Anda di halaman 1dari 23

Perancangan Aplikasi Pendaftran Pasien Rawat Jalan

Berbasis Web Untuk Meningkatkan Kecepatan Pelayanan

Pendaftaran di Puskesmas pada Tahun 2019

Disusun oleh :

Puspita Rahmawati (P17410174053)

DIPLOMA TIGA PEREKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN

JURUSAN KESEHATAN TERAPAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG


DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Kepmenkes No.128/Menkes/SK/II/2004, puskesmas

merupakan Unit Pelayanan Teknis Medis kesehatan kota/kabupaten yang

bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di Indonesia.

Dalam menjalankan fungsinya puskesmas dapat membina dan memberikan

pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara menyeluruh dan terpadu di

wilayah kerjannya. Bentuk kegitan pokok puskesmas diperlukan untuk

mempermudah tugas para pelayan kesehatan yaitu dalam pelayanan,

terutama pada sistem pendaftaran pasien rawat jalan pada puskesmas.

Pendaftaran pasien dalam pelayanan kesehatan merupakan hal yang

sangat penting dan dapat mempengaruhi kepuasan pasein terhadap layanan

fasilitas kesehatan yang diberikan pada pasien. Jika saat pendaftaran pasien

sudah tidak terlayani dengan baik dan cepat maka pasien akan tidak puas

dengan pelayanan yang diberikan. Pendaftaran dapat menjadi hal yang

mendukung mempertahankan angka kunjungan pasien pada puskesmas atau

fasilitas keseayan yang lain. Pelayanan yang baik yaitu pelayanan yang cepat

dan akurat, sedangkan pelayanan yang buruk adalah pelayanan yang

memerlukan waktu yang lama. Pelayanan yang baik, cepat, dan akurat dapat
dipengaruhi oleh sumber daya manusia yang ada serta teknologi yang

digunakan oleh pusksmas.

Permasalahan yang terjadi dan yang sering ditemui di puskesmas

adalah proses pendaftran yang kurang optimal karena masih dilakukan secara

manual oleh petugas pendaftran yang ada di puskesmas. Hal tersebut dapat

mempersulit petugas pedaftaran, terutama saat memperoses data pasien. Jika

pasien tidak membawa kartu berobat maka petugas pendaftaran akan

mengalami kesulitan untuk menemukn data pasien pada buku registrasi pasien

karena pasien tidak hafal dengan nomor rekam medisnya. Dan jika hal tersebut

terjadi maka kemungkinan besar petugas pendaftaran akan membuatkan

pasien dokumen rekam medis baru sehingga akan terjadi penduplikasian

dokumen di rak filling puskesmas. Tak hanya itu jika pendaftran masih

dilakukan secara manual juga dapat menghambat proses pelaporan. Jika

pendaftaran dilakukan dengan menggunakan teknologi maka proses

pelaporan akan menjadi lebih singkat karena data dari pendaftaran pasien

akan otomatis tersimpan dan dapat dipanggil kembali jika diperlukan.

Pendaftaran pasien rawat jalan di puskesmas bisa dilakukan dengan

cepat dan tepat jika petugas pendaftaran yang ada di puskesmas dapat

menggunakan teknologi dengan baik dan benar, tak hanya baik dan tepat,

pendafaran yang dibantu dengn teknologi dapat dilakukan dengan cepat

sehingga waktu tunggu pasien untuk mendapatkan pelayanan kesehatan tidak

memerlukan banyak waktu. Petugas pendaftaran dapat dengan cepat


melakukan input data pasien ke dalam data base puskesmas. Hal ini

dimaksudkan supaya antrian pasien tidak membeludak dan pasien dapat

terlayani dengan cepat dan tidak mengalami penumpukan di tempat

pendaftaran pasien. Selain itu, pendaftaran yang cepat dapat meningkatkan

angka kepuasan pasien akan pelayanan yang diberikan oleh petugas

pendaftaran puskesmas.

Menurut hasil studi pendahulu masih banyak puskesmas yang

menggunakan pendaftaran pasien dengan cara yang manual. Peneliti melihat

pelayanan pendaftaran yang tidak berjalan dengan baik dan lancar, sehingga

terjadi penumpukan pasien dan antrian yang tak teratur di tempat pendaftaran

pasien. Hal itu mengakibatkan responsivitas pelayanan pendaftaran di

puskesmas sangat lambat. Berdasarkan permasalahan di atas penulis

mngambil masalah tersebut untuk diteliti.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana kegiatan pendaftaran dapat berjalan dengan baik dan dapat

meningkatkan kualitas pelayanan dengan aplikasi pendaftaran berbasis web?

