Anda di halaman 1dari 11

ILMU BAHAN

MAKALAH BORAKS

DISUSUN OLEH : KELOMPOK


PRIYATINI (1811E2039)

RINI SUSANTI (1811E2044)

RAMDAN HIKMATULLAH(1811E2040)

SRI AYU(1811E2050)

SEKOLAH TINGGI ANALIS BAKTI ASIH


BANDUNG
2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. A. Latar Belakang

Dewasa ini boraks banyak sekali digunakan dalam industri makanan, seperti: dalam pembuatan
mie basah, lontong, ketupat, tahu, bakso, sosis, bahkan dalam pembuatan kecap. Padahal zat
kimia ini merupakan bahan beracun dan bahan berbahaya bagi manusia sehingga sangat dilarang
digunakan sebagai bahan baku makanan.

Tentunya tidak ada seorang pun yang akan mengonsumsi jika


mengetahui barang tersebut mengandung zat berbahaya di dalamnya. Sayangnya, tidak semua
orang mengetahui cara mendeteksi adanya kandungan boraks dalam bahan makanan dan
bahayanyha bagi kesehatan.Teridentifikasinya boraks pada makanan-makanan tersebut dapat kita
rasakan pula perbedaannya dengan makanan yang tidak menggunakan boraks, namun hal
tersebut tidak mutlak dan hanya sebagai perkiraan saja. Adapun gambar contoh boraks di pasaran
(Lampiran).

Kebanyakan masyarakat mengira bahwa identifikasi boraks dalam makanan yang dapat
dibuktikan kebenarannya, harus dilakukan dilaboratorium sehingga memerlukan biaya mahal,
padahal ada beberapa cara sederhana yang dapat dilakukan tanpa harus melalui laboiratorium.
Penulis akan mengulas hal tersebut dalam makalah ini.

B. Tujuan

1. Memahami boraks berdasarkan pengertian dan asal katanya

2. Mengetahui dampak negatif atau bahaya boraks

3. Mengetahui dampak positif atau manfaat boraks

4. Mengetahui ciri-ciri makanan yang mengandung boraks

5. Mengetahui cara mengidentifikasi boraks dalam makanan


BAB II

A. Pengertian Boraks

Boraks berasal dari bahasa arab yaitu BOURAQ yang berarti kristal lunak yang mengandung
unsur-unsur boron, berwarna dan larut dalam air.Boraks merupakan kristal lunak dengan nama
kimia Natrium Tetrabonat (Na2.B4O7.10H2O). Boraks mempunyai nama lain natrium biborat,
natrium piroborat, natrium tetraborat yang seharusnya hanya digunakan dalam industri non
pangan.

Karakteristik Boraks, antara lain:

 berbentuk kristal putih


 tidak berbau
 larut dalam air
 stabil pada suhu serta tekanan normal
 Boraks dipasaran terkenal dengan nama pijer, petitet, bleng, gendar dan air kl.

Boraks juga biasa digunakan sebagai bahan pembuat deterjen,khususnya industri kertas, gelas,
pengawet kayu, keramik, antiseptik dan pembasmi kecoak, dan mengurangi kesadahan air.Dapat
dijumpai dalam bentuk padat dan jika larut dalam air akan menjadi natrium hidroksida dan asam
borat (H3BO3) atau yang lazim kita kenal dengan nama Bleng. Asam borat (H3BO3) merupakan
asam organik lemah yang sering digunakan sebagai antiseptik, dan dapat dibuat dengan
menambahkan asam sulfat (H2SO4) atau asam khlorida (HCl) pada boraks.Asam borat juga
sering digunakan dalam dunia pengobatan dan kosmetika. Misalnya, larutan asam borat dalam
air (3%) digunakan sebagai obat cuci mata dan dikenal sebagai boorwater

