Artikel Mesin Diesel Kapal
Artikel Mesin Diesel Kapal
ABSTRAK
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Karburator adalah sebuah alat yang mencampur udara dan bahan bakar untuk
sebuah mesin pembakaran dalam. Karburator pertama kali ditemukan oleh Karl Benz pada
tahun 1885 dan dipatenkan pada tahun 1886. Pada tahun
1893 insinyur kebangsaan Hungaria bernama János Csonka dan Donát Bánki juga mendesain
alat yang serupa. Adalah Frederick William Lanchester dari Birmingham, Inggris yang
pertama kali bereksperimen menggunakan karburator pada mobil. Pada tahun 1896 Frederick
dan saudaranya membangun mobil pertama yang menggunakan bahan bakar bensin di
Inggris, bersilinder tunggal bertenaga 5 hp (4 kW), dan merupakan mesin pembakaran dalam
(internal combution). Tidak puas dengan hasil akhir yang didapat, terutama karena kecilnya
tenaga yang dihasilkan, mereka membangun ulang mesin tersebut, kali ini mereka
menggunakan dua silinder horisontal dan juga mendisain ulang karburator mereka. Kali ini
mobil mereka mampu menyelesaikan tur sepanjang 1.000 mil (1600 km) pada tahun 1900.
Hal ini merupakan langkah maju penggunaan karburator dalam bidang otomotif.Karburator
umum digunakan untuk mobil berbahan bakar bensin sampai akhir 1980-an. Setelah banyak
kontrol elektronik digunakan pada mobil, penggunaan karburator mulai digantikan oleh
sistem injeksi bahan bakar karena lebih mudah terintegrasi dengan sistem yang lain untuk
mencapai efisiensi bahan bakar.Injeksi bahan bakar atau EFI (Electronic Fuel
Injection )adalahsistem injeksi bahan bakar yang dikontrol secara elektronik. Sistem ini
merupakan salah satu jenis sistem bahan bakar pada motor bensin.Penggunaan injeksi bahan
bakar akan meningkatkan tenaga mesin bila dibandingkan dengan penggunaan karburator.
Dan injeksi bahan bakar juga dapat mengontrol pencampuran bahan bakar dan udara yang
lebih tepat, baik dalam proporsi dan keseragaman. Injeksi bahan bakar dapat berupa
mekanikal, elektronik atau campuran dari keduanya. Sistem awal berupa mekanikal namun
sekitar 1980 mulai banyak menggunakan sistem elektronik.Sistem elektronik modern
menggunakan banyak sensor untuk memonitor kondisi mesin, dan sebuah unit kontrol
elektronik (electronic control unit, ECU) untuk menghitung jumlah bahan bakar yang
diperlukan. Oleh karena itu injeksi bahan
bakar dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar dan mengurangi polusi, dan juga
memberikan tenaga keluaran yang lebih.
Dizaman sekarang banyak orang yang kurang mengerti tentang perbedaan sistem
karburator dan sistem EFI (Electronic Fuel Injection) dan kebanyakan orang mengabaikan
perbedaan itu mereka tidak tahu bahwa sisitem EFI lebih irit bahan bakar dari pada sistem
karburator.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang
semakin pesat dewasa ini menimbulkan dampak pada dunia pendidikan
dengan makin besarnya tantangan yang harus dihadapi oleh dunia pendidikan.
Dunia pendidikan sekarang ini makin dituntut untuk dapat menghasilkan
sumber daya manusia yang handal, yang mampu menjawab dan
mengantisipasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dunia
pendidikan harus dapat mewujudkan hal itu, maka perlu adanya peningkatan
dan penyempurnaan dalam penyelenggaraan pendidikan.
Salah satu upaya peningakatan dan penyempurnaan dalam penyelenggaraan
pendidikan khususnya dibidang teknik mesin khususnya
otomotif Aplikasi Sistem Pengaturan Elektronik pada kendaraan telah demikian pesatnya,
seiring dengan kemajuan teknologi dan tuntutan global yang mensyaratkan baik aspek
pemenuhan pengguna teknologi maupun aspek dampak lingkungannya, sehingga rancang
bangun kendaraan modern dengan Advance Technology memiliki kelebihan/keunggulan
yang mampu meningkatkan antara lain:
· Unjuk kerja
· Efisiensi penggunaan bahan bakar
· Penanggulangan dampak lingkungan
· Kenyamanan dan keamanan
Kendaraan dengan fasilitas control elektronik dibandingkan dengan kendaraan
konvensional memiliki perbedaan pada piranti elektroniknya yang pada dasarnya terdiri dari
beberapa komponen, yaitu Sensor, Electronik Control Unit (ECU), dan Unit Actuator.
