Anda di halaman 1dari 13

NASKAH PUBLIKASI

ANALISA SIFAT FISIS DAN MEKANIK


BAJA KARBURISING DENGAN BAHAN
ARANG TEMPURUNG KELAPA

Disusun :
RIYAN FAZA AKHMAD
NIM : D.200.04.0048

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012

1
HALAMAN PERSETUJUAN

Naskah publikasi berjudul “Penelitian Sifat Fisis dan Mekanis Baja Karbonisasi
Dengan Bahan Karbon Arang Tempurung Kelapa”, telah disetujui Pembiming
dan disyahkan koordinator sebagai syarat untuk Tugas Akhir pada jurusan
Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Dipersiapkan oleh:

Nama : Riyan Faza A

NIM : D 200 040 048

Disetujui pada

Hari :

Tanggal :

Pembimbing Pendamping

(Muh Alfatih Hendrawan, ST, MT)


ANALISIS SIFAT FISIS DAN MEKANIS BAJA KARBONISASI
DENGAN BAHAN ARANG TEMPURUNG KELAPA
Riyan Faza A, Dr. Supriyono, Muh Alfatih Hendrawan, ST, MT

Teknik Mesin Universitas Muhammadiah Surakarta

Jl. A. Yani Pabelan Tromol Pos 1 Pabelan, Kartasura.

Email : riyan_faza@yahoo.co.id

ABSTRAKSI

Pack carburizing merupakan metode karburisasi yang paling sederhana,


yaitu menggunakan serbuk arang sebagai penambahan unsur Karbon. Tujuan
penelitian carburizing ini adalah untuk mengetahui perubahansifat sifat dari
baja,baik sifat fisis maupun mekanis.

Material yang digunakan adalah baja karbon rendah (mild steel) < 0,3 %
C. Proses kaburisasi diawali dengan mencampur arang tempurung kelapa 80%
dan BaCO3 20%, kemudian dimasukan ke dalam gerabah dengan posisi
specimen di tengah. Dilanjutkan pemanasan dalam oven pada temperature 900
O
C dengan waktu tahan 2 dan 4 jam kemudian dikeluarkan dan didiamkan di
udara terbuka selama ± 2 jam, kemudian di uji kekerasanya dengan metode
mikro vikers menggunakan alat Micro Hardnes Teste dan pengamatan struktur
mikro menggunakan alat inverted metallurgical mikroscope

Dari hasil proses karburising nilai kekerasanya meningkat.pada raw


material 247 VHN menjadi 250,2VHN(karbonisasi 2jam) dan
263,7VHN(karbonisasi 4jam).Dengan demikian dapat di ambil kesimpulan proses
karbonisasi mempengaruhi kekerasan material,semakinlama penahanan waktu
semakin banyak atom karbon yang masuk ke dalam struktur material.

