SPM dan SOP OBGIN, suatu pedoman bagi klinisi untuk melakukan pelayanan dan melakukan tindakan di
bidang kebidanan dan kandungan , biasanya kita pilih 10 kasus terbanyak yang ditangani, di UGD, rawat jalan,
rawat , menurut standar akreditasi RS ada format khusus seperti berikut.
ABORTUS
…………………
Abortus komplit:
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 1/110
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
Abortus inkomplit:
Abortus insipiens:
Abortus imminens:
Missed Abortion :
Adalahabortusdimanaembrioataufetustelah meninggal
dalam kandungan sebelum kehamilan 0 minggu, akan hasil
konsep seluruhnya masih tertahan dalam kandungan selama 8
minggu atau lebih.
Abortus habitualis:
Abortus Infeksiosus:
Kriteria Diagnosa : Ada terlambat haid atau amenorea kurang dari 20 minggu .
Pendarahan per vaginam, mungkin disertai jaringan hasil
konsepsi. Rasa sakit atau keram perut di daerah atas
simpisis.
Diagnosa Banding : 1. Kehaliman ektopik
2. Hipermenore
3. Abortus mola hidatidosa
4. Mioma uteri bertangkai
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 2/110
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
b. Pemeriksaan darah
c. Tokolitik
e. Antiprostaglandin 3x500mg
Amoxycicillin 4×500 5 hr
1. Perbaiki KU
2. Kosongkan uterus
4. Amoxycicillin 4×500 5 hr
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 3/110
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
hemostasis
a. Anemia
b. Infeksi
c. Perforasi
mencegah perforasi :
Pemberian uterotonik
Kuretase secara sistematis dan lege artis.
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 4/110
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
Lama Perawatan Pasca kuretase pasien tidak perlu dirawat, kecuali ada
komplikasi
Masa Pemulihan Pasien abortus dapat diberikan cuti sakit paling
lama 2 minggu
Output Sembuh
PA Jaringan konsepsi dapat dikirim ke lab, Patologi anatomi
bila fasilitas memungkinkan
Otopsi –
Referensi
KEHAMILAN EKTOPIK
…………………
kavum uteri.
a. kehamilan abdominasi
e. kehamilan ovarialal
g. kehamilan komu
h. kehamilan serviks
Pemeriksaan fisik:
a. Tanda‑tanda syok
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 6/110
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
Hipotensi
Takikardi
Pucat, ekstremiktas dingin
b. Abdomen akuta
perut
Pemeriksaan Ginekologi:
b. Pemeriksaan USG
c. Pemeriksaan Kuldosentesis
d. Pemeriksaan Laparoskopi
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 7/110
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
KehamilandiTubadilakukansalpingektomi Kehamilan
di Kornu dilakukan ovorektomi atau salpingo ovorektomia
Kehamilan di kornu dilakukan:
Kehamilan Abdominal:
Otopsi
Referensi 1. Lab/bag ilmu kebidanan dan penyakit kandungan RSU
dr Soetomo Surabaya.Pedoman diagnosis dan terapi Edisi
III 2008
2. Cunningham MD MacDonalPCGamt NF
Hypertensiv disorder in pregnancy. William obstetric
20th Ed 718‑723, 1997
3. Friedman E.A. Gynecology Decision making, The C.V.
Mosby Company‑Saint LouisToronto‑ London, 1983, p.
166‑167.
4. Russell J.B. The ethiology of ectopic pregnancy. Clin.
Obstet & Gynec. 30, No. 1, 191190: March 1987.
5. Seppala M., Purthonen M. The Use of HCG and other
pregnan4 proteins in the diagnosis of ectopic pregnancy.
Clin. Obstet & gynec. 30, No. 1, ‘148‑154 : March 1987.
6. Wectein L.N. Clinical diagnosa of ectopic pregnancy.
Clin Obstet & Gynec., 30, No. 1, 236‑ 244, March 1987
HYPEREMESIS GRAVIDARUM
…………………
Abortus komplit:
Abortus inkomplit:
Abortus insipiens:
Abortus imminens:
Missed Abortion :
Abortus habitualis:
3 Kriteria Diagnosa : Ada terlambat haid atau amenorea kurang dari 20 minggu .
Pendarahan per vaginam, mungkin disertai jaringan hasil
konsepsi. Rasa sakit atau keram perut di daerah atas simpisis.
