Anda di halaman 1dari 21

PERBEDAAN BUMN, BUMS DAN KOPERASI

DIAJUKAN GUNA MEMENUHI TUGAS:


MATA KULIAH EKONOMI KOPERASI

KELOMPOK 2 :
Elisabet N.W Br Sinaga 160810101004
M. Kevin Gehan Nugraha 160810101007
Oky Sumanto 160810101008
Sri Defi Silalahi 160810101012
Moh. Yosi Bahtiar 160810101019
Nanda Mutya Atmasari 160810101030

EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JEMBER
PENDAHULUAN

a. Latar Belakang
Pengertian badan usaha berbeda dengan pengertian perusahaan. Badan usaha adalah
kesatuan yuridis yang menggunakan faktor- faktor produksi untuk menghasilkan barang dan
jasa dengan tujuan untuk memperoleh laba. Perusahaan adalah suatu unit kegiatan yang
melakukan aktivitas pengolahan faktor- faktor untuk menyediakan barang dan jasa bagi
masyarakat, mendistribusikannya, serta melakukn upaya- upaya lain dengan tujuan
memperoleh keuntungan dan memuaskan kebutuhan masyarakat. Pengusaha adalah orang
yang mengatur tata kerja ataupun kerja sama antara modal dan tenaga kerja untuk
menghasilkan barang atau jasa dengan tujuan mencari keuntungan.
Tujuan utama dan akhir dari badan usaha adalah keuntungan atau laba. Tujuan
tersebut dapat dicapai jika perusahaan mengelola secara optimal semua sumber daya yang
dimilkinya. Pengelolaan itu dapat dilakukan dengan sistem manajemen yang tepat seperti,
adanya perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian;. Ada pula yang
disebut fungsi operasional seperti penyediaan lapangan kerja dan peningkatan kualitas hidup.
Menurut lapangan usaha lainnya atau kegiatannya, perusahaan atau badan saha
digolongkan menjadi lima, yaitu:
a. Ekstraktif
b. Agraris
c. Industri
d. Pedagangan
e. Jasa
Di dalam sistem perekonomian Indonesia dikenal ada tiga pilar utama yang
menyangga perekonomian. Ketiga pilar yang dimaksudkan di sini adalah Bdan Usaha Milik
Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) dan Koperasi. Dalam hal ini dapat
dikatakan bahwa dalam perekonomian nasional, ada dua kelompok pelaku ekonomi, yaitu
swasta dan pemerintah. Kelompok swasta dapatdibagi dalam dua sub kelompok, yaitu
koperasi dan perusahaan - perusahaan non koperasi. Sedangkan dalam kelompok pemerintah
adalah adanya BUMN.
b. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) , macam - macam BUMN,
birokrasi, struktur organisasi dan juga kelemahan dan kelebihan BUMN?
2. Bagaimana pengertian Badan Usaha Milik Swasta (BUMS), kelemahan dan kelebihan
dari BUMS, peranan BUMS terhadap perekonomian Indonesia ?
3. Bagaimana definisi, tujuan, fungsi, peranan koperasi, modal koperasi dan juga perangkat
organisasi yang ada dalam Koperasi?
c. Manfaat
Mengetahui pengertian dari BUMN, BUMS dan juga Koperasi serta dapat
membandingkan antar ketiga badan usaha tersebut dilihat dari berbagai aspek yang telah
dijelaskan dalam rumusan masalah.
PEMBAHASAN
a. BUMN
1. Definisi
Pengertian BUMN (Badan Usaha Milik Negara) adalah Badan Usaha yang
permodalannya baik itu sebagian maupun seluruhnya dimiliki oleh pemerintah. Status dari
pekerja BUMN bukan sebagai pegawai negeri sipil, akan tetapi sebagai pegawai BUMN.
Menurut UU RI No.19 Tahun 2003, Pengertian BUMN adalah badan usaha yang baik
seluruh maupun sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara, di mana melalui penyertaan
secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang terpisahkan.
