Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PERMANGANOMETRI
Oleh:
Kelompok 2
UNIVERSITAS UDAYANA
2019
BAB I
PENDAHULUAN
2.1 TUJUAN
1) Mahasiswa mampu memahami prinsip-prinsip reaksi oksidasi-reduksi.
2) Mahasiswa mampu melakukan analisis indikator secara titrasi
permanganometri.
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
4.1 Bahan-bahan
KMnO4 Asam oksalat
H2SO4 Aquades
H2O2
4.2 Alat
Pipet volume Pipet tetes
Karet Hisap Labu takar
Buret Gelas erlenmeyer
Statif & Klem
4.3 Cara Kerja
a. Menentukan normalitas larutan KMnO4
5.1 Hasil
1. Menentukan normalitas larutan baku primer asam oksalat
(C2H2O4.2H2O)
Berat asam oksalat: 0,1 N
Volume asam oksalat: 10 ml
I 10 ml 10,8 ml
II 10 ml 10,6 ml
Percobaan II
N1.V1 = N2.V2
0,1X10 = N2X10,6
N2 = 0,0943 N
Rata-rata 0
= 0,0934 N
3. Menentukan kadar sampel hidrogen peroksida (H2O2)
Indikator yang digunakan : KMnO4
Perubahan warna yang terjadi : pink muda
Percobaan Volume H2O2 Volume KMnO4
I 10 ml 16 ml
II 10 ml 16,6 ml
Kadar rata-rata asam askorbat dalam gram/100 ml : 25,87 %
Perhitungan :
Percobaan I :
% Sampel
= 0,2540 × 100%
= 25,40 %
Percobaan II :
% Sampel
= 0,2635 x
Rata-rata
= 25,87 %
5.2 Pembahasan
Permanganometri merupakan titrasi yang dilakukan berdasarkan reaksi
oleh kalium permanganat (KMnO4). Reaksi ini difokuskan pada reaksi oksidasi
dan reduksi yang terjadi antara KMnO4 dengan larutan baku primer yaitu asam
oksalat (H2C2O4. 2H2O). Pada percobaan ini antara KMnO 4 direduksi oleh asam
oksalat dan KMnO4 mengoksidasi zat organik dalam air.
Dalam percobaan ini, sebagai pengasam digunakan larutan H2SO4 encer,
karena ion MnO4- akan tereduksi menjadi Mn2+ dalam suasana asam oleh reaksi
dengan atom H. Selain itu, asam sulfat cukup baik karena tidak bereaksi dengan
permanganat. Dalam titrasi permanganometri, tidak dibutuhkan indikator karena
KMnO4 sekaligus dapat bertindak sebagai autoindikator (reagen yang berfungsi
sebagai penanda titik akhir titrasi).
Pada percobaan penentuan normalitas KMnO4 digunakan asam oksalat 0,1
N sebagai larutan baku dan juga sebagai pereduksi dalam larutan. Pada
penambahan asam sulfat (H2SO4) 2 N berfungsi untuk mengasamkan larutan,
karena potensial elektroda KMnO4 sangat tergantung pada pH. Penambahan asam
sulfat penting supaya reaksi berada dalam suasana asam sehingga MnO 4- tereduksi
menjadi Mn2+. Jika larutan dalam keadaan netral atau sedikit basa, maka KMnO4
akan tereduksi menjadi MnO2 berupa endapan coklat yang akan mempersulit
penentuan titik akhir titrasi. Setelah larutan menjadi homogen, maka dilakukan
pemanasan. Pemanasan ini hingga mencapai suhu 60-70°C, hal ini berfungsi agar
KMnO4 dapat mengoksidasi H2C2O4 (asam oksalat) karena apabila suhu larutan di
bawah 60-70°C maka reaksi akan berjalan lambat dan akan mengubah MnO 4-
menjadi MnO2 yang berupa endapan cokelat sehingga titik akhir titrasi susah
untuk dilihat. Sedangkan apabila suhu larutan di atas 60-70°C maka akan merusak
asam oksalat, dan terurai menjadi CO2 dan H2O sehingga hasil akhir akan lebih
kecil. Setelah dipanaskan hingga suhunya mencapai 60-70°C, kemudian dilakukan
titrasi dengan KMnO4. Hingga didapat titik akhir titrasi yang ditunjukkan dengan
terjadinya perubahan warna larutan dari bening menjadi merah muda. Sehingga
hasil yang didapat dari titrasi tersebut yaitu sebagai berikut.
