Anda di halaman 1dari 129

ASESMEN PASIEN RAWAT INAP

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-27 1 1/2
PADANG
DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA
STANDAR TANGGAL REVISI
PROSEDUR 10 MARET 2014
OPERASIONAL dr. Irayanti, Sp.M
NIP 19620123 198901 2001
PENGERTIAN Asesmen Pasien adalah tahapan dari proses dimana
dokter, perawat, dietisien mengevaluasi data pasien baik
subyektif maupun obyektif untuk membuat keputusan
terkait :
a. Status kesehatan pasien
b. Kebutuhan perawatan
c. Intervensi
d. Evaluasi

TUJUAN

KEBIJAKAN Keputusan Direktur Utama RSUP Dr M. Djamil Padang, No.HK. men


Informasi Pasien Rawat Inap.
Keputusan Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil padang No. OT. .
0103/II/52/2014tentang Penetapan Pemberloman Asesmen
Pasien.
PROSEDUR 1. Pengkajian pasien oleh DPJP untuk memastikan kebutuhan
perawatannya, bila hasil pemeriksaan menunjukkan indikasi
memerlukan tindakan segera hasil temuan didokumentasikan
dalam rencana kerja, dengan mencantumkan tanggal, jam dan
identitas pemberi keputusan serta rencana ruang perawatan.
2. Pemberian informasi dan edukasi terhadap pasien dan
keluarganya oleh DPJP atau dokter yang mendapat
pendelegasian DPJP yang didokumentasikan dalam Formulir
Informasi Edukasi tentang tindakan dan perawatan yang akan
diberikan.
3. Pemberian persetujuan dari pasien dan keluarga untuk
tindakan operasi cito didokumentasikan dalam Formulir
Persetujuan Tindakan Kedokteran dengan melengkapi tanda
tangan pada pasien/keluarga beserta saksi, dan tandatangan
DPJP dokter yang mendapat pendelegasian DPJP sebagai
pemberi informasi dan saksi dari RS.
Bila tidak ada saksi dari keluarga/pasien maka bisa diwakilkan
oleh petugas RS yang diberi catatan.
Jika pasien/keluarga tidak menyetujui untuk dilakukan tindakan
operasi cito, maka pasien/keluarga menyatakan penolakan
tindakan operasi cito dalam Form Penolakan Persetujuan
Tindakan Kedokteran dan Formulir Penolakan Persetujuan
Tindakan Pembiusan.
Jika pasien/keluarga menolak rencana yang dilaksanakan oleh
DPJP atau dokter yang diberi pendelegasian oleh DPJP, maka
DPJP atau dokter yang diberi kewenangan oleh DPJP perlu
membuat perencanaan ulang terhadap pasien tersebut yang
didokumentasikan dalam Formulir Rencana Perawatan Pasien
Terintegrasi.
4. Penjadwalan/pendaftaran operasi cito pasien oleh DPJP atau
dokter yang diberi pendelegasian oleh DPJP /PPDS yang
dicatat dalam lembar Formulir Pengajuan Operasi dengan
mencantumkan jenis alat kesehatan yang dibutuhkan untuk
operasi pasien sekaligus membuat Surat Masuk Rumah Sakit
yang diberikan kepada keluarga pasien.
5. Pendaftaran pasien untuk operasi cito ke kamar bedah oleh
perawat, melalui telepon dengan mendokumentasikan waktu
menghubungi kamar bedah dalam Formulir Rencana
Perawatan Pasien Terintegrasi.

6. Pendaftaran rawat inap oleh keluarga setelah mendapatkan


surat masuk dari DPJP atau dokter yang diberi kewenangan
oleh DPJP ke Tempat Pendaftaran Pasien (TPP) Rawat Inap.
7. Persiapan operasi dengan melakukan konsultasi ke dokter
spesialis anestesi menggunakan Formulir Konsultasi Anestesi,
peresepan obat dan alat kesehatan lain oleh DPJP.
Kebutuhan konsultasi ke dokter spesialis terkait lainnya
(Penyakit Dalam, Paru dan Jantung) diputuskan oleh dokter
spesialis anestesi setelah melakukan kegiatan terhadap
pasien.
8. Pemberian persetujuan dari pasien dan keluarga untuk
tindakan pembiusan di dokumentasikan dalam Formulir
persetujuan Tindakan Pembiusan dengan melengkapi tanda
tangan oleh pasien/keluarga beserta saksi, dan tandatangan
DPJP atau dokter yang mendapat pendelegasian dari DPJP
sebagai pemberi informasi dan saksi dari RS.
9. Pengkajian kesiapan pasien untuk dilakukan transfer oleh
DPJP atau dokter yang diberi pendelegasian oleh DPJP,
menggunakan Formulir Catatan Pasien Pindah Rawat.
10. Pengantaran pasien yang akan operasi cito ke Instalasi Bedah
Sentral (IBS) setelah ada konfirmasi petugas Kamar Operasi
tentang kesiapan obat, alat kesehatan dan kesiapan
petugas/operator kepada petugas Instalasi Gawat Darurat
(IGD) oleh perawat dan pekarya, dengan mendokumentasikan
waktu saat pengantaran dalam formulir Catatan Pasien Pindah
Rawat.
11. Penerimaan pasien yang akan dilakukan tindakan operasi cito
oleh Instalasi Bedah Sentral, dengan melakukan pengecekan
kelengkapan Rekam Medis dan kondisi pasien.
12. Pelaksanaan penerapan keselamatan operasi di ruang operasi
oleh tim bedah, setelah pasien masuk di ruang operasi oleh tim
bedah dengan menentukan tanggal dan jam saat dilaksanakan
kegiatan tersebut
13. Pelaksanaan tindakan operasi cito oleh tim bedah di kamar
operasi.

IDENTIFIKASI PASIEN JIWA

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-29 1 1/2
PADANG
DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA
STANDAR TANGGAL REVISI
PROSEDUR 10 MARET 2014
OPERASIONAL dr. Irayanti, Sp.M
NIP 19620123 198901 2001
PENGERTIAN Suatu urutan tindakan untuk membedakan antara pasien yang satu
dengan yang lain sehingga memperlancar dan mempermudah dalam
melaksanakan tindakan kepada pasien.

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk dalam


mengidentifikasi pasien sebelum pemberian obat, sebelum
pengambilan sampel darah atau produk darah dan spesimen lain
untuk pemeriksaan klinis serta sebelum pemberian pengobatan dan
tindakan/ prosedur.

KEBIJAKAN 1. Surat Keputusan Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil Padang


No.YM.01.01/II/05/2014 Tentang Penetapan Pemberlakuan
Kebijakan Pelayanan di RSUP Dr. M. Djamil Padang

PROSEDUR 1. Persiapan Petugas:


a. Memakai uniform lengkap dan rapi
b. Komunikasi terapeutik
c. Cuci tangan dan gunakan APD sesuai kebutuhan
2. Persiapan pasien
a. Pastikan pasien yang akan di identifikasi
b. Pastikan lokasi pemasangan
c. Pastikan gelang yang akan di pakai (sesuai kebutuhan)

3. Persiapan Alat
a. Gelang identifikasi pasien
b. Berkas rekam medis
c. Alat tulis

4. Pelaksanaan
a. Ucapkan salam dan perkenalkan diri, sebut nama dan unit
kerja anda.
“ Saya....(nama), dari unit kerja .......(sebutkan)”

IDENTIFIKASI PASIEN

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-29 1 2/2
PADANG
b. Jelaskan maksud dan tujuan tindakan yang akan dilakukan
pada pasien.
c. Identifikasi pasien dengan menganjurkan pasien
menyebutkan nama dan nama ibu kandung dengan ucapan:
“Sesuai dengan standar keselamatan pasien rumah sakit,
mohon bapak/ ibu menyebutkan nama dan nama ibu
kandung“
d. Pastikan identitas pasien dengan benar sebelum dilakukan
tindakan dengan ucapan:
“Bapak/ ibu, saya akan mencocokkan identitas bapak/ ibu
dengan gelang pengenal yang bapak/ ibu gunakan, dengan
tujuan untuk memastikan identitas bapak/ ibu dengan
benar”
e. Lakukan verifikasi identitas ke gelang pasien
f. Observasi perilaku pasien
g. Lepaskan gelang identifikasi jika pasien gelisah, terkait
pemakaian gelang identifikasi (dokumentasikan)
h. Ucapkan terimakasih atas kerjasamanya
i. Lepaskan APD dan cuci tangan

UNIT TERKAIT Seluruh instalasi pelayanan keperawatan di RSUP Dr. M. Djamil


Padang

DAFTAR RUJUKAN Buku Pedoman Identifikasi Pasien RSUD MEURAXA BANDA ACEH
IDENTIFIKASI BAYI

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-30 1 1/2
PADANG
DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA
STANDAR TANGGAL REVISI
PROSEDUR 10 MARET 2014
OPERASIONAL dr. Irayanti, Sp.M
NIP 19620123 198901 2001
PENGERTIAN Urutan tindakan dalam mengidentifikasi bayi baru lahir.

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam mengidentifikasi


bayi baru lahir
KEBIJAKAN 1. Surat Keputusan Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil Padang
No.YM.01.01/II/05/2014 Tentang Penetapan Pemberlakuan
Kebijakan Pelayanan di RSUP Dr. M. Djamil Padang

PROSEDUR 1. Persiapan Petugas:


a. Memakai uniform lengkap dan rapi
b. Komunikasi terapeutik
c. Cuci tangan dan gunakan APD sesuai kebutuhan

2. Persiapan pasien
a. Pastikan pasien yang akan di identifikasi
b. Pastikan lokasi pemasangan
c. Pastikan gelang yang akan di pakai (sesuai kebutuhan)

3. Persiapan Alat
a. Gelang identifikasi pasien
b. Berkas rekam medis
c. Alat tulis

4. Pelaksanaan
a. Beritahu keluarga tentang kelahiran, dengan menyebutkan
jenis kelamin
b. Cocokkan identitas bayi baru lahir dengan gelang identitas
(nama bayi jika belum punya nama, gunakan nama ibunya)
i. Jam dan tanggal lahir
ii. Berat badan
iii. Panjang badan
iv. Cara kelahiran

IDENTIFIKASI BAYI

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-30 1 2/2
PADANG
c. Lakukan verifikasi identitas ke gelang pasien
d. Ucapkan terimakasih atas kerjasamanya
e. Lepaskan APD dan cuci tangan

UNIT TERKAIT Seluruh instalasi pelayanan keperawatan di RSUP Dr. M. Djamil


Padang
PENERIMAAN PASIEN BARU DI RUANG RAWAT INAP

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-31 1 1/2
PADANG
DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA
STANDAR TANGGAL REVISI
PROSEDUR 10 MARET 2014
OPERASIONAL dr. Irayanti, Sp.M
NIP 19620123 198901 2001
PENGERTIAN Urutan tindakan dalam menerima pasien baru masuk untuk dirawat.

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk menerima pasien


baru masuk untuk dirawat.

KEBIJAKAN 1. Undang – Undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit


2. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1691 tahun 2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 49 tahun 2013 tentang
Komite Keperawatan
5. Keputusan Menteri Kesehatan no 938 / menkes / SK / VIII / 2007
tentang Standar Asuhan Kebidanan
6. Surat Keputusan Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil Padang
No.YM.01.01/II/05/2014 Tentang Penetapan Pemberlakuan
Kebijakan Pelayanan di RSUP Dr. M. Djamil Padang

PROSEDUR 1. Persiapan Petugas


a. Identifikasi pasien yang akan masuk ruangan
b. Identifikasi keadaan darurat pasien sesuai kebutuhan
c. Gunakan APD sesuai kebutuhan
d. Cuci tangan (lihat SPO cuci tangan)

2. Persiapan alat
a. Tensimeter, stetoskop, termometer, jam tangan
seconde
b. Tempat tidur pasien siap pakai
c. Alat – alat kesehatan sesuai kebutuhan
d. Buku dokumen Rekam Medis pasien
e. Buku LOI dan format informasi umum
f. Alat tulis

3. Pelaksanaan
a. Ucapkan salam, perkenalkan diri dengan Lakukan salam
terapeutik (senyum, sapa, perkenalan diri) dan pastikan
identitas pasien yang akan dilakukan tindakan
b. Jelaskan tujuan dan langkah - langkah yang akan dilakukan
c. Lakukan kontrak waktu 10 -15 menit
d. Minta kerjasama dari pasien
e. Jaga privasi pasien
f. Dekatkan alat pada pasien

PENERIMAAN PASIEN BARU DI RUANG RAWAT INAP

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-31 1 2/2
PADANG
g. Cuci tangan dan gunakan APD sesuai kebutuhan
h. Terima surat rawat dari petugas poliklinik / IGD
i. Validasi
j. Identitas pasien dan kelengkapan dokumen rekam medis
k. Lakukan pengkajian awal, periksaan tanda – tanda vital
l. Kolaborasi dengan dokter jaga/ DPJP
m. Lakukan tindakan keperawatan sesuai hasil kolaborasi
n. Bereskan alat-alat, lepaskan APD dan cuci tangan
o. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan

UNIT TERKAIT Seluruh instalasi pelayanan keperawatan di RSUP Dr. M. Djamil


Padang
MENCUCI RAMBUT DI TEMPAT TIDUR

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-32 1 1/2
PADANG
DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA
STANDAR TANGGAL REVISI
PROSEDUR 10 MARET 2014
OPERASIONAL dr. Irayanti, Sp.M
NIP 19620123 198901 2001
PENGERTIAN Urutan tindakan dalam mencuci rambut pasien di tempat tidur.

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk mencuci rambut


pasien di tempat tidur.

KEBIJAKAN 1. Undang – Undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit


2. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1691 tahun 2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 49 tahun 2013 tentang
Komite Keperawatan
5. Keputusan Menteri Kesehatan no 938 / menkes / SK / VIII / 2007
tentang Standar Asuhan Kebidanan
6. Surat Keputusan Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil Padang
No.YM.01.01/II/05/2014 Tentang Penetapan Pemberlakuan
Kebijakan Pelayanan di RSUP Dr. M. Djamil Padang

PROSEDUR 1. Persiapan petugas


a. Pastikan dan identifikasi kebutuhan pasien yang akan
dilakukan tindakan
b. Cuci tangan sesuai prosedur (lihat SPO cuci tangan)
c. Gunakan alat pelindung diri (APD) sesuai kebutuhan

2. Persiapan Pasien
a. Identifikasi pasien (lihat SPO Identifikasi)
b. Jaga privacy dan siapkan lingkungan aman dan nyaman
c. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan

3. Persiapan alat
a. 2 (dua) buah Handuk mandi
b. Waskom/ember
c. Waslap atau handuk muka
d. Pengalas tahan air
e. Selimut mandi
f. Alas keramas plastik
g. Sarung tangan
h. Sabun atau sampo
i. Sisir rambut
j. H2O2 dalam tempatnya (bila perlu)
MENCUCI RAMBUT DI TEMPAT TIDUR

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-32 1 2/2
PADANG
4. Pelaksanaan
a. Cuci tangan dan pasang APD sesuai kebutuhan
b. Dekatkan alat-alat
c. Pasang sampiran sesuai kebutuhan
d. Atur peralatan pada tempat yang nyaman, tinggikan posisi
tempat tidur dan rendahkan penghalang sisi tempat tidur
e. Atur posisi pasien sesuai kebutuhan
f. Letakan alas air dibawah bahu, leher dan kepala pasien.
Posisikan pasien telentang dengan kepala dan bahu pada
ujung alas tempat tidur. Letakan alat keramas plastik dibawah
kepala dan baskom pada ujung alas, pastikan bahwa ujung
alas melebihi ujung kasur dan masuk kedalam
Waskom/ember
g. Letakan handuk gulung dibawah leher dan handuk mandi
sepanjang bahu.
h. Sisir rambut dengan perlahan.
i. Tawarkan pasien untuk memegang handuk muka atau
ditutupkan pada mata.
j. Tuang air perlahan di atas rambut sampai semuanya basah
Gunakan sedikit sampo / sabun.
k. Gosok-gosok hingga berbusa dengan kedua tangan.Mulai
pada garis batas rambut dan kerjakan kearah belakang leher.
Angkat kepala sedikit dengan satu tangan untuk mencuci
bagian belakang kepala. Sampo sisi-sisi kepala. Massage kulit
kepala dengan memberi penekanan menggunakan ujung-
ujung jari
l. Bilas rambut dengan air. Pastikan aliran air kedalam waskom.
Ulangi pembilasan sampai rambut bebas dari sampo atau
sabun. Untuk mempercepat aliran dari atas keramas, tekan
kebawah pada ujungnya.
m. Tutup kepala dengan handuk mandi. Keringkan wajah dengan
handuk yang menutupi mata. Keringkan sekitar leher dan
bahu.
n. Keringkan rambut dan kulit kepala. Gunakan handuk kedua
jika handuk pertama basah. Lepaskan sarung tangan jika
perlu.
o. Sisir rambut untuk menghilangkan kekusutan sambil tetap
keringkan rambut dengan handuk.
p. Bantu pasien mengatur posisi yang nyaman dan
menyelesaikan pengaturan rambut.
q. Bereskan alat-alat, lepaskan APD dan cuci tangan.
r. Dokumentasikan tindakan yang telah di lakukan
UNIT TERKAIT Seluruh instalasi pelayanan keperawatan di RSUP Dr. M. Djamil
Padang
DAFTAR RUJUKAN Wahid Iqbal Mubarak, SKM, Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia,
Teori Dan Aplikasi Dalam Praktik , 2008.

MEMANDIKAN PASIEN

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-33 1 1/3
PADANG
DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA
STANDAR TANGGAL REVISI
PROSEDUR 10 MARET 2014
OPERASIONAL dr. Irayanti, Sp.M
NIP 19620123 198901 2001
PENGERTIAN Urutan tindakan dalam memandikan pasien di atas tempat tidur.

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah - langkah dalam memandikan


pasien.

