Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Bilyet Giro atau yang lebih dikenal dengan BG (saja) adalah mekanisme pembayaran atau
pencairan uang yang berlaku pada rekening giro. BG secara prinsipil adalah surat perintah
kepada bank penyimpan dana guna memindahkan dana dalam jumlah tertentu ke rekening lain
Bilyet giro ini kemudian dibawa oleh pemegangnya dan dijatuhkan kepada pihak ketiga
yang namanya tersebut dalam bilyet giro itu, guna memperoleh pembayaran, yakni dalam bentuk
booking transfer yang sesuai dengan isi perjanjian tersebut.
Dengan demikian, pembayaran bilyet giro tidak dapat dilakukan dengan uang tunai dan
tidak dapat dipindahtangankan melalui endosemen. Endosemen adalah penyerahan suatu surat
atas tertunjuk oleh seseorang yang berhak/pemegang kepada orang lain dengan disertai
pernyataan mengalihkan haknya atas surat yang ditulis pada surat tersebut. Istilah bilyet giro
berasal dari kata bilyet dalam bahasa Belanda, artinya surat dan giro berasal dari bahasa Italia
yang berarti simpanan nasabah pada bank yang pengambilannya dapat dilakukan setiap saat
dengan menggunakan cek atau dengan pemindahbukuan. Jadi, bilyet giro adalah surat perintah
pemindahbukuan yang berfungsi sebagai pembayaran karena itu bilyet giro disebut alat
pembayaran.
Atas dasar beberapa perumusan di atas, dapat disimpulkan bahwa bilyet giro adalah suatu
surat perintah pemindahbukuan tanpa syarat yang dikeluarkan oleh penerbit nasabah yang
mempunyai rekening giro/yang ditujukan kepada tersangkut), dimana penerbit mempunyai
rekening giro dengan permintaan agar sejumlah dana yang disediakan untuk kepentngan
pemegang ata penerima yang tercantum dalam bilyet giro itu.
Bank Indonesia (BI) menetapkan syarat dan standar formal penggunaan BG sebagai alat
pembayaran dan transaksi perbankan terkait dengan rekening giro. Standar tersebut berfungsi
untuk melindungi pengguna sekaligus mengindari transaksi yang mernjadi bagian dari pencucian
1. Nama “Bilyet Giro” dan nomor unik pada Bilyet Giro yang digunakan;
3. Adanya perintah yang jelas untuk pemindahbukuan dana atau uang dari rekening
penarik;
rekening
Penggunaan BG tunduk pada aturan yang ditetapkan oleh BI dan Bank penyedia jasa rekening
Giro. Secara umum, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan BG untuk
1. Bilyet giro yang diserahkan kepada Bank sebelum tanggal atau waktu pencairan
efektif akan ditolak oleh bank. Bank tidak perlu memeriksa ketersediaan dana jika
3. BG yang ditawarkan kepada bank tertuju sesudah berakhirnya tenggang waktu masih
tetap dicairkan dengan dua catatan, yaitu ketersediaan dana atau tidak dibatalkan oleh
penarik.
Tenggang waktu penawaran ini sama dengan tenggang waktu penawaran pada surat cek,
yaitu 70 hari terhitung sejak tanggal penerbitannya. Jika dibandingkan dengan surat cek, bilyet
giro mempunyai dua macam tanggal penerbitan dan tanggal efektif, yang merupakan tenggang
waktu dimana penerbit diberi kesempatan untuk mengusahakan dana untuk membayar dengan
cara pemindahbukuan.
a. Macam Tenggang Waktu
Tenggang waktu yang dikenal pada bilyet giro ada dua macam :
1) Tenggang waktu dari tanggal penerbitan sampai pada tanggal efektif. Dalam hal ini diberikan
kesempatan kepada penerbit untuk mempersiapkan dana guna membayar bilyet giro dengan
pemindahbukuan.
2) Tenggang waktu mulai tanggal efektif sampai berakhirnya waktu tenggang waktu 70 hari.
Dalam hal ini kesempatan diberikan kepada pemegang untuk menawarkan kepada bank
tesangkut guna pemindahbukuan dana.
b. Bebas Materai
Karena tenggang waktu penawarannya 70 hari, baik surat cek maupun bilyet giro
termasuk surat berharga jangka pendek, artinya surat berharga yang tenggang waktu
peredarannya kurang dari tiga bulan.
Menurut ketentuan pasal 69 ayat (3) aturan Bea Materai 1921, surat berharga jangka
pendek yang dapat dibayar dengan uang tunai dikenakan bea materai. Bilyet giro tidak dapat
dibayar dengan unag tunai, melainkan hanya sebagai alat pemindahbukuan dana dari rekening
giro ke rekening giro. Karena itu bilyet giro dibebaskan dari bea materai.
Keuntungan Penggunaan Bilyet Giro
a. Bilyet Giro dapat post dated
Artinya dapat diberi tanggal lebih terhadap tanggal penarikannya. Pada Bilyet Giro
terdapat tanggal penarikan dan terdapat pula tanggal efektif, yakni tanggal mulai berlakunya
perintah pemindahbukuan yang tercantum dalam Bilyet Giro tersebut.
Selama tanggal efektif belum jatuh tempo, maka pemindahbukuan tidak akan dilakukan,
yang tidak melebihi 3 (tiga) tahun sejak tanggal penerbitan. Tanggal penerbitan adalah tanggal
diterbitkannya surat perintah pemindahbukuan.
b. Bilyet Giro dapat dibatalkan setiap saat selama sebelum jatuh tanggal efektifnya atau belum
dilaksanakan amanatnya oleh tertarik.
c. Karena formulir Bilyet Giro telah distandarisasi bentuknya oleh Bank Indonesia, sehingga bila
dilihat selintas bentuknya sama seperti cek (bahkan ada yang menamakan Bilyet Giro sebagai
giro cek).
d. Walaupun menurut ketentuan Bilyet Giro tidak dapat dipindahtangankan atau dialihkan hak
tagihnya kepada pihak lain, tetapi kenyataannya penarik suatu Bilyet Giro sering tidak
mencantumkan nama penerima dan nama bank dimana penerima dana mempunyai rekening.
Sehingga Bilyet Giro sering dialihkan begitu saja hak tagihnya kepada pihak lain.
e. Bilyet Giro sebagai warkat kliring, yaitu dapat diperhitungkan melalui kliring antar bank,
sehingga mudah bagi pemegangnya untuk mencairkan dana.