Diagnosis abortus imminems ditentukan karena pada
wanita hamil.
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 11/110
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 12/110
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
V. Missed abortion
d. Anemia
e. Infeksi
f. Perforasi
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 13/110
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
Pemberian uterotonik
Kuretase secara sistematis dan lege artis.
KETUBAN PECAHDINI
…………………
eksternum.
Stress inkontinensia
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 14/110
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
Perawatan RS : Harus dirawat di rumah sakit sampai air ketuban berhenti atau
setelah perawatan dari tindakan terminasi kehamilan
selesai
A. Konservatif :
Rawat di RS
Antibiotika kalau ketuban pecah < 6 jam
(ampisilin atau eritromicin bila tidak tahan
ampisilin).
Umur kehamilan < 32‑34 minggu, dirawat selama air
ketuban masih keluar, atau sampai air ketuban tidak keluar
lagi.
Bila sudah 32‑34 minggu masih keluar, maka pada usia
kehamilan 35 minggu pertimbangan untuk terminasi
kehamilan sangat tergantung pada kemampuan
perawatan. Pada usia kehamilan 34 minggu berikan
steroid selama 7 hari, untuk memacu kematangan paru janin
dan kalau mungkin diperiksakan kadar lesitin dan
spingomeilin tiap minggu.
B. Aktif:
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 15/110
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
Terapi Infeksi
Kematian janin, karena infeksi atau
prematuritas.
sesarca :7/hari.
PERSALINAN PRETERM
………………… Direktur
Mayor :
– Kehamilan multiple
– Hidramnion
– Anomaly uterus
– Iritabilitas uterus
Minor :
– riwayat pielonefritis
1. Terbutalin (Bricasma)
1. Magnesium sulfat
– Janin sungsang
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 19/110
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
– perdarahan intracranial
– trauma persalinan
– sepsis
– gangguan neurology
Output –
PA –
Otopsi –
Referensi 1. lab/bag ilmu kebidanan dan penyakit kandungan
RSU dr Soetomo Surabaya.Pedoman diagnosis dan terapi
Edisi III 2008
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 20/110
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
PERDARAHAN
ANTE PARTUM
…………………
Pemeriksaan:
Obstetrik :
Periksa luar :
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 21/110
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
persalinan.
USG
a. Ringan:
b. Sedang:
Pendarahan lebih dari 200 cc, uterus tegang, terdpt tanda pra
renjatan,gawatjaninatau janintelah mati, pelepasan plasenta ¼
– 2/3 bagian permukaan, kadar fibrinogen 120‑150 mg%
c. Berat:
Plasenta Previa:
Batasan :
Vasa Previa :
Batasan:
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 22/110
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
b. Kardiotokografi
c. USG
I. Solusi Plasenta
A. Ringan :
Ekspektatif
– Tirah baring
– Atasi anemia
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 23/110
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
B. Sedang/ Berat:
Resusitasi cairan
Atasi anemia ( transfusi darah)
PDMO:
– resusitasi cairan
– Atasi anemia
– PDMO
A. Solusio Plasentae
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 24/110
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
B. Plasenta Previa
C. Vasa Previa
2. Terdapat Renjatan
1. Solusio plasenta
1. Plasenta previa
Pada ibu:
Renjatan
Gagal ginjal akut/akut tubular nekrosis
DIC ( Disseminated Intra vascular Coagulation) Plasenta
acreta
bawah.
Pada Janin:
Asfiksia
BLLR
RDS
Ibu :
Reaksi tranfusi
Kelebihan cairan
Renjatan
Infeksi
Pada Janin :
Asfiksia
Infeksi
PA –
Otopsi –
Referensi 1. Cunninghan, Mac Donald, Cant. William. Obstetrics.
Eigteenth Ed. Appleton & lange, 1989.