KEBIJAKAN 1. Undang – Undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit


2. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1691 tahun 2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 49 tahun 2013 tentang
Komite Keperawatan
5. Keputusan Menteri Kesehatan no 938 / menkes / SK / VIII / 2007
tentang Standar Asuhan Kebidanan
6. Surat Keputusan Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil Padang
No.YM.01.01/II/05/2014 Tentang Penetapan Pemberlakuan
Kebijakan Pelayanan di RSUP Dr. M. Djamil Padang

PROSEDUR 1. Persiapan Petugas:


a. Pastikan dan identifikasi kebutuhan pasien yang akan
dilakukan tindakan
b. Cuci tangan sesuai prosedur (lihat SPO cuci tangan)
c. Gunakan alat pelindung diri (APD) sesuai kebutuhan

2. Persiapan Pasien
a. Identifikasi pasien (lihat SPO Identifikasi)
b. Jaga privasi dan siapkan lingkungan aman dan nyaman
c. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan

3. Persiapan Alat
a. Waskom 2 buah berisi air 2/3 bagian
b. Waslap 2 buah
c. Handscoen 1 pasang dalam kemasan
d. Handuk 1 helai
e. Sabun mandi dalam tempatnya
f. Pakaian bersih
g. Hand Body / baby oil sesuai kebutuhan
h. Sampiran
i. Tempat pakaian kotor
j. Pot/ urinal sesuai kebutuhan
k. Botol berisi air bersih
l. Sisir rambut

MEMANDIKAN PASIEN

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-33 1 2/3
PADANG
4. Pelaksanaan
a. Cuci tangan dan gunakan APD sesuai kebutuhan
b. Dekatkan alat pada pasien
c. Pindahkan peralatan yang tidak diperlukan dari tempat tidur
pasien
d. Mencuci muka pasien, dengan cara:
i. Bentangkan handuk di bawah kepala
ii. Bersihkan mata pasien tanpa menggunakan sabun
iii. Bersihkan muka, telinga dan leher dengan waslap dan
keringkan dengan handuk
e. Pakaian atas dibuka
f. Mencuci lengan pasien dengan cara:
i. Bentangkan handuk diatas dada,lebarkan ke samping kiri
dan kanan sehingga kedua tangan dapat diletakan diatas
handuk
ii. Cuci lengan terjauh memakai sabun, dari ujung jari ke
pangkal lengan (ketiak) lap dengan waslap sampai bersih
iii. Keringkan dengan handuk
iv. Cuci lengan terdekat dengan cara yang sama
g. Mencuci dada dan bagian perut pasien , dengan cara:
i. Angkat kedua lengan dan letakan di samping kepala
ii. Ubah letak kedua handuk sehingga leher, dada, perut
dapat dibersihkan
iii. Cuci leher, dada dan perut pakai sabun, bersihkan dengan
waslap lembab sampai bersih dan keringkan dengan
handuk
h. Mencuci punggung pasien, dengan cara:
i. Buka pakaian bagian bawah, miringkan pasien kekiri,
letakan handuk memanjang di bawah punggung.
Cuci punggung dan bokong pakai sabun, bersihkan pakai
waslap lembab dan keringkan pakai handuk
ii. Berikan lotion / baby oil pada punggung dengan sedikit di
massage
iii. Pasang pakaian atas klien
i. Mencuci paha dan kaki klien, dengan cara:
i. Tekukan kaki yang terjauh, bentangkan handuk di
bawahnya, cuci kaki mulai dari pangkal paha pakai sabun
sampai ke ujung jari kaki, bersihkan dengan waslap
lembab dan keringkan dengan handuk
ii. Cuci kaki terdekat dengan cara yang sama
j. Mencuci kemaluan pasien, dengan cara:
Pasang handuk di bawah bokong, jika memungkinkan
anjurkan pasien membersihkan
k. Komunikasikan dengan klien bahwa memandikan telah selesai
dilakukan.
l. Bereskan alat-alat, lepaskan APD dan cuci tangan
m. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan

MEMANDIKAN PASIEN

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-33 1 3/3
PADANG
UNIT TERKAIT Seluruh instalasi pelayanan keperawatan di RSUP Dr. M. Djamil
Padang

DAFTAR RUJUKAN Wahid Iqbal Mubarak, SKM, Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia,
Teori Dan Aplikasi Dalam Praktik , 2008.
MENGUKUR DENYUT NADI

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-34 1 1/2
PADANG
DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA
STANDAR TANGGAL REVISI
PROSEDUR 10 MARET 2014
OPERASIONAL dr. Irayanti, Sp.M
NIP 19620123 198901 2001
PENGERTIAN Urutan tindakan keperawatan yang dilakukan untuk mengukur
denyut nadi.

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam melakukan


tindakan mengukur denyut nadi.

KEBIJAKAN 1. Undang – Undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit


2. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1691 tahun 2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 49 tahun 2013 tentang
Komite Keperawatan
5. Keputusan Menteri Kesehatan no 938 / menkes / SK / VIII / 2007
tentang Standar Asuhan Kebidanan
6. Surat Keputusan Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil Padang
No.YM.01.01/II/05/2014 Tentang Penetapan Pemberlakuan
Kebijakan Pelayanan di RSUP Dr. M. Djamil Padang

PROSEDUR 1. Persiapan petugas


a. Pastikan dan identifikasi kebutuhan pasien yang akan
dilakukan tindakan
b. Cuci tangan sesuai prosedur (lihat SPO cuci tangan)
c. Gunakan alat pelindung diri (APD) sesuai kebutuhan

2. Persiapan Pasien
a. Identifikasi pasien (lihat SPO Identifikasi)
b. Jaga privacy dan siapkan lingkungan aman dan nyaman
c. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan

3. Persiapan alat
a. Jam tangan yang ada jarum detiknya
b. Buku catatan dan alat tulis

4. Pelaksanaan :
a. Cuci tangan dan gunakan APD sesuai kebutuhan
b. Letakkan tiga jari tengah diatas arteri radialis / bracialis
c. Hitung frekuensi denyut nadi selama 1 menit.
d. Amati volume dan irama nadi (keras / lemah denyutan)
e. Bereskan alat , lepaskan APD dan cuci tangan
f. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan .

MENGUKUR DENYUT NADI

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-34 1 2/2
PADANG
UNIT TERKAIT Seluruh instalasi pelayanan keperawatan di RSUP Dr. M. Djamil
Padang

DAFTAR RUJUKAN Wahid Iqbal Mubarak, SKM, Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia,
Teori Dan Aplikasi Dalam Praktik , 2008.
MENGUKUR TEKANAN DARAH

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-35 1 1/2
PADANG
DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA
STANDAR TANGGAL REVISI
PROSEDUR 10 MARET 2014
OPERASIONAL dr. Irayanti, Sp.M
NIP 19620123 198901 2001
PENGERTIAN Urutan tindakan dalam mengukur tekanan darah pasien.

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah - langkah untuk mengukur


tekanan darah pasien.

KEBIJAKAN 1. Undang – Undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit


2. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1691 tahun 2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 49 tahun 2013 tentang
Komite Keperawatan
5. Keputusan Menteri Kesehatan no 938 / menkes / SK / VIII / 2007
tentang Standar Asuhan Kebidanan
6. Surat Keputusan Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil Padang
No.YM.01.01/II/05/2014 Tentang Penetapan Pemberlakuan
Kebijakan Pelayanan di RSUP Dr. M. Djamil Padang

PROSEDUR 1. Persiapan petugas


a. Pastikan dan identifikasi kebutuhan pasien yang akan
dilakukan tindakan
b. Cuci tangan sesuai prosedur (lihat SPO cuci tangan)
c. Gunakan alat pelindung diri (APD) sesuai kebutuhan

2. Persiapan Pasien
a. Identifikasi pasien (lihat SPO Identifikasi)
b. Jaga privacy dan siapkan lingkungan aman dan nyaman
c. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan

3. Persiapan alat
a. Tensi meter
b. Stetoskop
c. Buku catatan dan alat tulis
d. APD sesuai kebutuhan
4. Pelaksanaan
a. Cuci tangan dan gunakan APD sesuai kebutuhan
b. Dekatkan alat-alat
c. Tentukan dan bebaskan lokasi pengukuran tekanan darah
d. Pasang manset 2,5 cm di atas fossa kubiti (pada lengan) atau
dorsalis pedis (pada kaki), pipa penghubung berada tepat di
sebelah atas arteri (jangan terlalu kencang dan jangan

MENGUKUR TEKANAN DARAH

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-35 1 2/2
PADANG
terlalu longgar)
e. Letakan tensimeter dengan posisi datar
f. Hubungkan pipa tensi meter dengan pipa manset, tutup
sekrup balon manset
g. Buka kunci reservoir air raksa
h. Raba arteri dengan tiga jari tengah
i. Letakkan bagian diafragma stetoskop tepat diatasnya (bagian
corong tertutup)
j. Pompa balon sehingga air raksa naik sampai detak arteri
tidak terdengar lagi, lanjutkan sampai air raksa 30 mmhg
diatas nilai sitolik
k. Buka skrup balon perlahan-lahan sambil melihat skala dan
dengarkan bunyi detak pertama (sistolik)
l. Skrup balon tetap dibuka sambil mendengarkan bunyi detak
terakhir (Diastole)
m. Turunkan air raksa sampai 0 (nol) dan kunci reservoir
n. Buka pipa penghubung, lepaskan manset dan keluarkan
udara yang masih tertinggal didalam manset
o. Bereskan alat- alat, lepaskan APD dan cuci tangan
p. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan

UNIT TERKAIT Seluruh instalasi pelayanan keperawatan di RSUP Dr. M. Djamil


Padang

DAFTAR RUJUKAN Wahid Iqbal Mubarak, SKM, Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia,
Teori Dan Aplikasi Dalam Praktik , 2008.
MENGHITUNG FREKUENSI PERNAFASAN

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-36 1 1/2
PADANG
DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA
STANDAR TANGGAL REVISI
PROSEDUR 10 MARET 2014
OPERASIONAL dr. Irayanti, Sp.M
NIP 19620123 198901 2001
PENGERTIAN Urutan tindakan dalam mengukur tekanan darah pasien.

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah - langkah untuk mengukur


tekanan darah pasien.

KEBIJAKAN 1. Undang – Undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit


2. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1691 tahun 2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 49 tahun 2013 tentang
Komite Keperawatan
5. Keputusan Menteri Kesehatan no 938 / menkes / SK / VIII / 2007
tentang Standar Asuhan Kebidanan
6. Surat Keputusan Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil Padang
No.YM.01.01/II/05/2014 Tentang Penetapan Pemberlakuan
Kebijakan Pelayanan di RSUP Dr. M. Djamil Padang

PROSEDUR 1. Persiapan petugas


a. Pastikan dan identifikasi kebutuhan pasien yang akan
dilakukan tindakan
b. Cuci tangan sesuai prosedur (lihat SPO cuci tangan)
c. Gunakan alat pelindung diri (APD) sesuai kebutuhan

2. Persiapan Pasien
a. Identifikasi pasien (lihat SPO Identifikasi)
b. Jaga privacy dan siapkan lingkungan aman dan nyaman
c. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan

3. Persiapan alat
a. Jam tangan yang dilengkapi dengan jarum detik
b. Buku catatan dan alat tulis
c. APD sesuai kebutuhan

4. Pelaksanaan
a. Cuci tangan dan pasang APD sesuai kebutuhan
d. Posisikan tangan perawat seperti menghitung denyut nadi,
mata memperhatikan gerakkan dada / perut
e. Hitung pernafasan ketika inspirasi dada / perut selama satu
menit (sebaiknya jangan ajak pasien berbicara)
f. Amati kedalaman, irama, bunyi dan jumlah pernafasan
g. Komunikasikan pada klien bahwa tindakan selesai

MENGHITUNG FREKUENSI PERNAFASAN

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-36 1 2/2
PADANG
h. Bereskan alat- alat, lepas APD dan cuci tangan
i. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan

UNIT TERKAIT Seluruh instalasi pelayanan keperawatan di RSUP Dr. M. Djamil


Padang

DAFTAR RUJUKAN Wahid Iqbal Mubarak, SKM, Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia,
Teori Dan Aplikasi Dalam Praktik , 2008.
MENGUKUR SUHU TUBUH

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-37 1 1/2
PADANG
DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA
STANDAR TANGGAL REVISI
PROSEDUR 10 MARET 2014
OPERASIONAL dr. Irayanti, Sp.M
NIP 19620123 198901 2001
PENGERTIAN Urutan tindakan dalam mengukur suhu tubuh.

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah dalam mengukur suhu


tubuh.

KEBIJAKAN 1. Undang – Undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit


2. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1691 tahun 2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 49 tahun 2013 tentang
Komite Keperawatan
5. Keputusan Menteri Kesehatan no 938 / menkes / SK / VIII / 2007
tentang Standar Asuhan Kebidanan
6. Surat Keputusan Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil Padang
No.YM.01.01/II/05/2014 Tentang Penetapan Pemberlakuan
Kebijakan Pelayanan di RSUP Dr. M. Djamil Padang

PROSEDUR 1. Persiapan petugas


a. Pastikan dan identifikasi kebutuhan pasien yang akan
dilakukan tindakan
b. Cuci tangan sesuai prosedur (lihat SPO cuci tangan)
c. Gunakan alat pelindung diri (APD) sesuai kebutuhan

2. Persiapan Pasien
a. Identifikasi pasien (lihat SPO Identifikasi)
b. Jaga privacy dan siapkan lingkungan aman dan nyaman
c. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan

3. Persiapan alat
a. Termometer
b. Kassa Alkohol
c. Bengkok
d. Jam Tangan
e. Buku Catatan dan alat tulis
f. APD sesuai kebutuhan
g. TIssu / kassa kering / waslap kering
4. Pelaksanaan :
a. Cuci tangan dan gunakan APD sesuai kebutuhan
b. Dekatkan alat- alat

MENGUKUR SUHU TUBUH

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-37 1 2/2
PADANG
c. Keringkan axila pasien (tissu / kassa kering / waslap kering)
d. Turunkan air raksa termometer sampai dibawah angka 36.
e. Jepitkan reservoar termometer ditengah axila pasien 5 – 10
menit.
f. Angkat termometer dan langsung dibaca hasil.
g. Lap termometer dengan kassa alcohol
h. Bereskan alat –alat , lepaskan APD dan cuci tangan
i. Dokumentasikan tindakan yang sudah dilakukan.

UNIT TERKAIT Seluruh instalasi pelayanan keperawatan di RSUP Dr. M. Djamil


Padang

DAFTAR RUJUKAN Wahid Iqbal Mubarak, SKM, Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia,
Teori Dan Aplikasi Dalam Praktik , 2008.
PEMBERIAN OBAT SECARA BOLUS

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-38 1 1/2
PADANG
DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA
STANDAR TANGGAL REVISI
PROSEDUR 10 MARET 2014
OPERASIONAL dr. Irayanti, Sp.M
NIP 19620123 198901 2001
PENGERTIAN Urutan tindakan yang dilakukan untuk pemberian obat Intra Vena
melalui injeksi pump

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pemberian obat Intra


Vena melalui injeksi pump

KEBIJAKAN 1. Undang – Undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit


2. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1691 tahun 2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 49 tahun 2013 tentang
Komite Keperawatan
5. Keputusan Menteri Kesehatan no 938/Menkes/SK/VIII/2007
tentang Standar Asuhan Kebidanan
6. Surat Keputusan Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil Padang
No.YM.01.01/II/05/2014 Tentang Penetapan Pemberlakuan
Kebijakan Pelayanan di RSUP Dr. M. Djamil Padang

PROSEDUR 1. Persiapan petugas


a. Pastikan dan identifikasi kebutuhan pasien yang akan
dilakukan tindakan
b. Cuci tangan sesuai prosedur (lihat SPO cuci tangan)
c. Gunakan alat pelindung diri (APD) sesuai kebutuhan

2. Persiapan Pasien
a. Identifikasi pasien (lihat SPO Identifikasi)
b. Jaga privacy dan siapkan lingkungan aman dan nyaman
c. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan

3. Persiapan alat
Trolly injeksi berisikan:
a. Bak instrument 1 buah
b. Spuit disposable sesuai dengan kebutuhan
c. Obat yang diperlukan
d. Obat anti anaphylactic shock
e. Kapas alcohol dalam tempatnya.
f. Gergaji ampul 1 buah
g. Bengkok dan tempat sampah medis
h. Buku injeksi / formulir obat dan alat tulis.
i. Cairan pelarut / pengencer (dextrose 5%, NaCl 0,9%, RL dan
Aqua Pro Injection)

PEMBERIAN OBAT SECARA BOLUS

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-38 1 2/2
PADANG
j. Sarung tangan
k. Jam/ pengatur waktu
l. Pembendungan
m. Pengalas
n. Selang IV dengan port injeksi (bila sudah dipasang infuse)

4. Pelaksanaan Tindakan:
a. Cuci tangan dan pasang APD sesuai kebutuhan
b. Lakukan prinsip 6 benar (benar obat, dosis, cara, waktu,
pasien, dokumentasi)
c. Masukkan obat dan keluarkan udara dengan cara
menegakkan spuit dengan posisi jarum tertutup, letakkan
spuit ke dalam bak instrument.
d. Tentukan daerah / area IV pasien , matikan aliran sementara
melaluri alat pengatur, injection pump, triway atau dengan
menekukkan selang tepat di atas port injeksi.
e. Desinfeksi permukaan kulit / port injeksi dengan kapas
alcohol
f. Masukkan jarum dengan lobang jarum menghadap ke atas
g. Lakukan aspirasi, bila ada darah, lalu masukkan obat secara
perlahan – lahan (5 – 10 menit) sambil diobservasi respon
klien hingga obat habis.
h. Tarik spuit dan tahan dengan kapas alcohol pada tempat
penusukan
i. Tutup jarum pisahkan dengan suiquer, masukkan jarum pada
tempatnya
j. Bereskan alat-alat, lepaskan APD dan cuci tangan
k. Dokumentasikan tindakan yang telah di lakukan

UNIT TERKAIT Seluruh instalasi pelayanan keperawatan di RSUP Dr. M. Djamil


Padang

DAFTAR RUJUKAN 1. Aziz Alimul Hidayat. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta
ECG
2. Kusyati Eni dkk. 2006. Keterampilan Dan Prosedur Laboratorium.
Jakarta. ECG
3. Modul Pelatihan. 2005. Manajemen Kinerja Klinik Perawat dan
Bidan. Pusdiknakes Dan Direktorat Keperawatan dan Keteknisian
Medis
PEMBERIAN OBAT MELALUI INTRA MUSKULER

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-39 1 1/2
PADANG
DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA
STANDAR TANGGAL REVISI
PROSEDUR 10 MARET 2014
OPERASIONAL dr. Irayanti, Sp.M
NIP 19620123 198901 2001
PENGERTIAN Urutan tindakan yang dilakukan untuk pemberian obat melalui Intra
Muskuler.

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam pemberian obat


melalui intra muskuler.

