Anda di halaman 1dari 36

XXII/April - 2018

08 Menuju 100%
Ujian Nasional
Berbasis Komputer
15 Pertama Kali
USBN di Jenjang
Sekolah Dasar
26 Libatkan Publik,
Indonesiana Lestarikan
Kearifan Budaya Lokal

PELAKSANAAN UJIAN:

LANCAR

TERKENDALA

UN & USBN
HAL WAJAR DALAM PENILAIAN PENDIDIKAN
Daftar Isi

04 Salam Pak Menteri

24
FOKUS Resensi
Penguatan Pendidikan
Karakter dalam

06 Tak Perlu Khawatir Hadapi


UN dan USBN
Ciptakan Branding
Sekolah

25
Infografis Perpustakaan

08
Katalog Induk
Menuju 100% Ujian Nasional
Perpustakaan
BerbasisKomputer
di Lingkungan
Kemendikbud

12 Isian Singkat Warnai Ujian


Nasional 2018
26
Kebudayaan
Libatkan Publik,
Indonesiana Lestarikan

15 Pertama Kali USBN di Jenjang


Sekolah Dasar
Kearifan Budaya Lokal

29
Kajian
Kenali Kendala

18 Infografis Jadwal Ujian


Nasional & Harapan Mendikbud
Pelaksanaan Evaluasi
Diri Sekolah

20 USBN Dorong Otonomi Guru


33 Bangga Berbahasa Indonesia

22 Saat Anak Hadapi Ujian, Orangtua


Jangan Lakukan Hal-hal Ini
Sapa Redaksi
HAL-HAL yang berbeda dari penyelenggaraan sekolah jika ingin menumbuhkan karakter siswa
ujian nasional (UN) dan ujian sekolah berstandar sesuai nilai-nilai kearifan lokal di daerahnya yang
nasional (USBN) 2018 dibandingkan tahun-tahun kemudian mampu menjadi penjenamaan sekolah
sebelumnya yakni: adanya soal isian singkat pada atau branding sekolah tersebut.
UN serta uraian singkat pada USBN, pelibatan
guru dalam pembuatan soal USBN, peningkatan Pada rubrik Kajian, pembaca dapat mengenali
pelaksanaan UN dengan moda berbasis komputer, kendala-kendala pelaksanaan evaluasi diri sekolah
dan lainnya. Tahun ini juga merupakan kali pertama (EDS) yang merupakan bagian dari penilaian
penyelenggaraan USBN bagi siswa Sekolah Dasar sekolah. Melalui EDS, proses pemetaan mutu
(SD) peserta USBN untuk beberapa mata pelajaran sekolah dilakukan oleh pihak sekolah sendiri secara
yang diujikan. jujur dan transparan agar dapat menemukan akar
permasalahan yang dihadapi. Namun, hal ini ternyata
Melihat kebijakan-kebijakan baru tersebut, masih mengalami berbagai kendala di lapangan
haruskah siswa merasa khawatir dalam menghadapi dan artikel ini kami pilih agar pembaca mengetahui
UN dan USBN? Apa saja yang perlu dilakukan orang berbagai solusinya.
tua dan guru untuk mendukung siswa menghadapi
kedua ujian itu? Mengapa siswa SD harus mengikuti Jangan lewatkan rubrik Kebudayaan yang
USBN tahun ini? Apakah siswa akan kesulitan mengangkat tema Indonesiana, sebuah platform
menjawab ujian dengan adanya bentuk soal isian yang merangkai kegiatan-kegiatan budaya di
singkat pada UN dan uraian singkat pada USBN? Indonesia secara lebih sistematis dan bernilai
Bagaimana pelibatan guru dalam membuat soal jual tinggi bagi masyarakat dunia. Platform ini
USBN? melibatkan kerja sama dengan pemerintah daerah,
instansi terkait, lembaga filantropi, komunitas, dan
Beberapa pertanyaan itu dapat pembaca temukan pemangku kepentingan bidang pendidikan dan
jawabannya di edisi kali ini yang membahas UN kebudayaan lainnya baik tingkat lokal, nasional,
dan USBN 2018 secara komprehensif dan lengkap maupun internasional.
dengan infografis untuk mempermudah pembaca
dalam memahaminya. Tak hanya itu, data pendukung Tak lupa kami hadirkan rubrik Bangga Berbahasa
pun dapat diketahui pembaca secara cuma-cuma. Indonesia yang berisi kata serapan atau kata yang
Kami berharap, beberapa fokus dalam edisi kali ini tepat untuk penulisan. Rubrik yang disajikan lengkap
mampu memenuhi kebutuhan informasi pembaca dengan arti kata ini bertujuan agar pembaca
tentang UN dan USBN 2018 melalui berbagai semkin cinta terhadap bahasa Indonesia.
kebijakan baru dari pemerintah. Akhir kata selamat menjelajahi berbagai informasi
tentang UN dan USBN 2018 dalam majalah
Resensi Buku berjudul “Cara Jitu Menciptakan JENDELA ini.
Branding Sekolah Berbasis Karakter” yang ditulis
oleh Ernaz Siswanto, kami sisipkan dalam edisi Salam,
kali ini. Buku ini dapat menjadi referensi sekolah- Redaksi

REDAKSI
Pelindung: Sekretariat Redaksi
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat (BKLM),
Muhadjir Effendy Kemendikbud, Gedung C Lantai 4,
Penasihat: Sekretaris Jenderal, Didik Suhardi Jln. Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta,
Pengarah Konten: Staf Khusus Mendikbud, Nasrullah Telp. 021-5711144 Pes. 2413
Penanggung Jawab: Ari Santoso
Pemimpin Redaksi: Luluk Budiyono Kemdikbud.go.id
Redaktur Pelaksana: Emi Salpiati Kemdikbud.RI
Staf Redaksi: Ratih Anbarini, Desliana Maulipaksi, @kemdikbud_RI
Ryka Hapsari Putri, Agi Bahari, Rona Uly, Prima KEMENDIKBUD RI
Sari, Dwi Retnawati, Denty Anugrahmawaty
Kemdikbud.RI
Fotografi, Desain & Artistik: BKLM
jendela.kemdikbud.go.id
Fokus

Salam Pak Menteri

4 Edisi XXII/April 2018


Fokus

Ujian Nasional (UN) dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional


(USBN) semata-mata diselenggarakan bukan tanpa tujuan, tetapi
hal itu dilakukan untuk mengukur seberapa besar pencapaian
kompetensi lulusan. Dalam sebuah proses pendidikan, ujian
merupakan hal yang biasa dan wajar dilakukan oleh guru kepada
siswa atau warga belajar seusai proses pembelajaran selesai.
Siswa dan warga belajar pun tak perlu takut dalam menghadapi
ujian tersebut, terlebih lagi UN sudah bukan menjadi faktor
penentu kelulusan sejak tahun pelajaran 2015/2016 lalu.

P
ENYELENGGARAAN UN dan USBN juga pembelajaran melalui penyusunan soal-soal USBN.
terus diupayakan dan dilaksanakan dengan Pemberdayaan guru ini merupakan salah satu cara
prinsip transparan, akuntabel, serta untuk meningkatkan profesionalisme guru secara
berintegritas tinggi, salah satunya melalui berkelanjutan terutama dalam pembuatan soal.
penggunaan moda komputer selama pelaksanaan Semangatnya adalah penilaian untuk pembelajaran
ujian. Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan (assemnet for learning) bukan sekadar penilaian
dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Kementerian untuk pengajaran (asseement for teaching)
Agama terus mendorong pemerintah daerah, sehingga menjadi hal yang esensial.
sekolah, serta pemangku kepentingan bidang
pendidikan dan kebudayaan untuk mendukung Pemerintah ingin guru-guru semakin memahami
pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer tentang standar isi dan standar evaluasi, terutama
(UNBK) 100 persen di seluruh wilayah Indonesia. kompetensi lulusan yang diharapkan. Bukan sekadar
apa yang diajarkan guru, tapi apa yang harus dimiliki
Alhamdulillah, UN tahun ini dapat digelar kembali oleh siswa saat mereka dinyatakan lulus. Pelibatan
dengan sekolah yang melaksanakan UNBK sebanyak guru dalam hal pembuatan soal USBN ini dilakukan
96 persen untuk jenjang Sekolah Menengah melalui komunitas guru yang tergabung dalam
Kejuruan (SMK) atau yang sederajat dan 87 persen Kelompok Kerja Guru (KKG) dan atau Musyawarah
untuk jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Guru Mata Pelajaran (MGMP). Kemendikbud pun
yang sederajat. Tercatat ada 17 provinsi yang menggelar berbagai pelatihan bagi guru-guru
menyelenggarakan UNBK jenjang SMK 100 persen untuk menyusun soal-soal ujian itu sebagai alat
dan 16 provinsi untuk jenjang SMA. Tahun 2019 evaluasi belajar siswa.
mendatang, Kemendikbud menargetkan 100 persen
penyelenggaraan UNBK untuk seluruh sekolah di Melalui UN dan USBN, kita sama-sama berharap
jenjang SMA/SMK/sederajat. agar kompetensi siswa setelah lulus semakin
berkualitas dan memiliki kemampuan berpikir
Penyelenggaraan UNBK 2018 untuk jenjang tingkat tinggi yang dibutuhkan untuk menjawab
Sekolah Menengah Pertama (SMP) memang belum tantangan bangsa pada 20 hingga 30 tahun ke
mencapai 50 persen. Hal itu disebabkan banyaknya depan. Melalui guru, kita titipkan hal itu, generasi
SMP yang berada di daerah terdepan, terluar, dan emas Indonesia mendatang ada di tangan guru-
tertinggal (3T) sehingga masih banyak kendala di guru yang profesional.
lapangan untuk penyelenggarannya. Mulai tahun
ini, Kemendikbud akan memberikan afirmasi untuk Lebih dari itu, kejujuran adalah kunci utama
SMP yang berada di daerah 3T tersebut agar kesuksesan generasi muda Indonesia di masa
dapat melakukan proses pembelajaran dengan mendatang. Saya menyerukan kepada guru-guru
menggunakan komputer dan harapannya dapat agar dapat memberikan contoh bagi siswa untuk
menyelenggarakan UNBK di tahun depan. bersikap jujur dalam setiap tindakan dan kondisi
yang dihadapi, termasuk dalam melaksanakan ujian.
Tahun ini Kemendikbud juga berupaya menegakkan Prestasi memang penting, tetapi kejujuran jauh
otonomi guru terutama dalam hal evaluasi lebih utama. (*)

Edisi XXII/April 2018 5


Fokus

Tak Perlu Khawatir


Hadapi UN dan USBN
Pada 2018, siswa tingkat akhir di setiap jenjang pendidikan akan mengikuti
ujian akhir, baik ujian nasional (UN) dan atau ujian sekolah berstandar
nasional (USBN). Pelaksanaan UN dan USBN yang digelar setiap tahun ini
sering kali dianggap sebagai “hantu menakutkan” bagi siswa yang hendak
menghadapinya dan tak sedikit orang tua pun ikut merasa khawatir. Padahal
ujian merupakan hal biasa dalam proses pendidikan serta merupakan satu
dari delapan standar nasional pendidikan, yaitu penilaian pendidikan.

