Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada zaman modern ini, manusia mendapatkan segala kemudahan dalam


memperoleh apa yang mereka butuhkan. Kebutuhan sehari-hari dapat terpenuhi
dan tersedia dengan mudah. Segala kemudahan tersebut tidak terlepas dari campur
tangan para ilmuwan atau saintis. Perkembangan sains dan teknologi memicu para
ilmuwan untuk terus mengembangkan dan membuat segala variasi produk atau
jasa demi memenuhi kebutuhan hidup manusia. Salah satu cara yang dilakukan
para ilmuwan adalah dengan menggunakan prinsip bioteknologi. Salah satu
contoh bioteknologi modern adalah mengembangkan tumbuhan kapas yang tahan
terhadap serangga (insect resistence). Tidak hanya ilmuwan, masyarakat umum
sebetulnya telah menggunakan atau mengkonsumi produk bioteknologi yang
tersedia di pasaran yang biasa dikonsumsi sehari-hari. Tempe, roti, dan yoghurt
merupakan beberapa produk hasil bioteknologi konvensional. Akan tetapi, mereka
belum mengetahui prinsip dasar apa yang digunakan sehingga dapat terbentuk
produk sedemikian rupa. Oleh karena itu, pada makalah ini akan dijelaskan
mengenai pengertian bioteknologi, perkembangan bioteknologi dari konvensional
hingga modern, dan potensi-potensi bioteknologi pada tumbuhan, hewan, juga
mikroba.
Istilah bioteknologi pertama kali dikemukakan oleh Karl Ereky, seorang
insinyur Hongaria pada tahun 1917 untuk mendeskripsikan produksi babi dalam
skala besar dengan menggunakan bit gula sebagai sumber pakannya (Suwanto
dalam Ahmad, 2014: 13). Bioteknologi berasal dari kata Bios: hidup, Teuchos:
alat, dan Logos: ilmu sehingga bioteknolgi dapat diartikan sebagai cabang ilmu
yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-
lain) maupun produk dari makhluk hidup (protein bioaktif, enzim, vitamin, asam
basa organik, alkohol, dan lain-lain) dalam proses produksi untuk menghasilkan
barang dan jasa. Berdasarkan definisi dan pengertian tersebut, maka bioteknologi
secara holistik adalah suatu poses yang unsur-unsurnya adalah input sebagai
bahan kasar yang akan diolah, proses sebagai mekanisme pengolahan, dan output

1
sebagai produknya. Produk-produk bioteknologi, sangat erat dengan
perkembangan bioteknologi pada zamannya. Era bioteknologi dapat dibagi
menjadi era pra pasteur, era pasteur, era antibiotika, era pasca antibiotika, dan era
boteknologi modern (Ahmad, 2014:13-15).

Kemajuan dan perkembangan bioteknologi tidak dapat terlepas dari


kemajuan dan dukungan ilmu-ilmu dasar seperti mikrobiologi, biokimia, biologi
molekuler, dan genetika. Perkembangan bioteknolgi moderen tidak lepas dari
perkembangan bioteknologi molekular yang didorong oleh pengetahuan tentang
biologi sel dan molekular. Bioteknologi moderen lahir pada awal tahun 70 an
diawali dengan inovasi para ilmuwan Amerika Serikat (AS) mengembangkan
teknologi DNA rekombinan. Perkembangan bioteknologi moderen tidak lepas dari
perkembangan bioteknologi molekular yang didorong oleh pengetahuan tentang
biologi sel dan molekular (Ahmad, 2014:17).

Pada dasarnya, bioteknologi adalah proses transformasi dengan memanfaatkan


pengetahuan biologi, biokimia, mikrobiologi, biologi molekuler, biofarmasi, dan
kemajuan rekayasa dala sebuah penelitian memakai sel hidup yang akan
membawa penemuan baru dan pemecahan masalah di berbagai bidang kehidupan
manusia (Ahmad, 2014: 17). Penggabungan bioteknologi dengan ilmu yang lain
mampu melahirkan cabang ilmu baru yang bisa bermanfaat bagi kehidupan tidak
hanya manusia, tetapi juga tumbuhan dan hewan.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Mengetahui tentang prinsip-prinsip Bioteknologi.
2. Mengetahui keterkaitan Bioteknologi dengaan bidang-bidang ilmu lainnya
yang terdapat pada artikel jurnal.
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini adalah :
Agar pembaca dapat mengetahui tentang prinsip dari Bioteknologi serta
dapat mengetahui keterkaitan Bioteknologi dengan bidang ilmu lainnya
tang terdapat pada artikel jurnal.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Prinsip Dasar Bioteknologi


Ada beberapa proses yang merupakan prinsip dasar dari bioteknologi,
yaitu fermentasi, seleksi dan persilangan, analisa genetik, kultur jaringan,
rekombinasi DNA, dan analisa DNA.