KEBIJAKAN 1. Undang – Undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit


2. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1691 tahun 2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 49 tahun 2013 tentang
Komite Keperawatan
5. Keputusan Menteri Kesehatan no 938/Menkes/SK/VIII/2007
tentang Standar Asuhan Kebidanan
6. Surat Keputusan Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil Padang
No.YM.01.01/II/05/2014 Tentang Penetapan Pemberlakuan
Kebijakan Pelayanan di RSUP Dr. M. Djamil Padang

PROSEDUR 1. Persiapan petugas


a. Pastikan dan identifikasi kebutuhan pasien yang akan
dilakukan tindakan
b. Cuci tangan sesuai prosedur (lihat SPO cuci tangan)
c. Gunakan alat pelindung diri (APD) sesuai kebutuhan

2. Persiapan Pasien
a. Identifikasi pasien (lihat SPO Identifikasi)
b. Jaga privacy dan siapkan lingkungan aman dan nyaman
c. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan

3. Persiapan alat
Trolly injeksi 1 set:
a. Bak instrument 1 buah
b. Disposable spuit steril (sesuai ukuran/kebutuhan)
c. Aqua pro injeksi sesuai kebutuhan
d. Obat yang akan diberikan dalam tempatnya
e. Obat anti anaphylactic shock (sesuai rekomendasi)
f. Kapas alkohol dalam tempatnya
g. Gergaji ampul 1 buah (kapan perlu)
h. Bengkok dan tempat sampah medis
i. Sarung tangan bersih 1 pasang

PEMBERIAN OBAT MELALUI INTRA MUSKULER

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-39 1 2/2
PADANG
j. Buku injeksi dan alat tulis
k. Sampiran

4. Pelaksanaan:
a. Cuci tangan dan pakai APD sesuai kebutuhan
b. Lakukan prinsip 6 benar (benar obat, pasien dosis, cara
pemakaian, waktu pemberian, dokumentasi)
c. Desinfeksi karet flacon atau patahkan ampul dengan gergaji
ampul
d. Masukkan obat ke dalam spuit, keluarkan udara dengan cara
menegakkan spuit dalam posisi jarum tertutup, masukkan
spuit dalam bak instrument
e. Tentukan daerah tusukan (otot pangkal lengan, otot paha 1/3
tengah bagian luar, otot bokong 1/3 siascoxigys, pilih area
penusukan yang bebas dari kontra indikasi)
f. Desinfeksi daerah yang akan diinjeksi dengan kapas alcohol ,
cara melingkar dari dalam keluar berdiameter minimal 2,5 cm
g. Tusukkan jarum tegak lurus dari permukaan kulit dan
panjang jarum yang dimasukkan disesuaikan dengan
ketebalan otot (minimal 2/3 panjang jarum)
h. Lakukan aspirasi, jika tidak ada darah masukkan obat hingga
habis, cabut jarum dengan cepat, tekan dengan Kapas alkohol
i. Tutup jarum pisahkan dengan suiquer, masukkan jarum pada
tempatnya
j. Observasi respon pasien
k. Bereskan alat-alat, lepaskan APD dan cuci tangan
l. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan

UNIT TERKAIT Seluruh instalasi pelayanan keperawatan di RSUP Dr. M. Djamil


Padang

DAFTAR RUJUKAN 1. Aziz Alimul Hidayat. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta
ECG
2. Kusyati Eni dkk. 2006. Keterampilan Dan Prosedur Laboratorium.
Jakarta. ECG
3. Modul Pelatihan. 2005. Manajemen Kinerja Klinik Perawat dan
Bidan. Pusdiknakes Dan Direktorat Keperawatan dan Keteknisian
Medis
PEMBERIAN OBAT MELALUI INTRA KUTAN

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-40 1 1/2
PADANG
DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA
STANDAR TANGGAL REVISI
PROSEDUR 10 MARET 2014
OPERASIONAL dr. Irayanti, Sp.M
NIP 19620123 198901 2001
PENGERTIAN Urutan tindakan yang dilakukan untuk pemberian obat melalui
jaringan kulit (intrakutan).

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pemberian obat melalui


jaringan kulit.

KEBIJAKAN 1. Undang – Undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit


2. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1691 tahun 2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 49 tahun 2013 tentang
Komite Keperawatan
5. Keputusan Menteri Kesehatan no 938/Menkes/SK/VIII/2007
tentang Standar Asuhan Kebidanan
6. Surat Keputusan Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil Padang
No.YM.01.01/II/05/2014 Tentang Penetapan Pemberlakuan
Kebijakan Pelayanan di RSUP Dr. M. Djamil Padang

PROSEDUR 1. Persiapan petugas


a. Pastikan dan identifikasi kebutuhan pasien yang akan
dilakukan tindakan
b. Cuci tangan sesuai prosedur (lihat SPO cuci tangan)
c. Gunakan alat pelindung diri (APD) sesuai kebutuhan

2. Persiapan Pasien
a. Identifikasi pasien (lihat SPO Identifikasi)
b. Jaga privacy dan siapkan lingkungan aman dan nyaman
c. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan

3. Persiapan alat
a. Obat dalam tempatnya
b. Cairan pelarut atau aquades
c. Spuit 1cc
d. Sarung tangan 1 pasang
e. Bak instrument injeksi
f. Kapas alkohol dalam wadah tertutup
g. Buku injeksi dan alat tulis
h. Bengkok dan tempat sampah medis
i. Pengalas

PEMBERIAN OBAT MELALUI INTRA KUTAN

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-40 1 2/2
PADANG
4. Pelaksanaan
a. Cuci tangan dan pasang APD sesuai kebutuhan
b. Lakukan prinsip 6 benar (benar obat, dosis, cara, waktu,
pasien, dokumentasi)
c. Masukkan obat dan keluarkan udara dengan cara
menegakkan spuit dengan posisi jarum tertutup, letakkan
spuit ke dalam bak instrument.
d. Bebaskan daerah yang akan diinjeksikan utamakan daerah
yang kurang pigmentasi (1 / 3 lengan bawah yang bebas
pembuluh darah)
e. Pasang pengalas di bawah daerah yang akan diinjeksikan
f. Desinfeksi daerah yang akan diinjeksikan dengan kapas
alkohol
g. Tegangkan dengan tangan kiri daerah yang akan disuntik.
h. Lakukan penusukan dengan lobang jarum menghadap ke atas
membentuk sudut 15 – 20 derajat terhadap permukaan kulit.
i. Masukkan obat sehingga terjadi gelembung.
j. Tarik spuit perlahan, biarkan bekas penusukan jangan
dihapus dan di massage
k. Beri tanda dengan pena area penyuntikan dengan diameter 5
cm
l. Bereskan alat-alat, lepaskan APD dan cuci tangan
m. Catat reaksi pemberian setelah 15 – 20 menit, lakukan
dokumentasikan

UNIT TERKAIT Seluruh instalasi pelayanan keperawatan di RSUP Dr. M. Djamil


Padang

DAFTAR RUJUKAN 1. Aziz Alimul Hidayat. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta
ECG
2. Kusyati Eni dkk. 2006. Keterampilan Dan Prosedur Laboratorium.
Jakarta. ECG
3. Modul Pelatihan. 2005. Manajemen Kinerja Klinik Perawat dan
Bidan. Pusdiknakes Dan Direktorat Keperawatan dan Keteknisian
Medis
PEMBERIAN OBAT MELALUI INTRA VENA

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-41 1 1/2
PADANG
DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA
STANDAR TANGGAL REVISI
PROSEDUR 10 MARET 2014
OPERASIONAL dr. Irayanti, Sp.M
NIP 19620123 198901 2001
PENGERTIAN Urutan tindakan yang dilakukan untuk pemberian obat melalui Intra
Vena

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah memberikan obat melalui


pembuluh darah vena

KEBIJAKAN 1. Undang – Undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit


2. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1691 tahun 2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 49 tahun 2013 tentang
Komite Keperawatan
5. Keputusan Menteri Kesehatan no 938/Menkes/SK/VIII/2007
tentang Standar Asuhan Kebidanan
6. Surat Keputusan Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil Padang
No.YM.01.01/II/05/2014 Tentang Penetapan Pemberlakuan
Kebijakan Pelayanan di RSUP Dr. M. Djamil Padang

PROSEDUR 1. Persiapan petugas


a. Pastikan dan identifikasi kebutuhan pasien yang akan
dilakukan tindakan
b. Cuci tangan sesuai prosedur (lihat SPO cuci tangan)
c. Gunakan alat pelindung diri (APD) sesuai kebutuhan

2. Persiapan Pasien
a. Identifikasi pasien (lihat SPO Identifikasi)
b. Jaga privacy dan siapkan lingkungan aman dan nyaman
c. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan

3. Persiapan alat
Trolly ijeksi berisi:
a. Obat yang akan diberikan dalam tempatnya
b. Cairan pelarut/ aqua steril
c. Disposable spuit steril sesuai ukuran/kebutuhan
d. Sarung tangan 1 pasang
e. Bak instrument injeksi
f. Gergaji ampul 1 buah
g. Kapas alkohol dalam tempatnya
h. Buku injeksi dan alat tulis
i. Karet pembendung
j. Perlak dan pengalas

PEMBERIAN OBAT MELALUI INTRA VENA

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-41 1 2/2
PADANG
k. Bengkok dan tempat sampah medis
l. Obat anti anfilaktik shock

4. Pelaksanaan
a. Cuci tangan dan pasang APD sesuai kebutuhan
b. Lakukan prinsip 6 benar (benar obat, dosis, cara, waktu,
pasien, dokumentasi)
c. Masukkan obat dan keluarkan udara dengan cara
menegakkan spuit dengan posisi jarum tertutup, letakkan
ke dalam bak instrument.
d. Bebaskan daerah yang akan diinjeksi. Pastikan vena yang
akan ditusuk.
e. Pasang pengalas di bawah daerah yang akan ditusuk
f. Pasang karet pembendung di bagian atas area yang akan di
suntikkan ±5 – 7,5cm
g. Lakukan penusukan dengan lobang jarum menghadap ke
atas membentuk sudut 20 – 30 derajat terhadap
permukaan kulit.
h. Lakukan aspirasi, bila ada darah buka bendungan, lalu
masukkan obat secara perlahan – lahan sambil diobservasi
respon klien hingga obat habis.
i. Tarik spuit dan tahan dengan kapas alkohol pada tempat
penusukan
j. Tutup jarum pisahkan dengan suiquer, masukkan jarum
pada tempatnya
k. Bereskan alat-alat, lepaskan APD dan cuci tangan
l. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan

UNIT TERKAIT Seluruh instalasi pelayanan keperawatan di RSUP Dr. M. Djamil


Padang

DAFTAR RUJUKAN 1. Aziz Alimul Hidayat. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta
ECG
2. Kusyati Eni dkk. 2006. Keterampilan Dan Prosedur Laboratorium.
Jakarta. ECG
3. Modul Pelatihan. 2005. Manajemen Kinerja Klinik Perawat dan
Bidan. Pusdiknakes Dan Direktorat Keperawatan dan Keteknisian
Medis
PEMBERIAN OBAT MELALUI SUB KUTAN

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-42 1 1/2
PADANG
DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA
STANDAR TANGGAL REVISI
PROSEDUR 10 MARET 2014
OPERASIONAL dr. Irayanti, Sp.M
NIP 19620123 198901 2001
PENGERTIAN Urutan tindakan yang dilakukan untuk pemberian obat melalui Sub
kutan.

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah memberikan obat melalui


Sub kutan

KEBIJAKAN 1. Undang – Undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit


2. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1691 tahun 2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 49 tahun 2013 tentang
Komite Keperawatan
5. Keputusan Menteri Kesehatan no 938/Menkes/SK/VIII/2007
tentang Standar Asuhan Kebidanan
6. Surat Keputusan Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil Padang
No.YM.01.01/II/05/2014 Tentang Penetapan Pemberlakuan
Kebijakan Pelayanan di RSUP Dr. M. Djamil Padang

PROSEDUR 1. Persiapan petugas


a. Pastikan dan identifikasi kebutuhan pasien yang akan
dilakukan tindakan
b. Cuci tangan sesuai prosedur (lihat SPO cuci tangan)
c. Gunakan alat pelindung diri (APD) sesuai kebutuhan

2. Persiapan Pasien
a. Identifikasi pasien (lihat SPO Identifikasi)
b. Jaga privacy dan siapkan lingkungan aman dan nyaman
c. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan

3. Persiapan alat
a. Obat yang akan diberikan dalam tempatnya
b. Spuit 1 cc
c. Bak instrument injeksi
d. Kapas alkohol pada tempatnya
e. Buku injeksi dan alat tulis
f. Bengkok dan tempat sampah medis
g. Obat anafilaktik syok
4. Pelaksanaan
a. Cuci tangan dan pasang APD sesuai kebutuhan

PEMBERIAN OBAT MELALUI SUB KUTAN

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-42 1 2/2
PADANG
b. Lakukan prinsip 6 benar (benar obat, dosis, cara, waktu,
pasien, dokumentasi)
c. Masukkan obat dan keluarkan udara dengan cara
menegakkan spuit dengan posisi jarum tertutup, letakkan
spuit ke dalam bak instrument.
d. Desinfeksi daerah yang akan diinjeksikan dengan kapas
alkohol.
e. Lakukan penusukan dengan lobang jarum menghadap ke atas
membentuk sudut 45 derajat terhadap permukaan kulit
f. Lakukan aspirasi, bila tidak ada darah, masukkan obat secara
perlahan hingga habis, pertahankan spuit 3-5 detik
(menghindari obat keluar kembali)
g. Tarik spuit dan tekan dengan kapas alkohol
h. Tutup jarum pisahkan dengan suiquer ,masukkan jarum pada
tempatnya
i. Bereskan alat-alat, lepaskan APD dan cuci tangan.
j. Dokumentasikan tindakan

UNIT TERKAIT Seluruh instalasi pelayanan keperawatan di RSUP Dr. M. Djamil


Padang

DAFTAR RUJUKAN 1. Aziz Alimul Hidayat. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta
ECG
2. Kusyati Eni dkk. 2006. Keterampilan Dan Prosedur Laboratorium.
Jakarta. ECG
3. Modul Pelatihan. 2005. Manajemen Kinerja Klinik Perawat dan
Bidan. Pusdiknakes Dan Direktorat Keperawatan dan Keteknisian
Medis
PEMASANGAN INFUS

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-43 1 1/2
PADANG
DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA
STANDAR TANGGAL REVISI
PROSEDUR 10 MARET 2014
OPERASIONAL dr. Irayanti, Sp.M
NIP 19620123 198901 2001
PENGERTIAN Urutan tindakan di dalam pemasangan infus

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk pemasangan


infus

KEBIJAKAN 1. Undang – Undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit


2. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1691 tahun 2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 49 tahun 2013 tentang
Komite Keperawatan
5. Keputusan Menteri Kesehatan no 938/Menkes/SK/VIII/2007
tentang Standar Asuhan Kebidanan
6. Surat Keputusan Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil Padang
No.YM.01.01/II/05/2014 Tentang Penetapan Pemberlakuan
Kebijakan Pelayanan di RSUP Dr. M. Djamil Padang

PROSEDUR 1. Persiapan petugas


a. Pastikan dan identifikasi kebutuhan pasien yang akan
dilakukan tindakan
b. Cuci tangan sesuai prosedur (lihat SPO cuci tangan)
c. Gunakan alat pelindung diri (APD) sesuai kebutuhan

2. Persiapan Pasien
a. Identifikasi pasien (lihat SPO Identifikasi)
b. Jaga privacy dan siapkan lingkungan aman dan nyaman
c. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan

3. Persiapan alat
a. Standar infus
b. Set infus
c. IV kateter sesuai dengan kebutuhan
d. Cairan sesuai rekomendasi
e. Pengalas
f. Tourniquet / karet pembendung
g. Kapas alcohol dalam wadah tertutup
h. Plester Cairan anti septik sesuai rekomendasi
i. Gunting
j. Kassa steril
k. Sarung tangan bersih
l. Bengkok

PEMASANGAN INFUS

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-43 1 2/2
PADANG
4. Pelaksanaan
a. Cuci tangan dan pasang APD sesuai kebutuhan
b. Dekatkan alat, tempatkan tiang infus disisi ekstremitas (lokasi
insersi dengan tinggi 90 cm) dari tempat tidur
c. Gantungkan cairan pada tiang infus
d. Buka infus set, periksa kelengkapan dan fungsi bagian-
bagiannya, letakkan klem 1 / 3 atas dalam posisi terkunci dan
tutup ujung klem dengan jarum yang tersedia.
e. Hubungkan infus ke botol cairan, isi tabung ½ bagian,
keluarkan udara dari selang infus dengan mengalirkan cairan
dan kunci kembali.
f. Tutup ujung slang infus dengan jarum penutup, letakkan
slang pada standar infus.
g. Pilih vena yang akan di insersi dan letakkan pengalas di
daerah yang akan ditusuk.
h. Lakukan pembendungan dengan tourniquet 10 – 12 cm di
atas tempat penusukan dan anjurkan pasien untuk
menggenggam
i. Pasang sarung tangan, desinfeksi daerah yang akan ditusuk
dengan kapas alcohol secara melingkar dari dalam ke luar,
dengan diameter 5 cm satu kapas satu kali usap. Buang kapas
ke dalam bengkok.
j. Buka intraket lalu tusukan pada vena dengan posisi jarum
mengarah ke atas, dengan sudut 20 – 30 derajat.
k. Pastikan darah terlihat pada IV cath, tarik jarum hingga
berada dalam sarung IV cath. Dorong perlahan hingga IV
masuk ke dalam vena
l. Sambungkan ujung giving pada pangkal IV cath slang infus
m. Buka karet pembendung dan genggaman tangan pasien
n. Alirkan / atur tetesan infus sesuai dengan program terapi
o. Observasi bila ada udema pada ujung jarum yang sudah
masuk ke pembuluh darah
p. Buka sarung tangan, fiksasi pangkal jarum dengan plester
secara menyilang tanpa mengenai tempat penusukan, tutup
tempat penusukan dengan kassa steril yang telah diberi
antiseptik, plester melintang
q. Untuk pasien anak dan gelisah, fiksasi disesuaikan
r. Lepaskan APD dan cuci tangan.
s. Tuliskan tanggal dan waktu pemasangan
t. Dokumentasikan tindakan, jenis dan tetesan cairan yang
diberikan
UNIT TERKAIT Seluruh instalasi pelayanan keperawatan di RSUP Dr. M. Djamil
Padang
DAFTAR RUJUKAN Wahid Iqbal Mubarak, SKM, Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia,
Teori Dan Aplikasi Dalam Praktik , 2008.

PEMASANGAN INFUS DENGAN INFUS PUMP

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-44 1 1/2
PADANG
DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA
STANDAR TANGGAL REVISI
PROSEDUR 10 MARET 2014
OPERASIONAL dr. Irayanti, Sp.M
NIP 19620123 198901 2001
PENGERTIAN Urutan tindakan di dalam pemasangan infus dengan pump

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk pemasangan


infus dengan pump

KEBIJAKAN 1. Undang – Undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit


2. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1691 tahun 2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 49 tahun 2013 tentang
Komite Keperawatan
5. Keputusan Menteri Kesehatan no 938/Menkes/SK/VIII/2007
tentang Standar Asuhan Kebidanan
6. Surat Keputusan Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil Padang
No.YM.01.01/II/05/2014 Tentang Penetapan Pemberlakuan
Kebijakan Pelayanan di RSUP Dr. M. Djamil Padang

PROSEDUR 1. Persiapan petugas


a. Pastikan dan identifikasi kebutuhan pasien yang akan
dilakukan tindakan
b. Cuci tangan sesuai prosedur (lihat SPO cuci tangan)
c. Gunakan alat pelindung diri (APD) sesuai kebutuhan

2. Persiapan Pasien
a. Identifikasi pasien (lihat SPO Identifikasi)
b. Jaga privacy dan siapkan lingkungan aman dan nyaman
c. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan

3. Persiapan alat
a. Persiapan alat pemasangan infus (lihat SPO pemasangan
infus)
b. Infus Pump, lengkap dengan kabel konektor listrik.

