Akpri Sap 13
Akpri Sap 13
1 PENGERTIAN DESENTRALISASI
Definisi desentralisasi menurut H.A. Simon yaitu suatu organisasi administratif dalam
adalah tersentralisasi sejauh keputusan dibuat pada tingkatan yang relatif tinggi dalam organisasi
tersebut; tedesentralisasi sejauh keputusan itu didelegasikan oleh manajemen puncak kepada
tingkatan wewenang eksekutif yang lebih rendah. Dalam praktiknya, definisi ini sulit untuk
diterapkankan, hal ini terutama disebabkan mengenai konsep keputusan yang dapat di
indentifikasikan merupakan suatu konsep yang samar-samar. Karena hanya terdapat sedikit
kesempatan mengenai arti dari istilah desentralisasi, mungkin adalah lebih berguna untuk fokus
pada apa yang ingin dicapai oleh suatu organisasi melalui desentralisasi, yaitu masalah-masalah
mengenai perilaku apa yang diinginkan oleh organisasi dari para manajernya.
1
a. Pembagian Tugas/Keputusan
Jenis fungsional-divisional dari struktur organisasi mencerminkan dua cara berbeda
untuk membagi tugas/keputusan dalam suatu organisasi. Struktur fungsional membagi
suatu organisasi sepanjang lini fungsi-fungsi utama seperti produksi, pemasaran,
keuangan dan seterusnya. Struktur semacam ini terutama sesuai untuk organisasi yang
memerlukan pengembangan keahlian yang mendalam disuatu bidang teknis dan atau
memiliki produk yang sedikit dan serupa. Sedangkan struktur divisional biasanya
membagi suatu organisasi sepanjang lini produk. Hal ini terutama sesuai untuk
perusahaan dengan banyak produk atau perusahaan yang sangat terdiversifikasi.
b. Merencanakan Akuntabilitas Sumber Daya
Langkah kedua dalam memilih suatu struktur adalah merencanakan suatu sistem yang
sesuai untuk akuntabilitas sumber daya pada berbagai subunit fungsional, produk dan
wilayah. Biasanya, suatu struktur akuntabilitas sumber daya mengikuti logika dari
distribusi fisik aktivitas dan keputusan yang dicapai oleh penciptaan subunit. Empat jenis
akuntansi sumber daya yang dikenal dalam literatur yang terdiri atas: pusat biaya, pusat
pendapatan, pusat laba dan pusat investasi.
2
dengan mana kantor pusat dapat mengomunikasikan keinginan atau situasi strukturnya sehingga
keputusan dan tindakan yang diambil oleh subunit sesuai dengan norma-norma perilaku yang
dapat diterima.
c. Klarifikasi Hubungan Antar Unit
Anggaran dasar yang baik juga memberikan peraturan-peraturan dasar untuk mengelola
pertukaran antar unit. Pertukaran ini adalah perlu ketika subunit-subunit saling bergantung satu
sama lain untuk input atau output. Tingkat ketergantungan bervariasi dari tinggi dalam
perusahaan yang terintegrasi secara vertikal sampai rendah dalam konglomerasi yang
terdiversifikasi.
d. Pendekatan Kompetitif versus Kolaborasi
Anggaran dasar untuk desentralisasi mencoba untuk mencegah peluang untuk melakukan
suboptimasi ini. Anggaran dasar tersebut dapat menggunakan dua pendekatan ekstrem untuk
melakukannya. Pertama, pendekatan kompetitif, mengandalkan pada mekanisme pasar dan
mensubstitusikan pasar internal yang fiktif dengan pasar eksternal. Pendekatan lainnya, yaitu
pendekatan kolaboratif, meneakankan pada keanggotaan organisasioanal dan mendorong
individu untuk bekerja pada satu tim dengan menggunakan aturan, penghargaan, dan nilai yang
sesuai.
e. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pilihan
Suatu pendekatan pragmatis untuk mengembangkan anggaran dasar yang
terdesentralisasi mencoba untuk menggabungkan kedua pendekatan ini. Ada empat faktor
penting yang sebaiknya dipertimbangkan oleh suatu organisasi dalam memutuskan ujung yang
mana yang akan dipilih pada kontinum kompetisi-kolaborasi tersebut :
a) Tersedianya pasar eksternal. Sikap kompetitif di antara subunit-subunit adalah
mungkin hanya jika ada pasar eksternal untuk produk atau jasa yang diperdagangkan
secara interal.
b) Saling ketergantungan yang strategis. Faktor utama dalam memilih antara kompetisi
dan kolaborasi merupakan strategi bagi organisasi. Bahkan ketika produk-produknya
secara teknis independen, strategi suatu organisasi dapat membuat produk-produk
tersebut menjadi saling bergantung.
c) Ketidaklengkapan harga. Pendekatan kompetitif membutuhkan mekanisme harga
sebagai sinyal dasar untuk mengatur pengaturan.selama harga menyakup semua variabel
3
keputusan yang relevan, pendekatan kompetitif akan berhasil. Namun, harga transfer
internal jarang mencakup semua pariabel keputusan yang relevan dalam suatu pertukaran.
d) Tersedia opsi untuk keluar. Persyaratan yang penting bagi keberhasilan pendekatan
kompetitif adalah tersedia opsi untuk keluar. Opsi untuk keluar memungkinkan seorang
produsen internal yang tidak efisien diberikan sanksi dengan cara mengizinkan pembeli
menolak untuk membeli secara internal. Namun disiplin pasar tidak selalu menghentikan
atau menangkap inefisiensi internal tersebut.
f. Desentralisasi dan Penentuan Harga Transfer
Mekanisme utama yang digunakan oleh organisasi untuk mengatur pertukaran antar
subnit adalah mekanisme penentuan harga transfer (transfer pricing). Sistem penentuan harga
transfer dapat digunakan sebagai suatu alat untuk memaksakan prilaku yang diinginkan oleh
anggaran dasar.
g. Jenis-Jenis Harga Transfer
Organisasi biasanya menggunakan lima jenis harga transfer. Kelima jenis harga transfer
tersebut adalah:
a) Harga Pasar
Harga pasar digunakan ketika terdapat beberapa jenis pasar eksternal untuk produk
tersebut. Harga pasar mendorong prilaku yang kompetitif antar sub unit dan dapat
menurunkan komitmen terhadap suatu organisasi karna harga pasar memberikan
kebebasan baik kepada divisi pembeli maupun divisi pembeli untuk melakukan transaksi
secara eksternal.
b) Harga Biaya Plus
Biaya plus dapat berupa biaya penuh atau biaya pariabel plus marjin laba. Kedua aturan
ini dapat mendorong para pemasok internal untuk menjadi tidak efisien dengan
memungkinkan mereka untuk meneruskan biaya pada divisi pembeli.
c) Biaya Variabel
Biaya variabel mungkin optimal secara ekonomi karna biaya tersebut mendekati biaya
produksi marginal dalam jangka pendek. Tetapi, biaya variabel secara motivasional
adalah tidak mendukung unit penjualan karna biaya tersebut tidak memungkinkan unit
penjual untuk menujunjukan laba.
d) Harga yang Dinegosiasikan
4
Harga yang dinegosiasikan akan mendorong keterampilan bernegosiasi dengan
mengorbankan produktifitas karna negosiator yang paling baik dapat mengenakan harga
yang lebih tinggi.
e) Harga yang Diputuskan atau Diperintahkan
Harga yang diputuskan atau diperintahkan digunakan ketika dua subunit tidak mencapai
kesepakatan mengenai harga transfer yang memuaskan kedua belah pihak, jika suatu
divisi menolak akan melakukan transaksi dengan divisi lainnya.
Daftar Pustaka
Lubis, Arfan Ikhsan. 2011. Akuntansi Keperilakuan Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat.
5
6