Makalah Kimia Organik Kel.1
Makalah Kimia Organik Kel.1
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas tentang
“Alkana dan Sikloalkana”. Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak
mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak
tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang
Maha Esa.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik
dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat
penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.
Penulis
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Senyawa organik mempunyai struktur yang beragam dengan sifat fisika dan
kimia yang berbeda beda. Sehingga dari sifat-sifat khasnya kita dapat melakukan
analsis terhadap senyawa-senyawa tersebut apabila. Analisis yang dilakukan
meliputi analisis secara kulitatif dan secara kuantatif.
Studi mangenai senyawa alifatik khususnya alkana, alkena, alkohol dan eter
perlu dipalajari dan dipahami, karena apabila senyawa tersebut berada secara
bersamaan sulit untuk diidentifikasi secara langsung, tetapi identifikasi yang
dilakukan harus secara bertahap dan berkesinambungan dari yang bersifat umum
sampai spesifik.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan di atas, rumusan permasalahannya adalah
1. Bagaimana penamaan alkana dan sikloalkana?
2. Apa saja sifat-sifat pada alkana?
3. Bagaimana reasi yang terjadi pada alkana ?
4. Bagaimana cara pembuatan alkana ?
5. Senyawa alkana apa saja yang ada di alam ?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah
PEMBAHASAN
Senyawa alkana adalah senyawa hidrokarbon jenuh yang terdiri dari atom karbon
dan hidrogen. Alkana dikatakan jenuh karena dalam strukturnya hanya terdiri dari ikatan
tunggal antara C dan H.
Ikatan tunggal antara C – H pada alkana terbentuk karena overlap ikatan σ pada
orbital hibridisasi sp3. Metana sebagai molekul alkana yang paling sederhana memiliki
bentuk molekul tetrahedral. Alkana adalah golongan senyawa hidrokarbon alifatik jenuh.
Alifatik berasal dari bahasa yunani aleiphatos yang artinya lemak. Sejak dahulu lemak
sudah dikenal sebagai contoh senyawa organik yang mempunyai gugus ester dan
hidrokarbon.
Alkana memiliki rumus umum CnH2n+2 atau CnH2n+1- H atau R-H Jika satu atom H
hilang, maka rumus molekulnya menjadi CnH2n+1 atau R-, maka gugus baru itu disebut
alkil. Pemberian nama untuk senyawa alkana menggunakan akhiran –ana.
Alkana dengan satu rumus molekul misalnya C4H10 bisa mempunya lebih dari satu
rumus struktur, yaitu bisa membentuk normal butana atau metilpropana. Senyawa ini yang
disebut sebagai isomer rantai. C4H10 merupakan alkana terkecil yang dapat membentuk
isomer. Semakin banyak atom karbonnya maka semakin banyak isomer yang bisa
terbentuk.
Bila alkana merupakan senyawa hidrokarbon jenuh rantai lurus maka sikloalkana
adalah senyawa hidrokarbon yang membentuk cincin (siklik). Sikloalkana memiliki rumus
umum (CH2)n. Sikloalkana paling sederhana adalah siklopropana yang merupakan cincin
tiga anggota. Beberapa senyawa sikloalkana sederhana:
Alkana diberi nama sesuai dengan penamaan dalam deret homolognya. Pemberian
nama berdasarkan tata nama IUPAC. Aturan untuk penamaan pada senyawa alkana
adalah sebagai berikut :
1. Jika berupa alkana rantai lurus tanpa percabangan, beri nama sesuai dengan jumlah
atom C-nya.
2. Jika alkana mempunyai cabang atau rantai samping, maka gunakan langkah-
langkah berikut :
1) Tentukan rantai induknya, yaitu rantai terpanjang dalam senyawa tersebut.
Rantai diluar rantai induk dianggap sebagai rantai cabang atau substituen. Jika
ada dua rantai terpanjang, pilih rantai terpanjang yang mempunyai substituen
terbanyak. Contoh :
2) Beri nomor pada rantai induk sedemikian rupa sehingga gugus cabang akan
mendapat nomor terkecil. Jika ada rantai samping dengan urutan yang sama
dari kedua ujung, perhatikan salah satu ujung yang substiuen keduanya lebih
dekat dengan substituent pertama.
