Anda di halaman 1dari 10

BAB IV

HASIL PENELTIAN

Pada Bab ini akan dijelaskan mengenai hasil penelitian. Hasil penelitian
meliputi hasil pengukuran kolesterol darah sebelum dan setelah perlakuan,
uji normalitas data dan hasil uji ststistik.

A. Deskripsi Tempat Penelitian


Desa Cokrowati Kecamatan Todanan Kabupaten Blora yang
menurut leluhur disebutkan bahwa cokrowati yaitu desa yang mempunyai
filosofi manfaat tersendiri. "cokro" artinya senjata berupa cakra, "wati"
yaitu sebutan pahlawan wanita. Jadi desa cokrowati mempunyai filosofi
manfaat bahwa setiap apa yang digagas dan dicanangkan desa ini pasti
akan terjadi dengan senjata yang dimiliki, senjatanya tak lain yaitu
kualitas dan kuantitas masyarakatnya dengan pengetahuan, pengalaman,
dan pendidikan serta kerukunan hidup sosial, politik budaya dan adat
istiadat.(http://jangkrik.web.id/id1/2194-/Cokrowati_203894_jangkrik.html,
2019)
Cokrowati adalah salah atu desa sangat maju di antara desa-desa
lain di disktrik Todanan. dalam bagian apapun Cokrowati selalu
menduduki urutan teratas. cokrowati sering dijadikan contoh untuk desa-
desa lain patut dalam pengelolaan keorganisasian maupun pengelolaan
program pemerintah. Realitas kemajuan Desa ini dapat dilihat dari bidang
pendidikan, didesa ini tak mau kalah dengan desa pusat yang dijadikan
disktrik. sarana pendidikan cukup lengkap, dengan adanya sarana
pendidikan resmi, TK, Sekolah Dasar (SD), MTs, SMK, dan pendidikan
non resmi ada Madarasah yang sering dijadikan tempat para pencari ilmu
agama dan terpusat di dusun suruhan (https: //id.wikipedia.org/wiki/
Cokrowati,_Todanan,_Blora, 2019).
Desa ini terbagi dijadikan tiga dusun yakni dusun Suruhan, Doglig,
Cokrowati, di tengah-tengah desa terdapat sendang yang airnya
berlimpah. Begitupun sarana jalan yang sudah sangat layak. Kegiatan
unggulan yang berhubungan dengan kesehatan adalah adanya Posbindu
dan Prolanis yang pelaksanaanya dilakukan oleh Puskesmas Todanan
satu bulan sekali dengan kegiatan pemeriksaan kesehatan, laborat,
pengobatan dan pendidikan kesehatan.
B. Analisis Univariat
Pada bagian ini akan disajikan hasil atau temuan penelitian yang
telah dilakukan pada bulan Oktober – Desember 2018. Lokasi penelitian
dilaksanakan di Desa Cokrowati Kecamatan Todanan. Seperti pada bab
sebelumnya penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan variabel yang
diteliti yaitu kadar kolesterol darah pretest dan kadar kolesterol darah
postest, dengan data-data sebagai berikut :
1. Distribusi Hasil pengukuran kolesterol darah sebelum perlakuan
( Pretest )
Hasil penelitian yang telah dilakukan pada bulan Oktober –
Desember 2018 di Desa Cokrowati, didapat data mengenai Kadar
gula darah pretest hasilnya sebagai berikut :

Tabel 4.1
Hasil pengukuran kolesterol darah pretest pasien Prolanis di Desa
Cokrowati Kecamatan Todanan tahun 2018

