Anda di halaman 1dari 20

SYARAT-SYARAT SUBJEK HUKUM

1807-HPDT-S02-02
TUJUAN PEMBELA JARAN
Setelah mempelajari bagian ini,
Anda diharapkan telah mampu:

Menguraikan syarat-syarat subjek hukum.

1807HPDT02
3

SYARAT-SYARAT SUBJEK HUKUM

Terdapat beberapa syarat-syarat subjek hukum


yang dijabarkan di dalam konsep hukum perdata, yaitu:

 Konsep Perdata BW
 Konsep Perdata Adat
 Konsep Perdata Perundangan
 Konsep Perdata Pendewasaan
 Persoon
 Kewenangan Berbuat/Bertindak

1807HPDT02
4

KONSEP PERDATA BW (ORANG DEWASA)

Menurut Perdata BW yang diatur di dalam Pasal 330

Bahwa yang dimaksud dengan kedewasaan adalah suatu


keadaan di mana seseorang itu memang sudah dewasa.
 Semua manusia yang berusia 21 tahun ke atas
 Semua manusia yang belum berusia 21 tahun, akan tetapi sudah
pernah menikah

1807HPDT02
KONSEP PERDATA BW 5

(ORANG BELUM DEWASA)

Menurut Perdata BW yang diatur di dalam Pasal 330

Bahwa yang dimaksud dengan kedewasaan adalah suatu


keadaan di mana seseorang itu memang belum dewasa.
 Semua manusia yang belum berusia 21 tahun
 Semua manusia yang belum pernah menikah

1807HPDT02
KONSEP PERDATA ADAT (1)
6

Menurut konsep Hukum Adat, untuk menentukan seseorang apakah sudah


dewasa atau belum dewasa, tidak menggunakan kriteria umur atau
usia seperti layaknya Perdata BW. Hukum Perdata Adat menentukan
seseorang sudah dewasa atau belum dewasa lebih didasarkan pada
intuitif.
Dalam hal ini, berlaku perhubungan jiwa di dalam masyarakat adat
sehingga hubungan jiwa dari manusia ini menentukan, patut untuk
diperhatikan untuk menganggap manusia itu telah dewasa.

1807HPDT02
KONSEP PERDATA ADAT (2)
7

Perhubungan jiwa menentukan cakap tidak cakapnya


seseorang, mampu tidak mampunyai seseorang dalam
melakukan perbuatan hukum menurut masyarakat adat tersebut.
Djojodiguno, S.H. mengatakan bahwa batas antara dewasa
dan belum dewasa hanya dapat dilihat dari cakap dan belum
cakapnya seseorang melakukan perbuatan hukum.

Cakap artinya seseorang telah mampu memperhitungkan


dan memelihara kepentingannya sendiri.

1807HPDT02
KONSEP PERDATA ADAT (3)
8

Djojodiguno, S.H. juga mengatakan bahwa Hukum Adat tidak


mengenal perbedaan yang tajam antara orang yang sama
sekali tidak cakap melakukan perbuatan hukum, dan orang
yang cakap melakukan perbuatan hukum, sebab orang yang
dari keadaan tidak cakap sama sekali ke arah keadaan yang cakap
berlangsung perlahan menurut situasi dan kondisi.

1807HPDT02
KONSEP PERUNDANGAN
9

Keadaan dewasa dan belum dewasanya seseorang diatur


di dalam Undang-Undang, yakni:
• UU Pemilu
(Berkaitan dengan usia pemilih yang memiliki hak suara/sudah
dewasa secara politik)
• Undang-Undang Perburuhan
(Berkaitan dengan batas umur minimal bagi tenaga kerja yang
diperbolehkan, dan lainnya)

1807HPDT02
KONSEP PENDEWASAAN (1)
10

Pendewasaan di dalam konsep hukum perdata adalah suatu


keadaan di mana terdapat seseorang yang belum dewasa,
tetapi oleh hukum dianggap atau dinyatakan telah dewasa.

Proses pendewasaan oleh hukum


semacam ini sering kali disebut sebagai
Recht Handlichting.

