TINJAUAN PUSTAKA
luas, material geosintetik yang telah teruji kekuatannya menjadi bagian yang
geosintetik terdiri dari banyak jenis dan bentuk tergantung dari aplikasi dan
kegunaan dari material tersebut. Salah satu jenis material geosintetik yang
digunakan pada penelitian ini adalah geotekstil. Lingkup penelitian ini yaitu
mencari nilai friksi antara material geotekstil dengan material timbunan dan nilai
friksi antara material timbunan dengan material timbunan (tanpa geotekstil). Hal
material maka diperkirakan friksi yang terjadi antara geotekstil dengan material
timbunan akan berbeda dengan friksi antara material timbunan dengan material
timbunan.
sangat erat hubungannya dengan perilaku gesekan yang terjadi antara geotekstil
dengan material timbunan yang ada diatasnya. Parameter kuat geser sangat
penting dalam hal ini untuk menentukan kekuatan material geotekstil terhadap
gaya geser yang terjadi akibat material timbunan yang berada diatasnya. Besar
6
7
kekuatan geser antara kedua jenis material tersebut dapat dijadikan parameter
yang cukup penting dalam menghitung stabilitas struktur suatu timbunan dan
(Sumber : Internet)
2.2.1 Geotekstil
atau kain. Umumnya material geotekstil terbuat dari bahan polimer polyester
permeable (tidak kedap air) dan memiliki fungsi yang bervariasi diantaranya
banyak digunakan dalam proyek teknik sipil diantaranya yaitu pada proyek jalan,
lapangan terbang, proyek timbunan, waduk, bendungan, dan masih banyak lagi.
8
Geotekstil secara garis besar dibedakan menjadi dua jenis yaitu geotekstil
woven dan geotekstil nonwoven. Perbedaan dari kedua jenis material geotekstil
ini adalah pada cara pembuatannya. Geotekstil woven dibuat dengan cara
(Sumber : Internet)
(Sumber : Internet)
memiliki kelebihan dan kekurangan, sehingga memiliki fungsi dan aplikasi yang
geotekstil woven digunakan sebagai bahan perkuatan tanah dasar, hal ini
dikarenakan tekstur dari geotekstil woven yang teranyam rapi sehingga memiliki
kuat tarik (tensile strength) yang lebih besar dibandingkan dengan geotekstil tipe
nonwoven.
geotekstil adalah bahan yang bersifat permeable (tembus air). Sehingga air dapat
tembus melalui material geotekstil namun partikel tanah tetap tertahan. Untuk
tercampurnya lapisan material yang satu dengan yang lainnya sebagai contoh
pada proyek pembangunan jalan diatas tanah dasar lunak misalnya tanah
berlumpur, pada aplikasi ini geotekstil berfungsi sebagai pemisah agar tanah
(Sumber : Internet)
10
strength (kuat tarik) dari material itu sendiri. Adapun beberapa faktor yang harus
perkuatan yaitu :
Sebagai lapis pemisah antara tanah dasar dan lapisan batuan pada
Sebagai lapis pemisah antara tanah dasar dan lapisan batuan pada
proyek jalan.
konstruksi bendungan.
mengelilingi saluran.
tersebut.
Sebagai lapisan yang fleksibel untuk menahan pasir atau tanah pada
geomembran tersebut
Knitted
Material geotekstil yang digunakan pada penelitian ini adalah material geotekstil
dengan jenis woven slit-film, gotekstil jenis nonwoven continous filament needle
penyaring
15
tanaman.
Uji kuat geser langsung merupakan uji kuat geser dalam bentuk yang
paling sederhana untuk suatu susunan uji kuat geser. Alat uji kuat geser langsung
terdiri dari sebuah kotak logam berisi sampel tanah yang akan di uji. Sampel
tanah tersebut dapat berbentuk penampang bujur sangkar atau lingkaran. Gaya
normal pada sampel tanah didapat dengan menaruh beban mati di atas sampel
tanah tersebut. Gaya geser diberikan dengan mendorong sisi kotak sebelah atas
Ada dua macam cara pengujian geser dengan alat kuat geser langsung.
penambahan gaya geser dibuat konstan dan diatur. Kedua yaitu dengan cara
beban mati yang sama besar setiap kali sampai runtuh. Keruntuhan akan terjadi
pergerakan geser pada shear box bagian atas diukur dengan penambahan arloji
ukur (dial gauge) horizontal. Perubahan tebal sampel (tanah dengan sedemikian
dapat diukur dengan menggunakan sebuah arloji ukur (dial gauge) yang lain
mendatar tertentu dilakukan pada bagian atas dari pergerakan geser horizontal
tersebut dapat diukur dengan bantuan sebuah dial gauge horizontal. Besarnya
gaya hambatan gaya hambatan dari tanah yang bergeser dapat diukur dengan dial
yang berada di tengan proving ring. Kelebihan pengujian dengan cara regangan
terkendali adalah pada pasir padat, tahanan geser puncak (yaitu pada saat tahanan
runtuh) dan tahanan geser maksimum yang lebih kecil (yaitu pada titik setelah
keruntuhan terjadi) dapat diamati dan dicatat, sedangkan pada uji tegangan
terkendali hanya tahanan geser puncak saja yang dapat diamati. Tahanan geser
puncak pada uji tegangan terkendali besarnya hanya dapat diperkirakan saja. Hal
ini disebabkan karena keruntuhan terjadi hanya pada tingkat tegangan geser
18
sekitar puncak antara penambahan beban sebelum runtuh sampai sesudah runtuh.