Variabel Mean SD Minimal – Maksimal N


Kolesterol
219,06 17,75 200-272 17
(mg/dl)
Sumber : Olah data, 2018
Bersadarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa rata-rata kolesterol
darah pretest 219,06, dengan standar deviasi 17,75, nilai
kolesterol terendah 200 mg/dl, nilai kolesterol tertinggi 272 mg/dl
dengan jumlah sampel sebanyak 16 orang.
2. Hasil pengukuran kolesterol setelah perlakuan ( Postest )
Tabel 4.2
Hasil pengukuran kolesterol darah postest pasien Prolanis di Desa
Cokrowati Kecamatan Todanan tahun 2018
Variabel Mean SD Minimal – Maksimal N
Kolesterol
197,06 21,36 169-262 17
(mg/dl)
Sumber : Olah data, 2018
Bersadarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa rata-rata kolesterol
darah postest 197,06 dengan standar deviasi 21,36, nilai
kolesterol terendah 169 mg/dl, nilai kolesterol tertinggi 262 mg/dl
dengan jumlah sampel sebanyak 16 orang.

C. Analisis Bivariat
Analisis yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan,
berkorelasi atau memiliki pengaruh.
1. Hasil uji normalitas data

Tabel 4.3
Hasil Uji Normalitas data

Shapiro-Wilk
Variabel
Statistik df P
Kolesterol Pretest-postest 0,750 3 0,00
Sumber : Olah data, 2018

Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui hasil uji normalitas data


dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk (n < 50) dengan hasil P =
0,00. Karena hasil uji normalitas data P < 0,05 maka data terdistribusi
tidak normal sehingga uji statistic menggunakan uji nonparametric (uji
Wilcoxon).
2. Hasil uji statsistik menggunakan Uji Wilcoxon

Tabel 4.4
Pengaruh pemberian teh daun kelor
terhadap penurunan kadar kolesterol pasien Prolanis Desa Cokrowati
Kecamatan Todanan tahun 2018

Variabel Beda P value N


Mean
Kolesterol darah Pretest Postest 22 0,00 17
Sumber : Olah data, 2018
Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa selisih atau beda mean
antara kolesterol darah prestes dan postest sebesar 22 mg/dl. Hasil uji
Wilcoxon menunjukkan nilai P value = 0,00 (p<0,05). Dengan demikian
hipotesis penelitian yang telah disusun diterima yaitu terdapat pengaruh
pemberian teh daun kelor terhadap penurunan kadar kolesterol pasien
Prolanis Desa Cokrowati Kecamatan Todanan tahun 2018.
BAB V
PEMBAHASAN

Pada Bab ini akan dijelaskan mengenai pembahasan dari hasil penelitian yang dilakukan
pada bulan Oktober – Desember 2018.
Pembahasan terdiri dari hasil penelitian pengukuran kolesterol darah dan analisis
pengaruh pemberian teh daun kelor terhadap penurunan kadar kolesterol pasien
Prolanis Desa Cokrowati Kecamatan Todanan tahun 2018.

