Anda di halaman 1dari 72

Modul Praktikum

Sistem Roda Pendarat Berbasis Pneumatik

Tgl. Prakt: Jam:


Nama Asisten:
Tanda Nilai
No NIM Nama
Tangan (diisi Asisten)

1
2
3
4
5
6
7

Disusun oleh:
Edy Suwondo

Laboratorium Sistem-sistem Dasar Pesawat Udara


Program Studi Aeronotika dan Astronotika
Fakultas Teknik Mesin dan Digantara
Institut Teknologi Bandung
2018
1
PERINGATAN KESELAMATAN
Dalam melaksanakan praktikum harap berhati-hati dan tidak
bermain-main karena peralatan praktikum menggunakan tekanan
dan gaya besar, kecepatan gerak tinggi, dan adanya bahaya terjepit.

Petunjuk umum:
1. Perangkat sistem pneumatik landing gear dihubungkan dengan
perangkat kompresor oleh Asisten praktikum.
2. Lakukan hal-hal berikut ini (sebaiknya dilakukan oleh Asisten):
a. Pastikan katup aliran udara bertekanan dari kompresor pada
posisi tertutup, kemudian hidupkan mesin kompresor dengan
menghubungkan kabel power ke sumber listrik.
b. Hubungkan main hose kompresor ke pressure gauge
perangkat pneumatik, pastikan terkunci dan berbunyi ‘klik’.
c. Sebelum mengalirkan aliran udara dari kompresor, pastikan
Pressure Gauge pada kompresor pada posisi 120-140 psi.
d. Setelah tekanan mencapai 120-140 psi, udara bisa dialirkan ke
perangkat sistem pneumatik landing gear dengan memutar
katup pada kompresor.
3. Setelah kegiatan praktikum selesai, sebelum melepas hose dari
kompresor, pastikan katup aliran udara yang keluar dari kompesor
sudah ditutup agar main hose dapat dilepas dengan aman.
4. Tidak dibenarkan memotong hose tanpa seijin Asisten praktikum.

2
Peralatan Praktikum

4 way selector valve One way control valve T junction Hose

Check valve Double acting cylinder Single acting cylinder 3/2 mechanical valve

Air Service Unit Compressed air supply 3/2 pneumatic valve AND function valve

3
Main Hose Main valve Pneumatic fitting
Quick release valve

Model perangkat praktikum pneumatic landing


gear
Panel Sistem Pneumatik

4
Modul 1: Buka – Tutup Pintu Landing Gear

Tujuan
1. Memperkenalkan cara kerja sistem pneumatik.
2. Mempelajari sistem buka-tutup pintu landing gear.

Pertanyaan Awal
Jelaskan proses retraction-extention roda pendarat (landing gear) pesawat terbang sipil secara
umum (pesawat jet).
Jawab:

Perlengkapan
1. Perangkat simulasi landing gear
2. Perangkat kompresor
3. Selector valve
4. Connector valve
5. One Way Flow Control
6. Pressure gauge
7. 3/2 way mechanical valve
8. T - junction
9. Hose, seperlunya

5
Catatan
Pastikan aliran udara dari kompresor ke perangkat simulasi landing gear dalam tekanan 120-140
psi, dengan:
1. Memastikan main selector valve pada posisi center.
2. Buka katup pada main valve secara penuh.
3. Amati tekanan pada pressure gauge. Atur tekanan dengan memutar pressure regulator
sehingga berada pada tekanan 120-140 psi.

Prosedur
Fungsi sistem pneumatik yang diharapkan adalah sistem dapat menjalankan proses
membuka pintu dan proses menutup pintu landing gear secara runtut. Adapun urutan gerak
pada proses membuka pintu dimulai dengan mengubah main selector valve pada posisi retract,
sehingga door lock terbuka kemudian pintu mulai bergerak hingga terbuka penuh. Sedangkan
proses menutup pintu dengan urutan kerja dimulai dengan mengubah main selector valve pada
posisi extend, sehingga pintu mulai bergerak ke atas sampai tertutup dan door lock mengunci.
Gambar 1 menunjukkan rangkaian untuk dapat melaksanakan proses ini.

Prosedur dan Pertanyaan


1. Pastikan udara bertekanan yang masuk berada pada tekanan 120 – 140 psi.
2. Hubungkan rangkaian sesuai dengan Gambar 1. Pastikan rangkaian sudah benar.
3. Atur One way flow control valve terbuka sebanyak 1 ulir
4. Putar main selector valve pada posisi retract.
5. Bagaimanakah aliran fluida jika main selector valve pada posisi retract?
Jawab: ….

6. Apakah fungsi dari 3/2 way mechanical valve?


Jawab: ….

7. Bagaimana cara kerja 3/2 way mechanical valve pada rangkaian tersebut?
Jawab: ….

6
8. Putar main selector valve pada posisi extend.
9. Bagaimanakah aliran fluida jika main selector valve pada posisi extend?
Jawab: ….

10. Apakah fungsi dari One way flow control valve?


Jawab: ….

11. Apakah yang akan terjadi apabila One way flow control valve diubah jumlah putaran
ulirnya menjadi lebih banyak? Jika sedikit?
Jawab: ...

.
Gambar 1. Rangkaian Buka-tutup pintu Landing Gear

7
Modul 2: Retract - Extend Landing Gear

Tujuan
1. Mempelajari sistem retract – extend landing gear.
2. Memperkenalkan pengaturan sistem flow control.
Perlengkapan
1. Perangkat simulasi landing gear
2. Perangkat Kompresor
3. Selector valve
4. Connector valve
5. One Way Flow Control Valve (2 unit)
6. 3/2 way mechanical valve
7. T - junction
8. Hose, seperlunya
Catatan
Pastikan aliran udara dari kompresor ke perangkat simulasi landing gear pada tekanan 120-
140 psi.

Proses gerakan
Fungsi sistem pneumatik yang diharapkan adalah sistem harus dapat bekerja menjalankan proses
retract landing gear dan proses extend landing gear secara runtut. Gambar 2 menunjukkan
rangkaian untuk dapat melaksanakan proses ini.

Urutan kerja pada proses retract landing gear sebagai berikut:


1) Pintu landing gear dalam keadaan terbuka.
2) Landing gear pada posisi awal (extended dan terkunci).
3) Main selector valve pada posisi center kemudian diubah ke posisi retract (dengan memutar
kebalikan arah jarum jam (CCW)).
4) Landing gear lock terbuka.
5) Landing gear bergerak naik sampai posisi retracted.
6) Main selector valve dikembalikan ke posisi center.

8
Urutan kerja pada proses extend landing gear sebagai berikut:
1) Pintu landing gear dalam keadaan terbuka.
2) Landing gear pada posisi retracted.
3) Main selector valve pada posisi center kemudian diubah ke posisi extend (dengan memutar
searah arah jarum jam (CW)).
4) Landing gear lock pada posisi terbuka.
5) Landing gear bergerak turun menuju posisi extended.
6) Landing gear lock mengunci
7) Main selector valve dikembalikan ke posisi center.

Gambar 2. Rangkaian Retracted – Extended landing gear

9
Prosedur dan Pertanyaan
1. Hubungkan rangkaian sesuai dengan Gambar 2. Pastikan rangkaian sudah benar.
2. Putar main selector valve pada posisi retract.
3. Bagaimanakah aliran fluida jika main selector valve pada posisi retract?
Jawab: ….
4. Bagaimanakah 3/2 way mechanical valve mempengaruhi gerakan landing gear lock ?
Jawab: ….

5. Apakah yang menahan landing gear pada posisi retracted?


Jawab:

6. Putar main selector valve pada posisi extend.


7. Bagaimanakah aliran fluida jika main selector valve pada posisi extend?
Jawab: ….

10
Modul 3: Aircraft Main Landing Gear System

Tujuan
Mempelajari sistem main landing gear pada pesawat udara.
Perlengkapan
1. Perangkat simulasi landing gear
2. Perangkat Kompresor
3. Main Selector valve
4. Connector valve
5. One Way Flow Control Valve (3 unit)
6. 3/2 way mechanical valve
7. 3/2 way pneumatic valve (1 unit)
8. 2/2 way mechanical valve
9. Two pressure valve (AND function)
10. T – junction (7 unit)
11. Check valve (2 unit)
12. Hose, seperlunya
Catatan
Pastikan aliran udara dari kompresor ke perangkat simulasi landing gear dalam tekanan
(120-140) psi.

