HASIL PENELTIAN
Pada Bab ini akan dijelaskan mengenai hasil penelitian. Hasil penelitian
meliputi hasil pengukuran kolesterol darah sebelum dan setelah perlakuan,
uji normalitas data dan hasil uji ststistik.
Tabel 4.1
Hasil pengukuran kolesterol darah pretest pasien Prolanis di Desa
Cokrowati Kecamatan Todanan tahun 2018
C. Analisis Bivariat
Analisis yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan,
berkorelasi atau memiliki pengaruh.
1. Hasil uji normalitas data
Tabel 4.3
Hasil Uji Normalitas data
Shapiro-Wilk
Variabel
Statistik df P
Kolesterol Pretest-postest 0,750 3 0,00
Sumber : Olah data, 2018
Tabel 4.4
Pengaruh pemberian teh daun kelor
terhadap penurunan kadar kolesterol pasien Prolanis Desa Cokrowati
Kecamatan Todanan tahun 2018
Pada Bab ini akan dijelaskan mengenai pembahasan dari hasil penelitian yang dilakukan
pada bulan Oktober – Desember 2018.
Pembahasan terdiri dari hasil penelitian pengukuran kolesterol darah dan analisis
pengaruh pemberian teh daun kelor terhadap penurunan kadar kolesterol pasien
Prolanis Desa Cokrowati Kecamatan Todanan tahun 2018.
B. Pengaruh pemberian teh daun kelor terhadap penurunan kadar kolesterol pasien
Prolanis Desa Cokrowati Kecamatan Todanan tahun 2018
Hasil penelitian menunjukkan terdapat selisih atau beda mean antara
kolesterol darah prestes dan postest sebesar 22 mg/dl. Hasil uji Wilcoxon
menunjukkan nilai P value = 0,00 (p<0,05). Dengan demikian hipotesis penelitian
yang telah disusun diterima yaitu terdapat pengaruh pemberian teh daun kelor
terhadap penurunan kadar kolesterol pasien Prolanis Desa Cokrowati
Kecamatan Todanan tahun 2018.
Kolesterol sebenarnya merupakan salah satu komponen lemak. Seperti kita
ketahui, lemak merupakan salah satu zat gizi yang sangat diperlukan oleh tubuh
kita disamping zat gizi lain seperti karbohidrat, protein, vitamin dan mineral.
Lemak merupakan salah satu sumber energi yang memberikan kalori paling
tinggi. Disamping sebagai salah satu sumber energi, sebenarnya lemak atau
khususnya kolesterol memang merupakan zat yang sangat dibutuhkan oleh
tubuh kita terutama untuk membentuk dinding sel-sel dalam tubuh.Kolesterol
juga merupakan bahan dasar pembentukan hormon-hormon steroid. Kolesterol
yang kita butuhkan tersebut, secara normal diproduksi sendiri oleh tubuh dalam
jumlah yang tepat, tetapi dapat meningkat jumlahnya karena asupan makanan
yang berasal dari lemak hewani, telur dan yang disebut sebagai makanan
sampah (junkfood) ( UPT- Balai Informasi tekhnologi LIPI ( 2009).
Kebiasaan dan jenis makanan yang dikonsumsi sehari-hari berperan penting
dalam mempengaruhi kadar kolesterol darah. Semakin baik pola dan kualitas
makanan sehari-hari, tentu makin terjaga pula keseimbangan kolesterol dan
kesehatan secara keseluruhan. Namun jika semakin buruk pola dan kualitas
makanan sehari-hari, tentu makin tidak terjaga pula keseimbangan kolesterol dan
kesehatan secara keseluruhan. Kolesterol atau kadar lemak dalam darah
umumnya berasal dari menu makanan yang dikonsumsi. Semakin banyak
konsumsi makanan berlemak, maka akan semakin besar peluangnya untuk
menaikkan kadar kolesterol. Penderita kolesterol umumnya diderita oleh orang
gemuk, namun tidak menutupi kemungkinan orang yang kurus juga bisa
terserang kolesterol tinggi, apalagi dengan mengkonsumsi makanan modern
yang rendah serat namun lemaknya tinggi. Selain factor makanan, kolesterol
yang tinggi juga bisa disebabkan oleh faktor keturunan (Dicky, 2009).
Beberapa cara dapat dilakukan dalam upaya menurunkan kadar kolesterol
yaitu dengan mengkonsumsi obat (farmakologi) dan cara lainnya seperti
menghindari faktor resiko dan dengan cara nonfarmakologi (dengan
mengkonsumsi herbal dan jus) (Adam, 2014).