3) Kenali rantai samping yang terikat pada induknya dan beri nama sesuai nomor
urutnya. Jika terdapat lebih dari satu gugus cabang yang sama maka gugus
cabang harus diberi awalan di-untuk dua gugus cabang yang sama, tri-untuk
tiga gugus cabang yang sama, tetra-untuk empat gugus cabang yang sama, dan
seterusnya.Bila pada rantai induk terdapat lebih dari satu gugus cabang yang
tidak sama, maka urutan pemberian nama (dalam bahasa inggris) berdasarkan
abjad.
CH3
CH C CH2CH2 - CH2CHCH3
CH3 CH3
2,2,5-trimetilheptana
CH3 CH3
CH3 – C - CH2CH2 – CCH2CH2
CH3 CH2CH3
Pada rantai alkana terdapat empat macam atom karbon berdasarkan posisi
terikatanya atom karbon tersebut, yaitu :
a. karbon primer apabila atom C tersebut mengikat satu atom C yang lain.
b. Karbon sekunder apabila atom C tersebut mengikat dua atom C yang lain.
c. Karbon tersier apabila karbon tersebut mengikat tiga atom C lain.
d. Karbon kuartener apabila atom C tersebut mengikat empat atom C yang lain.
Contohnya :
Untuk tata nama pada senyawa sikloalkana, penamaannya prinsipnya sama seperti
pada senyawa alkana hanya saja untuk rantai induknya diberi awalan siklo-. Rantai induk
senyawa alkana ditentukan dari jumlah karbon penyusun cincinnya. Apabila sikloalkana
mempunyai subtituen atau rantai samping maka penamaannya diawali dengan nama
substituennya diikuti dengan nama rantai induknya.
CH2CH3
etilsiklopentana
Dari contoh senyawa sikloalkana diatas terlihat bahwa jumlah karbon pada
substituen atau rantai samping (metil) lebih kecil dibandingkan dengan senyawa sikliknya,
sehingga senyawa tersebut merupakan senyawa sikloalkana tersubstitusi alkil.
Bila sikloalkana memiliki lebih dari satu substituen, maka penomoran diberikan
sekecil mungkin.
CH3
Br
2. SIFAT-SIFAT ALKANA
a. Sifat Fisika
Pada suhu dan tekanan standar : C1-C4 berwujud gas, C5-C17 berwujud cairan,
C18-Cn berwujud padat.
Larut dalam non polar atau sedikit polar, tidak larut dalam air karena adanya
beda kepolaran, alkana bersifat nonpolar karena beda bentuk geometri molekulnya.
Alkana bentuk geometri molekunya simetris karena tidak ada pasangan elektron
bebas . selain itu, keelektronegatifan atom-atom penyusunnya yang kecil.
sedangkan air bersifat polar karena bentuk geometrinya yang tidak simetris yang
disebabkan karena adanya pasangan elektron bebas, selain itu juga air mempunyai
ikatan hidrogen, juga beda keelektronegatifan yang sangat besar antara atom-atom
peyusunnya. Selain itu juga senyawa alkan bersifat jenuh, karena semua elektron
karbon terikat dengan hydrogen.
Pada Sikloalkana memiliki sifat fisika yang sama dengan alkana, hanya saja
titik didih dan densitasnya lebih tinggi dari alkana hal ini disebabkan oleh gaya
london yang lebih kuat yang dikarenakan bentuk cincin yang memberikan bidang
sentuh yang lebih besar.
b. Sifat Kimia
Alkana termasuk senyawa alifatik, Dengan kata lain, alkana adalah sebuah
rantai karbon panjang dengan ikatan-ikatan tunggal.
Tidak reaktif, sehingga sering disebut sebagai parafin, hal ini dikarenakan
oleh semua elektron karbon terikat pada atom lain sehingga tidak ada pasangan
elektron bebas, selain itu geometri molekul alkana yang tetrahedral juga
mempengaruhi kereaktifan karena semua sisi-sisinya terdapat ikatan sehingga
sulit untuk diserang.
4. Pirolisis
Terjadi karena peristiwa dekomposisi termal, dimana suatu molekul besar
akan pecah menjadi molekul-molekul kecil karena pemanasan tanpa melibatkan
oksigen. Peristiwa pirolisis ini disebut juga sebagai cracking.