DALAM sebuah proses pendidikan, ujian


atau biasa disebut sebagai “ulangan” oleh
masyarakat awam adalah hal yang biasa
dilakukan di sekolah. Sebut saja ketika
siswa telah menuntaskan satu materi
tertentu, guru akan menguji mereka
dengan sejumlah soal tentang materi itu.
Guru melakukan itu untuk melihat sejauh
mana siswa memahami dan menguasai
materi yang telah dia ajarkan. Begitu juga
UN dan USBN semestinya diperlakukan
sama, sehingga siswa tenang dalam
mengerjakannya.

Anggota Badan Standar Nasional


Pendidikan (BSNP), Teuku Ramli Zakaria
mengatakan, sekolah, guru, orang tua,
masyarakat, serta siswa perlu menghadapi
UN dan USBN sebagai sesuatu yang
biasa dan wajar. “Ujian merupakan suatu
proses yang memang harus ada dalam
pendidikan di mana pun itu. Hadapi UN
dan USBN sebagaimana mestinya suatu
ujian diselenggarakan,” tuturnya kepada
JENDELA.

Ia menambahkan, UN dan USBN Menteri Pendidikan dan Kebudayaan


diselenggarakan bukan tanpa tujuan (Mendikbud), Muhadjir Effendy.
melainkan dilakukan untuk mengukur Menurutnya, UN penting karena
pencapaian kompetensi lulusan. Bedanya, sebagai salah satu cara mengukur mutu
kata dia, UN hanya mengujikan sejumlah pendidikan nasional. Ia mendorong
mata pelajaran tertentu, sementara USBN pemerintah daerah memanfaatkan hasil
diujikan untuk seluruh mata pelajaran. UN untuk meningkatkan mutu pendidikan
“Kecuali untuk tingkat SD, USBN dilakukan di daerahnya masing-masing. “UN
hanya untuk tiga mata pelajaran,” jelas merupakan salah satu alat untuk melakukan
Akademisi Universitas Islam Negeri Syarif refleksi yang memberikan gambaran
Hidayatullah Jakarta itu. mengenai capaian hasil belajar yang apa
adanya, sehingga dapat digunakan untuk
Pentingnya UN juga diungkapkan oleh perbaikan,” ujar guru besar Universitas

6 Edisi XXII/April 2018


Fokus

Negeri Malang ini. Pusat. “Dengan adanya standar ini, kita


Mendikbud juga menekankan untuk bisa mengukur sejauh mana pencapaian
tidak khawatir dalam menghadapi UN, standar kompetensi lulusan pada masing-
mengingat hasilnya sudah tidak lagi masing jenjang pendidikan,” ungkap
dijadikan sebagai penentu kelulusan. Bambang.
Hal ini diharapkan berpengaruh pada
terbebasnya siswa dari beban psikologis, Di sisi lain, Mendikbud menjelaskan,
sehingga hasil UN bisa optimal. UN juga melalui USBN diharapkan terjadi
terus diupayakan dan dilaksanakan peningkatan kompetensi guru dalam
dengan prinsip transparan, akuntabel, dan melakukan penilaian pendidikan. Itu
berintegritas tinggi, salah satunya melalui karena penyusunan soal USBN melibatkan
penggunaan moda komputer selama guru yang kemudian dikonsolidasikan
pelaksanaan ujian. dengan Kelompok Kerja Guru (KKG)
dan Musyarawah Guru Mata Pelajaran
Bahkan, Wakil Presiden (Wapres) (MGMP). Sementara bagi siswa
Republik Indonesia, Jusuf Kalla saat hadir diharapkan dapat diukur capaian
dalam Rembuk Nasional Pendidikan dan kompetensi setelah menyelesaikan
Kebudayaan (RNPK) 2015 menekankan, program pendidikan pada jenjang
jika sebuah bangsa ingin berhasil maka pendidikan tertentu.
kerja keras adalah hal mutlak yang
harus dilakukan. Namun, jika ada yang “Melalui USBN ini, kita ingin merevitalisasi
menganggap bahwa UN adalah pemicu peran guru dalam melakukan penilaian.
stres dan rasa cemas maka bisa dipastikan Jika selama ini guru cenderung menilai apa
bahwa orang tersebut bukan pekerja yang sudah diajarkan, maka melalui USBN
keras. “Berarti dia tidak belajar,” ujarnya. kita ingin guru menilai apa yang mesti
dikuasai siswa pada jenjang pendidikan
Wapres Jusuf Kalla mengajak pelaku tertentu”, katanya.
pendidikan agar tidak menjadikan UN
sebagai beban karena kelulusan 100 Terkait dengan bentuk soal, Muhadjir
persen bukanlah target utama dan yang mengatakan ada soal pilihan ganda dan
menjadi syarat utama untuk mendapatkan esai dengan komposisi masing-masing
UN kredibel adalah disiplin. Jika budaya 90 dan 10 persen. “Tahun ini seluruh
“mendongkrak” kelulusan siswa itu mata pelajaran akan diujikan dalam USBN
tidak dihapuskan, kata dia, maka terjadi untuk jenjang SMP, SMA, SMK, Pendidikan
pembodohan nasional. Wapres yakin, jika Luar Biasa, dan Pendidikan Kesetaraan,”
tidak ada lagi keinginan berbuat curang ucap mantan Rektor Universitas
dengan budaya sontek-menyontek dan Muhammadiyah Malang tersebut.
pelaksanaan ujian pun dilakukan dengan
tertib, maka tidak akan ada lagi kenakalan Sementara itu, Totok Supriyatno Kepala
remaja. Balitbang Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan, dalam penjelasannya
mengatakan pada jenjang Sekolah Dasar/
Posisi Strategis USBN Madrasah Ibtidaiyah, tahun ini tetap tiga
mata pelajaran yang akan diujikan, yaitu
USBN yang diselenggarakan dari jenjang Bahasa Indonesia, Matematika, dan Ilmu
pendidikan dasar hingga menengah Pengetahuan Alam. Ketiga mata pelajaran
mulai tahun ini memiliki posisi strategis tersebut merupakan mata pelajaran yang
dalam menentukan kelulusan peserta sebelumnya diujikan dalam Ujian Sekolah/
didik di sekolah. Kepala BSNP, Bambang Madrasah (US/M). “Sedangkan untuk mata
Suryadi mengatakan, esensi USBN pelajaran Pendidikan Agama, Pendidikan
adalah penilaian oleh satuan pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Ilmu
kepada peserta didik. Penggunaan Pengetahuan Sosial, Seni Budaya dan
istilah ‘berstandar nasional’ karena soal Keterampilan, serta Pendidikan Jasmani
USBN disusun berdasarkan kisi-kisi yang Kesehatan dan Olahraga, naskah soal
berlaku secara nasional dan terdapat ujian 100 persen disiapkan oleh satuan
soal anchor (jangkar) sebanyak 20 pendidikan,” ungkapnya. (RAN)
sampai 25 persen yang disiapkan oleh

Edisi XXII/April 2018 7


Fokus

Menuju 100% Ujian Nasional


Berbasis Komputer
Tahun ini merupakan keempat kalinya pelaksanaan ujian nasional berbasis
komputer (UNBK) sejak 2015 lalu. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud) terus berupaya mendorong seluruh ekosistem pendidikan
dan kebudayaan dalam penyelenggaraan UNBK 100 persen pada jenjang
Sekolah Menengah atau sederajat serta Sekolah Menengah Pertama (SMP)
atau sederajat di seluruh wilayah Indonesia. Penyelenggaraan ujian nasional
(UN) 2018 dengan moda UNBK tahun ini mencapai 6,29 juta peserta dari
total 8,1 juta peserta UN.

PROVINSI PENYELENGGARA UNBK 100%


(Data per 9 Maret 2018)

ACEH

KEP. RIAU
SUMATERA KALIMANTAN GORONTA
UTARA TIMUR
RIAU KALIMANTAN
BARAT SULAWESI
TENGAH
SUMATERA
BARAT JAMBI BANGKA KALIMANTAN
BELITUNG TENGAH SULAWESI
BARAT
SUMATERA
BENGKULU SELATAN
KALIMANTAN
SELATAN SUL
SULAWESI TEN
LAMPUNG DKI. JAKARTA
JAWA TENGAH SELATAN

BANTEN
JAWA BARAT NUSA
TENGGARA BARAT
DIY JAWA TIMUR
BALI NUSA TENGGA
TIMUR
Jumlah Siswa dan Sekolah Peserta UNBK

SMA SMK SMP


1.395.666 1.459.062 2.005.390

11.353 12.495 18.202


*data SMP tidak termasuk MTs

8 Edisi XXII/April 2018


Fokus


SEBANYAK 78 persen peserta Menengah Atas (SMA) sedangkan
didik siap mengikuti UNBK. Jumlah jenjang SMP hanya dua provinsi saja.
peserta ini meningkat signifikan Saat ini hanya ada dua provinsi yang
dari penyelenggaraan tahun menyelenggarakan UNBK 100 persen
lalu,” ujar Kepada Badan Penelitian di jenjang SMP, SMA, dan SMK yaitu
dan Pengembangan (Balitbang) Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Kemendikbud, Totok Suprayitno, pada serta Daerah Istimewa Yogyakarta.
acara Taklimat Media tentang Rencana Kemendikbud mengapresiasi peran
Pelaksanaan Ujian Nasional dan Ujian serta pemerintah daerah dan pemangku
Sekolah Berstandar Nasional 2018 di kepentingan bidang pendidikan dan
Jakarta, Selasa (13/3/2018). kebudayaan dalam penyelenggaraan UN
tahun ini.
Peningkatan peserta UNBK tahun
ini mencapai 166 persen dari tahun UNBK adalah moda UN menggunakan
sebelumnya, yang mencapai 3,7 juta komputer yang dilengkapi perangkat
peserta. Pada 2018, tercatat 17 dari 34 lunak khusus dalam menampilkan
provinsi di Indonesia menyelenggarakan soal dan proses menjawabnya serta
UNBK 100 persen untuk jenjang tingkat kesulitannya sama dengan soal
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) UNKP. Penyelenggaraan UNBK saat
dan 16 provinsi untuk jenjang Sekolah ini masih menggunakan sistem semi-
daring (dalam jaringan) yaitu soal UN
dikirim dari server pusat secara daring
melalui jaringan (sinkronisasi) ke server
sekolah, kemudian saat ujian siswa
dilayani oleh server sekolah secara luar
jaringan (luring) dan selanjutnya hasil
UN dikirim kembali dari server sekolah
ke server pusat secara daring. Sekolah
yang memiliki minimal satu server dan
SULAWESI
UTARA perangkat komputer lebih dari 20
unit dapat ditetapkan menjadi tempat
ALO pelaksanaan UNBK.

