Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN BUBUT BERTINGKAT LANJUT

Diajukan untuk memenuhi salah-satu tugas mata kuliah PEMESINAN DASAR dengan
dosen pengampu:

Drs. Yayat, M.Pd.

Asep Hadian Sasmita,S.Pd,M.Pd

Oleh :
Septiyanto Prayogo
(1405380)

DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2016
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Laporan praktikum ini, bertujuan untuk dapat memperlihatkan proses dan hasil
yang telah ditempuh saat melaksanakan praktikum mata kuliah Pemesinan Dasar
khususnya dalam membuat ulir, alur, bubut tirus, dan pengartelan. Laporan praktikum
ini dapat disebut juga sebagai hasil tertulis dari kegiatan praktikum yang telah
dilakukan.
Untuk mempermudah kita dalam melakukan pekerjaan yang sama di kemudian
hari baik saat praktek saat melaksanakan pendidikan maupun saat bekerja di industri,
serta untuk meminimalisasi kesalahan pada pekerjaan yang sama, maka dibuatlah
laporan ini.

1.2. Tujuan Laporan


Tujuan penulisan laporan ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui masalah-masalah yang di hadapi saat praktikum
2. Menggambarkan proses dan hasil praktikum

1.3. Ruang lingkup Laporan


Laporan praktikum ini ditulis untuk memenuhi tugas praktek Pemesinan Dasar di
Departemen Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan,
Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

1.4 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Tujuan Laporan
1.3 Ruang Lingkup Laporan
1.4 Sistematika Penulisan
BAB II ISI
2.1 Tujuan praktek (tujuan umum dan tujuan khusus)
2.2 Alat (alat utama, alat tambahan, alat keselamatan kerja)
2.3 Bahan (jenis bahan dan ukuran)
2.4 Landasan teori
2.5 Keselamatan kerja
2.6 Larangan
2.7 Langkah kerja
2.8 Temuan praktek dan pembahasan

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan dan Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
4.1 Job sheet
4.2 Gambar kerja
BAB II
ISI
2.1 Tujuan Praktek
1. Tujuan Umum
 Agar mahasiswa dapat membubut dengan baik dan mengikuti aturan
keselamatan yang ada.
2. Tujuan Khusus
 Mempunyai keahlian dalam menggunakan mesin bubut dengan baik
 Mengetahui teknik dalam membubut
 Dapat menentukan suaian yang di gunakan dalam membubut
 Mampu mengaplikasikan teori pada praktek yang telah dilakukan.

2.2 Alat

1. Alat utama :

 Mesin bubut

2. Alat bantu :
 Kunci chuck
 Kunci toolpost
 Lathe Dog
 Pahat rata kanan
 Pahat Alur
 Pahat Ulir
 Kartel
 Bor center
 Jangka sorong
3. Alat keselamatan :
 Sepatu yang aman digunakan
 Pakaian praktek
 Kacamata

2.3 Bahan
 Baja cor

2.4 Landasan Teori

Pengertian Mesin Bubut


Mesin bubut merupakan salah satu jenis mesin perkakas. Prinsip kerjapada proses
turning atau lebih dikenal dengan proses bubut adalah proses penghilangan bagian dari
benda kerja untuk memperoleh bentuk tertentu. Di sini benda kerja akan diputar/rotasi
dengan kecepatan tertentu bersamaan dengan dilakukannya proses pemakanan oleh
pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja.
Gerakan putar dari benda kerjadisebut gerak potong relatif dan gerakan translasi dari
pahat disebut gerak umpan(feeding).
.

Gambar1. Proses pembubutan

2.5 Keselamatan dan Kesehatan Kerja

1. Baca dulu instruksi manual sebelum mengoperasikan mesin


2. Upayakan tempat kerja tetap bersih dengan penerangan yang memadai
3. Semua peralatan harus di grounded
4. Gunakan selalu kaca mata pelindung setiap saat bekerja dengan mesin
5. Hindari pengoperasian mesin pada lingkungan yang berbahaya, seperti
lingkunganyang banyak mengandung bahan mudah terbakar
6. Yakinkan bahwa switch dalam keadaan OFF sebelum menghubungkan
mesin dengan sumber listrik
7. Pertahankan kebersihan tempat kerja, bebas dari kekacauan (clutter),
minyak dan sebagainya
8. Tetapkan batas aman untuk pengunjung
9. Ketika membersihkan mesin, upayakan mesin dalam keadaan mati, akan
lebih baik jika hubungan dengan sumber listrik diputus.
10. Gunakan selalu alat dan perlengkapan yang ditentukan
11. Gunakan selalu alat yang benar.