Proses gerakan
Fungsi sistem pneumatik yang diharapkan adalah sistem harus dapat bekerja menjalankan proses
retraction (LG up) dan proses extension (LG down) secara runtut. Gambar 3 menunjukkan
rangkaian untuk dapat melaksanakan proses ini.

Urutan kerja pada proses retraction (LG up) yang diharapkan sebagai berikut.
1) Landing gear extended dan terkunci, pintu landing gear tertutup dan terkunci.
2) Main selector valve pada posisi extend kemudian diubah ke posisi retract.
3) Door lock dan LG lock terbuka.
4) Door membuka sampai posisi terbuka penuh.
5) LG bergerak naik sampai posisi retract.
11
6) Door menutup sampai posisi tertutup penuh dan terkunci.

Urutan kerja pada proses extend (LG down) yang diharapkan adalah sebagai berikut.
1) Landing gear retracted, pintu landing gear tertutup dan terkunci.
2) Main selector valve diubah ke posisi extend.
3) LG lock dan door lock terbuka.
4) Door membuka sampai posisi terbuka penuh.
5) LG bergerak turun sampai posisi extended dan terkunci.
6) Door menutup sampai posisi tertutup penuh dan terkunci.

Gambar 3. Rangkaian sistem landing gear

12
Prosedur dan Pertanyaan
1. Hubungkan rangkaian sesuai dengan Gambar 3. Pastikan rangkaian sudah benar.
2. LG pada posisi extended dan terkunci. Jika pintu LG dalam posisi terbuka, maka putar main
valve ke posisi extend sehingga dapat menutup penuh dan terkunci.
3. Putar main selector valve pada posisi retract.
4. Bagaimanakah aliran fluida jika main selector valve pada posisi retract?
Jawab: ….

5. Bagaimanakah 3/2 way pneumatic valve mempengaruhi gerakan landing gear?


Jawab: ….

6. Putar main selector valve pada posisi extend.


7. Bagaimanakah aliran fluida jika main selector valve pada posisi extend?
Jawab: ….

13
Modul 4: Emergency Landing Gear System

Tujuan
Mempelajari sistem emergency landing gear.

Pendahuluan
Pada perancangan Landing Gear secara umum, perlu adanya suatu sistem emergency landing gear
down yang berguna pada saat sistem roda pendarat tidak mendapatkan pasokan tekanan (hidrolik).
Pada posisi landing gear up (retracted) dan door terkunci, landing gear harus dapat dikeluarkan
secara manual tanpa menggunakan tekanan pada sistem pneumatik sampai landing gear pada
posisi extended dan terkunci.

Perlengkapan
1. Perangkat simulasi landing gear
2. Perangkat Kompresor
3. Main Selector valve
4. Connector valve
5. One Way Flow Control Valve (3 unit)
6. 3/2 way mechanical valve
7. 3/2 way pneumatic valve (1 unit)
8. 2/2 way mechanical valve
9. Two pressure valve (AND function)
10. T – junction (13 unit)
11. Check valve (6 unit)
12. Quick release valve (2 unit)
13. Hose, seperlunya

Catatan
Sub-sistem emergency landing gear down yang dirancang pada alat praktikum ini berupa sistem
kabel mekanikal yang berfungsi untuk menarik tuas pengunci pada door. Komponen tambahan

14
berupa 4 buah check valve dan 2 buah quick release valve yang dihubungkan dengan saluran
pada aktuator landing gear dan aktuator door. Ketika pasokan tekanan dapat diberikan, sistem
dengan tambahan sub-sistem emergency tetap dapat berfungsi normal untuk retract dan extend
roda pendarat. Gambar 4 menunjukkan rangkaian untuk dapat melaksanakan proses ini.

Gambar 4. Rangkaian emergency landing gear

Proses gerakan
1) Pada keadaan darurat, posisi landing gear up (retracted) dan door terkunci.
2) Pada saluran yang menuju dan keluar dari aktuator landing gear masih ada udara bertekanan
sehingga harus ada quick release tekanan. Quick release valve ini dioperasikan secara
manual dengan membuka valve tersebut.
3) Hal yang sama terjadi pada aktuator door.
15
4) Setelah quick release valve dibuka, tidak ada tekanan pada saluran aktuator landing gear dan
aktuator door sehingga landing gear hanya tertahan oleh door saja.
5) Tuas pada kabel mekanikal ditarik sehingga door lock akan terbuka. Landing gear akan turun
ke posisi extended karena gaya gravitasi sampai terkunci.

Prosedur dan Pertanyaan


1. Hubungkan rangkaian sesuai dengan Gambar 4. Pastikan rangkaian sudah benar.
2. Buka semua quick release valve.
3. Bagaimanakah perubahan posisi landing gear?
Jawab: ….
4. Tarik handle untuk emergency extension.
5. Bagaimanakan posisi akhir LG door dan LG? Apakah LG terkunci?
Jawab:

6. Tutup kembali semua quick release valve.


7. Putar main valve ke arah extend. Bagaimanakah posisi LG door dan LG setelah proses ini?
Jawab: ….

8. Putar main valve ke arah retract. Bagaimanakah posisi LG door dan LG setelah proses ini?
Jawab: ….
9. Putar main valve ke arah extend. Bagaimanakah posisi LG door dan LG setelah proses ini?
Jawab: ….

---------- Selamat berpraktikum ----------

16
Modul Praktikum
Sistem Mikrokontroler Arduino
Tgl. Praktikum: Jam:
Nama Asisten :
Tanda Nilai
No NIM Nama
Tangan (diisi Asisten)

1
2
3
4
5
6
7

Laboratorium Sistem-sistem Dasar Pesawat Udara


Program Studi Aeronotika dan Astronotika
Fakultas Teknik Mesin dan Digantara
Institut Teknologi Bandung
2018

17
Praktikum Sistem Mikrokontroler Arduino
Tujuan
1. Mendesain rangkaian untuk dasar Arduino
2. Mendesain rangkaian untuk berbagai fungsi arduino

Peralatan Praktikum

Power supply DC 5 V
Arduino Uno R3 Relay module 8 channel

Bread Board (project Laptop


boardI)
Kabel jumper

Push button Lampu led


fan

18
Obeng
resistor
Aplikasi Arduino IDE

Pengenalan Arduino
Arduino merupakan papan-tunggal mikrokontroler serba guna yang bisa diprogram
dan bersifat open-source. Platform Arduino sekarang ini menjadi sangat populer dengan
pertambahan jumlah pengguna baru yang terus meningkat. Hal ini karena
kemudahannya dalam penggunaan dan penulisan kode program. Tidak seperti
kebanyakan papan sirkuit pemrograman sebelumnya, Arduino tidak lagi membutuhkan
perangkat keras terpisah (disebut programmer atau downloader) untuk memuat atau
meng-upload kode baru ke dalam mikrokontroler. Cukup dengan menggunakan kabel
USB untuk mulai menggunakan Arduino.Selain itu, Arduino IDE menggunakan bahasa
pemrograman C++ dengan versi yang telah disederhanakan, sehingga lebih mudah
dalam belajar pemrograman. Arduino akhirnya berhasil menjadi papan sirkuit
pemrograman paling disukai hingga menjadikannya sebagai bentuk standar dari fungsi
mikrokontroler dengan paket yang mudah untuk diakses.
Hardware dan software Arduino dirancang bagi para seniman, desainer, pehobi,
hacker, pemula dan siapapun yang tertarik untuk menciptakan objek interaktif dan
pengembangan lingkungan. Arduino mampu berinteraksi dengan tombol, LED, motor,
speaker, GPS, kamera, internet, ponsel pintar bahkan dengan televisi. Fleksibilitas ini
dihasilkan dari kombinasi ketersediaan software Arduino yang gratis, papan perangkat
keras yang murah, dan keduanya yang mudah untuk dipelajari. Hal inilah yang
menciptakan jumlah pengguna menjadi sebuah komunitas besar dengan berbagai
kontribusinya yang telah dirilis pada berbagai proyek dengan berbasiskan Arduino.

Digital dan Analog Pin


Pada Arduino terdapat dua buah jenis pin, yaitu analog dan digital. Pin digital memiliki dua buah
nilai yang dapat ditulis kepadanya yaitu High (1) dan Low (0). Logika high maksudnya ialah 5 Volt

19
dikirim ke pin baik itu oleh mikrokontroler atau dari komponen. Low berarti pin tersebut
bertegangan 0 Volt. Dari logika ini, anda dapat membayangkan perumpamaan: start/stop,
siap/tidak siap, on/off, dsb. Pin-pin analog memiliki karakteristik yang berbeda dari pin digital.
Informasi yang dapat ditulis atau dibaca sangat lebar. Misalnya saja untuk write, nilai dari 0-255
dapat ditulis(0V – 5V). Sedangkan untuk read, nilai dari 0-1023(0V – 5V dengan setiap kenaikan
sebesar 0,005V) dapat direpresentasikan. Berikut diperlihatkan penampang Arduino yang
memperlihatkan barisan pin digital dan analog.