Pada 2018 ini, Balitbang Kemendikbud


MALUKU telah mengembangkan perangkat lunak
UTARA PAPUA
BARAT UNBK yang sangat ramah pengguna
atau dapat digunakan oleh peserta didik
yang kemampuan literasi digitalnya
PAPUA masih rendah. Bahkan, aplikasi itu
dapat menunjang pelaksanaan UNBK
LAWESI
NGGARA secara luring dengan catatan sekolah
MALUKU penyelenggara dapat memenuhi syarat-
syarat teknisnya.

Penyelenggaraan UNBK telah terbukti


mampu meningkatkan mutu, integritas,
ARA reliabilitas, serta efisiensi waktu dan
biaya dibandingkan pelaksanaan ujian
nasional berbasis kertas dan pensil
(UNKP) yang penyelenggaraannya
masih konvensional. Hal itu dibuktikan
dengan penambahan sekolah sebagai
penyelenggara UNBK yang signifikan
dan bertahap dari tahun ke tahun. Pada
SMP, SMA, SMA SMK TIDAK 2015 jumlah sekolah penyelenggara
SMA, SMK UNBK
UNBK sebanyak 556 sekolah dan
SMK 100%
meningkat pesat pada 2016 dan 2017

Edisi XXII/April 2018 9


Fokus

dengan jumlah masing-masing 4.382


sekolah dan 30.557 sekolah.

Penerapan
Resource Sharing Berbagi Sumber Daya

(Berbagi Sumber Daya) Peningkatan jumlah sekolah

UNBK
penyelenggara UNBK itu seiring
dengan kebijakan Kemendikbud yang
memperbolehkan sekolah melaksanakan
UNBK secara resource sharing
(berbagi sumber daya). Sekolah yang
sarana komputernya masih terbatas
dapat melaksanakan UNBK di sekolah
lain yang sarana komputernya sudah
Adanya sumber daya UNBK meliputi, memadai sesuai kesepakatan bersama
server, komputer client, dan jaringan serta serta keduanya berada dalam radius
proktor dan teknisi.
maksimal lima kilometer. Tak hanya
itu, Kemendikbud bersama Badan
Standar Nasional Pendidikan (BSNP)
Dapat dilakukan lintas satuan pendidikan, merancang dan menentukan jadwal
antar sekolah dan madrasah, antar satuan penyelenggaraan UN yang mendukung
pendidikan negeri dan swasta, antar satuan
pendidikan formal dan nonformal.
terselenggaranya UNBK dengan metode
berbagi sumber daya tersebut.

Skema resource sharing juga


Dapat dilakukan lintas jenjang
mendorong pemerintah daerah
pendidikan, antar SMP/MTs/Program setempat untuk mengimbau sekolah-
Paket B/Wustha dan antar SMA/MA/SMK/ sekolah di daerahnya bersama
Program Paket C/Ulya.
pemangku kepentingan bidang
pendidikan lainnya agar bergotong
royong dalam pelaksanaan UNBK.
Dapat juga dilakukan dengan menggunakan Namun sekolah juga tidak perlu
sumber daya milik perguruan tinggi atau memaksakan dalam penyelenggaraan
instansi/lembaga pemerintah/swasta UNBK jika memang belum siap dari
lainnya. berbagai aspek misalnya ketersediaan
listrik dan lain-lain. Kesuksesan
penyelenggaraan UNBK akan berjalan
Diatur dan dikoordinasikan oleh baik jika adanya dukungan dari seluruh
dinas pendidikan sesuai kewenangannya. ekosistem pendidikan dan kebudayaan.

Komite sekolah dan orang tua


pun memiliki peran penting dalam
Biaya yang timbul menjadi tanggung penyelenggaraan UNBK ini. Misalnya,
jawab bersama antara satuan pendidikan yang komite sekolah mengoordinir orang tua
menginduk dan satuan pendidikan pelaksana siswa peserta UN untuk meminjamkan
UNBK, dengan mengacu kepada ketentuan biaya
yang berlaku dalam Bantuan Operasional
perangkat komputer atau laptop kepada
Sekolah (BOS) atau Bantuan Operasional sekolah penyelenggara UNBK tetapi
Pendidikan (BOP), atau kesepakatan bersama komite sekolah tidak boleh mengadakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku. pungutan untuk pengadaan komputer
tersebut. Selain itu komite sekolah dan
orangtua juga dapat bekerja sama
dengan sekolah untuk mengadakan

10 Edisi XXII/April 2018


Fokus

Ujian Nasional 2018 jenjang SMP dan SMA atau


yang sederajat diikuti oleh 8,1 juta peserta dari 96
ribu satuan pendidikan di seluruh Indonesia

kegiatan pelatihan mengerjakan soal dan penyedia-penyedia jasa internet


dengan perangkat komputer agar siswa untuk memberikan dukungan di semua
terbiasa. daerah di Indonesia agar meminimalisasi
kendala teknis seperti listrik padam,
Dari segi efisiensi waktu dan biaya, gangguan jaringan internet, dan lainnya.
UN dengan moda UNBK juga mampu Jika kendala-kendala itu benar-benar
meminimalisir keterlambatan terjadi saat pelaksanaan UNBK maka
penggandaan dan distribusi naskah peserta UNBK tidak perlu khawatir
soal pada moda UNKP. Sebelum adanya karena jawaban yang telah diisi tetap
UNBK, Kemendikbud mengeluarkan tersimpan dengan baik dan sisa waktu
anggaran sekitar Rp135 miliar untuk ujian pun tidak berkurang saat mereka
pelaksanaan UN dengan moda melanjutkannya kembali.
UNKP di seluruh Indonesia. Namun,
setelah adanya moda UNBK terjadi Jadi, tunggu apa lagi untuk
penurunan drastis alokasi anggaran menyelenggarakan UNBK? (ABG)
penyelenggaraan UN dengan moda
UNKP di tahun ini menjadi sebesar Rp35
miliar atau turun sekitar 74 persen.
PESERTA UN BERBASIS KOMPUTER
Kepala BSNP, Bambang Suryadi
mengungkapkan, UNBK pun terbukti
efektif meningkatkan indeks integritas 6.293.552
166% Peserta
dalam pelaksanaan UN. Tahun lalu,
tercatat sebanyak 71 persen sekolah
mampu meraih Indeks Integritas Ujian
Nasional (IIUN) yang tinggi, hal ini
meningkat dari tahun sebelumnya yang 410%
3.782.453
Peserta
78%
mencapai 21 persen.

Selain itu, UN juga dapat dimanfaatkan 542%


sebagai bahan perbaikan mutu
pendidikan secara berkelanjutan. 921.862 49%
Meskipun UNBK mampu meningkatkan 170.000 Peserta
IIUN secara signifikan tetapi masih Peserta
2% 12%
terdapat penurunan atas prestasi
peserta UN. “Tantangan kita berikutnya
adalah meningkatkan prestasi dan 2015 2016 2017 2018
capaian dalam UN. Untuk itu perlu ada
perbaikan dan peningkatan proses
pembelajaran,” tutur Bambang. 7.400.025 7.617.840 7.730.899 8.103.639

Dari sisi teknis penyelenggaraan UNBK,


Kemendikbud juga telah berkoordinasi TOTAL PESERTA UN
dengan PT Perusahaan Listrik Negara

Edisi XXII/April 2018 11


Fokus

Isian Singkat Warnai


Ujian Nasional 2018
Ada yang berbeda dengan bentuk soal dalam ujian nasional (UN)
2018 kali ini. Di tahun-tahun sebelumnya bentuk soal UN hanya
berupa pilihan ganda saja tetapi di tahun ini terdapat soal isian
singkat. Bentuk soal baru dalam UN itu dimaksudkan untuk
mengukur seberapa besar kemampuan siswa berpikir tingkat tinggi.

A
NAK-ANAK DI era saat ini perlu Kejuruan (SMK)/Sederajat. Jumlah
memiliki kemampuan berpikir soal isian singkat dalam UN pun hanya
tingkat tinggi atau yang lebih sebesar 10 persen atau sebanyak tiga
dikenal dengan high order sampai empat butir soal dari total soal
thingking skill agar mampu bersaing di UN.
dunia global. Melalui isian singkat dalam
UN, para siswa diajak untuk terbiasa Tingkat kesulitan dalam soal isian singkat
berpikir lebih keras dalam mencari UN tidak berbeda dengan soal pilihan
jawaban, tidak sekadar memilih atau ganda sehingga siswa tak perlu khawatir
menebak jawaban seperti bentuk soal untuk menjawabnya. Hanya cara
pilihan ganda yang sudah tersedia menjawabnya saja yang membedakan
jawabannya. bentuk soal isian singkat dan pilihan
ganda pada UN. Jika soal pilihan ganda
Tahun ini, isian singkat UN hanya ada dijawab dengan memilih jawaban yang
pada soal mata pelajaran matematika sudah ada, maka soal isian singkat
saja dan khusus diberikan bagi siswa dijawab dengan mengisi kolom yang
jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA)/ telah disediakan.
Sederajat dan Sekolah Menengah

12 Edisi XXII/April 2018


Fokus

Contoh Pengisian Jawaban Isian Singkat UN

PENGISIAN JAWABAN SOAL ISIAN SINGKAT


MATEMATIKA SMA/MA/SMK/PAKET C DI LJUN

37. Diagram lingkaran berikut menunjukkan hobi dari siswa


kelas XI IPS 2 SMA.

Menonton
30
Rekreasi
90
Olahraga
110
Membaca

Hiking
70

Diketahui 70 siswa hobi menonton. Jumlah siswa yang


memiliki hobi membaca ada ... orang

JAWABAN SOAL ISIAN


Tuliskan jawaban Anda pada kotak isian LJUN dimulai dari kotak pertama sebelah kiri,
lalu hitamkan bulatan di bawahnya sesuai dengan angka di atasnya.

37
1 2 0
0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2
3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5

6 6 6 6 6 6 6 6 6
7 7 7 7 7 7 7 7 7
8 8 8 8 8 8 8 8 8

9 9 9 9 9 9 9 9 9

Dalam pengisiannya, jawaban isian Tak hanya isian singkat dalam UN saja
singkat UN dengan moda komputer untuk mengukur kemampuan siswa
dapat langsung diketik pada kolom berpikir tingkat tinggi, uraian dalam
jawaban yang tersedia di komputer. ujian sekolah berstandar nasional
Apabila UN dilaksanakan dengan moda (USBN) pun mengukur hal yang sama.
kertas dan pensil maka jawaban ditulis USBN dilaksanakan oleh seluruh sekolah
dan dihitamkan angka jawabannya pada di semua jenjang pendidikan mulai dari
kolom jawaban isian singkat di lembar Sekolah Dasar (SD)/sederajat, Sekolah
jawaban UN yang selanjutnya jawaban Menengah Pertama (SMP)/sederajat,
akan dipindai dengan menggunakan dan SMA/Sederajat serta SMK/
pemindai atau scanner. Sederajat.

Edisi XXII/April 2018 13


Fokus

Tak hanya isian singkat dalam UN saja untuk mengukur


kemampuan siswa berpikir tingkat tinggi, uraian
dalam ujian sekolah berstandar nasional (USBN) pun
mengukur hal yang sama.