1.2 Rumusan Masalah
1. Menjelaskan tentang mesin diesel kapal?
2. Material mesin diesel kapal?
3. Operasional mesin diesel kapal?
4. Keuntungan dan kerugian mesin diesel?
5. Proses kerja dari sebuah mesin diesel?
1.3 Tujuan
Tujuan dibentuknya artikel ini agar pembaca dan kususnya penulis bisa
mengetahui dan menambah pengetahuan tentang mesin diesel kapal.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Ditulis oleh: Tjoeng Billy, Penghemat Bahan Bakar Solar pada Mesin Diesel Dengan
Memanfaatkan Air Radiator
Mesin Diesel adalah salah satu jenis mesin pembakaran dalam yang paling
banyak digunakan di dunia.Efiesiensi yang tinggi serta fleksibelitas jenis bahan bakar
yang dapat digunakan menjadi keunggulanmesin Diesel dibandingkan mesin pembakaran
dalam lainnya. Unjuk kerja mesin Diesel dengan dantanpa pemanasan awal bahan
bakar mesin Diesel yang digunakan dibahas dalam penelitian ini.Temperatur pemanasan awal
yang dilakukan pada penelitian ini ialah 40 ºC, 50 ºC, dan 60 ºC. Unjukkerja yang didapat
meliputi: torsi, daya poros, konsumsi bahan bakar, konsumsi bahan bakar spesifik,dan
tekanan efektif rata-rata, serta efisiensi dari mesin diesel. Dari hasil penelitian
didapatkan Torsiyang dihasilkan dengan menggunakan pemanasan awal lebih baik
dibandingkan kondisi tanpapemanasan awal. Secara umum, dengan menggunakan pemanasan
awal kurva karakteristik yangdihasilkan akan lebih baik.
2.2 Penulis: Rudolf diesel, 1893, Theory and Construction of A Rational Heat Engine for
Substitution of the Steam Engines and that Today Admitted Combustion Engines.
Pada tahun 1893, mesin diesel pertama kali ditemukan oleh Rudolf Diesel dari
jerman. Sebelum adanya mesin diesel sudah ditemukan terlebih dahulu motor bakar yang
beroperasi dengan bahan bakar murah yang ditemukan oleh dua orang Amerika Meltz dan
Weiss. Mesin tersebut mengubah panas menjadi energi mekanik, disertai tekanan udara
murni dalam silinder.
Pada mesin diesel, udara didalam silinder dikompresikan hingga menjadi panas.
Bahan bakar diesel yang terbentuk kabut kemudian disemprotkan kedalam silinder. Oleh
karena itu, mesin diesel perbandingan kompresinya dibuat (15:1-22:1) lebih tinggi daripada
mesin bensin.
BAB III
METODE PENELITIAN
2. Pendekatan penelitian
Dalam penelitian, pendekatan penelitian yang kami gunakan adalah pendekatan
kualitatif. Pendekatan kualitatif mengutamakan kualitas data. Oleh karena itu, dalam
penelitian kualitatif tidak digunakan analisis statistika.
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada tahun 1893, mesin diesel pertama kali ditemukan oleh Rudolf Diesel dari
jerman. Sebelum adanya mesin diesel sudah ditemukan terlebih dahulu motor bakar yang
beroperasi dengan bahan bakar murah yang ditemukan oleh dua orang Amerika Meltz dan
Weiss. Mesin tersebut mengubah panas menjadi energi mekanik, disertai tekanan udara
murni dalam silinder.
Pada mesin diesel, udara didalam silinder dikompresikan hingga menjadi panas.
Bahan bakar diesel yang terbentuk kabut kemudian disemprotkan kedalam silinder. Oleh
karena itu, mesin diesel perbandingan kompresinya dibuat (15:1-22:1) lebih tinggi daripada
mesin bensin.
Mesin diesel kapal (Marine engine ) mempunyai perbedaan dengan Mesin Diesel
yang dipakai didaratan ( konvensional ). Kenapa untuk melayani operasional, perawatandan
perbaikan - perbaikan kecil mesin - mesin diesel kapal, para masinisnya (Engineer), ada yang
setingkat D3 ( ATT III ), S1 ( ATT II ), bahkan ada yang setara dengan S2 ( ATT I / M,Mar
Eng ). Sementara mesin - mesin diesel di daratan cukup dilayani oleh tamatan SMK s/d D3
mesin saja.