Pin-pin digital berada pada bagian atas. Pin-pin itulah yang nantinya dihubungkan ke berbagai
kontrol yang berkomunikasi dengan menggunakan nilai digital. Beberapa pin digital dapat
digunakan sebagai Pulse Width Modulation(PWM). Secara umum pin PWM ini dapat digunakan
untuk mengirim nilai/informasi analog ke komponen. Tanda ~ pada pin 3, 5, 6, 9, 10, 11
menandakan fungsi PWM. Fungsi PWM ini merupakan tambahan dari fungsi digital. Artinya pin-
pin tersebut selain fungsi digital, dapat dikonfigurasi menjadi PWM. Kemungkinan nilai dari dari
pin-pin digital tersebut ialah IN (informasi masuk dari komponen ke kontrol) dan sebaliknya OUT
(informasi keluar dari kontrol ke komponen). Pada bagian bawah, terdapat pin-pin power.
Tersedia pin 5V, 3.3V, dua pin ground, Vin, dan reset.

Di sebelah kanan bagian bawah, anda akan melihat pin-pin analog input. Pin-pin ini dapat
menerima masukan informasi analog dari 0 hingga 5 Volt dengan kenaikan sebesar 0.005
V. Representasi 0 V ialah 0, dan 5V ialah 1023. Di atas pin-pin analog terdapat
mikrokontroler AVR. Dan di atas AVR terdapat push button reset untuk merestart
program. Terdapat konetor ISP di sebelah kanan push button reset yang dapat digunakan
untuk memprogram kontroler Arduino dalam kondisi tertentu (chip erase akan

20
mengakibatkan bootloader Arduino ikut terhapus. Jadi hati-hati dalam
menggunakannya).
Arduino IDE
Untuk memprogram board Arduino, kita butuh aplikasi IDE (Integrated Development
Environment) bawaan dari Arduino. Aplikasi ini berguna untuk membuat, membuka, dan
mengedit source code Arduino (Sketches, para programmer menyebut source code
arduino dengan istilah "sketches"). Sketch merupakan source code yang berisi logika dan
algoritma yang akan diupload ke dalam IC mikrokontroller (Arduino).

Interface Arduino IDE tampak seperti gambar di atas. Dari kiri ke kanan dan atas ke
bawah, bagian-bagian IDE Arduino terdiri dari:
 Verify : pada versi sebelumnya dikenal dengan istilah Compile. Sebelum aplikasi diupload
ke board Arduino, biasakan untuk memverifikasi terlebih dahulu sketch yang dibuat. Jika
ada kesalahan pada sketch, nanti akan muncul error. Proses Verify / Compile mengubah
sketch ke binary code untuk diupload ke mikrokontroller.
 Upload : tombol ini berfungsi untuk mengupload sketch ke board Arduino. Walaupun kita
tidak mengklik tombol verify, maka sketch akan di-compile, kemudian langsung diupload

21
ke board. Berbeda dengan tombol verify yang hanya berfungsi untuk memverifikasi source
code saja.
 New Sketch : Membuka window dan membuat sketch baru
 Open Sketch : Membuka sketch yang sudah pernah dibuat. Sketch yang dibuat dengan
IDE Arduino akan disimpan dengan ekstensi file .ino
 Save Sketch : menyimpan sketch, tapi tidak disertai mengcompile.
 Serial Monitor : Membuka interface untuk komunikasi serial, nanti akan kita diskusikan
lebih lanjut pada bagian selanjutnya
 Keterangan Aplikasi : pesan-pesan yang dilakukan aplikasi akan muncul di sini, misal
"Compiling" dan "Done Uploading" ketika kita mengcompile dan mengupload sketch ke
board Arduino
 Konsol : Pesan-pesan yang dikerjakan aplikasi dan pesan-pesan tentang sketch akan
muncul pada bagian ini. Misal, ketika aplikasi mengcompile atau ketika ada kesalahan
pada sketch yang kita buat, maka informasi error dan baris akan diinformasikan di bagian
ini.
 Baris Sketch : bagian ini akan menunjukkan posisi baris kursor yang sedang aktif pada
sketch.
 Informasi Port : bagian ini menginformasikan port yang dipakah oleh board Arduino.
Secara sederhana, sketch dalam Arduino dikelompokkan menjadi 3 blok, yakni : Header,
Setup dan Loop. Untuk program yang lebih kompleks akan ada blok lain berupa fungsi-
fungsi pendukung.
1. Header
Pada bagian ini biasanya ditulis definisi-definisi penting yang akan digunakan selanjutnya
dalam program, misalnya penggunaan library dan pendefinisian variable. Code dalam
blok ini dijalankan hanya sekali pada waktu compile. Di bawah ini contoh code untuk
mendeklarasikan variable led (integer) dan sekaligus di isi dengan angka 13
int led = 13;
2. Setup
Di sinilah awal program Arduino berjalan, yaitu di saat awal, atau ketika power on Arduino
board. Biasanya di blok ini diisi penentuan apakah suatu pin digunakan sebagai input
atau output, menggunakan perintah pinMode. Initialisasi variable juga bisa dilakukan di
blok ini
// the setup routine runs once when you press reset:

22
void setup() { // initialize the digital pin as an output.
pinMode(led, OUTPUT);
}
OUTPUT adalah suatu makro yang sudah didefinisikan Arduino yang berarti = 1. Jadi
perintah di atas sama dengan pinMode(led, 1);
Suatu pin bisa difungsikan sebagai OUTPUT atau INPUT. Jika difungsikan sebagai
output, dia siap mengirimkan arus listrik (maksimum 100 mA) kepada beban yang
disambungkannya. Jika difungsikan sebagai INPUT, pin tersebut memiliki impedance
yang tinggi dan siap menerima arus yang dikirimkan kepadanya.
3. Loop
Blok ini akan dieksekusi secara terus menerus. Apabila program sudah sampai akhir blok,
maka akan dilanjutkan dengan mengulang eksekusi dari awal blok. Program akan
berhenti apabila tombol power Arduino di matikan. Di sinilah fungsi utama program
Arduino kita berada.
void loop() {
digitalWrite(led, HIGH); // nyalakan LED
delay(1000); // tunggu 1000 milidetik
digitalWrite(led, LOW); // matikan LED
delay(1000); // tunggu 1000 milidetik
}
Perintah digitalWrite(pinNumber,nilai) akan memerintahkan arduino untuk
menyalakan atau mematikan tegangan di pinNumber tergantung nilainya. Jadi perintah
di atas digitalWrite(led,HIGH) akan membuat pin nomor 13 (karena di header
dideklarasi led = 13) memiliki tegangan = 5V (HIGH). Hanya ada dua kemungkinan nilai
digitalWrite yaitu HIGH atau LOW yang sebetulnya adalah nilai integer 1 atau 0.
Breadboard
Breadboard adalah PCB sementara yang dapat gunakan untuk eksperimen suatu design
rangkaian elektronika. Biasanya bahan pembuatan breadboard terbuat dari plastik. Dari
breadboard, dapt digunakan untuk menganalisa komponen yang salah dan yang harus
diperbaiki dalam rangkaian eksperimen. Setelah semua sesuai dengan design dan

23
keinginan maka design yang sudah ada dalam breadboard dapat dipindahkan ke dalam
PCB secara permanen dengan terlebih dahulu layout melalui software.
Breadboard yang paling tepi baik yang atas maupun yang bawah, semuanya akan
terhubung secara horisontal. Sedangkan breadboard yang paling tengah, semuanya
terhubung secara vertikal. Lubang-lubang pada sisi atas dan sisi bawah yang ditandai
dengan garis merah dan biru, biasanya dipakai untuk hubungan catudaya (+) dan (-),
sedangkan lubang-lubang di bagian tengah dipakai untuk menghubungkan satu
komponen dengan komponen lainnya. Secara diagram pin yang lebih lengkap bisa dilihat
di bawah:

24
Tugas Pendahuluan
Untuk mulai memprogram, dibutuhkan IDE Arduino. Download versi terbaru dari
Arduino.cc. Download sesuai dengan OS yang akan digunakan. Pada modul ini
digunakan OS Windows dan IDE versi 1.6.13. Ekstrak hasil download, dan anda akan
mendapatkan folder “arduino-1.6.13″, kemudian double-click “arduino.exe” untuk mulai
melakukan penginstallan.
Proses kerja Arduino ialah anda melakukan pemrograman pada IDE, compile, dan upload
binary/hex file ke kontroler. Berbeda dengan Processing yang kode hasil compile
langsung dijalankan di komputer, kode hasil compile Arduino harus diupload ke kontroler
sehingga dapat dijalankan.
Install USB Drivers
Untuk menjalankan Arduino, pertama-tama hubungkan USB cable yang terpasang pada
board Arduino ke PC. Ketika pertama kali dihubungkan, maka akan muncul kotak dialog
“Add New Hardware” wizard, kemudian arahkan folder driver kedalam drivers/FTDI USB
Drivers yang terdapat pada folder Arduino berada.

