Anda di halaman 1dari 17

MEKANISME PEMBAYARAN PAJAK PADA HOTEL

ORANJJE DI DENPASAR

OLEH :

1. NI PUTU ANINDYA SARASIJA (1633121007)

2. DENNY SETIAWAN (1633121008)

3. KADEK YOGA PRATAMA (1633121024)

4. NI PUTU MEGA WINDARI (1633121039)

5. NI KADEK MITHA SUGIANITRI (1633121040)

6. I GUSTI AYU DITA PRAMESTI (1633121052)

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS WARMADEWA

DENPASAR

2018
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .............................................................................................................. i

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang Masalah .................................................................................. 1

1.2. Rumusan Masalah............................................................................................. 2

1.3. Tujuan Penelitian .............................................................................................. 3

BAB II TINJAUAN TEORITIS ............................................................................. 4

2.1. Pajak ................................................................................................................... 4

2.2. Pajak Daerah ..................................................................................................... 4

2.3. Pajak Hotel ........................................................................................................ 4

BAB III PEMBAHASAN ........................................................................................ 6

BAB IV SIMPULAN ................................................................................................ 8

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 9

LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................... 10

i
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran1 FotoWawancara .................................................................................... 10

Lampiran2SuratTagihanPajak Daerah .................................................................... 11

Lampiran3SuratSetoranPajak Daerah ..................................................................... 12

Lampiran4BuktiTagihan 13

Lampiran5SuratIjinSurvei 14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.LatarBelakangMasalah
Secaraoperasional, esensipokokpelaksanaanUndang-Undang 34 Tahun2000
tentangPerubahanAtasUndang-Undang No.18 Tahun 1997 tentangPajakdanRetribusi
Daerah danPeraturanPemerintahNomor 65 Tahun 2001tentangPajak Daerah
sebagailandasanstrukturaldanlandasanoperasionalbagipengenaanpajak di
daerahmembawakonsekuensikepadaPemerintah Daerah(Kabupaten/Kota)
untukmengoptimalkanpengelolaanseluruhpotensi
yangdimilikinyadalammengeksploitasipendapatan yang berasaldarisektorpajakdaerah.
Pajak Daerah adalahiuranwajib yang dilakukanoleh orang
pribadiataubadankepadadaerahtanpaimbalanlangsung yang seimbang,
yangdapatdipaksakanberdasarkanperaturanperundang-undangan yang berlaku,yang
digunakanuntukmembiayaipenyelenggaraanpemerintahdaerahdanpembangunandaera
h.
Pajak hotel danpajakrestoranmerupakanduajenispajakdaerah
yangpotensinyasemakinberkembangseiringdengansemakindiperhatikannyaadanyako
mpenenpendukungyaitusektorjasa,
pembangunanmaupunpariwisatadalamkebijakanpembangunandaerah. Pembangunan
daerahadalahsuatubentukusahayang
sistematikdaripembangunannasionaldimanadidalampelaksanaanyamemerlukanadanya
peranaktifsecaramendasardaripemerintah,
swastamaupunkelompokmasyarakatuntukmeningkatkankesejahteraanmasyarakatdaer
ahdansecaraterus-
menerusdigunakanuntukmenganalisikondisidanpelaksanaanpembangunandaerah yang
semakinberkembang.
Tabel 1.1DaftarJenisPajak Daerah Yang Berlaku di Wilayah Kota
DenpasarberdasarkanPeraturan Daerah

1
No Jenis Pajak Peraturan Pajak
1. Pajak Air Tanah Perda Nomor 6 Tahun 2010
2. Pajak Hotel Perda Nomor 5 Tahun 2011
3. PajakRestoran Perda Nomor 3 Tahun 2011
4. PajakHiburan Perda Nomor 4 Tahun 2011
5. Bea PerolehanHakAtas Perda Nomor 7 Tahun 2010
Tanah danBangunan
6. Pajak Penerangan Jalan Perda Nomor 6 Tahun 2011
7. Pajak Pengambilan dan Perda Nomor 38 Tahun 2010
Pemanfaatan Air Tanah
Sumber :Peraturan Walikota DenpasarNomor 11 Tahun 2012
Hotel Oranjje merupakan salah satu hotel yang terletak di Kota Denpasar yang
letaknya strategis dan mudah dijangkau dari pusat kota. Hotel Oranjje berada di Jl.
Hayam Wuruk No.302, Panjer, Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali 80239. Hotel
OranjjedidirikanpadaJuni 2001. Adapun alasan kami memilih Hotel Oranjje sebagai
tempat penelitian untuk mengetahui mekanisme pembayaran pajak daerah di hotel
tersebut.
Fasilitas hotel-hotel berbintang Indonesia juga semakin ketat berkompetisi
dalam mengakomodasi tiap kebutuhan dan keinginan kustomer. Dari fasilitas MICE,
akses wi-fi, ball room. Juga mengunggulkan keunikan dan pesona tersendiri tanpa
meninggalkan kecanggihan serta profesionalitas pelayanan yang berbungkus
senyuman ramah. Lokasi mereka yang biasanya terletak di area strategis, hingga
mempermudah dalam menjangkau pusat perkantoran, area komersil, niaga serta
hiburan.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka yang akan menjadi
perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimanakah mekanisme pembayaran pajak pada Hotel Oranjje di Denpasar ?