5. Pelaksanaan
a. Cuci tangan dan pasang APD sesuai kebutuhan
b. Letakan Infus Pump pada tempatnya sesuai kebutuhan
c. Sambungkan kabel konektor ke sumber arus listrik
d. Tekan tombol sudut kanan atas untuk membuka pintu infus
Pump
e. Masukkan slang infus tepat pada port entry (karet) ke dalam
infus pump dan tutup kembali.

PEMASANGAN INFUS DENGAN INFUS PUMP

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-44 1 2/2
PADANG
f. Tekan tombol (knop) on / off selama dua detik untuk
mengaktifkan alat
g. Lihat tampilan angka 0 (nol) pada layar.
h. Tekan angka yang diinginkan sesuai kebutuhan pasien.
i. Tekan start untuk mengaktifkan aliran cairan atau obat
j. Sambungkan slang infus ke jalur pipa akses ke pasien
k. Tekan “ C ” bila ingin mengubah jumlah tetesan dan tekan
angka yang diinginkan sesuai kebutuhan
l. Tekan “ stop ” bila ingin menghentikan aliran dan lepaskan
sambungan pipa akses ke pasien.
m. Tekan tombol sudut kanan atas untuk membuka pintu akses
n. Lepaskan slang infus dari alat
o. Tekan tombol (knop) on / off selama dua detik untuk me
nonaktifkan alat (mati)
p. Lepaskan APD dan cuci tangan
u. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan

UNIT TERKAIT Seluruh instalasi pelayanan keperawatan di RSUP Dr. M. Djamil


Padang

DAFTAR RUJUKAN Prosedur teknis pemakaian infus pump B Braun. Dep kes RI
PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE ( NGT )

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-45 1 1/2
PADANG
DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA
STANDAR TANGGAL REVISI
PROSEDUR 10 MARET 2014
OPERASIONAL dr. Irayanti, Sp.M
NIP 19620123 198901 2001
PENGERTIAN Urutan Tindakan yang dilakukan pada klien yang tidak mampu
memenuhi kebutuhan nutrisi peroral atau indikasi terapi melalui
pemasangan pipa lambung (NGT)

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pemasangan naso


gastric tube (NGT)

KEBIJAKAN 1. Undang – Undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit


2. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1691 tahun 2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 49 tahun 2013 tentang
Komite Keperawatan
5. Keputusan Menteri Kesehatan no 938/Menkes/SK/VIII/2007
tentang Standar Asuhan Kebidanan
6. Surat Keputusan Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil Padang
No.YM.01.01/II/05/2014 Tentang Penetapan Pemberlakuan
Kebijakan Pelayanan di RSUP Dr. M. Djamil Padang

PROSEDUR 1. Persiapan petugas


a. Pastikan dan identifikasi kebutuhan pasien yang akan
dilakukan tindakan
b. Cuci tangan sesuai prosedur (lihat SPO cuci tangan)
c. Gunakan alat pelindung diri (APD) sesuai kebutuhan

2. Persiapan Pasien
a. Identifikasi pasien (lihat SPO Identifikasi)
b. Jaga privacy dan siapkan lingkungan aman dan nyaman
c. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan

3. Persiapan alat
a. Selang NGT dalam tempatnya (sesuai kebutuhan)
b. Sarung tangan 1 pasang
c. Spuit 50cc
d. Pengalas Sarung tangan bersih
e. Bengkok
f. Plester
g. Gunting
h. Gelas berisi air bersih
i. Stetoskop

PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE ( NGT )

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-45 1 2/2
PADANG
j. Klem
k. Lubrikan
l. Lidi kapas
m. Tisu / kassa
n. Kantong drenage
o. Sampiran

4. Pelaksanaan
a. Cuci tangan dan gunakan APD sesuai kebutuhan
b. Pasang pengalas di atas dada pasien
c. Dekatkan alat – alat dan nierbeken ke sisi tempat tiduri
pasien
d. Bersihkan mulut / hidung dari kotoran / sekret
e. Pegang pipa lambung (NGT) bagian ujung dg tangan
dominan, ukur jarak dari dahi ke proc. Xypoideus, beri tanda
dgn tangan non dominan.
f. Masukkan pipa lambung perlahan melalui nasal, jika ada
tahanan jangan dipaksakan sampai pada batasnya. Amati
respon pasien (gelisah, sesak nafas, batuk, muntah).
g. Uji ketepatan masuknya pipa lambung dengan memasukan
pangkal pipa pada air dalam gelas/ kom kecil
h. Hisap cairan lambung atau mendengarkan dorongan udara
masuk lambung dg menggunakan stateskop
i. Tutup pangkal pipa dengan penutup yang di sediakan
j. Fiksasi pipa lambung ke batang hidung dan pada pipi dg
plaster yang sudah diberi tanda (nama pada anak, tgl
pemasangan)
k. Bereskan alat – alat, lepaskan APD dan cuci tangan
l. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan

UNIT TERKAIT Seluruh instalasi pelayanan keperawatan di RSUP Dr. M. Djamil


Padang

DAFTAR RUJUKAN 1. A. Azizi Alimul Hidayat dkk, 2006, Kebutuhan Dasar Manusia,
ECG, Jakarta.
2. Perry, dkk. 2005. Keterampilan Dan Prosedur Dasar. Jakarta, EGC
PEMASANGAN KATETER URINE WANITA

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-46 1 1/2
PADANG
DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA
STANDAR TANGGAL REVISI
PROSEDUR 10 MARET 2014
OPERASIONAL dr. Irayanti, Sp.M
NIP 19620123 198901 2001
PENGERTIAN Urutan tindakan dalam pemasangan kateter wanita

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk pemasangan


kateter wanita

KEBIJAKAN 1. Undang – Undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit


2. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1691 tahun 2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 49 tahun 2013 tentang
Komite Keperawatan
5. Keputusan Menteri Kesehatan No. 938/Menkes/SK/VIII/2007
tentang Standar Asuhan Kebidanan
6. Surat Keputusan Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil Padang
No.YM.01.01/II/05/2014 Tentang Penetapan Pemberlakuan
Kebijakan Pelayanan di RSUP Dr. M. Djamil Padang

PROSEDUR 1. Persiapan petugas


a. Pastikan dan identifikasi kebutuhan pasien yang akan
dilakukan tindakan
b. Cuci tangan sesuai prosedur (lihat SPO cuci tangan)
c. Gunakan alat pelindung diri (APD) sesuai kebutuhan

2. Persiapan Pasien
a. Identifikasi pasien (lihat SPO Identifikasi)
b. Jaga privacy dan siapkan lingkungan aman dan nyaman
c. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan

3. Persiapan alat
Baki berisi :
a. Bak instrumen steril berisi :
i. Kassa steril dengan jelly
ii. Doek Lobang
iii. Pinset anatomis
b. Sarung tangan 2 psg(steril 1 psg, bersih 1 psg)
c. Pengalas
d. Poly cateter (ukuran sesuai kebutuhan) dan urine bag
e. Kapas cebok dalam tempatnya
f. Nierbeken 2 buah
g. Spuit sesuai kebutuhan
h. Aqua steril dalam tempatnya
PEMASANGAN KATETER URINE WANITA

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-46 1 2/2
PADANG
i. Plester
j. Tempat sampah
k. Sampiran

4. Pelaksanaan
a. Cuci tangan dan gunakan APD sesuai kebutuhan
b. Pasang sampiran
c. Gantung urine bag di sisi tempat tidur pasien
d. Buka pakaian bawah pasien (celana/ kain sarung)
e. Pasang pengalas dan atur posisi pasien sesuai kebutuhan
f. Dekatkan nierbeken diantara kedua paha dan lakukan vulva
hygiene ( lihat SPO vulva hygiene)
g. Dekatkan nierbeken kedua untuk menampung urine
h. Ganti sarung tangan bersih dengan steril, pasang doek lubang
i. Buka dan olesi ujung kateter dengan kassa jelly
j. Masukkan kateter yang sudah diberi jelly ke uretra sampai
batas cabang kateter dengan tangan kanan , sambil
menyuruh pasien membuka mulut
k. Tampung urine dengan menggunakan nierbeken
l. Perhatikan respon pasien
m. Isi balon kateter dengan cairan aquades sesuai dengan
kebutuhan dan selang kateter ditarik sampai ada tahanan
n. Angkat duk lobang, sambungkan kateter ke urine bag,
fiksasikan ke paha kiri/kanan pasien
g. Bereskan alat-alat, lepaskan APD dan cuci tangan
o. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan

UNIT TERKAIT Seluruh instalasi pelayanan keperawatan di RSUP Dr. M. Djamil


Padang

DAFTAR RUJUKAN Wahid Iqbal Mubarak, SKM, Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia,
Teori Dan Aplikasi Dalam Praktik , 2008.
PEMASANGAN KATETER URINE PRIA

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-47 1 1/2
PADANG
DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA
STANDAR TANGGAL REVISI
PROSEDUR 10 MARET 2014
OPERASIONAL dr. Irayanti, Sp.M
NIP 19620123 198901 2001
PENGERTIAN Urutan tindakan dalam pemasangan kateter pria

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk pemasangan


kateter pria

KEBIJAKAN 1. Undang – Undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit


2. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1691 tahun 2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 49 tahun 2013 tentang
Komite Keperawatan
5. Keputusan Menteri Kesehatan No. 938/Menkes/SK/VIII/2007
tentang Standar Asuhan Kebidanan
6. Surat Keputusan Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil Padang
No.YM.01.01/II/05/2014 Tentang Penetapan Pemberlakuan
Kebijakan Pelayanan di RSUP Dr. M. Djamil Padang

PROSEDUR 1. Persiapan petugas


a. Pastikan dan identifikasi kebutuhan pasien yang akan
dilakukan tindakan
b. Cuci tangan sesuai prosedur (lihat SPO cuci tangan)
c. Gunakan alat pelindung diri (APD) sesuai kebutuhan

2. Persiapan Pasien
a. Identifikasi pasien (lihat SPO Identifikasi)
b. Jaga privacy dan siapkan lingkungan aman dan nyaman
c. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan

3. Persiapan alat
Baki berisi :
a. Bak instrumen steril berisi :
i. Kassa steril dengan jelly
ii. Doek Lobang
iii. Pinset anatomis
b. Sarung tangan 2 psg (steril 1 psg, bersih 1 psg)
c. Pengalas
d. Poly cateter (ukuran sesuai kebutuhan) dan urine bag
e. Kapas cebok dalam tempatnya
f. Nierbeken 2 buah
g. Spuit sesuai kebutuhan
h. Aqua steril dalam tempatnya
PEMASANGAN KATETER URINE PRIA

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-47 1 2/2
PADANG
i. Plester
j. Tempat sampah
k. Sampiran

4. Pelaksanaan
a. Cuci tangan dan gunakan APD sesuai kebutuhan
b. Pasang sampiran
c. Gantung urine bag di sisi tempat tidur pasien
d. Buka pakaian bawah pasien (celana / kain sarung)
e. Pasang pengalas dan atur posisi pasien sesuai kebutuhan
f. Dekatkan nierbeken diantara kedua paha dan lakukan penis
hygiene (lihat SPO penis hygiene)
g. Dekatkan nierbeken kedua untuk menampung urine
h. Ganti sarung tangan bersih dengan steril dan pasang doek
lubang
i. Buka dan olesi ujung kateter dengan kassa jelly
j. Masukkan kateter yang sudah diberi jelly ke uretra sampai
batas cabang kateter dengan tangan kanan, tangan kiri
memegang penis, sambil menyuruh pasien membuka mulut
k. Tampung urine dengan menggunakan nierbeken
l. Perhatikan respon pasien
m. Isi balon kateter dengan cairan aquades sesuai dengan
kebutuhan dan selang kateter ditarik sampai ada tahanan
n. Angkat duk lobang, sambungkan kateter ke urine bag,
fiksasikan ke paha kiri/ kanan pasien
o. Bereskan alat-alat, lepaskan APD dan cuci tangan
p. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan

UNIT TERKAIT Seluruh instalasi pelayanan keperawatan di RSUP Dr. M. Djamil


Padang

DAFTAR RUJUKAN Wahid Iqbal Mubarak, SKM, Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia,
Teori Dan Aplikasi Dalam Praktik, 2008.
PENIS HYGIENE

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-48 1 1/2
PADANG
DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA
STANDAR TANGGAL REVISI
PROSEDUR 10 MARET 2014
OPERASIONAL dr. Irayanti, Sp.M
NIP 19620123 198901 2001
PENGERTIAN Urutan tindakan dalam membersihkan penis (penis hygiene)

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk membersihkan


penis (penis hygiene)

KEBIJAKAN 1. Undang – Undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit


2. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1691 tahun 2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 49 tahun 2013 tentang
Komite Keperawatan
5. Keputusan Menteri Kesehatan No. 938/Menkes/SK/VIII/2007
tentang Standar Asuhan Kebidanan
6. Surat Keputusan Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil Padang
No.YM.01.01/II/05/2014 Tentang Penetapan Pemberlakuan
Kebijakan Pelayanan di RSUP Dr. M. Djamil Padang

PROSEDUR 1. Persiapan petugas


a. Pastikan dan identifikasi kebutuhan pasien yang akan
dilakukan tindakan
b. Cuci tangan sesuai prosedur (lihat SPO cuci tangan)
c. Gunakan alat pelindung diri (APD) sesuai kebutuhan

2. Persiapan Pasien
a. Identifikasi pasien (lihat SPO Identifikasi)
b. Jaga privacy dan siapkan lingkungan aman dan nyaman
c. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan

3. Persiapan alat
a. Handuk mandi
b. Pengalas
c. Selimut mandi
d. Tissu
e. Sarung tangan
f. Kapas cebok dan cairan desinfektan
g. Waslap
h. Baskom

4. Pelaksanaan
a. Cuci tangan dan pakai APD sesuai kebutuhan
b. Dekatkan alat-alat
PENIS HYGIENE

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-48 1 2/2
PADANG
c. Atur posisi pasien sesuai kebutuhan
d. Turunkan pengaman tempat tidur,dan tarik ujung selimut
sampai kebawah perineum pasien.
e. Letakkan handuk mandi dibawah penis
f. Pegang penis pasien, jika tidak disirkumsisi, tarik kulit luarnya.
g. Bersihkan gland penis dengan gerakan melingkar dimulai dari
meatus uretra sampai kearah luar dan ke bawah penis (satu
kali usap satu kapas cebok)
h. Kembalikan kulit luar ke posisi semula (Bagi pasien yang
belum sirkumsisi).
i. Bilas dan keringkan penis secara merata selanjutnya
bersihkan scrotum. Angkat secara hati-hati dan bersihkan
lipatan kulit dibawahnya, bilas dan keringkan.
j. Lipat kembali selimut mandi diatas perineum dan bantu
pasien kembali ke posisi yang nyaman.
k. Bereskan alat- alat, lepaskan APD dan cuci tangan
l. Dokumentasi tindakan yang telah dilakukan

UNIT TERKAIT Seluruh instalasi pelayanan keperawatan di RSUP Dr. M. Djamil


Padang

DAFTAR RUJUKAN Wahid Iqbal Mubarak, SKM, Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia,
Teori Dan Aplikasi Dalam Praktik, 2008.
VULVA HYGIENE

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-49 1 1/2
PADANG
DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA
STANDAR TANGGAL REVISI
PROSEDUR 10 MARET 2014
OPERASIONAL dr. Irayanti, Sp.M
NIP 19620123 198901 2001
PENGERTIAN Urutan tindakan dalam membersihkan vulva (vulva hygiene)

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk membersihkan


vulva (vulva hygiene)

KEBIJAKAN 1. Undang – Undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit


2. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1691 tahun 2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 49 tahun 2013 tentang
Komite Keperawatan
5. Keputusan Menteri Kesehatan No. 938/Menkes/SK/VIII/2007
tentang Standar Asuhan Kebidanan
6. Surat Keputusan Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil Padang
No.YM.01.01/II/05/2014 Tentang Penetapan Pemberlakuan
Kebijakan Pelayanan di RSUP Dr. M. Djamil Padang

PROSEDUR 1. Persiapan petugas


a. Pastikan dan identifikasi kebutuhan pasien yang akan
dilakukan tindakan
b. Cuci tangan sesuai prosedur (lihat SPO cuci tangan)
c. Gunakan alat pelindung diri (APD) sesuai kebutuhan

2. Persiapan Pasien
a. Identifikasi pasien (lihat SPO Identifikasi)
b. Jaga privacy dan siapkan lingkungan aman dan nyaman
c. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan

3. Persiapan alat
a. Kapas cebok dalam kom yang tertutup
b. Sarung tangan bersih 1 pasang
c. Pengalas
d. Bengkok
e. Sampiran

4. Pelaksanaan
a. Cuci tangan dan pakai APD sesuai kebutuhan
b. Pasang sampiran dan dekatkan alat-alat
c. Buka pakaian bawah pasien
d. Pasang pengalas, letakkan bengkok di bawah bokong
VULVA HYGIENE

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-49 1 2/2
PADANG
e. Buka labia dengan tangan kiri, tangan kanan memakai kapas
cebok membersihkan vulva dari atas ke bawah dimulai dari
labia mayora terjauh, labia mayora terdekat, labia minora
terjauh, labia minora terdekat kemudian festibulum,
perineum dan anus (satu kapas untuk satu kali usap)
f. Buang kapas bekas ke dalam bengkok
g. Bengkok diangkat
h. Pasang pakaian bawah pasien
i. Bereskan alat-alat, lepaskan APD dan cuci tangan
j. Dokumentasikan kegiatan yang telah dilakukan

UNIT TERKAIT Seluruh instalasi pelayanan keperawatan di RSUP Dr. M. Djamil


Padang

DAFTAR RUJUKAN Wahid Iqbal Mubarak, SKM, Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia,
Teori Dan Aplikasi Dalam Praktik, 2008.
PERSIAPAN TROLLY EMERGENCY

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-50 1 1/3
PADANG
DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA
STANDAR TANGGAL REVISI
PROSEDUR 10 MARET 2014
OPERASIONAL dr. Irayanti, Sp.M
NIP 19620123 198901 2001
PENGERTIAN Urutan tindakan dalam menyiapkan meja dorong yang berisi alat-
alat dan obat-obatan yang dapat diperlukan segera pada klien dalam
keadaan emergency atau gawat.