25
Setelah melakukan install drivers, maka sudah siap untuk menguplaod program yang
akan dibuat ke dalam mikrokontroler Arduino.

26
Project Basic Arduino
Sebelum melakukan project, pada bagian Arduino IDE dicek terlebih dahulu pada menu
tools, board dan port yang digunakan pada project. Sesuaikan board dan port dengan
jenis board yang digunakan serta port yang terhubung dengan kabel USB pada board
Arduino.

27
Pada project pertama ini, dilakukan pengujian terhadap board Arduino. Pengujian ini
dilakukan untuk mengetes apakah board dapat berfungsi dengan baik atau tidak, selain itu
untuk menguji keterkiriman source code yang di upload pada board. Pada pengujian basic
ini, diujikan dua buah program yang berasal dari examples program yaitu blink dan
eeprom_clear.

 BLINK
Pada percobaan ini, dilakukan penyalaan LED yang menempel langsung pada board Arduino.
LED tersebut akan menyala dan mati secara bergantian selama satu detik. Pertama-tama
buka file source code example seperti berikut.

Berikutnya compile dan upload program ke dalam Arduino board. Perhatikan dan catat hasil
yang terjadi, Apabila pada sketch :

Bandingkan apabila nilai nilai delay menjadi 100 dan 10000 !

28
 eeprom_clear
Pada percobaan ini dilakukan penghapusan sketch yang sudah terinstal pada Arduino
sebelumnya. Percobaan ini bertujuan untuk mengosongkan program yang terinstal pada
Arduino.

Berikutnya compile dan upload program ke dalam Arduino board. Perhatikan dan catat hasil
yang terjadi, apakah sesuai dengan spesifikasi atau tidak.

29
Modul 1
A. Kontrol Lampu LED

1. Tujuan
- Menggunakan Arduino sebagai input
- Membuat program sederhana dengan push button sebagai input untuk
menyalakan dan mematikan nyala lampu LED.

2. Pendahuluan
Tombol adalah sebuah alat yang berfungsi sebagai penghubung dan pemutus arus
listrik. Dalam rangkaian elektronika dan rangkaian listrik, tombol atau saklar berfungsi
untuk menghubungkan dan memutuskan arus listrik yang mengalir dari sumber tegangan
menuju beban (output) atau dari sebuah sistem ke sistem lainnya. Ketika tombol ini
ditekan, maka jalur akan tertutup (ON), ketika dilepas jalur akan kembali terbuka (OFF).
Tombol banyak digunakan untuk peralatan seperti remote, keypad, keyboard, atau
tombol untuk pengaturan TV atau sejenisnya.

Gambar di atas merupakan bentuk fisik pushbutton dan salah satu simbol pushbotton
jenis NO (Normally Open) dalam rangkaian elektronik. Berdasarkan simbol tersebut,
Normally Open berarti kondisi normal (sebelum ditekan), maka terminal dalam kondisi
tidak tersambung (open, terbuka). Tapi ketika ditekan, maka masing-masing terminal
akan terhubung.
Selain jenis NO, ada juga pushbutton jenis NC (Normally Close), artinya ketika kondisi
normal (sebelum ditekan), kaki terminal dalam keadaan terturup / tersambung (Close),
tapi ketika ditekan, kaki terminalnya terbuka (tidak tersambung). Dalam modul ini, kita
akan menggunakan jenis pushbutton NO.

Digital Input
- Tentukan nomor pin-nya
30
pinMode(pin,INPUT) pin: nomor pin Arduino (2-13)
- Pilih jenis input Pullup atau floating
- Pullup

o Ketika tombol = OFF (Open) maka logika pada pin 2=1, karena dipullup
oleh resistor yang terhubung ke Vcc. (resistor pullup di dalam
mikrokontroler aktif)
o Ketika SW=’ON’ (closed) maka logika pada pin 2 = 0, karena terhubung ke
ground.
- Floating (floating)

o Floating (resistor pullup tidak aktif) ketika saklar dalam posisi terbuka maka
logikanya bukan 1 melainkan floating (0<x<1)

Sebaiknya jika sebuah port input dihubungkan dengan piranti input semacam saklar,
maka buatlah inputnya pullup.

3. Alat dan Bahan


1. Arduino Board
2. Lampu LED
3. Push Button

31
4. Resistor
5. Kabel jumper secukupnya

4. Prosedur

Buatlah rangkaian seperti gambar berikut:

1. Siapkan LED dan pushbutton pada project board. Karena karena pushbutton memiliki
4 buah kaki yang masing-masing terpisah, maka silakan tancapkan pushbutton di
tengah-tengah lajur project board sehingga kaki-kainya tidak tersambung.
2. Salah satu kaki pushbutton dihubungkan ke GND dengan resistor di project board
kemudian disambungkan ke pin 2 pada board Arduino dengan jumper, sedangkan
kaki pasangannya disambungkan ke sumber tegangan Vin pada board Arduino.
3. Untuk LED, sambungkan kaki negatif (pin yang lebih pendek) ke GND dengan resistor
4. Kaki positif (kaki yang lebih panjang) disambungkan ke pin 8 pada board Arduino
dengan jumper.

32
5. Tuliskan program berikut pada Arduino IDE

1 //uji modul kontrol lampu LED


2
3 //mendeklarasikan variabel dan pin Arduino
4 #define pinButton 2
5 #define pinLED 8
6 //mendeklarasikan variabel ON dan OFF
7 #define ON 1
8 #define OFF 0
9
// pin 2 sebagai input dan pin 8 sebagai
10 output
11 void setup() {
12 pinMode(pinButton, INPUT);
13 pinMode(pinLED, OUTPUT);
14
15 // inisiasi tombol dalam keadaan tidak aktif
16 digitalWrite(pinButton, OFF);
17 }
18 void loop() {
19 if(digitalRead(pinButton) == HIGH){
20 digitalWrite(pinLED,ON);
21 }
22 else{
23 digitalWrite(pinLED, OFF);
24 }
25 }

6. Upload sketch tersebut


7. Tekan tombol push button

33
5. Pertanyaan

1. Apakah yang terjadi pada saat push button ditekan?


Jawab: ….

2. Apabila ditambahkan delay (5000); pada sketch tersebut apa yang berubah?
Jawab: ….
3. Tuliskan sketch sehingga ketika push button ditekan selama 10 detik, maka lampu
baru akan menyala!
4. Tuliskan sketch sehingga ketika push button ditekan sekali, maka lampu akan
kelap-kelip sebanyak 3 kali!

34
Modul 2
Kontrol Relay dengan Arduino

1. Tujuan
- Membuat program dengan perintah IF - ELSE pada Arduino untuk aplikasi
menjalankan modul relay.
- Merangkai rangkaian aplikasi menjalankan modul srelay dengan arduino.

2. Pendahuluan
Relay adalah komponen listrik yang bekerja berdasarkan prinsip induksi medan
elektromagnetis. Jika sebuah penghantar dialiri oleh arus listrik, maka di sekitar
penghantar tersebut timbul medan magnet. Medan magnet yang dihasilkan oleh arus
listrik tersebut selanjutnya diinduksikan ke logam ferromagnetis.
Logam ferromagnetis adalah logam yang mudah terinduksi medan elektromagnetis.
Ketika ada induksi magnet dari lilitan yang membelit logam, logam tersebut menjadi
"magnet buatan" yang sifatnya sementara. Cara ini kerap digunakan untuk membuat
magnet tidak permanen. Sifat kemagnetan pada logam ferromagnetis akan tetap ada
selama pada kumparan yang melilitinya teraliri arus listrik. Sebaliknya, sifat
kemagnetannya akan hilang jika suplai arus listrik ke lilitan diputuskan.

