Anda di halaman 1dari 17

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

AKUARIUM LAUT

DENGAN PENDEKATAN RESILIENCE ARCHITECTURE

DI YOGYAKARTA

TUGAS AKHIR

Diajukan sebagai Syarat untuk Mencapai

Gelar Sarjana Teknik Arsitektur

Universitas Sebelas Maret

Oleh:
BIDARI PUTRI ROSADI
I 0214022

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2018

i
ii
LOGBOOK
KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TUGAS
AKHIR

Judul Tugas Akhir : AKUARIUM LAUT DENGAN PENDEKATAN RESILIENCE ARCHITECTURE DI YOGYAKARTA

Nama Mahasiswa : BIDARI PUTRI ROSADI

NIM : I 0214022

Pembimbing 1 : Ir. AGUNG KUMORO W, M.T.

Pembimbing 2 : Dr. Ir. HARDIYATI, M.T.

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA 2018

iii
iv
v
vi
vii
viii
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... 1

BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................................................. 1

A. Pengertian Judul .......................................................................................................................... 1

1. Definisi Judul .......................................................................................................................... 1


2. Esensi Judul ............................................................................................................................ 2
B. Latar Belakang ............................................................................................................................ 2

C. Permasalahan dan Persoalan ....................................................................................................... 4

1. Permasalahan .......................................................................................................................... 4
2. Persoalan ................................................................................................................................. 4
D. Tujuan dan Sasaran ..................................................................................................................... 5

1. Tujuan ..................................................................................................................................... 5
2. Sasaran .................................................................................................................................... 5
E. Lingkup dan Batasan................................................................................................................... 5

F. Sistematika .................................................................................................................................. 5

1. Sistematika Konsep ................................................................................................................. 5


2. Sistematika Studio .................................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................ 8

1
BAB I. PENDAHULUAN

A. Pengertian Judul
1. Definisi Judul
Judul tugas akhir konsep perencanaan dan perancangan adalah “Akuarium
Laut dengan Pendekatan Resilience Architecture di Yogyakarta”. Adapun definisi
judul adalah sebagai berikut:
a. Akuarium Laut
Pengertian Akuarium adalah “tempat ikan, tanaman dan organisme air
untuk dilihat“. Bangsa Mesir kuno dipercaya sebagai bangsa yang pertama kali
memelihara ikan dalam wadah khusus sejak ribuan tahun yang lalu. Ikan–ikan
yang semula dipelihara di dalam wadah sebelum dikonsumsi ternyata menarik
banyak perhatian orang. Akuarium juga berarti bak kaca (biasanya diberi
tanaman air dan sebagainya) tempat memelihara ikan. (Widjaja, 2015).
Akuarium berasal dari bahasa latin aqua yang berarti ‘air’, dan akhiran
-arium yang bermakna ‘tempat yang terkait dengan’. Akuarium merupakan
sebuah vivarium yang biasanya diletakkan di wadah dengan sisi yang tembus
pandang berbahan plastik/gelas, di dalamnya fauna dan flora air ditampung dan
digunakan untuk display publik. (Webster, 2010).
b. Resilience Architecture
Resilience Architecture menurut Garcia (2017) adalah desain bangunan,
lansekap, komunitas, dan daerah untuk menanggapi kerentanan terhadap faktor
eksternal seperti peristiwa alam. Resilience merupakan suatu wujud adaptasi
dan penyesuaian diri terhadap perubahan kondisi dengan mempertahankan atau
mendapatkan kembali fungsionalitas dan vitalitas dalam menghadapi gangguan
faktor eksternal.
Gangguan berhubungan dengan peristiwa alam, resilience melibatkan
adaptasi terhadap berbagai faktor eksternal yang diperkirakan akan terjadi
seperti: gempa bumi, tsunami, pasang surut air laut, badai yang kuat, curah
hujan yang tinggi, dan pemadaman listrik. (Wilson, 2015).