1. Fermentasi
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan
anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk
respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang
mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan
tanpa akseptor elektron eksternal.
Fermentasi merupakan proses dasar untuk mengubah suatu bahan menjadi
bahan lain dengan cara sederhana dan dibantu oleh mikroorganisme. Proses
fermentasi ini merupakan bioteknologi sederhana dan sudah dikenal sejak jaman
dahulu. Contohnya pembutan roti, minuman anggur, yoghurt, tuak dan sake.

2. Seleksi dan Persilangan


Proses seleksi dilakukandenganmemenipulasi DNA yang ada pada
mikroba, tanaman, atau hewan agar menjadi mikroba, tanaman, atau hewan
dengan sifat yang lebih baik sehingga apabila disilangkan akan menjadi bibit
unggul yang baik untuk masa depan. Contohnya, ayam Leghorn, sapiayrshire.
3. AnalisaGenetik
Proses ini mempelajari ciri atau sifat dan gen makhluk hidup dari generasi ke
generasi untuk mendapatkan sifat atau ciri yang unggul serta interaksi antara gen
dan lingkungan agar menghasilkan keturunan yang baik.

4. KulturJaringan
Kultur jaringan atau biakan jaringan merupakan teknik pemeliharaan jaringan
atau bagian dari individu secara buatan (artifisial). Yang dimaksud secara buatan
adalah dilakukan di luar individu yang bersangkutan. Karena itu teknik ini sering

3
kali disebut kultur in vitro, sebagai lawan dari in vivo. Dikatakan in vitro (bahasa
Latin, berarti "di dalam kaca") karena jaringan dibiakkan di dalam tabung
inkubasi atau cawan Petri dari kaca atau material tembus pandang lainnya. Kultur
jaringan secara teoretis dapat dilakukan untuk semua jaringan, baik dari tumbuhan
maupun hewan (termasuk manusia) namun masing-masing jaringan memerlukan
komposisi media tertentu.

5. Rekombinasi DNA
Proses transfer segmen DNA darisatuorganismeke DNA organism lain
dinamakan rekombinasi DNA. Kedua organism itu dapat saja tidak memiliki
hubungan atau kekerabatan. Contohnya, penyisipan gen manusia pada bakteri
Bacillus thuringiensis sehingga bakteri tersebut dapat memproduksi insulin.
Rekombinasi merupakan hasil teknologi atau rekombinasi DNA di
laboratorium.Dengan teknologi DNA dapat diproduksi atau dibuat fragmen DNA
tertentu. Enzim digunakan untuk memotong fragmen DNA dan menempelkan
fragmen DNA ketempat yang diinginkan. Enzim restriksi digunakan untuk
memotong fragmen DNA menjadi fragmen-fragmen. Sementara enzim DNA
ligase menyambungkan antar fragmen DNA.Dengan pemotongan dan
penyambungan kembali bagian yang diinginkan dapat didesain urutan DNA
sesuai kode yang diinginkanatau gen yang diinginkan.

6. Analisis DNA
Proses reaksirantai polymerase sehinggadapatmembuat kopi (salinan) dari
DNA. Proses ini berguna untuk memetakan DNA sehingga dapat diketahui
dengan pasti DNA dari satu organism untuk menentukan genetic keturunannya.
Teknik ini biasanya digunakan untuk mendapatkan atau mengenali DNA dari
korban – korban kecelakaan yang sulit di identifikasi oleh tim forensik.
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup
(bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim,
alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Dewasa ini,
perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari pada biologi semata, tetapi juga
pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain, seperti biokimia, komputer,

4
biologimolekular, mikrobiologi, genetika, kimia, matematika, dan lain sebagainya.
Dengan kata lain, bioteknologi adalah ilmu terapan yang menggabungkan
berbagai cabang ilmu dalam proses produksi barang dan jasa.