BUMN (Badan Usaha Milik Negara) memiliki peran yang sangat penting dalam
mengasilkan berbagai macam barang dan jasa untuk mewujudkan cita cita bangsa Indonesia,
yaitu kesejahteraan untuk rakyat. BUMN mencakup berbagai sektor, seperti halnya sector
keuangan, sektor industri, sector pertanian, sektor perkebunan, sektor kehutanan, sector
transportasi dan lain sebagainya.
2. Jenis-jenis
a. Perusahaan perseroan
Perusahaan perseroan (persero) adalah BUMN yang berbentuk perseroan
terbatas yang modalnya terbagi dalam saham yang seluruh atau paling sedikit 51%
sahamnya dimiliki oleh pemerintah (atas nama negara) yang tujuan utamanya
mengejar keuntungan. Ciri-ciri persero adalah sebagai berikut:
 Pendirian persero diusulkan oleh menteri kepada presiden
 Pelaksanaan pendirian dilakukan oleh mentri dengan memperhatikan
perundangundangan
 Statusnya berupa perseroan terbatas yang diatur berdasarkan undang-undang
 Modalnya berbentuk saham
 Sebagian atau seluruh modalnya adalah milik negara dari kekayaan negara yang
dipisahkan
Pada beberapa persero, pemerintah telah melakukan perubahan mendasar
pada kepemilikannya dengan membuat persero tersebut menjadi perusahaan terbuka
yang sahamnya bisa dimiliki oleh publik. Contohnya adalah PT Telekomunikasi
Indonesia (Persero) Tbk. Persero terbuka sesuai kebijakan pemerintah tentang
privatisasi. Privatisasi adalah penjualan sebagian atau seluruh saham persero kepada
pihak lain untuk peningkatan kualitas. Persero yang diprivatisasi adalah yang unsur
usahanya kompetitif dan teknologinya cepat berubah. Persero yang tidak bisa diubah
ialah:
 Persero yang menurut perundang-undangan harus berbentuk BUMN
 Persero yang bergerak di bidang hankam negara
 Persero yang diberi tugas khusus untuk kepentingan masyarakat
 Persero yang bergerak di bidang Sumber Daya Alam yang secara tegas dilarang
diprivatisasi oleh UU
Ada dua persero yang berubah menjadi badan layanan umum, yakni Askes dan
Jamsostek yang kini berubah menjadi BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.
b. Perusahaan umum
Perusahaan umum (perum) adalah BUMN yang seluruh modalnya dimiliki
negara dan tidak terbagi atas saham, yang bertujuan untuk kemanfaatan umum berupa
penyediaan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan sekaligus mengejar
keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan.Ciri-ciri perum:
 Melayani kepentingan masyarakat umum.
 Dipimpin oleh seorang direksi/direktur.
 Mempunyai kekayaan sendiri dan bergerak di perusahaan swasta. Artinya,
perusahaan umum (PERUM) bebas membuat kontrak kerja dengan semua pihak.
 Dikelola dengan modal pemerintah yang terpisah dari kekayaan negara.
 Pekerjanya adalah pegawai perusahaan swasta.
 Memupuk keuntungan untuk mengisi kas negara.
 Modalnya dapat berupa saham atau obligasi bagi perusahaan yang go public
 Dapat menghimpun dana dari pihak
c. Perusahaan jawatan
Perusahaan jawatan (perjan) sebagai salah satu bentuk BUMN memiliki
modal yang berasal dari negara. Saat ini hanya TVRI yang merupakan satu-satunya
perjan yang dimiliki oleh BUMN. Besarnya modal perjan ditetapkan melalui APBN.
Perusahaan jawatan (perjan) memiliki ciri-ciri berikut:
 Tujuan usaha perjan adalah public service, artinya pengabdian serta pelayanan
kepada masyarakat. Dalam menjalankan kegiatannya perjan tetap memegang
