MAKALAH BORAKS
RAMDAN HIKMATULLAH(1811E2040)
SRI AYU(1811E2050)
PENDAHULUAN
A. A. Latar Belakang
Dewasa ini boraks banyak sekali digunakan dalam industri makanan, seperti: dalam pembuatan
mie basah, lontong, ketupat, tahu, bakso, sosis, bahkan dalam pembuatan kecap. Padahal zat
kimia ini merupakan bahan beracun dan bahan berbahaya bagi manusia sehingga sangat dilarang
digunakan sebagai bahan baku makanan.
Kebanyakan masyarakat mengira bahwa identifikasi boraks dalam makanan yang dapat
dibuktikan kebenarannya, harus dilakukan dilaboratorium sehingga memerlukan biaya mahal,
padahal ada beberapa cara sederhana yang dapat dilakukan tanpa harus melalui laboiratorium.
Penulis akan mengulas hal tersebut dalam makalah ini.
B. Tujuan
A. Pengertian Boraks
Boraks berasal dari bahasa arab yaitu BOURAQ yang berarti kristal lunak yang mengandung
unsur-unsur boron, berwarna dan larut dalam air.Boraks merupakan kristal lunak dengan nama
kimia Natrium Tetrabonat (Na2.B4O7.10H2O). Boraks mempunyai nama lain natrium biborat,
natrium piroborat, natrium tetraborat yang seharusnya hanya digunakan dalam industri non
pangan.
Boraks juga biasa digunakan sebagai bahan pembuat deterjen,khususnya industri kertas, gelas,
pengawet kayu, keramik, antiseptik dan pembasmi kecoak, dan mengurangi kesadahan air.Dapat
dijumpai dalam bentuk padat dan jika larut dalam air akan menjadi natrium hidroksida dan asam
borat (H3BO3) atau yang lazim kita kenal dengan nama Bleng. Asam borat (H3BO3) merupakan
asam organik lemah yang sering digunakan sebagai antiseptik, dan dapat dibuat dengan
menambahkan asam sulfat (H2SO4) atau asam khlorida (HCl) pada boraks.Asam borat juga
sering digunakan dalam dunia pengobatan dan kosmetika. Misalnya, larutan asam borat dalam
air (3%) digunakan sebagai obat cuci mata dan dikenal sebagai boorwater
Sudah tidak asing lagi bahwa banyak zat-zat berbahaya yang langsung dicampur sebagai bahan
pembuat makanan, salah satu zat yang sering digunakan yaitu ‘Boraks’ atau
‘Bleng’. Mengkonsumsi makanan yang mengandung boraks memang tidak serta berakibat
buruk secara langsung,tetapi boraks akan menumpuk sedikit demi sedikit karena diserap dalam
tubuh konsumen secara kumulatif. Seringnya mengonsumsi makanan berboraks akan
menyebabkan gangguan otak, hati, dan ginjal. Boraks tidak hanya diserap melalui pencernaan,
namun juga melalui kulit. Boraks akan menganggu enzim-enzim metabolisme.
Ada beberapa ciri Gejala Keracunan Boraks, antara lain sebagai berikut:
Dalam jumlah banyak boraks dapat menimbulkan keracunan kronis akibat tibunan boraks,antara
lain:
demam
anuria (tidak terbentuknya urin)
Koma
merangsang sistem saraf pusat
menimbulkan depresi
apatis
sianosis
tekanan darah turun
kerusakan ginjal
pingsan
kematian.
C. Dampak Positif atau Manfaat Boraks
Telah dibahas sebelumnya bahwa Boraks juga memilki dampak positif. Boraks bermanfaat tentu
saja selain makanan. Hal tersebut juga didukung oleh Peraturan Mentri Kesehatan yang telah
melarang penggunaan Boraks bagi makanan. Boraks hanya boleh digunakan pada selain
makanan dan selain yang berhubungan dengan makanan (gelas, piring, sendok, dlkl). Beberapa
diantaranya dalam pembuatan bahan material, pembuatan bahan bangunan, antiseptik, pembasmi
serangga dll.
Ada beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk mengetahui atau mengidentifikasi makanan
yang mengandung boraks. Cara-cara yang dapat kita tempuh misalanya yang paling mudah
adalah dengan pengamatan fisik, adapun yang lebih meyakinkan yaitu dengan pemeriksaan
laboratorium, namun jika masyarakat awam terlalu asing dengan laboratorium, maka ada cara
mengidentifikasi yang lebih mudah yaitu metode kunyit.
Dari berbagai macam jenis makanan, ada beberapa makanan yang biasa dicampuri dengan
boraks baik dengan alasan untuk mengawetkan, maupun untuk kepentingan dagang, serta dapat
dengan mudah kita identifikasi menurut ciri fisiknya. Berikut beberapa diantara makanan yang
dapat kita identifikasi ada tidaknya boraks dalam makanan menurut bentuk fisiknya :
a. Ciri-ciri mie basah mengandung boraks: Teksturnya kenyal, lebih mengkilat, tidak
lengket, dan tidak cepat putus.
b. Ciri-ciri bakso mengandung boraks: teksturnya sangat kenyal, warna tidak
kecokelatan seperti penggunaan daging namun lebih cenderung keputihan.
