Anda di halaman 1dari 23

PENGERTIAN EPIDEMIOLOGI

1. PENGERTIAN EPIDEMIOLOGI MENURUT ASAL KATA

Jika ditinjau dari asal kata Epidemiologi berasal dari bahasa Yunai yang terdiri dari 3
kata dasar yaitu EPI yang berarti PADA atau TENTANG, DEMOS yang berati
PENDUDUK dan kata terakhir adalalah LOGOS yang berarti ILMU PENGETAHUAN.
Jadi EPIDEMILOGI adalah ILMU YANG MEMPELAJARI TENTANG PENDUDUK.

Sedangkan dalam pengertian modern pada saat ini EPIDEMIOLOGI adalah :

“Ilmu yang mempelajari tentang Frekuensi dan Distribusi (Penyebaran) serta


Determinat masalah kesehatan pada sekelompok orang/masyarakat serta
Determinannya (Faktor – factor yang Mempengaruhinya).

Suatu ilmu yang awalnya mempelajari timbulnya, perjalanan, dan pencegahan pada
penyakit infeksi menular. Tapi dalam perkembangannya hingga saat ini masalah yang
dihadapi penduduk tidak hanya penyakit menular saja, melainkan juga penyakit tidak
menular, penyakit degenaratif, kanker, penyakit jiwa, kecelakaan lalu lintas, dan
sebagainya. Oleh karena itu, epidemiologi telah menjangkau hal tersebut.

2. PENGERTIAN EPIDEMIOLOGI MENURUT PENDAPAT PARA AHLI

Sebagai ilmu yang selalu berkembang, Epidemiologi senantiasa mengalami


perkembangan pengertian dan karena itu pula mengalami modifikasi dalam
batasan/definisinya. Beberapa definisi telah dikemukakan oleh para pakar epidemiologi,

beberapa diantaranya adalah :

1. Greenwood ( 1934 )

Mengatakan bahwa Epidemiologi mempelajari tentang penyakit dan segala macam


kejadian yang mengenai kelompok ( herd ) penduduk.

Kelebihannya adalah adanya penekanan pada Kelompok Penduduk yang mengarah


kepada Distribusi suatu penyakit.

2. Brian Mac Mahon ( 1970 )

Epidemiology is the study of the distribution and determinants of disease frequency in


man. Epidemiologi adalah Studi tentang penyebaran dan penyebab frekwensi penyakit
pada manusia dan mengapa terjadi distribusi semacam itu. Di sini sudah mulai
menentukan Distribusi Penyakit dan mencari Penyebab terjadinya Distribusi dari suatu
penyakit.
3. Wade Hampton Frost ( 1972 )

Mendefinisikan Epidemiologi sebagai Suatu pengetahuan tentang fenomena massal


( Mass Phenomen ) penyakit infeksi atau sebagai riwayat alamiah ( Natural History )
penyakit menular.

Di sini tampak bahwa pada waktu itu perhatian epidemiologi hanya ditujukan kepada
masalah penyakit infeksi yang terjadi/mengenai masyarakat/massa.

4. Anders Ahlbom & Staffan Norel ( 1989 )

Epidemiologi adalah Ilmu Pengetahuan mengenai terjadinya penyakit pada populasi


manusia.

5. Gary D. Friedman ( 1974 )

Epidemiology is the study of disease occurance in human populations.

6. Abdel R. Omran ( 1974 )

Epidemiologi adalah suatu ilmu mengenai terjadinya dan distribusi keadaan kesehatan,
penyakit dan perubahan pada penduduk, begitu juga determinannya serta akibat – akibat
yang terjadi pada kelompok penduduk.

7. Barbara Valanis

Epidemiology is term derived from the greek languang ( epid = upon ; demos = people ;
logos = science ).

8. Last ( 1988 )

Epidemiology is study of the distribution and determinants of health – related states or


events in specified population and the application of this study to control of problems.

9. Elizabeth Barrett

Epidemiology is study of the distribution and causes of diseases.

10. Hirsch ( 1883 )

Epidemiologi adalah suatu gambaran kejadian, penyebaran dari jenis – jenis penyakit
pada manusia pada saat tertentu di berbagai tempat di bumi dan mengkaitkan dengan
kondisi eksternal

11. Judith S. Mausner ; Anita K. Bahn


Epidemiology is concerned with the extend and types of illness and injuries in groups of
people and with the factors which influence their distribution.

12. Robert H. Fletcher ( 1991 )

Epidemiologi adalah disiplin riset yang membahas tentang distribusi dan determinan
penyakit dalam populasi.

13. Lewis H. Rohf ; Beatrice J. Selwyn

Epidemiology is the description and explanation of the differences in accurence of events


of medical concern in subgroup of population, where the population has been subdivided
according to some characteristic believed to influence of the event.

14. Lilienfeld ( 1977 )

Epidemiologi adalah suatu metode pemikiran tentang penyakit yang berkaitan dengan
penilaian biologis dan berasal dari pengamatan suatu tingkat kesehatan populasi.