A. Gambaran kolesterol darah pretest dan postest


Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil bahwa rata-rata kolesterol
darah pretest 219,06, dengan standar deviasi 17,75, nilai kolesterol terendah 200
mg/dl, nilai kolesterol tertinggi 272 mg/dl. Sedangkan hasil pengukuran rata-rata
kolesterol darah postest 197,06 dengan standar deviasi 21,36, nilai kolesterol
terendah 169 mg/dl, nilai kolesterol tertinggi 262 mg/dl.
Kolesterol adalah senyawa alisiklik dengan struktur dasar terdiri dari inti perhydro
cyclopenthano phenanthrene yang tersusun atas 4 cincin karbon (Lieberman
&Marks, 2009). Kolesterol merupakan senyawa prekursor semua steroid lain di
dalam tubuh, misalnya kortikosteroid, hormon seks, asam empedu, dan vitamin D,
serta peran strukturalnya pada membran sel dan di lapisan luar lipoprotein. Sebagian
besar kolesterol dalam tubuh berasal dari biosintesis (sekitar 700mg/hari), sisanya
berasal dari bahan makanan hewani misalnya kuning telur, daging, hati, dan otak.
Kolesterol yang disintesis dari tubuh manusia terutama oleh hepar dan usus yang
menyumbang sekitar 10% dari seluruh jumlah yang disintesis. Kolesterol mampu
disintesis pada hampir seluruh jaringan yang mengandung sel berinti, prosesnya
berlangsung di retikulum endoplasma (Mayes,& Botham, 2009; Haryanto & Sayogo,
2013).
Hasil peneitian pada pengukuran kolesterol darah pretest menunjukkan rata-
rata kolesterol darah 219,06 mg/dl dengan nilai terendah 200 mg/dl dan tertinggi 272
mg/dl. Menurut NCEP ATP III Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa kadar
kolesterol responden masuk kategori tinggi yaitu kadar kolesterol >200 mg/dl (Adam,
2014).
Menurut Nilawati et al (2010) kadar kolesterol dalam tubuh seseorang dapat
dipengaruhi oleh banyaknya konsumsi lemak jenuh dan kolesterol dari makanan
sehari-hari yang akan meninggikan kadar kolesterol darah. Terdapat beberapa hal
yang dapat menyebabkan peningkatan kadar kolesterol darah. Pertama, asupan
lemak jenuh dan kolesterol yang tinggi. Terdapat 3 jenis asam lemak yang bersifat
hiperkolesterolemik yaitu asam laurat yang banyak terdapat pada makanan hewani,
asam miristat terutama pada lemak mentega, minyak kelapa, minyak kelapa sawit,
dan asam palmitat yang juga terdapat pada minyak kelapa sawit (Krummel, 2008).
Asupan tinggi kolesterol memiliki korelasi positif dengan meningkatnya kadar
koleseterol total dan kadar kolesterol LDL. Konsumsi tinggi kolesterol bersama
dengan asam lemak jenuh memiliki potensi meningkatkan kadar kolesterol LDL yang
sangat besar (Krummel, 2008).
Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan tingginya kadar
kolesterol. UPT- Balai Informasi tekhnologi LIPI (2009) menyatakan bahwa kadar
lipoprotein, terutama LDL meningkat sejalan dengan bertambahnya usia. Faktor lain
yang menyebabkan tingginya kadar lemak tertentu misalnya Very Low Density
Lipoprotein (VLDL) dan Low Density Lipoprotein (LDL) adalah ; riawayat keluarga,
obesitas, diet kaya lemak, kurang melakukan olah raga, penggunaan alkohol dan
merokok, diabetes dan kelenjar tyroid yang kurang aktif. Selain faktor makanan,
kolesterol yang tinggi juga bisa disebabkan oleh faktor keturunan. Disamping
peningkatan kadar kolesterol tertentu, juga penurunan kadar kolesterol HDL (High
Density Lipoprotein) mempunyai pengaruh terhadap gangguan system tubuh, seperti
halnya yang disampaikan oleh Lembaga UPT- Balai Informasi Tekhnologi LIPI
(2009) bawa kolesterol yang berlebihan/HDL kurang dalam tubuh akan tertimbun
dalam dinding pembuluh darah , yang mana kondisi ini merupakan cikal bakal
terjadinya penyakit jantung dan stroke.
Penurunan kadar kolesterol pada responden setelah diberikan perlakuan
dengan nilai rata-rata kolesterol darah postest 197,06 mg/dl. Penurunan kolesterol
dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Misalnya pengobatan baik pengobatan
farmakologi mapun nonfrmakologi, menambah olah raga atau aktivitas, menghindari
rokok, mengurangi makanan berlemak dan mengontrol stres (Dewanti, 2010).

