MALARIA
DOSEN PEMBIMBING
DISUSUN OLEH
TAHUN 2019
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
iv
serta semakin luas penyebarannya. Penyakit ini ditemukan hampir di seluruh
belahan dunia terutama di negara–negara tropik dan sub tropik, baik sebagai
penyakit endemik maupun epidemik. Hasil studi epidemiologik menunjukkan
bahwa malaria menyerang kelompok umur balita sampai dengan umur sekitar
15 tahun. Malaria biasanya terjadi di daerah endemik dan berkaitan dengan
datangnya musim hujan, sehingga terjadi peningkatan aktivitas nyamuk
anopheles pada musim hujan yang dapat menyebabkan terjadinya penularan
penyakit malaria pada manusia melalui gigitan nyamuk. Dalam era otonomi
daerah, pemberdayaan dan kemandirian merupakan salah satu strategi dalam
pembangunan kesehatan. Artinya bahwa setiap orang-orang dan masyarakat
bersama-sama pemerintah berperan, berkewajiban, dan bertanggung jawab
untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan perorangan, keluarga,
masyarakat beserta lingkunganya. Menerapkan upaya pencegahan malaria
merupakan langkah ampuh untuk menangkal penyakit. Namun dalam
praktiknya, penerapan upaya pencegahan malaria yang kesannya sederhana
tidak selalu mudah dilakukan. Terutama bagi mereka yang tidak terbiasa. Oleh
karena itu diperlukan pengetahuan tentang upaya pencegahan malaria bagi
keluarga.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
“Apakah ada hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang upaya pencegahan
malaria dengan kejadian malaria pada anak usia 0-9 tahun.
v
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Malaria adalah infeksi parasit pada sel darah merah yang disebabkan oleh
suatu protozoa spesies plasmodium yang ditularkan ke manusia melalui air liur
nyamuk. Malaria adalah penyakit infeksi dengan demam berkala yang disebabkan
oleh parasit plasmodium dan ditularkan oleh oleh sejenis nyamuk tertentu
(Anopheles). Berbeda dengan nyamuk biasa (Culex), nyamuk ini khususnya
menyengat pada malam hari dengan posisi yang khas, yakni bagian belakang
mengarah keatas dengan sudut 48°.
Malaria adalah penyakit yang dapat bersifat akut maupun kronik, di
sebabkan oleh protozoa genus Plasmodium ditandai dengan demam, anemia, dan
splenomegali. Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh plasmodium, yang
ditularkan oleh nyamuk Anopheles terhadap manusia sehingga menyebabkan
infeksi demam yang berkala.
2.2. Etiologi
Plasmodium sebagai penyebab malaria terdiri dari 4 spesies, yaitu
plasmodium vivax, plasmodium falciparum, plasmodium malariae,dan
plasmodium ovale.
2.3. Jenis Malaria
vi
1. Malaria Falsiparum
Disebabkan oleh Plasmodium falcipparum. Gejala demam timbul
intermiten dan dapat kontinyu. Jenis malaria ini paling sering menjadi
malaria berat yang menyebabkan kematian.
2. Malaria Vivaks
Disebabkan oleh Plasmodium vivax. Gejala demam berulang dengan
interval bebas demam 2 hari. Telah ditemukan juga kasus malaria berat
yang disebabkan oleh Plasmodium vivax.
3. Malaria Ovale
Disebabkan oleh Plasodium ovale. Manifestasi klinis biasanya besifat
ringan. Pola demam seperti pada malaria vivaks.
4. Malaria Malarie
Disebabkan oleh Plasodium malariae. Gejala demam berulang dengan
interval bebas demam 3 hari.
Tempat untuk
berkembangbiak
vii
1. Perilaku Mencari Darah.
Perilaku mencari darah nyamuk dapat ditinjau dari beberapa segi yaitu:
a. Perilaku mencari darah dikaitkan dengan waktu. Nyamuk anopheles pada
umumnya aktif mencari darah pada waktu malarn hari.
b. Perilaku mencari darah dikaitkan dengan tempat. Ada dua golongan nyamuk,
yaitu: eksofagik yang lebih senang mencari darah diluar rumah dan endofagik
yang lebih senang mencari darah didalam rumah.
c. Perilaku mencari darah dikaitkan dengan sumber darah. Berdasarkan macam
darah yang disenangi, kita dapat membedakan atas: antropofilik apabila lebih
senang darah manusia, dan zoofilik apabila nyamuk lebih senang menghisap
darah binatang dan golongan yang tidak mempunyai pilihan tertentu.
d. Frekuensi menggigit, telah diketahui bahwa nyamuk betina biasanya hanya
kawin satu kali selama hidupnya Untuk mempertahankan dan memperbanyak
keturunannya, nyamuk betina hanya memerlukan darah untuk proses
pertumbuhan telurnya. Tiap sekian hari sekali nyamuk akan mencari darah.
Interval tersebut tergantung pada species, dan dipengaruhi oleh temperatur dan
kelembaban, dan disebut siklus gonotrofik. Untuk iklim Indonesia memerlukan
waktu antara 48-96 jam.