teguh syarat – syarat efisiensi, efektivitas, dan ekonomis.
 Perjan merupakan bagian atau berada di bawah suatu departemen, direktorat
jenderal, direktorat atau pemerintah daerah.
 Modal dan anggaran perjan merupakan bagian dari anggaran departemen yang
bersangkutan.
 Perjan dipimpin oleh seorang kepala dari suatu bagian di departemen.
 Pegawai perjan pada pokoknya adalah pegawai negeri.
 Sebagai bagian dari lembaga pemerintah, perjan memiliki dan memperoleh segala
fasilitas negara.
 Perjan mempunyai hubungan hukum publik. Artinya, apabila perjan melakukan
tuntutan atau dituntut, maka kedudukannya adalah sebagai pemerintah.
Pada saat ini, tidak ada lagi BUMN yang berstatus perjan karena statusnya
telah dialihkan menjadi bentuk-bentuk badan hukum/usaha lainnya. Perjan yang
beralih status menjadi persero
 Perjan Kereta Api
Perjan yang beralih status menjadi perum
 Perjan Pegadaian (sekarang telah beralih status lagi menjadi persero)
Perjan yang beralih status menjadi badan layanan umum
 Perjan Rumah Sakit Anak dan Bersalin Harapan Kita
 Perjan Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo
 Perjan Rumah Sakit Dr. Sardjito
 Perjan Rumah Sakit Dr. Wahidin Sudirohusodo
 Perjan Rumah Sakit Fatmawati
Perjan yang beralih status menjadi lembaga penyiaran publik
 Perjan Radio Republik Indonesia
 Perjan Televisi Republik Indonesia
3. Birokrasi BUMN
Diminannya peran negara menjadikan BUMN sebagai keanjangan tangan
penguasa yang sarat akan kepentingan politik, merupakan salah satu sebeb BUMN
tidak bias berkembang sebagaimana layaknya badan usaha lainnya. Struktur
Organisasi BUMN:
1. Pemilik, Pemerintah RI yang diwakili Menteri Keuangan dan Menteri Negara
Investasi dan BUMN
2. Komisaris, Para pejabat Departemen Keuangan, Kementerian Negara Investasi
dan BUMN dan departeman lainnya
3. Direktur, diisi orang- orang yang memilki latar belakang beragam
4. Hukum, Undang- Undang Perseroan Terbatas (UU PT)
4. Kelebihan BUMN
a. Menguasai sektor yang vital bagi kehidupan rakyat banyak
b. Mendapat jaminan dan dukungan dari negara
c. Permodalannya sudah pasti karena mendapat modal dari negara
d. Kelangsungan hidup perusahaan terjamin
e. Sebagai sumber pendapatan negara
f. Jumlah dan nilai aset yang besar
g. Posisi dan bidang usaha yang strategis
h. Perlakuan birokrasi berbeda dengan swasta
i. Definisi negara sebagai pemilik dan pemerintah sebagai regulator sulit
untulk dipisah dan melekat pada BUMN itu sendiri
5. Kelemahan BUMN
i. Karena sebagian BUMN bertujuan memberi layanan pada masyarakat,
seolah-olah BUMN tidak perlu efisien dalam pengelolaannya
ii. Lambat dalam mengambil keputusan karena pemilik (pemegang saham)
atau pemodal adalah pemerintah sehingga untuk memutuskan sesuatu
harus melalui birokrasi yang berbelit-belit.
iii. Keterlibatan birokrasi dengan kepentingannya menimbulkan
penyimpangan policy direction yang merugikan BUMN sendiri.
iv. Policy direction yang merugikan timbul karena adanya kepentingan elite
BUMN yang ditampilkan melalui formal policy.
v. Birokrat BUMN sulit membedakan dirinya sebagai birokrat atau
professional perusahaan, sehingga menimbulkan political cost yang sulit
diukur.
vi. Aset yang besar dan tidak disertai utilitas optimal berakibat over-
investment dan pemborosan yang membebani BUMN.
