun 2017.
Sedangkan pada tahun 2016 memiliki nilai total assets/equity sebesar 169.4%. Dari data diketahui
total assets/equity pada tahun 2018 kuartal III mengalami penurunan sebesar 2.5% dari tahun
sebelumnya. Rasio ini diperlukan untuk mengetahui kemampuan nilai ekuitas untuk dikonversikan
menjadi total aset. Oleh karena itu pada tahun 2017 perusahaan lebih sedikit mengkonversikan nilai
ekuitas ke dalam nilai aset. Bisa jadi perusahaan pada tahun 2017 lebih memprioritaskan peningkatan
total aset dari liabilitas perusahaan.
Pada tahun 2017 ini PT Surya Toto Indonesia Tbk mampu mencetak laba bersih yang cukup
signifikan yaitu sebesar 38% dari tahun sebelumnya. Kenaikan laba bersih dipengaruhi oleh
meningkatnya pula pendapatan perusahaan dan beban pada perusahaan. Peningkatan total aset juga
mempengaruhi kemampuan perusahaan mencetak laba bersih yang tinggi dikarenakan akan
meningkatnya pula pendapatan perusahaan. Sedangkan kenaikan beban perusahaan dikarenakan
faktor-faktor yang biasa terjadi, seperti kenaikan bahan baku, tenaga kerja, administrasi dan lain-lain.
Kesimpulan dari analisis laporan keuangan PT Surya Toto Indonesia Tbk pada tahun 2017 yaitu
manajemen perusahaan memiliki kinerja yang baik dari segi mencetak laba bersih bagi
perusahaannya.

Anda mungkin juga menyukai