4) Komplek-komplek yang di kembangkan banyak yang tidak sesuai.
Menurut Ramlan, bentuk kata perulang yang ada pada kalimat tiga, dan keempat dibuat dari unsur dasar rumah. Arti kata pada kalimat pertama dengan kalimat lainnya sangatlah berbeda. Kalimat pertama kata rumah berarti 1. Kata rumah-runah dan Komplek-komplek pada kalimat kedua dan keempat berarti banyak atau jamak. Sedangkan kata rumah-runahan pada kalimat ketiga berarti menyamai. Perbedaan arti ini disebabkan oleh adanya rumah dan komplek sebagai morfem 1 dan rumah, rumahan, dan komplek pada morfem 2. Morfem rumah ialah morfem yang bermakna leksis, sedangkan morfem yang 2 merupakan morfem yang berartian struktural. Berdasarkan fungsinya, morfem rumah dan komplek merupakan unsur dasar atau morfem dari dasar kata rumah-rumah, rumah-rumahan, dan Komplek-komplek. Morfem kedua merupakan unsur pembentuk kata atau morfem pembentuk rumah-runah, rumah-runahan, dan Komplek-komplek. Untuk menentukan bentuk dasarnya, dengan menggunakan contoh yang disajikan di atas memang mudah, perlu diketahui tidak selalu kata p e r ulang dapat dengan mudah ditentukan bentuk dasarnya. Berikut adalah beberapa prinsip yang dapat dilakukan untuk menemtukan bentuk dasar kata p e r ulang: (1) Perulangan pada umunnya tidak mengubah jenis-jenis kalimat. Unsur dasar kalimat yang mempunyai jenis yang sama dengan kalimat perulangnya. Dengan prinsp ini, dapat diketaui bahwasanya dasar kalimat ulang yang masuk jenis kata benda berupa kata benda, bentuk dasar kata ulang yang masuk jenis kata kerja berupa kata kerja, demikian pula bentuk dasar kata ulang kata sifat juga merupakan kata sifat. Contoh : - Adik – adik (kata benda) - kata dasarnya adik (kata benda)