Gambar Rangkaian dasar relay

35
• NC Contact, NC singkatan dari Normally Close. Kontak yang secara default terhubung
dengan kontak sumber (kontak inti, C) ketika posisi OFF.
• NO Contact, NO singkatan dari Normally Open. Kontak yang akan terhubung dengan
kontak sumber (kontak inti, C) kotika posisi ON.
Sebenarnya aplikasi relay banyak sekali. Dari mobil-mobilan, kulkas, lampu sein
motor dan mobil, pompa air otomatis, hingga peralatan pada pesawat terbang. Dari relay
yang jenisnya kecil hingga yang mempunyai daya besar. Dari relai DC 5 volt, 12 volt, 24
volt hingga yang bervoltase tinggi. Keuntungan kita dalam menggunakan relay:
1. dapat membuat rangkaian otomatis penyambung/pemutus (switch) tegangan AC
dan DC,
2. relay dapat digunakan pada switch tegangan tinggi,
3. relay juga menjadi solusi pada switch dengan arus yang besar, dan
4. dapat melakukan switch pada banyak kontak dalam waktu yang bersamaan.

3. Alat dan Bahan


1. Arduino
2. Relay module 8 channel
3. Fan
4. Push button
5. Resistor
6. Power supply 5V
7. Kabel jumper secukupnya

4. Prosedur
1. Hubungkan relay pada Modul relay ke Arduino dengan kabel jumper.
Port Relay Module Port Arduino Output
Vcc Vin
GND GND
Relay_1 (NO) Pin 2 Fan1
Relay_4 (NO) Pin 5 Fan2

36
Breadboard Arduino

Push button 1 Pin 10

Push button 2 Pin 11

Baris (-) GND

Baris (+) 5v

2. Buatlah rangkaian seperti gambar berikut:

37
3. Setelah semua terhubung tuliskan program berikut pada Arduino IDE

1 //Kontrol relay dan fan


2
3 /* menentukan pin tombol */
4 #define buttonF1 10 //tombol untuk mengaktifkan fan1
5 #define buttonF2 11 //tombol untuk mengaktifkan fan2
6
7 #define RELAY_ON 0
8 #define RELAY_OFF 1
9
10 /* nomor pin Arduino untuk Digital Input/Output */
11 #define Relay_1 2 //pin 2 terhubung ke relay 1
12 #define Relay_4 5 //pin 5 terhubung ke relay 4
13
14 void setup() {
15 /*set pin tombol sebagai inputs*/
16 pinMode(buttonF1,INPUT);
17 pinMode(buttonF2,INPUT);
18
19 /*set pin sebagai outputs*/
20 pinMode(Relay_1, OUTPUT);
21 pinMode(Relay_4, OUTPUT);
22
23 /*Inisialisasi Pin supaya relay dalam kondisi tidak aktif*/
24 digitalWrite(Relay_1, RELAY_OFF);
25 digitalWrite(Relay_4, RELAY_OFF);
delay(1000); //Delay untuk mengecek relay dalam keadaan off di
26
awal
27 }
28
29 void loop() {
30 // put your main code here, to run repeatedly:
31 if (digitalRead(buttonF1)==HIGH) //relay 1 on
32 {
33 digitalWrite(Relay_1, RELAY_ON);
34 digitalWrite(Relay_4, RELAY_OFF);
35 delay(2000);
36 }
37
38 else if (digitalRead(buttonF2)==HIGH) //Relay 4 ON
39 {
40 digitalWrite(Relay_1, RELAY_OFF);

38
41 digitalWrite(Relay_4, RELAY_ON);
42
43 }
44
45 else
46 {
47 digitalWrite(Relay_1, RELAY_OFF);
48 digitalWrite(Relay_4, RELAY_OFF);
49 }
50 }

4. Upload sketch tersebut


5. Hubungkan power supply 5V ke Arduino
6. Tekan tombol push buttonF1 kemudian buttonF2!

5. Pertanyaan
1. Apa yang terjadi apabila buttonF1 ditekan?
Jawab: ….

2. Apa bedanya apabila buttonF2 yang ditekan?


Jawab: ….
3. Buatlah sketch sehingga apabila buttonF1 ditekan maka fan 1 dan fan 2
bergerak secara bersamaan!

39
Modul 3
A. Kontrol Relay untuk Buka - Tutup Pintu Landing Gear

1. Tujuan
1. Membuat simulasi pergerakan buka-tutup pintu landing gear menggunakan
Arduino
2. Pendahuluan
Pada modul 3 ini akan dibuat simulasi menggerakkan model alat praktikum landing gear.
Untuk perangkat solenoidvalve yang terhubung ke aktuator door digantikan dengan fan.
Skecth yang diharapkan adalah sistem dapat menjalankan proses membuka pintu dan
proses menutup pintu landing gear dengan menggunakan asumsi delay waktu untuk
melakukan gerakan.
Adapun urutan gerak pada proses membuka pintu dimulai dengan menekan tombol
open, sehingga door lock terbuka kemudian pintu mulai bergerak hingga terbuka penuh.
Sedangkan proses menutup pintu dengan urutan kerja dimulai dengan menekan tombol
close, sehingga pintu mulai bergerak ke atas sampai tertutup dan door lock mengunci.
Proses pintu terbuka disimulasikan dengan bergeraknya Fan1, sedangkan pintu tertutup
dengan Fan2. Untuk door lock dengan Relay channel ke-3 yang terhubung dengan
lampu led.
3. Perlengkapan
1. Arduino
2. Relay module 8 channel
3. Fan
4. Push button
5. Resistor
6. Power supply 5V
7. Kabel jumper secukupnya

4. Prosedur
1. Hubungkan relay pada Modul relay ke Arduino dengan kabel jumper.
Port Relay Module Port Arduino Output

Vcc Vin

GND GND

Relay_1 (NO) Pin 2 Fan1

Relay_4 (NO) Pin 5 Fan2

40
Relay_3 Pin 4 LED pada relay channel 3

Breadboard Arduino

Button Open Pin 10

Button Close Pin 11

Baris (-) GND

Baris (+) 5v

2. Buatlah rangkaian seperti gambar berikut:

41
3. Setelah semua terhubung, tuliskan sketch berikut pada Arduino IDE

1 //Kontrol opened-closed door


2
3 /* menentukan pin tombol */
4 #define buttonO 10 //tombol untuk memembuka door (Fan1)
5 #define buttonC 11 //tombol untuk menutup door (Fan2)
6
7 #define RELAY_ON 0
8 #define RELAY_OFF 1
9
10 /* nomor pin Arduino untuk Digital Input/Output */
#define Relay_1 2 //pin 2 terhubung ke relay 1 sbg proses door
11
open
12 #define Relay_3 4 //pin 2 terhubung ke relay 3 sbg doorlock
#define Relay_4 5 //pin 5 terhubung ke relay 4 sbg proses door
13
closed
14
15 void setup() {
16 /*set pin tombol sebagai inputs*/
17 pinMode(buttonO,INPUT);
18 pinMode(buttonC,INPUT);
19
20 /*set pin sebagai outputs*/
21 pinMode(Relay_1, OUTPUT);
22 pinMode(Relay_3, OUTPUT);
23 pinMode(Relay_4, OUTPUT);
24
25 /*Inisialisasi Pin supaya relay dalam kondisi tidak aktif*/
26 digitalWrite(Relay_1, RELAY_OFF);
27 digitalWrite(Relay_3, RELAY_OFF);
28 digitalWrite(Relay_4, RELAY_OFF);
delay(1000); //Delay untuk mengecek relay dalam keadaan off di
29
awal
30 }
31
32 void loop() {
33 // put your main code here, to run repeatedly:
34 if (digitalRead(buttonO)==HIGH) //proses door terbuka (Fan1 aktif)
35 {
36 digitalWrite(Relay_1, RELAY_OFF);
37 digitalWrite(Relay_3, RELAY_ON); //doorlock terbuka
38 digitalWrite(Relay_4, RELAY_OFF);

42
39 delay(2000);
40 digitalWrite(Relay_1, RELAY_ON);//door membuka
41 digitalWrite(Relay_3, RELAY_ON); //doorlock terbuka
42 digitalWrite(Relay_4, RELAY_OFF);
43 delay(4000); //asumsi proses membuka selama 4 detik
44 }
45
else if (digitalRead(buttonC)==HIGH) //proses door menutup (Fan2
46
aktif)
47 {
48 digitalWrite(Relay_1, RELAY_OFF);
digitalWrite(Relay_3, RELAY_OFF);//doorlock keposisi semula
49
(mengunci)
50 digitalWrite(Relay_4, RELAY_ON); //door menutup
51 delay(4000); //asumsi proses menutup selama 4 detik
52 }
53
54 else
55 {
56 digitalWrite(Relay_1, RELAY_OFF);
57 digitalWrite(Relay_3, RELAY_OFF);
58 digitalWrite(Relay_4, RELAY_OFF);
59 }
60 }

4. Upload sketch tersebut


5. Hubungkan power supply 5V ke Arduino
6. Tekan tombol push buttonO
7. kemudian tekan buttonC

5. Pertanyaan
1. Tuliskan urutan langkah kerja pada proses membuka pintu!
2. Tuliskan urutan langkah kerja pada proses menutup pintu!