1.3 Tujuan Umum

Penelitian ini digunakan untuk mengidentifikasi kegiatan pendaftaran

rawat jalan yang dilakukan oleh puskesmas secara menyeluruh

1.4 Tujuan Khusus

1.4.1 Mengidentifikasi kegiatan pendaftaran di puskesmas


1.4.2 Merancang aplikasi pendaftaran berbasis web yang dapat membantu

meningkatkan kualitas pelayanan pendaftaran di puskesmas

1.4.3 Mengimplementasikan aplikasi pendaftaran berbasis web yang dapat

membantu meningkatkan kualitas pelayanan pendaftaran di

puskesmas

1.4.4 Mengevaluasi aplikasi pendaftaran berbasis web pada kegiatan

pendaftaran di puskesmas, apakah kegiatan pendaftaran sudah

mencapai standar yang diinginkan


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Definisi Pasien

1.1 Definisi Pendaftaran Pasien

Pendaftaran pasien mupakan pelayanan yang pertama kali diterima

pasien ketika pasien pergi berobar di fasilitas pelayanan kesehatan, baik

rumah sakit, puskesmas, maupun kelinik. Pendaftrana pasien juga dapat

menarik pasien untuk datang lagi, karena jika pelayanan pasien di tempat

pendafaran membrikan kesan ramah, cepat dan tepat maka pasien akan

percaya dengan pelayanan yang diberikan oleh fasilias pelayanan

kesehatan.

Penerimaan pasien rawat jalan dinamakan TPP RJ (tempat penerimaan

pasien rawat jalan). Fungsi utamanya adalah menerimana pasien berobat

ke poliklinik yang dituju masing-masing. Untuk prosedur yang berlaku

disesuaikan dengan peraturan masing masing rumah sakit (dirjen Yanmed,

2006).

Pelayananan pendaftaran pasien adalah kegiatan tany jawab yang

dilakukan oleh petugas pendaftran dan pasien guna mengetui data diri

pasien untuk kemudian diinut dalam arsip puskesmas. Kegiatan tersebut


perlu dilakukan untuk mengetahui asal usul dari pasien dan dapat

digunakan unkeperluan pencatatan dalam map dukumen rekam medis,

selain itu data diri pasien yang didapatkan ditemat pemdaftarn pasien jug

dimasukan dalam dokumen rekam medis pasien supaya dokumen

tersebut memiliki identitas dan tidak tertukar dengan dokuem yang lain,

milik pasien lainnya.

Dalam melaukan pendaftran pasien baru ada beberapa hal yang perlu

diingat oleh soran petugas pendaftaran, yaitu cara penulisan nama pasien

yang baik dan benar supaya data diri pasien tidak menglami

penduplikasian ataupun tidak terjadi salah ambil dokumen rekam medis

pasien. Nama pasien ditulis lengkap sesuai dengan kartu identitas yang

dimiliki pasien, keterangan NN, Ny, Tn, ataupun By diletakkan sesuai

nama dengan tanda kurung untuk penulisan gelarpun juga demikian. Hal

ini dimaksudkan supaya jika data diinput kedalam komputer maupun

aplikasi dapat dengan mudah dicari atau dipanggi kemali data pasien

tersebut. Untuk keterangan tanggal lahir dan alamat pasien juga harus

ditulis secara lengkap dan benar sesuai dengan kartu identitas yang

dibawa pasien saat berobat.

Dalam melakukan pendaftaran pasien petugas pendaftran harus

memperhatikan respontime yang diberikan kepada pasien yang sdang

menunggu untuk didaftarkan supaya menerima pelayanan medis yang

diharapkan. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129 Thun


2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit waktu tunggu

pelayanan rawat jalan adalah ≤60 menit, sedangka waktu tunggu

penediaan dokumen rekam medis rawat jalan adalah < 10 menit.

Waktu tunggu pelayanan kepada pasein sangat perlu diperhhatikan

supaya pelayanan yang diberikan kepada pasien dapat memuaskan

pasien dan dapat meningkatkan pelayanan serta kecepetandan ketepatan

pelayanan rawat jala.

1.2 Tujun Pendaftaran

Tujuan dari kegiatan pendaaftaran pasien adalah, pihak rumah sakit

dapat mengetahui data diri maupun data sosial pasien. Data tersebut yang

kemudian disimpan dan diarsipan untuk berbagai keperluuan kedepannya.