2
1.3. Tujuan Penelitian
1.Untuk mengetahui mekanisme pembayaran pajak pada Hotel Oranjje di Denpasar

3
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

2.1. Pajak
Pajakadalahiuranrakyatkepadakas Negara berdasarkanUndang-undang(yang
dapatdipaksakan) dengantidakmendapatjasatimbal (kontraprestasi) yang
langsungdapatditujukkandandengandigunakanuntukmembayarpengeluaranumum.
Undang-undang No.28 tahun 2007 tentang ketentun umum dan tata cara
perpajakan pasal 1 ayat 1:
Pajak adalah kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh orang
pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-undang, dengan
tidak mendapat imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara
bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Definisi tersebut memfokuskan pada
fungsi budgetair dari pajak.

2.2. Pajak Daerah


Pajak daerah adalah pajak yang dipungut daerah berdasarkan peraturan pajak
yang ditetapkan oleh daerah berdasarkan peraturan pajak yang ditetapkan (melalui
Peraturan Daerah) untuk kepentingan pembiayaan rumah tangga pemerintah daerah
tersebut.
Undang-undang No. 28 Tahun 2009 tentang pajak dan retribusi daerah pasal
1: Pajak daerah adalah kontribusi wajib kepada daerah yang terutang oleh orang
pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang dengan
tidak mendapat imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan daerah
bagi sebsar-besarnya kemakmuran rakyat.

2.3. Pajak Hotel

Undang-undang No. 28 Tahun 2009 Pasal 1, pajak hotel adalah pajak atas
pelayanan yang disediakan oleh hotel. Pengertian hotel adalah fasilitas penyedia jasa
penginapan/peristirahatan termasuk jasa terkait lainnya dengan dipungut bayaran

4
yang mencangkup juga motel, losmen, gubuk pariwisata, pesangrahan, rumah
penginapan dan sejenisnya serta rumah kos yang jumlah kamar lebih dari 10 kamar.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 28 Tahun 2009 tentang Pajak dan


retribusi Daerah tertulis pada pasal 32 yang menjelaskan objek pajak hotel adalah
pelayanan yang disediakan oleh hotel dengan pembayaran, termasuk jasa penunjang
sebagai kelengkapan hotel yang sifatnya memberikan kemudahan dan kenyamanan
termasuk fasilitas olahraga dan hiburan, jasa penunjang sebagaimana yang dimaksud
pada ayat 1 adalah fasilitas telepon, internet, fotokopi, dan fasilitas yang sejenis
lainnya yang disediakan atau dikelola hotel, tidak termasuk objekpajak hotel
sebagaimana yang dimaksud pada ayat 1 adalah jasa tempat tinggalasrama yang
diselenggarakan oleh pemerintah pusat atau pemerintah daerah, jasa sewa apartemen
dan sejenisnya, jasa tempat tinggal di pusat pendidikan atau kegiatan keagamaan, jasa
tempat tinggal di rumah sakit, panti jompo, panti asuhan dan panti sosial lainnya yang
sejenis, berikutnya adalah jasa biro perjalanan wisata yang diselenggarakan oleh hotel
yang dapat dimanfaatkan oleh umum.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 28 Tahun 2009 tentang Pajak dan
Retribusi Daerah tertulis pada pasal 33, pasal tersebut menjelaskan sebagai berikut:
a. Subjek pajak hotel adalah orang pribadi atau badan yang melakukan pembayaran
kepada orang pribadi atau badan yang mengusahakan hotel.
b. Wajib pajak hotel adalah orang pribadi atau badan yang mengusahakan hotel.
Selanjutnya Undang-Undang Republik Indonesia No. 28 Tahun 2009 tentang
Pajak dan retribusi Daerah tertulis pada pasal 34, pasal tersebut menjelaskan tentang
dasar pengenaan pajak hotel adalah jumlah pembayaran atau yang seharusnya dibayar
kepada hotel. Dan pasal 35 yang menjelaskan sebagaiberikut:
a. Tarif pajak hotel ditetapkan paling tinggi sebesar 10%
b. Tarif pajak hotel di tetapkan oleh Peraturan Daerah.