43
B. Kontrol Relay untuk Retract - Extend Landing Gear

1. Tujuan
1. Membuat simulasi gerakan retract – extend landing gear menggunakan Arduino

2. Pendahuluan

Pada modul ini akan dibuat simulasi menggerakkan model alat praktikum landing gear.
Untuk perangkat solenoidvalve yang terhubung ke aktuator landing gear digantikan
dengan fan. Proses retracted landing gear disimulasikan dengan bergeraknya Fan1,
sedangkan extended landing gear dengan Fan2. Sensor limit switch saat landing gear
posisi retracted, digantikan dengan push button. Untuk landing gear lock digantikan
dengan Relay channel ke-3 yang terhubung dengan lampu led.
Skecth yang diharapkan adalah sistem dapat menjalankan proses retracted dan proses
extended landing gear secara otomatis dengan menggunakan limit switch (digantikan
oleh tombol). Limit switch ini biasanya digunakan untuk memutuskan atau menyambung
aliran arus, jadi bisa dijadikan sebagai sensor menentukan posisi landing gear.
Urutan kerja pada proses retract-extend landing gear sebagai berikut:
7) Pintu landing gear dalam keadaan terbuka.
8) Landing gear pada posisi awal (extended dan terkunci).
9) Tombol retrarct ditekan
10) Landing gear lock terbuka (lampu led relay menyala)
11) Landing gear bergerak naik sampai posisi retracted.
12) Pada saat Landing gear posisi retracted menyentuh sensor limit switch (digantikan
oleh menyentuh push button extended).
13) Setelah push button extended ditekan, lima detik kemudian Landing gear bergerak
turun menuju posisi extended (Landing gear lock pada posisi terbuka).
14) Pada saat landing gear sudah pada posisi extend, maka landing gear lock mengunci
(lampu led relay mati).

44
3. Perlangkapan
1. Arduino
2. Relay module 8 channel
3. Fan
4. Push button
5. Resistor
6. Power supply 5V
7. Kabel jumper secukupnya

4. Prosedur
1. Hubungkan relay pada Modul relay ke Arduino dengan kabel jumper.
Port Relay Module Port Arduino Output

Vcc Vin

GND GND

Relay_1 (NO) Pin 2 Fan1

Relay_2 (NO) Pin 5 Fan2

Relay_3 Pin 4 LED pada relay channel 3

Breadboard Arduino

Button Retracted Pin 10

Button Extended Pin 11

Baris (-) GND

Baris (+) 5v

45
2. Buatlah rangkaian seperti gambar berikut:

5. Pertanyaan

Buatlah sketch pada ArduinoIDE sehingga bisa menjalankan sistem yang dijelaskan
pada bagian pendahuluan!
Kemudian upload sketch tersebut lalu hubungkan power supply 5V ke Arduino!

46
C. Kontrol Relay untuk Main Landing Gear System

1. Tujuan
1. Membuat simulasi gerakan main landing gear system menggunakan Arduino

2. Pendahuluan

Pada modul ini akan dibuat simulasi menggerakkan model alat praktikum landing gear.
Untuk perangkat solenoidvalve yang terhubung ke aktuator door digantikan dengan
Relay. Proses pintu terbuka disimulasikan dengan aktifnya relay channel ke-1,
sedangkan pintu tertutup dengan relay channel ke-2.
Untuk perangkat solenoidvalve yang terhubung ke aktuator landing gear digantikan
dengan fan. Proses landing gear up disimulasikan dengan bergeraknya Fan1 (terhubung
ke relay channel ke-4), sedangkan landing gear down dengan Fan2 (terhubung ke relay
channel ke-5).
Untuk door lock digantikan dengan Relay channel ke-3 yang terhubung dengan lampu
led. Untuk landing gear lock digantikan dengan Relay channel ke-6 yang terhubung
dengan lampu led.
Sensor limit switch saat landing gear posisi extended (di bawah), digantikan dengan push
buttonLGD (terhubung pin 11). Sensor limit switch saat landing gear posisi retracted (di
atas), digantikan dengan push buttonLGP (terhubung pin 13).
Skecth yang diharapkan adalah sistem dapat menjalankan proses retraction (LG UP)
dan proses extension (LG DOWN) landing gear dan door secara otomatis dengan
menggunakan tombol. PushbuttonEX (terhubung pin 9) untuk proses extend dan
pushbuttonRE (terhubung pin 10) untuk proses retract.
Urutan kerja pada proses retract (landing gear up) sebagai berikut:
1) Kondisi awal Landing gear extended dan terkunci, pintu landing gear tertutup dan
terkunci, limit switch LGD tertekan (aktif).
2) Tombol retrarct ditekan (buttonRE)
3) Door lock dan LG lock terbuka.
4) Door membuka sampai posisi terbuka penuh.
5) LG bergerak naik sampai posisi retract menyentuh limit switch LGP (aktif) sehingga
meyebabkan Door menutup sampai posisi tertutup penuh dan terkunci.

Urutan kerja pada proses extend (landing gear down) yang diharapkan adalah sebagai
berikut:
7) Kondisi awal Landing gear retracted, pintu landing gear tertutup dan terkunci.
8) Tombol extend ditekan (buttonEX)

47
9) LG lock dan door lock terbuka.
10) Door membuka sampai posisi terbuka penuh.
11) LG bergerak turun sampai posisi extended menyentuh limit switch LGD (aktif)
sehingga meyebabkan Door menutup sampai posisi tertutup penuh dan landing
gear maupun door terkunci.

3. Perlangkapan
1. Arduino
2. Relay module 8 channel
3. Fan
4. Push button
5. Resistor
6. Power supply 5V
7. Kabel jumper secukupnya

4. Prosedur
1. Hubungkan relay pada Modul relay ke Arduino dengan kabel jumper.
Port Relay Module Port Arduino Output

Vcc Vin

GND GND

Relay_1 Pin 2 LED pada relay channel 1

Relay_2 Pin 3 LED pada relay channel 2

Relay_3 Pin 4 LED pada relay channel 3

Relay_4 (NO) Pin 5 Fan1

Relay_5 (NO) Pin 6 Fan2

Relay_6 Pin 7 LED pada relay channel 6

48
Breadboard Arduino

buttonRE Pin 10

buttonEX Pin 9

buttonLGD Pin 11

buttonLGP Pin 13

Baris (-) GND

Baris (+) 5v

2. Buatlah rangkaian seperti gambar berikut:

49
5. Pertanyaan

Lanjutkanlah sketch berikut pada ArduinoIDE bagian void loop() sehingga bisa
menjalankan sistem yang dijelaskan pada bagian pendahuluan!
1 //modul 3C Control Main Landing Gear
2
3 #define buttonEX 9 //tombol extended
4 #define buttonRE 10 //tombol retracted
5 #define buttonLGD 11 //limit switch LG down
6 #define buttonLGP 13 //limit switch LG up
7
8 #define RELAY_ON 0
9 #define RELAY_OFF 1
10
11 /* nomor pin Arduino untuk Digital Input/Output */
12 #define Relay_1 2
13 #define Relay_2 3
14 #define Relay_3 4
15 #define Relay_4 5
16 #define Relay_5 6
17 #define Relay_6 7
18
19 void setup() {
20 pinMode(buttonEX,INPUT);
21 pinMode(buttonRE,INPUT);
22 pinMode(buttonLGD,INPUT);
23 pinMode(buttonLGP,INPUT);
24
25 /*set pin sebagai outputs*/
26 pinMode(Relay_1, OUTPUT);
27 pinMode(Relay_2, OUTPUT);
28 pinMode(Relay_3, OUTPUT);
29 pinMode(Relay_4, OUTPUT);
30 pinMode(Relay_5, OUTPUT);
31 pinMode(Relay_6, OUTPUT);
32
33 /*Inisialisasi Pin supaya relay dalam kondisi tidak aktif*/
34 digitalWrite(Relay_1, RELAY_OFF);
35 digitalWrite(Relay_2, RELAY_OFF);
36 digitalWrite(Relay_3, RELAY_OFF);
37 digitalWrite(Relay_4, RELAY_OFF);
38 digitalWrite(Relay_5, RELAY_OFF);
39 digitalWrite(Relay_6, RELAY_OFF);