Seperti dijelaskan di atas, sebagian bakso yang beredar di pasaran juga mengandung boraks.
Tetapi kita bisa membedakan antara bakso yang mengandung boraks atau tidak.Bakso yang
mengandung boraks lebih kenyal daripada bakso tanpa boraks. Bila digigit akan kembali ke
bentuk semula. Ia juga tahan lama dan awet hingga beberapa hari.
Warnanya juga lebih putih. Berbeda dengan bakso tanpa boraks yang berwarna abu-abu dan
merata di semua bagian.Kalau masih ragu, coba lembar bakso ke lantai. Apabila memantul
seperti bola bekel, berarti bakso itu mengandung boraks.Padahal pembuatan bakso tidak harus
menggunakan berbagai bahan kimia. Bakso dapat dihasilkan dengan baik tanpa menggunakan
boraks.Kita bisa menggunakan bahan pengawet yang lebih aman, seperti kalium karbonat,
natrium karbonat, karaginan, atau kalsium propionat.
Alat :
a. Cawan petri
b. Pinset
c. Korek Api
d. Furnace
e. Pipet Ukur
f. Mortar dan Penggerus
g. Kompor
Bahan :
a. H2SO4 10ml
b. Metanol 2ml
c. Air Kapur Jenuh
d. Kertas Lakmus
Cara Kerja :
1. Tumbuk sample hingga halus dengan mortar, kemudian timbang sample sebanyak ± 3
gram sample.
2. Masukkan kedalam cawan petri, dan atur pH dengan menambahkan Air kapur
jenuhhingga suasana menjadi asam, di ukur dengan kertas lakmus.
3. Setelah asam, kemudian masukkan cawan petri ke dalam furnace. tambahkan 5 ml
H2SO4 pekat, aduk sampai homogen hingga larutan menjadi asam (lakmus biru menjadi
merah), tambahkan 10 ml Methanol kemudian nyalakan. Jika nyala api berwarna hijau
maka dinyatakan adanya asam borat dan boraks
Alat :
a. Waterbath
b. Mortar dan penggeruS
c. Kompor
d. Pipet ukur
e. Pemijar (Movel Furnace)
f. Rak Tabung Reaksi
g. Cawan Porselin
h. Tabung Reaksi
i. Corong
j. Sendok
k. Pengaduk
l. Timbangan
Bahan :
a. Kertas Saring
b. Kertas Curcuma
c. Amonia
d. Sample makanan
e. Air kapur jenuh
f. Kertas lakmus HCl 10%
Cara Kerja :
1. Bahan makanan atau minuman kurang lebih 20 gram (sebelumnya dihaluskan dulu)
masukkan kedalam cawan porselin.
2. Tambahkan larutan kapur jenuh sampai basa (lakmus merah menjadi biru).
6. Sebagian abu dimasukkan ke dalam tabung reaksi, tambahkan HCl 10% sampai menjadi asam,
saring dengan kertas saring, celupkan kertas curcuma ke dalam air hasil saringan, jika kertas
curcuma memerah kembali dengan asam tambahkan amoniak menjadi hijau biru tua maka
dinyatakan adanya asam borat dan boraks.
Tentunya tidak ada seorang pun yang akan mengonsumsi barang yang diketahui mengandung zat
berbahaya di dalamnya. Sayangnya, tidak semua orang mengetahui cara mendeteksi adanya
kandungan boraks dalam bahan makanan. Kebanyakan masyarakat mengira bahwa mendeteksi
boraks harus di laboratorium sehingga memerlukan biaya mahal. Hal ini membuat masyarakat
malas menguji dan langsung mengonsumsi barang yang dibeli. Padahal jika dapat mengetahui
cara yang benar dan mudah untuk mendeteksi boraks, pasti masyarakat tidak akan kesulitan
untuk melakukan sendiri.
Salah satu bahan alami yang berpotensi dapat digunakan untuk mendeteksi boraks adalah kunyit.
Kunyit dapat digunakan sebagai obat dan bumbu dalam berbagai resep makanan.
Cara mendeteksi boraks dengan kunyit sangat mudah dan cepat.
a. kunyit,
b. kertas saring,
c. serta sedikit boraks sebagai kontrol positif
Cara Kerja
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasrkan tinjauan teori yang telah dilakukan, dapat disimpulakan bahwa boraks berasal dari
bahasa arab yaitu BOURAQ yang berarti kristal lunak yang mengandung unsur-unsur boron,
berwarna dan larut dalam air, sedangkan sifatnya adalah kumulatif yang memberi dampak
negative secara kronis, dan dalam dosisi tinggi dapat menyebabkan muntah-muntah, mencret,
kram perut dan lain-lain. Namun, dalam hal nonpangan, boraks memiliki beberapa manfaat,
antaralain :
B. Saran
http://www.suaramerdeka.com/harian/0709/03/ragam05.htm
Yustina et al. 2009. Pengaruh bleng, air merang, dan STPP terhadap sifat organoleptik kerupuk
puli rambak. BPTP Jawa Timur
www.google.com