Data diri pesein tersebut harus jelas dan benar supaya kejadian salah

identifikasi pasien lama karena nama sama akan diminimalisir. Dalam map

maupun setiker minimal terdapat 2 informasi selain nama dan nomor

rekam medis pasien yang dapat membedakan identitas pasien yaitu

tanggal lahir dan alamat pasien.

1.3 Manfaat Pandaftran

Pelayanan pendaftaran merupakan pintu gerbang utama dari sarana

pelayanan kesehatan karena dari sinilah seorang pasien akan memberikan

pnilaian pertama terhadap pelayanan yang didapatnya dari sebuah sarana

pelayanan kesehatan. Dari bagian pendaftaran ini juga pasien akan


menentukan apakah ia akan kembali lagi berobat atau tidak karena di

banyak kasus yang terjadi berdasarkan observasi pasien akan kembali lagi

apabila pelayanan dinilai baik, dengan adanya indikator sebagai berikut:

waktu tunggu tidak terlalu lama, petugas ramah, biaya informasi terjangkau,

informasi yang didapat jelas, dan tempat tunggu nyaman (Mgs. M. Ilyas,

2017). Menurut Sulistyorini (2008) bahwa lama waktu tungguyang

dibutuhkan untuk pasien baru menisi identitas pasien baru adalah 7 menit 4

detik dan lama waktu tunggu yang dibutuhkan untuk pasien lama adalah 6

menit 16 detik.

1.4 Dasar Hukum Pendaftaran Pasien

1. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129 Thun 2008

tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit

2. Peraturan Menteri Kesehatan RI

Nomor/269/MENKES/PER/III?2008 tantang Rekam medis

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2004

tentang Tenag Kesehatan.

4. Undang-Undang No. 29 tahun 2004 pasal 52 dan 53 tentang

Praktik Kedokteran
1.5 Alur Pendaftaran Pasien

1.6 Prosedur dan Alur Pendafataran Pasien

Pasien yang datang untuk berobat di fasilitas pelayanan kesehatan

pertama tama harus mengambil nomor antrian, ketikan nomor antriannya

dipanggil pasien harus mendaftarkan dirinya di loket pendaftaran pasien

baik loket pendaftaran rawat jalan maupun pendaftaran rawat inap khusus

pasien yang datang untuk menginap atas rujukan dari dokter, puskesmas,

maupun IGD. Tahap tertama dalam pendaftran adalah pasien

menyerahkan karu berobat (KB) jika pasien tersebut merupakan pasien

lama, dan jika pasien adalah pasein baru maka pasien akan diwawancarai

oleh petugas pendaftaranan, tujuan wawancara tersebut adalah untuk

memperoleh data dari pasien, data tersebut akan diinput dan kemudian

pasien akan dibutakan dokumen rekam medis, nomor rekam medis, dan

kartu berobat. Jika pasien merupakan pasien lama maka dokumen rekam

medis pasien akan dipanggil dengan nomer rekam medis yang tertera di
kartu berobat pasien yang telah diserahkan kepada petugas pendaftaran.

Setelah itu pasien akan ditanyai tujuanpoli pasien tersebut. Setela itu

pasien akan diberi nomer pemeriksaan dan menunggu dipanggil keruang

pemeriksaan.

2 Pasien Rawat Jalan

2.1 Definisi Pasien Rawat Jalan

Menurut pasal 1 Undang-Undang No. 40 Tahun 2009 tentang Praktik

Kedokteran pasien merupakan setiap orang yang melakukan konsultasi

masalah kesehhtan untuk memperoleh pelayanan ksehatan yang

diperlukan baik secara langsung maupun tidak langsung kepada dokter

atau doketer gigi.

Menurut Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No.

560/Menkes/SK/IV/2003 tentang tarif perjan rumah sakit bahwa rawat

jalan adalah pelayanan pasien untuk observasi, diagnosis, pengobatan,

rehabilitasi medis, dan pelayanan kesehatan lainnya tanpa menginap

dirumah sakit.

Jadi pasien rawat jalan merupakan seseorang yang memerlukan

konsultasi masalah kesehatan baik itu pengobatan diagnosis, rehabilitasi

medis, dan pelayanan kesehatan yang lainnya yang tidak memerlukan

orang tersebut dirawat inap di rumah sakit maupun fasilitas pelayanan

kesehatan yang lainnya.