15. Moris ( 1964 )

Epidemiologi adalah suatu pengetahuan tentang sehat dan sakit dari suatu penduduk.

16. Prof Nasry Noor

17. Nadjib Bustan

3. PENGERTIAN EPIDEMIOLOGI DITINJAU DARI BERBAGAI ASPEK

1. Aspek Akademik

Secara akademik, epidemiologi berarti Analisa data kesehatan, sosial-ekonomi, dan


trend yang terjadi untuk mengindentifikasi dan menginterpretasi perubahan-perubahan
kesehatan yang terjadi atau akan terjadi pada masyarakat umum atau kelompok
penduduk tertentu.

2. Aspek Klinik

Ditinjau dari aspek klinik, Epidemiologi berarti Suatu usaha untuk mendeteksi secara
dini perubahan insidensi atau prevalensi yang dilakukan melalui penemuan klinis atau
laboratorium pada awal timbulnya penyakit baru dan awal terjadinya epidemi.

3. Aspek praktis
Secara praktis epidemiologi berarti ilmu yang ditujukan pada upaya pencegahan
penyebaran penyakit yang menimpa individu, kelompok penduduk atau masyarakat
umum.

4. Aspek Administrasi

Epidemiologi secara administratisi berarti suatu usaha mengetahui keadaan masyarakat


di suatu wilayah atau negara agar dapat memberikan pelayanan kesehatan yang efektif
dan efisien sesuai dengan kebutuhan masyarakat

4. PENGERTIAN EPIDEMIOLOGI MENURUT CENTER OF DISEASE CONTROL


(CDC) 2002

Adapun definisi Epidemiologi menurut CDC 2002, Last 2001, Gordis 2000 menyatakan
bahwa EPIDEMIOLOGI adalah : “ Studi yang mempelajari Distribusi dan Determinan
penyakit dan keadaan kesehatan pada populasi serta penerapannya untuk pengendalian
masalah – masalah kesehatan “. Dari pengertian ini, jelas bahwa Epidemiologi adalah
suatu Studi ; dan Studi itu adalah Riset. Kemudian apakah Riset itu…..?? Menurut Leedy
(1974), Riset adalah “ a systematic quest for undiscovered truth”. ( Artinya : Pencarian
sistematis terhadap kebenaran yang belum terungkap ).

5. PENGERTIAN EPIDEMIOLOGI MENURUT WHO

Referensi :

1. Budiarto, Eko.2003. Pengantar Epidemiologi.Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran


EGC
2. Bustan MN ( 2002 ). Pengantar Epidemiologi, Jakarta, Rineka Cipta
3. Nasry, Nur dasar-dasar epidemiologi
4. Arsip mata kuliah FKM UNHAS 2006-sekarang
C. KEGUNAAN / MANFAAT EPIDEMIOLOGI

Apabila Epidemiologi dapat dipahami dan diterapkan dengan baik, akan diperoleh
berbagai manfaat yang jika disederhanakan adalah sebagai berikut :

1. Membantu Pekerjaan Administrasi Kesehatan.

Yaitu membantu pekerjaan dalam Perencanaan ( Planning ) dari pelayanan kesehatan,


Pemantauan ( Monitoring ) dan Penilaian ( Evaluation ) suatu upaya kesehatan.

Data yang diperoleh dari pekerjaan epidemiologi akan dapat dimanfaatkan untuk melihat
apakah upaya yang dilakukan telah sesuai dengan rencana atau tidak (Pemantauan) dan
ataukah tujuan yang ditetapkan telah tercapai atau tidak (Penilaian).

2. Dapat Menerangkan Penyebab Suatu Masalah Kesehatan.

Dengan diketahuinya penyebab suatu masalah kesehatan, maka dapat disusun langkah –
langkah penaggulangan selanjutnya, baik yang bersifat pencegahan ataupun yang bersifat
pengobatan.

3. Dapat Menerangkan Perkembangan Alamiah Suatu Penyakit.

Salah satu masalah kesehatan yang sangat penting adalah tentang penyakit. Dengan
menggunakan metode Epidemiologi dapatlah diterangkan Riwayat Alamiah
Perkembangan Suatu Penyakit ( Natural History of Disease ). Pengetahuan tentang
perkembangan alamiah ini amat penting dalam menggambarkan perjalanan suatu
penyakit. Dengan pengetahuan tersebut dapat dilakukan berbagai upaya untuk
menghentikan perjalanan penyakit sedemikian rupa sehingga penyakit tidak sampai
berkelanjutan. Manfaat / peranan Epidemiologi dalam menerangkan perkembangan
alamiah suatu penyakit adalah melalui pemanfaatan keterangan tentang frekwensi dan
penyebaran penyakit terutama penyebaran penyakit menurut waktu. Dengan diketahuinya
waktu muncul dan berakhirnya suatu penyakit, maka dapatlah diperkirakan
perkembangan penyakit tersebut.