Kata kunci : Baja Karbon Rendah, Pack Carburizing, Arang Tempurung


Kelapa.
PENDAHULUAN a. Memberikan pertimbangan
Baja adalah material yang banyak teknis kepada dunia industri.
digunakan dalam kunstruksi mesin, b. Memberikan petunjuk teknik
karena memiliki sifat ulet mudah cara pemilihan bahan yang baik.
dibentuk, kuat maupun mampu keras.
Selain itu baja dengan unsur utama Fe Pembatasan Masalah(penelitian)
dan C bisa dipadukan dengan unsur 1. Material yang digunakan adalah baja
lain seperti Cr, Ni, Ti dan sebagainya, karbon rendah (mild steel) < 0,3 %
Karbon merupakan salah satu C.
unsur terpenting karena dapat 2. Karburisasi menggunakan medium
meningkatkan kekerasan baja. padat yaitu serbuk arang tempurung
Pack carburizing adalah salah satu kelapa
metode yang digunakan untuk 3. Variasi waktu tahan 2 jam dan 4 jam
menambah kandungan karbon pada 4. Temperatur karburisasi 900oC.
permukaan baja dengan 5. Proses pendinginan dengan udara
menggunakan media padat. Bahan 6. Pengujian yang dilakukan meliputi uji
dimasukan dalam kotak tertutup dan komposisi kimia, uji struktur mikro
ruangan diisi dengan arang dan uji kekerasan.
kayu.Prosesnya memakan waktu
cukup lama dan banyak diterapkan LANDASAN TEORI
untuk memperoleh lapisan yang tebal baja karbon adalah paduan antara
(B.H. Amstead :1995). unsur besi/ferro (Fe) dan unsur karbon
Penelitian ini menggunakan baja (C), ada juga beberapa unsur lain yang
karbon rendah dengan kandungan juga terkandung di dalam baja karbon
karbon < 0,3%. Arang tempurung dengan kadar relatif kecil, seperti Si,
kelapa(serbuk) sebagai sumber Mn, P, N dan lain-lain. Pada kondisi
karbon padat. atau suhu biasa, karbon dalam baja
yang tidak mengalamin perlakuan
Tujuan Penelitian panas bergabung secara kimiawi
1 mengetahui unsur kimia yang ada dengan sebagian besi membentuk iron-
pada spesimen uji carbide (Fe3C) yang sifatnya sangat
2 mengetahui sifat fisis keras. Oleh karena itu sifat baja karbon
3 mengetahui sifat mekanis sangat tergantung pada kadar
karbonnya, kekerasan baja karbon akan
Manfaat Penelitian meningkat sebanding dengan
Manfaat yang dapat diambil dari kandungan karbon yang terdapat di
penelitian sifat fisis dan mekanis baja dalamnya.
karbonisasi dengan bahan arang Baja karbon dapat dikelompokan
tempurung kelapa ini dapat dibagi menjadi beberapa klasifikasi, antara lain
menjadi dua, yaitu : (B.H. Amstead : 1995):
1. Bidang Akademik a) Low Carbon Steel (baja karbon
a. Menggalakan penelitian. rendah)
b. Mengetahui kualitas dari baja Kandungan karbon pada baja ini <
karbon rendah setelah 0,30% C, karena memiliki kadar
dilakukan proses pack karbon yang rendah maka baja
carburizing. karbon ini mempunyai sifat
c. Menambah wawasan tentang kekerasan rendah, namun memiliki
ilmu metalurgi sehingga keuletan dan regangan yang tinggi,
menumbuhkan semangat untuk mempunyai sifat mampu las yang
melakukan pengembangan baik, mudah dibentuk dan memiliki
khususnya rekayasa bahan. mechine-abitity cukup baik.
2. Bidang Pengembangan Industri.
b) Medium Carbon Steel (baja sehingga kekerasannya mencapai 600
karbon sedang) VHN, kualitasnya dapat terkontrol dan
Baja karbon sedang ini mempunyai seragam, tahan aus, tahan terhadap
kadar karbon 0,30 % < C < 0,70 %, benturan, dan tidak mudah rusak.
c) High Carbon Steel (baja karbon Arif Nugroho ( 2002 ) dengan
tinggi) penelitian “Pengaruh carburizing arang
Kandungan karbon baja ini antara kayu jati dan arang cangkang kelapa
0,70% < C < 1,4%. Karena memiliki dengan austempering pada mild steel
kadar karbon yang tinggi, maka baja (baja lunak) produk pengecoran
karbon tinggi memiliki kekerasan terhadap sifat fisis dan mekanis”
yang besar, namun regangan yang menyimpulkan bahwaq setelah proses
dimiliki sangat rendah sehingga carburizing suhu 925 C.Hasil pengujian
mudah patah. kekerasan pada spesimen arang kayu
jati memiliki harga kekerasan yang
Carburizing paling tinggi bila dibadingkan spesimen
Meningkatkan konsentrasi karbon arang tempurung kelapa dan raw
di permukaan dan diharapkan material.
kekerasan di permukaan juga Deny Rianggoro (2002) dengan
meningkat namun bagian dalam(inti) penelitian “Pengaruh carburizing pada
tetap ulet mild steel (baja lunak) produk
pengrecoran dengan menggunakan
Pack Carburizing arang kayu jati dengan waktu tahan 3
Dilakukan dengan cara memanaskan jam, 4 jam, dan 7 jam dengan
benda kerja di dalam kotak (case) austempering terhadap sifat fisis dan
tertutup rapat berisi bahan karburisasi. mekanis” menyipulkan bahwa setelah
Bahan karburisasi ini terdiri dari mengalami proses carburizing harga
campuran arang atau kokas dan rata-rata kekerasan mengalami
garam karbonat (sebagai energizer kenaikan dan pada pengujian
pengaktif karbon missal BaCO3). kedalaman atau ketebalan difusi
Tanpa energizer pun dapat terjadi menunjukkan bahwa semakin lama
karburisasi, waktu penahanan suhu carburizing
(925ºC),maka ketebalan difusi karbon
Normalizing akan semakin besar. Namun ketebalan
Proses pemanasan sampai fase difusi ini tidak sertamerta berbanding
austenit yang kemudian di didnginkan lurus dengan waktu penahanannya,
secara perlahan lahan dalam media melainkan akan sedikit melambat.
pendinginan udara ,hasilnya berupa Bambang Kuswanto (2010)
perlit dan ferit. “Pengaruh perbedaan ukuran butir
Arang Tempurung Kelapa-Barium
KAJIAN PUSTAKA Karbonat terhadap peningkatan
Edi Widiyono (2002) “penelitian kekerasan permukaan material Baja ST
penerapan teknologi tepat guna 37 dengan proses Pack Carburizing”.
pelaratan dan proses pack carburizing Menyimpulkan bahwa tidak ditemukan
untuk peningkatan kualitas produk pengaruh yang signifikan antara ukuran
alat-alat pertanian”. Menyimpulkan butir arang tempurung kelapa dengan
bahwa dengan adanya oven berbahan kekerasan permukaan baja St 37 yang
batubara briket sebagai sarana proses dihasilkan. Tetapi penggunaan butir
pack carburizing, produk alat-alat arang tempurung kelapa dengan ukuran
pertanian yang semula kualitasnya sebesar 0,15 mm, diperoleh harga
rendah dan beragam serta kekerasan permukaan yang tertinggi
kekerasannya mula-mula hanya dibandingkan lainnya.
sebesar 109 VHN, dapat diperbaiki
METODOLOGI PENELITIAN
Rancangan Penelitian
Pada penalitaian ini