vii. Kemudahan dari negara adalah bentuk subsidi yang setara dengan cost bagi
rakyat banyak
viii. Perlakuan istimewa negara kepada BUMN menjadikannya tidak peka
terhadap lingkungan usahanya, lemah dalam persaingan, tidak lincah
dalam bertindak, lamban mengambil keputusan, sehingga hilangnya
mementum yang terakhir pada kerugian
ix. Keterlibatan birokrasi dalam BUMN yang berlangsung lama sering
menyulitkan direksi untuk bertindak objektif.
b. BUMS
1. Definisi
Secara umum, Pengertian Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) adalah badan usaha
yang modalnya dimiliki oleh pihak swasta. Tujuan BUMS adalah mencari keuntungan
seoptimal mungkin dalam mengembangkan usaha dan modalnya serta membuka lapangan
kerja. Berdasarkan Pasal 33 UUD 1945 pada badan usaha milik swasta yang berbunyi bahwa
bidang-bidang usaha yang diberikan kepada pihak swasta adalah mengelola sumber
dayaekonomi yang bersifat tidak vital dan strategis atau yang tidak menguasai hajat hidup
orang banyak.
Badan Usaha Swasta (BUMS) dibedakan dua jenis yaitu badan usaha swasta dalam
negeri dan badan usaha swasta asing. Arti dari badan usaha swasta dalam negeri adalah badan
usaha yang modalnya dimiliki oleh pihak masyarakat dalam negeri. Sedangkan arti dari
badan usaha swasta asing adalah badan usaha yang modalnya miliki oleh pihak masyarakat
asing.
2. Jenis-jenis
Badan Usaha Milik Swasta terdiri atas tiga jenis, yaitu badan usaha perseorangan,
persekutuan (partnership), dan perseroan terbatas.
 Badan Usaha Perseorangan
Badan Usaha Perseorangan dimilki oleh satu orang. Oleh karena itu, pengelolaan
badan usaha ini mudah da biaya yang dikeluarkan pun murah. Pengusaha sebagi pemilik
bebas mengemukakan dan menerapkan kebijakannya kepada bawahan, tanpa melalui jalur
birokratis. Pendirian badan usaha ini mudah dan murah, begitu pula dengan penutupannya.
Begitu pemilik merasa bahwa badan ushanya tidak menguntungkan lag, dengan mudah ia
dapat menutup badan usahanya. Modal badan usaha perorangan menjadi satu (tidak terpisah)
dengan modal pribadi pemilik, karena pemilik harus mendanai sendiri usahanya. Dengan
demikian, setiap pergerakan keuangan badan usaha ini otomatis memengaruhi kondisi
keuangan pemilik.
 Badan Usaha Persekutuan (partnership)
Perusahaan persekutuan (partnership) adalah perusahaan yang memilki dua pemilik
modal atau lebih. Dalam Badan Usaha Persekutuan ini ada 3 bentuk perusahaan, diantaranya
adalah:
1. Firma
Pengertian firma adalah perusahaan yang modal usahanya berasal dari
dua orang atau lebih. Jadi firma ini adalah dua pengusaha atau lebih yang
bergabung membuat perusahaan dengan ketentuan yang mengatur perusahaan
ditentukan oleh kesepakatan diantara pengusaha pendiri perusahaan. Ciri-Ciri
Usaha Persekutuan Firma (Fa)
o Memiliki modal yang besar
o Pemakaian nama bersama dalam kegiatan usaha
o Memiliki tanggung jawab atas resiko yang tidak terbatas
o Setiap anggota memiliki kewenangan dalam menjalankan usaha maupun
mengadakan perjanjian dengan pihak lain tanpa menunggu persetujuan
anggota lain.
Pada perusahaan berbentuk firma, para sekutu harus menyerahkan
kekayaannya sesuai yang tertera di akta pendirian. Maka konsekuensi yang
dialami tidak berbeda dari perusahaan perseorangan. Apabila firma didirikan
secara resmi, maka harus didaftarkan ke Berita Negara Republik Indonesia
