MAKALAH
KESEHATAN LINGKUNGAN
OLEH :
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan rahmatnya,
sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk
memberikan pembinaan kepada Kader Kesehatan Remaja (KKR).
Kader Kesehatan Remaja sangat diperlukan untuk memberi contoh kepada remaja lain,
anak-anak ataupun masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat, selain itu juga untuk
menjaga lingkungan agar tetap bersih dan bebas dari polusi.
JUDUL
Daftar Pustaka
KESEHATAN LINGKUNGAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan lingkungan merupakan faktor penting dalam kehidupan sosial
kemasyarakatan, bahkan merupakan salah satu unsur penentu atau determinan dalam
kesejahteraan penduduk. Di mana lingkungan yang sehat sangat dibutuhkan bukan hanya
untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, tetapi juga untuk kenyamanan hidup dan
meningkatkan efisiensi kerja dan belajar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingginya angka kematian bayi pada suatu
daerah disebabkan karena faktor perilaku (perilaku perawatan pada saat hamil dan
perawatan bayi, serta perilaku kesehatan lingkungan ) dan faktor kesehatan lingkungan.
Pada masa yang datang pemerintah lebih fokus pada pelaksanaan pembangunan
yang berkelanjutan dan pengembangan wilayah yang berkesadaran lingkungan, sementara
pihak pengguna infrastruktur dalam hal ini masyarakat secara keseluruhan harus disiapkan
dengan kesadaran lingkungan yang lebih baik (tahu sesuatu atau tahu bersikap yang
semestinya) Masa datang kita dihadapkan dengan penggunaan IPTEK yang lebih maju dan
lebih kompleks yang memerlukan profesionalisme yang lebih baik dengan jenjang
pendidikan yang memadai.
Di samping itu dalam proses pembangunan masa datang, diperlukan adanya
teknologi kesehatan lingkungan yang menitik beratkan upayanya pada metodologi
mengukur dampak kesehatan dari pencemaran yang ditimbulkan oleh adanya pembangunan,
Indikator ini harus mudah, murah untuk diukur juga sensitif menunjukkan adanya perubahan
kualitas lingkungan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Pengertian Kesehatan Lingkungan
2. Syarat-syarat Lingkungan Yang Sehat
3. Cara-cara Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan
4. Tujuan Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan
5. Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan
6. Status Kesehatan Lingkungan
1.3 Tujuan
Kader Kesehatan Remaja (KKR) dapat mengetahui maksud, syarat-syarat, tata cara
serta ruang lingkup dari pada kesehatan lingkungan.
BAB II
PEMBAHASAN
Ada dua jenis pengendapan yaitu Discrete Settling dan Flocelent Settling. Discrete
Settling terjadi apabila proses pengendapan suatu partikel tidak terpenuhi oleh proses
pengelompokkan partikel sehingga kecepatan endapannya akan konstan. Flocelent
Settling dipengaruhi oleh pengelompokkan partikel sehingga kecepatan pengendapan
yang dimiliki berubah semakin besar.
2. Aerasi: Aerasi dalah proses pengolahan air dengan mengotakkan air dengan uadara yang
bertujuan untuk menambah oksigen, menurunkan karbondioksida, dan mangan supaya
bisa diendapkan. Proses ini juga menghilangkan bau pada air (Sanropie, 1984).
Pengolahan Air secara Mikrobiologi
Upaya untuk memperbaiki mikrobiologi air yang paling konvensional adalah
dengan mematikan mikroorganisme dalam air. Proses mematikan mikroorganime yang
banyak dipraktekkan serta paling sederhana adalah dengan mendidihkan air hingga
mencapai suhu 100ºC
1) Syarat Fisiologis
Rumah telah memenuhi kebutuhan fisiologis apabila penghuninya telah memperhatikan
aspek pencahayaan, penghawaan, menghindari kebisingan, dan adanya pembagian
ruangan dalam rumah.
a. Pencahayaan
Pencahayaan yang diperlukan untuk suatu ruangan di dalam rumah dapat berbentuk
cahaya alami (sinar matahari) dan cahaya buatan (sinar lampu).
b. Penghawaan
Penghawaan untuk suatu ruangan di dalam rumahharus diperhitungkan aliran udara yang
masuk dan kapasitas ruangan untuk suatu hunian atau jumlah udara yang diperlukan
perorang yang tinggal didalamnya
c. Kebisingan (Noise)
Tidak ada gangguan ketenangan akibat kebisingan baik yang bersumber dari luar maupun
dari dalam rumah.
d. Ruangan (space)
Tersedia ruang yang cukup untuk kegiatan bermain bagi anak-anak, dan untuk belajar di
samping ruangan utama untuk ruang tamu, ruang makan, ruang tidur, dan sebagainya.
