Anda di halaman 1dari 12

KOMUNIKASI PADA IBU HAMIL

MAKALAH

Disusun Oleh :

TIM UKM UPTD PUSKESMAS PUGUNG RAHARJO

UPTD PUSKESMAS PUGUNG RAHARJO


LAMPUNG TIMUR
2019

1
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Tujuan ................................................................................................. 1
C. Manfaat ............................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN TEORI
1. Definisi komunikasi terapeutik ............................................................................. 3
2. Tujuan komunikasi pada ibu hamil ....................................................................... 3
3.
Psikologis pada ibu hamil ...................................................................................... 3
4.
Nasehat yang diberikan bidan kepada ibu hamil ................................................... 4
5.
Komunikasi terapeutik pada trimester I ................................................................. 4
6. Komunikasi terapeutik pada trimester II ................................................................ 6
7. Komunikasi terapeutik pada trimester III .............................................................. 8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 9
B. Saran ..................................................................................................................... 9
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting. Bukan hanya
dalam kehidupan kebidanan, namun dalam kehidupan manusia sosial secara umum.
Komunikasi merupakan hal yang esensial dalam kehidupan kita. Kita semua
berinteraksi dengan sesama dengan cara melakukan komunikasi. Komunikasi dapat
dilakukan dengan cara yang sederhana sampai yang kompleks, dan teknologi kini
telah merubah cara manusia berkomunikasi secara drastis.
Komunikasi tidak terbatas pada kata-kata yang terucap belaka, melainkan
bentuk dari apa saja interaksi, senyuman, anggukan kepala yang membenarkan hati,
sikap badan, ungkapan minat, sikap dan perasaan yang sama. Diterimanya
pengertian yang sama adalah merupakan kunci dalam komunikasi. Tanpa
penerimaan sesuatu dengan pengertian yang sama, maka yang terjadi adalah “dialog
antara orang satu”.
Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang di lakukan antara tenaga
kesehatan dan klien/pasiennya khusus dalam ruang lingkup kesehatan. Komunikasi
terapeutik merupakan suatu hubungan interpersonal antara tenaga kesehatan dank
lien, dimana tenaga kesehatan berupaya agar klien dapat mengatasi masalahnya
sendiri, maupun masalahnya dengan orang lain atau lingkungannya.
Komunikasi terapeutik yang diberikan bidan pada ibu hamil sesuai dengan
kebutuhan tiap semester. Biasanya, pada ibu hamil, perkembangan dan perubahan
pada tubuh ibu tidak banyak di ketahui, baik oleh ibu, maupun orang lain. Oleh
karena itulah, ibu hamil sangat penting mendapatkan konseling terapeutik untuk
mengetahui status kehamilannya.

B. Tujuan
1. Apa definisi dari komunikasi terapeutik ?
2. Apa tujuan komunikasi pada ibu hamil ?
3. Bagaimana psikologis pada ibu hamil ?
4. Bagaimana nasehat yang diberikan bidan kepada ibu hamil ?
5. Bagaimana komunikasi terapeutik pada trimester I ?
6. Bagaimana komunikasi terapeutik pada trimester II ?

1
7. Bagaimana komunikasi terapeutik pada trimester III ?
C. Manfaat
1. Mengetahui definisi dari komunikasi terapeutik ?
2. Mengetahui tujuan komunikasi pada ibu hamil ?
3. Mengetahui psikologis pada ibu hamil ?
4. Mengetahui nasehat yang diberikan bidan kepada ibu hamil ?
5. Mengetahui komunikasi terapeutik pada trimester I ?
6. Mengetahui komunikasi terapeutik pada trimester II ?
7. Mengetahui komunikasi terapeutik pada trimester III ?