2.2 Keterkaitan Bioteknologi dengan Bidang Keilmuan Lainnya

A. Jurnal yang Membahas tentang Keterkaitan Bioteknologi dengan


Ilmu Kimia
Ilmu kimia merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam yang mempelajari
penyusun suatu materi, perubahannya menjadi zat lain serta energi yang terlibat
dalam perubahannya. Keterkaitan antara bioteknologi dan ilmu kimia adalah
dalam bioteknologi memerlukan beberapa proses dan prosedur secara kimiawi
serta menggunakan senyawa-senyawa, zat-zat dan bahan-bahan yang bersifat
kimia. Seperti pada salah satu prinsip bioteknologi yaitu kultur jaringan yang
memerlukan atau menggunakan bahan kimia serta menggunakan proses yang
kimiawi.
Contohnya pada jurnal yang berjudul “ Peranan Zat Pengatur Tumbuha dalam
Perbanyakan Tanaman melalui Kultur Jaringan”. Merupakan Jurnal AgroBiogen
Vol: 7 No.1 oleh Endang G. Lestari yang diterbitkan pada 1 Maret 2011. Pada zat
pengatur tubuh digunakan beberapa bahan kimia seperti sitokinin dan auksin yang
menggunakan teknik kultul jaringan.
Zat pengatur tumbuh terdiri dari golongan sitokinin dan auksin. Auksin
mempunyai peran ganda tergantung pada struktur kimia, konsentrasi dan jaringan
tanaman yang diberikan perlakuan. Pada umumnya auksin digunakan untuk
menginduksi pembentukan kalus, kultur suspensi, dan akar, yaitu dengan memacu
pemanjangan dan pembelahan sel di dalam jaringan kambium. Untuk memacu
pembentukan kalus embriogenik dan struktur embrio somatik seringkali auksin di
perlukan dalam konsentrasu yang relatif tinggi (Endang, 2011: 64).
Penggunaan zat pengatur tumbuh dalam kultur jaringan digunakan untuk
pembentukan tunas oleh sitokinin (BA atau Kinetin), untuk pembentukan kalus
menggunakan auksin 2,4-D dan untuk pembentukan akar menggunakan auksin
(IAA, IBA, atau NAA). Pada tanaman tertentu sring pula digunakan kombinasi

5
sitokinin dan auksin tergantung tujuan pembentukan tunas, akar atau kalus.
Penimbangan sitokinin terhadap auksin atau sebaliknya dapat mengarahkan proses
morfologeness. Untuk regenerasi melalui jalur embriogenesis somatik diperlukan
beberapa tahapan dengan menggunakan konsentrasi zat pengatur tumbuh yang
berbeda. Untuk pembentukan kalus embriogenik umumnya digunakan auksin kuat
seperti 2,4-D. untuk tahap berikutnya konsentrasi auksin diturunkan dan pada
tahapan pendewasaan digunakan sitokinin (Endang, 2011: 66)

B. Jurnal yang Membahas Tentang Keterkaitan Bioteknologi dengan


Rekayasa Biokimia
lmu rekayasa adalah tempat bercampurnya berbagai pengetahuan untuk
diaplikasikan menjadi produk yang membantu kehidupan manusia. Produk
rekayasa alat komunikasi tidak terlepas dari perkembangan pola komunikasi,
penemuan di bidang elektronika, perkembangan ilmu desain visual dan
kewirausahaan.
Biokimia merupakan pemahaman bentuk dan fungsi biologis dari sudut
pandang kimia. Biokimia adalah kimia makhluk hidup atau kimia dari bahan-
bahan dan proses-proses yang terjadi dalam tubuh makhluk hidup; sebagai upaya
untuk memahami proses kehidupan dari sisi kimia. Biokimia merupakan ilmu
yang mempelajari struktur dan fungsi komponen selular, seperti protein,
karbohidrat, lipid, asam nukleat, dan biomolekul lainnya. Saat ini biokimia lebih
terfokus secara khusus pada kimia reaksi termediasi enzim dan sifat-sifat protein.
Biokimiawan mempelajari molekul dan reaksi kimia terkatalisis oleh enzim yang
berlangsung dalam semua organisme. Contohnya yaitu yang terdapat pada Jurnal
Ilmiah Faktor Exacta yang berjudul “ Peranan Bioteknologi dalam Mengatasi
Multikrisis” Vol.3 No.2 Tahun 2010.
Pada prinsipnya cloning DNA merupakan proses penggandaan jumlah DNA
rekombinan melalui proses perkembangbiakan sel bakteri. Kegiatan ini dilakukan
dengan memasukkan DNA rekombinan yang dihasilkan dari proses
penggabungan gen ke dalam sel bakteri. Selanjutnya sel ini diinkubasi pada suhu
optimal sehingga sel dapat berkembangbiak secara eksponensial (Muladno 2010).