Seorang pasien memiliki hak-hhak yang wajib dihormati oleh petugas

pelayanan medis. Dalam Undang-Undang No. 29 tahun 2004 pasal 52

ayat 1 tentang Praktik Kedokteran menjelaskan hak-hak pasien sebagai

beriku,

1. mendapatkan penjelasan secra lengkap tentang tindakan medis;

2. mendapat pendapat dokter atau dokter gigi ainnya;

3. mendapat pelayanan sesuai dengan kebutuhan medis;

4. mnolak tindakan medis, dan;

5. mendapatkan isi rekam medis.

Selain memiliki hak pasien juga memiliki kewajiban yang harus ditaati

setiap pasien yang berobat di fasilitas kesehatan. Kewajiban pasien

tercantum dalam Undang-Undang No. 29 tahun 2004 pasal 53 tentang

praktik kedokteran, kewajiban tersebut diantaranya adalahh;

1. memeberikan informasi yang lengkap da jujur tentang masalah

kesehatannya

2. mematuhi nasihat dan petunjuk dokter atau dokter gigi;

3. memetuhi ketentuan yang berlaku disarana pelyanan kesehatan;

4. memberikan imbalan jasas atas pelyanan yang diterima

3 WEB

3.1 Definisi WEB


Website merupakan situs yang dapat memuat segala macam atau jenis

data yang akan ditampilkan oleh seseorang atau organisasi. Website

sendiri dapat menghubungkan antar halaman-hlaman yang ada untuk

memudakan penyampaian informasi dan mempercepat informasi sampai

kepada pihak lainnya. Menurut Iskandar, 2006, website merupakan

kumpulan halaman web yang berhubungan antar satu dengan lainnya,

halaman pertama sebua ebsite disebut home page, sedangkan halaman

demi halamannya secara mandiri disebut web page, dengan ata lain

website adala situs yag dapat diakses dan dilihat oleh para pengguna

internet diseluruh dunia.

Website adalah kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk

menampilkan informasi teks, gambar diam atau gerak, animasi, suara, dan

atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis

yang membentuk satu rangkaian banguan yang saling terkait, yang

masing-masing dihhhubungkan dengan jaring-jaring halaman (Hidayat :

2010).

Website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang

menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau gerak, data

animasi

suara, video dan atau gabungan dari semuanya. Baik yang bersifat statis

maupun

dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait


dimana

masing–masing dihubungkan dengan jaringan–jaringan halaman

(Permana, 2012).

3.2 Bahasa Pemrograman

Bahasa pemprograman merupakan baasa yang umum dignakan untuk

komputer maupun untuk sebuah program. Baasa pemprograman juga

dikenal dengan bahasa komputer. Bahasa pemprograman biasanya

digunakan untuk memberikan instruktur pada komputer. Bahasa

pemrograman juga dapat digunakan oleh programer untuk menentukan

data yang akan diolah oleh komputer. Banyak sekali bahasa pemrograman

yang dapat digunakan, beberapa bahasa pemrograman dijelaskan

dibawah ini.

1. Javascript

Menurut Wahana Komputer. 2010, javascript merupkan bahasa

pemrograman yang berbentuk kumpulan skripyang memiliki fungsi untuk

memberikan tampilan agar tampak lebih interaktif pada dokumen.

Sedangakn dalam buku yang berjudul Programming Power Pack

menjelaskan bahwa “Javascript adalahh suatu bahasa pemrograman yang

dikembangkan untuk dapat berjalan pada web browsr”. Buku tersebut

ditulis oleh Sibero pada tahun 2010.

Kelebibihan javascript sendiri adalah tidak membutuhkan resource

memory, dinamis dan mudah dikembangkan. Sedangkan kekurangan dari


javascript sendiri adalah script yang digunakan tidak terenkriskrip, bukan

untuk pengembangan aplikasi stand alone, dan memiliki keterbatasan

objek.

2. HTML (Hypertext Markup Langue)

Hypertext Markup Langue atau HTML adala bahasa yang digunakan pada

dokumen sebagai bentuk pertukaran dokumen web (Sibero, 2013).

Sedangkan menurut Hidayatullah dan Kawistara pada tahun 2017, HTML

adalah sebuah bahasa markahh untuk membuat halaman web dan bahasa

yang digunakan masih sangat standar seperti salah sat fungsinya untuk

membuat table, menambahakan objek suara, video, dan animasi.

3. PHP

PHP adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML

untuk membuat halaman web yang dinamis. Maksud dari server-side

scripting adalah sintaks dan perintah-perintah yang diberikan akan

sepenuhnya akan dijalankan diserver tetapi disertakan pada dokumen

HTML. Pembuatan web ini merupakan kombinasi antara php sendiri

sebagai bahasa pemrograman dan HTML sebagai pembangun halaman

web (Hendrianto, 2014).

