A. PENDAHULUAN
Pengisolasian mikroorganisme dari substrat cair (Mountea, Air Galon dan Air
Danau) dan substrat padat (Biskuit Marie, Jalangkote, dan Roti Buana) dengan
menggunakan medium TEA dan menggunakan Metode Tuang, Metode Sebar dan
Metode Gores kemudian diamati bentuk permukaan mikroba setelah diinkubasi
pada suhu 37 oC selama 1 x 24 jam.
BAB II
B. TINJAUAN PUSTAKA
Alam sekitar kita, udara, tanah, dan air juga dihuni kumpulan
mikroorganisme. Penelitian yang layak mengenai mikroorganisme dalam berbagai
habitat ini memerlukan teknik untuk memisah-misahkan populasi campuran yang
rumit ini, atau biakan campuran menjadi spesies-spesies yang berbeda-beda
sebagai biakan murni. Biakan murni terdiri dari suatu populasi sel yang semuanya
berasal dari satu sel induk.(1;85)
1. Menyiapkan ruangan
Ruang tempat inokulasi harus bersih, dan bebas angin. Dinding ruang yang basah
menyebabkan butir-butir debu menempel. Pada waktu mengadakan inokulasi, baik
sekali bila meja tempat inokulasi didasari dengan kain basah. Pekerjaan inokulasi
dapat dilakukan di dalam suatu kotak berkaca (enkas).
2. Pemindahan dengan Kawat Inokulasi
Ujung kawat inokulasi sebaiknya dari platina atau dari nikrom; ujung kawat boleh
lurus, boleh juga berupa kolongan yang berdiameter 1-3 mm. Lebih dahulu ujung
kawat ini dipijarkan, sedang sisanya sampai tangkai cukup dilewatkan nyala api
saja. Setelah dingin kembali, ujung kawat itu disentuhkan suatu koloni. Mulut
tabung tempat pemiaraan itu juga dipanasi setelah sumbatnya diambil. Setelah
pengambilan inokulum (sampel bakteri) selesai, mulut tabung dipanasi lagi
kemudian disumbat seperti semula. Ujung kawat yang membawakan inokulum
tersebut digesekkan pada medium baru atau pada suatu kaca benda, kalau
tujuannya memang akan membuat suatu sediaan.
Cara ini dilakukan misalnya pada penyelidikan air minum atau penyelidikan susu.
Untuk itu diambillah 1 ml sampel untuk diencerkan dengan 99 ml air murni yang
disterilkan. Dalam pengenceran ini tergantung dari keadaan air atau susu yang
diselidiki. Kemudian diambil 1 ml dari enceran ini untuk dicampur-adukkan
dengan medium agar-agar yang masih dalam keadaan cair. Lalu agar-agar yang
masih encer dituangkan di cawan petri. Setelah agar-agar membeku, maka cawan
petri yang berisi piaraan baru itu disimpan dalam tempat yang aman, misalnya
dalam inkubator.
Di alam bebas tidak ada mikroba yang hidup tersendiri terlepas dari spesies yang
lain. Seringkali mikroba patogen kedapatan secara bersama-sama dengan mikroba
saproba (saprobakteri). Dalam teknik biakan murni tidak saja diperlukan
bagaimana memperoleh suatu biakan murni, tetapi juga bagaimana memelihara
serta mencegah pencemaran dari luar. Medium untuk membiakkan mikroba
haruslah steril sebelum digunakan. Pencemaran (kontaminasi) dari luar terutama
berasal dari udara yang mengandung banyak mikroorganisme. (3;64-65)
Teknik biakan murni untuk suatu spesies dikenal dengan beberapa cara, yaitu:
a) Cara Pengenceran
b) Cara Penuangan
Caranya adalah dengan mengambil sedikit sampel campuran bakteri yang sudah
diencerkan, dan sampel itu kemudian disebarkan dalam satu medium dari kaldu
dan gelatin encer. Setelah medium mengental, maka selang beberapa jam
kemudian nampaklah koloni yang masing-masing dapat dianggap murni.
Cara ini lebih menguntungkan bila ditinjau dari sudut ekonomi dan waktu,
tetapi memerlukan ketrampilan yang diperoleh dari latihan. Penggoresan yang
sempurna akan menghasilkan koloni yang terpisah. Tetapi kelemahan cara ini
adalah bakteri-bakteri anaerob tidak dapat tumbuh.
1. Goresan T
Lempengan dibagi menjadi 3 bagian dengan huruf T pada bagian luar dasar
cawan Petri
Panaskan ose dan biarkan dingin kembali. Gores ulang daerah I sebanyak 3-
4 kali dan teruskan goresan di daerah II
Teknik ini sama dengan goresan T, hanya lempengan agar dibagi menjadi 4.