Jus atau sari buah adalah cairan yang terdapat secara alami dalam buah-
buahan. Sari buah populer dikonsumsi manusia sebagai minuman. Biasanya
dibuat dengan cara memblender buah-buahan bersama sedikit air dan takaran
gula yang sesuai. Jambu biji dan nanas sama-sama mengandung flavonoid,
karotenoid, selenium, vitamin C dan E yang dipakai tubuh untuk meningkatkan
kadar HDL dimana sesuai dengan hasil penelitian Mualam Susilo juga
menyebutkan bahwa konsumsi jambu biji sebanyak 400 gram pada wanita
menopouse meningkatkan kolesterol HDL sebanyak 46,8 % (p<0,01).
Berdasarkan hasil penelitian pemberian jus jambu dan nanas sebanyak masing-
masing 100 g sehari 2 kali selama 7 hari ternyata mamapu menurunkan kadar
kolesterol darah sebanyak 22 mg/dl. Penurunan kolesterol ini dikarenakan jambu
biji dan nanas mengandung flavonoid, karotenoid, pektin, selenium, vitamin C
dan E. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Hasil pemeriksaan
kadar kolesterol sebelum dan sesudah pemberian jus jambu biji dosis 300
gram/hari pada kelompok perlakuan didapatkan bahwa dari ketujuh responden
mengalami penurunan kadar kolesterol darah dengan hasil uji statistik paired t-
test p = 0,000. Uji statistik dengan Independent t-test menunjukkan bahwa tingkat
signifikansi p = 0,000 artinya terdapat pengaruh pemberian jus jambu biji pada
kelompok perlakuan terhadap perubahan kadar kolesterol pada Lansia penderita
hipertensi dengan Hiperkolesterol.
C. Keterbatasan Penelitian
Setelah melakukan proses penelitian ada beberapa keterbatasan yang ditemukan
yaitu :
1. Meskipun metode penelitian yang digunakan sudah dengan quasi eskperimen
akan tetapi peneliti tidak mampu untuk mengendalikan factor penggangu yang
dapat menimbulkan bias penelitian karena responden tidak berada pada satu
tempat dan waktu yang sama sehingga sulit dilakukan control sepenuhnya
seperti pada penelitian yang dilakukan dilaboratorium (metode eksperimen).
2. Peneliti kesulitan dalam menentukan apakah teh daun kelor yang benar-benar
mampu menurunkan kadar kolesterol darah pasien Prolanis di Desa Cokrowati
Kecamatan Todanan.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada Bab ini menyampaikan kesimpulan dan saran yang disusun berdasarkan uraian
pada bab I-V yang telah dibahas sebelumnya.
A. Simpulan
Berdasarkan dari hasil uraian penelitian dan pembahasan pengaruh pemberian teh
daun kelor terhadap penurunan kadar kolesterol pasien Prolanis Desa Cokrowati
Kecamatan Todanan tahun 2018, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai
berikut :
1. Rata-rata kolesterol darah pretest 219,06, dengan standar deviasi 17,75, nilai
kolesterol terendah 200 mg/dl, nilai kolesterol tertinggi 272 mg/dl
2. Rata-rata kolesterol darah postest 197,06 dengan standar deviasi 21,36, nilai
kolesterol terendah 169 mg/dl, nilai kolesterol tertinggi 262 mg/dl
3. Hasil uji Wilcoxon menunjukkan nilai P value = 0,00 (p<0,05). Dengan demikian
hipotesis penelitian yang telah disusun diterima yaitu terdapat pengaruh
pemberian teh daun kelor terhadap penurunan kadar kolesterol pasien Prolanis
Desa Cokrowati Kecamatan Todanan tahun 2018
4. Terdapat efektifitas teh daun kelor terhadap penurunan kolesterol darah pada
pasien Prolanis di Desa Cokrowati Kecamatan Todanan dengan rata-rata
penurunan kolesterol darah setelah perlakukan sebesar 36,87
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas maka saran-saran yang dapat disampaikan adalah
sebagai berikut.
1. Bagi Peneliti
Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam menerapkan metode
penelitian khususnya quasi eksperimen dengan kontrol
2. Bagi Universitas Muhammadiyah Kudus
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi bagi mahasiswa
keperawatan untuk penelitian lebih lanjut tentang bagian-bagian tumbuhan kelor
yang lain (akar, bunga, biji kelor) yang bermanfaat untuk menurunkan kolesterol
darah
3. Bagi Pasien Prolanis
Hasil Penelitian ini dapat memberikan informasi kepada pasien dan masyarakat
tentang manfaat teh daun kelor untuk digunakan sebagai obat menurunkan kadar
kolesterol darah