2.6 Larangan
1. Jangan menyentuh/memegang chuck pada saat mesin bubut beroperasi
2. Jangan bersenda gurau pada saat mengoperasikan mesin bubut
3. Jangan melakukan pemeriksaan mesin sebelum memutuskan arus listrik
4. Lindungi lintasan meja dari hubungan langsung dengan listrik
5. Selalu gunakan kaca mata pelindung
6. Jangan menghentikan spindel dengan tangan
7. Jangan biarkan kunci Chuck tetap menempel pada Chuck
8. Jangan memakai cincin atau jam karena sangat berbahayakan anda

2.7 Langkah-langkah kerja

Bubut Bertingkat Lanjut


a. Cekam benda kerja di pencekam pada mesin.
b. Kencangkan cengkeraman pencekam menggunakan “chuck”, benda kerja
harus rata, dalam artian bila pencekam berputar, putaran benda kerja tak
tampak/stabil.
c. Pasang pahat dengan bantuan kunci toolpost untuk mengencangi.
d. Atur ketinggian pahat dengan menambah atau mengurangi pelat hingga
ketinggiannya sejajar dengan titik “center” benda kerja.
e. Mulailah bubut bagian ujung benda kerja (facing) sisi 1 hingga memliki
panjang 240 mm
f. Kemudian bubut rata sisi 1 sepanjang 120 mm dari diameter = 25,4 mm
menjadi diameter = 23.8 mm
g. Lakukan pengartelan sepanjang 120 mm dan hasilnya memiliki diameter
24 mm
h. Buka chuck dan balikkan benda
i. Lakukan bubut rata di sisi 2 sepanjang 30 mm dari diameter = 25.4 mm
menjadi berdiameter = 14 mm
j. Lakukan penggantian pahat dan gantilah dengan pahat alur untuk
melakukan bubut alur di daerah 25 mm hingga 30 mm hingga berdiameter
= 11 mm
k. Lakukan penggantian pahat dan gantilah dengan pahat ulir untuk
melakukan bubut ulir di daerah 0 mm hingga 25 mm sedalam 1.5 mm
l. Buka benda dari chuck
m. Ganti pahat dengan pahat rata kanan
n. Atur kepala lepas, dari posisi presisi geser sepanjang 4 mm
o. Pasangkan lathe dog pada bagian benda yang dikartel, jangan lupa untuk
menyangga dengan plat agar hasil kartel tidak rusak karena tertekan lathe
dog
p. Pasang benda pada pelat pembawa dan pastikan lathe dog tidak longgar
q. Lakukan bubut rata sepanjang 90 mm dari diameter = 25.4 menjadi
diameter 21 mm.

2.8 Temuan Praktek dan Pembahasan

Pada saat melakukan praktek, ada beberapa kendala pada peralatan-peralatan


yang digunakan. Pada ujung mata pahat kurang rapih saat di grinda dan pahat ulir yang
kurang bagus. Pada proses pengartelan mata kartel sudah tidak terlalu bagus sehingga
hasil pun kurang memuaskan. Untuk proses pembuatan alur saya tidak menemui
banyak masalah. Saat saya menggunakan pahat ulir, ternyata pahat-pahat yang tersedia
sudah banyak yang tumpul dan menyebabkan hasil yang didapatkan kurang baik. Disaat
proses pembuatan tirus tidak terlalu banyak mendapatkan masalah.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan dan Saran

 Kesimpulan
Membubut adalah proses penghilangan bagian dari benda kerja untuk memperoleh
bentuk tertentu. Hal – Hal yang harus diperhatikan :
 Mempergunakan alat harus sesuai fungsinya.
 Mesin bubut mempunyai berbagai macam kegunaan.
 Keselamatan kerja dalam proses bubut ini harus di perhatikan, karena bila
tidak memperhatikan keselamatan kerja akan menimbulkan
kecelakaankerja yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain.

 Saran
Selalu utamakan K3 saat bekerja. Berkonsentrasilah saat bekerja, karena
dengan konsentrasi, kesabaran, dan ketelitian akan menghasilkan hal yang baik pula
, selalu ikuti petunjuk yang diberikan oleh instruktur serta pahamilah teori yang ada
sebelum melakukan praktikum. Jangan terpaku pada alat-alat yang minim, namun
terpakulah pada cara kita dalam bekerja
DAFTAR PUSTAKA

http://wordmaritime.blogspot.co.id/2013/04/keselamatan-kerja-bengkel-

mesin-bubut_1340.html

Anda mungkin juga menyukai