4. Dapat Menerangkan Keadaan Suatu Masalah Kesehatan.

Karena Epidemiologi mempelajari tentang frekwensi dan penyebaran masalah kesehatan,


maka akan diperoleh keterangan tentang keadaan masalah kesehatan tersebut. Keadaan
yang dimaksud di sini merupakan perpaduan dari keterangan menurut cirri – cirri
Manusia, tempat dan Waktu.
Perpaduan cirri ini pada akhirnya menghasilkan 4 ( empat ) Keadaan Masalah Kesehatan
yaitu :

a. EPIDEMI

Adalah : Keadaan dimana suatu masalah kesehatan ( umumnya penyakit ) yang


ditemukan pada suatu daerah tertentu dalam waktu yang singkat berada dalam frekwensi
yang meningkat.

b. PANDEMI

Adalah : Suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan ( umumnya penyakit ) yang
ditemukan pada suatu daerah tertentu dalam waktu yang singkat memperlihatkan
peningkatan yang amat tinggi serta penyebarannya telah mencakup suatu wilayah yang
amat luas.

c. ENDEMI

Adalah : suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan ( umumnya penyakit ) yang
frekwensinya pada suatu wilayah tertentu menetap dalam waktu yang lama.

d. SPORADIK

Adalah : suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan ( umumnya penyakit ) yang ada
di suatu wilayah tertentu frekwensinya berubah – ubah menurut perubahan waktu.

DAFTAR PUSTAKA
1. Azrul Azwar ( 1999 ). Pengantar Epidemiologi, Jakarta, Binarupa Aksara.

2. Bhisma Murti ( 2003 ). Prinsip dan Metode Riset Epidemiologi, Yogyakarta, Gadjah

Mada University Press.

3. Bustan MN ( 2002 ). Pengantar Epidemiologi, Jakarta, Rineka Cipta.

4. Eko Budiarto ( 2003 ). Pengantar Epidemiologi, Jakarta, EGC.

5. Indan Entjang ( 1979 ). Ilmu Kesehatan Masyarakat, Bandung, Penerbit Alumni.


Sebagai ilmu yang selalu berkembang,
Epidemiologi senantiasa mengalami
perkembangan pengertian dan karena itu
pula mengalami modifikasi dalam
batasan/definisinya. Beberapa definisi telah
dikemukakan oleh para pakar epidemiologi,
beberapa diantaranya adalah :
1. Wade Hampton Frost ( 1972 )
Mendefinisikan Epidemiologi sebagai Suatu
pengetahuan tentang fenomena massal
( Mass Phenomen ) penyakit infeksi atau
sebagai riwayat alamiah ( Natural History )
penyakit menular.
Di sini tampak bahwa pada waktu itu
perhatian epidemiologi hanya ditujukan
kepada masalah penyakit infeksi yang
terjadi/mengenai masyarakat/massa.
2. Greenwood ( 1934 )
Mengatakan bahwa Epidemiologi
mempelajari tentang penyakit dan segala
macam kejadian yang mengenai kelompok
( herd ) penduduk.
Kelebihannya adalah adanya penekanan
pada Kelompok Penduduk yang mengarah
kepada Distribusi suatu penyakit.
3. Brian Mac Mahon ( 1970 )
Epidemiology is the study of the distribution
and determinants of disease frequency in
man. Epidemiologi adalah Studi tentang
penyebaran dan penyebab frekwensi
penyakit pada manusia dan mengapa terjadi
distribusi semacam itu. Di sini sudah mulai
menentukan Distribusi Penyakit dan mencari
Penyebab terjadinya Distribusi dari suatu
penyakit.
4. Gary D. Friedman ( 1974 )
Epidemiology is the study of disease
occurance in human populations.
5. Anders Ahlbom & Staffan Norel ( 1989
)
Epidemiologi adalah Ilmu Pengetahuan
mengenai terjadinya penyakit pada populasi
manusia.
6. Abdel R. Omran ( 1974 )
Epidemiologi adalah suatu ilmu mengenai
terjadinya dan distribusi keadaan kesehatan,
penyakit dan perubahan pada penduduk,
begitu juga determinannya serta akibat –
akibat yang terjadi pada kelompok
penduduk.
7. Barbara Valanis
Epidemiology is term derived from the
greek languang ( epid = upon ; demos =
people ; logos = science ).
8. Elizabeth Barrett
Epidemiology is study of the distribution
and causes of diseases.
9. Hirsch ( 1883 )
Epidemiologi adalah suatu gambaran
kejadian, penyebaran dari jenis – jenis
penyakit pada manusia pada saat tertentu di
berbagai tempat di bumi dan mengkaitkan
dengan kondisi eksternal.
10. Judith S. Mausner ; Anita K. Bahn
Epidemiology is concerned with the extend
and types of illness and injuries in groups of
people and with the factors which influence
their distribution.
11. Last ( 1988 )
Epidemiology is study of the distribution
and determinants of health – related states or
events in specified population and the
application of this study to control of
problems.
12. Lewis H. Rohf ; Beatrice J. Selwyn
Epidemiology is the description and
explanation of the differences in accurence
of events of medical concern in subgroup of
population, where the population has been
subdivided according to some characteristic
believed to influence of the event.
13. Lilienfeld ( 1977 )
Epidemiologi adalah suatu metode
pemikiran tentang penyakit yang berkaitan
dengan penilaian biologis dan berasal dari
pengamatan suatu tingkat kesehatan
populasi.
14. Moris ( 1964 )
Epidemiologi adalah suatu pengetahuan
tentang sehat dan sakit dari suatu penduduk.
15. Robert H. Fletcher ( 1991 )
Epidemiologi adalah disiplin riset yang
membahas tentang distribusi dan determinan
penyakit dalam populasi.
Definisi dan Ruang Lingkup Epidemiologi
I Putu Arya Ramadhan on 9 January 2012 — Leave a Comment