5. Sulfonasi
Alkana dapat bereaksi dengan asam sulfat yang akan menghasilkan asam
alkanasulfonat. Sulfonasi merupakan reaksi antara suatu senyawa dengan asam
sulfat. dalam reaksi terjadi pergantian satu atom H oleh gugus –SO3H.
R-H + HO-SO3H R-SO3H + H2O
4. PEMBUATAN ALKANA
Alkana dapat dibuat di laboratorium melalui berbagai cara reaksi, diantaranya :
1. Reduksi alkil halida Alkana dapat diperoleh dari reduksi alkil halida dengan
menggunakan reduktor logam, misalnya logam Zn dan dengan adanya garam
atau asam yang dapat menghasilkan hidrogen misalnya HCl. Reaksi juga dapat
terjadi dengan reduktor logam Na dan alkohol.
Reaksi umummya :
RX + Zn + 2 HCl RH + 2 ZnCl2
Contoh :
2CH3CH2CH2Cl + Zn + 2 HCl 2CH3CH2CH3 + 2 ZnCl2
2. Hidrogenasi alkena
Merupakan reaksi hidrogenasi suatu alkena dengan H2, reaksi ini
menggunakan katalis Nikel (Ni) atau Platinum (Pt)
Ni
CH3CH=CH3 CH3CH2CH3
3. Reaksi wurtz
Merupakan reaksi pembuatan alkana dengan memanaskan alkilhalida
dengan logam Na.
CH3Br + CH3Br + 2 Na CH3- CH3 + 2 NaBr
4. Reaksi Grignard
Reaksi ini dimulai dengan pembentukan suatu reagensia grignard dari
alkilhalida yang direaksikan dengan Mg dalam eter. Hasil reaksinya berupa
RMgX (reagensia Grignard). Kemudian reagensia grignard yang terbentuk
direaksikan dengan senyawa yang mengandung gugus H aktif seperti air atau
alkohol atau asam, sehingga akan terbentuk sneyawa alkohol
eter
CH3CH2CH2Br + Mg CH3CH2CH2MgBr
CH3CH2CH2MgBr + H2O CH3CH2CH3 + Mg(OH)Br
5. SENYAWA ALKANA YANG ADA DIALAM
1. Gas alam
Komposisi gas alam sebagian besar terdiri dari metana sebesar 60 – 90%.
Metana merupakan gas alam yang terbentuk dari penguraian selulosa oleh
bakteri, karena seringnya terbentuk di dasar rawa kemudian gas-gas ini timbul
ke permukaan sehingga sering disebut sebagai gas rawa.
Contoh gas alam lainnya adalah etana dan propane. Gas alam dan minyak
bumi umumnya terdapat bersamaan. . Gas alam terbentuk dari reaksi di bawah
ini:
2. Minyak bumi
Minyak bumi terbentuk karena proses sedimentasi dari sisa tumbuhan dan
hewan yang lambat laun akan berubah menjadi hidrokarbon. Perbedaan umur,
temperature, dan proses pembentukan mimyak bumi akan menghasilkan
bermacam-macam hidrokarbon yang bagian-bagiannya berbeda.
Minyak bumi yang diperoleh dari alam ini masih merupakan minyak
mentah yang belum dapat dimanfaatkan. Minyak mentah ini merupakan
campuran dari senyawa alifatik dan aromatic, termasuk sulfur dan nitrogen.
Agar dapat diperoleh senyawa yang bisa dimanfaatkan maka minyak mentah
harus melalui proses refining atau pemurnian. Minyak bumi ini merupakan
sumber energi yang kita manfaatkan sehari-hari. Contohnya adalah bensin,
minyak tanah, avtur, dan sebagainya.
3. Batubara
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bila alkana merupakan senyawa hidrokarbon jenuh rantai lurus maka sikloalkana
adalah senyawa hidrokarbon yang membentuk cincin (siklik). Sikloalkana memiliki
rumus umum (CH2)n. Sikloalkana paling sederhana adalah siklopropana yang
merupakan cincin tiga anggota
Minyak bumi dan gas alam merupakan dua sumber alami yang paling penting
dalam kehidupan.
DAFTAR PUSTAKA