Mulai

Studi liliteratur

Pemilihan bahan (uji komposisi kimia)

penyiapan tempat carburizing (gerabah)

Pembuatan bubuk arang dan penyiapan BaCO 3

Pembuatan specimen

Specimen untuk Specimen untuk


Carburizing Non Carburizing

Mencampurkan
arang + BaCO3

Proses pack Proses pack


carburizing T= 900 carburizing T= 900
ºC, t= 2 jam ºC, t= 4 jam

Uji Uji
Struktur Mikro Kekerasan Vickers

Analisa data dan kesimpulan

Selesai

Gambar 1. Diagram alir penelitian.


Bahan Penelitian 3. Metacut
1. Material dasar (raw materials) Alat yang digunakan untuk
Bahan yang di uji dalam penelitian memotong baja,waktu pemotongan
ini adalah baja karbon rendah (mild digunakan air sebagai media
steel), Baja karbon rendah ini pendingin.
diperoleh dari Laboratorium Teknik 4. Penghalusan permukaan dengan
Universitas Gajah Mada mesin gerinda kemudian di ampelas
berdiameter 30mm. secara bertahap mulai dengan
ampelas nomer 100, 180, 400, 600,
1000.(Semakin besar nomor
ampelas semakin halus permukaan
ampelas)
5. Autosol
Untuk pemolesan material sebelum
Gambar 2. Material dasar (raw dilakukan pengujian struktur mikro
materials) agar terlihat jelas, lebih halus,
2. Arang tempurung kelapa mengkilap dan bersih dari kotoran
3. Barium Karbonat (BaCO3) 6. Gergaji mesin
4. Semen Tahan Panas Alat yang digunakan untuk
memotong baja dari bentuk silinder
Alat Penelitian yang panjang menjadi raw.
Sedangkan alat yang di gunakan 7. Sarung tangan tahan api
adalah 8. Penjepit
1. Gerabah Untuk mengeluarkan gerabah dari
Terbuat dari tanah liat digunakan ruangan dapur pemanas yang
sebagai tempat carburizing, bersuhu tinggi.
bentuknya silinder dengan ukuran 9. Timbangan Digital
diameter dalam 8 cm dan tingginya Digunakan untuk menimbang arang
9 cm. dan barium karbonat (BaCO3).

