PELAKSANAAN PEKERJAAN
Di dalam laporan kerja praktek ini, pelaksanaan pekerjaan yang akan dilaporkan
adalah pelaksanaan pekerjaan yang diikuti selama kerja praktek di lapangan
pada royek Penggantian Jembatan Tirtonadi. Maka kegiatan yang akan dibahas
pada bab ini, yaitu :
42
d. Peralatan, apakah sudah dipersiapkan dan dalam keadaan baik
a. Pekerjaan Persiapan
Setelah lokasi pengeboran siap, dibuatlah tanda berupa patok yang berfungsi
sebagai letak dari titik yang akan dibor. Titik – titik ini dibuat oleh tim surveyor.
Selanjutnya yaitu persiapan alat. Pada pekerjaan bore pile ini pihak kontraktor
memilih PT. Global Sakti Perkasa sebagai sub kontraktor yang mengerjakan
bore pile. Semua peralatan disediakan oleh PT. Global Sakti Perkasa. Pondasi
bore pile pada Jembatan Tirtonadi berjumlah 12 titik pada setiap kepala
jembatan, dengan diameter 100 cm dan kedalaman 11 m dari elevasi 0.
43
b. Pekerjaan Pengeboran Pondasi Bore Pile
Apabila persiapan lahan, bahan dan peralatan sudah selesai maka pengeboran
dapat dilaksanakan. Alat berat yang digunakan yaitu Bore Drilling Machine.
Pada lapisan tanah atas pengeboran dilakukan menggunakan mata bor spiral dan
diangkat setiap interval 0,5 meter. Hal ini dilakukan hingga mencapai
kedalaman tanah basah. Setelah mencapai kedalaman tanah basah, mata bor
spiral diganti dengan mata bor berbentuk bucket. Kemudian lubang bor
dipasang casing untuk mencegah kelongsoran. Setelah mencapai kedalaman
rencana, pengeboran dihentikan sementara. Mata bor dibiarkan berputar tetapi
beban penekanan dihentikan sampai tanah dan air tertampung dalam bucket dan
dibuang dari lubang hasil pengeboran . Setelah cukup bersih stang bor diangkat
dari lubang bor.
44
Gambar 5.2. Pekerjaan Pengeboran Tanah
Setelah lubang bor bersih, dilakukan pemasangan tulangan. Baja tulangan yang
telah dirakit diangkat dengan bantuan bore drilling machine dengan posisi
kerangka baja tulangan tegak lurus terhadap lubang bor dan diturunkan dengan
hati-hati. Baja tulangan yang telah dimasukkan kedalam lubang bor ditahan
dengan menekuk tulangan bagian atas lalu dikaitkan ke casing. Setelah rangka
baja tulangan terpasang, pipa tremie disambung dan dimasukkan ke dalam
lubang dengan panjang sesuai kedalaman lubang bor.
45
Gambar 5.3.Detail Penulangan Borepile
46
d. Pekerjaan Pengecoran Bore Pile
47
5.3.2 Pekerjaan Pilecap
a. Menyiapkan area untuk pekerjaan pilecap, dengan memberi batas area yang
akan digali dan memberi patok sebagai tanda,
b. Melakukan pemotongan kepala bore pile, dari elevasi existing sampai
kedalaman rencana pilecap, lalu tulangan bore pile di tekuk guna
sambungan dengan pilecap
c. Melakukan pengecoran setebal 10 cm yang berguna sebagai lantai kerja,
tujuan dari proses ini agar memudahkan dalam proses pembesian, dengan
mutu beton K-100
48
Gambar 5.7. Pekerjaan pengecoran lantai kerja pilecap
d. Melakukan pembesian sesuai dengan desain yang telah ada, tujuan dari
pekerjaan ini yaitu untuk mengaitkan besi tulangan bore pile yang telah
ditekuk, dengan besi tulangan pilecap agar menjadi sebuah kesatuan. Pada
tahap pembesian ini di gunakan tulangan ulir D13, tulangan ulir D16, dan
tulangan ulir D25. Pekerjaan pabrikasi pembesian dilaksanakan langsung
pada lokasi pilecap, hal ini bertujuan untuk memudahakan pelaksanaan di
karenakan dimensi pilecap yang cukup besar. Untuk tahap pertama di awali
dari pembesian bagian bawah pilecap kemudian bagian samping pilecap
dan di akhiri dengan bagian atas pilecap. Pekerjaan diteruskan hingga
memasang tulangan kepala jembatan.
49
Gambar 5.9. Pekerjaan pembesian
50
f. Mengecor pilecap, pekerjaan pengecoran di laksanakan dengan beton ready
mix mutu K-300 menggunakan truk mixer concrete di hubungkan ke truk
concrete pump. Penggunaan concrete pump untuk mengurangi tinggi jatuh
adukan beton, karena lokasi pilecap tidak dapat di jangkau oleh truk mixer
concrete. Setelah adukan beton dituang langsung diratakan dan digetarkan
dengan menggunakan mesin vibrator agar adukan beton tersebar secara merata
mengisi rongga – rongga guna menghindari keropos saat sudah kering.
Tulangan
abutment
pilecap
51
5.2.3 Pekerjaan Kepala jembatan
Kepala jembatan mempunyai fungsi yaitu menerima beban yang berasal dari
struktur atas kemudian di salurkan ke dalam pile yang berada di bawah kepala
jembatan agar menyebar ke dalam tanah, fungsi lain yaitu berguna sebagai
dinding penahan tanah. Terdapat dua buah kepala jembatan dalam
pembangunan Jembatan Tirtonadi , yang pertama terletak di sebelah utara
jembatan dan yang kedua berada pada sebelah selatan jembatan. Secara garis
besar pelaksanaan pekerjaan kepala jembatan adalah sebagai berikut :
52
Gambar 5.13. Pemasangan bekisting kepala jembatan
53
h. Perawatan pengecoran dengan menutupi menggunakan terpal untuk
mengurangi sinar matahari secara langsung dan juga melakukan penyiraman
agar suhu dan kadar air dalam kepala jembatan tetap terjaga.
54
pemasangan di awali dari kepala jembatan 4 menuju ke kepala jembatan 3
Pekerjaan pemasangan dilaksanakan dengan urutan sebagai berikut:
c. Segmen girder diurutkan sesuai dengan nomor girder (pengurutan girder sesuai
dengan nomor urut berfungsi sebagai penyesuaian tendon stressing antar girder,
lubang tendon ini berfungsi sebagai tempat strand baja). Peletakan girder
disusun dengan jarak yang saling berdekatan.
55
5.3.2 Pekerjaan Stressing Girder
56
Gambar 5.17. Proses stressing Girder.
Diafragma merupakan bagian dari struktur atas yang berada diantara girder
dengan fungsi utama sebagai penstabil girder pada arah melintang.
Diafragma pada pekerjaan Jembatan Tirtonadi memiliki dimensi
165x150x40 cm. Diafragma yang di gunakan ada 2 jenis, tipe pertama
merupakan diafagma precast dengan posisi di bagian ujung setiap girder,
tipe kedua adalah diafragma yang telah menjadi satu bagian dengan
segmen girder, yang terletak pada bagian tengah lajur balok girder.
Pekerjaan diafragma ini memiliki tahapan – tahapan sebagai berikut:
58