RUPTURA UTERI
…………………
– Perdarahan pervaginam
– Sumber perdarahandihentikan
Penyulit – Sepsis
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 27/110
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
– Renjatan Irreversibel
– sembuh parsial
– Fistula vesiko‑vagina.
…………………
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 28/110
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
– abses peri‑apendikuler.
– mioma uteri.
– hidrosalping.
– perforasi apendik.
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 29/110
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
rd
& Treatment, Lange Medical Publication, California, 3 .ed, 314,
1980.
PARTUS KASEP
…………………
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 31/110
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
2. Meteorismus.
3. Febris.
1. Perdarahanmelaluiostiumuterieksternum.
2. His hilang.
ke atas.
yang konvulsive).
1. Dehidrasi
2. Panas
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 32/110
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
3. Meteorismus
4. Syok
5. Anemia
6. Oliguria.
II. Palpasi
III. Auskultasi
– Takikardi / bradikardi
– Ireguler
IV. Pemeriksaandalam
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 33/110
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
3. Koreksi keseimbanganelektrolit.
4. Pemberian kalori.
5. Pemberantasan infeksi.
6. Penurunan panas. ‘
l. Sebab kemacetan.
1. Pasanginfusset/“bloodtransfusion set”yang
cukup adekuat ( No. 16‑18 ) dan kateter urine ( ditampung
).
– Dextrose 5 – 10 % : 500 cc
Dalam1‑2jampertamaselanjutnyatergantung :
a. Urine produksi
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 34/110
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
Kombinasi dengan :
Penyulit Ibu .
II. Anak
3. Trauma persalinan :
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 35/110
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
LETAK SUNGSANG
…………………
a. letak bokong
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 36/110
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
c. letak kaki
1. Palpasi
2. Ultrasonografi
Dipertahankan untuk :
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 37/110
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
2. Persalinan
2.2. Pada kasus dimana versi luar gagai / janin tetap letak,
sungsang, maka penetalaksanaan persalinan lebih waspada.
– primigravida
– multigravida ( Kala I )
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 38/110
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
0 1 2
Paritas Primi Multi
–
Pernahsu Tidak 1
x > 2x
Stasion < ‑3 –
2 4
Dilatasi 2
3 4
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 39/110
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
POST DATE
…………………
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 40/110
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
– Pemantauandetikjantungjanin: ”Non
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 41/110
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 42/110
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
CATATAN:
VAGINOSIS BAKTERIAL
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 43/110
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
…………………
Vulvovaginal kandidiasis
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 44/110
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
Informed Consent –
Konsultasi –
Lama Perawatan 3‑5 hari
Masa Pemulihan Seminggu
Output Baik
PA –
Otopsi –
Referensi 1. Soper David E Novaks Gynecologi edisi XIIp 429‑445
2. Carter James E, Pelvic Inflamatory disease , pelvic pain
diagnosis and management. Lippincot William 8c
Wilkin. Edisi tahun 2000 bab IX
VAGINITIS TRICHOMONIASIS
…………………
Vulvovaginal kandidiasis
VULVOVAGINAL KANDIDIASIS
…………………
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 46/110
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
Vaginosis bakterial
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 47/110
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
PROLAP UTERI
…………………
Definisi : Turun atau keluarnya sebagian atau seluruh uterus dari tempat
asalnya melalui vagina sampai mencapai atau melewati
introitus vagina
– Kontipasi
Cystocele Enterokele
Rektokele
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 48/110
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
Pemeriksaan penunjang : –
– estrogen
Penyulit ISK
Konsultasi –
Output Baik
PA –
Otopsi –
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 49/110
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
INFERTILITAS
…………………
Abortus berulang
Diagnosa Banding : –
Pemeriksaan penunjang : Analisis sperma
Laparaskopi‑histeroskopi Uji
pasca senggama
Histerosalfingogrfi (HSG)
Biopsi endometrium
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 50/110
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
Penyulit –
Informed Consent Perlu sebelum dilakukan tindakan
Konsultasi Penyakit dalam, andrologi, bedah
Lama Perawatan 5‑7 bila dilakukan tindakan bedah
Masa Pemulihan 2 minggu setelah operasi
Output Baik bila dapat dikoreksi
PA –
Otopsi –
Referensi 1. Samsulhadi.Alur pemeriksaan pasangan infertile.
