Anda di halaman 1dari 10

PENGKAJIAN LANSIA

DALAM KONTEKS KEPERAWATAN KELUARGA

A. Pengkajian Individu Lanjut Usia


I. Identitas umum
a. Nama : Bpk. M
b. Jenis Kelamin : Lak-laki
c. Umur : 86 tahun
d. Agama : Islam
e. Status perkawinan : Duda
f. Pendidikan terkhir : SR
g. Pekerjaaan (yang lalu) : PU Bina Marga
h. Alamat rumah : Jl Tawangmangu Rt 09/ Rw 08 Bekasi

II. Kondisi Lingkungan (rumah)


a. Lantai
Lantai rumah tampak kurang bersih, berdebu.
b. Pencahayaan.
Pencahayaan ruangan kurang sehingga tetap butuh menyalakan lampu meskipun
siang hari, ventilasi rumah juga kurang sehingga cahaya matahari terhalang untuk
masuk ke dalam ruangan.
c. Kamar mandi
Kamar mandi tampak kurang bersih, licin dan berbau kurang sedap.
d. Kebersihan
Secara total kebersihan lingkungan rumah kurang terjaga dengan baik, ada beberapa
sampah yang terserak dilatai, berdebu.
e. Keamanan
Keamanan di dalam rumah cukup terjaga dengan baik. Karena klien tinggal bersama
cicit, anak, dan menantu.

III. Riwayat Kesehatan


a. Masalah kesehatan yang di alami (Keluhan/ Dx medis)
1. Hipertensi
2. Hiperlipidemia
b. Masalah kesehatan yang saat ini dirasakan
Klien mengeluh nyeri di daerah persendian dan sulit buang air besar.
c. Masalah kesehatan keluarga/ keturunan
Keluarga yang sudah meninngal mayoritas karena serangan stroke.
d. Riwayat konsumsi alcohol, rokok, dan kopi.
Klien tidak pernah mengonsumsi alkohol. Saat muda, klien sering meminum kopi dan
merokok, namun semenjak pensiun sudah tidak pernah minum kopi dan merokok
lagi.

IV. Kebiasaan sehari-hari


A. Biologis
1. Pola Makan
Klien makan rutin 3x sehari sesuai dengan yang disiapkan keluarga. Klien tetap
makan nasi namun untuk makan sayur agak sulit.
2. Pola Minum
Klien minum jarang yaitu kurang dari delapan gelas. Klien masih suka ngeteh
setiap pagi dan sore.
3. Pola Tidur
Klien mengakui bahwa tidurnya cukup yaitu selama 8 jam. Klien mengatakan
bahwa selama ini bisa tidur dengan nyenyak.
4. Pola eliminasi
Pola eliminasi klien lancar yaitu BAK sehari 6-8 kali. Namun untuk BAB kurang
lancar, klien mengeluh sering susah BAB, biasanya diatasi dengan minum vegeta
herbal.
5. Aktivitas sehari-hari
Aktivitas klien sehari-hari lebih banyak dihabiskan dengan bercengkrama dengan
keluarga dan tidur siang.
6. Rekreasi
Klien mengatakan rekreasinya cukup dengan nonton bersama anak dan cucu.

B. Psikologis, kognitif, dan orientasi


1. Keadaan Emosi
Keadaan emosi klien stabil, ketika berinteraksi dengan perawat klien tampak
tenang, kontak mata terjaga, intonasi suara jelas. Klien mengatakan merasa
tentram berada di rumah dan tidak merasa sendiri.
2. Memori
Klien memiliki memori jangka panajang yang cukup kuat, ditandai dengan
kemampuan klien menyebutkan nama anak dan cucunya.
3. Kemampuan memutuskan
Klien tampak sulit memutuskan sesuatu bila ada masalah.Sehingga kini keputusan
diserahkan pada putra sulungnya
4. Orientasi terhadap waktu, tempat, dan orang
Orientasi klien terhadap tempat, orang,dan waktu sangat baik, Hal tersebut
tampak ketika di tanyakan klien berada di mana, klien mampu menjawab dengan
benar. Begitu pula ketika ditanyakan tentang keluarga, klien dapat menjawabnya
dengan tepat. Klien juga mengetahui jam saat berinteraksi dengan perawat.
5. Respon sesuai
Respon ceria terlihat ketika klien menceritakan bahwa ia memiliki banyak cucu.
Ini berarti respon nonverbal sesuai dengan respon verbal.

C. Komunikasi
1. Komunikasi verbal
Kemampuan klien dalam berkomunikasi kurang jelas sehingga perlu bantuan
keluarga.
2. Komunikasi non verbal
Ekspresi wajah sesuai dengan topik yang dibicarakan, disamping itu klien berikap
ramah dan kooperatif.