2
BAB II

TINJAUAN TEORI

1. Definisi Komunikasi Terapeutik


Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang di lakukan antara tenaga
kesehatan dan klien/pasiennya khusus dalam ruang lingkup kesehatan. Komunikasi
terapeutik merupakan suatu hubungan interpersonal antara tenaga kesehatan dan
klien, dimana tenaga kesehatan berupaya agar klien dapat mengatasi masalahnya
sendiri, maupun masalahnya dengan orang lain atau lingkungannya.
Komunikasi terapeutik yang diberikan bidan pada ibu hamil sesuai dengan
kebutuhan tiap semester. Biasanya, pada ibu hamil, perkembangan dan perubahan
pada tubuh ibu tidak banyak di ketahui, baik oleh ibu, maupun orang lain. Oleh
karena itulah, ibu hamil sangat penting mendapatkan konseling terapeutik untuk
mengetahui status kehamilannya.
2. Tujuan Komunikasi Pada Ibu Hamil
Adapun pelaksanaan komunikasi bagi ibu hamil, bidan diharapkan : ’
a. Mampu melaksanakan asuhan dan tindakan pemeriksaan, pendidikan kesehatan
dan segala bentuk pelayanan kebidanan ibu hamil;
b. Dengan adanya komunikasi terapeutik diharapkan dapat meredam permasalahan
psikososial yang berdampak negatif bagi kehamilan.
c. Membantu ibu sejak pra konsepsi untuk mengorganisasikan perasaannya,
pikirannya untuk menerima dan memelihara kehamilannya.
3. Perubahan Psikologis Pada Ibu Hamil
Pada ibu hamil disemua trimester akan mengalami perubahan psikologi dan
perubahan emosi, yaitu:
a. Perubahan psikologi
Ada saat hamil ibu akan mengalami perubahan psikologi pada dirinya
antara lain rasa ketidaknyamanan, mudah marah, perasaan tidak menentu yang tidak
diketahui apa penyebab demi perasaan tersebut.
b. Perubahan Emosi
Kehamilan membuat emosi ibu menjadi lebih, oleh sebab itu bidan
memberikan konseling kepada ibu hamil tersebut. Konseling yang akan diberikan
bidan adalah pedoman diri yang mencakup penerimaan ibu atas kehamilannhya,
sikap dan jalan keluar yang diberikan oleh bidan.

3
4. Nasehat yang diberikan Bidan Kepada Ibu Hamil
Nasehat-nasehat Yang diberikan Bidan ada Ibu Hamil disemua trimester yaitu
adalah:
a. Ibu hamil agar memperhatikan makanannya
b. Ibu hamil dilarang merokok
c. Ibu hamil dilarang/ harus menghindari pemakaian obat – obatan
d. Bekerja jangan terlalu lelah
e. Ibu hamil harus istrahat yang cukup dan teratur
f. Ibu hamil melakukan perawatan payudara.
5. Komunikasi Terapeutik Pada Trimester 1
Pada trimester I, konseling yang perlu di berikan yaitu tentang:
a. Pembesaran payudara
Pada trimester pertama, payudara akan membesar dan kencang karena adanya
peningkatan hormone di awal kehamilan yang menyebabkan di latasi pembuluh
darah yang berfungsi untuk memberi nutrisi pada jaringan payudara. Pada kondisi
ini ibu mungkin merasa sesak dan tidak nyaman menggunakan bra yang biasa di
pakainya. Oleh karena itu, sebaiknya ibu mempersiapkan bra yang baru sesuai
ukuran sekarang agar ibu merasa nyaman.
b. Sering buang air kecil
Ibu akan sering BAK karena adanya pertumbuhan rahim yang menekan
kandung kemih dan adanya perubahan hormonal. Jelaskan pada ibu agar tidak panic
menghadapi perubahan ini. Dan tegaskan pada ibu untuk tidak mengurangi
pemasukan cairan karena ibu membutuhkan lebih banyak ciran saat hamil. Selain
itu, jelaskan pada ibu untuk menjaga area genitalianya agar tidak gatal – gatal atau
terkena infeksi lain.
c. Konstipasi
Ibu mungkin akan sulit BAB karena peningkatan hormone estrogen dan
progesterone menyebabkan relaksasi otot sehingga usus besar menjadikurang
efisien. Anjurka pada ibu untuk minum air sesuai kebutuhan, mengkonsumsi
makanan berserat tinggi dan olahraga untuk mengatasi konstipasi tersebut.
d. Mual muntah
Wanita hamil akan mengalami mual muntah pada usia kandungan 2 bulan. Hal
ini di karenakan peningkatan hormonal. Sebaiknya anjurkan ibu untuk makan
sedikit tapi sering agar tidak mual. Jelaskan paa ibu bahwa itu adalh fisiologis,