Definisi Epidemiologi

Menurut buku Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat oleh Soekidjo

Ilmu yang mempelajari tentang penyebaran penyakit dan determinan-determinan yang


mempengaruhi penyakit tersebut.

Menurut buku Pengantar Epidemiologi oleh Azrul Azwar

Ilmu yang mempelajari tentang frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan pada
sekelompok manusia serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Menurut Kamus Kedokteran

Penyakit tentang wabah penyakit menular yang berjangkit secara cepat di daerah yang
luas.

Ruang Lingkup Epidemiologi

Subjek dan objek epidemiologi adalah masalah kesehatan.

- Penyakit infeksi dan menular

- Penyakit tidak infeksi dan tidak menular

- Semua masalah kesehatan yang ditemukan di masyarakat

1. Masalah kesehatan yang dimaksud menunjuk kepada masalah kesehatan yang


ditemukan pada sekelompok manusia.
2. Dalam merumuskan penyebab timbulnya suatu masalah kesehatan dimanfaatkan
data tentang frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan tersebut.

Contoh ruang lingkup epidemiologi:

1. Epidemiologi Penyakit Menular


2. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
3. Epidemiologi Kesehatan Reproduksi
4. Epidemiologi Kesehatan Lingkungan
5. Epidemiologi Kesehatan Kerja
6. Epidemiologi Kesehatan Darurat
7. Epidemiologi Kesehatan Jiwa
8. Epidemiologi Perencanaan
9. Epidemiologi Perilaku
10. Epidemiologi Genetik
11. Epidemiologi Gizi
12. Epidemiologi Remaja
13. Epidemiologi Demografi
14. Epidemiologi Klinik
15. Epidemiologi Kausalitas
16. Epidemiologi Pelayanan Kesehatan

Posted in Public Health | Tagged epidemiologi, ilmu kedokteran gigi masyarakat


Pengantar
epidemiologi berkembang dengan pengaruh dari berbagai bidang ilmu dan
peristiwa termasuk kedokteran klinis, kedikteran sosial, revolusi industri,
revolusi mikrobiologi, demografi, sosiologi, ekonomi, statistik, fisika, kimia, dan
biologi molekuler.
Epidemiologi sebelum masehi
Hipocrates (460-377) dikenal dengan epidemiologi modern. Mengemukakan
teori beberapa hal antara lain;
a. Penyakit terjadi karena adanya kontak dengan jazad hidup
b. Penyakit berkaitan dengan lingkungan eksternal maupun internal
seseorang.
The black death
Kejadian ini lebih sering disebut sebagai wabah sampar. Pada akhir kejadian ini
dua orang peneliti biologi molekuler (Scott dan Duncan) menjawab penyebab
kematian sampar yang semula dikarenakan bacteri tetapi disebabkan oleh virus
yang dikenal dengan filovirus yang mirip dengan ebola.
Revolusi industri dan percival pott
Abad 18 terjadi revolusi industri yang mendorong kemajuan pesat berbagai ilmu
pengetahuan, termasuk epidemiologi. Pada perkembagai industri muncul
berbagai kasus-kasus seperti kanker. Laporan percival pott (1713-1788)
melaporkan kasus kejadian kangker skrotum diantara petugas pembersih kerak
cerobong asap pabrik.
Vaksinasi Jenner
Edward Jenner (1749 – 1823) lebih tertarik untuk menemukan pendekatan
pencegahan cacar yang lebih aman. Jenner mengemukakan hipotesis bahwa
infeksi dengan cowpox dapat memberikan kekebalan infeksi cacar.
Terlepas dari etika dalam melakukan eksperimen, Jenner telah berjasa besar
dalam menyelamatkan jutaan manusia diseluruh dunia dari kecacatan dan
kematian karena cacar dengan metode vaksinasi.
Surveillance william far
Pada pertengahan abad ke 19 Inggris menghadapi masalah besar kesehatan
masyarakat (endemi kolera). William far adalah seorang dokter pada tahun
1839 diberi tanggung jawab sebagai kepala kantor register di inggris. William
far melakukan pencatatan yang terus menerus mengenai jumlah dan penyebab
kematian. William far melakukan pengamatan penyakit secara terus menerus
dan mengunakan informasi untuk perencanaan dan evaluasi program
kesehatan.
Penyelidikan epidemiologi snow
John Snow (1813-1958) merupakan seorang dokter yang sadar bahwa
perbaikan kesehatan masyarakat tidak mungkin dicapai hanya dengan
pendekatan klinis pada pasien-pasien saja secara individu, melaikan harus
dilakukan pendekatan komunitas yang lebih luas. John snow merumuskan
hipotesis bahwa kematian karena kolera akan lebih rendah pada penduduk
yang mendapatkan air dari lambeth company dari pada penduduk yang
mendapat air dari southwark-vauxhall. John snow juga membut peta plot
kematian antara kolera dan lokasi pompa air dalam komunitas. Kasus kolera
ditunjukan mengelompok diseputar pompa-pompa air yang menyalurkan
supplay air Southwark-Vauxhall.
Revolusi Mikrobiologi dan Teori Kuman
Abad ke 19 menyaksikan kemajuan pesar epidemiologi dengan ditemukannya
alt yang mampu mengintip struktur dan dinamika mikroba disebut mikroskop.
Keadaan ini menjawab berbagai pertanyaan yang berkaitan dengan penyakit.
Isolasi kuman dan biakan kuman dapat menjawab mekanisme kejadian
penyakit.
Epidemiologi Modern
Prinsip dan metodologi riset epidemiologi mengalami kemajuan pesat pasca
perang dunia II ketika pola penyakit di negara-negara maju bergeser dari
penyakit-penyakit infeksi ke arah penyakit-penyakit kronis. Pada kondisi jaman
ini dikenal berbagai pekembagan epidemiologi salah satunnya pengembagan
software statistik komputer.
Epidemiologi Klinik dan Evidence Based Medicine
Epidemiologi klinik merupakan penerapan prinsip dan metodologi penyakit yang
banyak dijumpai di Klinik. Data-data klinik merupakan salah satu dasar yang
dapat digunakan menjadi apa yang seharusnya dilakukan dan apa yang
seharusnya dikerjakan..
Penelitian epidemiologi