2) Syarat psikologis
Untuk memenuhi kebutuhan psikologis dalam rumah, maka penghuni haruslah
memperhatikan faktor-faktor dibawah ini
a. Menjamin privacy
Tiap anggota keluarga terjamin ketenangan dan kebebasannya (privacy), sehingga tidak
terganggu baik oleh keluarga yang lain, tetangga maupun orang yang kebetulan lewat
diluar.
b. Tersedianya ruang keluarga.
Ruang keluarga sangat penting untuk saling melepaskan kerinduan setelah setiap anggota
keluarga melakukan aktivitas diluar rumah seharian. Ruang keluarga adalah sarana untuk
menjalin hubungan sosial maupun emosional keluarga.
c. Lingkungan yang sesuai
Lingkungan pemukiman yang tidak sesuai dengan keadaan sosial penghuninya akan
menimbulkan masalah secara psikologis. contoh tempat hunian real state dibangun
untuk kalangan ekonomi menengah ke atas. Seseorang akan dapat memilih hunian mana
yang sesuai dengan kemampuan strata sosial keluarganya. Kesenjangan strata antar
penghuni atau pemukiman akan menimbulkan rasa tidak nyaman.
d. Tersedia sarana yang sifatnya memerlukan “privacy”
Rumah dilengkapi dengan kamar mandi dan kloset sendiri. Tidak etis bila seseorang
mandi atau berhajat di fasilitas milik tetangganya. Setidaknya tersedia sarana tersebut.
e. Jumlah kamar tidur yang cukup
Jumlah kamar tidur disesuaikan dengan usia penghuninya. Usia di bawah 2 tahun boleh
satu kamar dengan orang tua. Anak di atas 10 tahun harus di pisahkan antara laki-laki dan
perempuan. Sedangkan anak umur 17 tahun ke atas diberikan kamar tersendiri.
f. Mempunyai halaman yang dapat ditanami pepohonan atau taman.
Disamping menimbulkan rasa keindahan juga untuk membersihkan udara dan menahan
/melindungi pencemaran udara dari luar.
g. Hewan peliharaan (pet) dibuatkan kandang tersendiri terpisah dari rumah.
Untuk menghindari tertularnya penyakit zoonosis, ataupun keributan yang ditimbulkan
oleh binatang kesayangan, sebaiknya dibuatkan kandang terpisah dari kamar yang biasa
dihuni.
3) Mencegah penularan penyakit
Rumah selain berfungsi sebagai tempat tinggal, tetapi dapat juga mempunyai peranan
dalam penyebaran penyakit yang terjadi disekitar rumah yang mempunyai dampak buruk
terhadap kesehatan penghuninya. Bagaiman agar rumah tidak menjadi sarang ataupun
tempat terjadinya penularan penyakit. Simak uraikan berikut ini
a. Tersedianya persediaan air bersih / air minum
Air bersih sangat diperlukan baik sebagai sarana pembersih maupun sebagai bahan untuk
air minum . Penyediaan air bersih harus memenuhi syarat kualitas maupun kuantitas.
Bebas dari vektor ataupun binatang pengerat
b. Keadaan rumah maupun halaman serta lingkungannya menjamin tidak
terdapatnya sarang vektor ataupun binatang pengganggu lainnya. Hal ini terkait dengan
konstruksi maupun keadaan dan kelengkapan fasilitas yang digunakan seperti adanya
tempat penyimpanan sampah yang baik, kebersihan yang selalu terjaga dan sebagainya.
c. Tersedianya tempat pembuangan tinja dan air limbah yang memenuhi syarat
sanitasi
d. Luas / ukuran kamar yang tidak menimbulkan suasana “crowded”
Luas kamar minimum ukuran 2,5 m 3 m dengan ketinggian langit-langit 2,75 – 3 m.
Sanitasi perumahan, khususnya yang menyangkut kepadatan penghuni kamar dan luas
jendela berpengaruh terhadap timbul dan menularnya penyakit pneumonia. Sekalipun
pencahayaan alami juga berperan penting dalam menekan kejadian penyakit dalam
saluran pernafasan.
e. Fasilitas untuk pengolahan makanan / memasak dan penyimpanan makanan
yang terbebas dari pencemaran maupun jangkauan vektor maupun binatang pengerat.
4) Mencegah terjadinya kecelakaan
Sedangkan untuk mencegah terjadinya kecelakaan dalam rumah kita bisa menerapkan
hal-hal berikut ini
a. Adanya ventilasi di dapur.
b. Cukup intestitas cahaya,.
c. Jauh dari pohon besar,
d. Garis rooi. Bangunan harus mengikuti garis rooi (garis sempadan). Jarak pagar
dengan bangunan minimal lebar jalan.
e. Lantai yang selalu basah (kamar mandi, kamar kecil) tidak licin, baik karena
konstruksinya maupun pemeliharaannya.
f. Bagian bangunan yang dekat api atau listrik terbuat dari bahan tahan api
g. Cara mengatur isi ruangan / meletakkan barang. Pengaturan ruangan
memberikan keleluasaan bergerak, terutama untuk keselamatan anak-anak.