Protap Lab/SMF Obstetri dan Ginekologi RSU dr
Sutomo Surabaya, 2002
2. Saifudin AB Djajaditaga, Affandi B, Bimo
Pengorganisasian dan pengelolaan pelayanan infertilitas,
NRC POGI‑YBPSP, 1996
3. Seibef Machelle M Diagnostic evaluation of an infertie
couple, Infertility a comprehensive text,
nd
2 ed Appleton & Lange 3‑27, 1997
DISTOSIA
…………………
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 51/110
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
laten : 8 jam
deselerasi : 2 jam
Multigravida 1 jam
Kelainan tenaga
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 52/110
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
Kelainan janin
persalinan
Ekstraksi Sc
sc
untuk sc
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 53/110
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
Maruzeni. .
th
2. Danforth & Sco凒킀. Obstetrics & Gynecology. 5 Edition,
1986, p. 690‑721.
KANKER SERVIKS
…………………
ovarium
Kolposkopi
Biopsi
Labortorium
Radologi
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 54/110
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
Usg Endoskopi
samping terapi
Masa Pemulihan Istahat 1 bulan setelah operasi untu ca cerviks tanpa komplikasi
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 55/110
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
MIOMA UTERI
……………. dari 2
STANDAR PELAYANAN
MEDIS
Tanggal Terbit Ditetapkan, Direktur
:
…………………
Diagnosa Banding :
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 56/110
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
Kehamilan Neoplasma
ovarium Endometriosis
Kanker Uterus
Pemeriksaan penunjang :
v Tes kehamilan
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 57/110
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
– operatif
1. konservatif
– diit TKTP
1. operatif
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 58/110
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 59/110
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
…………………
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 60/110
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
1. sudah menikah
2. life saving untuk belum menikah.
Pengobatan hormonal:
1. PUD ovulasi
1. Anovulasi – stimulasiCC
2. Hiperprolakstin – bromokriptin
a. Anovulasi – stimulasi CC
b. Hiperprolaktin –bromokriptin
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 61/110
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
Lama Perawatan Pasca dilatasi kuretase suntikan estrogen IV, rawat 2 – 3 hari.
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 62/110
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
RADANG PANGGUL
…………………
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 63/110
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
2. Abortus septikus
4. Endometriosis
5. Apendisitis
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 64/110
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
2. Pengobatan rawatinap
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 65/110
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
1. Penyakit segera
a. Infeksi berulang.
b. Infertilitas.
c. Kehamilan ektopik.
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 66/110
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
d. Nyeri pelvikkronik
Informed Consent
Perlu
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 67/110
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
ASUHAN ANTENATAL
Ditetapkan
Pengertian
a. Umur suami istri, pekerjaan, pendidikan, suku, dan agama, riwayat haid, KB
dan kehamilan sekarang, pemeriksaan yang telah dilakukan, gerakan janin,
riwaynt perkawinan, kehamilan dan persalinannya, riwayat penyakitnya dahulu,
penyakit keluarga.
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 68/110
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
ASUHAN ANTENATAL
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 69/110
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
3.2.1. Seperti KRR ditambah yang sesuai dengan policy KRT‑ nya.
Percepatan kalaII.
– SC.
2.1. Pada KRR diperiksa pada karnar KRR dan KRT pada kamar
KRT.
ASUHAN ANTENATAL
No. Dokumen No. Revisi Halaman
Tanggal terbit
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 70/110
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
PROSEDUR
TETAP
Unit terkait
Ditetapkan
Pengertian Suatu urutan tindakan untuk melakukan pemeriksaan DJJ janin dengan alat
doppler.
Untuk mengetahui Detak Jantung Janin pada Ibu Hamil yang merupakan
1. Persiapan
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 71/110
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
1.2. Jelly
2. Pelaksanaan
PERTOLONGAN PERSALINAN
KALA II
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 72/110
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
Ditetapkan
1. Persiapan
1.4. Bengkok.
1.5. Timba.
2. Pelaksanaan
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 73/110
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
2/2
2.3. Memberi penjelasan pada pasien proses persalinan dan langkah yang
akan dikerjakan serta cara mengejan yang benar.