B. Dampak Negatif atau Bahaya Boraks (Bleng) dalam Makanan

Sudah tidak asing lagi bahwa banyak zat-zat berbahaya yang langsung dicampur sebagai bahan
pembuat makanan, salah satu zat yang sering digunakan yaitu ‘Boraks’ atau
‘Bleng’. Mengkonsumsi makanan yang mengandung boraks memang tidak serta berakibat
buruk secara langsung,tetapi boraks akan menumpuk sedikit demi sedikit karena diserap dalam
tubuh konsumen secara kumulatif. Seringnya mengonsumsi makanan berboraks akan
menyebabkan gangguan otak, hati, dan ginjal. Boraks tidak hanya diserap melalui pencernaan,
namun juga melalui kulit. Boraks akan menganggu enzim-enzim metabolisme.
Ada beberapa ciri Gejala Keracunan Boraks, antara lain sebagai berikut:

1. Keadaan umum: lemah, sianosis, hipotensi


2. Terhirup: iritasi membran mukosa, tenggorokan sakit, dan batuk, efek pada sistem saraf
pusat berupa hiperaktifitas, agitasi dan kejang. Aritmia berupa atrial fibrilasi, syok dan
asidosis metabolik. Kematian dapat terjadi setelah pemaparan, akibat syok, depresi saraf
pusat atau gagal ginjal.
3. Kontak dengan kulit: Eritrodemik rash (merah), iritasi dan gejala seperti orang mabuk,
deskuamasi dalam 3-5 hari setelah pemaparan.
4. Tertelan: mual, muntah, diare, gangguan pencernaan, denyut nadi tidak beraturan, nyeri
kepala, gangguan pendengaran dan penglihatan, sianosis, kejang dan koma. Keracunan
berat dan kematian umumnya terjadi pada bayi dan anak-anak dalam 1-7 hari setelah
penelanan, sedangkan pada orang dewasa jarang terjadi.

Dalam jumlah banyak boraks dapat menimbulkan keracunan kronis akibat tibunan boraks,antara
lain:

 demam
 anuria (tidak terbentuknya urin)
 Koma
 merangsang sistem saraf pusat
 menimbulkan depresi
 apatis
 sianosis
 tekanan darah turun
 kerusakan ginjal
 pingsan
 kematian.
C. Dampak Positif atau Manfaat Boraks

Telah dibahas sebelumnya bahwa Boraks juga memilki dampak positif. Boraks bermanfaat tentu
saja selain makanan. Hal tersebut juga didukung oleh Peraturan Mentri Kesehatan yang telah
melarang penggunaan Boraks bagi makanan. Boraks hanya boleh digunakan pada selain
makanan dan selain yang berhubungan dengan makanan (gelas, piring, sendok, dlkl). Beberapa
diantaranya dalam pembuatan bahan material, pembuatan bahan bangunan, antiseptik, pembasmi
serangga dll.

Contoh pemanfaatan boraks pada selain makanan:

1. Salah satu bahan untuk membuat keramik


2. Campuran membuat kertas
3. Pembasmi kecoa
4. Dapat digunakan untuk mengurangi kesadahan air

Namun, ada beberapa manfaat boraks dalam makanan antara lain :

1. Memberi tekstur yang bagus dan memberi kesan menarik


2. Mengawetkan makanan
3. Mengenyalkan dan memberi rasa gurih

D. Cara Mengidentifikasi Boraks dalam Makanan Menurut

Ada beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk mengetahui atau mengidentifikasi makanan
yang mengandung boraks. Cara-cara yang dapat kita tempuh misalanya yang paling mudah
adalah dengan pengamatan fisik, adapun yang lebih meyakinkan yaitu dengan pemeriksaan
laboratorium, namun jika masyarakat awam terlalu asing dengan laboratorium, maka ada cara
mengidentifikasi yang lebih mudah yaitu metode kunyit.

1. Identifikasi dengan pengamatan fisik

Dari berbagai macam jenis makanan, ada beberapa makanan yang biasa dicampuri dengan
boraks baik dengan alasan untuk mengawetkan, maupun untuk kepentingan dagang, serta dapat
dengan mudah kita identifikasi menurut ciri fisiknya. Berikut beberapa diantara makanan yang
dapat kita identifikasi ada tidaknya boraks dalam makanan menurut bentuk fisiknya :

a. Ciri-ciri mie basah mengandung boraks: Teksturnya kenyal, lebih mengkilat, tidak
lengket, dan tidak cepat putus.
b. Ciri-ciri bakso mengandung boraks: teksturnya sangat kenyal, warna tidak
kecokelatan seperti penggunaan daging namun lebih cenderung keputihan.