(BNRI). Terdapat beberapa kelebihan firma yaitu sebagai berikut :
1. Modal lebih besar, karena pemilik yang menyetorkan modalnya untuk
perusahaan sudah terdiri dari beberapa orang
2. Tanggungjawab bersama, apabila terjadi sesuatu yang tidak
menguntungkan, seperti perusahaan memiliki utang maka ssemua
pemilik menanggung kewajiban secara bersama-sama
3. Status badan usaha jelas karena memiliki akta dari notaris dan terdaptar
di pengadilan negeri
4. Didirikan dan pengelolaan secara bersama, maksudnya bahwa
perusahaan dikelola secara bersama-sama oleh pemilik perusahaan yang
biasanya pemilik terdiri dari beberapa orang.
Adapula beberapa kelemahan firma sebagai berikut :
1. Tanggungjawab pemilik tidak terbatas, maksudnya tanggungjawab
pemilik tidak hanya sebatas pada modal yang ada pada perusahaan tapi
kekayaan pribadi juga termasuk dan dapat ditarik untuk melunasi
kewajiban
2. Sulit memperoleh laba
3. Gampang bubar, karena jika terjadi perselisihan antara pemilik maka
perusahaan akan rapuh karena posisi pemilik sama dan mempunyai
suara yang selevel
4. Modal sulit ditarik walaupun sekutu mengundurkan diri
2. Persekutuan Komanditer (CV)
Pengertian perusahaan Komanditer atau CV adalah perusahaan yang
modal usahanya berasal dari kelompok yang bergabung untuk mendirikan
perusahaan. Sekelompok orang ini bersekutu mendirikan dan menjalankan
perusahaan dengan berbagai kesepakatan. Contohnya kesepakatan pembagian
keuntungan antara satu orang dengan yang lain berbeda tergantung besar
kecilnya modal yang diberikan. Dalam CV ini pemodal dapat ikut aktif dalam
menjalankan perusahaan, dapat pula hanya tidak ikut menjalankan perusahaan
hanya ikut dalam permodalan saja. Perusahaan berbentuk CV, pendirian
persekutuan harus menggunakan akta dan harus didaftarkan. Ciri-Ciri
Persekutuan Komanditer (CV)
o Keanggotan terdiri atas anggota pasif dan aktif
o Badan usaha persekutuan yang memiliki beberapa orang anggota
o Sekutu aktif menjalankan perusahaan
o Sekutu pasif tidak menjalankan perusahaan, namun hanya penanam
modal.
Terdapat beberapa kelebihan CV yaitu sebagai berikut :
a. Kebutuhan akan modal lebih mudah untuk terpenuhi, karena pemilik atau
penanam modal lebih banyak dan bisa lebih mudah memperoleh pinjaman
b. Pimpinan perusahaan dapat terdiri dari satu orng atau lebih
c. Tanggungjawab sekutu komanditer terbatas, tanggungjawabnya hanya
terbatas hanya pada modal yang disetor karena ia tidak ikut campur dalam
pengelolaan perusahaan
d. Menggunakan akta otentik maksudnya secara lisan dan tertulis ,
e. Peraturan tentang pembagian untung dan rugi berdasarkan besarnya
modal yang ditanam
f. Kekayaan pribadi dipisahkan dari kekayaan perusahaan
Adapula beberapa kelemahan firma sebagai berikut :
a. Dapat terjadi selisih paham antar pemilik
b. Sekutu komanditer tidak ikut menjalankan usaha perusahaan
3. Perseroan
Dalam perseroan dikenal adanya sekutu aktif dan sekutu pasif. Yang
dimaksud sekutu aktif adalah sekutu yang memberikan modal (uang) dan juga
tenaganya untuk kelangsungan perusahaan yang dijalankan. Kelebihan
Persahaan Persekutuan:
1. Permodalannya lebih besar dari perusahaan perorangan
2. Kelangsungan hidup perusahaan lebih lama
3. Pengelolaan lebih mudah dan profesional karena banyak pengelolanya
4. Ide- ide inovasi lebih lancar mengalir

