10 Evaluasi Program Kesehatan
10 Evaluasi Program Kesehatan
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. P4K
1. Pengertian P4K
Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) dengan stiker yang merupakan "upaya
terobosan" dalam mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi baru lahir
masyarakat untuk persiapan dan tindak dalam menyelamatkan ibu dan bayi baru lahir.
suatu kegiatan yang difasilitasi oleh bidan di desa dalam rangka peningkatan peran
aktif suami, keluarga dan masyarakat dalam merencanakan persalinan yang aman
Pendataan ibu hamil dengan stiker adalah suatu pendataan, pencatatan dan
pelaporan keadaan ibu hamil dan bersalin di wilayah kerja bidan melalui
penempelan stiker di setiap rumah ibu hamil dengan melibatkan peran aktif unsur-
unsur masyarakat di wilayahnya (kader, forum peduli KIA/Pokja posyandu dan
dukun).
d. Kunjungan Rumah
Adalah kegiatan kunjungan bidan ke rumah ibu hamil dalam rangka untuk
Persalinan oleh Nakes adalah persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan
Tabulin adalah dana/barang yang disimpan oleh keluarga atau pengelola Tabulin
Ambulan desa adalah alat transportasi dari masyarakat sesuai kesepakatan bersama
termasuk ke tempat rujukan, bisa berupa mobil, ojek, becak, sepeda, tandu, perahu,
dll. Calon Donor Darah adalah orang-orang yang dipersiapkan oleh ibu, suami,
h. Kunjungan Nifas
Kontak ibu dengan Nakes minimal 3 (tiga) kali untuk mendapatkan pelayanan dan
pemeriksaan kesehatan ibu nifas, baik di dalam maupun di luar gedung Puskesmas
i. Pemberdayaan Masyarakat
dengan stiker yang ditempelkan di rumah ibu hamil, maka setiap ibu hamil akan tercatat,
terdata dan terpantau secara tepat. Dengan data dalam stiker, suami, keluarga, kader,
dukun, bersama bidan di desa dapat memantau secara intensif keadaan dan
perkembangan kesehatan ibu hamil. Selain itu agar ibu hamil mendapatkan pelayanan
yang sesuai standar pada saat antenatal, persalinan dan nifas sehingga proses persalinan
sampai dengan nifas termasuk rujukannya dapat berjalan dengan aman dan selamat.
d. Keputusan Menteri Kesehatan No. 900 tahun 2002 tentang registrasi dan Praktek
Bidan.
e. Keputusan Menteri No. 741 tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal
f. Keputusan Menteri Kesehatan No. 284 tahun 2004 tentang Buku KIA.
h. Surat Edaran Menteri Kesehatan No. 295 tahun 2008 tentang Percepatan
dengan Stiker.
i. Surat Edaran Menteri Kesehatan dalam Negeri No. 441.7/1935.SJ tahun 2008
a. Indicator program
1) Persentase ibu hamil mendapat stiker
2) Persentase ibu hamil berstiker mendapat pelayanan antenatal sesuai standar
3) Persentase ibu hamil bersalin dan nifas berstiker yang mengalami komplikasi
tertangani
4) Persentase penggunaan metode KB pasca persalinan
5) Persentase ibu bersalin di nakes yang mendapat pelayanan nifas
b. Output Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi dengan Stiker Output
yang di harapkan sebagai berikut:
1) Semua ibu hamil terdata dan rumahnya tertempel stiker P4K
2) Bidan memberikan pelayanan antenatal sesuai dengan standar
3) Ibu hamil dan kleuarganya yang mempunyai rencana persalinan termasuk KB
yang dibuat bersama dengan penoong persalinan
4) Bidan menolong persalinan sesuai standar
5) Bidan memberikan pelayanan nifas sesuai standar
6) Keluarga menyiapkan biaya persalinan, kebersihan dan kesehatan lingkungan
(social)
7) Adanaya keterlibatan tokoh masyarakat baik formal maupun non formal dan
forum peduli KIA/Pokja posyandu dalam rencana persalinan, termasuk KB
pascasalin sesuai dengan perannya masing-masing.
8) Ibu mendapatkan pelayanan kontrasepsi pascapersalinan
9) Adanya kerjasama yang mantap antara bidan, petugas pustu, forum peduli
KIA/Pokja posyandu dan (bila ada) dukun bayi pendamping persalinan.
4. Tujuan dan Manfaat Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi
(P4K)
1) Penempelan stiker P4K di setiap rumah ibu hamil dimaksudkan agar ibu hamil
masyarakat
2) Masyarakat sekitar tempat tinggal ibu mengetahui ada ibu hamil dan apabila
2) Masa persalinan
Memberikan pertolongan persalinan sesuai standar :
Mempersiapkan sarana prasarana persalinan aman termasuk pencegahan
infeksi.
Memantau kemajuan persalinan sesuai dengan partograf.