50
delay(1000); //Delay untuk mengecek relay dalam keadaan off
40 di awal
41
42 }
43
44 void loop() {
45 if (digitalRead(buttonEX)==HIGH) //Landing gear extended
{ //masukkan program untuk langkah extended Landing gear
46 down
47 }
48
49 else if (digitalRead(buttonRE)==HIGH) //Landing gear retracted
50 { //masukkan program untuk langkah retraction Landing gear up
51 }
52
else if (digitalRead(buttonLGD)==HIGH) //Limit switch LG down
53 active
54 {//masukkan program saat limit switch LG down aktif)
55 }
56
else if (digitalRead(buttonLGP)==HIGH) //Limit switch LG atas
57 active
58 {//masukkan program saat limit switch LG down aktif)
59 }
60
61 }

Kemudian upload sketch tersebut lalu hubungkan power supply 5V ke Arduino!

---------- Selamat berpraktikum ----------

51
Modul Praktikum
Sistem Roda Pendarat berbasis
Elektropneumatik
Tgl. Praktikum: Jam:
Nama Asisten :
Tanda Nilai
No NIM Nama
Tangan (diisi Asisten)

1
2
3
4
5
6
7

Laboratorium Sistem-sistem Dasar Pesawat Udara


Program Studi Aeronotika dan Astronotika
Fakultas Teknik Mesin dan Digantara
Institut Teknologi Bandung
2018

52
Praktikum Sistem Roda Pendarat Berbasis Elektropneumatik

Peringatan keselamatan:
- Tekanan dan gaya besar
- Kecepatan gerak tinggi
- Bahaya terjepit

Petunjuk umum:
1. Perangkat sistem pneumatik landing gear dihubungkan dengan perangkat
kompresor oleh asisten praktikum. Lakukan hal-hal berikut ini (sebaiknya
dilakukan oleh Asisten):
a. Pastikan kran aliran udara bertekanan dari kompresor pada posisi tertutup,
kemudian hidupkan mesin kompresor dengan menghubungkan kabel
power ke sumber listrik.
b. Hubungkan main hose kompresor ke preassure gauge perangkat
pneumatik, pastikan terkunci dan berbunyi ‘klik’.
c. Sebelum mengalirkan aliran udara dari kompresor, pastikan Preassure
Gauge kompresor pada posisi 120-140 psi.
d. Setelah tekanan mencapai 120-140 psi, udara bisa dialirkan ke perangkat
sistem pneumatik landing gear dengan memutar kran yang tepasang.

2. Setelah kegiatan praktikum selesai, sebelum melepas hose dari kompresor,


pastikan kran aliran udara yang keluar dari kompesor ditutup terlebih dahulu,
supaya main hose dapat dilepas dengan aman.

3. Tidak dibenarkan memotong hose tanpa seiizin asisten praktikum.

53
Peralatan Praktikum

1. Peralatan Elektro-Pneumatik

Compressed air 5/3 solenoid valve 5/2 solenoid valve


Air Service Unit supply

One way control T junction Hose


2/2 NO solenoid
valve valve

Check valve Double acting Single acting cylinder manifold


cylinder

54
Main valve

Main Hose

2. Peralatan Kontrol Elektrik

Power supply DC voltage


Arduino Uno R3 Relay module 8 channel 12 V 24 V (atas); 12 V (bawah)

55
Bread Board (project boardI)
Push button Iimit switch

Terminal Blok
Resistor Kabel jumper

Laptop

Panel Elektropneumatik

56
Modul 1
Buka – Tutup Pintu Landing Gear

1. Tujuan
3. Memperkenalkan cara kerja sistem pneumatik.
4. Mempelajari sistem buka-tutup pintu landing gear

2. Pendahuluan
Pada modul 1 Praktikum Model Roda Pendarat berbasis Elekropneumatik ini akan dibuat simulasi
menggerakkan model alat praktikum landing gear. Untuk perangkat solenoidvalve yang terhubung
ke aktuator door digantikan dengan fan. Skecth yang diharapkan adalah sistem dapat menjalankan
proses membuka pintu dan proses menutup pintu landing gear dengan menggunakan asumsi delay
waktu untuk melakukan gerakan.
Adapun urutan gerak pada proses membuka pintu dimulai dengan menekan tombol open, sehingga
door lock terbuka kemudian pintu mulai bergerak hingga terbuka penuh. Sedangkan proses
menutup pintu dengan urutan kerja dimulai dengan menekan tombol close, sehingga pintu mulai
bergerak ke atas sampai tertutup dan door lock mengunci.
Untuk sketch Arduino yang digunakan adalah hasil dari Praktikum Sistem Mikrokontroler Arduino
pada modul 3A yang telah diperiksa oleh asisten praktikum dan dapat menjalankan proses buka-
tutup pintu landing gear.

3. Perlengkapan
A. Elektronik B. Pneumatik
8. Arduino 10. Perangkat simulasi landing gear
9. Relay module 8 channel 11. Perangkat kompresor
10. Power supply 5 V 12. One Way Flow Control
11. Power supply 24 V 13. Pressure gauge
12. Push button 14. 5/2 solenoid valve
13. Resistor 15. 5/3 solenoid valve
14. Limit switch 16. Hose, seperlunya
15. Terminal block
16. Kabel jumper secukupnya

-Catatan
Pastikan aliran udara dari kompresor ke perangkat simulasi landing gear dalam tekanan 120-140
psi, dengan:
4. Memastikan main selector valve pada posisi center.
5. Buka katup pada main valve secara penuh.

57
Amati tekanan pada pressure gauge. Atur tekanan dengan memutar pressure regulator sehingga
berada pada tekanan 120-140 psi.
4. Prosedur
3. Buatlah rangkaian sistem pneumatic seperti pada gambar berikut:

58
4. Hubungkan relay pada Modul relay ke Arduino dengan kabel jumper.
Port Relay Module Port Arduino Output

Vcc Vin

GND GND

Relay_1 (NO) Pin 2 5/3 Solenoid valve 1

Relay_4 (NO) Pin 5 5/3 Solenoid valve 2

Relay_3 Pin 4 5/2 Solenoid valve 3

Breadboard Arduino

Button Open Pin 10

Button Close Pin 11

Baris (-) GND

Baris (+) 5v

5. Buatlah rangkaian seperti gambar berikut:

59
6. Setelah semua terhubung, upload sketch yang sudah dibuat sebelumnya.
7. Hubungkan power supply 5V ke Arduino
8. Hubungkan power supply 24V ke terminal block dan relay
9. Tekan tombol push button Open
10. kemudian tekan button Closed

5. Pertanyaan
1. Tuliskan urutan langkah kerja pada proses membuka pintu!
2. Tuliskan urutan langkah kerja pada proses menutup pintu!

60
Modul 2
Retract – Extend Landing Gear

1. Tujuan
1. Membuat simulasi gerakan retract – extend landing gear menggunakan Arduino

2. Pendahuluan
Pada modul ini akan dibuat simulasi menggerakkan model alat praktikum landing gear.
Untuk perangkat solenoidvalve yang terhubung ke aktuator.
Skecth yang digunakan adalah hasil dari Praktikum Sistem Mikrokontroler Arduino pada
modul 3B dan dapat menjalankan proses retracted dan proses extended landing gear
secara otomatis dengan menggunakan limit switch. Limit switch ini biasanya digunakan
untuk memutuskan atau menyambung aliran arus, jadi bisa dijadikan sebagai sensor
menentukan posisi landing gear.
Urutan kerja pada proses retract-extend landing gear sebagai berikut:
15) Pintu landing gear dalam keadaan terbuka.
16) Landing gear pada posisi awal (extended dan terkunci).
17) Tombol retrarct ditekan
18) Landing gear lock terbuka
19) Landing gear bergerak naik sampai posisi retracted.
20) Pada saat Landing gear posisi retracted menyentuh sensor limit switch.
21) Setelah push button extended ditekan, lima detik kemudian Landing gear bergerak
turun menuju posisi extended (Landing gear lock pada posisi terbuka).
22) Pada saat landing gear sudah pada posisi extend, maka landing gear lock mengunci.

