Anda di halaman 1dari 3

Contoh Spesifikasi Teknis Pekerjaan Pondasi Dangkal Beton Bertulang 1

A. UMUM

1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan meliputi penyediaan semua tenaga kerja, peralatan, bahan, pengangkutan
dan pelayanan yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini.

b. Pekerjaan pondasi beton ini meliputi seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan


dalam gambar.

2. Pekerjaan yang berhubungan.


a. Pasal 0301 Bekisting Beton
b. Pasal 0201 Pekerjaan Tanah untuk Lahan Bangunan
C. Pasal 0302 Beton Bertulang

3. Standard
a. Standard Indonesia
PUBI : Peraturan Umum Bangunan Indonesia 1982 (NI-3) SK.SNI-1991.
Peraturan Portland Cement Indonesia 1973 (NI-8)
PBN : Peraturan Bangunan Nasional 1978.

b. ASTM, USA
C 33 - Concrete Aggregates.
C 150 - Portland Cement.

c. ACI, USA
211 - Recommended Practice for selecting proportions for Normal and Heavy
Weight Concrete.
212 - Guide for use of Admixtures in Concrete.

d. PKKI 1961 (NI-5)

4. Shop Drawing
Siapkan shop drawing tipikal untuk tiap rancangan pondasi beton bertulang yang
berbeda; yang memperhatikan
- dimensi
- metoda konstruksi
- bahan.

5. Contoh yang harus disediakan

a. Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus memberikan contoh material :


koral, split, pasir, besi beton, PC untuk mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.

b. Contoh-contoh yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas akan dipakai sebagai
standar/pedoman untuk memeriksa/menerima material yang dikirim oleh Kontraktor ke
site.

c. Kontraktor diwajibkan untuk membuat tempat penyimpanan contoh-contoh yang telah


disetujui di Bangsal Konsultan Pengawas.

d. Bahan harus didatangkan ketempat pekerjaan dalam keadaan utuh dan tidak cacat.
Beberapa bahan tertentu harus masih didalam kemasan aslinya yang masih bersegel
Contoh Spesifikasi Teknis Pekerjaan Pondasi Dangkal Beton Bertulang 2

dan berlebel pabriknya.

e. Bahan harus disimpan ditempat yang terlindung dan tertutup, kering, tidak lembab dan
bersih, sesuai dengan persyaratan pabrik.

f. Tempat penyimpanan bahan harus cukup untuk proyek ini, bahan ditempatkan dan
dilindungi sesuai dengan jenisnya.

g. Kontraktor bertanggung jawab terhadap kerusakan selama pengiriman dan


penyimpanan.

6. Pengujian mutu Pekerjaan


a. Sebelum dilaksanakan pemasangan, Kontraktor diwajibkan memberikan kepada
Konsultan Pengawas "Certificate Test" besi beton, PC dari produsen/pabrik.

b. Hasil pengujian dari laboratorium diserahkan kepada Konsultan Pengawas secepatnya.

c. Seluruh biaya yang berhubungan dengan pengujian bahan tersebut, menjadi tanggung
jawab Kontraktor.

7. Syarat-syarat pengamanan pekerjaan


a. Pondasi beton yang telah terpasang dihindarkan dari jamahan orang/benturan benda
keras selama 3 x 24 jam setelah pengecoran.

b. Pondasi beton harus dilindungi dari kemungkinan cacat yang diakibatkan dari
pekerjaan-pekerjaan lain.

c. Bila terjadi kerusakan, Kontraktor diwajibkan untuk memperbaikinya dengan tidak


mengurangi mutu pekerjaannya.

B. BAHAN/PRODUK

1. Beton yang digunakan : mutu fc’ = 20 MPa, atau seperti yang tertera pada gambar.

2. Baja tulangan yang digunakan : mutu TP30 dia. =< 12 mm atau dan TD40 dia. > 13 mm
seperti ditentukan pada gambar rencana, kecuali ditentukan lain.

3. Tanah urugan harus dipadatkan sampai mencapai 80 % dari kepadatan maksimum menurut
standard AASHTO T.180-74 atau ASTM D 1557-70.

4. Air untuk campuran beton harus bebas dari unsur-unsur asing, minyak-minyak, asam, zat
nabati/organis yang dapat merugikan dan mempengaruhi pengikatan awal atau
kekuatan beton. Pada umumnya air yang memenuhi persyaratan untuk air minum dapat
dipakai.

5. Semen yang dipergunakan dari satu merk saja. Kekuatan tes kubus semen minimal 350 kg
per cm persegi.

6. Agregat : halus dan kasar untuk beton harus bersih, keras, kuat, awet dan bebas dari
lumpur atau lempung dan unsur-unsur asing lainnya.

7. Zat Tambah ('admixture') tidak boleh digunakan tanpa adanya persetujuan tertulis dari
Contoh Spesifikasi Teknis Pekerjaan Pondasi Dangkal Beton Bertulang 3

Perencana.

8. Bahan bekisting : kayu, logam,Multiplex atau lainnya yang disetujui yang mana tidak
memberikan hasil yang kurang baik pada permukaan beton.

C. PELAKSANAAN

1. Pembuatan pondasi beton harus sedemikian rupa sesuai dengan gambar rencana.

2. Penulangan harus dipasang sedemikian rupa sehingga sesuai dengan yang tertera pada
gambar. Selama pengecoran penulangan harus tetap pada tempatnya dan tidak berpindah
atau tergeser karena penggetar selama pengecoran, baik yang dilakukan dengan vibrator
atau alat penggetar lainnya.

3. Kontraktor harus bertanggung jawab terhadap pekerjaan beton dengan ketentuan-ketentuan


yang disyaratkan, termasuk kekuatan dan penyelesaiannya, memperbaiki beton yang tidak
mencukupi syarat-syarat seperti yang diinstruksikan oleh Konsultan Pengawas.

4. Kontraktor harus melindungi senua pekerjaan beton yang telah selesai.

5. Untuk pengecoran beton, sesuai dengan pekerjaan beton bertulang pada Bab "Pekerjaan
beton Bertulang" dalam spesifikasi ini.

*****

Anda mungkin juga menyukai