Anda di halaman 1dari 3

Reaksi Substitusi dari Senyawa Aromatik Elektrofilik

Benzena tidak memberikan reaksi adisi seperti pada alkena, tetapi biasanya reaksi substitusi. Dalam
persamaan berikut, suatu atom Br telah menggantikan atom H dari cincin sehingga namanya reaksi
substitusi. Oleh karena substitusi ini terjadi pada cincin aromatik, reaksinya disebut suatu reaksi
substitusi aromatik.

Benzena merupakan senyawa yang kaya akan elektron, sehingga sifat yang menonjol dari benzena
adalah mudah untuk melakukan substitusi elektrofilik.

Reaksi dapat belangsung jika reagen elektrofil E+ (suka elektron) menyerang cincin aromatis dengan
mengganti salah satu atom hidrogen. Beberapa reaksi substitusi yang sering dijumpai pada cincin
benzena adalah halogenasi, nitrasi, sulfonasi, alkilasi, alkilasi Friedel-Crafts, dan asilasi Friedel-Crafts.

Hidrokarbon aromatik umumnya dikenal dengan nama arena. Gugus aril adalah nama arena yang
kehilangan satu atom hidrodennya dan diberi simbol –Ar. Jadi, arena menyerupai alkana dan
menggunakan simbol ArH.

Reaksi yang paling utama dari senyawa aromatik adalah reaksi substitusi aromatik elektrofilik. Suatu
elektrofilik digambarkan sebagai (E+) yang akan bereaksi dengan cincin aromatik dengan menggantikan
satu atom hidrogen.

 Reaksi Nitrasi
a. Benzena bereaksi dengan asam nitrat (HNO3 atau HONO2)
b. Reaksi nitrasi memerlukan katalis asam sulfat (H2SO4) pekat
c. Hasil reaksi (produk) berupa nitrobenzena dan air

 Alkilasi
a. Benzena bereaksi dengan haloalkana (ex = C2H5Br)
b. Menggunakan katalis AlCl3, inilah yang membedakannya dengan reaksi halogenasi
c. Menghasilkan halobenzena dan asam kuat
 Asilasi
a. Reaksi benzena dengan mensubstitusi atom H oleh gugus asil
b. Gugus asil adalah gugus yang diturunkan dari asam benzoat (—COOH) dengan menghilangkan
gugus hidroksil-nya (—OH) dan diberi nama akhiran -oil
c. Menggunakan katalis AlCl3

 Halogenasi
a. Benzena bereaksi dengan atom halogen (gologan VIIA)
b. Menggunakan katalis FeCl3 atau FeBr3, maupun katalis yang mengandung besi (Fe)
c. Menghasilkan halobenzena (benzena yang memiliki gugus halogen) dan asam kuat

 Sulfonasi
a. Reaksi sulfonasi berasal dari pencampuran benzena terhadap ion sulfat (sulfonasi)
b. Benzena bereaksi dengan asam sulfat (H2SO4)
c. Reaksi ini tidak memerlukan katalis karena benzena dipanaskan, jadi suhu meningkat
sehingga laju reaksi pun juga meningkat
d. Hasil reaksi berupa asam benzenasulfonat dan air

 Reaksi Garam Diazonium


a. Larutan garam diazonium yang diperoleh dari asam mineral kuat bersifat netral, dan dari
hasil pengukuran daya hantarya menunjukkan bahwa larutannya yang encer terionisasi
sempuna.
b. Jika larutan gram benzenadiazonium klorida direaksikan dengan perak hidroksida,
dihasilkan endapan perak klorida (putih), sedangkan larutannya bersifat sebagai basa
kuat

Anda mungkin juga menyukai