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk mempermudah


memberikan pertolongan dalam keadaan darurat bagi perawat dan
dokter.

KEBIJAKAN 1. Undang – Undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit


2. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1691 tahun 2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 49 tahun 2013 tentang
Komite Keperawatan
5. Keputusan Menteri Kesehatan No. 938/Menkes/SK/VIII/2007
tentang Standar Asuhan Kebidanan
6. Surat Keputusan Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil Padang
No.YM.01.01/II/05/2014 Tentang Penetapan Pemberlakuan
Kebijakan Pelayanan di RSUP Dr. M. Djamil Padang

PROSEDUR ISI TROLLY EMERGENCY:


1. Alat untuk memberi nafas buatan
a. Oroparingeal air way (OPA) dengan bermacam ukuran
b. Face mask dengan bermacam ukuran
c. Ambu bag dengan bermacam ukuran
d. Slang oksigen
e. 1 unit oksigen lengkap siap pakai

2. Alat- alat untuk intubasi


a. SCOPE ( laringoscope, stetoscope) bermacam ukuran
b. Tube ( ETT) bermacam ukuran
c. Air way (Oroparingeal airway) bermacam ukuran
d. Tape (plester)
e. Introduser (mandrin)
f. Conektor
g. Suction
h. Gunting
i. Spuit 10 cc
j. Magil forcep
k. Xylocain spray
PERSIAPAN TROLLY EMERGENCY

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-50 1 2/3
PADANG
3. Perlengkapan infus
a. Infus set bermacam ukuran
b. Tranfusi set
c. IV catheter dengan bermacam ukuran
d. Kapas alcohol
e. Bermacam jenis cairan infuse (kristaloid dan koloid)

4. Alat cardio versi / DC shock 1 unit


5. Macam-macam obat:
a. Caso pressor
i. Dopamine/dobujek
ii. Adrenalin/cascon
b. Muscle relaksan
i. Roculax
ii. Trakium
c. Sedative
i. Midazolam ( sedacum)
ii. Valium
d. Analgetik narkotik
i. Morphin
ii. Pethidin
iii. fentanyl
e. Analgetik
i. Ketorolakl
ii. Tramadol
iii. Pronalges
f. Anti koagulan
i. Heparin
ii. Vit K
g. Anti piretik
i. Xylamidon
ii. parasetamol
h. Anti histamine
i. Kortikosteroid
ii. Deladril
i. Diuretic
i. Lasik/ furosemide
j. Anti aritmia
i. Xylocard
ii. Lidokain 2% murni
iii. Cordaron
iv. Sulfas atropine
k. Obat lain-lain
i. Bic nat
ii. Dektrose 40%
iii. Nitrocyne
iv. Catapres
PERSIAPAN TROLLY EMERGENCY

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-50 1 3/3
PADANG
UNIT TERKAIT Seluruh instalasi pelayanan keperawatan di RSUP Dr. M. Djamil
Padang

DAFTAR RUJUKAN 1. Modul Pelatihan Manajemen Kinerja Klinik Perawat dan Bidan
Pusdiknakes dan Direktorat Keperawatan Dan Keteknisian
Medis, Jakarta, 2005
2. Dokumen Protap Intensive
3. Rokhaeni eni dkk. 2001. Buku Ajar Keperawatan Kardiovaskuler.
Pusat Kesehatan Jantung & Pembuluh Darah Harapan Kita.
Jakarta
MENGGANTI ALAT TENUN DENGAN PASIEN DI ATAS
TEMPAT TIDUR

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-51 1 1/2
PADANG
DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA
STANDAR TANGGAL REVISI
PROSEDUR 10 MARET 2014
OPERASIONAL dr. Irayanti, Sp.M
NIP 19620123 198901 2001
PENGERTIAN Urutan tindakan dalam mengganti alat tenun dengan pasien diatas
tempat tidur.

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah - langkah untuk mengganti alat


tenun dengan pasien di atas tempat tidur.

KEBIJAKAN 1. Undang – Undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit


2. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1691 tahun 2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 49 tahun 2013 tentang
Komite Keperawatan
5. Keputusan Menteri Kesehatan No. 938/Menkes/SK/VIII/2007
tentang Standar Asuhan Kebidanan
6. Surat Keputusan Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil Padang
No.YM.01.01/II/05/2014 Tentang Penetapan Pemberlakuan
Kebijakan Pelayanan di RSUP Dr. M. Djamil Padang

PROSEDUR 1. Persiapan petugas


a. Pastikan dan identifikasi kebutuhan pasien yang akan
dilakukan tindakan
b. Cuci tangan sesuai prosedur (lihat SPO cuci tangan)
c. Gunakan alat pelindung diri (APD) sesuai kebutuhan

2. Persiapan Pasien
a. Identifikasi pasien (lihat SPO identifikasi)
b. Jaga privacy dan siapkan lingkungan aman dan nyaman
c. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan

3. Persiapan alat :
a. Laken
b. Perlak
c. Stik laken
d. Sarung bantal
e. Selimut
f. Tempat kain kotor
g. Lap kerja dan larutan desinfektan (sesuai rekomendasi)
h. Sampiran (sesuai kebutuhan)
MENGGANTI ALAT TENUN DENGAN PASIEN DI ATAS
TEMPAT TIDUR

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-51 1 2/2
PADANG
4. Pelaksanaan
a. Cuci tangan dan gunakan APD sesuai kebutuhan
b. Dekatkan alat pada pasien
c. Pindahkan peralatan yang tidak diperlukan dari tempat tidur
pasien
d. Petugas berdiri pada sisi kanan pasien
e. Miringkan pasien ke kiri dan pastikan pasien dalam posisi
aman (Pasang pengaman tempat tidur)
f. Lepaskan alat tenun yang kotor dari bawah kasur dan gulung
ke arah pasien
g. Bentangkan laken bersih gulung setengah bagian ke arah
punggung pasien dan yang setengah bagian lagi diratakan
serta dipasang pada kasur, bentuk sudut 900
h. Pasang perlak dan stik laken di bawah bokong, masukkan ke
sisi kasur
i. Miringkan pasien ke kanan dan pastikan pasien dalam posisi
aman (pasang pengaman tempat tidur), Perawat pindah ke
sisi kiri pasien
j. Lepaskan dan gulung alat tenun kotor, masukan ke tempatnya
k. Tarik alat tenun dari bawah punggung pasien dan pasangkan
pada kasur dengan membuat sudut 900
l. Lepaskan sarung bantal yang kotor, masukkan ke dalam
tempat kain kotor, pasang sarung bantal bersih letakan sesuai
kebutuhan pasien.
m. Ganti selimut kotor dengan selimut bersih dan masukan
selimut kotor ke dalam tempatnya
n. Bereskan alat- alat, lepaskan APD dan cuci tangan
o. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan

UNIT TERKAIT Seluruh instalasi pelayanan keperawatan di RSUP Dr. M. Djamil


Padang

DAFTAR RUJUKAN Wahid Iqbal Mubarak, SKM, Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia,
Teori Dan Aplikasi Dalam Praktik, 2008.
MEMBERIKAN TRANSFUSI DARAH

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-52 1 1/2
PADANG
DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA
STANDAR TANGGAL REVISI
PROSEDUR 10 MARET 2014
OPERASIONAL dr. Irayanti, Sp.M
NIP 19620123 198901 2001
PENGERTIAN Urutan tindakan dalam melakukan transfusi darah.

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk melakukan


trasfusi darah.

KEBIJAKAN 1. Undang – Undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit


2. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1691 tahun 2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 49 tahun 2013 tentang
Komite Keperawatan
5. Keputusan Menteri Kesehatan No. 938/Menkes/SK/VIII/2007
tentang Standar Asuhan Kebidanan
6. Surat Keputusan Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil Padang
No.YM.01.01/II/05/2014 Tentang Penetapan Pemberlakuan
Kebijakan Pelayanan di RSUP Dr. M. Djamil Padang

PROSEDUR 1. Persiapan petugas


a. Pastikan dan identifikasi kebutuhan pasien yang akan
dilakukan tindakan
b. Cuci tangan sesuai prosedur (lihat SPO cuci tangan)
c. Gunakan alat pelindung diri (APD) sesuai kebutuhan

2. Persiapan Pasien
a. Identifikasi pasien (lihat SPO identifikasi)
b. Jaga privacy dan siapkan lingkungan aman dan nyaman
c. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan

3. Persiapan alat :
a. Peralatan untuk pemasangan
infus (lihat SPO pemasangan infus)
b. Cairan Nacl 0,9% (sesuai dengan
kebutuhan)
c. Persediaan darah yang cocok
dengan golongan darah pasien, sesuai dengan kebutuhan.

4. Pelaksanaan
a. Cuci tangan dan pasang APD
b. Cocokkan identitas pasien yang di kemasan darah
c. Periksa suhu darah dalam kantong, sesuai dengan suhu
normal (suhu kamar)
MEMBERIKAN TRANSFUSI DARAH

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-52 1 2/2
PADANG
d. Pasang infus dengan cairan NaCl 0,9% (lihat SPO pemasangan
infus)
e. Pindahkan slang infus ke kantong darah (bila tetasan sudah
lancar, dan suhu darah dalam kantong sudah sama dengan
suhu ruangan).
f. Atur jumlah tetesan darah per menit sesuai dengan yang
telah ditentukan.
g. Lanjutkan pemberian sampai jumlah yang ditentukan (bila
pada transfusi darah ini tidak ada kesulitan) tutup / klem
slang infus, pindahkan botol nacl 0,9% , bilas darah sampai
jernih.
i. Ganti slang infus dengan yang baru (jika ada terapi lanjutan)
j. Tutup/ klem slang infus, cabut jarum dan tekan bekas
tusukan dengan kapas alkohol, kemudian ditutup dengan
kain kassa steril dan diplester
k. Bereskan alat-alat, lepaskan APD dan cuci tangan
l. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan serta respon
pasien

UNIT TERKAIT Seluruh instalasi pelayanan keperawatan di RSUP Dr. M. Djamil


Padang

DAFTAR RUJUKAN Pedoman Teknis Perawatan Anak Di Rumah Sakit Dep Kes RI
MEMBERIKAN TERAPI OKSIGEN MELALUI SUNGKUP
MUKA NON REBREATHING DENGAN KANTONG O2

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-53 1 1/2
PADANG
DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA
STANDAR TANGGAL REVISI
PROSEDUR 10 MARET 2014
OPERASIONAL dr. Irayanti, Sp.M
NIP 19620123 198901 2001
PENGERTIAN Urutan tindakan keperawatan yang dilakukan untuk memberikan
terapi oksigen melalui sungkup muka non rebreathing

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk memberikan


terapi oksigen melalui sungkup muka non rebreathing

KEBIJAKAN 1. Undang – Undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit


2. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1691 tahun 2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 49 tahun 2013 tentang
Komite Keperawatan
5. Keputusan Menteri Kesehatan No. 938/Menkes/SK/VIII/2007
tentang Standar Asuhan Kebidanan
6. Surat Keputusan Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil Padang
No.YM.01.01/II/05/2014 Tentang Penetapan Pemberlakuan
Kebijakan Pelayanan di RSUP Dr. M. Djamil Padang

PROSEDUR 1. Persiapan petugas


a. Pastikan dan identifikasi kebutuhan pasien yang akan
dilakukan tindakan
b. Cuci tangan sesuai prosedur (lihat SPO cuci tangan)
c. Gunakan alat pelindung diri (APD) sesuai kebutuhan

2. Persiapan Pasien
a. Identifikasi pasien (lihat SPO identifikasi)
b. Jaga privacy dan siapkan lingkungan aman dan nyaman
c. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan

3. Persiapan alat :
a. Sungkup muka “ Non Rebreathing”
b. Sumber oksigen dengan humidifier
c. Kain kasa atau kapas jika perlu Suction siap pakai

4. Pelaksanaan
a. Cuci tangan dan pasang APD sesuai kebutuhan
b. Dekatkan alat-alat
c. Atur posisi pasien sesuai kebutuhan
d. Bersihkan jalan nafas dengan suction (lihat SPO pengisapan
lendir)

MEMBERIKAN TERAPI OKSIGEN MELALUI SUNGKUP


MUKA NON REBREATHING DENGAN KANTONG O2

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-53 1 2/2
PADANG
e. Atur aliran oksigen sesuai kebutuhan terapi O2 dengan non
rebreathing mask mempunyai efektifitas aliran 6 – 15
liter/menit dengan konsentrasi O2 (FI O2) 55-80%
f. Isi O2 ke dalam kantong dengan cara menutup lubang antara
kantong dengan sungkup minimal 2/3 bagian kantong
reservoirpasang non rebreathing mask pada daerah lubang
hidung dan mulut
g. Ikat non rebreathing mask dibelakang kepala bagian atas
telinga
h. Pasang kapas kering pada daerah yang tertekan sungkup dan
tali pengikat untuk mencegah iritasi kulit
i. Bereskan alat-alat, lepaskan APD dan cuci tangan
j. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan

UNIT TERKAIT Seluruh instalasi pelayanan keperawatan di RSUP Dr. M. Djamil


Padang

DAFTAR RUJUKAN 1) Modul Pelatihan Manajemen Kinerja Klinik Perawat dan Bidan
Pusdiknakes dan Direktorat Keperawatan Dan Keteknisian
Medis, Jakarta, 2005
2) Hidayat Aziz Alimul. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta. EGC.
2006.
3) Buku Ajar Basic Kardiologi RSJHK. 2001
4) Kumpulan Materi Pelatihan ICU RSCM Jakarta 2008
5) Dokumen SOP Intensive Care Unit 2005
MENGOMPRES LUKA PADA PASIEN KULIT

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-54 1 1/2
PADANG
DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA
STANDAR TANGGAL REVISI
PROSEDUR 10 MARET 2014
OPERASIONAL dr. Irayanti, Sp.M
NIP 19620123 198901 2001
PENGERTIAN Urutan tindakan keperawatan yang dilakukan untuk mengompres
luka pada pasien kulit.

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam melakukan


tindakan mengompres luka pada pasien kulit.

KEBIJAKAN 1. Undang – Undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit


2. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1691 tahun 2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 49 tahun 2013 tentang
Komite Keperawatan
5. Keputusan Menteri Kesehatan No. 938/Menkes/SK/VIII/2007
tentang Standar Asuhan Kebidanan
6. Surat Keputusan Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil Padang
No.YM.01.01/II/05/2014 Tentang Penetapan Pemberlakuan
Kebijakan Pelayanan di RSUP Dr. M. Djamil Padang

PROSEDUR 1. Persiapan petugas


a. Pastikan dan identifikasi kebutuhan pasien yang akan
dilakukan tindakan
b. Cuci tangan sesuai prosedur (lihat SPO cuci tangan)
c. Gunakan alat pelindung diri (APD) sesuai kebutuhan

2. Persiapan Pasien
a. Identifikasi pasien (lihat SPO identifikasi)
b. Jaga privacy dan siapkan lingkungan aman dan nyaman
c. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan

3. Persiapan alat :
a. Bak instrumen steril berisi : Kom kecil, pinset anatomi dan
cirurgi, gunting kecil
b. Kassa steril dan korentang
c. Cairan anti septic (sesuai rekomendasi)
d. Sarung tangan 1 pasang
e. Bengkok
f. Perlak/ pengalas
4. Pelaksanaan
a. Cuci tangan dan pasang APD sesuai kebutuhan
b. Pasang perlak / pengalas

MENGOMPRES LUKA PADA PASIEN KULIT

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-54 1 2/2
PADANG
c. Dekatkan alat
d. Tuang cairan antiseptic ke dalam kom dan masukkan kassa.
e. Peras kassa dengan pinset dan tutupkan pada luka
f. Diamkan (sesuai rekomendasi)
g. Basahi kassa pada luka dengan cairan antiseptik
h. Ulangi tindakan f dan g (sesuai rekomendasi)
i. Angkat kassa dan buang ke dalam bengkok
j. Bersihkan luka (angkat krusta, kapan perlu lakukan
nekrotomi)
k. Bereskan alat-alat, lepaskan APD dan cuci tangan.
l. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan

UNIT TERKAIT Seluruh instalasi pelayanan keperawatan di RSUP Dr. M. Djamil


Padang
PERAWATAN LUKA KOTOR

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-55 1 1/3
PADANG
DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA
STANDAR TANGGAL REVISI
PROSEDUR 10 MARET 2014
OPERASIONAL dr. Irayanti, Sp.M
NIP 19620123 198901 2001
PENGERTIAN Urutan tindakan dalam perawatan luka kotor

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk perawatan luka


kotor.

KEBIJAKAN 1. Undang – Undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit


2. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1691 tahun 2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 49 tahun 2013 tentang
Komite Keperawatan
5. Keputusan Menteri Kesehatan No. 938/Menkes/SK/VIII/2007
tentang Standar Asuhan Kebidanan
6. Surat Keputusan Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil Padang
No.YM.01.01/II/05/2014 Tentang Penetapan Pemberlakuan
Kebijakan Pelayanan di RSUP Dr. M. Djamil Padang

PROSEDUR 1. Persiapan petugas


a. Pastikan dan identifikasi kebutuhan pasien yang akan
dilakukan tindakan
b. Cuci tangan sesuai prosedur (lihat SPO cuci tangan)
c. Gunakan alat pelindung diri (APD) sesuai kebutuhan

2. Persiapan Pasien
a. Identifikasi pasien (lihat SPO identifikasi)
b. Jaga privacy dan siapkan lingkungan aman dan nyaman
c. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan

3. Persiapan alat :
Trolly Perawatan luka berisi :
a. Set perawatan luka steril, berisi: kom kecil 2 buah, pinset
anatomi 1 buah dan cirurgi 1 buah, gunting jaringan 1 buah
dan arteri klem 1 buah.
b. Handscoen bersih 1 pasang dalam kom
c. Handscoen steril 1 pasang dalam kemasan
d. Gunting verban 1 buah
e. Cairan pencuci luka sesuai rekomendasi (NaCl 0,9 %)
f. Cairan antiseptik yang direkomendasikan
g. H2O2 3% untuk luka yang mempunyai undermining (berongga)
h. Growth factor (amnion, oxoferin, dll) sesuai rekomendasi
i. Kantong sampah medik (kuning)

PERAWATAN LUKA KOTOR

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-55 1 2/3
PADANG
j. Perlak dengan pengalas
k. Bengkok 2 buah (satu berisi larutan desinfektan dan satu lagi
berisi pinset anatomi bersih)
l. Spuit tanpa jarum (ukuran sesuai kebutuhan)

4. Pelaksanaan
a. Cuci tangan dan pakai APD sesuai kebutuhan
b. Dekatkan alat pada pasien.
c. Letakkan bengkok didekat luka pasien
d. Pasang perlak dan pengalas dibawah lokasi luka
e. Pasang handscoen bersih dan buka balutan dengan pinset
anatomi bersih, jika balutan kering basahi dengan NaCl 0,9%
f. Masukkan bekas balutan luka kedalam bengkok dengan
melipat kearah dalam.
g. Masukkan pinset yang telah digunakan kedalam bengkok
berisi larutan desinfektan.
h. Lepaskan handscoen kotor .
i. Buka set perawatan luka, masukkan kassa steril dan cairan
yang akan digunakan.
j. Pasang handscoen steril.
k. Bersihkan luka dengan NaCl 0,9% dengan satu arah atau
secara sirkuler (dari dalam ke luar).
l. Untuk luka kotor yang berongga dan berpus, bersihkan
dengan H2O2 3% secara irigasi (tidak dilakukan pada luka
yang sudah memerah/granulasi).
m. Angkat/gunting jaringan yang sudah nekrotik sampai batas
jaringan yang sehat sehingga darah sedikit merembes dari
tepi luka
n. Lakukan penekanan, bila perlu pada daerah pinggir/sekitar
luka untuk mengeluarkan eksudat/pus
o. Luka yang dibersihkan dengan H2O2 3%, bilas kembali
dengan NaCl 0,9%.
p. Bersihkan daerah disekitar luka (bukan daerah luka) dengan
kassa yang diberi anti septik.
q. Untuk merangsang pertumbuhan jaringan, sebelum luka
ditutup dapat ditambahkan growth factor (amnion, oxoferin,
dll)
r. Tutup luka dengan kassa+NaCl 0,9% (kassa lembab, tidak
basah) sesuai dengan ukuran luka.
s. Kassa lembab hanya untuk daerah luka.
t. Tambahkan kassa kering satu lapis diatas kassa lembab
u. Balut luka dengan verban dan tambahkan balutan elastis
jikadiperlukan
v. Komunikasikan dengan klien bahwa perawatan luka telah
selesai dilakukan dan jelaskan kondisi luka.
w. Anjurkan menjaga kebersihan sekitar luka
x. Bereskan alat-alat, lepaskan APD dan cuci tangan

PERAWATAN LUKA KOTOR

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-55 1 3/3
PADANG
y. Dokumentasikan perawatan luka secara lengkap (kondisi luka:
luas luka, warna, bau, eksudat).