B. Pengaruh pemberian teh daun kelor terhadap penurunan kadar kolesterol pasien
Prolanis Desa Cokrowati Kecamatan Todanan tahun 2018
Hasil penelitian menunjukkan terdapat selisih atau beda mean antara
kolesterol darah prestes dan postest sebesar 22 mg/dl. Hasil uji Wilcoxon
menunjukkan nilai P value = 0,00 (p<0,05). Dengan demikian hipotesis penelitian
yang telah disusun diterima yaitu terdapat pengaruh pemberian teh daun kelor
terhadap penurunan kadar kolesterol pasien Prolanis Desa Cokrowati
Kecamatan Todanan tahun 2018.
Kolesterol sebenarnya merupakan salah satu komponen lemak. Seperti kita
ketahui, lemak merupakan salah satu zat gizi yang sangat diperlukan oleh tubuh
kita disamping zat gizi lain seperti karbohidrat, protein, vitamin dan mineral.
Lemak merupakan salah satu sumber energi yang memberikan kalori paling
tinggi. Disamping sebagai salah satu sumber energi, sebenarnya lemak atau
khususnya kolesterol memang merupakan zat yang sangat dibutuhkan oleh
tubuh kita terutama untuk membentuk dinding sel-sel dalam tubuh.Kolesterol
juga merupakan bahan dasar pembentukan hormon-hormon steroid. Kolesterol
yang kita butuhkan tersebut, secara normal diproduksi sendiri oleh tubuh dalam
jumlah yang tepat, tetapi dapat meningkat jumlahnya karena asupan makanan
yang berasal dari lemak hewani, telur dan yang disebut sebagai makanan
sampah (junkfood) ( UPT- Balai Informasi tekhnologi LIPI ( 2009).
Kebiasaan dan jenis makanan yang dikonsumsi sehari-hari berperan penting
dalam mempengaruhi kadar kolesterol darah. Semakin baik pola dan kualitas
makanan sehari-hari, tentu makin terjaga pula keseimbangan kolesterol dan
kesehatan secara keseluruhan. Namun jika semakin buruk pola dan kualitas
makanan sehari-hari, tentu makin tidak terjaga pula keseimbangan kolesterol dan
kesehatan secara keseluruhan. Kolesterol atau kadar lemak dalam darah
umumnya berasal dari menu makanan yang dikonsumsi. Semakin banyak
konsumsi makanan berlemak, maka akan semakin besar peluangnya untuk
menaikkan kadar kolesterol. Penderita kolesterol umumnya diderita oleh orang
gemuk, namun tidak menutupi kemungkinan orang yang kurus juga bisa
terserang kolesterol tinggi, apalagi dengan mengkonsumsi makanan modern
yang rendah serat namun lemaknya tinggi. Selain factor makanan, kolesterol
yang tinggi juga bisa disebabkan oleh faktor keturunan (Dicky, 2009).
Beberapa cara dapat dilakukan dalam upaya menurunkan kadar kolesterol
yaitu dengan mengkonsumsi obat (farmakologi) dan cara lainnya seperti
menghindari faktor resiko dan dengan cara nonfarmakologi (dengan
mengkonsumsi herbal dan jus) (Adam, 2014).
Jus atau sari buah adalah cairan yang terdapat secara alami dalam buah-
buahan. Sari buah populer dikonsumsi manusia sebagai minuman. Biasanya
dibuat dengan cara memblender buah-buahan bersama sedikit air dan takaran
gula yang sesuai. Jambu biji dan nanas sama-sama mengandung flavonoid,
karotenoid, selenium, vitamin C dan E yang dipakai tubuh untuk meningkatkan
kadar HDL dimana sesuai dengan hasil penelitian Mualam Susilo juga
menyebutkan bahwa konsumsi jambu biji sebanyak 400 gram pada wanita
menopouse meningkatkan kolesterol HDL sebanyak 46,8 % (p<0,01).
Berdasarkan hasil penelitian pemberian jus jambu dan nanas sebanyak masing-
masing 100 g sehari 2 kali selama 7 hari ternyata mamapu menurunkan kadar
kolesterol darah sebanyak 22 mg/dl. Penurunan kolesterol ini dikarenakan jambu
biji dan nanas mengandung flavonoid, karotenoid, pektin, selenium, vitamin C
dan E. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Hasil pemeriksaan
kadar kolesterol sebelum dan sesudah pemberian jus jambu biji dosis 300
gram/hari pada kelompok perlakuan didapatkan bahwa dari ketujuh responden
mengalami penurunan kadar kolesterol darah dengan hasil uji statistik paired t-
test p = 0,000. Uji statistik dengan Independent t-test menunjukkan bahwa tingkat
signifikansi p = 0,000 artinya terdapat pengaruh pemberian jus jambu biji pada
kelompok perlakuan terhadap perubahan kadar kolesterol pada Lansia penderita
hipertensi dengan Hiperkolesterol.