Seluruh mata pelajaran diujikan bagi diujikan. Akan tetapi, USBN untuk siswa
siswa dalam USBN kecuali siswa SD/ berkebutuhan khusus di sekolah inklusi
sederajat. Mata pelajaran yang diujikan (tunanetra, tunarungu, tunadaksa, dan
pada USBN adalah mata pelajaran tunalaras) waktu pelaksanaan USBN
yang diajarkan dalam pembelajaran di dapat ditambah maksimal selama 45
sekolah, sesuai dengan kurikulum yang menit setiap mata pelajaran yang
berlaku di sekolah tersebut. diujikan.

Bagi siswa SD/sederajat, USBN memang Dalam pemeriksanaan USBN, bentuk


menjadi hal yang baru karena tahun soal uraian singkat akan diperiksa
ini kali pertama diterapkannya USBN. oleh dua orang guru sesuai mata
Namun, jumlah mata pelajaran yang pelajarannya dengan mengacu pada
diujikan hanya tiga mata pelajaran, yaitu pedoman penskoran USBN yang
Matematika, Bahasa Indonesia, dan Ilmu berlaku. Jika terdapat selisih lebih dari
Pengetahuan Alam (IPA). 25 persen dari skor maksimum antara
kedua pemeriksa itu, maka pemimpin
Bentuk soal uraian singkat pada USBN satuan pendidikan dapat menugaskan
yang diberikan pun sama untuk semua pemeriksa ketiga, sehingga nilai akhir
jenjang pendidikan, yaitu sebanyak dari soal uraian singkat adalah rata-
lima butir soal di setiap mata pelajaran rata dari semua pemeriksa. Sekolah
yang diujikan. Cara pengisian bentuk dapat menentukan pembobotan nilai
soal uraian singkat juga langsung ditulis USBN antara bobot nilai pilihan ganda
pada lembar jawaban USBN, dengan dan bobot uraian singkat namun
alokasi waktu pengerjaan selama 120 tetap dengan perbandingan yang
menit di setiap mata pelajaran yang proporsional. (PRM/ABG)

14 Edisi XXII/April 2018


Fokus

Pertama Kali USBN di


Jenjang Sekolah Dasar
Mulai 2018, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud) menetapkan kebijakan baru untuk ujian akhir
di jenjang sekolah dasar (SD), yakni dengan menerapkan
ujian sekolah berstandar nasional (USBN) bagi peserta
didik kelas 6. USBN di tingkat SD hanya menguji tiga mata
pelajaran, yakni Bahasa Indonesia, Matematika, dan Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA).

S
EBELUMNYA, PADA 2017 ada Pengetahuan Sosial (IPS), Seni Budaya
dua jenis ujian di jenjang SD dan Keterampilan, dan Pendidikan
dan Madrasah Ibtidaiyah (MI), Jasmani Kesehatan dan Olahraga.
yaitu Ujian Sekolah/Madrasah
(US/M) dan Ujian Sekolah. Kemudian Dengan perubahan format ujian dari
tahun ini berubah menjadi USBN US/M menjadi USBN, maka berubah
dan Ujian Sekolah. Jika USBN hanya pula pola pembuatan naskah soal ujian.
mengujikan tiga mata pelajaran, maka Sebelumnya, pada US/M, sebanyak
US mengujikan lima mata pelajaran, yakni 25 persen soal disiapkan oleh Pusat
Pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila sebagai soal anchor (jangkar), dan
dan Kewarganegaraan (PPKN), Ilmu 75 persen soal disiapkan oleh guru

Edisi XXII/April 2018 15


Fokus

yang dikoordinasikan oleh Dinas dinilai sebagai salah satu metode tepat
Pendidikan Provinsi dan Kantor Wilayah untuk memenuhi kompetensi generasi
Kementerian Agama. abad 21 yang memiliki kemampuan
berpikir tingkat tinggi atau dikenal
Sekarang, pada USBN 2018, sebesar sebagai high order thinking skill (HOTS).
20 sampai 25 persen soal disiapkan
oleh Pusat sebagai soal jangkar, dan Secara teknis, pelaksanaan USBN untuk
75 sampai 80 persen disiapkan oleh SD/MI sudah bisa menerapkan ujian
guru yang tergabung dalam Kelompok berbasis komputer, khusus soal yang
Kerja Guru (KKG). Kemudian untuk ujian berbentuk pilihan ganda saja. Kemudian
sekolah (US), seluruh soal disiapkan soal uraiannya akan dikerjakan siswa
sekolah berdasarkan kisi-kisi nasional pada kertas jawaban uraian USBN atau
yang ditetapkan oleh Pusat, yaitu secara manual.
Kemendikbud bersama Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP). Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
(Mendikbud), Muhadjir Effendy
Soal USBN SD juga akan menyertakan mengatakan, salah satu fungsi USBN
soal berbentuk uraian sebanyak 10 adalah meningkatkan peran dan kualitas
persen dari total soal. Hal ini berbeda guru, terutama dalam melakukan
dengan US/M yang berlaku pada evaluasi belajar bagi peserta didiknya,
tahun sebelumnya, di mana semua soal termasuk guru SD yang diterapkan
berbentuk pilihan ganda. Khusus lima melalui USBN tahun ini. Guru yang
mata pelajaran pada US, soal-soal akan tergabung dalam Kelompok Kerja Guru
dibuat oleh guru masing-masing sekolah. (KKG) atau Musyawarah Guru Mata
Meksipun begitu, Kemendikbud akan Pelajaran (MGMP) memegang peran
mendorong guru-guru untuk membuat yang besar dalam proses pembuatan
soal US dengan kombinasi antara pilihan soal USBN.
ganda dan uraian. Soal berbentuk uraian

MATA PELAJARAN

USBN SEMUA SEMUA

2018
MATA MATA
PELAJARAN PELAJARAN

SMA/SMK SMP
sederajat sederajat

PENYUSUNAN SOAL

20-25%
Pemerintah Pusat
75-80%
- SMA/SMK : Guru/MGMP
- SMP : Guru/MGMP
- SD : Guru/KKG
- Pend. Kesetaraan : Forum Tutor

16 Edisi XXII/April 2018


Fokus

Pembuatan soal USBN oleh guru kompetensi mereka dalam membuat


bertujuan untuk merevitalisasi peran soal-soal yang lebih berkualitas.
guru terutama di dalam menguasai
salah satu tugas pokoknya, yaitu Setelah mengikuti pelatihan itu,
penilaian. Selama ini, kebanyakan soal diharapakan guru-guru juga dapat lebih
US ditetapkan oleh provinsi atau dari teratur dalam membuat perencanaan
institusi tertentu, bahkan mengambil mengajar dalam proses belajar, hingga
dari bimbingan belajar atau dari Lembar mampu membuat soal sendiri dan tidak
Kerja Siswa. Soal-soal tersebut tidak lagi mengambil soal dari pihak lain.
dibuat oleh guru yang bersangkutan. Kemendikbud melakukan seleksi untuk
menentukan guru-guru yang membuat
Hal itu tidak sesuai dengan tugas pokok soal USBN, sehingga ada proses
guru yang harus bertanggung jawab penyaringan juga di KKG atau MGMP
dalam mengevaluasi atau melakukan bagi guru yang akan membuat soal
penilaian terhadap peserta didiknya. tersebut.
Melalui pelaksanaan USBN, diharapkan
peran guru yang selama ini hilang Salah satu yang menjadi
tersebut, bisa kembali. pertimbangannya adalah bahwa guru
juga harus memahami tentang standar
Kemendikbud telah menyelenggarakan kompetensi lulusan yang diharapkan
pelatihan-pelatihan membuat soal dan mampu membuat soal sesuai
untuk mendukung guru-guru dalam dengan standar itu. Dengan begitu, soal
meningkatkan peran dan kualitasnya. yang keluar bukan hanya berasal dari
Dengan begitu, ada upaya pembinaan materi yang sudah diajarkan oleh guru
dan pendampingan dari pemerintah saja, melainkan kompetensi apa yang
pusat bagi guru-guru dalam membuat seharusnya dimiliki oleh siswa setelah
soal, sehingga diharapkan pelatihan lulus sekolah. (DES)
tersebut mampu meningkatkan

PAKET C & PAKET B

SEMUA
- BHS. INDONESIA MATA PELAJARAN
- MATEMATIKA
- IPA PAKET A
- PKn
PENDIDIKAN - BHS. INDONESIA
SD KESETARAAN - MATEMATIKA
sederajat - IPA
- IPS

KOMPOSISI SOAL MODA UJIAN

90% PILIHAN
GANDA KERTAS

10% URAIAN KERTAS


&
KOMPUTER

Edisi XXII/April 2018 17


Fokus
JADWAL UN
SMA/MA sederajat & SMK

TANGGAL-TANGGAL
PENTING! APRIL 2018
29,31 MARET 2018
Sinkronisasi UN SMK SEN SEL RAB KAM JUM SAB MIN
UN SMK
6-7 APRIL 2018 1
Sinkronisasi UN SMA/MA sederajat

16 APRIL 2018 2 3 4 5 6 7 8
Sinkronisasi UN susulan

28 APRIL 2018 9 10 11 12 13 14 15
Penyerahan Hasil ke Provinsi

2 MEI 2018 16 17 18 19 20 21 22
Pengumuman Hasil UN di
Satuan Pendidikan
23 24 25 26 27 28 29
UN SMA/MA
30
UN SUSULAN SMK/SMA/MA

SMP/MTs

TANGGAL-TANGGAL APRIL 2018


PENTING! SEN SEL RAB KAM JUM SAB MIN
20-21 APRIL 2018
Sinkronisasi UN SMP/MTs 23 24 25 26 27 28 29

7 MEI 2018 30 1 2 3 4 5 6
Sinkronisasi UN susulan

18 MEI 2018
Penyerahan Hasil ke Provinsi

MEI 2018
23 MEI 2018
Pengumuman Hasil UN SMP/MTs

UN SMP/MTs SEN SEL RAB KAM JUM SAB MIN

30 1 2 3 4 5 6

7 8 9 10 11 12 13
UN SUSULAN SMP/MTs

18 Edisi XXII/April 2018


Fokus

Pendidikan Kesetaraan

TANGGAL-TANGGAL
PENTING! APRIL 2018
24-25 APRIL 2018 SEN SEL RAB KAM JUM SAB MIN
Sinkronisasi Paket C/Ulya

27, 28, 29, 30 APRIL 2018 23 24 25 26 27 28 29


UN Paket C Pilihan 1
30 1 2 3 4 5 6
27, 28/29, 30 APRIL & 2 MEI 2018
UN Paket C Pilihan 2

1-2 MEI 2018


Sinkronisasi Paket B/Wustha

4, 5, 6 MEI 2018
MEI 2018
UN Paket B Pilihan 1
SEN SEL RAB KAM JUM SAB MIN
4, 5/6, 7 MEI 2018
UN Paket B Pilihan 2
30 1 2 3 4 5 6
28 MEI 2018
Penyerahan Hasil ke Provinsi 7 8 9 10 11 12 13
31 MEI 2018
Pengumuman Hasil UN di Satuan Pendidikan 14 15 16 17 18 19 20

UN PAKET C

UN PAKET B
UN SUSULAN PAKET C &PAKET B

HARAPAN MENDIKBUD
UNTUK UN 2018
Marilah kita semua jujur dalam menjalani proses pendi-
dikan, termasuk dalam menjalankan ujian.