1
2. Esensi Judul
Akuarium laut akan mewadahi kegiatan rekreasi dan edukasi dimana fungsi
rekreasi bertujuan menambah destinasi pariwisata di Yogyakarta dan fungsi edukasi
bertujuan mengembangkan edukasi potensi biota laut Indonesia. Bangunan
akuarium laut membutuhkan daya tahan tinggi karena didalamnya mewadahi biota
laut dan berlokasi di Yogyakarta yang merupakan daerah rawan gempa bumi dan
tidak menutup kemungkinan terjadinya tsunami oleh karena itu, desain bangunan
menggunakan pendekatan resilience architecture yang bersifat adaptif terhadap
gangguan faktor eksternal.

B. Latar Belakang
Indonesia memiliki potensi besar untuk pengembangan pariwisata baharinya
dilihat dari jumlah terumbu karang Indonesia yang menyumbang sebanyak 21%
kekayaan terumbu karang dunia dan 75% jenis karang di dunia dapat ditemui di
Indonesia. Hal tersebut didukung dengan luas laut yang mencapai sekitar 3 juta km2,
17.510 pulau dengan garis pantai sepanjang 80.000 km, dan terumbu karang sekitar
50.875 km2. (Pudjiastuti, 2015)
Hamparan terumbu karang yang tersebar di Indonesia menurut Kuncoro (2004)
merupakan salah satu yang terbaik di dunia dengan terumbu karang seluas 60.000 km2
dengan jumlah batu karang (hard coral) di Indonesia tercatat 362 spesies. Sebanyak 700
jenis karang yang ada di dunia, 400 jenis diantaranya terdapat di Indonesia. Besarnya
potensi sumber daya alam kelautan tersebut yang menjadikan Indonesia sebagai daerah
tujuan wisata bahari terkenal di dunia.
Pariwisata Indonesia merupakan salah satu sektor unggulan pemerintah dalam
meningkatkan pendapatan negara dan dikembangkan sebagai penghasil devisa negara
terbesar. Tabel 1 menunjukkan sektor pariwisata terus mengalami peningkatan dari
tahun 2011 sampai tahun 2015. Tahun 2019 industri pariwisata diproyeksikan menjadi
penghasil devisa terbesar di Indonesia.

2
Tabel 1 Rangking Devisa Pariwisata terhadap Komoditas Lainnya Tahun 2011-2015

Sumber: (‘Kementrian Pariwisata’, 2015)

Pengembangan di bidang wisata bahari sudah mengalami peningkatan salah


satu daerah di Indonesia yang sedang mengembangkan objek pariwisata, khususnya
pariwisata bahari adalah Yogyakarta yang dikenal sebagai kota budaya, kota
pendidikan, dan sebagai tujuan wisata. Sebagai kota yang terkenal disektor pariwisata
membuat Yogyakarta terus dikunjung oleh ribuan wisatawan setiap tahunnya baik dari
wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara. Dapat dilihat pada tabel berikut
mengenai perkembangan wisatawan Yogyakarta dari tahun 2012-2016.

Tabel 2 Perkembangan Wisatawan Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2012-2016

Sumber: (Dinas Pariwisata DIY, 2016)

Tabel tersebut menunjukkan bahwa setiap tahunnya wisatawan yang datang ke


Yogyakarta terus mengalami peningkatan hal ini menunjukkan semakin meningkatnya
kepercayaan masyarakat/wisatawan dari luar Yogyakarta terhadap situasi dan kondisi
Yogyakarta.