4
namun bila mual muntah semakin hebat, anjutkan ibu untuk segera ke dating
kesarana kesehatan untuk memeriksakan keadaannya dan mendapatkan
pengobatan.
e. Merasa lelah
Ibu hamil akan merasa lelah, hal ini karena tubuh bekerja aktif untuk
menyesuaikan perubahan yang terjadi, baik secara fisik maupun emosional. Juga
trerdapat pengaruh hormonal yang dapat mempengaruhi tidur ibu hamil. Ibu
sedapat mungkin harus bisa memilih waktu untuk beristirahat yang sesuai dengan
waktu istirahat dan tidur.
f. Sakit kepala
Ibu hamil mungkin akan sering merasa sakit kepala dari pada biasanya karena
rasa mual, kelelahan lapar, tekanan darah rendah, atau karena perasaan tegang dan
depresi. Anjurkan ibu untuk istirahat yg cukup, makan sedikit tapi sering agar ibu
merasa rileks. Namun, jika sakit kepala berlanjut, anjurkan ibu untuk memeriksakan
ke nakes karena itu biasa menjadi gejala pre eklamsi disertai dengan meningkatnya
tekanan darah.
g. Pusing
Rasa puisng di awal kehamilan di karenakan terjadinya peningkatan aliran
darah dan oksigen ke tubuh, sehingga pada saat ibu bergerak atau berubah posisi
tidur atau dari posisi duduk ke berdiri secara tiba – tiba, maka system sirkulasi darah
menemui kesulitan untuk beradaptasi. Anjurkan ibu untuk makan sedikit tapi sering
dan memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan.
h. Kram perut
Pada trimester pertama ibu bisa mengalami kram perut atau kram seperti
menstruasi atau rasa sakit pada perut seperti di tusuk yang timbul sebentar dan tidak
menetap karena terjadi pertumbuhan dan perbesaran dari rahim sehingga otot dan
ligamentum merenggang untuk menyokong rahim. Pada dasranya hal tersebut
normal, yang harus di ingat dalah apabila kram tersebut di sertai perdarahan vagina
maka ibu di harapkan untuk menghubungi dokter atau bidan karena hal tersebut
berhubungan dengan keguguran.
i. Meningkatnya salivasi
Keadaan ini bisa di atasi dengan sikat gigi atau menghisap permen yang
mengandung mint. Mint di percaya dapat mengurangi air ludah. Atau ibu dapat
mengatasinya sesuai keinginan ibu yang tidak menambah rasa mual atau muntah.