Instalasi Penelitian
1. Pengujian Komposisi Kimia
Alat pengujian Optical Emission
Spectrometer, Pengujian dengan
menembakkan gas argon terhadap
permukaan specimen. Penembakan
Gambar 3. Gerabah dari tanah liat
dilakukan sebanyak 4 kali (4 titik),
2. Dapur pemanas sehingga akan didapat harga rata-
rata kandungan komposisinya

Gambar 4. Dapur pemanas Gambar 5. Optical emission


(Lab.Teknik UGM Yogyakarta., 2011) spectrometer
(Lab. Pol. Man. Ceper, Klaten.,2011)
2. Uji Struktur Mikro Lokasi Penelitan
Pengambilan gambar struktur Penelitian dan pengujian dilaksanakan
mikro baja dilakukan di 2 tempat yang berbeda yaitu:
menggunakan alat inverted 1) Laboratorium Politeknik Manufaktur
metallurgical microscope. Alat ini
dapat memperbesar gambar Ceper, Klaten sebagai tempat uji
struktur mikro material specimen komposisi kimia.
sehingga dapat dilihat dengan 2) Laboratoruim Teknik Universitas
jelas. Gajah Mada, Yogyakarta sebagai
tempat penelitian dan uji struktur
mikro serta uji kekerasan.

Tabel 2. Uji Komposisi spesimen dasar


CONTOH UJI
UNSUR (%)
Fe 98,0
Gambar 6. Inverted metallurgical Mn 0,748
microscope Si 0,279
(Lab.Teknik UGM. Yogyakarta., 2011) Ni 0,240
3. Uji Kekerasan Cu 0,192
Alat uji kekerasan mikro C 0,158
menggunakan micro hardness Co 0,0507
tester dengan metoda micro Nb 0,0466
Vickers. Mo 0,0299
S 0,0278
W 0,0250
V 0,0220
Zr 0,0134
Cr 0,013
Ti 0,0112
P 0,0108
Pb 0,0100
Al 0,0020
Gambar 7. Micro hardness tester Ca 0,0001
(Lab.Teknik UGM. Yogyakarta., 2011)
Sampel HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Jumlah specimen (sampel) 1. Pengujian komposisi kimia
Jumlah Specimen Pengujian komposisi kimia dilakukan
Jenis Specimen Specimen
Pengujian
Raw
Carburizing Carburizing
dengan mesin spektrum komposisi
Material kimia Optical Emission Spectrometer
2 jam 4 jam
Komposisi dan memberikan hasil pembacaan
1 buah - -
Kimia secara otomatis kandungan
Struktur komposisi kimia pada material dasar
Mikro 1 buah 1 buah 1 buah yang ditunjukkan Tabel 2.
Kekerasan
Jumlah
4 buah material
Total
Pembahasan Pengujian Kompisisi
Kimia
perlit
Dari hasil pengujian komposisi kimia
raw material termasuk golongan baja Jarak
drata-
dari d1 d2 Kekerasan
karbon rendah (<0,30%C), No tepi rata

(mm) (µm) (µm) (µm) (VHN)