Pengolahan Sampah Teknik pengelolaan sampah yang baik dan benar harus
memperhatikan faktor-faktor, berikut:
a. Penimbunan sampah.
b. Penyimpanan sampah.
c. Pengumpulan, pengolahan dan pemanfaatan kembali.
d. Pengangkutan.
e. Pembuangan
Lingkungan yang tidak mempunyai ciri-ciri diatas adalah lingkungan yang kurang sehat,
misalnya suatu lingkungan yang banyak sampah bertebaran, genangan air, tidak ada jamban
sehingga orang membuang hajat sembarangan dan perumahan yang pengap.
Pengaruh Lingkungan dan perilaku terhadap kesehatan menurut H.L Blum adalah
1. Faktor Keturunan
2. Faktor Pelayanan Kesehatan
3. Faktor perilaku Masyarakat
4. Faktor Lingkungan
Penyakit yang ditimbulkan oleh sanitasi yang kurang baik serta pembuangan sampah dan air
limbah yang kurang baik diantaranya adalah:
a. Diare disebabkan makanan tercemar oleh kontaminasi lalat
b. Demam berdarah disebabkan oleh nyamuk aedes aygepti
c. Disentri disebabkan makanan yang tercemar/terkontaminasi
d. Hepatitis A suatu penyakit akut yang disebabkan oleh virus hepatitis A yang disebarkan oleh
kotoran/tinja penderita; biasanya melalui makanan
e. Kolera penyakit akibat bakteri yang biasanya menyebar melalui air yang terkontaminasi/ terinfeksi
Vibrio cholerae atau bakteri kolera
f. Tiphus suatu penyakit infeksi sistemik bersifat akut yang disebabkan oleh Salmonella typhi
g. Cacingan disebabkan oleh makanan yang tecemar,tangan yang kotor dan lingkungan yang
kumuh
h. Malaria disebabkan oleh nyamuk anopheles yang membawa virus plasmodium
i. influenza disebabkan oleh pencemaran udara
j. ISPA disebabkan oleh pencemaran udara
k. TBC Paru karena adanya infeksi akut / kronis yang disebabkan oleh bakteri mycobacterium
tuberkulosi
l. Leptospirosis adalah penyakit zoonosi / penyakit yang ditularkan dari hewan. Hewan yang
menyebarkan penyakit ini adalah anjing, kucing, domba,kuda, tetapi lebih banyak disebarkan melalui
kencing tikus. Penyebabnya oleh bakteri leptospira sp.
m. Rabies adalah penyakit zoonosis/ penyakit yang ditularkan dari hewan. Hewan yang dapat
menyebarkan virus ini adalah anjing, kucing dan kera. Penyebabnya oleh lyssaviruses atau virus rabies
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesehatan lingkungnan yaitu bagian integral ilmu kesehatan masyarakat yang
khusus menangani dan mempelajari hubungan manusia dengan lingkungan dalam
keseimbangan ekologis.
Cara-cara Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan :
- Tidak mencemari air dengan membuang sampah disungai
- Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor
- Mengolah tanah sebagaimana mestinya
- Menanam tumbuhan pada lahan-lahan kosong
3.2 Saran
Kontribusi lingkungan dalam mewujudkan derajat kesehatan merupakan hal yang
essensial di samping masalah perilaku masyarakat, pelayanan kesehatan dan faktor
keturunan
DAFTAR PUSTAKA
Soemirat, Juli . 2011. Kesehatan Lingkungan . Penerbit Gadjah Mada University Press . Jakarta
0 7 Digg1
Komentar →
Di Terbitkan oleh Bakrin Cell → 07.54.00
0 komentar:
Poskan Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.
Advertiser
STATS
Translate
Diberdayakan oleh Terjemahan
Entri Populer
MAKALAH KESEHATAN LINGKUNGAN
TopMenu
Beranda
ABOUT US
PRIVACY POLICY
DISCLAIMER
SITEMAP
CONTACT US
KUNNBAL
Label
MAKALAH BIDANG ASKEP
MAKALAH BIDANG KESEHATAN SKM
MAKALAH BIDANG NARKOBA
MAKALAH BIDANG PENDIDIKAN
DMCA
PROTECTED
Copyright © 2012. contoh makalah - lengkap - All Rights Reserved B-Seo Versi 3 by Blog
Bamz
Sumber : http://contohmakalah-lengkap.blogspot.com/2014/01/makalah-kesehatan-
lingkungan.html#ixzz4OLLoPIhY