3
Peningkatan kunjungan wisatawan tersebut tidak diimbangi dengan sarana
rekreasi khususnya pariwisata bahari yang hanya berupa pengolahan panorama pantai
saja, sedangkan dunia bawah laut yang dapat menjadi salah satu alternatif baru di
bidang wisata bahari pengolahannya kurang optimal, dunia bawah laut hanya dapat
dinikmati dengan cara menyelam sehingga banyak masyarakat yang belum mengetahui
potensi bawah laut dengan keanekaragaman biota laut yang ada di Indonesia. Oleh
karena itu, dibutuhkan sebuah wadah yang dapat berkontribusi dan memfasilitasi
kegiatan mengenai potensi biota laut Indonesia yaitu Akuarium Laut.
Perencanaan dan perancangan akuarium laut mempunyai dua fungsi utama
yaitu sebagai sarana rekreasi dan edukasi. Fungsi rekreasi bertujuan menambah
destinasi pariwisata yang menyediakan kebutuhan wisatawan terkait dengan tempat
rekreasi meliputi: 1) Akuarium memamerkan potensi biota laut Indonesia melalui
tangki-tangki display; 2) Akuarium menyediakan fasilitas area kolam sentuh dimana
pengunjung dapat berinteraksi secara langsung seperti memberi makan atau hanya
sekedar memegang biota laut; 3) Fasilitas penunjang berupa waterpark yang berisi
taman rekreasi air. Fungsi edukasi yang memberikan informasi tambahan melalui
spesimen, panel, poster dan program komputer untuk mendukung kegiatan edukasi
sehingga wisatawan mudah mempelajari tentang fauna dan flora bawah laut.
Bangunan akuarium laut harus memiliki daya tahan tinggi terhadap faktor
eksternal seperti gempa bumi, tsunami, pasang surut air laut, badai yang kuat, curah
hujan yang tinggi dan berlokasi di Yogyakarta yang merupakan daerah rentan terhadap
gempa bumi dan tidak menutup kemungkinan terjadinya tsunami. Oleh karena itu,
desain bangunan menggunakan pendekatan resilience architecture yang bersifat adaptif
terhadap faktor eksternal atau peristiwa alam.

C. Permasalahan dan Persoalan

1. Permasalahan
Perencanaan dan perancangan bangunan akuarium laut sebagai sarana
rekreasi dan edukasi dengan pendekatan resilience architecture di Yogyakarta.
2. Persoalan
a. Menerapkan prinsip resilience architecture ke dalam desain bangunan
akuarium.

4
b. Menentukan kebutuhan ruang untuk mewadahi atribusi pengguna bangunan
akuarium.
c. Merancang pola tata massa dan bentuk bangunan agar menarik untuk
dikunjungi.
d. Menentukan sistem konstruksi, utilitas berdasarkan prinsip resilience
architecture yang sesuai dengan kawasan Yogyakarta.

D. Tujuan dan Sasaran

1. Tujuan
a. Merencanakan dan merancang akuarium laut sebagai sarana rekreasi dan
edukasi dengan pendekatan resilience architecture di Yogyakarta.
2. Sasaran
a. Merancang bangunan akuarium berdasarkan prinsip resilience architecture.
b. Merancang bangunan akuarium berdasarkan studi konsep yang dapat memenuhi
kebutuhan atribusi setiap pengguna melalui konsep peruangan (program ruang,
organisasi ruang, sirkulasi).
c. Konsep tampilan bangunan sesuai dengan prinsip resilience architecture.
d. Konsep sistem konstruksi, material, dan utilitas bangunan akuarium yang sesuai
dengan kawasan Yogyakarta.

E. Lingkup dan Batasan


Permasalahan dalam perencanaan dan perancangan bangunan akuarium laut
akan diselesaikan menggunakan pendekatan resilience architecture. Pengkajian
ditekankan pada masalah-masalah dalam lingkup disiplin ilmu arsitektur. Pembahasan
diluar lingkup arsitektural sebatas menunjang dan memberi kejelasan pada pembahasan
bangunan dan fungsi bangunan berdasarkan teori-teori yang terkait objek rancang
bangun.