1807HPDT02
KONSEP PENDEWASAAN (2)
11

Kedewasaan dan Pendewasaan dalam kenyataannya masih


tetap ada di dalam hukum. Sebab kedewasaan dan pendewasaan
diperlukan bagi hukum untuk mengetahui kemampuan seseorang
dalam hal kecakapan dan kemampuan.
Kecakapan atau kemampuan ini sifatnya berlangsung
terus-menerus, selama tidak ada faktor yang mempengaruhi
atau membatasinya.

1807HPDT02
PERSOON
12

Subjek hukum yang berupa orang, di dalam Hukum Perdata BW


sering kali disebut dengan nama Persoon.
Mengapa kecakapan atau kemampuan ini sangat penting di dalam
Hukum Perdata untuk dibahas? Sebab usia atau yang berkenaan
dengan kemampuan atau kecakapan sangat erat kaitannya
dengan masalah kewenangan berbuat atau kewenangan
bertindak.

1807HPDT02
13

KEWENANGAN BERBUAT/BERTINDAK (1)

Pada dasarnya, setiap manusia memiliki kewenangan berhak,


yakni kewenangan berhak untuk dilakukan (dikenai) atau
melakukan apa saja sesuai dengan ketentuan aturan.
Hanya saja kewenangan berbuat atau kewenangan bertindak
adalah kewenangan yang tidak harus dilakukan oleh setiap
manusia sebab hal ini dibatasi oleh beberapa faktor; usia,
kesehatan dan perilaku.

1807HPDT02
14

KEWENANGAN BERBUAT/BERTINDAK (2)

Setiap manusia yang mempunyai kewenangan berhak, belum


tentu mempunyai kewenangan berbuat atau bertindak.
Contohnya sebagai berikut:

Pada Adat Jawa dikatakan bahwa seseorang yang sudah


mandiri dikatakan cakap untuk melakukan perbuatan
hukum. Sebaliknya, dikatakan belum dewasa apabila orang
tersebut belum mandiri dan belum berkeluarga.

1807HPDT02
15

KEWENANGAN BERBUAT/BERTINDAK (3)


Bentuk kongkret yang lain adalah dengan keluarnya Undang-Undang No. 1
Tahun 1974 tentang perkawinan maka konsep dewasa dan tidak dewasa
berubah. Di dalam UU tersebut disebutkan, bahwa izin orang tua diperuntukan:
a. Orang yang akan melangsungkan perkawinan jika belum mencapai
umur 20 tahun.
b. Wanita yang akan melangsungkan perkawinan.
c. Anak yang belum berusia 18 tahun, belum pernah kawin, dan berada
di bawah kekuasaan orang tua.
d. Anak yang belum mencapai usia 18 tahun, belum pernah kawin dan tidak
berada di bawah kekuasaan orang tua, tetapi berada di bawah
kekuasaan wali.
1807HPDT02
16

KEWENANGAN BERHAK (1)

Hukum Perdata memandang bahwa setiap manusia mempunyai


hak yang sama, baik itu manusia yang sudah dewasa ataupun
manusia yang belum dewasa maka semua haknya tetaplah sama.

Apabila terdapat pertanyaan, apakah manusia yang tidak


normal memiliki kewenangan berhak?

Setiap manusia atau setiap individu itu mempunyai atau mampu


bertanggungjawab atas segala perbuatan yang dilakukan.

1807HPDT02
17

KEWENANGAN BERHAK (2)

Kewenangan berhak mengandung pengertian bahwa kewenangan


setiap manusia/pribadi akan berlangsung terus menerus
hingga akhir hayatnya. Kewenangan berhak setiap manusia
tidak dapat ditiadakan oleh suatu ketentuan hukum apapun.

1807HPDT02
🔑 DAFTAR PUSTAKA
Vollmar, H.F.A. (1996). Pengantar Hukum Perdata. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.

1807HPDT02
© KREDIT
Lecturer

Dr. Suparji Ahmad, S.H., M.H.

Instructional Design Reviewer

Ika Yunsita Pratiwi, S.Pd

Instructional Designer

Ikhwal A. Y, S.Pd.

1807HPDT02

Anda mungkin juga menyukai