Secara sederhana, studi epidemiologi dapat dibagi menjadi dua kelompok sebagai
berikut :

1. Epidemiologi deskriptif, yaitu Cross Sectional Study/studi potong lintang/studi


prevalensi atau survei.

2. Epidemiologi analitik : terdiri dari :

a. Non eksperimental :

1) Studi kohort / follow up / incidence / longitudinal / prospektif studi.


Kohort diartiakan sebagai sekelompok orang. Tujuan studi mencari
akibat (penyakitnya).

2) Studi kasus kontrol/case control study/studi retrospektif. Tujuannya


mencari faktor penyebab penyakit.

3) Studi ekologik. Studi ini memakai sumber ekologi sebagai bahan untuk
penyelidikan secara empiris faktor resiko atau karakteristik yang berada
dalam keadaan konstan di masyarakat. Misalnya, polusi udara akibat
sisa pembakaran BBM yang terjadi di kota-kota besar.

b. Eksperimental. Dimana penelitian dapat melakukan manipulasi/mengontrol


faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil penelitian dan dinyatakan
sebagai tes yang paling baik untuk menentukan cause and effect
relationship serta tes yang berhubungan dengan etiologi, kontrol, terhadap
penyakit maupun untuk menjawab pertanyaan masalah ilmiah lainnya.
Studi eksperimen dibagi menjadi 2 (dua) yaitu :
1) Clinical Trial. Contoh :

a) Pemberian obat hipertensi pada orang dengan tekanan darah tinggi


untuk mencegah terjadinya stroke.

b) Pemberian Tetanus Toxoid pada ibu hamil untuk menurunkan


frekuensi Tetanus Neonatorum.

2) Community Trial. Contoh : Studi Pemberian zat flourida pada air minum.

E. Epidemiologi keperawatan

Dalam ilmu keperawatan dikenal istilah community health nursing (CHN) atau
keperawatan kesehatan masyarakat, dimana ilmu pengetahuan epidemiologi
digunakan CHN sebagai alat meneliti dan mengobservasi pada pekerjaan dan sebagai
dasar untuk intervensi dan evaluasi literatur riset epidemiologi. Metode epidemiologi
sebagai standard kesehatan, disajikan sebagai alat untuk memperkirakan kebutuhan
masyarakat. Monitoring perubahan status kesehatan masyarakat dan evaluasi
pengaruh program pencegahan penyakit, dan peningkatan kesehatan. Riset/studi
epidemiologi memunculkan badan pengetahuan (body of knowledge) termasuk
riwayat asal penyakit, pola terjadinya penyakit, dan faktor-faktor resiko tinggi
terjadinya penyakit, sebagai informasi awal untuk CHN. Pengetahuan ini memberi
kerangka acuan untuk perencanaan dan evaluasi program intervensi masyarakat,
mendeteksi segera dan pengobatan penyakit, serta meminimalkan kecacatan. Program
utama pencegahan difokuskan pada menjaga jarak perantara penyakit dari host/tuan
rumah yang rentan, pengurangan kelangsungan hidup agent, penambahan resistensi
host dan mengubah kejadian hubungan host, agent, dan lingkungan. Kedua, program
mengurangi resiko dan screening, ketiga : strategi mencegah pada pribadi perawat
dengan body of knowlwdge yang berasal dari riset epidemiologi, sebagai dasar untuk
pengkajian individu dan kebutuhan kesehatan keluarga dan intervensi perencanaan
perawatan.
Kepustakaan :

Effendy, Nasrul. Dasar-dasar keperawatan kesehatan masyarakat, edisi 2. Jakarta : EGC,


1998.