F. Sistematika
1. Sistematika Konsep
Sistematika penulisan konsep pada perencanaan dan perancangan adalah
sebagai berikut.
BAB I PENDAHULUAN

5
Komponen pada bab pendahuluan berisi: definisi dan pemahaman awal
tentang judul objek yang akan dirancang dalam lingkup arsitektur, latar belakang
masalah, rumusan masalah dan persoalan, tujuan dan sasaran perancangan, lingkup
dan batasan pembahasan, sistematika pembahasan. Penulisan sub-bab tersebut agar
mendapat pemahaman tentang masalah yang ingin diselesaikan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


Bagian ini akan mengkaji literatur tentang yang berkaitan dengan akuarium
laut dan resilience architecture sebagai dasar pertimbangan dalam perencanaan dan
perancangan yang dapat berupa landasan-landasan beserta preseden bangunan
dengan fungsi sejenis dengan akuarium laut.

BAB III METODE PERENCANAAN DAN PERANCANGAN


Bagian ini akan membahas tentang metode yang digunakan dari metode
pengumpulan data dan metode konsep perencanaan dan perancangan.

BAB IV TINJAUAN DATA


Bagian ini berisi mengenai tinjauan data lokasi site yang digunakan sebagai
perancangan akuarium laut dan data tersebut kemudian diolah sehingga muncul
kriteria desain dan karakteristiknya.

BAB V ANALISIS PERENCANAAN ARSITEKTUR


Bagian ini mengkaji data dan permasalahan yang ada pada objek rancang
bangun agar sesuai dengan pemaparan masalah ataupun data yang telah didapat.

BAB VI ANALISIS PERANCANGAN ARSITEKTUR


Tahapan analisa ini bertujuan untuk memasukkan prinsip resilience
architecture sebagai pendekatan arsitektur ke dalam kriteria desain yang telah
dihasilkan.

BAB VII KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR


Pada bagian ini membahas tentang ringkasan temuan analisis perencanaan
dan perancangan bangunan akuarium laut.

6
2. Sistematika Studio
Sistematika studio akan berisi proses pengerjaan gambar DED dan gambar
3 dimensi dengan tahapan seperti berikut:
NO. GAMBAR KAJIAN KONSEP/SUB KONSEP
1. Siteplan  Konsep gubahan massa
Blokplan  Konsep sirkulasi (pengolahan site)
 Konsep konstruksi dan struktur
 Kontekstual
 RTRW Daerah
2. Denah Konsep tata ruang
Konsep sirkulasi
Konsep persyaratan ruang
Konsep konstruksi dan struktur
Konsep utilitas
3. Tampak Konsep fungsi
Konsep bentuk dan tampilan bangunan
Kontekstual
4. Potongan Konsep fungsi
Konsep bentuk dan tampilan bangunan
Konsep konstruksi dan struktur
5. Detail MEP Konsep utilitas bangunan
6. Perspektif Konsep komposisi
Konsep proporsi
Konsep estetika
7. Detail arsitektur Konsep komposisi
Konsep proporsi
Konsep estetika

7
DAFTAR PUSTAKA

Dinas Pariwisata DIY. (2016). Statistik Kepariwisataan DIY Tahun 2016. Yogyakarta: Dinas

Pariwisata.

Jose Garcia, E., & Vale, B. (2017). Unravelling Sustainability and Resilience in the Built

Environment. New York: Routledge.

Kementrian Pariwisata. (2015). Retrieved 12 June 2017, from

http://kemenpar.go.id/asp/detil.asp?c=193&id=3443

Kuncoro, E. (2004). AKUARIUM LAUT. Kanisius.

Pudjiastuti, S. (2015, November 19). Maksimalkan Potensi Wisata Bahari Indonesia.

Retrieved 12 June 2017, from /program-prioritas-2/maksimalkan-potensi-wisata-

bahari-indonesia.html

Webster, M. (2010). Definition of Aquarium. Retrieved 22 September 2017, from

https://www.merriam-webster.com/dictionary/aquarium

Widjaja, T. (2015). Aquascape: pesona taman dalam akuarium.

Wilson, A. (2015). The Resilient Design Principles, I, 113–125.

Anda mungkin juga menyukai