6
Banyak orang yang menganggap kalau kloning merupakan suatu hal yang
melanggar etika. Namun dibalik itu, kloning memiliki banyak kegunaan, seperti
dalam melestarikan jenisnya pada manusia, kloning dapat dilakukan jika ada
pasangan tidak subur ingin memiliki keturunan. Kloning pada bayi manusia tetap
memanfaatkan material genetik dari kedua orang tuanya. Secara sederhana,
caranya dengan memasukkan materi genetik tersebut dengan menginjeksi dari
ayah ke sel telur ibu. Kemudian materi genetik ini akan dicangkokkan ke dalam
rahim. Kekuatan dari teknologi ini adalah akan membantu pasangan yang tidak
memiliki alternatif lain untuk melakukan reproduksi dan ingin memiliki anak
mereka sendiri secara biologis. Jadi, tidak akan ada satu pun sel telur atau sperma
dari orang lain.
Jika bicara tentang keragaman, mungkin kloning ini akan bisa memberikan
manfaat. Kloning bisa dilakukan khusus untuk menyelamatkan hewan langka,
beberapa spesies unik dan eksotik dalam khasanah keanekaragaman hayati agar
tidak punah. Karena jika ingin spesies hewan yang langka tersebut tidak cepat
punah dan tetap lestari, berarti di sini dibutuhkan adanya kemiripan atau
kesamaan dengan spesies langka tersebut atau harus sama persis. Jadi, ada satu
pemecahan yang bisa terpecahkan di sini dari ditemukannya proses kloning.
Agaknya memang penerapan teknologi kloning cukup menjanjikan untuk
melindungi dan memperbanyak spesies punah. Bisa saja hewan-hewan kloning ini
dilahirkan lebih dahulu di kebun binatang sampai habitat mereka dapat diperbaiki.
Jika semua siap hewan liar ‘kloning’ ini dapat diperkenalkan ke dunia aslinya.
Kekuatan utama dari kloning ialah terbukanya peluang menyisipkan gen-gen
unggul ke spesies yang tersisa. Inilah yang juga ditawarkan tentang manfaat lain
dari kloning. Melalui permainan genetik para ilmuwan mampu menciptakan
beragam spesies makhluk hidup lain. Sekarang misalnya, dengan cara yang relatif
mudah manusia dapat memindahkan sebuah gen yang terdapat dalam sel seekor
tikus ke dalam DNA dari sel tanaman selada.

