Anda di halaman 1dari 3

POPULASI JEMBATAN DI INDONESIA

Indonesia sebagai negara tropis yang terdiri dari banyak pulau dan
memiliki banyak sungai besar dan kecil tercatat telah membangun
tidak kurang 89,000 buah jembatan atau ekivalen panjang kurang
lebih 1,050 km baik permanen maupun yang masih bersifat
lintasan-basah (wet-crossing). Dari jumlah tersebut tidak kurang
dari 35,000 buah jembatan berada pada sistem jaringan jalan
utama yang mendukung perekonomian secara langsung yaitu pada
ruas jalan nasional dan provinsi. Ini ekivalen panjang kurang lebih
660 km dan sisanya berada di ruas jalan kabupaten, desa dan jalan
di daerah perkotaan.

Pada ruas jalan nasional terdapat kurang lebih 16,587 buah


jembatan dengan ekivalen panjang 316.2 km dengan populasi
jembatan rangka baja kurang lebih 1,589 jembatan (10%) dengan
ekivalen panjang 100.5 km. Dari jembatan-jembatan yang berada
pada ruas jalan nasional dan provinsi, jumlah jembatan yang
melintasi sungai-sungai dengan lebar lebih dari 100 meter kurang
dari 2%.

Tabel 1. Distribusi Jembatan Berdasarkan Bentang (Vaza, 2008)


Bentang Panjang Buah
No
(meter) km % buah %
1 0-20m 93.9 29.7 12,068 72.8
2 20m-40m 42.6 13.5 1,849 11.1
3 40m-60m 68.6 21.7 1,741 10.5
4 60m- 39.3 12.4 544 3.3
100m
5 >100m 71.8 22.7 385 2.3
316. 100 16,587 100
2

Tabel 2. Distribusi Jembatan Berdasarkan Tipe Bangunan Atas (Vaza, 2008)


No Jenis Panjang Buah
Jembatan km % Buah %
1 Culvert 20.6 6.51 2,823 17.0
2 Gelagar 164. 52 11,384 68.6
4
3 Rangka 100. 31.8 1,589 9.6
5
4 Lain-lain 30.7 9.71 791 4.8
316. 100 16,587 100
2

Jenis bangunan atas jembatan di Indonesia terdiri dari Box Culvert,


Jembatan Flat Slab, Gelagar Beton T, Gelagar Pratekan I, Rangka
Baja dari beberapa sumber yaitu: Belanda (Warren Truss), Australia,
Austria, Canada, UK yang dikenal dengan Callender Hamilton,
Spanyol dan dari fabrikasi lokal selain juga jembatan Gantung dan
Cable Stayed. pada umumnya populasi jembatan di Indonesia
didominasi oleh jembatan standar. Hal ini menunjukan bahwa
kebijaksanaan penggunaan bangunan atas tipe dan panjang standar
menjadi prioritas dikaitkan dengan program percepatan
pembangunan nasional.
Walaupun penggunaan konstruksi bangunan atas standar begitu
banyak dalam program pembangunan prasarana jalan di Indonesia,
bukan berarti penggunaan jenis bangunan atas non-standar
ditinggalkan. Untuk bentangan yang relatif besar dimana konstruksi
bangunan atas standar tidak lagi ekonomis, maka digunakanlah
konstruksi jembatan non-standar.

Tabel 3, Daftar Jembatan Panjang di Indonesia


Bentang Total
Tahun
No. Nama Jembatan Provinsi Utama Bentang
Bangun
(m) (m)
1 Box Beton Menerus
Rantau Berangin Riau 121 200 1972 - 1974
Rajamandala Jabar 132 222 1972 - 1979
Siti Nurbaya Sumbar 76 156 1995-2002
Tukat Bangkung Bali 120 240 2006
Teluk Efil Sumsel 104 208 2006
2 Gelagar Baja menerus
Ampera Sumsel 75 354 1962–1965
Danau Bingkuang Riau 120 200 1968 – 1970
3 Pelengkung Beton
Rempang-Galang Riau 245 385 1995-1998
Serayu Cindaga Jateng 90 90 1993-1998
Besok Koboan Jatim 80 125 2000
Bajulmati Jatim 60 90 2007
Kelok-9 Sumbar 90 945 Construction
4 Pelengkung Baja
Kahayan Kalteng 150 150 1995 - 2000
Martadipura Kaltim 200 560 2004
Rumbai Jaya Riau 150 780 2003
Rumpiang Kalsel 200 754 2008
5 Suspension/Cablestayed
Memberamo Papua 235 1996
Barito Kalsel 240 1997
Batam-Tonton Kepri 350 1998
Pasupati Jabar 106 161 1999
Mahakam II Kaltim 270 710 2001
Mahkota II Kaltim 370 1388 Construction
Suramadu Jatim 434 5380 Apr 2009
There are 88.000 bridges (1050 km) in Indonesia, which are:
 72.000 bridges (734 km) on province and local road
 16.000 bridges (316 km) on national road

Sources of steel bridges (296.663 m)


No. Source/Country Period Production (m)
1. British (Callendar Hamilton) 1970-1980 17.269
2. British (Compact Bailey) 1986 12.108
3. British (Compact Bailey) 1990 5.100
4. Netherland (Hollandia Kloss) 1979-1993 32.130
Australia (Transfield & Trans-
5. 1984-1993 104.480
Bakrie)
Indonesia (Marubeni & KBI &
6. 1985-1987 11.175
Bakrie IBRD No.2717-IND)
7. Indonesia (BTU/Credit Export) 1996 26.740
8. Austria (Wagner Biro) 1987-1998 56.495
9. Spain (Centunion & PT Wika) 1998-2002 8.055
Indonesia (KBI/OECF Loan IP-
10. 1999 4.500
444)
Indonesia (Trans Bakrie &
11. 2001 3.715
DSD/OECF Loan IP-444)
Indonesia (Trans Bakrie/IBRD Loan
12. 2002 3.926
No.4643-IND)
13. Indonesia (Bukaka & WBI/APBN) 2003 2.045
14. Indonesia (Bukaka & WBI/APBN) 2004 1.765
15. Indonesia (Bukaka & WBI/APBN) 2005 1.465
Indonesia (WBI &
16. WBBBAG/IBRD Loan No.4744- 2005 1.230
IND)
Indonesia (KBI & WBI &
17. 2006 2.230
BTU/APBN)
18. Indonesia (KBI & BTU/APBN) 2007 2.235

Anda mungkin juga menyukai