D. Hubungan sosial
1. Dukungan Keluarga
Dukungan keluarga sangat baik, klien mengatakan bahwa anak-anaknya sangat
memperhatikan makan dan keperluan lainnya.
2. Hubungan antar keluarga
Hubungan antara anak, cucu, mantu, dan cicit tampak harmonis satu sama lain.
3. Hubungan dengan orang lain (tetangga)
Hubungan klien dengan tetangga baik. Klien dulu aktif di Masjid sehingga banyak
tetangga yang mengenalnya. Bila pergi ke luar rumah banyak yang menyapa,
meskipun klien lupa pada orang yang menyapa tetapi ia tetap bersikap ramah.

E. Spiritual/ cultural
1. Pelaksanaan Ibadah
Klien tetap melaksanakan sholat 5 waktu termasuk sholat sunah seperti tahjjud.
Klien bila hendak sholat jumat ke Masjid diantar oleh cucunya dengan
menggunakan motor. Sesampainya di masjid klien tetap menjalankan rutinitas
membaca alQuran.
2. Keyakinan tentang kesehatan
Klien mengatakan bahwa sehat adalah dapat beraktivitas seperti biasa, bila sudah
tidak mampu beraktivitas atau hanya tiduran saja berarti sudah tidak sehat.
Kesehatan harus disyukuri.

F. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda-tanda vital
Keadaan umum klien baik, keasadaran: Composmentis, TD: 160/100 mmHg, S:
36°C, Nadi: 88x/menit, RR: 28x /menit, TB: 160 m, BB: 55 Kg.
2. Head to Toe
a. Kepala
Rambut tampak bersih, mata tampak lingkaran putih pada sekitar kornea
klien, hidung tmpak bersih, mulut tampak bersih dan tidak ditemukan karies
gigi hanya saja sudah banyak gigi yang tanggal (ompong), telinga tampak
bersih tidak ditemukan serumen. Namun pendengaran berkurang begitu juga
dengan pengelihatannya.
b. Leher
Vena jugularis normal
c. Dada/thorax
Dada tampak simetris, bunyi nafas vesikuler seluruh lapang paru, bunyi
jantung normal (S1 dan S2 murni) tidak surara tambahan (gallop). Meskipun
demiakian klien mengaku cepat merasa lelah, nafas pendek
d. Abdomen
Bising usus normal, bentuk abdomen simetris, teraba massa pada kuadran kiri
bawah.
e. Musculoskeletal
Klien mengeluh nyeri pada daerah persendian. Klien ada riwayat terjatuh dari
motor saat pulang dari sholat jumat, ditemukan bekas lecet pada kaki.

3. Berpakaian
Klien mampu berpakaian sesuai dengan situasi, pakian klien tampak bersih dan
tidak berbau. Namun klien tampak sering bertelanjang dada pada siang hari
dengan alasan panas.

4. Mobilisasi
Klien mampu melakukan mobilisasi secara mandiri. Namun dibantu dengan
tongkat.

G. Keuangan
Keuangan klien ditunjang oleh uang pensiunan dan sokongan dari anak sulungnya.
Klien mengatakan pengambilan uang pensiunan dipercayakan pada menantunya.
Pensiunan diambil di Bank BRI bekasi.

V. Informasi Penunjang
a. Diagnosa medis
Klien dahulu rutin control ke puskesmas dengan diagnosa hipertensi
b. Hasil Laboratorium
Tidak ditemukan

c. Terapi medis
 Captopril 25 mg 3 X 1
 Neurodex 1 X 1

B. Pengkajian Keluarga
I. Data Umum
a. Nama KK : Bpk. M
b. Alamat : JL. Tawangmangu Rt09/Rw08
c. Komposisi keluarga :

NO Nama Gender Hub dengan KK TTL/ Umur Pendidikan


1. Murthadho L Anak 1 48 tahun SD
2. Sarifah P Menanatu 35 tahun SD
3. Anto L Cucu 20 tahun SMP
4. Agus L Cucu 17 tahun STM
5. Nurasiah P Cucu 14 tahun SMP
6. Fathonah P Anak k2 42 tahun SD
7. Budianto L Menantu 45 tahun SMP
8. Robiah P Cucu 8 tahun SD
9. Saroah P Cucu 11 tahun SD
10. Anisah P Cucu 16 tahun SMK
11. Andi L Cucu dari si bungsu 24 tahun STM
Genogram

Tn M, 86 Th, Hipertensi,

Keterangan:
= Laki-laki

= Perempuan

= Klien

= Meninggal

= tinggal dalam satu rumah

d. Tipe keluarga : Extended Family


e. Suku : Kuningan
f. Agama : Islam
g. Status Sosial ekonomi keluarga : Tergolong menengah ke bawah
h. Aktivitas rekreasi keluarga : Nonton TV bersama

II. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangannya adalah keluarga dengan lansia
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tahapan tersebut adalah kemampuan mempertahankan suasana rumah dan
pengaturan kehidupan yang memuaskan.
c. Riwayat keluarga inti
Klien tinggal bersama 3 anaknya.
d. Riwayat keluarga sebelumnya
Klien memiliki 5 orang anak, karena dahulu belum ada program KB.