7
Selain itu jika yang dikloning adalah sapi, maka sapi kloning bisa saja
disisipkan gen yang dapat menghasilkan susu dengan protein yang berlimpah dan
sebagainya. Saat ini pun sudah dihasilkan hewan kloning untuk keperluan pengobatan
‘pharming’. Antibodi ini dihasilkan dari sapi kloning yang dalam proses rekayasa
genetika telah disisipkan gen antibodi yang unggul dan dapat menangkal racun
Clostridium botulinum. Jadi, semua kegiatan yang berkaitan dengan Bioteknologi
khususnya kloning dapat bermanfaat asalkan kita bisa memilah dan menggunakannya
atau menerapkannya dengan benar.
Yang namanya Bioteknologi selalu melibatkan penggunaan mikroorganisme
hidup atau senyawa yang dihasilkan dari mikroba tersebut. Namun, jangan takut akan
kesulitan untuk mendapatkannya atau malah kehabisan mikroba hidup karena
mikroba dapat ditemukan di hampir semua tempat seperti di tanah, batu, perairan,
sampai tempat-tempat yang tidak layak bagi makhluk hidup pun seperti di kawah
yang begitu panas, air yang begitu dingin dan membeku, ternyata mikroba masih bisa
ditemukan hidup di tempat ekstrim seperti itu. Dan populasi mikroba di alam ini
dapat dikatakan begitu besar. Jadi, begitu besar pula input atau sarana yang dapat kita
gunakan jika kita mau terjun ke Bioteknologi. Apalagi Indonesia yang dikenal
memiliki kekayaan alam yang begitu berlimpah, haruslah dapat diimbangi dengan
pengelolaan sumber daya alam dengan Bioteknologi yang sudah lama telah
berkembang di masyarakat.
Bioteknologi akan banyak bergantung pada bahan yang dapat diperbarui dan
didaurulang, sehingga lebih memenuhi kebutuhan di Negara Indonesia, dimana energi
akan semakin mahal dan terbatas persediaannya. Hal inilah yang menjadi salah satu
alasan mengapa Bioteknologi telah mendapat begitu banyak perhatian selama dekade
terakhir ini. Dan disinilah merupakan peran dari bioteknologi yang dinilai dapat turut
mengatasi multikrisis di Indonesia. Peranannya ini diramalkan dapat meningkatkan
kualitas manusia dan mampu menyediakan lapangan kerja, pangan, dan energi yang
diperlukan manusia pada masa mendatang (Rina, 2010: 164)

8
C. Jurnal yang Membahas Tentang Keterkaitan Bioteknologi dengan Ilmu
Biokimia
Biokimia merupakan pemahaman bentuk dan fungsi biologis dari sudut pandang
kimia. Biokimia adalah kimia makhluk hidup atau kimia dari bahan-bahan dan
proses-proses yang terjadi dalam tubuh makhluk hidup; sebagai upaya untuk
memahami proses kehidupan dari sisi kimia. Biokimia merupakan ilmu yang
mempelajari struktur dan fungsi komponen selular, seperti protein, karbohidrat, lipid,
asam nukleat, dan biomolekul lainnya. Saat ini biokimia lebih terfokus secara khusus
pada kimia reaksi termediasi enzim dan sifat-sifat protein. Biokimiawan mempelajari
molekul dan reaksi kimia terkatalisis oleh enzim yang berlangsung dalam semua
organisme. Contohnya terdapat pada jurnal Ilmu alam dan Lingkungan yang berjudul
“ Produksi dan Karakterisasi Enzim Kitnase dari Bakteri Kitinolitik Asal Kerang
Anadara Granosa” oleh Nur Haedar dkk Tahun 2017.
Secara umum enzim sering digunakan dalam proses produksi dibidang industri
pangan, farmasi dan industri kimia lainnya. Enzim yang digunakan pada umumnya
diisolasi dari bakteri. Penggunaan enzim dalam proses produksi dapat meningkatkan
efisiensi yang kemudian meningkatkan jumlah produksi. Bidang bioteknologi industri
mengembangkan teknologi dan bioproses dengan segala ilmu pendukungnya, seperti
mikrobiologi, rekayasa genetika, biokimia atau ilmu pendukung lainnya. Bioproses,
yang didalamnya meliputi bidang produksi antara lain antibiotika, asam amino,
pengendalian limbah, ataupun enzim (Marina, 2008).
Enzim merupakan kelompok protein yang berperan penting dalam aktivitas
biologi. Enzim berfungsi sebagai katalisator yang dapat mengatur reaksi tertentu
sehingga dalam keadaan normal tidak terjadi penyimpangan hasil reaksi. Karena
enzim mengkatalisator reaksi-reaksi tanpa mengubah struktur reaksi tersebut
sehingga enzim biasa disebut biokatalisator (Rachmawaty dan Madihah, 2013).
Aplikasi enzimatik pada industri saat ini sedang berkembang dan enzim menjadi
primadona karena aplikasinya dalam berbagai bidang industri antara lain industri
makanan, minuman, industri tekstil, industri kulit dan kertas serta industri farmasi.