5
j. Emosional
Kondisi emosional ibu menjadi labil karena perubahan hormone dan
kecemasan ibu terkait peran dan tanggung jawabnya sebagai calon ibu. Anjurkan
ibu untuk mencoba mencari waktu untuk dirinya sendiri, atau menyampaikan
perasaannya pada orang terdekatnya. Jelaskan pada ibu bahwa ia akan beradaptasi
secara bertahap terhadap perubahannya.
k. Peningkatan berat badan
Hal ini disebabkan rahim ibu yang berkembang. Je;askan pada ibu untuk
menyesuaikan keadaan ini dan anjurkan ibu untuk menggunakan pakaian yang
longgar.
6. Komunikasi Terapeutik Pada Trimester 2
Konseling yang perlu di berikan yaitu tentang beberapa perubahan yang terjadi
pada kehamilan trimester kedua (13-28 minggu):
a. Perut Semakin Membesar
Setelah 12 minggu, rahim membesar dan melewati rongga panggul. Pembesaran
rahim akan bertumbuh sekitar 1 cm setiap minggu. Pada kehamilan 20 minggu
bagian teratas rahim sejajar dengan puser (umbilicus). Setiap individu akan
berbeda-beda tapi kebanyakan wanita akan mulai tampak pembesaran perutnya
pada kehamilan 16 minggu.
b. Sendawa dan Buang Angin
Pada trimester ini anda akan bersendawa atau ingin buang angina/kentut pada
saat yang tidak seharusnya. Sendawa dan buang angin adalah keluhan yang paling
sering selama kehamilan.
c. Pelupa
Pada beberapa ibu hamil akan menjadi sedikit pelupa selama kehamilannya,
Ada beberapa teori tentang hal ini karena tubuh ibu terus bekerja berlebihan untuk
perkembangan bayinya sehingga menimbulkan blok pikiran. Pada saat ini
sebaiknya anjurkan klien menyediakan catatan kecil untukk membantunya dan
beristirahat sedapat mungkin.
d. Rasa Nyeri Ulu Hati
Rasa panas atau terbakar didada bagian bawah atau perut bagian atas tapi tidak
ada hubunganya dengan jantung. Hal ini karena asam lambung naik ke
kerongkongan. Anjurkan ibu untuk mengatasi dengan jangan makan dalam jumlah
besar terutama sebelum mau tidur. Jauhi makanan yang pedas, berminyak dan

6
berlemak. Waktu tidur malam tinggikan posisi kepala sehingga asam lambung tak
dapat naik ke esophagus.
e. Sakit Diperut Bagian Bawah
Pada kehamilan 18-24 minggu ibu akan merasakan nyeri diperut bagian bawah
yang seperti ditusuk atau seperti tertarik disatu atau dua sisi, hal ini karena
perenggangan ligamentum dan otot untuk menahan rahim yang semakin membesar.
Nyeri hanya sebentar dan tak menetap. Anjurkan ibu untuk mengatasi dengan
duduk atau berbaring dengan posisi yang nyaman.
f. Pusing
Pusing menjadi keluhan yang sering selama kehamilan trimester kedua ini hal
ini dapat terjadi ketika pembesaran dari rahim ibu menekan pembuluh darah besar
sehingga menyebabkan tekanan darah menurun. Anjurkan ibu untuk mengatasi
dengan melakukan perpindahan posisi pelahan lahan atau bertahap untuk
menghindari perubahan tekanan darah yang mendadak.
g. Mendengkur
Peningkatan aliran darah selama kehamilan akan menyebabkan sesak dan
pembengkakan membrane mukosa yang menimbulkan mendengkur saat tidur.
Jelaskan pada ibu bahwa itu hal yang fisiologis
h. Perubahan Kulit
Garis kecoklatan mulai dari pusar (umbilicus) ke tulang pubis disebut linea
nigra. Kecoklatan pada wajah disebut chloasma atau topeng kehamilan, ini dapat
menjadi petunjuk kurang asam folat. Strecth mark terjadi karena perengangan kulit
yang berlebih biasanya pada perut dan payudara. Akibat perengangan kulit ini ibu
dapat merasa gatal. Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang banyak
mengandung asam folat.
i. Payudara
Payudara akan semakin membesar dan mengeluarkan cairan yang kekuningan
yang disebut colostrums. Putting dan sekitarnya akan semakin bewarna gelap dan
besar dan bintik-bintik kecil akan timbul disekitar putting, itu adalah kelenjar kulit.
Jelaskan pada ibu bahwa ibu adalah tanda yang baik yang berate bahwa laktasi ibu
berlangsung baik.
j. Kram Pada Kaki
Kram otot ini timbul karena sirkulasi darah yang lebih lambat saat kehamilan.
Anjurkan ibu untuk mengatasi dengan menaikkan kaki keatas, minum cukup