2. Perilaku Berkembang Biak.
Nyamuk Anopheles betina mempunyai kemampuan memilih tempat
perindukan atau tempat untuk berkembang biak yang sesuai dengan kesenangan
dan kebutuhannya Ada species yang senang pada tempat-tempat yang kena
sinar matahari langsung (an. Sundaicus), ada pula yang senang pada tempat-
tempat teduh (An. Umrosus). Species yang satu berkembang dengan baik di air
payau (campuran tawar dan air laut) misalnya (An. Aconitus) dan seterusnya
Oleh karena perilaku berkembang biak ini sangat bervariasi, maka diperlukan
suatu survai yang intensif untuk inventarisasi tempat perindukan, yang sangat
diperlukan dalam program pemberantasan. Keterangan oleh vector yang ingi di
pelajari
a. Umur Populasi Vektor.
Umur nyamuk bervariasi tergantung pada species dan dipengaruhi
keadaan lingkungan. Ada banyak cara untuk mengukur unsur populasi nyamuk.
Salah satu cara yang paling praktis dan cukup memungkinkan ialah dengan
melihat beberapa persen nyamuk porous dari jumlah yang diperiksa. Nyamuk
parous adalah nyamuk yang telah pernah bertelur, yang dapat diperiksa dengan
perbedahan indung telur (ovarium).
b. Distribusi Musiman.
viii
pada musim penghujan, kecuali An.Sundaicus di pantai selatan Pulau Jawa
dimana densitas tertinggi pada musim kemarau
c. Penyebaran Vektor.
Penyebaran vektor mempunyai arti penting dalam epidemiologi penyakit
yang ditularkan serangga. Penyebaran nyamuk dapat berlangsung dengan dua cara
yaitu: cara aktif, yang ditentukan oleh kekuatan terbang, dan cara pasif dengan
perantaraan dan bantuan alat transport atau angin.
2.7. Diagnosa
ix
Plasmodium dapat dideteksi dan diidentifikasi secara mikroskopis dalam
preparat darah yang diwarnai menurut Giemsa atau Wright. Ciri lainnya adalah
monosit yang berisi pigmen. Petunjuk penting, terutama untuk malaria kronis,
berupa timbulnya antibodi spesifik.
Pasien baru dapat dinyatakan bebas malaria bila 2-3 preparat darah yang
diambil tiap hari selama 3-4 hari memberikan hasil negatif pada tes pewarnaan.
2.8. Tindakan Pencegahan Umum
Upaya pencegahan malaria adalah dengan meningkatkan kewaspadaan
terhadap risiko malaria, mencegah gigitan nyamuk, pengendalian vektor dan
kemoprofitalaksis. Pencegahan gigitan nyamuk dapat dilakukan dengan
menggunakan kelambu berinsektisida, repelen, kawat kasa nyamuk dan lain-lain.
Yang juga sangat efektif adalah penggunaan obat-obat penangkal seranga. Pada
malam hari, berbaju lengan panjang.
2.9. Pemberantasan Penyakit Malaria
1. Pencegahan terhadap gigitan nyamuk penularan malaria melalui penggunaan
kelambu yang di celup dengan insektisida, penggunaan repellan, obat anti
nyamuk bakar, pemasang kawat kasa, dan lain-lain.
2. Penataan lingkungan dengan pembersihan lumut dari tempat perkembang
biakkan nyamuk, penimbunan ataupun pengaliran genangan-genangan air,
sistem pipanisasi, dan lain-lain.
3. Penyemprotan rumah dengan insektisida di utamakan untuk
Host
Environment Agent
x
Gambar 2.2 Segitiga epidemiologi
xi
Lingkungan fisik ini berinteraksi seling cara konstan dengan manusia
spanjang waktu dan masa serta memegang peran penting dalam proses terjadinya
penyakit pada masyarakat.
xii
b. Suhu Air
Kecepatan angin pada saat matahari terbit dan terbenam yang merupakan
saat terbangnya nyamuk kedalam atau ke luar rumah, adalah salah satu faktor
yang ikut menentuk jumlah kontak antara manusia dan nyamuk. Jarak terbang
nyamuk dapat di perpendek atau diperpanjang tergantung kepada angin. Nyamuk
betina mempunyai jarak terbang yang lebih jauh dari pada nyamuk jantan, daya
terbang ini berbeda-beda menurut spesies. Nyamuk Anopheles dapat terbang
sampai 1,6 km dan nyamuk Aedes vexans dapat mencapai 30 kilometer.
xiii
f. Cahaya Matahari
BAB III
PENUTUP
3.1. Simpulan
Penyakit malaria adalah penyakit yang dapat menular ke manusia disebabkan oleh
agen biologi, antara lain virus, bakteri, jamur, dan parasit. Penanggulangan
penyakit malaria adalah upaya kesehatan yang mengutamakan aspek promotif dan
preventif yang ditujukan untuk menurunkan dan menghilangkan angka kesakitan,
kecacatan, dan kematian. Membatasi penularan serta penyebaran penyakit agar
tidak meluas antar daerah serta berpotensi menimbulkan kejadian luar biasa atau
wabah.
3.2. Saran
1. Sebagai anggota masyarakat yang peduli terhadap kesehatan diharapkan
menjaga kebersihan diri maupun lingkungan rumah.
xiv
2. Untuk menghindari penyakit malaria diharapkan masyarakat melakukan
pencegahan seperti memakai obat anti nyamuk dan kelambu pada malam hari
untuk mencegah penyakit malaria.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/12508931/Makalah_penanggulangan_penyakit_menul
ar_MALARIA_
https://id.scribd.com/doc/62159658/Promosi-Kesehatan-Malaria
xv