PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perawatan paliatif adalah pendekatan yang bertujuan memperbaiki
kualitas hidup pasien dan keluarga yang menghadapi masalah yang
berhubungan dengan penyakit yang dapat mengancam jiwa melalui
pencegahan dan peniadaan melalui identifikasi dini dan penilaian yang
tertib serta penanganan nyeri dan masalah-masalah lain, fisik, psikososial
dan spiritual (Alison, 2009). Contoh penyakit paliatif diantaranya adalah
pasien penderita kanker, pasien yang memiliki penyakit berkepanjangan
(kronis) seperti gagal ginjal, penyakit paru, gangguan saraf, gagal jantung
bahkan HIV dan AIDS. Pasien dengan penyakit-penyakit tersebut, sering
kali merasakan gangguan rasa nyaman nyeri. Untuk mengatasi rasa nyeri
tersebut, dapat dilakukan dengan manajemen nyeri (DepKes RI, 2006).
Manajemen nyeri atau pain management adalah salah satu bagian
dari disiplin ilmu medis yang berkaitan dengan upaya-upaya
menghilangkan nyeri atau pain relief. Manajemen nyeri dapat dilakukan
dengan dua teknik yaitu dengan teknik farmakologi dan non farmakologi
(Long, 2001).
Makalah ini diharapkan mampu memberikan pengertian tentang
manajemen nyeri pada pasien paliatif dan menjadi acuan dalam
mengurangi nyeri pada pasien paliatif yang menjadi salah satu hal
terpenting dalam mencapai kualitas hidup yang baik bagi pasien dan
keluarganya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dari manajemen nyeri?
2. Apa saja teknik-teknik dalam manajemen nyeri?
A. Kesimpulan
Manajemen nyeri harus menggunakan pendekatan yang holistik
atau menyeluruh. Hal ini karena nyeri mempengaruhi keseluruhan
aspek kehidupan manusia. Oleh karena itu, kita tidak boleh hanya
terpaku satu pendekatan saja, tetapi juga menggunakan pendekatan-
pendekatan yang lain yang mengacu kepada aspek kehidupan manusia
yaitu bio psiko sosial kultural dan spiritual. Manajemen nyeri bertujuan
untuk mengurangi nyeri yang diderita pasien, yang dapat dilakukan
dengan menggunakan teknik farmakologi dan teknik non farmakologi.
Pendekatan non farmakologi dan pendekatan farmakologi tidak akan
berjalan efektif bila digunakan sendiri-sendiri. Keduanya harus
dipadukan dan saling mengisi dalam rangka mengatasi nyeri pasien.
B. Saran
Meningkatkan kemampuan, pengetahuan, dan wawasan
manajemennyeri pada pasien paliatif sehingga sebagai perawat kita
dapat menentukan jenis asuhan keperawatan yang diberikan.