UNIT TERKAIT Seluruh instalasi pelayanan keperawatan di RSUP Dr. M. Djamil


Padang

DAFTAR RUJUKAN Bruner and Sudart, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, 2008.
Jakarta: EGC
PERAWATAN LUKA BERSIH

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-56 1 1/2
PADANG
DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA
STANDAR TANGGAL REVISI
PROSEDUR 10 MARET 2014
OPERASIONAL dr. Irayanti, Sp.M
NIP 19620123 198901 2001
PENGERTIAN Urutan tindakan dalam perawatan luka bersih

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk perawatan luka


bersih.

KEBIJAKAN 1. Undang – Undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit


2. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1691 tahun 2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 49 tahun 2013 tentang
Komite Keperawatan
5. Keputusan Menteri Kesehatan No. 938/Menkes/SK/VIII/2007
tentang Standar Asuhan Kebidanan
6. Surat Keputusan Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil Padang
No.YM.01.01/II/05/2014 Tentang Penetapan Pemberlakuan
Kebijakan Pelayanan di RSUP Dr. M. Djamil Padang

PROSEDUR 1. Persiapan petugas


a. Pastikan dan identifikasi kebutuhan pasien yang akan
dilakukan tindakan
b. Cuci tangan sesuai prosedur (lihat SPO cuci tangan)
c. Gunakan alat pelindung diri (APD) sesuai kebutuhan

2. Persiapan Pasien
a. Identifikasi pasien (lihat SPO identifikasi)
b. Jaga privacy dan siapkan lingkungan aman dan nyaman
c. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan

3. Persiapan alat :
Trolly Perawatan luka berisi :
a. Set perawatan luka steril, berisi: kom kecil 2 buah, pinset
anatomi 1 buah dan cirurgi 1 buah, gunting jaringan 1 buah
dan arteri klem 1 buah.
b. Handscoen bersih 1 pasang dalam kom
c. Handscoen steril 1 pasang dalam kemasan
d. Kassa steril sesuai kebutuhan dalam kemasan
e. Verban sesuai ukuran yang dibutuhkan.
f. Plester sesuai kebutuhan
g. Gunting verban 1 buah
h. Cairan pencuci luka sesuai rekomendasi (NaCl 0,9 %)
i. Cairan antiseptik yang direkomendasikan

PERAWATAN LUKA BERSIH

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-56 1 2/2
PADANG
j. Kantong sampah medik (kuning)
k. Perlak dengan pengalas
l. Bengkok 2 buah (satu berisi larutan desinfektan dan satu lagi
berisi pinset anatomi bersih)

4. Pelaksanaan
a. Cuci tangan dan pakai APD sesuai kebutuhan
b. Dekatkan alat pada pasien.
c. Letakkan bengkok didekat luka pasien
d. Pasang perlak dan pengalas dibawah lokasi luka
e. Pasang handscoen bersih dan buka balutan luka dengan
pinset anatomi bersih, jika balutan kering basahi dengan NaCl
0,9% dan kaji kondisi luka
f. Masukkan bekas balutan luka kedalam bengkok dengan
melipat kearah dalam.
g. Masukkan pinset yang telah digunakan kedalam bengkok
berisi larutan desinfektan.
h. Lepaskan handscoen kotor .
i. Buka set perawatan luka, masukkan kassa steril dan cairan
yang akan digunakan.
j. Pasang handscoen steril.
k. Bersihkan luka dengan NaCl 0,9% dengan satu arah atau
secara sirkuler (dari dalam ke luar).
l. Bersihkan daerah disekitar luka (bukan daerah luka) dengan
kassa yang dibasahi NaCl 0,9 %.
m. Oleskan luka dengan kassa yang telah diberi antiseptic
(sesuai rekomendasi)
n. Tutup luka dengan kassa kering sesuai ukuran luka dan
lakukan fiksasi
o. Komunikasikan dengan klien bahwa perawatan luka telah
selesai dilakukan dan jelaskan kondisi luka.
p. Anjurkan menjaga kebersihan sekitar luka
q. Bereskan alat-alat, lepaskan APD dan cuci tangan
r. Dokumentasikan perawatan luka secara lengkap (kondisi luka:
luas luka, warna, bau, eksudat).

UNIT TERKAIT Seluruh instalasi pelayanan keperawatan di RSUP Dr. M. Djamil


Padang

DAFTAR RUJUKAN Bruner and Sudart, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, 2008.
Jakarta: EGC
PEMAKAIAN ULANG (RE-USE) DIALIZER

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-57 1 1/2
PADANG
DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA
STANDAR TANGGAL REVISI
PROSEDUR 10 MARET 2014
OPERASIONAL dr. Irayanti, Sp.M
NIP 19620123 198901 2001
PENGERTIAN Urutan tindakan dalam dalam membersihkan dan mensterilkan
dializer secara selektif tanpa menghilangkan fungsi dializer dengan
menggunakan cairan cleaning agent (zat kimia tertentu).

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah dalam melakukan Re-


use dialyzer.

KEBIJAKAN 1. Undang – Undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit


2. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1691 tahun 2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 49 tahun 2013 tentang
Komite Keperawatan
5. Keputusan Menteri Kesehatan No. 938/Menkes/SK/VIII/2007
tentang Standar Asuhan Kebidanan
6. Surat Keputusan Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil Padang
No.YM.01.01/II/05/2014 Tentang Penetapan Pemberlakuan
Kebijakan Pelayanan di RSUP Dr. M. Djamil Padang

PROSEDUR 1. Persiapan petugas


a. Pastikan dializer yang akan dipakai ulang(re-use)
b. Cuci tangan sesuai prosedur (lihat SPO cuci tangan)
c. Gunakan alat pelindung diri (APD) sesuai kebutuhan

2. Persiapan alat
a. Ruangan khusus re-use dengan penerangan dan ventilasi
yang cukup
b. Drainage
c. RO / Water treatment
d. Renalin dalam tempatnya
e. Exhaust fan
f. APD ( sesuai kebutuhan)
g. Gelas ukur
h. Selang potongan blood line
i. Tutup dializer
j. Jarum suntik
k. H202 4%
l. Sodium hipoklorid 1%
3. Pelaksanaan
a. Cuci tangan dan pakai APD sesuai kebutuhan

PEMAKAIAN ULANG (RE-USE) DIALIZER

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-57 1 2/2
PADANG
b. Nyalakan exhaust fan- kipas angin dan aliran air RO.
c. Pastikan penerangan dan ventilasi ruangan memadai.
d. Bilas dializer menggunakan air RO dengan tekanan pompa 2
bar
e. Bersihkan kompartemen darah dan kompartemen dialisat
dengan memasukkan H2O2 3-5%, dorong dengan
menggunakan spuit 50 cc dengan tekanan yang cukup.
f. Biarkan 3-5 menit, kemudian bilas dengan menggunakan air
RO.
g. Bilas kembali dengan menggunakan RO, apabila masih
tampak bekuan darah, ulangi tindakan no. e
h. Bilas kembali kedua kompartemen dengan menggunakan air
RO sampai bersih.
i. Bersihkan bagian permukaan dializer yang sulit dijangkau
dengan menggunakan jarum.
j. Ukur volume priming dengan cara:
i. Tutup kompartemen dialisat dengan tutup botol NaCL
ii. Isi kompartemen darah dengan air RO sampai bebas
udara
iii. Tutup salah satu ujung kompartemen darah dengan
menggunakan satu jari
iv. Pegang dializer dengan posisi vertikal di atas gelas ukur
v. Lepaskan jari dari ujung kompartemen darah dan biarkan
air RO mengalir secara gravitasi ke dalam gelas ukur
vi. Setelah air RO keluar dengan gravitasi, dorong dengan
menggunakan spuit 50cc bertekanan cukup sampai
kompartemen darah kosong sama sekali
vii. Hitung air RO yang ada di gelas ukur
viii. Bila < 80% dari volume awal (VPA), dializer tidak dapat di
gunakan lagi
k. Isi kompartemen darah dan dialisat dengan renalin 3,5%.
Pada saat pengisian renalin, kedua kompartemen harus bebas
udara.
l. Tutup bagian inlet dan oulet kompartemen darah dializer
menggunakan potongan blood line 75cm. Ujung inlet dan
outlet kompartemen dialisat pada dializer ditutup dengan
tutup dializer
m. Bilas permukaan luar dializer dengan air RO.
n. Simpan dializer dalam lemari penyimpanan sesuai jadwal
hemodialisis pada suhu kamar.
o. Bereskan alat-alat, lepaskan APD dan cuci tangan
p. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
UNIT TERKAIT Instalasi Diagnostik Terpadu RSUP Dr. M. Djamil Padang

DAFTAR RUJUKAN 1. Nicola thomas, (1997) Renal Nursing (2nded) Baillere Tindall
2. Materi pelatihan perawat ginjal intensif PPGII (2013)

PENGAMBILAN DARAH ARTERI

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-58 1 1/2
PADANG
DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA
STANDAR TANGGAL REVISI
PROSEDUR 10 MARET 2014
OPERASIONAL dr. Irayanti, Sp.M
NIP 19620123 198901 2001
PENGERTIAN Urutan tindakan dalam mengambil darah arteri untuk bahan
pemeriksaan.

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah dalam pengambilan


darah arteri untuk bahan pemeriksaan.

KEBIJAKAN 1. Undang – Undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit


2. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1691 tahun 2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 49 tahun 2013 tentang
Komite Keperawatan
5. Keputusan Menteri Kesehatan No. 938/Menkes/SK/VIII/2007
tentang Standar Asuhan Kebidanan
6. Surat Keputusan Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil Padang
No.YM.01.01/II/05/2014 Tentang Penetapan Pemberlakuan
Kebijakan Pelayanan di RSUP Dr. M. Djamil Padang

PROSEDUR 1. Persiapan petugas


a. Pastikan dan identifikasi kebutuhan pasien yang akan
dilakukan tindakan
b. Cuci tangan sesuai prosedur (lihat SPO cuci tangan)
c. Gunakan alat pelindung diri (APD) sesuai kebutuhan

2. Persiapan Pasien
a. Identifikasi pasien (lihat SPO Identifikasi)
b. Jaga privacy dan siapkan lingkungan aman dan nyaman
c. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan

3. Persiapan alat
Baki berisi:
a. Spuit 3cc berisi heparin 0,1cc
b. Kapas alcohol dalam tempatnya
c. Perlak dan pengalas
d. Tutup gabus
e. Handscoen
4. Pelaksanaan
a. Cuci tangan dan pasang APD sesuai kebutuhan
b. Tentukan lokasi arteri yang akan dilakukan tindakan
( a.radialis, a.brachialis, a.femoralis)

PENGAMBILAN DARAH ARTERI

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-58 1 2/2
PADANG
c. Arteri femoralis diraba dengan ujung jari.
d. Lakukan desinfeksi dengan kapas beralkohol tepat pada
permukaan kulit dimana arteri femoralis jelas teraba.
e. Udara dalam spuit dikeluarkan.
f. Regang kulit di atas arteri yang akan ditusuk dengan
menggunakan telunjuk dan ibu jari tangan kiri (tak
dominant)
g. Tusukan jarum tegak lurus (90 derajat) tepat di atas
denyutan nadi.
Tusukan yang tepat maka pengisap (suiker) akan terdorong
sendiri ke atas oleh tekanan arteri (pengisap tidak boleh
ditarik).
h. Spuit yang terisi darah 2cc, segera dicabut jarum dan ikuti
dengan menekan bekas tusukan dengan kassa steril yang
kering.
i. Tekan selama lima menit.
j. Segera ujung jarum ditutup dengan gabus steril dengan cara
menusukkannya.
k. Sample darah diberi etiket dengan nama dan nomor
medical record yang ditempelkan di dinding spuit.
l. Lengkapi formulir permintaan pemeriksaan, sesuaikan
nama dan nomor medical record serta identitas pasien
m. Segera kirim ke laboratorium dengan buku ekspedisi bagian
pengirum.
n. Tutup dengan rapi bekas tusukan dengan kasa steril yang
diberi betadin, kemudian plester.
o. Observasi bekas tusukan setiap 15 (limabelas) menit
kemudian, sampai benar-benar tidak ada lagi rembesan
darah sedikit pun.
p. Bereskan alat-alat, lepaskan APD, perawat cuci tangan
q. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan

UNIT TERKAIT Seluruh instalasi pelayanan keperawatan di RSUP Dr. M. Djamil


Padang

DAFTAR RUJUKAN Kumpulan Materi Pelatihan ICU RSCM Jakarta, 2008


PENCABUTAN CENTRAL VENUS PRESURE (CVP)

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-59 1 1/2
PADANG
DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA
STANDAR TANGGAL REVISI
PROSEDUR 10 MARET 2014
OPERASIONAL dr. Irayanti, Sp.M
NIP 19620123 198901 2001
PENGERTIAN Urutan tindakan dalam pencabutan central venous presure (CVP)

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah dalam melaksanakan


tindakan pencabutan CVP

KEBIJAKAN 1. Undang – Undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit


2. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1691 tahun 2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 49 tahun 2013 tentang
Komite Keperawatan
5. Keputusan Menteri Kesehatan No. 938/Menkes/SK/VIII/2007
tentang Standar Asuhan Kebidanan
6. Surat Keputusan Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil Padang
No.YM.01.01/II/05/2014 Tentang Penetapan Pemberlakuan
Kebijakan Pelayanan di RSUP Dr. M. Djamil Padang

PROSEDUR 1. Persiapan petugas


a. Pastikan dan identifikasi kebutuhan pasien yang akan
dilakukan tindakan
b. Cuci tangan sesuai prosedur (lihat SPO cuci tangan)
c. Gunakan alat pelindung diri (APD) sesuai kebutuhan

2. Persiapan Pasien
a. Identifikasi pasien (lihat SPO Identifikasi)
b. Jaga privacy dan siapkan lingkungan aman dan nyaman
c. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan

3. Persiapan alat
Trolly redressing yang berisikan
a. Cairan antiseptik dalam tempatnya (sesuai rekomendasi)
b. Kain kassa steril pada tempatnya
c. Handscoon steril 1 pasang
d. Plester
e. Gunting
f. Redressing set
g. Bengkok
4. Pelaksanaan
a. Cuci tangan dan pasang APD sesuai kebutuhan
b. Plester dan kassa dilepaskan.

PENCABUTAN CENTRAL VENUS PRESURE (CVP)

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-59 1 2/2
PADANG
c. Disinfeksi bekas jahitan menggunakan kain kassa
berbetadine dengan gerakan memutar dari arah dalam ke
luar ± 3-5 cm
d. Lanjutkan dengan mendisinfektan dengan kassa betadine
pada slang CVP ± 10 cm dari arah dalam ke luar.
e. Ulangi beberapa kali sampai bersih
f. Buang kain kassa bekas ke dalam bengkok yang telah
disediakan
g. Tutup bekas tusukan dengan kassa steril berbetadie
h. Tutup dengan kassa steril kering, kemudian plester lebar
sehingga menutupi seluruh kain kassa
i. Bereskan alat-alat, lepaskan APD, perawat cuci tangan
j. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan

UNIT TERKAIT Seluruh instalasi pelayanan keperawatan di RSUP Dr. M. Djamil


Padang

DAFTAR RUJUKAN 1. Modul Pelatihan Manajemen Kinerja Klinik Perawat dan Bidan
Pusdiknakes dan Direktorat Keperawatan dan Keteknisian
Medis, Jakarta: 2005
2. Buku Ajar Basic Kardiologi RSJHK, 2001
3. Kumpulan Materi Pelatihan ICU RSCM Jakarta, 2008
4. Dokumen SOP Intensive Care Unit 2005
TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-60 1 1/2
PADANG
DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA
STANDAR TANGGAL REVISI
PROSEDUR 10 MARET 2014
OPERASIONAL dr. Irayanti, Sp.M
NIP 19620123 198901 2001
PENGERTIAN Urutan tindakan yang dilakukan dalam tindakan teknik menyusui
yang benar.

TUJUAN Sebagai acuan pelaksanaan dan penerapan tindakan teknik menyusui


yang benar.