Bahasa pemrograman berbasis web yang memiliki file dengan extensi

file.php dan tidak dapat diakses tanpa adanya web server adalah PHP.

Menurut Hidayatullah dan Kawistara dalam bukunya yang berjudul

Pemrograman Web (2017:223) mengemukakan bahwa “PHP Hypertext

Preprocessor adalah suatu bahasa scripting khususnya digunakan untuk


web development”. PHP memiliki sifat server side scripting sehingga untuk

menjalankan PHP harus menggunakan web server. Menurut Sibero

(2013:49) mengatakan bahwa “PHP adalah pemrograman Interpreter yaitu

proses penerjemahan baris kode sumber menjadi kode mesin yang

dimengerti komputer secara langsung pada saat baris kode dijalankan”.

4. CSS (Cascading Style Sheet)

Sebuah website bisa terdiri dari berpuluh-puluh bahkan bisa beratus-ratus

halaman. Jika setiap kita ingin merubah halaman web tersebut kita harus

13 mengubah formatnya satu per satu maka akan membuat kita repot.

Cascading Style Sheet atau yang biasa kita sebut dengan CSS sangat

tepat untuk menyimpan format dan menggunakannya kapanpun kita

inginkan. Menurut Saputra dan Agustin (2013:6), berpendapat bahwa:

CSS atau yang memiliki kepanjangan Cascending Style Sheet, merupakan

suatu bahasa pemrograman web yang digunakan untuk mengendalikan

dan membangun berbagai komponen dalam web sehingga tampilan web

akan lebih rapih, terstruktur, dan seragam. Suatu teknologi yang

digunakan untuk mempermudah pengguna mengubah secara

keseluruhan warna, tampilan dan dikembangkan untuk menata gaya

pengaturan halaman web biasa kita kenal dengan sebutan CSS (Sibero,

2013).

3.3 Basis Data

Himpunan kelompok data yang saling berhubungan yang

diorganisasikan sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali


dengan cepat dan mudah merupakan definisi dari Basis Data. Secara lebih

lengkap pemanfaatan basis data dilakukan untuk memenuhi tujuan

Kecepatan, kemudahan, efisiensi ruang penyimpanan, keakuratan,

ketersediaan, kelengkapan, keamanan dan pemakaian bersama

(Hidayatullah dan Kawistara, 2017).

Sedangkan menurut Rosa dan Shalahuddin (2015) “Basis Data

adalah media untuk menyimpan data agar dapat diakses dengan mudah

dan cepat”. Jadi, Basis Data adalah kumpulan data yang saling

berhubungan agar dapat diakses oleh software tertentu.

1. MySQL (My Structure Query Langue)

Menurut Hidayatullah, Kawistara (2017), “MySQL adalah salah satu

aplikasi DBMS yang sudah sangat banyak digunakan oleh para

pemrogram aplikasi web”. Sedangkan aplikasi perangkat lunak yang

bertugas untuk menjalankan fungsi pengolahan data disebut MySQL.

Pertama MySQL dikembangkan oleh MySQL AB yang kemudian diakuisisi

Sun Microsystem dan terakhir MySQL dikelola oleh Oracle Coorporation

(Sibero, 2013). Dapat disimpulkan bahwa MySQL adalah Perangkat lunak

atau software yang mengelola SQL.

MySQL adalah multiuser database yang menggunakan bahasa

Structured Query Language (SQL). MySQL dalam operasi client server

melibatkan server daemon MySQL disisi server dan berbagai macam

program serta library yang berjalan disisi client.MySQL mampu

mengangani data yang cukup besar. Perusahaan yang mengembangkan


MySQL yaitu TEX, mengaku mampu menyimpan data lebih dari 40

database, 10.000 tabel, dan sekitar 7.000.000 baristotalnya kurang lebih

100 Gigabyte data (Hendrianto, 2014).

2. SQL

Menurut Rosa, Shalahuddin (2015) berpendapat bahwa “SQL

(Structured Query Language) adalah bahasa yang digunakan untuk

mengelola data pada RDBMS”. SQL awalnya dikembangkan berdasarkan

teori aljabar relasional dan kalkulus. SQL merupakan singkatan dari

Structure Query Language yang digunakan untuk berkomunikasi dengan

suatu database. Menurut ANSI (American National Standards Institute),

SQL adalah bahasa standar untuk relational database management

system yang digunakan untuk melakukan fungsi seperti update data

pada database atau pengambilan data dari database (Sirenden dan Dachi,

2012). Dalam proses basis data yang berbasis SQL terdapat beberapa

pernyataan SQL dan dikelompokkan menjadi 2 bagian menurut Sibero

(2013), yaitu

1. Data Definition Language (DDL) DDL dapat digunakan untuk

mendifinisikan, mengubah dan menghapus basis data serta objek-

objek yang diperlukan dalam basis data, misalnya tabel atau index.

