Anda di halaman 1dari 2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.

1 Definisi dan Epidemiologi Nodul tiroid secara klinis dikenal dengan


ditemukannya pembesaran kelenjar tiroid, ditandai dengan adanya pertumbuhan yang berlebihan dan
perubahan struktural dan atau fungsional pada satu atau beberapa bagian di dalam jaringan tiroid
normal. 8 Nodul ini amat sering ditemukan pada pasien dan umumnya benigna. Kanker kelenjar tiroid
adalah suatu neoplasma pada kelenjar tiroid yang bersifat ganas. Kanker tiroid sebenarnya merupakan
kasus yang cukup jarang terjadi karena kebanyakan dari masalah di kelenjar tiroid bersifat jinak. Namun
kanker tiroid merupakan kanker dengan jumlah nomor satu di antara kanker pada sistem
metabolikendokrin. Di samping itu, prevalensi karsinoma tiroid saat ini meningkat secara linier dengan
bertambahnya usia, pajanan terhadap sinar pengion dan adanya defisiensi iodium. 1,6 Prevalensi
keganasan pada nodul tiroid multipel maupun nodul tunggal tidak jauh berbeda. Gharib dalam
laporannya mendapatkan prevalensi 4,1 % dan 4,7 % masing-masing untuk nodul tunggal dan nodul
multi. 6 Pada orang Asia khususnya Asia Tenggara insidensinya juga meningkat. Karsinoma tiroid papiler
merupakan jenis histopatologi terbanyak. 9 Data menunjukkan kanker tiroid termasuk dalam 10 besar
kanker terbanyak di Indonesia dan merupakan penyebab kelima kanker pada wanita. 10 Angka kematian
(mortality rate) karsinoma tiroid cukup rendah berkisar 0,4 % - 0,5 %. 7 2.2 Anatomi Kelenjar tiroid
adalah kelenjar kecil berbentuk kupu-kupu, terletak di leher tepatnya di bawah adam’s apple atau jakun,
yaitu antara fasia koli media dan fasia prevertebralis dengan banyak pembuluh darah. Kelenjar ini terdiri
dari dua lobus yang berada setinggi tulang vertebra servikal kelima sampai torakalis perama, serta
bergabung di tengahnya melalui bagian kecil kelenjar, yaitu isthmus. Berat kelenjar ini sekitar 20 gram,
dipengaruhi oleh berat badan dan masukan iodium. Pada perempuan, kelenjar tiroid membesar saat
menstruasi dan kehamilan. 11 4 Gambar 1. Anatomi Kelenjar Tiroid. 12 Kelenjar tiroid terdiri dari dua
tipe sel, yaitu sel principal (folikuler tiroid) yang bertanggung jawab terhadap formasi dari koloid dan sel
parafolikuler (sel-C) yang menghasilkan hormon kalsitonin yang bertanggung jawab terhadap
homeostasis kalsium. 11 Kelenjar tiroid dilapisi oleh fasia viseralis yang membagi lapisan tengah dari
fasia servikal bagian dalam dan melekat secara halus pada tulang laryngeal. Ligamentum suspensorium
anterior dimulai dari bagian superior-medial dari kelenjar tiroid yang melekat pada krikoid dan kartilago
tiroid. 11 Bagian postero-medial dari kelenjar melekat pada samping kartilago krikoid, cincin trakea
pertama dan kedua oleh ligamentum suspensorium posterior (ligamentum Berry). Melalui cara ini,
nervus laryngeal rekuren biasanya menuju laring melalui ligamentum Berry atau antara ligamen utama
dengan sisi lateralnya. 11 Lapisan-lapisan demikian bertanggung jawab pada pergerakan kelenjar tiroid
dan struktur yang berhubungan dengan proses menelan. Pada tiap gerakan menelan, selalu diikuti
dengan gerakan terangkatnya kelenjar ke arah kranial. Ciri khas ini digunakan dalam pemeriksaan fisis
untuk menentukan apakah suatu benjolah di leher berhubungan dengan kelenjar tiroid atau tidak. 11 5
Aliran Arteri dan Vena 11 Kelenjar tiroid mendapat asupan dari 4 buah arteri yang utama: (1) arteri
tiroidea superior kanan dan kiri, cabang dari arteri karotis eksterna; (2) arteri tiroidea inferior kanan dan
kiri, cabang dari arteri subklavia. Sistem vena berasal dari pleksus perifolikuler yang menyatu di
permukaan dan membentuk: (1) vena tiroidea superior yang berjalan bersama arteri; (2) vena tiroidea
media di sisi lateral; (3) vena tiroidea inferior. Aliran Limfatik 11 Kelenjar tiroid kaya akan peredaran
limfatik. Drainase sistem limfatik penting untuk dipahami karena berkaitan dengan pembedahan
karsinoma tiroid. Di samping itu, kelenjar getah bening dari kelenjar tiroid berhubungan secara bebas
dengan pleksus trakealis, serta terdapat nodus paratrakea, trakeoesofageal, dan mediastinal di posisi
anterior maupun superior. Terdapat nodus jugular pada posisi atas tengah dan bawah. Nodus
retrofaringeal dan esofageal berada pada posisi lateral. Selain itu, nodus servikal yang terletak pada
segitiga posterior dan nodus limfatik pada segitiga submaksilaris berkaitan dengan proses metastasis
karsinoma tiroid. Sistem Persarafan 11 Kelenjar tiroid mendapat persarafan dari cabang nervus vagus,
yaitu nervus laringeus superior dan inferior (nervus laringeus rekuren). Nervus rekuren dan cabang
nervus laringeus superior tersebut mempersarafi laring dengan pita suara (plica vocalis). Nervus rekuren
berada pada bagian dorsal tiroid sebelum memasuki laring serta terletak pada kedua sisi. Fungsi motorik
nervus ini adalah mengabduksi pita suara dari garis tengah. Kerusakannya menyebabkan kelumpuhan
pita suara. Apabila kerusakan terjadi pada kedua sisi, terjadi hilangnya suara dan obstruksi saluran udara
sehingga dibutuhkan tindakan intubasi dan

Anda mungkin juga menyukai