Seperti dijelaskan di atas, sebagian bakso yang beredar di pasaran juga mengandung boraks.
Tetapi kita bisa membedakan antara bakso yang mengandung boraks atau tidak.Bakso yang
mengandung boraks lebih kenyal daripada bakso tanpa boraks. Bila digigit akan kembali ke
bentuk semula. Ia juga tahan lama dan awet hingga beberapa hari.

Warnanya juga lebih putih. Berbeda dengan bakso tanpa boraks yang berwarna abu-abu dan
merata di semua bagian.Kalau masih ragu, coba lembar bakso ke lantai. Apabila memantul
seperti bola bekel, berarti bakso itu mengandung boraks.Padahal pembuatan bakso tidak harus
menggunakan berbagai bahan kimia. Bakso dapat dihasilkan dengan baik tanpa menggunakan
boraks.Kita bisa menggunakan bahan pengawet yang lebih aman, seperti kalium karbonat,
natrium karbonat, karaginan, atau kalsium propionat.

c. Ciri-ciri jajanan (seperti lontong) mengandung boraks: teksturnya sangat kenyal,


berasa tajam, seprti sangat gurih dan membuat lidah bergetar dan meberikan rasa
getir.
d. Ciri-ciri kerupuk/gendar mengandung boraks: teksturnya renyah dan bisa
menimbulkan rasa getir.

2. Identifikasi dengan pemeriksaan laboratorium

Identifikasi Boraks di laboratorium, ada 2 metode yang dapat digunakan :

1. Metode Nyala Api

Alat :

a. Cawan petri
b. Pinset
c. Korek Api
d. Furnace
e. Pipet Ukur
f. Mortar dan Penggerus
g. Kompor
Bahan :

a. H2SO4 10ml
b. Metanol 2ml
c. Air Kapur Jenuh
d. Kertas Lakmus

Cara Kerja :

Siapkan alat dan bahan.

1. Tumbuk sample hingga halus dengan mortar, kemudian timbang sample sebanyak ± 3
gram sample.
2. Masukkan kedalam cawan petri, dan atur pH dengan menambahkan Air kapur
jenuhhingga suasana menjadi asam, di ukur dengan kertas lakmus.
3. Setelah asam, kemudian masukkan cawan petri ke dalam furnace. tambahkan 5 ml
H2SO4 pekat, aduk sampai homogen hingga larutan menjadi asam (lakmus biru menjadi
merah), tambahkan 10 ml Methanol kemudian nyalakan. Jika nyala api berwarna hijau
maka dinyatakan adanya asam borat dan boraks

2. Metode Kertas Curcuma

Alat :

a. Waterbath
b. Mortar dan penggeruS
c. Kompor
d. Pipet ukur
e. Pemijar (Movel Furnace)
f. Rak Tabung Reaksi
g. Cawan Porselin
h. Tabung Reaksi
i. Corong
j. Sendok
k. Pengaduk
l. Timbangan
Bahan :

a. Kertas Saring
b. Kertas Curcuma
c. Amonia
d. Sample makanan
e. Air kapur jenuh
f. Kertas lakmus HCl 10%

Cara Kerja :

1. Bahan makanan atau minuman kurang lebih 20 gram (sebelumnya dihaluskan dulu)
masukkan kedalam cawan porselin.

2. Tambahkan larutan kapur jenuh sampai basa (lakmus merah menjadi biru).

3. Isatkan dalam waterbath.

4. Panaskan di atas kompor.

5. Pijarkan sampai menjadi abu, kemudian kerjakan sebagai berikut :

6. Sebagian abu dimasukkan ke dalam tabung reaksi, tambahkan HCl 10% sampai menjadi asam,
saring dengan kertas saring, celupkan kertas curcuma ke dalam air hasil saringan, jika kertas
curcuma memerah kembali dengan asam tambahkan amoniak menjadi hijau biru tua maka
dinyatakan adanya asam borat dan boraks.