Ujian atau evaluasi bagi anak didik adalah


bagian dari pendidikan. Maka hindarkan dan cegah
semua upaya yang mengarah pada ketidakjujuran, karena
itu jelas akan mengingkari hakekat pendidikan.

Jadikan hasil-hasil ujian dan evaluasi bagi anak didik


sebagai “cermin” yang memberi gambaran apa
adanya, bukan cermin yang membuat kita hanya
terlihat lebih baik dari keadaan sebenarnya.

Manfaatkan hasil-hasil penilaian untuk melakukan


perbaikan secara berkelanjutan.

Edisi XXII/April 2018 19


Fokus

USBN Dorong Otonomi Guru


Pelibatan guru dalam penyusunan soal-soal ujian sekolah berstandar
nasional (USBN) dimaknai sebagai bagian dari upaya menegakkan
otonomi guru, terutama dalam hal evaluasi proses hasil belajar
siswa di sekolah. Pemberdayaan guru itu juga menjadi bagian dari
peningkatan profesionalisme guru secara berkelanjutan.

D
ALAM PENERAPAN Kurikulum membuat soal ujian sendiri, sehingga
2013, guru dituntut untuk tidak ada lagi yang mengambil soal
mampu meningkatan ujian dari pihak lain. Semua pihak pun
kompetensinya yang mencakup harus siap dengan segala perubahan
pembuatan soal ujian berjenjang dari pada penyelenggaraan USBN kali ini
yang sederhana hingga tingkat tinggi. dan tidak bersikap antiperubahan.
Para guru pun butuh penguatan dalam “Memang berubah itu bukan jaminan kita
pembuatan soal tingkat tinggi sebagai akan maju, tapi setidaknya kita sudah
pencerminan dari materi ajar yang berikhtiar untuk maju,” tutur Mendikbud.
diajarkan kepada siswa di kelas.
USBN adalah kegiatan pengukuran
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan capaian kompetensi siswa yang
(Mendikbud), Muhadjir Effendy dilakukan sekolah untuk seluruh mata
mengatakan, sudah cukup lama guru pelajaran dengan mengacu pada standar
tidak terbiasa membuat alat evaluasi kompetensi lulusan untuk memperoleh
hasil belajar sendiri. Karena itu, kata pengakuan atas prestasi belajar, kecuali
dia, Kementerian Pendidikan dan mata pelajaran muatan lokal (mulok).
Kebudayaan (Kemendikbud) menggelar
berbagai pelatihan bagi guru-guru USBN sebenarnya bersinggungan juga
untuk menyusun soal-soal ujian sebagai dengan kalibrasi guru atau peningkatan
alat evaluasi belajar siswa. kemampuan guru yang mengacu pada
standar pendidikan nasional. Tiga hal
“Kita ingin guru semakin memahami yang menjadi dasar guru melakukan
tentang standar isi, standar evaluasi, kalibrasi, yaitu konten, proses, dan
terutama kompetensi lulusan yang evaluasi. Jika guru dilatih secara intensif
diharapkan. Bukan sekadar apa yang membuat soal berstandar nasional, maka
diajarkan guru, tapi apa yang harus guru pun seharusnya bisa menghasilkan
dimiliki oleh siswa saat dinyatakan lulus,” soal sekaliber nasional.
ujar Mendikbud beberapa bulan lalu.
Pelibatan guru dalam pembuatan
Guru harus memahami tentang standar soal USBN kali ini dilakukan melalui
nasional kompetensi lulusan yang komunitas guru di setiap daerah yang
diharapkan sehingga dalam membuat tergabung dalam Kelompok Kerja
soal ujian dapat sesuai dengan standar Guru (KKG) dan atau Musyawarah
tersebut. “Jadi bukan apa yang Guru Mata Pelajaran (MGMP). Dalam
diajarkan oleh guru, tetapi apa yang pembuatannya, guru harus tetap
seharusnya dimiliki oleh siswa itu kalau mengacu pada standar dan kisi-kisi
nanti dia lulus,” ungkap mantan Rektor yang telah ditetapkan oleh pemerintah
Universitas Muhammadiyah Malang itu. pusat dan tetap dikoordinasikan dengan
pemerintah daerah setempat. Sebanyak
Setelah guru-guru mengikuti pelatihan 20-25 persen soal dalam USBN 2018
membuat soal, diharapkan mereka akan dibuat oleh Pusat sebagai soal
dapat lebih teratur dalam membuat jangkar (anchor), sedangkan 75-80
perencanaan mengajar hingga persen soal akan dibuat oleh guru

20 Edisi XXII/April 2018


Fokus

Keterlibatan Guru dalam Penyusunan


Soal Ujian Sekolah Berstandar Nasional
yang dikonsolidasikan melalui KKG atau
MGMP tersebut.

KKG adalah wadah kerja sama guru-


guru dalam satu gugus, dalam upaya
meningkatkan kemampuan profesional
mereka yang fungsi utamanya adalah
menampung dan memecahkan masalah
yang dihadapi dalam kegiatan belajar PEMERINTAH PUSAT
mengajar melalui pertemuan diskusi,
pengajaran contoh, demonstrasi
penggunaan, dan pembuatan alat 20-25% 3 1 Standar dan
peraga. MGMP sama halnya dengan Soal standar Kisi-kisi
KKG, merupakan suatu organisasi guru
yang dibentuk untuk menjadi forum
komunikasi yang bertujuan untuk
memecahkan masalah yang dihadapi
4
guru dalam pelaksanaan tugasnya
sehari-hari di lapangan. KKG berada di
2
PAKET SOAL
tingkat Sekolah Dasar sedangkan MGMP Digunakan untuk
berada di tingkat sekolah lanjutan, baik MGMP/KKG Ujian Sekolah
Sekolah Menengah Pertama maupun Berstandar Nasional
Meninjau ulang dan
Sekolah Memengah Atas dan Sekolah Menyusun paket soal
Menengah Kejuruan. bersama

Kepala Badan Penelitian dan


Pengembangan Kemendikbud, 75-80%
Totok Suprayitno mengungkapkan, Butir-butir
keterlibatan guru dalam membuat soal Soal
USBN juga bisa menjadi acuan atau tolok
1 1 1
100% 5
ukur sekolah dan pemerintah daerah Naskah
dalam melakukan pemetaan terhadap 3 20-25% Soal
kemampuan guru itu sendiri. “Esai yang Soal standar
membuat juga (guru,-) sekolah. Jadi
yang tahu seberapa bobotnya hanya
sekolah, jadi diserahkan ke sekolah. 5
Dalam membuat soal juga harus
GURU DARI 75-80%
mempertimbangkan bobot, itu dilakukan
SEJUMLAH SEKOLAH Butir-butir
di MGMP,” jelasnya. Soal
Menyusun Butir Soal

Semangat dari pelibatan guru dalam


pembuatan soal USBN kali ini adalah
penilaian untuk pembelajaran (assemnet
for learning) bukan sekadar penilaian
untuk pengajaran (asseement for
teaching) sehingga menjadi hal yang
esensial. Ada kecenderungan sekolah
yang tidak hanya mengukur materi Guru bisa dapatkan soal langsung dari
apa saja yang sudah diajarkan guru pemerintah pusat.
kepada siswa, namun juga melalui USBN
semestinya dapat mengukur materi Guru membawa soal ke MGMP lalu diolah dan
dikembalikan untuk diujikan.
apa saja yang dikuasai siswa untuk
menamatkan jenjang pendidikannya. MGMP : Musyawarah Guru Mata Pelajaran
(DLA/ABG)
KKG : Kelompok Kerja Guru

Edisi XXII/April 2018 21


Fokus

Saat Anak Hadapi Ujian,


Orangtua Jangan Lakukan Hal-hal Ini
Dalam menghadapi Ujian Nasional (UN) dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional
(USBN), bisa jadi ini masa yang menegangkan bagi siswa. Berbagai persiapan
pun akan dilakukan siswa, seperti menambah jam belajar di sekolah untuk
pendalaman materi, bahkan hingga mengikuti les di luar sekolah dengan
harapan mereka akan lebih siap menghadapi kedua ujian itu. Di sini, orangtua
mempunyai peranan yang sangat penting untuk meredakan ketegangan anak-
anaknya, bukan terus membombardir mereka dengan berbagai tindakan agar
bisa mendapatkan nilai ujian yang bagus.

T
ERKADANG ORANG tua dan hasil yang memuaskan yang sebenarnya
keluarga di rumah juga sering seringkali kepuasan itu bagi orangtua
tidak sadar dan menunjukkan bukan anaknya.
sikap risau agar sang anak mau
giat belajar sendiri di rumah. Padahal, Belum lagi berbagai pemberitaan di
seusai sekolah anak-anak masih dalam media massa tentang UN dan USBN
kondisi yang lelah, namun orangtua yang seringkali menyajikan hal-hal yang
tetap menanyakan bagaimana persiapan mendukung ketegangan siswa dalam
mereka menghadapi ujian itu. Bahkan, menghadapi kedua ujian itu. Orangtua
terkadang orangtua memberi ancaman perlu mendampingi anak-anaknya
kepada mereka agar bisa mendapatkan dalam menerima pemberitaan tersebut,

Peran Guru Memberikan Bimbingan


Bagi Siswa Peserta Rasa tertekan dan acuh tak acuh dapat dilihat pada

UN dan USBN siswa yang akan menghadapi ujian. Guru harus mau
membuka diri dan terlibat aktif menanyakan
masalah-masalah yang mereka hadapi serta
SEKOLAH adalah rumah mendengarkan dan memberikan solusinya
kedua bagi siswa. Mereka sehingga mereka beban yang dirasakan oleh siswa pun bisa
bisa menghabiskan hampir berkurang. Setelah itu guru mulai mengarahkan hal-hal
yang sebaiknya mereka lakukan untuk menghadapi ujian.
separuh waktu dalam
sehari di sekolah bersama
teman-teman dan gurunya.
Guru sebagai sosok yang Memberikan Motivasi
dihormati dan Ditengah hiruk pikuk persiapan menjelang UN dan
disegani dapat melakukan USBN, para guru bisa menjadi motivator bag
para siswa. Tak jarang siswa lebih
beberapa hal untuk
mendengarkan kata guru daripada
mendukung siswa-siswinya
orangtuanya. Jadikan
menghadapi UN dan hal ini sebagai momen yang tepat untuk memberi
USBN, diantaranya: ketenangan dan semangat pada siswa untuk
terus belajar dan meraih impiannya.