DDL umumnya digunakan untuk mendefinisikan suatu wadah data

atau record. DDL terdiri dari CREATE yang digunakan untuk

membuat objek baru, ALTER digunakan untuk mengubah struktur

tabel yang sudah ada, DROP digunakan untuk menghapus


database, tabel atau index dan RENAME digunakan untuk

mengganti nama objek (Sibero, 2013:98).

2. Data Manipulation Language (DML) Data Manipulation

Language (DML) adalah suatu tata bahasa manipulasi data pada

MySQL, biasanya digunakan untuk memanipulasi data pada

TABLE Database, terdiri dari SELECT yang digunakan untuk

menampilkan data, INSERT digunakan untuk penambahan record

baru ke dalam sebuah tabel, UPDATE digunakan untuk mengubah

nilai atribut pada suatu record dari sebuah tabel, dan DELETE

digunak untuk menghapus record dari sebuahh tabel (Sibero,

2013:104.

4. Kerangka Konsep

Pasien

Pendaftaran Sop
-Entri data Aturan
-Database SDM
-Cetak data Kebijakan

Pendaftaran
cepat dan valid
5. Hipotesis
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Menurut Sugiyono (2015:5) metode penelitian dapat diartikan sebagai

cara ilmiah untuk mendapatkandata yang vailid dengan tujuan dapat

ditentukan, dikembangkan, dan dibuktikan, satu pengetahuan tertentu

sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuuk memahami, memecahkan,

dan mengantisipasi masalah.

Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuuk

menggambarkan datau menganalisi suatu hasil yang digunakan untuk

menggambarkan atau menganalisis suatu hhasil penalitian tatapi tidak

digunakan untuk membuat kesimpulan (Sugioni, 2009:21).

Metode yang digunakan dalam penelitian adalah penelitian deskriptif

analitik. Penelitian deskriptif analitik adalah suatu metode yang berfungsi

untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti

melalui data ataupun sampel yang telah terkumpul sebagaimana adanya

tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untk umum

(Sugiono, 2009:29).

B. Variabel dan Definisi Oprasional

Masyhhuri dan Zainuddin (2008:122) menyatakan bahwa variable adalah

sesuatu yang berubah-ubah atau tidak tetap. Variable dpat juga diartikan
sebgai onsep dalam bentuk kongkrit atau bentuk operasional. Sedangkan

menurut Sugiono (2009:36) menjelaskan bahwa variable adalah suatau

atribut atau sifat atau aspek dari orang yang mempunyai variasi tertentu oleh

penelitian untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan.

Sedangkan operasional adalah penentuan contruct sehingga menjadi

variable yang dapat diukur. Sedangkan variable adalah contruct yang di ukur

dengan berbagai macam nilai untuk memberikan gambaran yang lebih nyata

mengenai fenomena-fenomena (Nur Indriantoro dan Bambang Supomo

200:69).

Variable independent atau varibel bebas merupakan variable yang tidak dapa

di pengaruhi oleh variable lainnya namun dapa mempengaruhi variable

lainnya. Variable bebas dari penelitian ini adalah perancanagan aplikasi

pendaftaran rawat jalan berbasis web.

Sedangkan variable dependent adalah variable yang dipengaruhi oleh

variable independent, variable dependent juga disebut variable terikat. Dalam

penelitian ini variabel dependent adalah kecepatan pelayanan pendaftaran.

C. Populasi dan Sampel

Populasi penelitian dalam bukunya Sugiono (2012:115) menjelaskan

pengertian populasi yaitu wilayah gneralisassi yang terdiri atas objk atau

subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dari


pengertian tersebut maka populasi dari penelitian ini adalah selru pegawai

rekam medis di puskesmas.

Sedangkan sampel menurut Sugiono (2012:116) adalah bagian dari jumlah

dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.

Dari penjelasan tersebut maka peneliti mengambil sampel pegawai

pendaftaran puskesmas.

D. Istrumen dan Cara Pengumpulan Data

1.

Anda mungkin juga menyukai