Anda di halaman 1dari 3

TERM OF REFERENCE (TOR)

FOCUS GROUP DISCUSSIONS


Wajah Pendidikan Indonesia, Berkarakterkah?

PENDAHULUAN____>>>
Akhir-akhir ini sering kita dipertontonkan dengan waha pendidikan indonesia
yang tidak semestinya terjadi. Kasus yang menimpa para pelajar, seperti bulliying,
saling ejek, dan lain sebegainya begitu marak. Berbicara tentang pelajar sama
halnya dengan berbicara tentang generasi bangsa yang di tangan merekalah
tongkat estafet pembangunan dan kelanjutan sejarah bangsa ini berlanjut. Di
beberapa even baik nasional maupun dunia, beberapa pelajar Indonesia mampu
bersaing bahkan menjadi yang terbaik dalam ilmu pengetahuan dan teknologi
khususnya terapan. Di berbagai kompetisi dunia seperti olimpiade matematika,
kimia, biologi, fisika, hingga kompetisi robotika para pelajar Indonesia mampu
mengalahkan pelajar-pelajar dari negara-negara yang dianggap sebagai kiblat dari
ilmu pengetahuan dan teknologi seperti Amerika, Jerman, Jepang, China, Rusia dan
sebagainya.
Akan tetapi pemandangan ironis seringkali terjadi pada pelajar pertiwi negeri
ini. Di saat segelintir teman mereka berjibaku mengadu kecerdikan dan kepandaian
dengan pelajar dari berbagai negara di dunia, sebagian di antara mereka berbuat
sesuatu yang tidak mencerminkan jati diri sebagai pelajar. Tawuran antar sesama
pelajar merupakan pemandangan yang tiap hari bisa kita lihat terutama di kota-kota
besar dengan berlatar belakang sesuatu yang tidak jelas dan solidaritas membabi
buta. Di sisi lain sekelompok pelajar dengan melimpahnya finansial orang tua,
mereka berhura-hura di mall dan klub malam hingga mengarah pada kehidupan
yang serba bebas.
Kehidupan yang serba bebas tersebut menggiring sebagian besar pelajar
bumi pertiwi ini kepada hal-hal yang sangat mengerikan yaitu pemakaian narkoba,
free sex, rokok, alkohol dan sebagainya. Efek luar biasa yang menyusul adalah
banyak pelajar kita mengidap penyakit mematikan seperti HIV/AIDS, banyaknya
pembunuhan pada bayi yang mereka gugurkan karena hamil diluar nikah, pecandu
narkoba dan rokok serta alkohol dari kalangan pelajar tiap tahunnya meningkat
signifikan hingga banyaknya pelajar bangsa ini meregang nyawa karena over dosis,
kehilangan nyawa saat menggugurkan dan melakukan pencurian, pembunuhan
serta pemerkosaan karena kecanduan barang-barang haram tersebut.
Rentetan kejadian yang memilukan dan mengerikan pada pelajar kita
bukanlah suatu hal yang kebetulan dan biasa, akan tetapi sudah mengarah pada
perubahan nilai dan moral mereka. Salah satu penyebab dari rusaknya sebagian
besar pelajar kita adalah implementasi sistem pendidikan kita yang carut marut dan
hanya berorientasi pada target serta kepentingan sesaat dan segelintir orang. Sudah
menjadi rahasia umum siapapun pemimpinnya baik di tingkat pusat hingga daerah
pendidikan merupakan sarana yang tepat untuk membuat pencitraan diri dan
mengeruk keuntungan finansial sebesar-besarnya.
Implementasi dari Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional
(UUSISDIKNAS) Nomor 20 Tahun 2003 jauh panggang dari api. Pendidikan yang
diterapkan di sekolah-sekolah mulai dasar hingga tinggi penuh dengan rekayasa
atau manipulasi. Sementara kurikulum yang diterapkan hanya mengarah pada
pembentukan pelajar menjadi robot bukan menjadi manusia seutuhnya.
Keberhasilan seorang pelajar hanya terletak pada nilai-nilai yang mereka dapatkan
selama mereka bersekolah hanya dijejali dengan berbagai macam pelajaran yang
telah ditentukan tanpa mempedulikan kebutuhan dan pembentukan moral mereka.
Sekali lagi dampak mengerikan dari sistem pendidikan yang diterapkan telah
terpampang dengan jelas di depan kita. Para pelajar kita hanya menggunakan logika
semata dalam menganalisa sesuatu. Mereka memang pandai berkaitan dengan
matematika, fisika, kimia, biologi dan sebagainya, tetapi tawuran, pemakaian
narkoba, free sex juga jalan terus, mereka tidak memperdulikan kondisi sosial
lingkungan sekitar mereka tumbuh dan berkembang. Rasa empati mereka seakan
mati terkubur oleh rumus-rumus ilmu logika.
Maka melihat kondisi yang demikian itudalam rangka memperingati hari
pendidikan nasional (Hardiknas) tahun 2019, Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar
Nahdlatul Ulama berinisiatif untuk mengadakan kegiatan FOCUS GROUP
DISCUSSIONS yang diharapkan mampu menghasilkan solusi yang tepat untuk
mengatasi permasalah pada dunia pendidikan saat ini.

TUJUAN KEGIATAN____>>>
1. Memberikan wawasan secara lengkap dan utuh terkait kondisi dan sistem
Pendidikan Indonesia saat ini.
2. Menganalisis masalah yang terjadi pada pendidikan Indonesia.
3. Merumuskan solusi terbaik dalam membangun Pendidikan Indonesia yang cerdas
dan berkarakter.

NAMA DAN TEMA KEGIATAN____>>>


Kegiatan ini bernama Focus Group Discussions dengan tema “Wajah Pendidikan
Indonesia, Berkarakter-kah?”

WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN____>>>


Kegiatan ini dilaksanakan pada :
Hari : Kamis
Tanggal : 2 Mei 2019
Waktu : Pukul 12.30 - Selesai
Tempat : Aula Gedung PBNU, Jl. Kramat Raya No. 164 Jakarta Pusat.
PELAKSANAKEGIATAN____>>>
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama
(PP IPNU) dengan panitia Hardiknas 2019.

NARASUMBER KEGIATAN____>>>
Focus Group Discussions ini menghadirkan narasumber ahli, 1) Kementerian Riset,
Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI, 2) DPR-RI Komisi X, 3) PBNU, 4) LP Maaarif
NU 5) Pegiat Ekonomi.

PESERTAKEGIATAN____>>>
Kegiatan ini diikuti oleh 1) Pengurus PP IPNU, 2) Oganisasi Pelajar dan OKP Pusat
3) Pengurus OSIS se-Jabodetabek,
INFORMASI DAN CONTACT PERSON____>>>
Untuk informasi dapat menghubungi:
1. Mufarrihul Hazin (0812-3148-0702)
2. M. Imaduddin (0822-3269-6271)
3. Abu Hasan Asyari (0856-05550-1115)

PENUTUP____>>>
Demikian TOR ini kami susun untuk digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan
kegiatan tersebut. Semoga kegiatan ini berhasil dengan sukses dan kami sampaikan
terima kasih bagi para donator yang memberikan sumbangsih pada kegiatan ini.

Jakarta, 20 Sya’ban1440 H
25 April 2019 M

PIMPINAN PUSAT
IKATAN PELAJAR NAHDLATUL ULAMA

ASWANDI JAILANI MUFARRIHUL HAZIN


Ketua Umum SekretarisUmum

Anda mungkin juga menyukai