22 Edisi XXII/April 2018


Fokus

terlebih lagi siswa yang kemampuan tertekan, dan lainnya. Orangtua adalah
literasinya masih rendah. pihak yang paling mengerti kelemahan
dan kelebihan anaknya sendiri sehingga
Jadi, kita dapat membayangkan orangtua pun perlu mengetahui materi
bagaimana kondisi emosional para siswa apa yang dirasa sulit oleh anaknya dalam
yang mendapat pengaruh dari berbagai menghadapi ujian.
pihak dalam menghadapi UN dan USBN.
Dalam hal ini, perang penting orangtua Jika orangtua mampu mengatasi
sebagai pendamping paling dekat sangat kesulitan itu maka orangtua dapat
diperlukan untuk membuat rasa nyaman membuat perencanaan dan target
pada siswa sehingga mereka siap dan belajar bagi anak dalam menghadapi
percaya diri melaksanakan ujian. ujian. Namun, jika orangtua tidak dapat
mengatasinya maka alangkah lebih baik
Emosi anak dapat ditentukan juga hal itu dikomunikasikan dengan guru
oleh sikap orang tuanya sendiri, maka di sekolah dan berkolaborasi dalam
ajarkan anak untuk tetap tenang dalam memberikan pendampingan kepada anak
menghadapi masa ujian itu. Orangtua saat menghadapi ujian.
harus memberikan penghargaan atas
usaha yang dilakukan anaknya dalam Orangtua juga dapat berbagi
menghadapi ujian bukan hasil ujiannya pengalaman dengan guru dalam
saja. Orangtua pun perlu mengajak mendampingi mereka dalam proses
anaknya untuk senantiasa berdoa serta belajar. Orangtua perlu menceritakan
mengingatkan bahwa bagaimanapun beberapa hal kepada guru seperti
hasil ujian itu, orangtua tetap akan kondisi anak di rumah, ketertarikan
menyayangi dan mengasihi mereka. belajarnya, kekurangan dan kelebihannya
serta lainnya. Hal ini dilakukan agar guru
Rumah idealnya menjadi tempat bagi dapat menyesuaikan pola belajar siswa
siswa setelah pulang sekolah dan dan dapat memberikan motivasi serta
orangtua menjadi tempat perlindungan arahan ketika berada di sekolah.
bagi anak ketika mereka merasa lelah, (RUN/ABG)

Memberikan Pengajaran
Guru harus sabar mengajarkan materi yang akan
diujikan sesuai kisi-kisinya. Pendalaman materi
juga perlu dilakukan agar siswa lebih percaya Prestasi
diri menghadapi ujian tetapi guru harus memahami Penting,
kelemahan masing-masing siswa dalam mata pelajaran Jujur
tertentu terlebih dahulu. Selanjutnya, guru dapat memberikan yang Utama
pengajaran serta latihan bagi siswa agar mereka lebih paham
materi yang menjadi kelemahannya.

Memberikan Didikan
Peran guru sebagai pendidik sangat penting dalam hal
menghadapi ujian. Guru harus memberikan
pengertian betapa pentingnya kedisiplinan
dan kejujuran dalam pelaksanaan ujian.
Anak-anak dididik agar mental mereka tidak mudah stres
dalam menghadapi ujian.

Edisi XXII/April 2018 23


Resensi

Judul: Cara Jitu Menciptakan


Branding Sekolah
Berbasis Karakter
Penulis: Ernaz Siswanto
Tahun Terbit: 2016
Halaman: x, 172 hlm.; 21 cm.
Bahasa: Indonesia
Jenis Sampul: Soft Cover

Penguatan Pendidikan Karakter


dalam Ciptakan Branding Sekolah

K
ARAKTER YANG baik mampu membuka Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) ini
pintu kesuksesan, demikian juga menjadi momentum bagi perbaikan sekolah untuk
dengan sekolah berkarakter dapat menyesuaikan dengan kondisi dan budaya sekolah.
membuka kesuksesan bagi siswanya. Buku ini merupakan perpaduan dari refleksi diri,
Wujud penguatan karakter di sekolah dapat studi kasus, serta studi literasi guna mendukung
diimplementasikan melalui berbagai kegiatan pemerintah dalam rangka menyukseskan gerakan
intrakulikuler, ekstrakulikuler, maupun budaya PPK.
sekolah.
Buku ini sangat cocok dibaca oleh pelaku pendidikan
Buku yang berjudul “Cara Jitu Menciptakan di sekolah agar dapat mencipkatan metode
Branding Sekolah Berbasis Karakter” mengupas pendidikan yang bisa membentuk karakter baik
tentang bagaimana pengelolaan sekolah berbasis siswa maupun civitas akademika lainnya. Buku
karakter. Pengelolaan sekolah yang baik dapat dengan penggunaan bahasa yang lugas dan
menjadikan sekolah itu menjadi sekolah berkarakter, illustrasi dalam memberikan penjelasan materi
sehingga memiliki kekhasan tersendiri dari membuat buku ini menarik serta mudah dipahami
penggalian potensi sekolah dan menjadi pilihan pembacanya.
utama orang tua untuk menitipkan pendidikan
anak-anaknya. Kekhasan sekolah yang tercipta akan Jika ingin mengetahui informasi selengkapnya
menjadi branding dari sekolah itu sendiri. dari koleksi ini, scan QR code berikut. Selain itu,
Anda juga dapat datang langsung ke Perpustakaan
Buku ini terdiri dari tiga bagian isi, yaitu manajemen Kementerian Pendidikan dan
sekolah berkarakter, studi kasus sekolah Kebudayaan (Kemendikbud)
berkarakter, dan gerakan penguatan pendidikan yang berada di Gedung A lantai
karakter. Branding yang dibuat dengan cara 1 dan lantai Mezanin Kompleks
mengembangkan dari kelima nilai karakter utama Kemendikbud, Jalan Jenderal
seperti religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, Sudirman, Senayan, Jakarta
dan integritas. Kelima nilai tersebut tercermin Pusat 10270.
dalam kegiatan-kegiatan sekolah. (RWT)

24 Edisi XXII/April 2018


Infografis Perpustakaan

KATALOG
INDUK PERPUSTAKAAN
di Lingkungan Kemendikbud
Ada 35 perpustakaan di lingkungan Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang telah bergabung di
Katalog Induk Perpustakaan di Lingkungan Kemendikbud.
Katalog ini dapat diakses melalui laman dengan alamat
http://perpustakaan.kemdikbud.go.id/ucs/.

TOTAL KOLEKSI
40.216 koleksi

133.081 37.434 koleksi

32.778 koleksi

7.209
koleksi

3.636
koleksi
5.895
koleksi
4.837
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN

koleksi

776
koleksi
PENGEMBANGAN BAHASA
BADAN PEMBINANAN DAN

DASAR DAN MENENGAH


SEKRETARIAT JENDERAL
KEBUDAYAAN

DIREKTORAT JENDERAL

N DIKMAS
DAN PENGEMBANGAN

AL
GURU DAN TENAGA

DER
BADAN PENELITIAN
DIREKTORAT JENDERAL

DIREKTORAT PAUD DA

AT JEN
KEPENDIDIKAN

TOR
INSPEK

TOTAL KOLEKSI PER UNIT UTAMA KEMENDIKBUD


Edisi XXII/April 2018 25
Kebudayaan

Libatkan Publik, Indonesiana


Lestarikan Kearifan Budaya Lokal
Rendahnya partisipasi masyarakat dalam kegiatan gotong royong
dan pelestarian kearifan lokal menjadi poin penting yang perlu
mendapatkan perhatian khusus dalam tata kelola kebudayaan.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui
Direktorat Jenderal (Ditjen) Kebudayaan mengembangkan platform
Indonesiana guna menangani kegiatan-kegiatan budaya secara lebih
sistematis.

I
NDONESIANA MERUPAKAN
platform kerja sama kebudayaan
yang merangkai berbagai festival
kebudayaan di berbagai daerah.
Platform ini melibatkan kerja sama
dengan pemerintah daerah, instansi
terkait, lembaga filantropi, komunitas,
dan pemangku kepentingan bidang
pendidikan dan kebudayaan lainnya
baik tingkat lokal, nasional, maupun
internasional.

Salah satu tujuan Indonesia adalah


untuk menghidupkan ekosistem
pemajuan kebudayaan yang merata
dan berkelanjutan, serta menguatkan
identitas budaya di daerah untuk
mengimbangi penguatan identitas
politik yang memanfaatkan kebudayaan.
Pemajuan kebudayaan itu dilakukan
mulai dari perlindungan, pengembangan,
pemanfaatan hingga pembinaan di Hal ini dimaksudkan untuk melestarikan
bidang kebudayaan. dan memajukan kebudayaan setempat
agar lebih dikenal baik di kancah nasional
Melalui Indonesiana, diharapkan maupun internasional.
peran kebudayaan dalam mendorong
pembangunan berkelanjutan dapat Direktur Jenderal Kebudayaan
meningkat. Selain itu, kebudayaan juga Kemendikbud, Hilmar Farid
mampu mewujudkan akses yang meluas, mengungkapkan, Indonesiana
merata, dan berkeadilan di bidang merupakan salah satu upaya untuk
kebudayaan itu sendiri. memperbaiki dan meningkatkan kualitas
tata kelola melalui tindakan nyata dan
Platform Indonesiana ini tidak ada semangatnya bukan hanya melaksanakan
tema utama yang mengikat kepada kegiatan melalui festival-festival saja.
keseluruhan festival yang akan Seringkali, kata dia, sebuah festival
diselenggarakan, masing-masing festival yang diselenggarakan sebenarnya bisa
memiliki tema yang ditentukan ditingkal mendunia tetapi nyatanya terus berkutat
lokal sesuai dengan khasanah lokalnya. di lingkungan sendiri dan senang pada

26 Edisi XXII/April 2018


Kebudayaan

akhirnya ialah membentuk budaya


masyarakat yang mandiri.

Rencananya Indonesiana akan


ada 20 festival di 20 daerah yang
berbeda. Daerah yang akan menjadi
tempat penyelenggara harus sesuai
dengan tiga kriteria yaitu memiliki
pengalaman mengelola festival
kebudayaan bertaraf nasional atau
internasional, penyelenggaraan
festival kebudayaannya belum optimal,
kegiatan sendiri seperti katak dalam dan festival kebudayaannya memiliki
tempurung. potensi untuk ditingkatkan ke taraf
internasional.
“Harus tumbuh kesadaran bahwa ada
dunia yang lebih besar di luar sana. Jadi Pemerintah daerah juga dapat
semangat kita bukan sedang berlomba- berpartisipasi dalam kegiatan
lomba membuat festival,” ujar Hilmar. Indonesiana asalkan mempunyai
komitmen untuk melaksanakan kegiatan
Dia menambahkan, tata kelola budaya dan menjadi tuan rumah
yang dimaksud adalah bagaimana setidaknya tiga tahun berturut-turut
menyinergikan para pemangku dengan dukungan sumber daya yang
kepentingan di bidang pendidikan dan juga memadai. Selain itu, pemerintah
kebudayaan, yakni antar kementerian daerah juga harus membangun serta
dan lembaga yang terkait hingga menggerakkan ekosistem budaya di
komunitas-komunitas serta masyarakat daerah, yaitu melibatkan berbagai
agar duduk bersama dan saling pemangku kepentingan di daerah untuk
terkoneksi satu sama lainnya. Hasil melaksanakan kegiatan budaya tersebut.

