DISUSUN OLEH :
1. NURHUDAYA FAUZIAH.L 6. YULIADI YUSUF
2. ALMASARI KANITA 7. RISDA
3. NADIA WIDIASARI 8. ISLAMIAH
4. FITRI RAMADHAN 9. A. ARDIANSYAH
5. ROHIMIN MUH IKRAM 10. VILDA AMALIA
6. LA ODE AGUSTINO SAPUTRA
KEPERAWATAN 2016
Puji dan syukur kita ungkapkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah yang
telah dilimpahkan kepada kita, sehingga makalah ini dapat saya selesaikan dengan baik yang
membahas tentang Askep Pria Dan Wanita . Selanjutnya, salam dan salawat kita sanjungkan
kepada Rasulullah saw, beserta keluarga dan para sahabat beliau yang telah membawa ummat
manusia dari alam kebodohan ke alam penuh ilmu pengetahuan.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita. Dan apabila sekiranya terdapat kesalahan dalam makalah ini, kami meminta
kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan masa depan kami.
Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI......................................................................................................................................
C. Tujuan ....................................................................................................................................
A. Kesimpulan ............................................................................................................................
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
Tingginya angka mortalitas (kematian) dan morbiditas (kesakitan) yang disebabkan oleh
penyakit yang tidak menular, termasuk dalam kategori ini adalah penyakit yang disebabkan
oleh faktor genetik dan gaya hidup menjadi fenomena saat ini. Menurut World Health
Organization (WHO, 2008) penyakit yang tidak menular menyumbang mortalitas terbesar di
dunia, ada 4 yakni penyakit kardiovaskuler (jantung, stroke, dan sejenisnya), kanker,
Penyakit semacam ini bisa dicegah karena penyebabnya kebanyakan adalah merokok, pola
makan yang buruk, aktivitas fisik yang kurang, serta konsumsi alkohol berlebihan.
Perbaikan aktivitas yang terkait hal-hal tersebut sebenarnya bisa menekan hingga 80%
kejadian penyakit yang tidak menular dalam kelompok 4 besar tadi. Tambahan lagi, angka
itu semakin bisa ditekan apabila obat dan pelayanan kesehatan semakin mudah terjangkau
(Sedyaningsih, 2010).
Kanker merupakan salah satu penyebab utama mortalitas di dunia (sekitar 13% dari
seluruh penyebab mortalitas), diperkirakan angka mortalitas sekitar 7,9 juta kematian pada
tahun 2007. Menurut WHO jenis kanker terbanyak penyebab mortalitas tiap tahunnya adalah
Diperkirakan ada 170-190 kasus baru setiap 100.000 penduduk pertahun (Tjindarbudi,
2002). Sedangkan menurut Aziz (2006) kanker usus besar menempati peringkat ke sembilan
di Indonesia setelah kanker Rahim, Payudara, Ovarium, Kulit, Tiroid, Rektum, dan Kelenjar
Perubahan gaya hidup dan modernisasi, terutama di kota besar mengakibatkan pola
yang telah diproses (seperti diawetkan, diasinkan, dan diasap) dapat menyebabkan frekuensi
penyakit kanker usus besar terus meningkat dan mendekati pola di negara maju. Apabila
ditemukan pada stadium dini maka biaya pengobatan penyakit kanker menjadi lebih murah
dengan hasil lebih baik. Di Indonesia, sekitar 80% penderita penyakit kanker usus besar
ditemukan pada stadium lanjut sehingga pengobatan tidak memuaskan, bahkan cenderung
1. FAKTOR KETURUNAN
Setiap orang dilahirkan dengan gen yang berbeda-beda. Tidak ada satu manusia
pun yang terlahir dengan gen yang sama persis dengan gen yang dimiliki oleh manusia
lainnya. Faktor keturunan adalah faktor yang telah ada dalam diri manusia yang dibawa
sejak lahir Jika ada beberapa anggota keluarga Anda menderita kanker, mungkin Anda
juga beresiko tinggi terkena penyakit ini. Tapi, banyak yang bisa kita lakukan untuk
melawan balik.
karena faktor genetik. Namun menurut studi baru dalam jurnal The Prostate, kondisi ini
tidak hanya dapat diturunkan dari orangtua saja, tapi juga kerabat keluarga lainnya,
Kita tidak bisa mencegahnya karena sifatnya adalah warisan dari orang tua atau
leluhur. Sudah banyak contoh kasus yang mendenta suatu penyakit karena faktor
tersebut. Mungkin kita mengira suatu penyakit yang diderita salah satu atau sebaglan
anggota keluarga adalah penyakut keturunan. Misalnya, ternyata beberapa paman, atau
bibi kita juga menderita penyakit yang sama, tetapi untuk lebih pastinya kita harus