Leavel, H.R and Clark, E.G. Preventive Medicine for the Doctor in His Community, 3th
Edition, Mc Graw-Hill Inc, New York, 1965.

Beaglehole, R. R. Bonita, T. Kjellstrom. Basic Epidemiology, WHO, Geneva, 1993.

Stanhope and Lancaster. Community Health Nursing ; Process and practise for Promoting
Health, Mosby Company St. Louis, USA, 1989.

Chandra, Budiman. Pengantar Prinsip dan Metode Epidemiologi. Jakarta ; EGC, 1996.
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari

Wabah adalah istilah umum untuk menyebut kejadian tersebarnya penyakit pada daerah
yang luas dan pada banyak orang, maupun untuk menyebut penyakit yang menyebar
tersebut. Wabah dipelajari dalam epidemiologi.

Dalam epidemiologi, epidemi (dari bahasa Yunani epi- pada + demos rakyat) adalah
penyakit yang timbul sebagai kasus baru pada suatu populasi tertentu manusia, dalam
suatu periode waktu tertentu, dengan laju yang melampaui laju "ekspektasi" (dugaan),
yang didasarkan pada pengalaman mutakhir. Dengan kata lain, epidemi adalah wabah
yang terjadi secara lebih cepat daripada yang diduga. Jumlah kasus baru penyakit di
dalam suatu populasi dalam periode waktu tertentu disebut incidence rate (bahasa
Inggris; "laju timbulnya penyakit").

Dalam peraturan yang berlaku di Indonesia, pengertian wabah dapat dikatakan sama
dengan epidemi, yaitu "berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang
jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi ... keadaan yang lazim pada waktu
dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka" (UU 4/1984).

Suatu wabah dapat terbatas pada lingkup kecil tertentu (disebut outbreak, yaitu serangan
penyakit), lingkup yang lebih luas ("epidemi") atau bahkan lingkup global (pandemi).

Penyakit-yang-umum yang terjadi pada laju yang konstan namun cukup tinggi pada suatu
populasi disebut sebagai endemik. Contoh penyakit endemik adalah malaria di sebagian
Afrika (misalnya, Liberia). Di tempat seperti itu, sebagian besar populasinya diduga
terjangkit malaria pada suatu waktu dalam masa hidupnya.

Contoh wabah yang cukup dikenal termasuk wabah pes yang terjadi di Eropa pada zaman
pertengahan yang dikenal sebagai the Black Death ("kematian hitam"), pandemi influensa
besar yang terjadi pada akhir Perang Dunia I, dan epidemi AIDS dewasa ini, yang oleh
sekalangan pihak juga dianggap sebagai pandemi.

Daftar isi
[sembunyikan]
 1 Jenis-jenis epidemi
 2 Endemi
 3 Pandemi
 4 Wabah dalam sejarah
 5 Kekhawatiran akan terjadinya wabah global baru
 6 Lihat pula

 7 Pranala luar

[sunting] Jenis-jenis epidemi


Penentuan suatu kejadian sebagai epidemi dapatlah bersifat subjektif, sebagian
bergantung pada hal-hal apa yang termasuk dalam "ekspektasi". Karena didasarkan pada
"ekspektasi" atau yang dianggap normal, beberapa kasus timbulnya penyakit-yang-
sangat-jarang seperti rabies dapat digolongkan sebagai "epidemi", sementara banyak
kasus timbulnya penyakit-yang-umum (seperti pilek) tidak digolongkan sebagai epidemi.

Epidemi digolongkan dalam berbagai jenis berdasarkan pada asal-muasal dan pola
penyebarannya. Epidemi dapat melibatkan paparan tunggal (sekali), paparan berkali-kali,
maupun paparan terus-menerus terhadap penyebab penyakitnya. Penyakit yang terlibat
dapat disebarkan oleh vektor biologis, dari orang ke orang, ataupun dari sumber yang
sama seperti air yang cemar.

[sunting] Endemi
Suatu infeksi dikatakan sebagai endemik (dari bahasa Yunani en- di dalam + demos
rakyat) pada suatu populasi jika infeksi tersebut berlangsung di dalam populasi tersebut
tanpa adanya pengaruh dari luar.