Edisi XXII/April 2018 27


Kebudayaan

Pada Indonesiana, masyarakat


juga dapat terlibat langsung dalam
menyemarakkan kehidupan budaya
KRITERIA dengan ikut tampil sebagai pelaku

INDONESIANA budaya di ajang bertaraf internasional.


Tidak hanya itu, ajang ini memberikan
kesempatan bagi masyarakat luas untuk
meningkatkan kemampuannya di bidang
seni dan budaya.
Adanya gotong royong pemajuan kebudayaan yang
terwujud melalui perencanaan, pelaksanaan, dan Kegiatan festival dalam Indonesiana akan
evaluasi bersama. berjalan sesuai alur kerjanya, yaitu tahap
pertama matchmaking, penajaman,
hingga penyelenggaraan festival.
Tahap pertama, Ditjen Kebudayaan
membentuk Sekretariat Indonesiana dan
Adanya komitmen Pemerintah Daerah untuk
Dewan Kurator Nasional yang bertugas
melaksanakan kegiatan budaya dan menjadi tuan
rumahnya setidaknya selama tiga tahun menyusun standar nasional festival
berturut-turut, dengan dukungan sumber daya Indonesiana. Sekretariat Indonesiana
(dana dan sebagainya) yang memadai. akan membentuk tim survei yang
bertugas langsung ke daerah yang
akan menjadi tempat penyelenggaraan
festival untuk dinilai kelayakannya sesuai
standar nasional festival tersebut.
Adanya komitmen Pemerintah Daerah untuk membangun
dan menggerakkan Ekosistem Budaya di daerah, yaitu
melibatkan berbagai pemangku kepentingan seperti Pada tahap penajaman, Dewan Kurator
pelaku budaya, komunitas, dan pihak swasta di daerah Nasional memberikan masukan tentang
untuk bergotong royong melaksanakan kegiatan budaya. para pelaku seni dan budaya di tingkat
nasional dan internasional yang terlibat
untuk mengisi acara festival di daerah
tersebut. Sebelum penyelenggaraan
Bentuk pelibatan publik oleh pemerintah festival, tim kurator daerah dapat
daerah yaitu berupa perencanaan menentukan penyelenggara kegiatan
bersama, penggalangan dana, (pihak ketiga atau event organizer)
pengelolaan jaringan kebudayaan, lokal guna mengorganisasikan
kurasi, dan publikasi serta kehumasan. penyelenggaraan festival di daerah.
Penggalangan dana bersama dilakukan Setelah semua siap, seluruh kalangan
dengan perbandingan 1:1 untuk masyarakat lokal hingga mancanegara
memperbesar skala festival kebudayaan dapat menikmati festival di daerah
yang tergabung dalam Indonesiana. tersebut. (RWT)

Kini anda dapat mengakses


Majalah Jendela melalui: Dapat diakses
jendela.kemdikbud.go.id melalui PC, laptop,
majal
ah
smartphone
a
Jendel

28 Edisi XXII/April 2018


Kajian

Kenali Kendala Pelaksanaan


Evaluasi Diri Sekolah
Oleh: Hendarman
Pusat Penelitian Kebijakan, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kemendikbud

P
ELAKSANAAN EVALUASI efektif. Pengawas sebagai ujung tombak
diri sekolah (EDS) pada kegiatan belum cukup kuat untuk
kenyataannya masih belum sesuai menggerakan sekolah melakukan EDS
dengan apa yang diharapkan, baik secara emosi, kompetensi, dan
khususnya terkait dengan perencanaan keberpihakannya.
pengembangan sekolah dan manajemen
berbasis sekolah. Mustikasari (2011) EDS pada intinya memberikan
mengatakan bahwa peran pengawas kesempatan pada sekolah untuk
dalam implementasi EDS di satuan mengidentifikasi kekuatan dan
pendidikan dapat dikatakan belum kelemahan yang dimilikinya
optimal, meskipun tidak terjadi pada sebagai dasar penyusunan
semua pengawas sekolah di seluruh rencana pengembangan lebih lanjut di
Indonesia. sekolah tersebut. Di samping itu, dengan
EDS, sekolah juga diharapkan mampu
Pada kajian ini, 62 responden yang mengenal peluang memperbaiki mutu
terdiri dari guru dan kepala sekolah pendidikan, menilai keberhasilan dalam
asal Bogor, Sukabumi, Bekasi, dan upaya peningkatan mutu, dan melakukan
Depok menilai tim pengawas sekolah penyesuaian program-program yang
mereka belum mampu bekerja secara ada serta dapat mengetahui tantangan

Edisi XXII/April 2018 29


Kajian

yang dihadapi dan mendiagnosis jenis sekolah serta sekaligus memetakan


kebutuhan yang diperlukan untuk mutu pendidikan pada tingkat daerah
perbaikan. maupun tingkat pusat.

EDS dimaksudkan sebagai proses Namun, kenyataannya sekolah-


pemetaan mutu sekolah oleh pihak sekolah cenderung membuat nilai EDS
sekolah sendiri secara jujur dan semaksimal mungkin agar penilaian
transparan, sehingga dapat ditemukan sekolah tidak buruk sehingga budaya
akar permasalahan yang dihadapi. mutu menjadi target sampingan yang
Melalui EDS, sekolah juga dapat terkadang terlupakan. Selain itu,
merumuskan rekomendasi atau langkah terdapat perbedaan persepsi antara
nyata dalam penerapan Standar guru dan sekolah, guru beranggapan
Pelayanan Minimal (SPM) dan Standar bahwa EDS yang ada digunakan bukan
Nasional Pendidikan (SNP) secara sebagai dasar penyusunan Rencana
bertahap, sistematis, dan terencana Penganggaran Sekolah (RPS). Persepsi
serta memiliki target dan kerangka lainnya, EDS dianggap sebagai beban
waktu yang jelas. Langkah proaktif tambahan baru yang memberatkan
itu sesuai dengan Peraturan Menteri tugas sekolah dan Tim Pengembangan
Pendidikan Nasional Nomor 63 Tahun Sekolah (TPS).
2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu
Pendidikan. Sekolah-sekolah beranggapan bahwa
instrumen EDS terlalu banyak dan
Pada 2013 lalu, pemetaan mutu beberapa kali mengalami perubahan
pendidikan dengan mengikuti pola EDS format sehingga menimbulkan
ini mulai dilaksanakan dengan sasaran kejenuhan serta membingungkan
semua satuan pendidikan dari Sekolah dalam pengisiannya. Hal lainnya yaitu
Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama pertanyaan yang tercantum dalam
(SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), instrumen EDS masih menimbulkan
dan Sekolah Menengah Kejuruan penafsiran ganda dan jumlahnya tidak
(SMK). Pemetaan ini diharapkan dapat mewakili ruang lingkup EDS sehingga
berfungsi ganda sebagai acuan dalam menimbulkan perbedaan interpretasi,
melakukan evaluasi diri di tingkat kesulitan menjawab, dan banyak

30 Edisi XXII/April 2018


Kajian

Solusi alternatif
menghadapi kendala
pelaksanaan EDS

Sekolah hendaknya Sekolah


membuat menumbuhkan
perencanaan yang rasa kepedulian
matang dalam dan tanggung
melakukan Sekolah hendaknya jawab bahwa EDS
sosialisasi sehingga memasukkan merupakan
tidak berbenturan pelaksanaan EDS kebutuhan semua
dengan kegiatan dalam kalender warga sekolah.
lain di sekolah dinas pendidikan
dan dianggarkan
sesuai dengan
kebutuhan

pertanyaan yang tidak diisi karena sekolah dan hasilnya belum dimanfaatkan
pertanyaan yang tidak sesuai dengan secara optimal dalam penyusunan
status siswa dan bahasa yang digunakan Rencana Kegiatan Sekolah. Tak hanya itu,
dianggap terlalu tinggi. masih ada sekolah yang takut mengisi
data dalam EDS secara jujur karena
Dari segi infrastruktur, masih ada dianggap sebagai penilaian kinerja dan
sekolah yang memiliki keterbatasan prestasi sekolah.
sumber daya manusia dan fasilitas.
Beberapa diantaranya yakni lambatnya Munculnya sejumlah kendala di atas
jaringan internet di sekolah untuk merupakan implikasi dari tiga hal,
mengunggah data EDS dalam jaringan yaitu pelaksanaan sosialisasi belum
(daring), terbatasnya kemampuan berhasil sepenuhnya, komitmen sekolah
operator sekolah, struktur basis data melaksanakan EDS masih rendah karena
yang belum memudahkan untuk diolah, masih belum merasakan manfaatnya,
dan lainnya. dan kerja sama yang lebih erat serta
komunikasi yang lebih intensif antara
Kepala sekolah sebagai ketua Tim pendamping, pengawas, dan pihak
Pengembangan Sekolah (TPS) memiliki sekolah masih belum terwujud.
peran penting untuk memotivasi seluruh
anggota TPS agar bekerja secara Optimalisasi dan kejelasan peran
maksimal. Namun, menurut responden dari berbagai unsur yang duduk
kepala sekolah jarang menghadiri dalam TPS juga menjadi isu penting
loka karya yang berkaitan dengan untuk keberhasilan penerapan EDS.
kegiatan EDS. Tak hanya itu, yang Apabila hal ini dapat dilakukan, maka
mengkhawatirkan lagi yaitu pengawas tidak terjadi adanya komite dan wakil
sekolah tidak benar-benar mendampingi orang tua pada sekolah yang hanya
TPS di sekolah binaannya untuk mengisi sekadar menghadiri kegiatan pengisian
dan menganalisis EDS. instrumen EDS dan tidak terlibat secara
proaktif untuk memberikan sumbangan-
Dari segi administrasi, EDS cenderung sumbangan pemikiran untuk mengisi dan
dianggap sebagai beban tambahan menganalisis instrumen EDS.