a. Pada percobaan pertama (I) volume KMnO4 yang dihabiskan untuk titrasi
yaitu 10,8 ml, sehingga didapat normalitas KMnO4 sebesar 0,0925 N.
b. Pada percobaan kedua (II) volume KMnO4 yang dihabiskan untuk titrasi yaitu
10,6 ml, sehingga didapat normalitas KMnO4 sebesar 0,0943 N.
c. Maka dari kedua percobaan yang telah dilakukan didapat normalitas rata-rata
KMnO4 sebesar 0,0934 N.
Kemudian terdapat percobaan penentuan kadar sampel, dimana dalam
percobaan ini digunakan sampel H2O2 karena memiliki sifat sebagai pereduktor
kuat sehingga dapat bereaksi sempurna dengan KMnO4 yang bersifat sebagai
pengoksidator kuat. Langkah pertama yang dilakukan yaitu pipet sebanyak 1 ml
H2O2 lalu diencerkan di dalam labu ukur hingga 100 ml. Dari 100 ml larutan
hidrogen peroksida yang telah diencerkan, dipipet 10 ml dan ditambahkan 10 ml
H2SO4. Pada percobaan ini, tidak digunakan indikator karena KMnO4 adalah
pereaksi yang dapat dipakai tanpa penambahan indikator dan sekaligus bertindak
sebagai indikator. Pada saat percobaan larutan ditambahkan H2SO4 untuk memberi
suasana asam, selain itu H2SO4 tidak bereaksi terhadap permanganat dalam larutan
encer. Kemudian larutan tersebut dititrasi dengan KMnO4 hingga didapatkan titik
akhir titrasi yang ditunjukkan dengan terjadinya perubahan warna pada larutan
menjadi berwarna merah muda. Dari percobaan tersebut didapatkan hasil yaitu
sebagai berikut.
a. Pada percobaan pertama (I) volume KMnO4 yang dihabiskan untuk titrasi
yaitu 16 ml, sehingga didapat kadar H2O2 sebesar 25,40 %.
b. Pada percobaan kedua (II) volume KMnO4 yang dihabiskan untuk titrasi yaitu
10,6 ml, sehingga didapat kadar H2O2 sebesar 26,35 %.
c. Maka dari kedua percobaan yang telah dilakukan didapat kadar rata-rata H2O2
sebesar 25,87 %.
BAB VI
KESIMPULAN
Day, R., & Underwood, A. (1981). Analisa Kimia Kuantitatif. Jakarta: Erlangga.
Svehla, G. (1995). Vogel Buku Teks Analisi Anorganik Kualitas Makro dan
Semimakro. Jakarta: Kalman Media Putaka.
Ulfah, M. (2012, Juni 16). Retrieved Maret 29, 2019, from wordpress:
https://muthiaura.wordpress.com/2012/06/16/titrasi-redoks-
permanganometri/
Ulfah, Muthia. 2012. Permanganometri. HYPERLINK
"https://muthiaura.wordpress.com/2012/06/16/titrasi-redoks-
permanganometri/" https://muthiaura.wordpress.com/2012/06/16/titrasi-
redoks-permanganometri/ . Diakses 29 Maret 2019
Temukan Pengertian. 2016. Pengertian Permanganometri. HYPERLINK
https://www. temukanpengertian.com/2016/02/pengertian-
permanganometri.html . Diakses 29 Maret 2019.
Faturachmi, Ridha. 2015. Laporan Praktikum Permanganometri. HYPERLINK
"https://www.slideshare.net/ridhafaturachmi/permanganometri-45945555"
https://www.slideshare.net/ridhafaturachmi/permanganometri-45945555 .
Diakses pada tanggal 28 Maret 2019.
Wahyuni, Ita Trie. 2012. Laporan Kimia Analitik Permanganometri. HYPERLINK
"http://itatrie.blogspot.com/2012/10/laporan-kimia-analitik-
permanganometri.html" http://itatrie.blogspot.com/2012/10/laporan-kimia-
analitik-permanganometri.html . Diakses pada tanggal 28 Maret 2019.
LAMPIRAN
LAPORAN SEMENTARA