3. Goresan radian
Putar lempengan agar 900 dan buat goresan terputus dimulai dari bagian
pinggir lempengan
Putar lempengan agar 900 dan buat goresan terputus di atas goresan
sebelumnya
Pijarkan ose
4. Goresan sinambung
Ambil satu mata ose suspensi dan goreskan setengah permukaan lempengan
agar
Jangan pijarkan ose,putar lempengan 1800 ,gunakan sisi mata ose yang sama
dan gores pada sisa permukaan lempengan agar
5. Cara penyebaran
Cara ini dengan menggunakan suatu alat yang dapat memungut satu bakteri
dari sekian banyak bakteri,dengan tanpa ikutnya bakteri yang lain.,Alat semacam
ini tidak mudah untuk menggunakannya.Alat iu berupa mikropipet yang
ditempatkan pada suatu mikromanipulator.(3;65-69)
I. Agar Miring
Sifat pertumbuhan pada agar miring terlihat sebagai tidak ada, sedikit,
atau subur. Pengamatan pembentukan warna koloni. Mikroba yang
tumbuh dengan subur diatas permukaan suatu media akan telihat lebih
buram dibanding dengan pertumbuhan yang tidak subur.
II. Media Cair
A. METODE KERJA
Alat
Cawan Petri, Inkubator, Lampu Spritus, Ose Bulat, Ose Lurus, Rak Tabung,
Spoit dan Tabung Reaksi, batang pengaduk, neraca analitik, dan kompor listrik
Bahan
Media TEA (Tauge Ekstract Agar), Kapas, Alkohol, methyline blue, sampel
lantai kamar mandi
B. CARA KERJA
Isolasi
1) Siapka medium TEA yang telah jadi di dalam cawan petri
3) Tunggu hingga dingin lalu ambil sampel dari hasil isolasi sebelumnya untuk
di kembangbiakan murni
4) Goreskan sesuai kebutuhan diatas medium TEA yang telah siap
5) Inkubasi dalam suhu 37◦c selama 1 x 24 jam
A. DATA PENGAMATAN
Perbesaran 10 x 10
Perbesaran 10 x 40
Perbesaran 10 x 100
BAB V
A. PEMBAHASAN
Metode gores
Metode tuang
Medium TEA (Tauge Extract Agar) merupakan medium organik semi alamiah
atau semi sintetis Mengandung agar yang memadatkan medium. Merupakan
medium umum yang dapat ditumbuhi oleh mikroorganisme secara umum baik
bakteri, jamur, kapang maupun khamir karena medium TEA (Tauge Extract Agar)
terdiri dari tauge yang berfungsi sebagai sumber energi, nitrogen organik, karbon
dan vitamin, sukrosa sebagai sumber karbon, agar sebagai bahan pemadat medium
dan aquadest sebagai pelarut untuk menghomogenkan medium dan sumber O2.
Dalam setiap perlakuan metode isolasi dan inokulasi dilakukan secara aseptis,
dimaksudkan agar kontaminasi oleh mikroba lain yang tidak dikehendaki dapat
dicegah semaksimal mungkin.
Lamanya inkubasi bakteri dan jamur berbeda. Ini dikarenakan perbedaan waktu
yang dibutuhkan bakteri dan jamur untuk bereprodiksi (melakukan pembelahan)
berbeda. Bakteri membutuhkan waktu untuk pembelahan selama 1 - 2 hari
sedangkan jamur membutuhkan waktu untuk pembelahan selama 3 - 5 hari.
Inkubasi dilakukan dengan membalik cawan Petri. Hal ini dimaksudkan agar uap
air yang terjadi selama proses inkubasi, tidak jatuh ke dalam medium yang dapat
mengganggu petumbuhan mikroba.
Inokulasi biakan bakteri Streptococus epidermis pada metode agar tegak berbentuk
rhizoid yaitu pertumbuhan dengan cabang-cabang tidak teratur seperti akar, metode
agar miring berbentuk bergelombang jika dilihat dari atas dan tidak beraturan jika
dilihat dari samping.
BAB VI
A. PENUTUP
1. Kesimpulan
Bentuk koloni mikrobanya adalah tidak beraturan jika dilihat dari atas dan
tepi, membukit jika dilihat dari samping
jumlah mikrooganisme dari berbagai macam jenis koloni berbeda beda ada
yang lebih sedikit dan ada juga banyak koloni, dan mempunyai warna
mikroorganisme yang berbeda beda
DAFTAR PUSTAKA
Hadioetomo, Ratna S., 1990, Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek, PT. Gramedia ,
Jakarta