Edisi XXII/April 2018 31


Kajian

Penunjukan komite dan wakil orang tua mengoptimalkan peran pengawas


harus yang benar-benar mereka yang sekolah dalam penerapan EDS dengan
memiliki komitmen dan kapasitas untuk rasio pengawas dan sekolah dampingan
turut mengembangkan sekolah melalui yang proporsional. Peraturan itu
kegiatan EDS, bukan hanya sekadar juga sekaligus menjadi dasar bagi
tertulis dalam Surat Keputusan Kepala sekolah untuk mengusulkan dalam
Sekolah saja. Dengan keterlibatan penganggaran sekolah untuk menjamin
komite dan orang tua akan membuat pelaksanaan EDS yang efektif, efisien,
mereka memahami kondisi sekolah dan dan akuntabel.
kondisi yang harus dicapai oleh sekolah
itu sendiri, yang selanjutnya dapat Adapun beberapa saran yang dapat
memunculkan komitmen dan tanggung segera dilakukan oleh pemerintah
jawab yang lebih tinggi untuk turut serta daerah dalam hal penerpan EDS,
mengembangkannya. yakni dengan mengembangkan sistem
pengawasan yang dapat menjamin
Dalam mengatasi kendala-kendala dalam bahwa besarnya alokasi anggaran yang
penerapan EDS mensyaratkan adanya berhak diterima sekolah didasarkan atas
sinergi, koordinasi dan komitmen antara proses EDS yang obyektif, transparan,
pemangku kepentingan di tingkat dan jujur. Selain itu, dalam menjaga
daerah maupun pusat sesuai dengan netralitas dan onyektifitas pelaksanaan
wewenang masing-masing. Keberadaan EDS, pengawas yang mempunyai
kebijakan khusus untuk penerapan wilayah kepengawasan pada sekolah-
EDS dalam bentuk peraturan daerah, sekolah tertentu ditugasi pada sekolah-
baik peraturan bupati atau peraturan sekolah yang bukan dalam wewenang
walikota, menjadi salah satu alternatif kepengawasannya pada waktu EDS.
solusi yang efektif. (ABG)

Peraturan daerah itu menjadi payung


hukum untuk memberdayakan dan

Kebijakan yang mendukung program EDS setidaknya memuat tentang:

KEKERAPAN MEKANISME RASIO OPTIMALI- PENING-


(frekuensi) interaksi dan proporsional SASI KATAN
kunjungan komunikasi antara keterlibatan kompetensi
pengawas ke yang pengawas dan pengawas pengawas
sekolah untuk berkualitas jumlah dalam Tim sekolah
mengawasi antara sekolah Pengembang
proses pengawas pendamping Sekolah (TPS)
berjalannya dengan para dalam
program EDS pemangku penerapan
kepentingan EDS
di tingkat
sekolah

32 Edisi XXII/April 2018


Bangga Berbahasa Indonesia

“Wawas” Bukan “Mawas”


ISTILAH “wawas diri” memang
tak lazim didengar oleh kita. Wajar Contoh penggunaan “wawas diri”
saja karena kita cenderung sering dalam kalimat adalah sebagai
menggunakan istilah “mawas diri” berikut:
baik dalam percakapan sehari-hari
maupun bentuk komunikasi lainnya. 1. Anggota pramuka senantiasa
Padahal, dalam Kamus Besar Bahasa dinasihati untuk wawas diri
Indonesia (KBBI) V dijelaskan bahwa meski mereka sering berlatih
“mawas diri” adalah bentuk tidak baku kedisiplinan dan ketangkasan.
dari “wawas diri”. Jika kita mencari
makna dari “wawas diri” pada kamus 2. Kita sebagai makhluk sosial
itu, maka kita akan diminta pula untuk perlu mewawas diri agar
memeriksa makna dari “mewawas diri”. lebih memiliki kepekaan sosial
Dalam kamus tersebut, “mewawas terhadap lingkungan sekitar.
diri” bermakna melihat (memeriksa,
mengoreksi) diri sendiri secara jujur;
instropeksi. Oleh sebab itu, sebaiknya
mulai saat ini kita gunakan istilah wawas
diri dalam keseharian kita baik dalam
percakapan sehari-hari dan atau
bentuk komunikasi lainnya.

Penulisan Kata yang Tepat:


Kata
Kata Baku Tidak Baku Arti Kata

rasa kecewa akibat kegagalan di dalam mengerjakan


Frustrasi Frustasi sesuatu atau akibat tidak berhasil dalam mencapai suatu
cita-cita

baju yang terbuat dari bahan kaus; kain tipis yang jarang-
Kaus Kaos jarang tenunannya terbuat dari katun atau nilon, digunakan
untuk bahan pakaian

pegawai; anak buah; awak (kapal, pesawat terbang, dan


Personel Personil
sebagainya)

tanda pembayaran biaya pos (biasanya berupa kertas


Prangko Perangko persegi bergambar); ongkos kirimnya telah dibayar oleh
pengirim (tentang barang dagangan yang dikirimkan)

penghubung dan pemutus aliran listrik (untuk


Sakelar Saklar
menghidupkan atau mematikan lampu)

Samudra Samudera Lautan; besar; raksasa

Edisi XXII/April 2018 33


Bangga Berbahasa Indonesia

Senarai Kata Serapan


BENTUK BENTUK ASAL
ARTI KATA
SERAPAN ASAL BAHASA

• Sampul surat: setelah diketik, surat itu dimasukkan


Amplop Enveloppe Belanda ke dalam –
• Uang sogok: wartawan seyogianya tidak menerima --

• Kosong (belum diisi)


• Tidak memberikan suara (dalam pemungutan suara):
Blangko Blanco Belanda yang setuju 116 suara, yang tidak setuju 51 suara,
dan yang -- 7 suara
• Surat isian: -- pos wesel
Karangan yang tidak membahas suatu masalah secara
Esai Essay Inggris tidak terlalu mendalam dari sudut pandang penulis
sendiri

• Kewenangan (kekuasaan) untuk menentukan


(memutuskan sesuatu)
Kompetensi Competentie Belanda
• Kemampuan menguasai gramatika suatu bahasa
secara abstrak atau batiniah

Sekolah atau perguruan (biasanya yang berdasarkan


Madrasah Madrasah Arab
agama Islam)

Paralel Pararell Belanda Sejajar, Mirip

Tanda atau surat keterangan (pernyataan) tertulis


atau tercetak dari orang yang berwenang yang dapat
Sertifikat Certificaat Belanda
digunakan sebagai bukti pemilikan atau suatu kejadian:
-- tanah

• Bertalian atau berhubungan dengan suatu sistem


atau susunan yang teratur
Sistemis Sistémis Inggris
• Terdiri atas beberapa subsistem: bahasa adalah
struktur yang --

• Tembus cahaya; tembus pandang; bening (tentang


kaca): gaunnya merah muda, terbuat dari sutra yang
tipis -- sehingga tembus pandang
Inggris,
Transparan Transparant • Jernih
Belanda
• Nyata; jelas: dalam era reformasi segalanya harus
bersifat –
• Tidak terbatas pada orang tertentu saja; terbuka

• Tindakan atau hasil perubahan dari keadaan semula;


selingan: segalanya berlangsung berulang-ulang
tanpa –
Variasi Variatie Belanda
• Bentuk (rupa) yang lain; yang berbeda bentuk (rupa):
harga tiket pesawat memang ada --nya; berbagai --
dialek bahasa Indonesia

34 Edisi XXII/April 2018


Jika Anda membutuhkan informasi tambahan secara
langsung tentang UN dan USBN 2018, silakan hubungi kami di
beberapa layanan berikut:

Sekretariat Ujian Nasional, Badan Penelitian dan


Pengembangan Kemendikbud
Telepon : 021-5737102, 5725031
Surel : sekretariat.un@kemdikbud.go.id

Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)


Telepon : 021-7668590
Faksimili : 021-7668591
Handphone : 081519157000
Surel : info@bsnp-indonesia.org
Laman : bsnp-indonesia.org

Unit Layanan Terpadu (ULT) Kemendikbud


Telepon : 021-5703303, 57903020
Faksimili : 021-5733125
SMS : 0811976929
Surel : pengaduan@kemdikbud.go.id
Laman : ult.kemdikbud.go.id

Jika Anda menemukan praktik kecurangan atau


penyimpangan lainnya dalam UN dan USBN 2018, silakan
sampaikan laporan atau pengaduan tersebut melalui kanal
berikut:

Inspektorat Jenderal Kemendikbud


Telepon/Faksimili : 021-5736943
SMS/Whatsapp : 08119958020
Surel : pengaduan.itjen@kemdikbud.go.id
Laman : posko-pengaduan.itjen.kemdikbud.go.id

Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat


(Lapor!)
Telepon : 1708
Laman : lapor.go.id

Sertakan detail informasi dan bukti pendukung agar laporan/


pengaduan tersebut lebih cepat ditindaklanjuti.
3rd
In House Gold Winner
Magazine for The Best of
in Goverment E-Magazine
Institution Government

ICMA InMA

Indonesia Content Indonesia inhouse


Marketing Awards (ICMA) Magazine Awards (InMA)
2018 2018

XXI/Maret - 2018

XVIII/Desember - 2017 07 Tuntutan Profesionalisme


Kerja Guru dan
Kenyataannya di Lapangan
14 Mari Dampingi Anak
Saat Bermasalah
di Sekolah
26 Jaga Seni Tradisional
Tetap Lestari di Tangan
Generasi Muda

07 16 26
Terbentuk Karakter Bangsa yang Kuat, Praktik-praktik Baik Laporan dari Festival Seni Europalia 2017
Harapan Presiden Program PPK Ini Kebudayaan Nasional
Menyongsong Generasi Tak Ubah Kurikulum Indonesia Menjadi
Emas 2045 Di Sekolah Bintang Europalia 2017

GOTONG ROYONG GOTONG ROYONG NASIONALIS


INTEGRITAS
INTEGRITAS

MANDIRI
RELIGIUS MANDIRI
NASIONALIS
RELIGIUS
MANDIRI XX/Desember - 2017
INTEGRITAS

NASIONALIS

RELIGIUS
SEKOLAH
MANDIRI

NASIONALIS
RELIGIUS
GOTONG ROYONG

MANDIRI XIX/Desember - 2017


GOTONG
NASIONALIS
GOTONG ROYONG

GOTONG ROYONG
NASIONALIS

MANDIRI 07 Membangun Pendidikan dan


Kualitas Manusia Indonesia 15 Perluas Aksesibilitas SMK
di Daerah 3T 31 Europalia Berpeluang
Tingkatkan Karir
MANDIRI
INTEGRITAS

07 ROYONG 15 28
Anggun PAUD, Ruang Guru Tak Perlu Segan Meminta Festival Film Indonesia Seniman Indonesia
dari Pinggiran
INTEGRITAS
GOTONG ROYONG
NASIONALIS

dalam Jaringan PAUD Informasi dan Menyampaikan Angkat Keberagaman


Pengaduan ke Kemendikbud Nusantara

RELIGIUS

Sesudah
Peta: Kabupaten Kepulauan Talaud

SEKOLAH
SEKOLAH
GARIS DEPAN

Sebelum
JUGA HARUS AMAN
UNTUK GURU
PPK:
Bekal Generasi Emas 2045 XIV/ September - 2017
Permudah Akses Data, Informasi, dan Pelayanan Publik

07 Gerakan Literasi Masyarakat


dalam Perkembangannya 18 Literasi Keluarga Bagian
dari Penguatan Pendidikan 29 Bangun
Capaian Literasi
Matematika Siswa

Pendidikan dan Kebudayaan


Karakter Indonesia dalam

dari Pinggiran
PISA 2012

MEMPERKUAT
LITERASI NEGERI

ISSN: 2502-7867

Anda mungkin juga menyukai