9
Deputi Bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi (2015) mengatakan bahwa saat ini, baru ada satu pelaku
industri yang mulai memproduksi enzim yaitu enzim protease yang digunakan di
industri penyamakan dan akan.Besarnya kebutuhan akan enzim di Indonesia,
terutama bagi industri, mendorong BPPT melakukan berbagai upaya dalam
pemenuhan enzim (Deputi, 2015).
Kitinase adalah enzim yang mendegradasi kitin menjadi N- asetilglukosamin.
Degradasi kitin dapat dilakukan oleh organisme kitinolitik dengan melibatkan enzim
kitinase. Organisme pendegradasi kitin diantaranya adalah dari kelompok bakteri.
Bakteri yang dilaporkan memiliki aktivitas kitinolitik adalah Vibrio furnissi, Serratia
marcescens, Bacillus circulans dan Pseudomonas aeruginosa (Muharni, 2010).
Aktivitas kitinase dari bakteri kitinolitik sangat potensial digunakan sebagai agen
pengendalian hayati terhadap jamur patogen maupun serangga hama. Ada beberapa
faktor utama yang mempengaruhi aktivitas enzim adalah konsentrasi enzim, substrat,
senyawa inhibitor dan aktivator, pH serta temperatur lingkungan. Berdasarkan uraian
diatas maka akan dilakukan penelitian tentang produksi dan karakterisasi enzim
kitinase dari bakteri kitinolitik asal kerang Anadara granosa (Nur, 2017: 14)

D. Jurnal yang Membahas Tentang Keterkaitan Bioteknologi dengan


Teknik Kimia

Teknik adalah sekumpulan gagasan yang didapatkan dari studi tertentu yang
sengaja dibuat demi kemudahan manusia dalam menjalankan aktivitasnya. Teknik
biasanya dibuat secara rinci oleh orang – orang yang ahli di bidangnya. Menurut
sebagian ahli, manusia pada dasarnya telah dibekali dengan kemampuan teknik sejak
lahir bahkan jauh sebelum istilah teknik ditemukan. Manusia diciptakan dilengkapi
dengan akal pikiran yang dapat berkembang tanpa ada batasnya. Pikiran manusia
normalnya selalu mencari jalan termudah dan jalan tercepat. Manusia normalnya
ingin mendapatkan segala sesuatunya dengan lebih cepat dan juga lebih mudah, dan

10
otak manusia merespon keinginan ini dengan berbagai macam pemikiran yang
berujung pada penemuan-penemuan di dunia ilmu pengetahuan dan teknologi.

Dalam proses perkembangannya, manusia biasanya menerapkan sistem trial error


untuk bisa mendapatkan teknik atapun cara tertentu yang bisa mempermudah
aktivitasnya. Setelah dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang, aktivitas
trial error pun semakin dikurangi dan manusia mulai menggunakan apa yang telah
mereka temukan sebelumnya sebagai bahan acuan dan landasan dalam membuat
berbagai macam temuan-temuan baru lainnya. Hingga saat ini dunia teknik terus
mengalami perkembangan setiap harinya melalui berbagai macam inovasi baru di
bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Saat ini, ruang lingkup teknik juga sudah
semakin luas dan menyebar di seluruh aspek kehidupan manusia.

Ilmu kimia merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam yang mempelajari
penyusun suatu materi, perubahannya menjadi zat lain serta energi yang terlibat
dalam perubahannya. Keterkaitan antara bioteknologi dan ilmu kimia adalah dalam
bioteknologi memerlukan beberapa proses dan prosedur secara kimiawi serta
menggunakan senyawa-senyawa, zat-zat dan bahan-bahan yang bersifat kimia.
Seperti pada salah satu prinsip bioteknologi yaitu kultur jaringan yang memerlukan
atau menggunakan bahan kimia serta menggunakan proses yang kimiawi. Teknik
kimia (Inggris: chemical engineering) adalah cabang ilmu teknik atau rekayasa yang
mempelajari pemrosesan bahan mentah menjadi barang yang lebih berguna, dapat
berupa barang jadi ataupun barang setengah jadi.