Kekurangan Peusahaan Persekutuan:


5. Kerahasiaan perusahaan tidak terjamin
6. Mudah terjadi konflik antar pemilik modal
7. Adanya pemilik modal yang tidak bertanggung jawab
 Badan Usaha Perseroan
Perusahaan perseroan adalah perusahaan yang semua modalnya berbentuk saham,
yang jenis peredarannya tegantung jenis saham tersebut. Perusahaan perseroan ini dikelola
secara profesional sehingga biasanya perusahaan - perusahaan ini mencantumkan namanya
keadalam bursaha efek, untuk dipejual belikan. Dalam perusahaan perseroan, setiap
pemegang surat saham mempunyai hak atas perusahaan dan setiap pemegang surat saham
berhak atas keuntungan (deviden).
 Yayasan
Yayasan adalah suatu badan usaha, tetapi tidak merupakan perusahaan karena tidak
mencari keuntungan. Badan usaha ini didirikan untuk sosial dan berbadan hukum. Kelebihan
yayasan adalah membantu masyarakat sosial dengan tidak mencari keuntungan. Sedangkan
kekurangan yayasan adalah terbatasnya dana - dana yang di perlukan.

3. Peran BUMS dalam perekonomian Indonesia


Badan usaha swasta juga memiliki peran penting dalam perekonomian. Kekuatan
finansial (dana), profesionalisme, dan fleksibilitas yang dimiliki badan usaha swasta
membuat pemerintah perlu melibatkan badan usaha swasta dalam bentuk kemitraan untuk
membangun perekonomian Indonesia. Adapun peran badan usaha swasta dalam
perekonomian Indonesia antara lain sebagai berikut:
 Meningkatkan penerimaan devisa negara dari perusahaan swasta yang melakukan
kegiatan ekspor dan import
 Membantu pemerintah mengusahakan kegiatan produksi dalam rangka
meningkatkan kemakmuran rakyat
 Meningkatkan lapangan kerja untuk mengatasi pengangguran
 Membantu pemerintah meningkatkan penerimaan negara melalui berbagai pajak
 Sebagai partner pemerintah dalam mengusahakan sumber daya dan mendorong
pertumbuhan ekonomi.
 Membantu pemerintah dalam mengelola dan mengusahakan kegiatan produksi,
distribusi, dan konsumsi yang tidak ditangani pemerintah.
 Sebagai mitra BUMN. Saat ini, badan usaha swasta mulai dilibatkan dalam
sector-sektor ekonomi yang menguasai hajat hidup orang banyak, yang
sebelumnya selalu dikuasai sepenuhnya oleh BUMN. Badan usaha swasta
dibutuhkan kontrobusinya dalam hal penanaman modal (investasi),
pengembangan usaha, peningkatan efisiensi, dan kemampuan teknis, serta
pemenuhan kebutuhan masyarakat yang pada akhirnya menuju pada peningkatan
laba BUMN dan pertumbuhan ekonomi nasional. Contohnya, PT Pertamina
menggandeng, PT Medco Energi International Tbk untuk membangun pabrik gas
alam di Sulawesi, dan menggandeng China Petrochemical Corporation (Sinopec)
untuk membangun kilang minyak di Tuban, Jawa Timur.
 Sebagai Penambah Produksi Nasional. Keberlangsungan usaha yang dilakukan
oleh badan usaha swasta dan dibarengi dengan iklim usaha yang kompetitif akan
meningkatkan produksi nasional.
Kelebihan Badan Usaha Milik Swasta
1. Meningkatkan pendapatan negara dengan adanya pemasukan pajak dari
BUMS.
2. Menurunkan angka kemiskinan di Indonesia dengan mengurangi
pengangguran.
3. Mengusahakan kegiatan produksi yang bermanfaat untuk kepentingan dan
kemakmuran masyarakat.
4. Menambah devisa negara pada BUMS yang melakukan kegiatan ekspor
impor.
Kekurangan Badan Usaha Milik Swasta
1. BUMS cenderung mementingkan keuntungan atau laba sehingga seringkali
tidak memperhatikan lingkungan misalnya dalam kasus BUMS yang
menghasilkan limbah tinggi dan berbahaya.
2. Karena tidak dinaungi pemerintah, BUMS sering mengalami kesulitan untuk
mendapatkan pinjaman.
3. BUMS sering bermasalah dengan serikat buruh karena adanya silang
pendapat.
4. Antar BUMS sering terjadi persaingan yang tidak sehat.
5. Adanya aliran devisa ke luar negeri pada BUMS milik asing.
4. Kebijakan Pemerintah untuk BUMS
Untuk meningkatkan peranan BUMS seperti yang telah dijelaskan di atas,
pemerintah melalui kewenangannya melakukan beberapahal berikut, diantaranya:
 Pemerintah berusaha menetapkan berbagai peraturan, baik untuk
perlindungan bagi pengusaha- pengusaha maupun tenaga kerja misalnya
dengan menetapkan upah minimum (UMR).
 Pemerintah memberikan peluang usaha seluas- luasnya kepada pihak swasta
bagi cabang- cabang produksi yang tidak dikelola Negara.
 Penunjukkan berbagai BUMN sebagi bapak angkat bagi perusahaan-
perusahaan kecil untuk mengayomi, melindungi dan membina usaha- usaha
yang dilakukan.

c. KOPERASI
1. Definisi
Secara bahasa, Kata Koperasi berasal dari bahasa inggris yaitu “Cooperation” yang
artinya usaha bersama. Secara Umum, Koperasi adalah kumpulan individu atau badan usaha
yang menjalankan kegiatan usaha dengan asas kekeluargaan dan bertujuan untuk
mensejahterakan anggotanya. Sedangkan Secara Resmi, Definisi Koperasi menurut Undang
Undang No. 25 tahun 1992, Koperasi adalah Badan usaha yang beranggotakan orang-seorang
atau badan hukum, koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. Adapun
maksud dan tujuan dari adanya koperasi itu sendiri adalah:
1. Memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya.
2. Ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangkat mewujudkan
masyarakat yang maju, adil dan makmur berdasarkan Pancasila.

