PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asuransi adalah perjanjian antar dua pihak atau lebih yang pihak penanggung
mengikatkan diri kepada tertanggung dengan menerima premi asuransi untuk
memberikan pergantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau
kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada
pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul akibat suatu
peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang
didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan. (UU
RI No. 2 Tahun 1992 tentang Usaha Peransuransian)
Asuransi kesehatan adalah sistem penanggungan biaya medis oleh instansi
penyedia asuransi. Orang sakit yang ditanggung pengeluaran medisnya ini adalah
orang yang sudah terdaftar dalam sebuah asuransi. Seperti yang sudah diketahui,
risiko mengalami sakit itu tidak bisa ditebak dengan pasti.
Teknisnya, apabila seseorang yang tertanggung (orang yang punya asuransi)
suatu saat jatuh sakit, maka pihak penanggung (pihak asuransi kesehatan) yang
akan memberikan biaya perawatan kesehatan ke rumah sakit, klinik, atau apotek.
Contohnya biaya konsultasi dokter, biaya obat-obatan, biaya rawat inap, sampai
biaya tindakan operasi.
Tentunya orang yang punya asuransi perlu membayarkan premi atau cicilan
secara rutin untuk mendapatkan asuransi kesehatan ini. Penanggungan biaya oleh
asuransi kesehatan akan dilakukan berdasarkan kontrak atau perjanjian
yang berlaku antar kedua belah pihak.
B. Identifikasi Masalah
C. Maksud dan Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
1. Prinsip Kegotongroyongan
Gotong-royong sesungguhnya sudah menjadi salah satu prinsip dalam
hidup bermasyarakat dan juga merupakan salah satu akar dalam kebudayaan
kita. Dalam SJSN, prinsip gotong royong berarti peserta yang mampu
membantu peserta yang kurang mampu, peserta yang sehat membantu yang
sakit atau yang berisiko tinggi. Hal ini terwujud karena kepesertaan SJSN
bersifat wajib untuk seluruh penduduk, tanpa pandang bulu. Dengan demikian,
melalui prinsip gotong royong jaminan sosial dapat menumbuhkan keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
2. Prinsip Nirlaba
Pengelolaan dana amanat oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS) adalah nirlaba bukan untuk mencari laba (for profit oriented).
Sebaliknya, tujuan utama adalah untuk memenuhi sebesar-besarnya
kepentingan peserta. Dana yang dikumpulkan dari masyarakat adalah dana
amanat, sehingga hasil pengembangannya, akan di manfaatkan sebesar-
besarnya untuk kepentingan peserta.
3. Prinsip Keterbukaan
Kehati-hatian, akuntabilitas, efisiensi, dan efektivitas. Dengan prinsip
manajemen ini mendasari seluruh kegiatan pengelolaan dana yang berasal dari
iuran peserta dan hasil pengembangannya.
4. Prinsip Portabilitas
Prinsip portabilitas jaminan sosial dimaksudkan untuk memberikan
jaminan yang berkelanjutan kepada peserta sekalipun mereka berpindah
pekerjaan atau tempat tinggal dalam wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
5. Prinsip Kepesertaan Bersifat Wajib
Kepesertaan wajib dimaksudkan agar seluruh rakyat menjadi peserta
sehingga dapat terlindungi. Meskipun kepesertaan bersifat wajib bagi seluruh
rakyat, penerapannya tetap disesuaikan dengan kemampuan ekonomi rakyat
dan pemerintah serta kelayakan penyelenggaraan program. Tahapan pertama
dimulai dari pekerja di sektor formal, bersamaan dengan itu sektor informal
dapat menjadi peserta secara mandiri, sehingga pada akhirnya Sistem Jaminan
Sosial Nasional (SJSN) dapat mencakup seluruh rakyat.
6. Prinsip Dana Amanat
Dana yang terkumpul dari iuran peserta merupakan dana titipan kepada
badan-badan penyelenggara untuk dikelola sebaik-baiknya dalam rangka
mengoptimalkan dana tersebut untuk kesejahteraan peserta.
Kondisi kedua
1. Pasien bisa langsung ke IGD di rumah sakit dalam kondisi
darurat.
2. Pasien (atau yang mendampingi) harus menunjukkan kartu BPJS
Kesehatan berupa fisik atau digital di aplikasi Mobile JKN. Jika
tidak, akan dimasukkan ke tarif pasien umum.
3. Pasien bisa mendapatkan pelayanan rawat jalan dan/atau rawat
inap sesuai indikasi kesehatan.
Pendaftaran online
Mendaftar secara online memiliki keuntungan yaitu lebih praktis dan bisa
dilakukan di mana pun. Namun, Anda harus mandiri dalam memilih dan
memahami produk termasuk cara pendaftarannya. Ketentuan dan syarat
pendaftaran tidak sama pada setiap perusahaan. Namun, secara umum berikut
langkah-langkah pendaftarannya:
Pendaftaran offline
Ada dua metode yang bisa dipakai untuk melakukan klaim asuransi, yakni sistem
tanpa tunai (cashless) dan sistem penggantian (reimburse). Terlebih bila asuransi
yang digunakan menerapkan sistem reimburse, di mana pengajuan klaim baru
bisa dilakukan setelah semua pengobatan selesai. Sementara untuk
sistem cashless, tidak perlu mengajukan klaim apa pun karena semua biaya
perawatan telah dibayarkan oleh pihak asuransi.
Intinya, semakin cepat mengajukan klaim, maka akan semakin cepat pula proses
klaim selesai beserta biaya penggantinya.
Pengajuan klaim asuransi tidak lengkap tanpa mengisi formulir klaim. Pengisian
formulir ini biasanya meliputi semua data pemegang polis secara detail. Mulai
dari nama lengkap, nomor KTP, nomor anggota asuransi, data rumah sakit, data
perawatan kesehatan, dan lain sebagainya.
Setelah selesai mengisi formulir, jangan lupa untuk melampirkan semua dokumen
yang terkait dengan pengobatan. Baik itu rawat jalan ataupun rawat inap.
Setelah itu, untuk mempermudah proses klaim asuransi ini pastikan Anda
melengkapi dokumen yang terdiri dari identitas Anda, kuitansi tagihan
pengobatan, catatan medis asli atau fotokopi, surat pengantar dari dokter, serta
dokumen pendukung lain yang ada hubungannya dengan pengobatan Anda.
Jangan sampai ada kesalahan pada dokumen yang diserahkan. Kesalahan ini bisa
membuat klaim ditunda atau bahkan ditolak oleh pihak asuransi.
5. Simpan salinan berkas klaim asuransi
Jika semua sudah beres, jangan lupa untuk menyimpan semua salinan berkas yang
berubungan dengan klaim asuransi kesehatan. Dengan begitu, Anda bisa menjaga
kemungkinan hilangnya data klaim pada pihak asuransi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
http://digilib.unila.ac.id/12848/16/BAB%20I.pdf
https://hellosehat.com/hidup-sehat/asuransi/cara-klaim-asuransi-kesehatan/
https://hellosehat.com/hidup-sehat/asuransi/cara-mendaftar-asuransi-kesehatan/
https://bpjs-kesehatan.go.id/bpjs/