3. Identifikasi dengan metode kunyit

Tentunya tidak ada seorang pun yang akan mengonsumsi barang yang diketahui mengandung zat
berbahaya di dalamnya. Sayangnya, tidak semua orang mengetahui cara mendeteksi adanya
kandungan boraks dalam bahan makanan. Kebanyakan masyarakat mengira bahwa mendeteksi
boraks harus di laboratorium sehingga memerlukan biaya mahal. Hal ini membuat masyarakat
malas menguji dan langsung mengonsumsi barang yang dibeli. Padahal jika dapat mengetahui
cara yang benar dan mudah untuk mendeteksi boraks, pasti masyarakat tidak akan kesulitan
untuk melakukan sendiri.

Salah satu bahan alami yang berpotensi dapat digunakan untuk mendeteksi boraks adalah kunyit.
Kunyit dapat digunakan sebagai obat dan bumbu dalam berbagai resep makanan.
Cara mendeteksi boraks dengan kunyit sangat mudah dan cepat.

Alat dan bahan :

a. kunyit,
b. kertas saring,
c. serta sedikit boraks sebagai kontrol positif

Cara Kerja

1. Ambil beberapa potong kunyit ukuran sedang,


2. kemudian menumbuk dan menyaringnya sehingga dihasilkan cairan kunyit berwarna
kuning.
3. Kemudian, celupkan kertas saring ke dalam cairan kunyit tersebut dan keringkan.
4. Hasil dari proses ini disebut kertas tumerik.
5. Selanjutnya, buat kertas yang berfungsi sebagai kontrol positif dengan memasukkan satu
sendok teh boraks ke dalam gelas yang berisi air dan aduk larutan boraks,
6. teteskan pada kertas tumerik yang sudah disiapkan.
7. Amati perubahan warna pada kertas tumerik. Warna yang dihasilkan tersebut akan
dipergunakan sebagai kontrol positif.
8. Tumbuk bahan yang akan diuji dan beri sedikit air.
9. Teteskan air larutan dari bahan makanan yang diuji tersebut pada kertas tumerik
10. Amati perubahan warna apa yang terjadi pada kertas tumerik.
11. Apabila warnanya sama dengan pada kertas tumerik kontrol positif, maka bahan
makanan tersebut mengandung boraks.
12. Apabila tidak sama warnanya, berarti bahan makanan tersebut tidak mengandung boraks.
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasrkan tinjauan teori yang telah dilakukan, dapat disimpulakan bahwa boraks berasal dari
bahasa arab yaitu BOURAQ yang berarti kristal lunak yang mengandung unsur-unsur boron,
berwarna dan larut dalam air, sedangkan sifatnya adalah kumulatif yang memberi dampak
negative secara kronis, dan dalam dosisi tinggi dapat menyebabkan muntah-muntah, mencret,
kram perut dan lain-lain. Namun, dalam hal nonpangan, boraks memiliki beberapa manfaat,
antaralain :

1. Memberi tekstur yang bagus dan memberi kesan menarik


2. Mengawetkan makanan
3. Mengenyalkan dan memberi rasa gurih

Adapun manfaat bagi industry non pangan :

1. Campuran membuat kertas


2. Pembasmi kecoa
3. Dapat digunakan untuk mengurangi kesadahan air

B. Saran

Sebaiknya boraks tidak digunakan dalam makanan, karena dampak negatifnya


kronis dalam tubuh bahkan dapat menyebabkan kematian.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.suaramerdeka.com/harian/0709/03/ragam05.htm

Yustina et al. 2009. Pengaruh bleng, air merang, dan STPP terhadap sifat organoleptik kerupuk
puli rambak. BPTP Jawa Timur

Saparinto, Cahyo dan Diana Hidayati. 2011.Bahan Tambahan Pangan. Jakarta

www.google.com

Anda mungkin juga menyukai