Pada penelitian ini, untuk uji kuat geser antara material timbunan dan
geotekstil diletakan ditempat terjadinya gesekan yaitu diantara shear box rangka
Sampel tanah
Gaya geser
Geotekstil
Batu porous
Kuat geser tanah adalah kemampuan dari tanah dalam menahan tegangan
geser yang terjadi pada kondisi tanah tersebut terbebani. Keruntuhan geser tanah
tetapi karena adanya pergerakan pada butir-butir tanah tersebut. Kekuatan geser
Untuk tanah non kohesif misalnya pada pasir, maka kekuatan geser
terlepas dari perilaku interface yang terjadi antara kedua material tersebut.
Parameter kuat geser interface adalah parameter yang penting dalam melakukan
tegangan geser (τ) dengan tegangan normal (σ) pada percobaan kuat geser antara
τ
Tegangan Geser
C
σ
σ3 σ1
Tegangan Normal
τ = c + σ tan υ (2.1)
c = kohesi (kg/cm2)
terhadap gaya geser yang diberikan dimana material tersebut berada dalam
kondisi dibebani dengan berat tertentu. Pada tes kuat geser langsung, tegangan
geser didapat dengan cara membagi besar gaya geser maksimum dengan luas
penampang sampel. Untuk tegangan normal, besar nilai tegangan normal dicari
dengan cara membagi besar beban yang diberikan pada sampel dengan luas
penampang sampel.
Gaya Geser
Tegangan Geser (𝜏) =
Luas Penampang
membuat grafik hubungan antara tegangan normal dan tegangan geser. Untuk
material tanah, grafik yang dihasilkan akan memiliki nilai kohesi yang lebih
21
besar dibandingkan material pasir atau agregat kasar. Setelah grafik hubungan
antara tegangan normal dan tegangan geser dibuat, maka dapat ditarik garis linier
yang merupakan hasil kombinasi antara tegangan normal dan tegangan geser.
Setelah itu didapat persamaan dan dari persamaan tersebut dapat dicari parameter
hubungan linear antara tegangan normal dan tegangan geser. Pengertian dari
garis keruntuhan tersebut ialah bila suatu masa tanah mengalami tegangan
dibawah garis keruntuhan, maka keruntuhan geser tidak akan terjadi. Namun bila
suatu masa tanah mengalami tegangan normal dan tegangan geser yang besarnya
geser akan terjadi pada bidang tersebut. Kombinasi tegangan normal dengan
tegangan geser tidak mungkin terjadi di luar garis keruntuhan, karena keruntuhan
geser seperti kohesi (c) dan sudut geser (υ) umunya digunakan untuk mendesain
struktur seperti dinding penahan tanah, pada analisa stabilitas lereng, pada
analisa stabilitas tanah seperti daya dukung tanah, dan salah satunya yaitu pada
saat mendesain dengan program plaxis. Program plaxis adalah salah satu
kuat geser interface. Salah satunya yaitu pada program plaxis dengan metoda
dengan mereduksi parameter kohesi (c) dan sudut geser (υ) secara berturut-turut
adanya gesekan antara dua buah permukaan struktur yang mengalami kontak
satu sama lain dan besar gesekan yang terjadi dinyatakan dalam kuat geser
dengan (c) dan (υ) sebagai faktor yang mempengaruhi besar kekuatan geser
tersebut.
kekuatan pada elemen interface (elemen antarmuka), Rinter adalah faktor reduksi
kekuatan tanah akibat adanya gesekan antara tanah dengan material lain. Faktor
ini menghubungkan kekuatan interface (adhesi dan friksi) dengan kekuatan tanah
(sudut geser dan kohesi). Pada program plaxis, Rinter tidak dimasukkan langsung
parameter kuat geser tanah dalam kumpulan data material untuk tanah dan
dimana perpindahan yang kecil dapat terjadi pada elemen interface dan perilaku
Agar interface tetap elastis maka tegangan geser (τ) harus memenuhi
τ = σn . tan φi + ci (2.3)
dimana φI dan ci adalah sudut geser dan kohesi (adhesi) dari interface. Sifat
lapisan tanah. Setiap kumpulan data material tanah memiliki faktor reduksi
sifat-sifat kumpulan data tanah uang bersangkutan serta faktor reduksi kekuatan
ψ = sudut dilatansi
Selain kriteria tegangan geser dari coloumb, kriteria batas tegangan tarik seperti
sebagai berikut :
Kaku
Interface seperti ini harus diatur pada kondisi kaku (yaitu dengan nilai
Manual
Apabila kekuatan dari interface diatur ke manual, maka nilai Rinter dapat
dengan lapisan tanah yang bersangkutan, yang berarti bahwa nilai R inter
yang sesuai untuk kasus interaksi antara berbagai jenis tanah dengan
informasi apapun, dapat diambil asumsi Rinter sebesar 2/3. Nilai Rinter
Saat interface bersifat elastis, maka baik gelinciran (gerakan relative sejajar
dengan interface) maupun celah (perpindahan relatif pada arah tegak lurus
𝜎 𝜎×𝑡 𝑖
Celah elastis = =𝐸 (2.8)
𝐾𝑁 𝑜𝑒𝑑 ,𝑖
𝜏 𝜏×𝑡 𝑖
Gelinciran elastis = = (2.9)
𝐾𝑆 𝐺𝑖
dimana Gi adalah modulus geser dari interface dan Eoed,i adalah modulus
kompresi satu dimensi dari interface dan ti adalah ketebalan virtual (virtual
thickness) dari interface, yang dihasilkan pada proses pembuatan interface dalam
model geometri.