1 0.10 40.0 37.5 38.75 247.0
2. Pengujian Struktur Mikro 2 0.25 39.5 38.5 39.00ferrit 243.8
Dari pengujian struktur mikro dengan 3 0.40 39.0 38.0 38.50 250.2
menggunakan Olympus Metallurgical 4 0.55 39.5 38.5 39.00 243.8
5 0.70 40.0 37.5 38.75 247.0
Microscopes diperoleh gambar struktur
mikro raw material : Gambar 10. struktur mikro, waktu tahan 247.0
6 0.85 39.0 38.5 38.75
7 1.00 39.5 39.0 39.25 240.7
carburizing 48 jam1.15
(perbesaran
39.5 39.0
20039.25
x) 240.7
9 1.30 38.5 38.0 38.25 253.5
Pembahasan Pengujian Struktur
Mikro setelah Normalizing
perlit
ferrit
Nampak pada pengujian struktur
Jarak mikro pada raw material lebih banyak
drata-
dari d1 d2 Kekerasan
No tepi rata kristal ferrit dibandingkan kristal perlit.
(mm) (µm) (µm) (µm) (VHN) Pada spesimen pack carburizing 2
1 0.10 40.0 37.5 38.75 247.0jam di bagian tepi terdapat perlit halus
2 0.25 39.5 38.5 39.00 243.8
dan sedikit ferrit hal ini disebabkan
Gambar 8. 3 Struktur0.40 mikro
39.0 38.0 material
38.50 250.2
karena material sudah di karburising,
dasar baja4 karbon 0.55 39.5
rendah 38.5 39.00
(raw 243.8pada spesimen pack carburizing 4 jam
5 0.70 40.0 37.5 38.75 247.0
material) dengan pembesaran 200 x
6 0.85 39.0 38.5 38.75 247.0juga terdapat perlit halus yang lebih
7 1.00 39.5 39.0 39.25 240.7banyak dari 2 jam dan sedikit ferrit,
8 1.15 39.5 39.0 39.25 240.7
semakin lama proses karburising
9 1.30 38.5 38.0 38.25 253.5
semakin banyak pula kandungan perlit
ferrit
yang mengakibatkan semakin tinggi
perlit
harga kekerasan.
Jarak
drata- Pada spesimen pack carburizing 2
dari d1 d2 Kekerasan
No tepi rata
dan 4 jam dibagian transmisi terdapat
(mm) (µm) (µm) (µm) (VHN)
ferit lebih banyak dari pada perlit. Hal ini
1 0.10 40.0 37.5 38.75 247.0
disebabkan difusi atom karbon masuk
2 0.25 39.5 38.5 39.00 243.8
3 0.40 39.0 38.0 38.50
kedalam
250.2
sampai kebagian transisi.
4 0.55 39.5 38.5 39.00 243.8
5 0.70 40.0 37.5 38.75 247.0
Gambar 9. Struktur mikro,waktu tahan
6 0.85 39.0 38.5 38.75 247.0
carburizing 2 jam (perbesaran 200 x)
7 1.00 39.5 39.0 39.25 240.7
8 1.15 39.5 39.0 39.25 240.7
9 1.30 38.5 38.0 38.25 253.5
3. Hasil Pengujian Kekerasan Tabel 5 Harga Kekerasan spesimen
Kekerasan permukaan material di uji pack carburizing 4 jam .
dengan menggunakan menggunakan Jarak
drata-
dari d1 d2 Kekerasan
metode mikro Vickers. Pada uji mikro No rata
tepi
Vickers menggunakan 9 titik sampel, (mm) (µm) (µm) (µm) (VHN)
beban (P) sebesar 200 kgf, jarak 150 1 0.10 37.5 37.5 37.50 263.7
dan waktu pembebanan 5 detik. 2 0.25 38.0 37.0 37.50 263.7
Pengukuran ini dimulai dari sisi terluar 3 0.40 38.0 37.0 37.50 263.7
dengan jarak 0,10 mm kemudian jarak 4 0.55 43.5 40.0 41.75 212.8
5 0.70 47.0 45.0 46.00 175.3
antara titik 2 dengan titik-titik
6 0.85 49.0 47.0 48.00 161.0
berikutnya masing-masing 0,15 mm. 7 1.00 51.5 52.0 51.75 138.5
Hasil kekerasan pada normalizing 8 1.15 53.0 51.0 52.00 137.2
dapat dilihat pada table berikut ini: 9 1.30 53.0 51.0 52.00 137.2