Upaya penanganan sampah limbah rumah tangga secara terpadu, melibatkan


warga secara keseluruhan untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat,
sekaligus sebagai kegiatan ekonomi warga untuk mengasilkan pendapatan tambahan
dan memberikan peluang lapangan kerja dan usaha baru. Upaya penanganan sampah
secara terpadu dan sekaligus dapat menguntungkan secara ekonomi, perlu dikaji

11
secara komperehensip melalui sebuah penelitian. Penelitian yang akan dilakukan ini,
merupakan jenis penelitian pengembangan dari penelitian-penelitian sejenis
sebelumnya oleh beberapa peneliti pendahulu. Misalnya penelitian yang dilakukan
oleh Endah Djuwendah (2004), tentang keragaman sosial ekonomi usaha daur ulang
dan pengomposan sampah di Kotamadya Bandung, menyimpulkan bahwa usaha
pengkomposan sampah organik mempunyai titik impas tercapai saat produksi
kompos 19.909,86 Kg dengan potensi pendapatan Rp 20.652.419.
Usaha daur ulang dan pengkomposan sampah dapat menurunkan volume sampah
yang harus dikelola sekitar 41,65% atau 3062,64 m3 per hari dan menghemat biaya
pengelolaan sampah Rp. 15.177.556 per hari. Penelitian lain yang dilakukan oleh
BPPT melalui Pusat Pengkajian dan Penerapan Teknologi Lingkungan
mengembangkan konsep yang diberi nama Zero Waste. Konsep ini salah satunya
menyebutkan bahwa, dengan penerapan teknologi secara terpadu akan berkembang
pula satu model pengelolaan sampah dalam bentuk industri kecil daur ulang yang
dilakukan masyarakat sebagai mitra pemerintah daerah dalam pelayanan kebersihan.
Adapun posisi penelitian yang dilakukan ini adalah sebagai penelitian
pengembangan. Yang membedakan penelitian ini dengen penelitian sebelumnya,
antara lain bahwa teknologi yang digunakan untuk pengkomposan sampah dalam
penelitian ini menggunakan model Komposter Elektrik. Model pengkomposan ini
dapat digunakan untuk pengolahan kompos dengan skala sedang dengan perolehan
yang dihasilkan berupa kompos padat dan sekaligus bisa menghasilkan pupuk cair.
Penggunaan daya listrik sebesar kurang lebih 1 PK dengan sumber tegangan 380/220
Volt, yang dibutuhkan terutama pada saat awal pencampuran pembuatan kompos dan
di saat pengambilan (panen) pupuk cair. Koomposter model elektrik ini, selain
menghasilkan kompos padat juga menghasilkan kompos cair yang mudah dan sangat
praktis dalam penggunaannya (Mutaqin, Totok, 2010: 3)

12
E. Jurnal yang Membahas Tentang Keterkaitan Bioteknologi dengan Ilmu
Mikrobiologi

Mikrobiologi adalah sebuah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari


mikroorganisme. Objek kajiannya biasanya adalah semua makhluk (hidup) yang
perlu dilihat dengan mikroskop, khususnya bakteri, fungi, alga mikroskopik,
protozoa, dan Archaea. Fermentasi Alkohol – Alkohol adalah satu jenis zat yang
dapat melemahkan dan memperlambat dari fungsi-fungsi vital tubuh. Sifat pada
alkohol yang depresan dapat membuat cadel, kemampuan presepsi terganggu, dan
gerakan tubuh goyah. Walau begitu, dalam pembuatan alkohol ada yang disebut
dengan fermentasi alkohol untuk membuat ekstrak ragi yang ada pada alkohol.

F. Jurnal yang Membahas Tentang Keterkaitan Bioteknologi dengan Ilmu Biologi

Biologi merupakan ilmu alam yang mempelajari tentang kehidupan, serta


organisme hidup, termasuk didalamnya berupa struktur, evolusi, persebaran, fungsi,
pertumbuhan, serta taksonominya. Ilmu biologi yang modern saat ini sangat luas,
eklektik, dan terdiri atas maca-macam cabang ilmu biologi, serta subdisiplin.