KEBIJAKAN 1. Undang – Undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit


2. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1691 tahun 2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 49 tahun 2013 tentang
Komite Keperawatan
5. Keputusan Menteri Kesehatan No. 938/Menkes/SK/VIII/2007
tentang Standar Asuhan Kebidanan
6. Surat Keputusan Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil Padang
No.YM.01.01/II/05/2014 Tentang Penetapan Pemberlakuan
Kebijakan Pelayanan di RSUP Dr. M. Djamil Padang

PROSEDUR 1. Persiapan petugas


a. Pastikan dan identifikasi kebutuhan pasien yang akan
dilakukan tindakan
b. Cuci tangan sesuai prosedur (lihat SPO cuci tangan)
c. Gunakan alat pelindung diri (APD) sesuai kebutuhan

2. Persiapan Pasien
a. Identifikasi pasien (lihat SPO Identifikasi)
b. Jaga privacy dan siapkan lingkungan aman dan nyaman
c. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan
kepada ibu

3. Persiapan alat
a. Cairan anti septik sesuai rekomendasi
b. Handuk kecil / lap

4. Pelaksanaan
a. Atur posisi ibu senyaman mungkin (duduk atau tidur)
b. Keluarkan ASI sedikit dan olesi disekitar puting susu dan
areola sekitarnya
c. Atur posisi bayi dengan menghadap keperut ibu
d. Letakkan satu tangan ibu pada payudara dengan ibu jari
diatas dan jari lain menopang payudara dari bawah

TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-60 1 2/2
PADANG
e. Rangsang bibir bawah bayi dengan menempelkan pada
puting susu hingga mulut bayi terbuka lebar
f. Masukkan puting susu hingga kedaerah yang berwarna hitam
g. Lepaskan tangan penyangga payudara bila bayi sudah mulai
menghisap
h. Sendawakan bayi bila sudah dirasa cukup/ kenyang menyusu
(lihat IK menyendawakan bayi)

UNIT TERKAIT Seluruh instalasi pelayanan keperawatan di RSUP Dr. M. Djamil


Padang

DAFTAR RUJUKAN Asuhan Persalinan Normal, 2008


INISIASI MENYUSU DINI (IMD)

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-61 2 1/2
PADANG
DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA
STANDAR TANGGAL REVISI
PROSEDUR 10 MARET 2014
OPERASIONAL dr. Irayanti, Sp.M
NIP 19620123 198901 2001
PENGERTIAN Urutan tindakan yang dilakukan untuk pelaksanaan proses inisiasi
menyusu dini.

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah yang dilakukan pada


proses inisiasi menyusu dini.

KEBIJAKAN 1. Undang – Undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit


2. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1691 tahun 2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 49 tahun 2013 tentang
Komite Keperawatan
5. Keputusan Menteri Kesehatan No. 938/Menkes/SK/VIII/2007
tentang Standar Asuhan Kebidanan
6. Surat Keputusan Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil Padang
No.YM.01.01/II/05/2014 Tentang Penetapan Pemberlakuan
Kebijakan Pelayanan di RSUP Dr. M. Djamil Padang

PROSEDUR 1. Persiapan petugas


a. Pastikan dan identifikasi kebutuhan pasien yang akan
dilakukan tindakan
b. Cuci tangan sesuai prosedur (lihat SPO cuci tangan)
c. Gunakan alat pelindung diri (APD) sesuai kebutuhan

2. Persiapan Pasien
a. Identifikasi pasien (lihat SPO Identifikasi)
b. Jaga privacy dan siapkan lingkungan aman dan nyaman
c. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan
kepada ibu

3. Persiapan alat
a. Selimut bayi
b. Sarung tangan steril 1 pasang
c. Sampiran

4. Pelaksanaan
a. Cuci tangan dan pakai APD sesuai kebutuhan
b. Keringkan tubuh bayi segera setelah lahir, pertahankan
Vernik yang melekat di tubuh bayi (mencegah kehilangan
panas secara evaporasi)

INISIASI MENYUSU DINI (IMD)

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-61 2 2/2
PADANG
c. Potong dan lakukan perawatan tali pusat, letakkan bayi
tengkurap di dada atau perut ibu dengan kulit bayi melekat
pada kulit ibu tanpa dibedong (skin to skin)
d. Selimuti Ibu dan bayi (sampai kepala bayi
e. Biarkan bayi mencari sendiri puting susu ibunya
f. Hindari membasuh atau membersihkan payudara ibu
sebelum bayi menyusu.
g. Berikan sentuhan lembut ibu dan jangan memaksakan bayi
ke puting susu.
h. Lakukan IMD selama paling sedikit satu jam
i. Bereskan alat – alat, lepaskan APD dan cuci tangan
j. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan

UNIT TERKAIT Seluruh instalasi pelayanan keperawatan di RSUP Dr. M. Djamil


Padang

DAFTAR RUJUKAN Asuhan Persalinan Normal, 2008


TINDAKAN FOTOTERAPI

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-62 1 1/2
PADANG
DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA
STANDAR TANGGAL REVISI
PROSEDUR 10 MARET 2014
OPERASIONAL dr. Irayanti, Sp.M
NIP 19620123 198901 2001
PENGERTIAN Urutan tindakan untuk menjalankan proses terapi sinar biru
(fototerapi).

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk menjalankan


proses terapi sinar biru (fototerapi).

KEBIJAKAN 1. Undang – Undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit


2. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1691 tahun 2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 49 tahun 2013 tentang
Komite Keperawatan
5. Keputusan Menteri Kesehatan No. 938/Menkes/SK/VIII/2007
tentang Standar Asuhan Kebidanan
6. Surat Keputusan Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil Padang
No.YM.01.01/II/05/2014 Tentang Penetapan Pemberlakuan
Kebijakan Pelayanan di RSUP Dr. M. Djamil Padang

PROSEDUR 1. Persiapan petugas


a. Pastikan dan identifikasi kebutuhan pasien yang akan
dilakukan tindakan
b. Cuci tangan sesuai prosedur (lihat SPO cuci tangan)
c. Gunakan alat pelindung diri (APD) sesuai kebutuhan

2. Persiapan Pasien
a. Identifikasi pasien (lihat SPO Identifikasi Bayi)
b. Jaga privacy dan siapkan lingkungan aman dan nyaman
c. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan

3. Persiapan alat
a. Alat fototerapi
b. Penutup mata
c. Tempat tidur bayi

4. Pelaksanaan
a. Cuci tangan dan pasang APD sesuai kebutuhan
b. Pastikan bahwa lampu menyela sesuai standar
c. Atur jarak fototerapi dengan tempat tidur bayi antara 30-40
cm
d. Tutup mata dan pasangkan pelindung, yakinkan bahwa
pelindung mata dapat menutupi mata tanpa menyakiti bayi

TINDAKAN FOTOTERAPI

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-62 1 2/2
PADANG
e. Letakkan bayi telanjang (kecuali daerah mata) di bawah alat
terapi sinar biru
f. Ubah posisi bayi secara teratur sehingga seluruh tubuh bayi
terekspos oleh terapi sinar biru (terutama pada jam-jam awal
terapi diberikan).
g. Catat durasi terapi, tipe lampu terapi yang digunakan, jarak
dari lampu kepada bayi, penggunaan kain penutup mata
h. Cegah bayi dari injuri dengan meyakinkan pelindung mata
tidak menekan terlalu keras
i. Buka pelindung mata setiap memberi minum , memandikan
dan tindakan perawatan lainnya
j. Observasi status hidrasi, keadekuatan integumen,
termoregulasi bayi
k. Bereskan alat – alat, lepaskan APD dan cuci tangan
l. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan

UNIT TERKAIT Ruang perawatan PERISTI level II dan III RSUP DR. M. Djamil Padang

DAFTAR RUJUKAN Pedoman Teknis Perawatan Anak Di Rumah Sakit, Dep Kes RI
PEMERIKSAAN KEHAMILAN DENGAN LEOPOLD

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-63 2 1/2
PADANG
DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA
STANDAR TANGGAL REVISI
PROSEDUR 10 MARET 2014
OPERASIONAL dr. Irayanti, Sp.M
NIP 19620123 198901 2001
PENGERTIAN Urutan tindakan yang dilakukan dalam pemeriksaan kehamilan
secara Leopold.

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah dan pelaksanaan


pemeriksaan kehamilan secara Leopold.

KEBIJAKAN 1. Undang – Undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit


2. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1691 tahun 2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 49 tahun 2013 tentang
Komite Keperawatan
5. Keputusan Menteri Kesehatan No. 938/Menkes/SK/VIII/2007
tentang Standar Asuhan Kebidanan
6. Surat Keputusan Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil Padang
No.YM.01.01/II/05/2014 Tentang Penetapan Pemberlakuan
Kebijakan Pelayanan di RSUP Dr. M. Djamil Padang

PROSEDUR 1. Persiapan petugas


a. Pastikan dan identifikasi kebutuhan pasien yang akan
dilakukan tindakan
b. Cuci tangan sesuai prosedur (lihat SPO cuci tangan)
c. Gunakan alat pelindung diri (APD) sesuai kebutuhan

2. Persiapan Pasien
a. Identifikasi pasien (lihat SPO Identifikasi Pasien)
b. Jaga privacy dan siapkan lingkungan aman dan nyaman
c. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan

3. Persiapan alat
a. Selimut
b. Doppler/ lenec
c. Jelly
d. Alat tulis

4. Pelaksanaan
a. Siapkan alat-alat didekat pasien
b. Atur posisi pasien senyaman mungkin, pasang selimut pasien
sampai batas atas symphisis
c. Pemeriksa menghadap kemuka pasien
Lakukan pemeriksaan Leopold I, uterus dibawa ketengah

PEMERIKSAAN KEHAMILAN DENGAN LEOPOLD

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-63 2 2/2
PADANG
d. Tentukan tinggi fundus dan apa yang terdapat pada fundus
e. Leopold II
i. Tentukan batas samping kiri dan kanan uterus, menilai
letak punggung janin (pada letak lintang, untuk
menentukan letak kepala janin)
ii. Kedua tangan pemeriksa bergeser kebatas kiri-kanan
perut ibu, raba bagian janin sebelah kiri apakah
terdapat bagian yang panjang, keras, datar seperti
papan atau teraba tonjolan-tonjolan kecil
f. Leopold III
i. Tentukan bagian terbawah janin, bagian terbawah bayi
sudah masuk PAP atau belum
ii. Raba bagian terendah janin yang terdapat didaerah
PAP, jika masih bisa digoyang kepala belum masuk PAP
g. Leopold IV
i. Tentukan bagian terbawah janin dan berapa jauh janin
sudah masuk PAP
ii. Raba bagian bawah perut ibu dengan kedua tangan
apakah posisi tangan konvergen atau divergen
pemeriksa menghadap ke kaki ibu
h. Bereskan alat – alat dan cuci tangan
i. Dokumentasikan semua tindakan yang telah dilakukan

UNIT TERKAIT Seluruh instalasi pelayanan keperawatan di RSUP Dr. M. Djamil


Padang

DAFTAR RUJUKAN Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan Dan Keluarga Berencana Untuk
Pendidikan Bidan, 2005
PERAWATAN PASIEN DENGAN PLASENTA PREVIA

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-64 2 1/2
PADANG
DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA
STANDAR TANGGAL REVISI
PROSEDUR 10 MARET 2014
OPERASIONAL dr. Irayanti, Sp.M
NIP 19620123 198901 2001
PENGERTIAN Urutan tindakan yang dilakukan dalam penanganan pasien dengan
kasus plasenta previa parsial atau total

TUJUAN Sebagai acuan pelaksanaan dan penerapan tindakan pada pasien


dengan plasenta previa parsial atau total

KEBIJAKAN 1. Undang – Undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit


2. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1691 tahun 2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 49 tahun 2013 tentang
Komite Keperawatan
5. Keputusan Menteri Kesehatan No. 938/Menkes/SK/VIII/2007
tentang Standar Asuhan Kebidanan
6. Surat Keputusan Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil Padang
No.YM.01.01/II/05/2014 Tentang Penetapan Pemberlakuan
Kebijakan Pelayanan di RSUP Dr. M. Djamil Padang

PROSEDUR 1. Persiapan petugas


a. Pastikan dan identifikasi kebutuhan pasien yang akan
dilakukan tindakan
b. Cuci tangan sesuai prosedur (lihat SPO cuci tangan)
c. Gunakan alat pelindung diri (APD) sesuai kebutuhan

2. Persiapan Pasien
a. Identifikasi pasien (lihat SPO Identifikasi Pasien)
b. Jaga privacy dan siapkan lingkungan aman dan nyaman
c. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan

3. Persiapan alat
a. Sarung tangan steril 1 pasang
b. Kapas sublimat sesuai kebutuhan
c. Kasa steril sesuai kebutuhan
d. Tensi meter
e. Nierbeken
f. Doopler / lenec
g. Under pad
h. Buku dan ATK
i. Sampiran
j. Tempat sampah medis

PERAWATAN PASIEN DENGAN PLASENTA PREVIA

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-64 2 2/2
PADANG
4. Pelaksanaan:
a. Cuci tangan dan pakai APD sesuai kebutuhan
b. Pantau keadaan umum pasien
c. Pasang oksigen sesuai kebutuhan
d. Anjurkan pasien tidur miring kearah kiri
e. Pantau kesejahteraan janin dengan periksa DJJ (lihat IK
pemeriksaan DJJ) setiap 30 menit
f. Pantau kontraksi uterus 30 menit (lihat IK)
g. Pantau pengeluaran darah pervaginam
h. Bereskan alat – alat, lepaskan APD dan cuci tangan
i. Dokumentasikan semua tindakan yang telah dilakukan

UNIT TERKAIT Seluruh instalasi pelayanan keperawatan di RSUP Dr. M. Djamil


Padang

DAFTAR RUJUKAN Asuhan Persalinan Normal, 2008


PERAWATAN BAYI BARU LAHIR (BBL)

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-65 1 1/2
PADANG
DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA
STANDAR TANGGAL REVISI
PROSEDUR 10 MARET 2014
OPERASIONAL dr. Irayanti, Sp.M
NIP 19620123 198901 2001
PENGERTIAN Urutan tindakan yang dilakukan dalam perawatan bayi baru lahir

TUJUAN Sebagai acuan pelaksanaan dalam perawatan bayi baru lahir

KEBIJAKAN 1. Undang – Undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit


2. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1691 tahun 2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 49 tahun 2013 tentang
Komite Keperawatan
5. Keputusan Menteri Kesehatan No. 938/Menkes/SK/VIII/2007
tentang Standar Asuhan Kebidanan
6. Surat Keputusan Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil Padang
No.YM.01.01/II/05/2014 Tentang Penetapan Pemberlakuan
Kebijakan Pelayanan di RSUP Dr. M. Djamil Padang

PROSEDUR 1. Persiapan petugas


a. Pastikan dan identifikasi kebutuhan pasien yang akan
dilakukan tindakan
b. Cuci tangan sesuai prosedur (lihat SPO cuci tangan)
c. Gunakan alat pelindung diri (APD) sesuai kebutuhan

2. Persiapan Pasien
a. Identifikasi pasien (lihat SPO Identifikasi Bayi)
b. Jaga privacy dan siapkan lingkungan aman dan nyaman
c. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan
kepada ibu

3. Persiapan alat
a. Sarung tangan steril 1 pasang
b. Gelang identitas laki – laki/ perempuan
c. Infant warmer
d. Pengukur panjang badan
e. Timbangan bayi
f. Termometer
g. Pakaian bayi
h. Spuit 1 cc
i. Vitamin K 1
j. Nierbeken
k. Tempat sampah

PERAWATAN BAYI BARU LAHIR (BBL)

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-65 1 2/2
PADANG
4. Pelaksanaan:
a. Cuci tangan dan pakai APD sesuai kebutuhan
b. Pastikan infant warmer berfungsi dengan baik dan siap
pakai
c. Keringkan tubuh bayi dari cairan ketuban dan darah, tanpa
menghilangkan vernik caseosa
d. Nilai apgar 5 menit kedua
e. Lakukan perawatan tali pusat (lihat SPO perawatan tali
pusat)
f. Monitor vital sign
g. Lakukan pemeriksaan fisik bayi
h. Lakukan pengukuran panjang badan dan timbang BB bayi
i. Pasang gelang identitas bayi
j. Injeksikan vitamin K 1 1 mg IM di paha kiri antero lateral
(sesuai kolaborasi)
k. Pasang pakaian bayi, topi dan bayi dibedong
l. Letakkan bayi didalam infant warmer, evaluasi bayi 1 jam
berikutnya
m. Bereskan alat – alat, lepaskan APD dan cuci tangan
n. Dokumentasikan tindakan yang dilakukan

UNIT TERKAIT Seluruh instalasi pelayanan keperawatan di RSUP Dr. M. Djamil


Padang

DAFTAR RUJUKAN Asuhan Persalinan Normal, 2008


PERAWATAN BAYI SEHARI – HARI DI RAWAT GABUNG

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-66 1 1/2
PADANG
DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA
STANDAR TANGGAL REVISI
PROSEDUR 10 MARET 2014
OPERASIONAL dr. Irayanti, Sp.M
NIP 19620123 198901 2001
PENGERTIAN Urutan tindakan yang dilakukan dalam perawatan bayi sehari – hari

TUJUAN Sebagai acuan pelaksanaan dalam perawatan bayi sehari – hari

KEBIJAKAN 1. Undang – Undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit


2. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1691 tahun 2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 49 tahun 2013 tentang
Komite Keperawatan
5. Keputusan Menteri Kesehatan No. 938/Menkes/SK/VIII/2007
tentang Standar Asuhan Kebidanan
6. Surat Keputusan Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil Padang
No.YM.01.01/II/05/2014 Tentang Penetapan Pemberlakuan
Kebijakan Pelayanan di RSUP Dr. M. Djamil Padang

PROSEDUR 1. Persiapan petugas


a. Pastikan dan identifikasi kebutuhan pasien yang akan
dilakukan tindakan
b. Cuci tangan sesuai prosedur (lihat SPO cuci tangan)
c. Gunakan alat pelindung diri (APD) sesuai kebutuhan

2. Persiapan Pasien
a. Identifikasi pasien (lihat SPO Identifikasi Bayi)
b. Jaga privacy dan siapkan lingkungan aman dan nyaman
c. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan
kepada ibu

3. Persiapan alat
a. Sarung tangan DTT 1 pasang
b. Sabun mandi
c. Sisir
d. Alkohol 70 % sesuai kebutuhan
e. Kasa steril secukupnya
f. Air hangat sesuai kebutuhan
g. Waskom tempat mandi 1 buah
h. Waslap 1 buah
i. Pakaian bayi
j. Tempat sampah medis
k. Perlak / pengalas

PERAWATAN BAYI SEHARI – HARI DIRAWAT GABUNG

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-66 1 2/2
PADANG
4. Pelaksanaan:
a. Cuci tangan dan pakai APD sesuai kebutuhan
b. Mandikan bayi (lihat SPO memandikan bayi dirawat gabung)
c. Lakukan perawatan tali pusat (lihat SPO perawatan tali pusat)
d. Pasang Popok, baju dan Bedong bayi
e. Bereskan alat – alat, lepaskan APD dan cuci tangan
f. Dokumentasikan semua tindakan yang sudah dilakukan

UNIT TERKAIT Seluruh instalasi pelayanan keperawatan di RSUP Dr. M. Djamil


Padang

DAFTAR RUJUKAN Asuhan Persalinan Normal, 2008


PRE PTCA

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-67 1 1/2
PADANG
DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA
STANDAR TANGGAL REVISI
PROSEDUR 10 MARET 2014
OPERASIONAL dr. Irayanti, Sp.M
NIP 19620123 198901 2001
PENGERTIAN Urutan tindakan dalam memenuhi kebutuhan pelayanan tindakan
kateterisasi jantung.