Tabel 3. Harga kekerasan spesimen


Raw Material Tabel 6 Harga Kekerasan raw material
,pack karburising 2jam,4jam
Jarak
dari d1 d2 drata-rata Kekerasan
No tepi Harga Kekerasan
(mm) (µm) (µm) (µm) (VHN) Jarak
1 0.10 40.0 37.5 38.75 247.0
dari
No carburi carburizi
tepi raw
2 0.25 39.5 38.5 39.00 243.8 zing ng
material
3 0.40 39.0 38.0 38.50 250.2 2 jam 4 jam
4 0.55 39.5 38.5 39.00 243.8 (mm) (VHN) (VHN) (VHN)
5 0.70 40.0 37.5 38.75 247.0
1 0,10 247,0 250.2 263.7
2 0,25 243,8 250.2 263.7
6 0.85 39.0 38.5 38.75 247.0
3 0,40 250,2 191.6 263.7
7 1.00 39.5 39.0 39.25 240.7 4 0,55 243,8 166.1 212.8
8 1.15 39.5 39.0 39.25 240.7 5 0,70 247,0 135.9 175.3
9 1.30 38.5 38.0 38.25 253.5 6 0,85 247,0 123.7 161.0
7 1,00 240,7 122.6 138.5
8 1,15 240,7 117.2 137.2
9 1,30 253,5 116.2 137.2
Tabel 4.Harga Kekerasan spesimen
pack carburizing 2 jam .
Jarak 350
drata-
dari d1 d2 Kekerasan 300
No rata
tepi 250
Kekerasan (HVN)

(mm) (µm) (µm) (µm) (VHN) 200


Raw
1 0.10 39.0 38.0 38.50 250.2 150
Material

2 0.25 40.0 37.0 38.50 250.2 100


Carburizi
ng 2 Jam
3 0.40 47.0 41.0 44.00 191.6 50
Carburizi
ng 4 Jam
4 0.55 51.5 43.0 47.25 166.1 0

5 0.70 54.0 50.5 52.25 135.9 0.00 0.50 1.00 1.50

6 0.85 57.5 52.0 54.75 123.7 Jarak (mm)

7 1.00 55.0 55.0 55.00 122.6


Grafik 11. kekerasan pada spesimen
8 1.15 56.5 56.0 56.25 117.2
raw material, pack carburizing 2 jam
9 1.30 60.0 53.0 56.50 116.2
dan pack carburizing 4 jam.
KESIMPULAN PERSANTUNAN
Setelah melakukan analisa dapat Banyak pihak yang turut berperan
diambil kesimpulan sebagai berikut: membantu penulis dalam penelitian ini,
1. Dari hasil pengujian komposisi sehingga kami mengucapkan terima
kimia raw material termasuk kasih khususnya kepada :
golongan baja karbon rendah
(<0,30%C). Baja tersebut memiliki a. Bapak Ir. Supriyono, MT, Ph.D MT
kadar Karbon (C) sebesar 0,158%. selaku Pembimbing Utama dalam
2. Pengujian struktur mikro raw pengerjaan Tugas Akhir ini.
material lebih banyak kristal ferrit b. Bapak Muh. Alfatih Hendrawan,
dibandingkan kristal perlit. pack ST.,MT selaku pembimbing
carburizing 2 jam di bagian tepi Pendamping dalam pengerjaan
terdapat perlit halus dan sedikit Tugas Akhir ini.
ferrit. Pack carburizing 4 jam di c. Bapak Lilik ST, MT selaku
bagian tepi terdapat perlit halus pembimbing pada pengujian di
dan sedikit ferrit.
3. Pengujian kekerasan pada raw laboratorium Diploma Teknik Mesin
materials memiliki nilai kekerasan UGM.
Vickers sebasar 247.0 VHN. d. Bapak Basuki selaku operator alat
carburizing 2 jam pada titik ke dua spektrometer pada pengujian
mengalami kenaikan dengan nilai komposisi kimia di laboratorium
250,2 VHN. Spesimen carburizing Politeknik Manufaktur Ceper, Klaten.
dengan waktu tahan 4 jam
mengalami kenaikan dengan nilai
kekerasan 263,7 VHN.
DAFTAR PUSTAKA

1. Amstead,BH.,Ostwald,PF.,dan Begeman,ML.,1995 teknologi mekanik jilid 1,edisi


ketujuh,terj.Djaprie S.,Erlangga ,jakarta.

2. Edi wiyono(2002) .penerapan teknologi tepat guna 3 arif nugroho (2002)


pengaruh carburizing dan arang cangkang kelapa

3. Deni rianggoro (2002) pengaruh carburizing pada mild steel baja pengecoran
dengan menggunakan arang kayu jati.

4. Bambang kuswanto (2010) pengaruh perbedaan ukuran butir a rang tempurung


kelapa-Barium karbonatterhadap peningkatan kekerasan permukaan material
baja st 37 dengan proses pack Carburizang

Anda mungkin juga menyukai