2. Fungsi dan peran koperasi


Koperasi memiliki Fungsi beberapa fungsi sebagai berikut :
1. Sebagai Pusat Penting Perekonomian Indonesia
2. Sebagai Upaya Mendemokrasikan Sosial Ekonomi Indonesia
3. Meningkatkan Kesejahteraan anggota dan Masyarakat
4. Ikut Membangun Tatanan perekonomian nasional untuk mewujudkan masyarakat
yang maju, adil, dan Makmur dengan berlandaskan dasar hukum negara.
5. Koperasi diharapkan mampu Mencapai Tujuannya yaitu sebagai berikut (dalam
pasal 4 UU N. 25 tahun 1992) :
6. Membangun dan mengembangkan potensi atau kemampuan ekonomi anggota
pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan
kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
7. Berperan serta aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan
masyarakat.
8. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional dengan koperasi sebagai gurunya.
9. Berusaha mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang
merupakan usaha bersama berdasarkan asas keluarga dan demokrasi ekonomi.

3. Modal koperasi
Dalam membahas suatu badan usaha, kita harus membahas pula pendapatan dari
badan usaha tersebut. Modal koperasi merupakan Pemasukkan sumber daya Koperasi baik
dari dalam maupun dari luar. Modal Koperasi dibagi kedalam tiga kelompok Utama, yaitu :
g. Modal Sendiri
Modal sendiri merupakan pemasukkan yang berasal dari anggota atau
kegiatan dari koperasi itu sendiri sesuai dengan ketentuan koperasi. Modal
Sendiri meliputi, Simpanan Pokok, Simpanan Wajib, dana cadangan, dan
Hibah. Adapun pengertian nya, adalah :
Simpanan Pokok, yaitu dana yang harus dibayarkan setiap anggota
saat masuk menjadi anggota. Jumlah uang yang harus dibayarkan setiap
anggota sama, tidak ada perbedaan. Selama pihak yang bersangkutan
masih menjadi anggota, maka simpanan pokok tidak bisa diambil
kembali.
Simpanan Wajib, yaitu dana yang harus dibayarkan anggota koperasi
dalam waktu tertentu. Jumlahnya tidak harus sama setiap anggota,
mungkin setiap pihak yang bersangkutan harus membayar jumlah yang
berbeda sesuai aturan. Simpanan wajib tidak dapat diambil kembali
selama yang bersangkutan masih menjadi anggota.
Dana Cadangan, yaitu sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan
Sisa Hasil Usaha (SHU). Dana Cadangan terus disimpan dan digunakan
untuk menumpuk modal atau mengganti kerugian koperasi apabila
diperlukan.
Hibah, yaitu pemasukkan yang berasal dari sumbangan pihak tertentu
dalam upaya pengembangan koperasi. Hibah tidak dapat dibagikan
kepada anggota selama koperasi tersebut belum dibubarkan.
h. Modal Pinjaman
Sesuai dengan namanya, Modal Pinjaman merupakan modal yang
berasal dari pinjaman. Modal Pinjaman dapat berupan pinjaman dari
anggota, koperasi lain, Bank, atau lembaga keuangan lainnya.
i. Modal Penyertaan
Modal Penyertaan adalah investasi atau penanaman modal dari pihak
luar yang bukan anggota koperasi, contohnya adalah dari pihak swasta,
pemerintahan ataupun dari perseorangan

4. Struktur dan perangkat organisasi koperasi


Dalam rangka mencapai tujuannya, koperasi tentu harus memiliki struktur organisasi
yang baik agar fungsi berjalan baik pula, oleh karena itu dibutuhkan perangkat organisasi
koperasi, yaitu sebagai berikut:
a. Rapat anggota
Melalui rapat anggota akan ditentukan banyak hal, yaitu :
 Anggaran Dasar, Kebijakan umum dalam bidang organisasi dan manajemen
usaha koperasi,
 Pemilihan, pengangkatan, dan pemberhentian pengawas dan pengurus,
Melakukan
 perencanaan dan pelaporan terkait seluruh kegiatan koperasi, Pembagian sisa
hasil usaha
 (SHU) Penggabungan, Peleburan, atau pembubaran Koperasi.
b. Pengurus
Dari hasil rapat akan dipilih pengurus untuk koperasi tersebut, tugas pengurus antara lain:
 Bertanggung jawab terhadap koperasi dan usahanya
 Mengajukan rancangan rencana kerja, anggaran pendapatan, dan belanja koperasi
 Bertanggungjawab terhadap laporan keuangan dan laporan kinerja
 Menyelenggarakan rapat anggota
 Memelihara daftar anggota pengurus
c. Pengawas
Pengawas koperasi ini juga merupakan perangkat organisasi koperasi Indonesia, yang
dari dan oleh anggota koperasi dalam rapat anggota, serta bertanggung jawab kepada
rapat anggota. Semua hasil pengawasan yang dilakukan oleh pengawas harus
dirahasiakan dari pihak luar koperasi. Sebagi anggota pengawas, tidak dapat merangkap
sebagai pengurus, sebab kedudukan dan tugas pengawas ini adalah mengawasi
pelaksanaan tugas kepengurusan yang dilakukan oleh pengurus.Tugas Pengawas sebagai
berikut:
a. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan koperasi
b. Melaporkan hasil pengawasan secara tertulis kepada rapat anggota.
Pengawas juga memiliki wewenag sebagai berikut :
a. Meneliti catatan yang ada pada koperasi
b. Mendapatkan segala keterangan yang diperlukan