2.8. Membiarkan kepala bayi melakukan putar paksi luar, bila perlu
membantu putar paksi luar.
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 74/110
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
2.11. Meletakkan badan bayi pada duk steril di atas perut ibu.
(MELAHIRKAN PLASENTA)
Ditetapkan
Pengertian Pertolongan persal.inan yang dimulai saat bayi lahir dan berakhir pada.kelahiran
Tujuan
1. Persiapan
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 75/110
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
1.3. Bengkok.
1.5. Timba.
2. Pelaksanaan
PLASENTA)
2.6 Melakukan tes separasi dengan cara merenggangkan tali pusat dengan tangan
kanan, menekan fundud uteri dengan tangan kiri, bila tali pusat tidak tertarik ke
dalam artinya plasenta sudah lepas atau separasi.
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 76/110
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
2.7. Bila plasenta sudah separasi, lahirlah plasenta dengan menekan fundus
uteri ke arah bawah. Talipusar ditarik pelan sampai plasenta lahir.
PADA PERSALINAN
Ditetapkan
Pengertian Suatu tindakan pada ibu hamil baik yang sudah inpartu maupun Yang belum
Sebagai pedoman pelaksanaan oksitosin drip baik untuk induksi maupun akselerasi
persalinan
Tujuan
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 77/110
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
1 Persiapan
2. Pelaksanaan
2.1. Oksigen drip hanya diberikan bila tidak ada kontra indikasi pemberiannya,
dan bila his memang tidak adekuat.
PERSALINAN
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 78/110
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
2.5. Yang dimaksud dengan his yang adekuat dalam Minis adalah his yang
mempunyai sifat sebagai berikut:
2.5.3. lntensitas cukup, yang secara praktis dapat ditentukan dengan menekan
fundus uteri dengan jari‑jari tangan puncak kontraksi. lntensitas dianggap
cukup apabila pada waktu ditekan uterus tidak menjadi cekung.
2.7.1. Dengan tetesan 40 tetes/menit dan sudah 2 kolf dextrose habis tidak
didapatkan his yang adekuat.
2.7.2. Sesudah 2 jam dinilai dari permulaan his yang adekuat, tidak terjadi
kemajuan persalinan. Juga tennasuk bila dalam 2 jam tersebut, his yang semula
sudah adekuat menjadi tidak adekuat lagi.
2.7.3. Pada waktu dilakukan drip timbul komplikasi yaitu fetal distress, tetania
uteri, ruptura uteri irroninens dan lain‑lain. Bila terjadi penyulit‑penyulit seperti di
atas, oxytosin drip tidak boleh diulang kembali.
2.8. Penentuan jumlah tetesan pada ositosin drip harus dilakukart oleh dokter
jagasendiri.
PENGGUNAAN OKSITIOSINDRIP
PADA PERSALINAN
Tanggal terbit
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 79/110
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
PROSEDUR
TETAP
EKSTRAKSI CUNAM
01/MED/15
Ditetapkan
Suatu tindakan persalinan buatan dimana janin dilahirkan pada suatu tarikan cunam
yang dipasang pada kepalanya
Pengertian
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 80/110
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
Prosedur 1.1. Ekstraksi cunan yang bila dikerjakan akan menguntungkan ibu ataupun
janinnya, tetapi bila tidak dikerjakan, tidak akan merugikan, sebab bila
dibiarkari, diharapkan janin akan lahir dalam 15 menit berikutnya.
1.2.1. Indikasi DeLee. Ekstraksi cunam dengan syarat kepala sudah di dasar
panggul, putaran paksi dalam sudah sempurna, levator ani sudah terenggang, dan
syaratsyarat ekstrasksi cunam lainnya sudah dipenuhi. Ekstraksi cunam atas
indikasi elektif, di negara‑negara Barat sekarang banyak dikerjakan, karena dinegara‑
negara tersebut banyak dipakai anestesia atau conduction analgesia guna
mengurangi nyeri dalam persalinan. Anestesia atau conduction analgesia
menghilangkan tenaga mengejan, sehingga persalinan harus diakhiri dengan
ekstraksi cunam.