Melakukan asuhan persalinan normal sesuai standar.
Melakukan Manajemen Aktif Kala III (MAK III).
Melaksanakan Inisiasi Menyusu Dini (IMD).
Melakukan perawatan bayi baru lahir, termasuk pemberian salep mata,
vitamin K1 dan imunisasi HB0.
Melakukan tindakan PPGDON apabila mengalami komplikasi.
Melakukan rujukan bila diperlukan.
Melakukan pencatatan dan pelaporan.
3) Masa Nifas
Memberikan pelayanan nifas sesuai standar:
Melakukan kunjungan nifas (KF1, KF2, KF lengkap), (KN1, KN2)
Melakukan penyuluhan dan konseling pada ibu, keluarga dan masyarakat
Melakukan rujukan bila diperlukan
Melakukan pencatatan dan pelaporan
b. Peran masyarakat, kader dan dukun juga sangat diperlukan, antara lain sebagai
berikut
1) Membantu bidan dalam mendata jumlah ibu hamil di wilayah desa binaan.
2) Memberikan penyuluhan yang berhubungan dengan kesehatan ibu (Tanda
Bahaya Kehamilan, Persalinan dan sesudah melahirkan).
3) Membantu Bidan dalam memfasilitasi keluarga untuk menyepakati isi Stiker,
termasuk KB pascamelahirkan.
4) Bersama dengan Kades, Toma membahas tentang masalah calon donor darah,
transportasi dan pembiayaan untuk membantu dalam menghadapi
kegawatdaruratan pada waktu hamil, bersalin dan sesudah melahirkan.
5) Menganjurkan suami untuk mendampingi pada saat pemeriksaan kehamilan,
persalinan, dan sesudah melahirkan.
6) Menganjurkan pemberian ASI eksklusif pada bayi sampai usia 6 bulan
B. PROBEM SOLVING CYCLE
Problem solving cycle adalah serangkaian kegiatan terus menerus dalam rangka
pemecahan masalah. Metode ini sudah umum digunakan dalam pemecahan masalah
kesehatan. Masalah posyandu merupakan salah satu hal yang penanganannya dapat
1. Identifikasi Masalah
Secara konseptual masalah didefinisi sebagai kesenjangan antara aktual dan target
berdasarkan konsep seorang problem solver yang provesional harus terlebih dahulu
mampu mengetahui pada tingkat mana kinerja aktual serta kita harus mampu
mendefinisikan secara tegas apa masalah utama kita kemudian menetapkan pada
tingkat mana kinerja aktual kita sekarang dan kapan waktu pencapaian target kinerja
itu.
2. Perumusan Masalah
3. Prioritas Masalah
Cara mengidentifikasi masalah: pelajari terlebih dahulu apakah jenis masalah itu
bersifat kritis, terkendali, atau tidak terkendali. Pelajari apa dampak dari masalah
tersebut, berskala besar atau kecil, bersifat biasa atau luar biasa, lalu mulailah buat
alur dari dampaknya. Telusuri masalah dari awal sampai akhir hingga faktor-faktor
penyebabnya hingga bila diselesaikan akan berdampak bagaimana, baik atau belum
cukup baik.
Suatu keputusan atau penentuan suatu kendala atau persoalan yang harus
dipecahkan dimana keputusan terakhir terletak pada peneliti itu sendiri. Perlu adanya
comporation.
8. Plan of action (POA)
tugas diantara pelaku atau penanggung jawab suatu program. Lebih lanjut action
planing merupakan penghubungan antara tataran konsep atau cetakan biru dengan
mulai dari tahap sosialisasi dan orientasi awal, perencanaan, pelaksanaan, hingga ke
kegiatan penyelesaian.
C. PROGRAM KIA
BAB III
1. Input
orang bidan yaitu bidan Mursidah dan dibantu oleh lima bidan desa di wilayah
Tidak ada dana ataupun anggaran dari pemerintah untuk pelaksanaan program
p4k ini.
1) Tempat
2) Stiker P4K
d. Jangka waktu
e. Pemasaran
Cara memperkenalkan program P4K ini kepada masyarakat yaitu melalui bidan
desa yang juga melakukan kerjasama lintas sektoral (Kader) dengan kegiatan
pertemuan seminggu sekali di desa yang ada. Selain itu pemasaran juga dilakukan
oleh bidan dan petugas melalui FKD (Forum Kesehatan Desa) yang sudah
dibentuk di tiap-tiap desa. Selain itu pemasaran informasi P4K juga dilakukan
melalui M3, kelas ibu, pendampingan ibu hamil resiko tinggi (resti) dan RTK
2. Proses
3. Output
4. Outcome
1. Input
2. Proses
berjalan dengan baik dan sesuai dengan buku pedoman P4K tahun 2016.
3. Output
4. Outcome
dalam kesuksesan program P4K sehingga pelaksanaan P4K pada ibu hamil belum