Anda di halaman 1dari 2

DAMPAK NEGATIF PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM MENGHADAPI MEA

• Bahasa Indonesia akan lumpuh


Berbagai pertanyaan akan muncul terkait era globalisasi yang membuka celah bangsa. Tanpa
penyaringan budaya yang baik, budaya bahkan bahasa Indonesia akan lumpuh tergantikan
bahasa internasional.

• Menjadi bahasa kelas II


Seperti tercermin dari sikap sebagian anggota masyarakat yang lebih sering membangga-
banggakan bahasa asing dibandingkan dengan bahasa Indonesia. Dalam benak mereka, bahasa
asing lebih gaya, lebih bergengsi, atau lebih laku dijual.

• Mengancam wibawa bahasa Indonesia


Kecenderungan penggunaan bahasa asing secara tidak proporsional atau berlebihan, sejatinya
memang harus diwaspadai karena dalam konteks makro bisa mengancam wibawa bahasa
Indonesia. Ambil contoh, nama-nama kompleks perumahan atau pertokoan mewah yang
menggunakan bahasa asing, terutama bahasa Inggris. Sementara nama perumahan tipe-tipe
kecil menggunakan bahasa Indonesia.

• Tidak serta merta memudahkan bahasa Indonesia go internasioal


Pesatnya perkembangan bahasa Indonesia juga didasari faktor “keunikan” dan entitas bahasa
Indonesia sebagai bahasa persatuan. Namun, kenyataan sebagai bahasa yang “unik” tidak serta
merta memudahkan bahasa Indonesia untuk go internasional yang bisa menjadi bahasa
keseharian antar negara
Problematika kebahasaan:

~ internal
Pertama adalah masalah internal yang menghambat bahasa Indonesia go internasional
yakni, masih banyaknya rakyat yang belum dapat memahami bahasa Indonesia. Kedua
adalah budaya “simak ucap” yang masih melekat pada masyarakat Indonesia. Rendahnya
minat “baca tulis” yang menjadi antonim dari budaya “simak ucap” terlihat jelas dari data
yang disampaikan oleh UNESCO, salah satu badan di bawah naungan Perserikatan Bangsa-
Bangsa (PBB) melaporkan, Indonesia pada tahun 1973 mengalami book starvation (paceklik
buku). Saat itu, Indonesia tidak menerbitkan satu judul buku pun. Sementara di luar tahun
itu, produksi buku di Indonesia berkisar 10.000 judul. Ketiga adalah nasionalisme rakyat
terhadap negara Indonesia. Nasionalisme tentu sangat jelas mempengaruhi bertahannya
suatu bangsa karena sifat fanatik positif yang dimiliki rakyatnya
~ eksternal
Selain itu ada masalah eksternal yang menjadi hambatan dalam mewujudkan bahasa
Indonesia go internasional yakni, serangan efek negatif globalisasi. Di saat ada keprihatinan
dengan bahasa Inggris yang sudah mulai menggeser posisi bahasa Indonesia, ada suatu hal
yang turut memperparah keadaan yakni, bahasa gaul.
 Tidak bisa berkembang dalam kancah internasional untuk mendiskusikan masalah di berbagai
sektor khususnya dalam perekonomian
Contohnya untuk membahas suatu projek dengan perusahaan asing perlu adanya komunikasi,
sehingga memerlukan adanya bahasa penghubung atau bahasa Internasional, sehingga kita
dapat mempertahankan bahasa Indonesia untuk menjadi bahaa komunikasi di Internasinal,
karena bahasa Indonesia belum menjadi bahasa yang wajib di beberapa negara

Anda mungkin juga menyukai