EKSTRAKSI CUNAM
1.2.2. Indikasi Pinard Ekstraksi cunam yang mempunyai syarat sama dengan
indikasi de lee, hanya di sini Pasien harus sudah mengejan selama 2 jam.
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 81/110
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
3. Indikasi Kontra
4. Syarat
4.1. Janin harus dapat lahir pervaginam (tidak ada disproporsi, sefalopelvik).
4.3. Kepala janin sudah cakap (mencapai letak = sudah terjadi engagement).
EKSTRAKSI CUNAM
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 82/110
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
5. Persiapan 5.1.Persiapan
untuk lbu.
5.1.10. Uterotonika.
5.2.3. Oksigen.
Sebelum ektrasi cunain dikcrjaknn, penolong harus meneliti secara cermat apakah
EKSTRAKSI CUNAM
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 83/110
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
6. Teknik
Ditinjau dari posisi daun cunam terhadap kcpala janin dan panggul ibu
pada waktu cunam tersebut dipasang, maka pemasangan cunam dibagi
:
Jadi pemasangan cunam yang baik ialah, bila cunam terpasang bilateral kepala dan
melintang panggul. Hal ini hanya terjadi bila kepala janin sudah dipintu bawah
panggul dan ubun‑ubun kecil berada di depan di bawah simfisis.
Oleh karena itu kriteria pemasangan cunam yang sempurna (ideal) ialah bila :
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 84/110
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
EKSTRAKSI CUNAM
No. Dokumen No. Revisi 1 Halaman 5/5
EKSTRAKSI VAKUM
Ditetapkan
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 85/110
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
Prosedur BENTUKDANBAGIAN‑BAGIANEKSTRAKTORVAKUM
1. Mangkuk (cup)
1.2. Botol
terdapatmanometer, saluranmenuju
yangdilengkapidenganpentil.
2. Indikasi
2.1. Ibu
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 86/110
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
EKSTRAKSI VAKUM
2.2. Janin.
3. INDIKASI KONTRA
3.1. Ibu
3.2. Janin
4. SYARAT
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 87/110
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
Teknik
Ditinjau dari posisi daun cunam terhadap kcpala janin dan panggul ibu
pada waktu cunam tersebut dipasang, maka pemasangan cunam dibagi
:
EKSTRAKSI VAKUM
Jadi pemasangan cunam yang baik ialah, bila cunam terpasang bilateral kepala dan
melintang panggul. Hal ini hanya terjadi bila kepala janin sudah dipintu bawah
panggul dan ubun‑ubun kecil berada di depan di bawah simfisis.
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 88/110
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
Oleh karena itu kriteria pemasangan cunam yang sempurna (ideal) ialah bila :
EKSTRAKSI VAKUM
No. Dokumen No. Revisi Halaman
4/4
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 89/110
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
Ditetapkan
rahim.
1. PERASAT CREDE’
Prosedur 1.1. Perasat crede’ bermaksud melahirkan plasenta yang belum lahir secara
ekspresi.
2. Syarat
3. Pelaksanaan
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 90/110
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
Gerakkan jari jari seperti rnenreras jeruk. Perasat crede’ tidak boleh
KALA URI
4.1. Indikasi
4.1.1. Retensio plasenta dan pendaralian banyak pada kala uri yang tidak dapat
diberhentikan dengan uterotonika dan masase.
4.2. Pelaksanaan
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 91/110
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
termasuk daerah sekitarnya maka daerah labia dibeberkan dengan tangan kiri
sedangkan tangan kanan dimasukkann secara obsterik ke dalam vagina.
