Dampak Negatif Penggunaan Bahasa Indonesia Dalam Menghadapi MEA
Dampak Negatif Penggunaan Bahasa Indonesia Dalam Menghadapi MEA
~ internal
Pertama adalah masalah internal yang menghambat bahasa Indonesia go internasional
yakni, masih banyaknya rakyat yang belum dapat memahami bahasa Indonesia. Kedua
adalah budaya “simak ucap” yang masih melekat pada masyarakat Indonesia. Rendahnya
minat “baca tulis” yang menjadi antonim dari budaya “simak ucap” terlihat jelas dari data
yang disampaikan oleh UNESCO, salah satu badan di bawah naungan Perserikatan Bangsa-
Bangsa (PBB) melaporkan, Indonesia pada tahun 1973 mengalami book starvation (paceklik
buku). Saat itu, Indonesia tidak menerbitkan satu judul buku pun. Sementara di luar tahun
itu, produksi buku di Indonesia berkisar 10.000 judul. Ketiga adalah nasionalisme rakyat
terhadap negara Indonesia. Nasionalisme tentu sangat jelas mempengaruhi bertahannya
suatu bangsa karena sifat fanatik positif yang dimiliki rakyatnya
~ eksternal
Selain itu ada masalah eksternal yang menjadi hambatan dalam mewujudkan bahasa
Indonesia go internasional yakni, serangan efek negatif globalisasi. Di saat ada keprihatinan
dengan bahasa Inggris yang sudah mulai menggeser posisi bahasa Indonesia, ada suatu hal
yang turut memperparah keadaan yakni, bahasa gaul.
Tidak bisa berkembang dalam kancah internasional untuk mendiskusikan masalah di berbagai
sektor khususnya dalam perekonomian
Contohnya untuk membahas suatu projek dengan perusahaan asing perlu adanya komunikasi,
sehingga memerlukan adanya bahasa penghubung atau bahasa Internasional, sehingga kita
dapat mempertahankan bahasa Indonesia untuk menjadi bahaa komunikasi di Internasinal,
karena bahasa Indonesia belum menjadi bahasa yang wajib di beberapa negara