Isolasi DNA Kromosom


Metode ini adalah contoh metode alkalyne lysis. Isolasi kromosom bakteri
dimulai dengan menginokulasi biakan pada media Luria Broth dengan kondisi 37 °C
selama 18 jam, lalu suspensi bakteri disentrifugasi pada 8000 rpm selama 2 menit.
Kemudian supernatan dibuang hingga bersih dan pelet diresuspensi dengan
penambahan 400 µL bufer Tris-EDTA 1X. Suspensi bakteri ditambahkan dengan 100
µL lisozim 50 mg/mL, selanjutnya diinkubasi dengan kondisi 37 °C selama 1 jam dan
setiap 15 menit tabung di-flip. Lalu suspensi bakteri ditambahkan dengan 150 µL
SDS 10% dan di-flip, serta ditambahkan 10 µL Proteinase K 10 mg/mL. Selanjutnya
suspensi bakteri diinkubasi pada suhu 37 °C selama 1 jam dan setiap 15 menit tabung
di-flip. Ke dalam suspensi ditambahkan 100 µL NaCl 5 M dan 100 µL CTAB 10%

13
untuk mengikat protein sehingga DNA terpisah dari protein, kemudian tabung di-
flip.[3] Suspensi diinkubasi dengan kondisi 65 °C selama 20 menit, dan ditambahkan
200 µL P:C:I yang terdiri dari phenol yang berfungsi untuk degradasi protein. Dan
juga terdiri dari kloroform untuk degradasi lemak, dan isoamil alkohol sebagai anti
buih. Lalu dibolak-balik. Kemudian suspensi disentrifugasi 10000 rpm selama 10
menit. Sebanyak 500 µL lapisan atas diambil dan dipindahkan ke tabung baru, lalu
sebanyak 500 µL C:I ditambahkan ke tabung baru. Suspensi kembali disentrifugasi
pada 10000 rpm selama 10 menit, dan lapisan atas sebanyak 300 µL diambil dan
dipindahkan ke tabung baru. Selanjutnya isopropanol dingin sebanyak 300 µL
ditambahkan ke tabung baru tersebut. Suspensi diinkubasi dengan kondisi -20 oC
selama 1 jam, kemudian disentrifugasi pada 10000 rpm selama 10 menit. Lalu pelet
ditambahkan dengan 700 µL etanol 70% kemudian di-spin selama 10 detik. Etanol
dibuang dan tabung dikeringkan dalam inkubator dengan kondisi 37 °C, dan pelet
diresuspensi dengan 50 µL ddH2O kemudian diinkubasi dengan kondisi 37 °C.

14
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari uraian di atas maka dapat diambil kesimpulan :
Prinsip bioteknologi yaitu salah satunya adalah kultur jaringan. Keterkaitan
bioteknologi dengan bidang ilmu lainnya yaitu ilmu kimia, biokimia, rekayasa
biokimia, teknik kimia, ilmu mikrobiologi dan ilmu biologi.

15
DAFTAR PUSTAKA

Wulan, Nur.2015.”Pengertian dan Prinsip Dasar, Perkembangan, serta Potensi Biot


eknologi”. (online) https://www.academia.edu/12814725/prinsip-biotek.

Ahmad, A.2014. “Laporan Hibah Penulisan Buku Ajar: Biotek Dasar”.Makassar: Un


iversitas Hasanuddin.

Rayruku,Husni.2012.”Prinsip Dasar Biotek”.(online) https:///www.academia.edu/303


8255/prinsip-Daar-Bioteknologi.

Lestari, G, Endang.2011.”Jurnal AgroBiogen: Peranan Zat Pengatur Tumbuh dalam


perbanyakan Tanaman melalui Kultur Jaringan”. Vol.7 No.2 https://www.repostor
y.peranian.go.id.

Pratiwi,Hidayati,Rina.2010.”Jurnal Ilmiah Faktor Exacta: Peranan Biotek dalam Me


ngatasi Multikrisis”. Vol.3 No.2.Juni 2010 https://www.Journal.lppmunindra.ac.id

Haedar,Natsir dkk.2017.”Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan: Produksi dan Karakteris


tis Enzim Kitinase dari Bakteri Kitinolitik Asal Kerang Aadar Granosa”.Vol.8 No.
5 https://www.journal.unhas.ac.id

Heru,Totok,Mutaqin.2010.”Pengelolaan Sampah Limbah Rumah Tangga dengan Ko


mposer Elektrik Berbasis Komunitas.” Vol2 No.2 https://www.staff.uny.ac.id

16

Anda mungkin juga menyukai