4.2.3. Supaya tali pusat mudah teraba, dapat diregangkan oleh asisten. Setelah
tangan dalam sampai ke plasenta maka tangan tersebut pergi ke pinggir plasenta dan
mencari bagian plasenta yang sudah lepas untuk menentukan bidang pelepasan yang
tetap. Kemudian dengan sisi tangan sebelah kelingking plasenta dilepaskan
pada bidang antara bagian plasenta yang sudah terlepas dan dinding ralrim
dengan gerakan yang sejajar dengan dinding
KALA URI
01/MED/17 ¾
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 92/110
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
5. EKSPLORASI RONGGARAHIM
5.1. Indikasi
KALA URI
5.2. Penatalaksanaan
5.2.1. Tangan masuk secara obstetrik seperti pada pelepasan plasenta secara
manual dan mencari sisa plasenta yang seterusnya dilepaskan atau meraba apakah
ada kerusakan dinding uterus. Untuk menentukanrobekandinding rahim
eksplorasi dapat dilakukan sebelum plasenta lahir dan sambil melepaskan plasenta
secara manual
PENCEGAHAN PENDARAHAN
Ditetapkan
Mencegah terjadinya perdarahan yang patologis pada kala nifas dini yaitu
Pengertian perdaralran lebilr dari 500 cc setelah plasenta lahir sampai 24 jam pertarna
setelah persalinan.
Untuk mencegah terjadinya perdarahan yang patologis pada kala nifas dini yaitu
Tujuan perdaralran lebih dari 500 cc setelah plasenta lahir sampai 24 jam pertama setelah
persalinan.
1. INDIKASI
Prosedur 1.1. Terjadi perdarahan kala nifas (lebih atau diduga lebih 500 cc sejak plasenta
lahir.
2. Petunjuk :
2.2 Atau dengan monitoring tanda vital dan menghitung dalam formula
Giesecke
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 94/110
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
3. Penatalaksanaan
3.1. Pemasanganinfusukuranbesarapabilabelumterpasang,
bila pendarahan banyak dan syok berat sebaiknya dipasang lebih dari satu
saluraninfus.
3.6. Pernberian uterotonika kalau perlu secara kontinyu melalui drip, dengan 20
– 30 unit oksitosis dalam 1000 cc cairan kristaloid dengan kecepatan 200 cc/jam
Quilligan menganjurkan pemberian oksitosin 10 –20 unit RL 5000 cc/jam disertai
massege bimanual kemudian intermi凒킀en fundal massege selama 10 –20 merit
dilakukan selama beberapa jam sampai kontraksi uterus cukup keras tanpa
stimuli.
3.7. Apabila setelah pemberian oksitosis dalam 1000 cc cairan tidak berhasil
dapat diberikan derifat ergot atau prostagladin.
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 95/110
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
menunda tindakan definitif yang perlu. Tampon yang padat menyerap darah
sampai 1000 cc. Untuk mencegah infeksi sebaiknya diberikan antibiotika
dan diangkat dalam 24 jam.
Ditetapkan
Pengertian Memperbaiki robekan perineum dengan jalan menjahir lapis demi lapis.
Sebagai pedoman agar robekan pada perineum baik, yang terjadi akibat luka
Tujuan episiotomi maupun ruptur perineum spontan dapat dijahit dengan benar.
1. ETIOLOGI
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 96/110
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
2. JENIS/TINGKAT
2.1.1. Tingkat I : Robekan hanya terjadi pada selaput lendir vagina dengan
atautanpa mengenaikulit perineum sedikit.
2.1.2. Tingkat Il : Robekan yang terjadi lebih dalam yaitu selain mengenai
selanput lendir vagina juga mengenai muskulus perinei transversalis, tapi tidak
mengenai sphinter ani.
PENJAHITAN ROBEKANPERINEUM
No. Dokumen No. Revisi 1 Halaman 2/2
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 97/110
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
luka robekan.
2.2.3. Mula mula otot dijahit dengan catgut, kemudian selaput lendir vagina
dijahit dengan catgut secara terputus‑putus atau jelujur, penjahitan selaput
lendir vagina dimulai dari puncak robekan. Terakhir kulit perineum dijahit
dengan benang sutera secara terputus‑putus.
Ditetapkan
Tujuan
PROSEDUR
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 98/110
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
3.1. Antibiotik
3.2. Analgesik
3.3. Roborantia
3.4. Laxantia
Ditetapkan
SuatutindakanuntukmerawatPasien2jampascapersalinan.