7
kalsium. Bila ibu terkena kram kaki ketika duduk atau saat tidur, coba untuk
menggerakan jari-jari kaki kearah atas.
k. Pembengkakan Sedikit
Pembengkakan adalah kondisi normal pada kehamilan, hampir 40 % wanita
hamil mengalaminya. Hal ini karena peningkatan hormone yang menahan cairan.
Pada trimester kedua ini akan tampak sedikit pembengkakan pada wajah, kaki ,
tangan. Hal ini sering karena posisi duduk atau berdiri yang terlalu lama. Anjurka
pada ibu untuk tidak duduk atau berdiri terlalu lama.
l. Merasakan Gerakan Janin
Pada kehamilan minggu ke 15-22 ibu akan mulai merasakan gerakan bayi yang
awalnya akan terasa seperti kibasan, tetapi di akhir trimester ini, ibu akan benar-
benar merasakan pergerakan bayi. Pada ibu yang baru pertama kali sering tidak
dapat mengenali gerakan bayinya sampai minggu ke 19-22.
7. Komunikasi Terapeutik Pada Trimester 3
Pada trimester 3, konseling yang perlu di sampaikan adalah mengenai :
a. Pemberian dan manfaat ASI eksklusif pada bayi
b. Penjelasan tentang janin yang membesar sehingga menyebabkan sering BAK.
c. Menjelaskan pada ibu bahwa ibu tidak perlu merasa takut akan rasa sakit dan
bahaya fisik yang akan timbul pada waktu melahirkan dan merasa khawatir
akankeselamatannya
d. Menjelaskan bahwa apa yang dirasakan ibu adalah sesuatu yang normal.
e. Mengungkapkan bahwa setiap pengalaman kehamilan adalah unik.
f. Menjelaskan tentang kebutuhan Nutrisi, pertumbuhan bayi, tanda kelahiran dan
tanda--tanda bahaya kehamilan.
g. Mendiskusikan tentang ketidaknyamanan yang dialami oleh ibu hamil dan cara
mengatasinya.
h. Mendiskusikan tentang rencana persalinan.
i. Bersikap terbuka dengan pasangan / Konsultasi dengan Bidan adalah hal yang
penting.

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting. Bukan hanya

dalam kehidupan kebidanan, namun dalam kehidupan manusia sosial secara

umum. Komunikasi merupakan hal yang esensial dalam kehidupan kita. Kita

semua berinteraksi dengan sesama dengan cara melakukan komunikasi.

Komunikasi dapat dilakukan dengan cara yang sederhana sampai yang

kompleks, dan teknologi kini telah merubah cara manusia berkomunikasi secara

drastis.

B. Saran

Untuk tenaga kesehatan khususnya kebidanan agar mampu melaksanakan

asuhan dan tindakan pemeriksaan, pendidikan kesehatan dan segala bentuk

pelayanan kebidanan ibu hamil yang mengandung unsur komunikasi didalam

pelayanannya, supaya pasien terutama ibu hamil dapat menambah pengetahuan

khususnya tentang kehamilan.

9
DAFTAR PUSTAKA

Dewi, Vivian Nanny Lia. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba
Medika.
Kuswanti, Ina. 2014. Asuhan kehamilan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Romauli, Suryati. 2011. Buku ajar asuhan kebidanan I konsep dasar asuhan kehamilan.
Yogyakarta: Nuha Medika
Rukiyah, Ai Yeyeh dan Yulianti. 2009. Asuhan neonatus bayi dan anak balita. Jakarta: Trans
Info Media.
Saifuddin, Abdul Bari. 2009. Buku acuan nasional pelayanan kesehatan maternal dan
neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Wulandari, Diah. 2012. Komunikasi dan konseling dalam praktek kebidanan. Jakarta: Salemba
Medika

Anda mungkin juga menyukai