A. LATAR BELAKANG
Keluarga berencana (Family Planning, Planned Parenthood): suatu usaha untuk
menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan
memakai kontrasepsi.
B. TUJUAN UMUM
Membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan sosial ekonomi suatu
keluarga dengan cara pengaturan kelahiran anak, agar diperoleh
suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan
hidupnya.
C. TUJUAN KHUSUS
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1x30 menit pasien mampu:
Dapat mengaturan kelahiran
Tahu dan paham mengenai Metode KB
Peningkatan kesejahteraan keluarga.
D. SASARAN
Sasaran ditujukan pada wanita atau ibu-ibu yang sudah menikah
E. STRATEGI PELAKSANAAN
Hari dan Tanggal Pelaksanaan : Kamis, 9 Mei 2019
Waktu : 09.00 – 09.30 WIB
Tempat : STIKes Kharisma Karawang
Memperhatikan dan
Menjelaskan dan
menjawab pertanyaan yang
menyebutkan macam –
diajukan
macam metode KB
3. 5 Evaluasi :
Menit Menanyakan kepada peserta Menjawab pertanyaan
tentang materi yang telah
diberikan.
4. 5 Terminasi :
Menit Mengucapkan terimakasih atas Mendengarkan
peran serta peserta.
Mengucapkan salam penutup Menjawab salam
G. METODE
Metode yang digunakan adalah :
a. Ceramah
b. Diskusi / tanya jawab
H. MEDIA
Media yang digunakan adalah
1. PowerPoint
2. Leaflet
3. Lembar balik
I. MATERI
Terlampir
J. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
Kesepakatan dengan wanita atau ibu-ibu yang sudah menikah
Kesiapan materi penyaji
Tempat yang digunakan nyaman dan mendukung
2. Evaluasi Proses
Peserta/pasien bersedia diberikan edukasi sesuai dengan kontrak waktu
yang ditentukan
Pasien antusias untuk bertanya tentang hal-hal yang tidak diketahuinya
Pasien menjawab semua pertanyaan yang telah diberikan
3. Mahasiswa
Dapat memfasilitasi jalannya penyuluhan
Dapat menjalankan peranannya sesuai dengan tugas
4. Evaluasi Hasil
Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan harapan dan peserta
menjadi paham akan edukasi yang diberikan kepadanya.
MATERI
A. Pengertian
Keluarga berencana (KB): suatu usaha untuk menjarangkan atau merencanakan
jumlah dan jarak kehamilan.
Kontrasepsi adalah suatu cara untuk menghindari / mencegah terjadinya
kehamilan akibat pertemuan sel telur yang matang dengan sperma.
a. Metode Kalender
Metode kalender atau pantang berkala adalah cara atau metode
kontrasepsi sederhana yang dilakukan oleh pasangan suami istri dengan
tidak melakukan senggama atau hubungan seksual pada masa subur atau
ovulasi.
Prinsip kerja metode kalender ini berpedoman kepada kenyataan
bahwa wanita dalam siklus haidnya mengalami ovulasi (subur) hanya satu
kali dalam sebulan, dan biasanya terjadi beberapa hari sebelum atau
sesudah hari ke-14 dari haid yang akan datang. Sel telur dapat hidup
selama 6-24 jam, sedangkan sel mani sperma selama 48-72 jam.
b. Metode Coitus Interuptus
Pengertian Coitus interuptus atau senggama terputus adalah metode
keluarga berencana tradisional/alamiah, di mana pria mengeluarkan alat
kelaminnya (penis) dari vagina sebelum mencapai ejakulasi.
Cara Kerja:
Alat kelamin (penis) dikeluarkan sebelum ejakulasi sehingga sperma
tidak masuk ke dalam vagina, maka tidak ada pertemuan antara sperma
dan ovum, dan kehamilan dapat dicegah. Ejakulasi di luar vagina untuk
mengurangi kemungkinan air mani mencapai rahim.
Keuntungan:
• Efektif bila dilakukan dengan benar.
• Tidak mengganggu produksi ASI.
• Tidak ada efek samping
• Tidak membutuhkan biaya.
• Tidak memerlukan persiapan khusus.
• Dapat dikombinasikan dengan metode kontrasepsi lain.