Suatu infeksi penyakit dikatakan sebagai endemik bila setiap orang yang terinfeksi
penyakit tersebut menularkannya kepada tepat satu orang lain (secara rata-rata). Bila
infeksi tersebut tidak lenyap dan jumlah orang yang terinfeksi tidak bertambah secara
eksponensial, suatu infeksi dikatakan berada dalam keadaan tunak endemik (endemic
steady state). Suatu infeksi yang dimulai sebagai suatu epidemi pada akhirnya akan
lenyap atau mencapai keadaan tunak endemik, bergantung pada sejumlah faktor,
termasuk virulensi dan cara penularan penyakit bersangkutan.

Dalam bahasa percakapan, penyakit endemik sering diartikan sebagai suatu penyakit
yang ditemukan pada daerah tertentu. Sebagai contoh, AIDS sering dikatakan "endemik"
di Afrika walaupun kasus AIDS di Afrika masih terus meningkat (sehingga tidak dalam
keadaan tunak endemik). Lebih tepat untuk menyebut kasus AIDS di Afrika sebagai suatu
epidemi.

[sunting] Pandemi
Suatu pandemi (dari bahasa Yunani pan semua + demos rakyat) atau epidemi global atau
wabah global merupakan terjangkitnya penyakit menular pada banyak orang dalam
daerah geografi yang luas.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), suatu pandemi dikatakan terjadi bila
ketiga syarat berikut telah terpenuhi:

 timbulnya penyakit bersangkutan merupakan suatu hal baru pada populasi


bersangkutan,
 agen penyebab penyakit menginfeksi manusia dan menyebabkan sakit serius,
 agen penyebab penyakit menyebar dengan mudah dan berkelanjutan pada
manusia.

Suatu penyakit atau keadaan tidak dapat dikatakan sebagai pandemi hanya karena
menewaskan banyak orang. Sebagai contoh, kelas penyakit yang dikenal sebagai kanker
menimbulkan angka kematian yang tinggi namun tidak digolongkan sebagai pandemi
karena tidak ditularkan.

[sunting] Wabah dalam sejarah


Dalam sejarah manusia, telah terjadi banyak wabah besar atau pandemi yang cukup
signifikan. Penyakit dalam wabah-wabah tersebut biasanya merupakan penyakit yang
ditularkan hewan (zoonosis) yang terjadi bersama dengan domestikasi hewan—seperti
influensa dan tuberkulosa. Berikut ini adalah beberapa contoh wabah besar yang pernah
tercatat dalam sejarah:

 Pes
o Plague of Justinian ("wabah Justinian"), dimulai tahun 541, merupakan
wabah pes bubonik yang pertama tercatat dalam sejarah. Wabah ini
dimulai di Mesir dan merebak sampai Konstantinopel pada musim semi
tahun berikutnya, serta (menurut catatan Procopius dari Bizantium) pada
puncaknya menewaskan 10.000 orang setiap hari dan mungkin 40 persen
dari penduduk kota tersebut. Wabah tersebut terus berlanjut dan memakan
korban sampai seperempat populasi manusia di Mediterania timur.
o The Black Death, dimulai tahun 1300-an. Delapan abad setelah wabah
terakhir, pes bubonik merebak kembali di Eropa. Setelah mulai berjangkit
di Asia, wabah tersebut mencapai Mediterania dan Eropa barat pada tahun
1348 (mungkin oleh para pedagang Italia yang mengungsi dari perang di
Crimea), dan menewaskan dua puluh juta orang Eropa dalam waktu enam
tahun, yaitu seperempat dari seluruh populasi atau bahkan sampai separuh
populasi di daerah perkotaan yang paling parah dijangkiti.

 Kolera
o pandemi pertama, 1816–1826. Pada mulanya wabah ini terbatas pada
daerah anak benua India, dimulai di Bengal, dan menyebar ke luar India
pada tahun 1820. Penyebarannya sampai ke Republik Rakyat Cina dan
Laut Kaspia sebelum akhirnya berkurang.
o Pandemi kedua (1829–1851) mencapai Eropa, London pada tahun 1832,
Ontario Kanada dan New York pada tahun yang sama, dan pesisir Pasifik
Amerika Utara pada tahun 1834.
o Pandemi ketiga (1852–1860) terutama menyerang Rusia, memakan korban
lebih dari sejuta jiwa.
o Pandemi keempat (1863–1875) menyebar terutama di Eropa dan Afrika.
o Pandemi keenam (1899–1923) sedikit memengaruhi Eropa karena
kemajuan kesehatan masyarakat, namun Rusia kembali terserang secara
parah.
o Pandemi ketujuh dimulai di Indonesia pada tahun 1961, disebut "kolera El
Tor" (atau "Eltor") sesuai dengan nama galur bakteri penyebabnya, dan
mencapai Bangladesh pada tahun 1963, India pada tahun 1964, dan Uni
Soviet pada tahun 1966.