Pengertian
Tujuan
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 99/110
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
1. Memeriksa
POST PARTUMDINI
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 100/11
0
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
Ditetapkan
Tujuan
1.2. Berbaring
1.3. Berdiri
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 101/11
0
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
2. Cara memegang bayi, posisi perut bayi menempel pada perut ibu.
3. Cara memegang bayi, posisi perut bayi menempel pada perut ibu.
3. Memperhatikan posisi pu凒킀ing susu dalam mulut bayi sehingga bayi kelihatan
menghisap dengan kuat.
PEMERIKSAAN VAGINAL
Ditetapkan
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 102/11
0
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
Pengertian Suatu tindakan memasukkan jari telunjuk dan jari tengah ke dalam
1. Konseling
Prosedur 1.1. Menerangkan maksud dan tujuan petneriksaan vaginal pada pasien.
2. Persiapan Tindakan
2.1. Syarat :
2.2. Indikasi
2.2.2. Bila ada keluhan dan atau kelainan yang diduga berasal dari
organ genitalis.
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 103/11
0
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
ASUHAN NIFAS
Ditetapkan
berhubungan denganinfeksi.
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 104/11
0
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
– Pemeriksaan fisik.
– Laboratorium.
• Antibiotik
• Drainase
• Laparotomi
• Kuretase
• Laparotomi
• Antibiotik
• Obat Antikoagulan
• Antibiotik
• Ambulasi dini
1. Konseling
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 105/11
0
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
2. Persiapan Tindakan
2.1. Syarat :
2.2. Indikasi
2.2.2. Bila ada keluhan dan atau kelainan yang diduga berasal dari
organ genitalis.
PEMERIKSAAN VAGINAL
Halaman No. Revisi Halaman 2/2
Ditetapkan
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 106/11
0
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
3.11. Pada saat tangan menekan forniks posterior, diraba pula keadaan
ligarnen sakrouterium dan rongga douglas menonjol.
3.13. Untuk meraba lebih jelas bagian belakang rahim dan rongga
douglas, kadangkala dilakukan pula pemeriksaan rektovaginal. Jari
telunjuk dimasukkan vagina dan jari tengah dimasukkan rectum.
4. Tindak Lanjut
Ditetapkan
Pengertian Suatu tindakan untuk terminasi kehamilan dengan obat misoprostol dengan cara
mematangkan cerviks
.
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 107/11
0
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 108/11
0
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
Balas
aisyatul berkata: September20,2011
pukul10:44pm
2. silahkan, mau akreditasi ya. sukses
Balas
Anis berkata: Desember 24, 2011
pukul 2:17am
3. Asslmkm,wr,wb mz saya mohon izin untuk di save sebagai perbandingan di RSIA baru tempat saya bekerja.
Balas
wawan berkata: Juni 26, 2012
pukul 2:38 am
4. izin ya mas buat perbandingan di pkm rawat inap saya, ini masih dalam penyusunan SPM…
Balas
dewi berkata: Oktober 22, 2012
pukul 9:24 am
5. alhamdulillaaahhh…boleh saya copas ya mas bt perbandingan jg di rs saya
Balas
rodekjack berkata: Maret 5, 2013
pukul 2:58 pm
6. asslamualaikum mbak aisyah…mbak bisa posting beberapa sop untuk rumah sakit, seperti sop rawat inap, rawat
jalan , farmasi dan lain2..
thanks ya mbak..
Balas
ais berkata: Maret17,2013
pukul2:27am
1. wa’alaikum salam wr wb, maaf sop yg lain punya rs. sama‑sama tx Balas
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 109/11
0
11/6/2016 Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) , OBGIN – Aisyatul Mukminah's Weblog
Balas
Rosidah Abidin berkata: September17,
2013pukul3:30am
8. Assalamu’alaikum. Terima kasih atas posting ini. Alhamdulillah sangat bermanfaat. Semoga menjadi
berkah.
Balas
https://aisyatul.wordpress.com/2011/03/21/standar-pelayanan-medis-spm-dan-standar-operasional-prosedur-sop-obgin/ 110/11
0