• Dapat digunakan setiap waktu.
E. Metode Hormonal
Yaitu metode pencegahan kehamilan dengan memasukkan hormon/zat
tertentu ke dalam tubuh kita, baik yang berupa pil, suntikan ataupun implan.
a. Pil
Adalah Hormon yg mengandung estrogen & progesteron yg diminum
setiap hari selama 21/ 28 hari.
Cara Kerja:
• Menekan ovulasi yg akan mencegah lepasnya sel telur dari indung telur
• Mengendalikan lendir mulut rahim, sehingga sperma tdk dpt masuk ke dlm
Rahim
Keuntungan:
b. Suntikan
Adalah hormon progesteron yg disuntukkan ke bokong/ otot panggul
lengan atas tiap 3 bln atau 1 bln (hormon Estrogen).
Cara Kerjanya:
• Mencegah lepasnya sel telur dari indung telur wanita
• Mengentalkan lendir mulut rahim, sehing spermatozoa tidak masuk ke dlm
rahim
• Menipiskan endometrium/ selaput lendir
c. Implan
KB implan memiliki bentuk garis atau tabung tipis sepanjang 40 mm
dan selebar 2 mm yang mengandung hormon progestogen dan berbahan plastik.
KB implan ini mencegah pembuahan atau kesuburan dengan cara
menebalkan lendir pada leher mulut rahim, serta membuat lapisan pada rahim
menipis, sehingga sperma sulit untuk membuahi dan rahim tidak siap untuk
terjadinya kehamilan.
Keuntungan:
• Tdk menekan produksi ASI
• Praktis dan efektif
• Tdk hrs mengingat-ingat
• Masa pakai jangka panjang (3-5 tahun)
• Kesuburan cpt kembali setelah pengangkatan
• Dpt digunakan untuk yg tdk cocok dgn hormon estrogen
F. Metode AKDR
Alat kontrasepsi yg dimasukkan ke dlm rahim yang bentuknya bermacam-
macam, terbuat dari plastik, plastik yg dililit tembaga atau tembaga bercampur perak
yg dpt berisi hormon. Waktu penggunaannya bisa sampai 10 tahun.
Cara kerjanya:
• Mencegah masuknya spermatozoa (sel mani) ke saluran tuba
• Lilitan logam menyebabkan reaksi anti fertilitasi
Keuntungan:
• Praktis dan ekonomis
• Kesuburan segera kembali jika dibuka
• Tdk hrs mengingat seperti Pil
• Tdk menganggu pemberian ASI
G. Metode operatif
• Metode ini lazim disebut sterilisasi atau vasektomi untuk laki - laki dan
tubektomi untuk perempuan
• Metode ini membutuhkan tindakan operasi sederhana yang hanya dapat
dilakukan oleh dokter yang telah dilatih khusus
• Metode ini hampir tidak pernah dilakukan terhadap pasangan yang tidak
mempunyai anak
• Kemungkinan terjadi kehamilan sesudah sterilisasi yaitu hampir nol
• Operasi ini tergolong ringan, cepat, dan tidak menimbulkan efek samping apa
pun
a. Sterilisasi untuk perempuan (Tubektomi)
Cara pemakaiannya yaitu dibuat dua irisan kecil saja di bagian bawah
perut perempuan, lalu saluran telurnya diikat atau dipotong supaya sel
telur tak bisa menuju ke rahim
Tidak akan mempengaruhi kemampuan seksual perempuan, dan tidak
mengurangi kenikmatan seksual
Keuntungan:
• Efektifitas langsung setelah sterilisasi
• Permanen
• Tdk ada efek samping jangka panjang
• Tdk menggangu hub. seksual
H. Kondom
Cara Penggunaan:
Dengan cara menyarungkan pd alat kelamin laki-laki yg sudah tegang
(keras), dari ujung zakar (penis) sampai ke pangkalnya pd saat akan
bersenggama. Sesudah selesai bersenggama, agar segera melepaskan kondom
sebelum penis menjadi lemas
Keuntungan:
• Murah, mudah didapat, tidak perlu resep dokter
• Mudah dan dapat dipakai sendiri
• Dapat mencegah penularan penyakit kelamin
DAFTAR PUSTAKA