d. Manajer (Pengelola Usaha)


Pengurus koperasi dapat mengangkat pengelola yang diberi wewenang untuk
mengelola usaha koperasi. Rencana pengangkatan pengelola diajukan kepada rapat
anggota untuk mendapat persetujuan. Pengelola bertanggung jawab kepada pengurus.
Sebenarnya pengelola membayar dirinya sendiri berdasarkan kemampuannya dalam
mengelola usaha. Pengelola menanggung kerugian usaha koperasi karena kelalaian dan
kesengajaannya.
KESIMPULAN

Perbedaan antara BUMN,BUMS dan Koperasi adalah sebagai berikut :


BUMN BUMS KOPERASI
Pemilik modal mayoritas
Pemilik modal mayoritas Pemilik modal adalah
adalah individu atau
adalah negara seluruh anggota koperasi
kelompok individu
Tujuan usahanya untuk Tujuan usahanya adalah
Tujuan usahanya untuk
mencapai kemakmuran untuk meningkatkan
melayani kepentingan
pemilik modal (mencari kesejahteraan
umum
untung sebesar -besarnya) anggotanya

Bidang usahanya sector- Bidang usahanya tidak Bidang usahanya sesuai


sektor yang vital dan menguasai hajat hidup dengan kebutuhan
strategis orang banyak anggota koperasi
Kekuasaan tertinggi
Kekuasaan tertinggi
Kekuasaan tertinggi adalah dipegang oleh pemegang
dalam koperasi adalah
pemerintah saham dan atas nama
Rapat Anggota (RA)
pemerintah
Cara kerjanya terbuka
Cara kerjanya terbuka untuk Cara kerjanya tertutup dan diketahui oleh
umum semua anggota
Permodalan berasal dari
Permodalan berasal dari Permodalan berasal dari
perseorangan atau dari
kekayaan negara yang simpanan anggota dan
para pemegang saham dan
dipisahkan dan bersifat sifatnya berubah- ubah
penjualan obligasi sifatnya
tetap
tetap
Organisasinya terbatas, Organisasi mempunyai
Organisasinya dikelola oleh maksudnya ditujukan kepentingan yang sama
negara kepada orang- orang yang antara para anggotanya
memiliki modal
Hubungan usahanya jarang
Hubungan usahanya
Hubungan usahanya terjadi karena BUMS ini
adalah senantiasa
adalah berusaha lebih mengutamakan
mengadakan koordinasi
mengadakan hubungan kemajuan dari
kerjasama antara
usaha, baik dengan perusahaannya, sehingga
koperasi yang satu dengan
koperasi maupun BUMS hal ini akan berujung pada
yang lain.
persaingan
DAFTAR PUSTAKA

Tambunan, Tulus T.H. 2009. Perekonomian Indonesia.. Ghalia Indonesia. Bogor.


Subandi. 2010. Ekonomi Koperasi ( Teori dan Praktik ). Alfabeta. Bandung.
Hamid, Edy Suwandi dan Hendrie Anto. 2000. Ekonomi Indonesia Memasuki Milenium III.
UII Press. Yogyakarta.
Ichsan, Achmad. 1986. Dunia Usaha Indonesia. PT Pradnya Paramita. Jakarta.
Wastra, Pariata. 2009. Administrasi Perusahaan Negara (Perkembangan & Permasalahan).
Ghalia Indonesia. Yogyakarta.
Novita, Ayu.,dll.2016. Perbedaan BUMN,BUMS, dan Koperasi.Jember.Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Jember

Anda mungkin juga menyukai