C. Keterbatasan Penelitian
Setelah melakukan proses penelitian ada beberapa keterbatasan yang ditemukan
yaitu :
1. Meskipun metode penelitian yang digunakan sudah dengan quasi eskperimen
akan tetapi peneliti tidak mampu untuk mengendalikan factor penggangu yang
dapat menimbulkan bias penelitian karena responden tidak berada pada satu
tempat dan waktu yang sama sehingga sulit dilakukan control sepenuhnya
seperti pada penelitian yang dilakukan dilaboratorium (metode eksperimen).
2. Peneliti kesulitan dalam menentukan apakah teh daun kelor yang benar-benar
mampu menurunkan kadar kolesterol darah pasien Prolanis di Desa Cokrowati
Kecamatan Todanan.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

Pada Bab ini menyampaikan kesimpulan dan saran yang disusun berdasarkan uraian
pada bab I-V yang telah dibahas sebelumnya.
A. Simpulan
Berdasarkan dari hasil uraian penelitian dan pembahasan pengaruh pemberian teh
daun kelor terhadap penurunan kadar kolesterol pasien Prolanis Desa Cokrowati
Kecamatan Todanan tahun 2018, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai
berikut :
1. Rata-rata kolesterol darah pretest 219,06, dengan standar deviasi 17,75, nilai
kolesterol terendah 200 mg/dl, nilai kolesterol tertinggi 272 mg/dl
2. Rata-rata kolesterol darah postest 197,06 dengan standar deviasi 21,36, nilai
kolesterol terendah 169 mg/dl, nilai kolesterol tertinggi 262 mg/dl
3. Hasil uji Wilcoxon menunjukkan nilai P value = 0,00 (p<0,05). Dengan demikian
hipotesis penelitian yang telah disusun diterima yaitu terdapat pengaruh
pemberian teh daun kelor terhadap penurunan kadar kolesterol pasien Prolanis
Desa Cokrowati Kecamatan Todanan tahun 2018
4. Terdapat efektifitas teh daun kelor terhadap penurunan kolesterol darah pada
pasien Prolanis di Desa Cokrowati Kecamatan Todanan dengan rata-rata
penurunan kolesterol darah setelah perlakukan sebesar 36,87

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas maka saran-saran yang dapat disampaikan adalah
sebagai berikut.
1. Bagi Peneliti
Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam menerapkan metode
penelitian khususnya quasi eksperimen dengan kontrol
2. Bagi Universitas Muhammadiyah Kudus
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi bagi mahasiswa
keperawatan untuk penelitian lebih lanjut tentang bagian-bagian tumbuhan kelor
yang lain (akar, bunga, biji kelor) yang bermanfaat untuk menurunkan kolesterol
darah
3. Bagi Pasien Prolanis
Hasil Penelitian ini dapat memberikan informasi kepada pasien dan masyarakat
tentang manfaat teh daun kelor untuk digunakan sebagai obat menurunkan kadar
kolesterol darah

4. Bagi peneliti selanjutnya


a. Pada peneliti selanjutnya diharapkan melakukan penelitian untuk
menetapkan kadar dosis teh dau kelor yang lebih efektif dalam menurunkan
kadar kolesterol darah
b. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi dalam penelitian
selanjutnya dan diharapkan mampu menyertakan variable lain sehingga
kadar kolesterol darah tidak hanya turun saja tetapi stabil.

Anda mungkin juga menyukai