III. Lingkungan
a. Karakteristik rumah :
Klien tinggal di rumah dengan ukuran 200m x 200m, dengan 3 kamar tidur dan 1
kamar mandi, serta 1 ruang tamu. Ubin rumah pluran.
b. Krakteristik tetangga dan komunitas RW
Tetangga klien merata dari yang golongan atas hingga menengah ke bawah.
Walaupun demiakian sikap peduli terhadap tetangga tetap terjaga.
c. Mobilitas geografis keluarga
Klien dan keluarga berpindah dari kuningan ke bekasi sejak klien bekerja di PU
Bina Marga.
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga jarang terlibat dalam kegiatan kemasyarakatan dengan alasan bekerja dan
mengurus anak.

IV. Sruktur keluarga


a. Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi keluarga terbuka, sehingga bila ada masalah
b. Struktur kekuatan keluarga
Struktur kekuatan keluarga yang digunakan adalan affective power yaitu dengan
kasih sayang, segala sesuatu di selesaikan secara kebersamaan.
c. Struktur peran
Peran klien sebagai kepala keluarga tetap dihargai, hal ini ditandai dengan bila ingin
mengambil keputusan senantiasa bertanya terlebih dahulu kepada kllien. Setiap
permasalahan dalam keluarga diselesaiakan dengan jalan musyawarah.
d. Nilai dan norma budaya
Nilai-nilai dalam masyarakat tetap dijaga oleh keluarga disamping nilai agama. Hal
ini tercermin dari aktifnya klien di masjid begitu juga dengan cucunya yang rutin
mengikuti TPA (Taman Pendidikan AlQuran).

V. Fungsi keluarga
a. Fungsi afektif
Keluarga saling mempertahankan iklim positif yaitu dengan mengembangkan diri
seperti mengikuti kursus montir. Selain itu satu sama lain saling menghargai dan
kasih sayang.
b. Fungsi sosialisasi
Interaksi sosial dengan tetangga terjalin dengan harmonis. Norma-norma agama
maupun adat dijalankan dengan baik. Hal ini ditandai dengan aktifnya anggota
keluarga dalam kegiatan keagamaan, berperilaku baik dan tidak menyimpang.

c. Fungsi perawatan keluarga.


1. Konstipasi
- Dalam pemeriksaan fisik, teraba massa padat di daerah abdomen kuadran kiri
bawah.
- Tn. M Mengatakan perut terasa penuh, dan terasa tidak nyaman.
- Tn.M mengatakan bahwa sudah 3 hari ini belum buang air besar
- Keluarga mengatakan kurang mengerti cara-cara pencegahan terhadap
sembelit yang sering dialami oleh Tn.M.
- Keluarga mengatakan bahwa Tn. M sering kesulitan dalam buang air besar.
- Keluarga mengatakan bahwa untuk memperlancara buang air besar pada Tn.
M adalah dengan memberikan minum air hangat 3 jam yang lalu, namun
belum memberikan efek yang diharapkan.
- Keluarga mengatakan bahwa terkadang memberikan ramuan herbal untuk
mengobati sembelitnya.
2. Hipertensi
- Keluarga mengatakan bahwa hipertensi adalah penyakit darah tinggi.
- Keluarga mengatakan bahwa, bila Tn. M mengeluh pusing, ia dibawa ke
dokter untuk mendapatkan pengobatan.
- Keluarga rajin merebus buah pace untuk mengatasi darah tingginya.

VI. Stress dan koping keluarga


a. Stressor jangka pendek
Klien memiliki masalah pada kesehatan berupa kelemahan pada kaki, klien sering
merasa lemas.
b. Stressor jangka panjang
Klien mengatakan tidak memiliki masalah, karena keluarga tidak pernah
membebani masalah masalah mereka pada klien, kecuali saat mengambil
keputusan. Cucu klien dari anak terakhirnya yang kini tinggal di Kuningan menjadi
ikut dengan klien karena ada masalah dengan orang tuanya.
c. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
Klien tetap tenang bila ada masalah
d. Strategi koping yang digunakan
Klien sering mendekatkan diri kepada Allah SWT karena bila ada masalah maupun
tidak tuhan akan selalu menolong hambaNYA.
e. Strategi adaptasi disfungsional.
Namun terkadang bila tidak mampu mengatasinya klien terkadang menjadi mogok
makan.

VII. Harapan keluarga


Keluarga berharap dengan adanya kunjungan ini, bapak Marta menjadi mau makan
sayur dan kesehatannya dapat terjaga dengan baik. Karena seluruh keluarga akan
bingung bila ia sakit.
C. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Anda mungkin juga menyukai