Prinsip kerja mesin diesel baik di darat maupun di kapal - kapal sama saja, tak
ada perbedaan yang signifcan. Sedangkan letak perbedaannya, antara lain ada pada:
Buritan kapal terangkat, sehingga baling-baling terbebas dari tekanan air laut,
secara logika akan terjadi putaran lebih ( over speed ) pada mesin induk kapal, atau bisa juga
terjadi kerusakan yang fatal ( break down ). Tetapi hal sudah diantisipasi oleh perancang
Marine engine dengan memasang pengaman pada Governoor, agar putaran mesin tetap
menyesuaikan dengan situasi dan kondisi saat itu. Alat pengaman ini dikenal dengan nama "
Over Speed Trip ". Pada mesin - mesin darat tidak dilengkapi dengan peralatan ini.
Pompa air pendingin / Cooling water pump Terdapat 2 jenis yaitu, pompa air
tawar pendingin (tertutup) adalah pompa yang mensirkulasikan air tawar pendingin dari
motor ke cooler untuk selanjutnya kembali ke motor, sedangkan pompa air laut pendingin
(terbuka) adalah pompa yang memasukan air laut ke dalam cooler yang selanjutnya mengalir
kembali ke laut.
pompa ballast kapal/ Ballast pump yaitu Pompa air laut yang digunakan untuk
memompa air laut ke dalam / ke laur tangki – tangki ballast kapal.
Pompa Sanitary / Sanitair pump yaitu Pompa air laut / tawar untuk mencukupi
kebutuhan air tawar bagi air pendingin mesin – mesin kapal, serta kebutuhan lainnya
seperti dapur, kamar mandi, WC dsb.
Pompa Got / Bilge pump yaitu Untuk menampung air kondesat / air got yang
kemudian di buang keluar kapal.
Pompa Dinas Umum yaitu Pompa yang digunakan untuk menggantikan fungsi pompa
air laut pendingin, pompa ballast atau pompa got.
Pompa Transfer bahan bakar kapal digunakan untuk memindahkan bahan bakar dari
tangki ke tangki lainnya dan untuk persiapan bunker dan untuk pengaturan stabilitas
kapal.
Separator Ada 2 jenis yaitu, purifier untuk memisahkan air dengan minyak dan
clearifier untuk memisahkan benda lainnya yang terbawa dalam minyak.
Ketel Bantu / DonkeyBoiler Digunakan untuk menghasilkan uap air untuk
memanaskan bahan bakar sebelum masuk kedalam motor diesel. Uap tersebut dapat
dipergunakan untuk memasak, pemanas air mandi dan pemanas untuk air condition.
Mesin Kemudi Untuk menggerakan daun kemudi ke kiri / kanan atau untuk
mempertahankannya pada posisi yang diinginkan.
Mesin Jangkar atau Winch / Derek jangkar digunakan untuk menaikan / heave
up jangkar kapal sewaktu kapal akan berlayar.
Winch / Derek untuk alat B/M Berfungsi untuk alat bongkar muat kapal sewaktu
kapal sandar di dermaga.
b. Compression stroke
Udara yang dihisap kedalam silinder kemudian dimampatkan, posisi kedua katup
baik hisap maupun buang tertutup, sehingga suhunya naik.
5.1 Simpulan
Artikel ilmiah berisi tentang suatu masalah yang penyampaiannya disertakan
bukti dan argumentasi yang mendukung, kemudian diakhiri dengan ringkasan dan
kesimpulan. Artikel disajikan dengan bahasa yang relative sederhana, sehingga dapat
dimengerti oleh semua lapisan masyarakat. Pembuatan artikel ilmiah harus memperhatikan
langkah-langkah pembuatan artikel ilmiah yang benar. Tidak hanya sekedar menyampaikan
pendapat tetapi harus mencapai aturan-aturannya.
5.2 Daftar Pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Rudolf_Diesel
http://mesinpokok.blogspot.com/2012/03/mesin-diesel-kapal.html#more
http://bestmechanic.blogspot.com/2012/11/dasar-teori-diesel.html
https://agussuwasono.com/artikel/teknologi/mechanical/426-teori-dasar-mesin-diesel.html
http://www.academia.edu/4695735/Judul_Penghemat_Bahan_Bakar_Solar_pada_Mesin_Die
sel_Dengan_Memanfaatkan_Air_Radiator_PREHEATER_MINYAK_SOLAR_DENGAN_E
FEK_PANAS_AIR_RADIATOR_UNTUK_MENINGKATKAN_EFISIENSI_MOTOR_BA
KAR_DIESEL
http://autobild.co.id/Tips/Knowledge/sejarah-mesin-diesel
Panjaitan M Subaja, 2004, Engine Colt Diesel FE 3 dan 4 Series, Yogyakarta.