61
3. Perlengkapan
A. Elektronik B. Pneumatik
1. Arduino 1. Perangkat simulasi landing gear
2. Relay module 8 channel 2. Perangkat kompresor
3. Power supply 5 V 3. One Way Flow Control
4. Power supply 24 V 4. Pressure gauge
5. Push button 5. 5/2 solenoid valve
6. Resistor 6. 5/3 solenoid valve
7. Limit switch 7. Hose, seperlunya
8. Terminal block
9. Kabel jumper secukupnya
-Catatan
Pastikan aliran udara dari kompresor ke perangkat simulasi landing gear dalam tekanan 120-140
psi, dengan:
1. Memastikan main selector valve pada posisi center.
2. Buka katup pada main valve secara penuh.
Amati tekanan pada pressure gauge. Atur tekanan dengan memutar pressure regulator sehingga
berada pada tekanan 120-140 psi.

4. Prosedur
1. Buatlah rangkaian sistem pneumatic seperti pada gambar berikut:

62
2. Hubungkan relay pada Modul relay ke Arduino dengan kabel jumper.
Port Relay Module Port Arduino Output

Vcc Vin

GND GND

Relay_4 (NO) Pin 5 5/3 Solenoid valve 4

Relay_5 (NO) Pin 6 5/3 Solenoid valve 5

Relay_6 Pin 7 5/2 Solenoid valve 6

Breadboard Arduino

Button Open Pin 10

Button Close Pin 11

Baris (-) GND

Baris (+) 5v

3. Buatlah rangkaian seperti gambar berikut:

63
4. Setelah semua terhubung, upload sketch yang sudah dibuat sebelumnya.
5. Hubungkan power supply 5V ke Arduino
6. Hubungkan power supply 24V ke terminal block dan relay
7. Tekan tombol push button retracted

5. Pertanyaan
1. Tuliskan urutan langkah kerja pada proses retracted-extend landing gear!

64
Modul 3
Aircraft Main Landing Gear System
1. Tujuan
 Mempelajari sistem main landing gear pada pesawat udara.

2. Pendahuluan

Pada modul ini akan dibuat simulasi menggerakkan model alat praktikum landing gear.
Skecth yang digunakan adalah hasil dari Praktikum Sistem Mikrokontroler Arduino pada
modul 3C dan dapat menjalankan proses retraction (LG UP) dan proses extension (LG
DOWN) landing gear dan door secara otomatis dengan menggunakan tombol.
PushbuttonEX (terhubung pin 9) untuk proses extend dan pushbuttonRE (terhubung pin
10) untuk proses retract.
Urutan kerja pada proses retract (landing gear up) sebagai berikut:
6) Kondisi awal Landing gear extended dan terkunci, pintu landing gear tertutup dan
terkunci, limit switch LGD tertekan (aktif).
7) Tombol retrarct ditekan (buttonRE)
8) Door lock dan LG lock terbuka.
9) Door membuka sampai posisi terbuka penuh.
10) LG bergerak naik sampai posisi retract menyentuh limit switch LGP (aktif) sehingga
meyebabkan Door menutup sampai posisi tertutup penuh dan terkunci.

Urutan kerja pada proses extend (landing gear down) yang diharapkan adalah sebagai
berikut:
12) Kondisi awal Landing gear retracted, pintu landing gear tertutup dan terkunci.
13) Tombol extend ditekan (buttonEX)
14) LG lock dan door lock terbuka.
15) Door membuka sampai posisi terbuka penuh.
LG bergerak turun sampai posisi extended menyentuh limit switch LGD (aktif)
sehingga meyebabkan Door menutup sampai posisi tertutup penuh dan landing gear
maupun door terkunci.

3. Perlangkapan

A. Elektronik 1. Arduino

65
2. Relay module 8 channel B. Pneumatik
3. Power supply 5 V 1. Perangkat simulasi landing gear
4. Power supply 24 V 2. Perangkat kompresor
5. Push button 3. One Way Flow Control
6. Resistor 4. Pressure gauge
7. Limit switch 5. 5/2 solenoid valve
8. Terminal block 6. 5/3 solenoid valve
9. Kabel jumper secukupnya 7. Hose, seperlunya

4. Prosedur
1) Buatlah rangkaian sistem pneumatik seperti pada gambar

Gambar : Rangkaian pneumatik modul 3

2) Hubungkan relay pada Modul relay ke Arduino dengan kabel jumper.


Port Relay Module Port Arduino Output

Vcc Vin

GND GND

66
Relay_1 Pin 2 5/3 solenoid valve 1

Relay_2 Pin 3 5/3 solenoid valve 2

Relay_3 Pin 4 5/2 solenoid valve 3

Relay_4 (NO) Pin 5 5/3 solenoid valve 4

Relay_5 (NO) Pin 6 5/3 solenoid valve 5

Relay_6 Pin 7 5/3 solenoid valve 6

Breadboard Arduino

buttonRE Pin 10

buttonEX Pin 9

buttonLGD Pin 11

buttonLGP Pin 13

Baris (-) GND

Baris (+) 5v

3) Buatlah rangkaian sistem kendali elektrik pada gambar

67
Gambar Rangkaian kendali elektrik modul 3

4. Setelah semua terhubung, upload sketch yang sudah dibuat sebelumnya.


5. Hubungkan power supply 5V ke Arduino
6. Hubungkan power supply 24V ke terminal block dan relay
7. Tekan tombol push button retracted
8. Tekan tombol push button extended

5. Pertanyaan
1. Tuliskan urutan langkah kerja pada proses retracted main landing gear!
2. Tuliskan urutan langkah kerja pada proses extend main landing gear!

68
Modul 4
Emergecy Landing Gear Down

1. Tujuan
 Mempelajari sistem emergency landing gear.

2. Pendahuluan
Pada perancangan Landing Gear secara umum, perlu adanya suatu sistem emergency landing
gear down yang berguna pada saat sistem roda pendarat tidak mendapatkan pasokan tekanan
(hidrolik). Pada posisi landing gear up (retracted) dan door terkunci, landing gear harus dapat
dikeluarkan secara manual tanpa menggunakan tekanan pada sistem pneumatik sampai landing
gear pada posisi extended dan terkunci.

3. Perlangkapan

A. Elektronik
1. Arduino
2. Relay module 8 channel
3. Power supply 5 V
4. Power supply 24 V
5. Push button
6. Resistor
7. Limit switch
8. Terminal block
9. Kabel jumper secukupnya
B. Pneumatik
1. Perangkat simulasi landing gear
2. Perangkat kompresor
3. One Way Flow Control
4. Pressure gauge
5. 5/2 solenoid valve
6. 5/3 solenoid valve
7. 2/2 NO solenoid valve
8. T-connector
9. Hose, seperlunya

69
4. Prosedur
1) Buatlah rangkaian sistem pneumatik seperti pada gambar

Gambar Rangkaian pneumatik modul 4

2) Hubungkan relay pada Modul relay ke Arduino dengan kabel jumper.


Port Relay Module Port Arduino Output

Vcc Vin

GND GND

Relay_1 Pin 2 5/3 solenoid valve 1

Relay_2 Pin 3 5/3 solenoid valve 2

Relay_3 Pin 4 5/2 solenoid valve 3

Relay_4 (NO) Pin 5 5/3 solenoid valve 4

Relay_5 (NO) Pin 6 5/3 solenoid valve 5

Relay_6 Pin 7 5/3 solenoid valve 6

Relay_8 Pin 8 2/2 NO Solenoid valve

70
Breadboard Arduino

buttonRE Pin 10

buttonEX Pin 9

buttonEM Pin 12

buttonLGD Pin 11

buttonLGP Pin 13

Baris (-) GND

Baris (+) 5v

3) Buatlah rangkaian sistem kontrol elektrik seperti pada gambar

71
Gambar : Rangkaian kendali elektrik modul 4

4) Setelah semua terhubung, upload sketch yang sudah dibuat sebelumnya.


5) Hubungkan power supply 5V ke Arduino
6) Hubungkan power supply 24V ke terminal block dan relay
7) Tekan tombol push button retracted
8) Tekan tombol push button emergency kemudian tarik kabel darurat.

5. Pertanyaan
1. Tuliskan urutan langkah kerja pada proses emergency landing gear down!

---------- Selamat berpraktikum ----------


72

Anda mungkin juga menyukai