 Influensa
o "Flu Asiatik", 1889–1890. Dilaporkan pertama kali pada bulan Mei 1889
di Bukhara, Rusia. Pada bulan Oktober, wabah tersebut merebak sampai
Tomsk dan daerah Kaukasus. Wabah ini dengan cepat menyebar ke barat
dan menyerang Amerika Utara pada bulan Desember 1889, Amerika
Selatan pada Februari–April 1890, India pada Februari–Maret 1890, dan
Australia pada Maret–April 1890. Wabah ini diduga disebabkan oleh virus
flu tipe H2N8 dan mempunyai laju serangan dan laju mortalitas yang
sangat tinggi.
o "Flu Spanyol", 1918–1919. Pertama kali diidentifikasi awal Maret 1918 di
basis pelatihan militer AS di Fort Riley, Kansas, pada bulan Oktober 1918
wabah ini sudah menyebar menjadi pandemi di semua benua. Wabah ini
sangat mematikan dan sangat cepat menyebar (pada bulan Mei 1918 di
Spanyol, delapan juta orang terinfeksi wabah ini), berhenti hampir secepat
mulainya, dan baru benar-benar berakhir dalam waktu 18 bulan. Dalam
enam bulan, 25 juta orang tewas; diperkirakan bahwa jumlah total korban
jiwa di seluruh dunia sebanyak dua kali angka tersebut. Diperkirakan 17
juta jiwa tewas di India, 500.000 di Amerika Serikat dan 200.000 di
Inggris. Virus penyebab wabah tersebut baru-baru ini diselidiki di Centers
for Disease Control and Prevention, AS, dengan meneliti jenazah yang
terawetkan di lapisan es (permafrost) Alaska. Virus tersebut
diidentifikasikan sebagai tipe H1N1.
o "Flu Asia", 1957–1958. Wabah ini pertama kali diidentifikasi di Tiongkok
pada awal Februari 1957, kemudian menyebar ke seluruh dunia pada
tahun yang sama. Wabah tersebut merupakan flu burung yang disebabkan
oleh virus flu tipe H2N2 dan memakan korban sebanyak satu sampai
empat juta orang.
o "Flu Hong Kong", 1968–1969. Virus tipe H3N2 yang menyebabkan
wabah ini dideteksi pertama kali di Hongkong pada awal 1968. Perkiraan
jumlah korban adalah antara 750.000 dan dua juta jiwa di seluruh dunia.

[sunting] Kekhawatiran akan terjadinya wabah global


baru
Penyakit-penyakit yang mungkin dapat menjangkit secara pandemik mencakup di
antaranya demam Lassa, demam Rift Valley, virus Marburg, virus Ebola dan Bolivian
hemorrhagic fever. Namun demikian, sampai dengan tahun 2004, kemunculan penyakit-
penyakit tersebut pada populasi manusia sangatlah virulen sampai-sampai tidak tersisa
lagi dan hanya terjadi di daerah geografis terbatas. Dengan demikian, saat ini penyakit-
penyakit tersebut berdampak terbatas bagi manusia.

HIV—virus penyebab AIDS—dapat dianggap sebagai suatu pandemi, namun saat ini
paling meluas di Afrika bagian selatan dan timur. Virus tersebut ditemukan terbatas pada
sebagian kecil populasi pada negara-negara lain, dan menyebar dengan lambat di negara-
negara tersebut. Pandemi yang dikhawatirkan dapat benar-benar berbahaya adalah
pandemi yang mirip dengan HIV, yaitu penyakit yang terus-menerus berevolusi.

Pada tahun 2003, terdapat kekhawatiran bahwa SARS, suatu bentuk baru pneumonia
yang sangat menular, dapat menjadi suatu pandemi.

Selain itu, terdapat catatan pandemi influensa tiap 20–40 tahun dengan tingkat keparahan
berbeda-beda. Pada Februari 2004, virus flu burung dideteksi pada babi di Vietnam,
sehingga meningkatkan kekhawatiran akan munculnya galur virus baru. Yang ditakutkan
adalah bahwa jika virus flu burung bergabung dengan virus flu manusia (yang terdapat
pada babi maupun manusia), subtipe virus baru yang terbentuk akan sangat menular dan
mematikan pada manusia. Subtipe virus semacam itu dapat menyebabkan wabah global
influensa yang serupa dengan flu Spanyol ataupun pandemi lebih kecil seperti flu Hong
Kong.

Antara Oktober 2004 dan Februari 2005, sekitar 3.700 perangkat uji yang mengandung
virus penyebab Flu Asia 1957 tanpa sengaja terkirim ke seluruh dunia dari sebuah
laboratorium di Amerika Serikat [1].

Pada bulan November 2004, direktur WHO daerah barat menyatakan bahwa pandemi
influensa tak dapat dihindari dan mendesak dibuatnya rancangan untuk mengatasi virus
influensa.

Pada bulan Oktober 2005, kasus flu burung (dari galur mematikan H5N1) ditemukan di
Turki setelah memakan sejumlah korban jiwa di berbagai negara (termasuk Indonesia)
sejak pertama kali diidentifikasi pada tahun 2003. Namun demikian, pada akhir Oktober
2005 hanya 67 orang meninggal akibat H5N1; hal ini tidak serupa dengan pandemi-
pandemi influensa yang pernah terjadi.

Anda mungkin juga menyukai