Anda di halaman 1dari 2

POLTEKES

KEMENKES MALUKU
SOP INSOMNIA
JURUSAN
KEPERAWATAN

PRODI
KEPERAWATAN
MASOHI
Insomnia adalah gejala atau gangguan dalam tidur, dapat berupa
1. Pengertian kesulitan berulang untuk mencapai tidur, atau mempertahankan tidur
yang optimal, atau kualitas tidur yang buruk.

2. Tujuan Penatalaksanaan kasus insomnia sesuai standar terapi

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas tentang kebijakan layanan klinis

Keputusan Menteri Kesehatan No. 514 Tahun 2015 tentang Panduan


4. Referensi Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat
Pertama
5. Prosedur 1. Hasil Anamnesis ( Subjektif)
a. Keluhan
 Sulit masuk tidur.
 Sering terbangun di malam hari.
 Mempertahankan tidur yang optimal, atau kualitas tidur
yang buruk.
b. Faktor resiko
 Adanya gangguan organik (seperti gangguan endokrin,
penyakit jantung).
 Adanya gangguan psikiatrik seperti gangguan psikotik,
gangguan depresi, gangguan cemas, dan gangguan akibat
zat psikoaktif.
Faktor Predisposisi :
 Sering bekerja di malam hari .
 Jam kerja tidak stabil.
 Penggunaan alkohol, cafein atau zat adiktif yang
berlebihan.
 Efek samping obat.
 Kerusakan otak, seperti: encephalitis, stroke, penyakit
Alzheimer.

2. Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjuang Sederhana ( Objektif)


Pada status generalis, pasien tampak lelah dan mata cekung. Bila
terdapat gangguan organik, ditemukan kelainan pada organ.

3. Penegakkan Diagnotik ( Assessment )


a. Keluhan adanya kesulitan masuk tidur atau mempertahankan tidur
atau kualitas tidur yang buruk
b. Gangguan terjadi minimal tiga kali seminggu selama minimal
satu bulan.
c. Adanya preokupasi tidak bisa tidur dan peduli yang berlebihan
terhadap akibatnya pada malam hari dan sepanjang siang hari.
d. Ketidakpuasan terhadap kuantitas dan atau kualitas tidur
menyebabkan penderitaan yang cukup berat dan mempengaruhi
fungsi dalam sosial dan pekerjaan.

4. Penatalaksanaan Kompherensif ( Plan)


a. Pasien diberikan penjelasan tentang faktor-faktor risiko yang
dimilikinya dan pentingnya untuk memulai pola hidup yang sehat
dan mengatasi masalah yang menyebabkan terjadinya insomnia.
b. Untuk obat-obatan, pasien dapat diberikan Lorazepam 0,5 – 2 mg
atau Diazepam 2 - 5 mg pada malam hari. Pada orang yang
berusia lanjut atau mengalami gangguan medik umum diberikan
dosis minimal efektif
6. Unit Terkait Poli Umum

Anda mungkin juga menyukai