5
BAB III

PEMBAHASAN

HasilpenelitianmenunjukansecarakeseluruhanpemungutanPajak Hotel di Hotel


Oranjjesudahefektif. PendapatanPajak Hotel yang
selalumeningkatsetiaptahunnyadapatmembantupeningkatanpajakdaerah yang
menjadisalahsatupenerimaanataupendapatan yang diandalkan. Berdasarkan hasil
wawancara terhadap pihak accounting Hotel Oranjje, tarif pajak hotel ditetapkan
sebesar 21% terdiri atas 11% untuk tax dan 10% untuk service. Jadi tarif pajak hotel
ditetapkan oleh Badan Pendapatan Daerah sebesar 11% yang perhitungannya
disesuaikan dengan laporan keuangan Hotel Oranjje selama 3 bulan . Selanjutnya
Badan Pendapatan Daerah Kota Denpasar memberikan surat tagihan pajak daerah
(SPTPD) kepada pihak hotel berdasarkan peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 5
Tahun 2011 tentang Pajak Hotel telah dilakukan pemeriksaan atas keterangan lain
atas pelaksanaan kewajiban wajib pajak. Dari pemeriksaan atau keterangan lain
tersebut, perhitungan jumlah yang harus dibayar adalah sebagai berikut: Jumlah yang
harus dibayar = pajak yang kurang dibayar + sanksi administratif + sanksi bunga.
Pembayaran setelah tanggal jatuh tempo dikenakan tambahan berupa sanksi bunga
sebesar 2%.
Setelah itu pihak hotel mengisi surat setoran pajak daerah (SSPD) sesuai
dengan surat tagihan yang ditetapkan oleh Badan Pendapatan Daerah. Surat Setoran
Pajak Daerah (SSPD) dibuat dalam enam rangkap dengan distribusi sebagai berikut:
a). Lembar satu untuk wajib pajak ,
b). Lembar 2 untuk bendahara penerimaan Badan Pendapatan Daerah Kota Denpasar,
c). Lembar 3 untuk bidang pembukuan badan pendapatan daerah Kota Denpasar,
d). Lembar 4 untuk bidang penagihan Badan Pendapatan Kota Denpasar,
e). Lembar 5 untuk badan pengelola keuangan dan aset daerah,
f). Lembar 6 untuk bank penerima pembayaran.

6
Setelah pihak hotel mengisi surat setoran pajak daerah pihak hotel membayar
pajak bisa melalui tunai, tranfer atau cek tempat penyetoran disesuaikan dengan
keinginan pihak hotel seperti, Badan Pendapatan Daerah Kota Denpasar, Bank BPD
Bali, atau untuk disetorkan ke Rekening Kas Umum Daerah Kota Denpasar. Setalah
melaksanakan transaksi pembayaran pajak di tempat yang telah ditentukan pihak
hotel akan melampirkan bukti pembayaran pajak sebagai dokumen bahwa pajak pada
bulan tersebut telah dilunasi.

7
BAB IV
SIMPULAN

Hasil penelitian menunjukan secara keseluruhan pemungutan Pajak Hotel di


Hotel Oranjje sudah efektif. Pendapatan Pajak Hotel yang selalu meningkat setiap
tahunnya dapat membantu peningkatan pajak daerah yang menjadi salah satu
penerimaan atau pendapatan yang diandalkan.Jadi tarif pajak hotel ditetapkan oleh
Badan Pendapatan Daerah sebesar 11% yang perhitungannya disesuaikan dengan
laporan keuangan Hotel Oranjje selama 3 bulan.Selanjutnya Badan Pendapatan
Daerah Kota Denpasar memberikan surat tagihan pajak daerah (SPTPD) kepada
pihak hotel berdasarkan peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 5 Tahun 2011
tentang Pajak Hotel. Jumlah yang harus dibayar = pajak yang kurang dibayar +
sanksi administratif + sanksi bunga. Setelah itu pihak hotel mengisi surat setoran
pajak daerah (SSPD) sesuai dengan surat tagihan yang ditetapkan oleh Badan
Pendapatan Daerah.Setelah pihak hotel mengisi surat setoran pajak daerah pihak hotel
membayar pajak bisa melalui tunai, tranfer atau cek tempat penyetoran disesuaikan
dengan keinginan pihak hotel seperti Badan Pendapatan Daerah Kota Denpasar, Bank
BPD Bali, atau untuk disetorkan ke Rekening Kas Umum Daerah Kota Denpasar.

8
DAFTAR PUSTAKA

Annisa. 2018. Kontribusi Pajak Hotel dan Pajak Restoran Terhadap Peningkatan
Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Maros. Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. Skripsi.
Baskara, Aditya. Saifi, Muhammad. ZA, Zahroh. 2018. Evaluasi TingkatEfektivitas
dan Pertumbuhan Penerimaan Pajak Restoran Terhadap Pajak Daerah (Studi
Kasus Pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Malang Th.2011-2015). Fakultas
Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya, Malang. Jurnal Administrasi Bisnis
(JAB) Vol. 56 No. 1.
Lubis, Dessy Fadina. 2017. Pengaruh Penerimaan Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak
Reklame dan Pajak Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada
Pemerintahan Kabupaten Simalungun. Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara Medan. Skripsi.

9
LAMPIRAN-LAMPIRAN

LAMPIRAN 1

10
LAMPIRAN 2

11
LAMPIRAN 3

12
LAMPIRAN 4

13
LAMPIRAN 5

14

Anda mungkin juga menyukai