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk memenuhi


kebutuhan pelayanan tindakan kateterisasi jantung.

KEBIJAKAN 1. Undang – Undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit


2. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1691 tahun 2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 49 tahun 2013 tentang
Komite Keperawatan
5. Keputusan Menteri Kesehatan No. 938/Menkes/SK/VIII/2007
tentang Standar Asuhan Kebidanan
6. Surat Keputusan Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil Padang
No.YM.01.01/II/05/2014 Tentang Penetapan Pemberlakuan
Kebijakan Pelayanan di RSUP Dr. M. Djamil Padang

PROSEDUR 1. Persiapan petugas


a. Pastikan dan identifikasi kebutuhan pasien yang akan
dilakukan tindakan
b. Cuci tangan sesuai prosedur (lihat SPO cuci tangan)
c. Gunakan alat pelindung diri (APD) sesuai kebutuhan

2. Persiapan Pasien
a. Identifikasi pasien (lihat SPO Identifikasi Pasien)
b. Jaga privacy dan siapkan lingkungan aman dan nyaman
c. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan
d. Puasa 3 jam sebelum tindakan (sesuaikan jadwal)
e. Lampirkan hasil (EKG, RO foto thorax, urium, kreatinin, GD,
fungsi hati, profil lipid, HbsAg, anti Hbs, Hasil test treadmill,
echocardiogram terutama pada klien akut MCI/ old MCI)

3. Persiapan alat
a. Alat ukur berat badan dan tinggi badan
b. Alat cukur
c. Kateter urine sesuai kebutuhan (lihat persiapan alat
pemasangan kateter urine)
d. Infus set sesuai kebutuhan/ IV cath no 18/20 (lihat persiapan
alat pemasangan infus)
e. Obat antikoagulan (sesuai rekomendasi)

PRE PTCA

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-67 1 2/2
PADANG
4. Pelaksanaan
a. Cuci tangan dan gunakan APD sesuai kebutuhan
b. Ukur berat badan dan tinggi badan
c. Cukur rambut pubis (bila akses tindakan melalui femoralis)
d. Pasang kateter urine (lihat SPO pemasangan kateter )
e. Pasang infus pada tangan sebelah kiri (lihat SPO pemasangan
infus)
f. Stop obat jenis beta bloker (concor, bisoprolol, atenolol dll)
g. Berikan obat plavik 450 mg ( 6 tablet) dan aspirin 320 mg ( 4
tablet) 1 jam sebelum klien diantar ke ruang cath-lab

UNIT TERKAIT Seluruh instalasi pelayanan keperawatan di RSUP Dr. M. Djamil


Padang

DAFTAR RUJUKAN 1. Rokhaeni Eni dkk, 2001, Buku Ajar Keperawatan Kardiovaskuler,
Pusat Kesehatan Jantung& Pembuluh Darah Harapan Kita,
Jakarta
2. Syukri Mohammad, Persiapan Pasien Pro PTCA, Pusat Jantung
Regional Padang.
3. PERKI, 2004, Tata Laksana Sindroma Koroner Akut . Jakarta
PENATALAKSANAAN KLIEN STREPTOKINASE

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-68 1 1/3
PADANG
DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA
STANDAR TANGGAL REVISI
PROSEDUR 10 MARET 2014
OPERASIONAL dr. Irayanti, Sp.M
NIP 19620123 198901 2001
PENGERTIAN Urutan tindakan dalam penatalaksanaan klien yang akan menjalani
prosedur streptokinase

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah penatalaksanaan klien


yang akan menjalani prosedur streptokinase

KEBIJAKAN 1. Undang – Undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit


2. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1691 tahun 2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 49 tahun 2013 tentang
Komite Keperawatan
5. Keputusan Menteri Kesehatan No. 938/Menkes/SK/VIII/2007
tentang Standar Asuhan Kebidanan
6. Surat Keputusan Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil Padang
No.YM.01.01/II/05/2014 Tentang Penetapan Pemberlakuan
Kebijakan Pelayanan di RSUP Dr. M. Djamil Padang

PROSEDUR 1. Persiapan petugas


a. Pastikan dan identifikasi kebutuhan pasien yang akan
dilakukan tindakan
b. Cuci tangan sesuai prosedur (lihat SPO cuci tangan)
c. Gunakan alat pelindung diri (APD) sesuai kebutuhan

2. Persiapan Pasien
a. Identifikasi pasien (lihat SPO Identifikasi Pasien)
b. Jaga privacy dan siapkan lingkungan aman dan nyaman
c. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan
d. Hasil laboratorium yang terbaru : masa perdarahan, masa
pembekuan, darah rutin, enzim CK-MB, elektrolit
e. Informed consent
f. Hasil RO foto thorax yang terbaru
g. Rekaman ECG lengkap terbaru

3. Persiapan alat
a. Mikro drip set 1 buah
b. IV kateter sesuai kebutuhan (no 20, 22 )
c. NaCl 0,9%, 1 klf
d. Asering, 2 – 5 kolf
e. Troly emergensi lengkap dengan alat resusitasi dan
defibrilator

PENATALAKSANAAN KLIEN STREPTOKINASE

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-68 1 2/3
PADANG
f. Oksigen 1 unit lengkap
g. Monitor lengkap ( ECG, tekanan darah, saturasi darah perifer
h. Alat-alat maintanence obat ( syringe pump, spuit 50 cc,
manometer line)
i. Three way stop cock buntut 2 buah
j. Three way stop cock 2 buah
k. Obat streptase 1 vial (1,5 juta unit)

4. Pelaksanaan
a) Pre Streptokinase
1) cuci tangan dan pasang APD sesuai kebutuhan
2) Hidupkan monitoring, pasang modul-modul
monitoring yang dibutuhkan.
3) Sambungkan microdrip dengan Nacl 0,9% dan isi 100cc
4) Pasang infus pada lengan (utamakan lengan kiri),
menggunakan IV kateter no 22 (sesuai kebutuhan),
sambungkan dengan micro drip.
5) Pasang infus pada lengan kanan menggunakan IV
kateter no 20 (sesuai kebutuhan)
6) Masukan obat meantanance (jika ada), sambungkan
dengan infus pada tangan kanan, dengan manggunakan
three way
7) Atur tetesan sesuai kolaborasi
8) Masukkan obat streptokinase ke dalam cairan pada
mikro drip
9) Siapkan lembaran dokumentasi Vital sign
10) Informasikan kepada tim lain bahwa tindakan pre
streptokinase selesai dilakukan
11) Atur tetesan 100 tts / mnt pada infus streptokinase

b) Intra streptokinase:
1) Catat tanda vital setiap 3-15 menit selama prosedur
berlangsung (sesuai kebutuhan)
2) Monitor HR, saturasi, tekanan darah
3) Awasi adanya tanda – tanda perdarahan (gusi, mata)
4) Awasi adanya penurunan kesadaran (menguap,
mengantuk, tidak kooperatif, komunikasi tidak searah)
5) Jika terjadi hypotensi: (TD < 90 Mm Hg)
a. Posisi trendelenburg
b. Berikan cairan Ioding 100 – 250 cc (sesuai
kolaborasi )
c. Stop trombolitik sementara, jalankan lagi bila TD
normal (sesuai kolaborasi )
6) Jika terjadi Bradycardia: (klien gelisah, HR < 50x
permenit)
a. Stop streptokinase
b. Berikan sulfas atropine 0,50 mg ( 2 amp) bolus

PENATALAKSANAAN KLIEN STREPTOKINASE

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-68 1 3/3
PADANG
(sesuai kolaborasi)
c. Monitor vital sign
d. berikan bantuan nafas / baging ( bila perlu)
e. Hentikan obat-obat meantenace yang bersifat
vasodilator ( sesuai rekomendasi)
f. Catat waktu kejadian, tindakan yang diberikan.
g. Laporkan kejadian pada tim medis
h. Jika terjadi sakit dada berulang:
i. Morphin 2, 5 mg IV/ pethidin 25-50 mg IV ( sesuai
kolaborasi)
j. Haemodinamik baik, nitrosin drip diberikan
k. Jika alergi ( bibir bengkak, flasing, urtikaria)
berikan antihistamin, kortikosteroid (sesuai
rekomendasi)

c) Post streptokinase:
1) Monitor vital sign
2) Monitor respon klien
3) Monitor ECG lengkap 2 jam setelah streptokinase
4) Monitor kadar enzim CK-MB-----kolaborasi
5) Bereskan alat-alat,lepaskan APD, perawat cuci tangan
6) Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan

UNIT TERKAIT Seluruh instalasi pelayanan keperawatan di RSUP Dr. M. Djamil


Padang

DAFTAR RUJUKAN Wahid Iqbal Mubarak, SKM, Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia ,
Teori Dan Aplikasi Dalam Praktik ,2008.
PERAWATAN PASIEN DENGAN TRACHEOSTOMY

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-69 1 1/2
PADANG
DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA
STANDAR TANGGAL REVISI
PROSEDUR 10 MARET 2014
OPERASIONAL dr. Irayanti, Sp.M
NIP 19620123 198901 2001
PENGERTIAN Urutan tindakan dalam memberi perawatan khusus kepada pasien
dengan tracheostomy

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk memberi


perawatan khusus kepada pasien dengan tracheostomy

KEBIJAKAN 1. Undang – Undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit


2. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1691 tahun 2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 49 tahun 2013 tentang
Komite Keperawatan
5. Keputusan Menteri Kesehatan No. 938/Menkes/SK/VIII/2007
tentang Standar Asuhan Kebidanan
6. Surat Keputusan Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil Padang
No.YM.01.01/II/05/2014 Tentang Penetapan Pemberlakuan
Kebijakan Pelayanan di RSUP Dr. M. Djamil Padang

PROSEDUR 1. Persiapan petugas


a. Pastikan dan identifikasi kebutuhan pasien yang akan
dilakukan tindakan
b. Cuci tangan sesuai prosedur (lihat SPO cuci tangan)
c. Gunakan alat pelindung diri (APD) sesuai kebutuhan

2. Persiapan Pasien
a. Identifikasi pasien (lihat SPO Identifikasi Pasien)
b. Jaga privacy dan siapkan lingkungan aman dan nyaman
c. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan

3. Persiapan alat
a. Bak Instrumen berisi alat- alat steril:
i. Pinset anatomi Dua buah
ii. Kapas kering
iii. Kain kassa
iv. Lidi kapas
v. Spuit 3cc

b. Bak Instrumen berisi alat-alat bersih:


i. Pinset anatomi satu buah
ii. Kateter penghisap
iii. Kom berisi air hangat

PERAWATAN PASIEN DENGAN TRACHEOSTOMY

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-69 1 2/2
PADANG
iv. Kom berisi larutan desinfektan
v. Gunting perban
vi. Bengkok (nierbeken)
vii. Korentang dalam tempatnya
viii. Aquadest steril dalam tempatnya
ix. Betadine 10 % dalam tempatnya
x. Peterband ( tali pengikat tracheoskanul)
xi. Verban

4. Pelaksanaan
a. Cuci tangan dan pasang APD sesuai kebutuhan
b. Hisap lendir dengan cara, tangan kiri memegang slang
penghisap dan tangan kanannya memegang pinset sebagai
penjepit kateter penghisap.
c. Masukkan kateter penghisap kedalam lubang tracheoskanul
sedalam 3 – 4 cm dengan gerak memutar kemudian kateter
ditarik perlahan dan dibilas dengan air hangat sampai bersih.
Lakukan berulang kali sampai lender habis
d. Buka kateter penghisap dan rendam dalam kom yang berisi
larutan desinfektan.
e. Angkat dan buang kedalam bengkok kain kasa dan peterband
pada tracheoskanul yang sudah kotor
f. Bersihkan luka dengan kapas lembab dan keringkan dengan
kapas kering, kemudian olesi larutan betadine memakai lidi
kapas lalu tutup dengan kassa steril dan plester.
g. Pasangkan kembali peterband yang bersih pada
tracheoskanul
h. Tutup lubang tracheoskanul dengan kain kassa lembab, setiap
kali diganti apabila sudah kering
i. Bereskan alat-alat, lepaskan APD, perawat cuci tangan
j. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan

UNIT TERKAIT Seluruh instalasi pelayanan keperawatan di RSUP Dr. M. Djamil


Padang

DAFTAR RUJUKAN Dep Kes RI, Pedoman Teknis Perawatan Anak Di Rumah Sakit
LATIHAN NAFAS DALAM

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-70 1 1/2
PADANG
DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA
STANDAR TANGGAL REVISI
PROSEDUR 10 MARET 2014
OPERASIONAL dr. Irayanti, Sp.M
NIP 19620123 198901 2001
PENGERTIAN Urutan tindakan keperawatan dalam melatih nafas dalam

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk latihan nafas dalam

KEBIJAKAN 1. Undang – Undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit


2. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1691 tahun 2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 49 tahun 2013 tentang
Komite Keperawatan
5. Keputusan Menteri Kesehatan No. 938/Menkes/SK/VIII/2007
tentang Standar Asuhan Kebidanan
6. Surat Keputusan Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil Padang
No.YM.01.01/II/05/2014 Tentang Penetapan Pemberlakuan
Kebijakan Pelayanan di RSUP Dr. M. Djamil Padang

PROSEDUR 1. Persiapan petugas


a. Pastikan dan identifikasi kebutuhan pasien yang akan
dilakukan tindakan
b. Cuci tangan sesuai prosedur (lihat SPO cuci tangan)
c. Gunakan alat pelindung diri (APD) sesuai kebutuhan

2. Persiapan Pasien
a. Identifikasi pasien (lihat SPO Identifikasi Pasien)
b. Jaga privacy dan siapkan lingkungan aman dan nyaman
c. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan

3. Persiapan alat
a. Bantal
b. Pengalas
c. Pot sputum
d. Tissue
e. Gelas berisi air hangat
f. Bengkok

4. Pelaksanaan
a. Cuci tangan dan gunakan APD sesuai kebutuhan
b. Beri klien minum hangat
c. Letakkan kedua tangan pasien di atas abdomen

LATIHAN NAFAS DALAM

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-70 1 2/2
PADANG
d. Anjurkan pasien menarik nafas panjang melalui hidung
hingga rongga dada mengembang maksimal, dengan posisi
mulut tertutup
e. Tahan dengan hitungan 1,2,3, lalu hembuskan nafas melalui
mulut pelan-pelan sambil abdomen dikecilkan seperti meniup
balon
f. Ulangi 2-3 kali dengan cara yang sama (kapan perlu)
g. Anjurkan pasien tarik nafas yang panjang (pada nafas dalam
ke 4) lalu tahan, anjurkan pasien membatukkan dengan
menggunakan otot perut, diafragma,dan otot dada
h. Minum air hangat (jika pasien kesulitan mengeluarkan
sekret)
i. Bereskan alat-alat, lepaskan APD dan cuci tangan
j. Dokumentasikan kegiatan yang telah dilakukan

UNIT TERKAIT Seluruh instalasi pelayanan keperawatan di RSUP Dr. M. Djamil


Padang

DAFTAR RUJUKAN 1. Hidayat Aziz Alimul, Kebutuhan Dasar Manusia, Jakarta. EGC.
2006
2. Burner And Suddart, Keperawatan Medikal Bedah, Jakarta, ECG,
200
MEMBERIKAN NUTRISI MELALUI NASO GASTRIC TUBE
(NGT)

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-71 1 1/2
PADANG
DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA
STANDAR TANGGAL REVISI
PROSEDUR 10 MARET 2014
OPERASIONAL dr. Irayanti, Sp.M
NIP 19620123 198901 2001
PENGERTIAN Urutan tindakan dalam memberikan nutrisi melalui naso gastric tube
(NGT)

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memberikan nutrisi


melalui NGT

KEBIJAKAN 1. Undang – Undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit


2. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1691 tahun 2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 49 tahun 2013 tentang
Komite Keperawatan
5. Keputusan Menteri Kesehatan No. 938/Menkes/SK/VIII/2007
tentang Standar Asuhan Kebidanan
6. Surat Keputusan Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil Padang
No.YM.01.01/II/05/2014 Tentang Penetapan Pemberlakuan
Kebijakan Pelayanan di RSUP Dr. M. Djamil Padang

PROSEDUR 1. Persiapan petugas


a. Pastikan dan identifikasi kebutuhan pasien yang akan
dilakukan tindakan
b. Cuci tangan sesuai prosedur (lihat SPO cuci tangan)
c. Gunakan alat pelindung diri (APD) sesuai kebutuhan

2. Persiapan Pasien
a. Identifikasi pasien (lihat SPO Identifikasi Pasien)
b. Jaga privacy dan siapkan lingkungan aman dan nyaman
c. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan

3. Persiapan alat
a. Spuit 50cc lobang tengah/ nutrisi bag
b. Pengalas
c. Bengkok
d. Klem sesuai kebutuhan
e. Tisu / kassa
f. Makanan, obat dalam bentuk cair dan air minum putih

4. Pelaksanaan
a. Cuci tangan dan gunakan APD sesuai kebutuhan
b. Pasang pengalas di daerah dada pasien
c. Letakkan bengkok di dekat pasien

MEMBERIKAN NUTRISI MELALUI NASO GASTRIC TUBE


(NGT)

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-71 1 2/2
PADANG
g. Periksa residu lambung dengan menggunakan spuit yang
diaspirasikan ke pipa lambung.
h. Pasang corong / spuit pada pangkal pipa. (jika pemberian
nutrisi melalui nutrisi bag, maka masukkan makanan cair ke
nutrisi bag pada saat slang dalam kondisi terklem)
i. Pastikan udara tidak ada pada selang NGT
j. Masukkkan air putih kira-kira 15cc . biarkan mengalir sendiri
tanpa tekanan (sesuai gravitasi)
k. Berikan makanan dan obat - obat dalam bentuk cair sesuai
program
l. Klem slang NGT
m. Bereskan alat-alat, lepaskan APD dan cuci tangan
n. Dokumentasikan kegiatan yang telah dilakukan

UNIT TERKAIT Seluruh instalasi pelayanan keperawatan di RSUP Dr. M. Djamil


Padang

DAFTAR RUJUKAN Wahid Iqbal Mubarak, SKM, Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia,
Teori Dan Aplikasi Dalam Praktik , 2008.
MENYIAPKAN PASIEN UNTUK TINDAKAN ELECTRO
CEREBRAL THERAPY (ECT)

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-72 1 1/2
PADANG
DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA
STANDAR TANGGAL REVISI
PROSEDUR 10 MARET 2014
OPERASIONAL dr. Irayanti, Sp.M
NIP 19620123 198901 2001
PENGERTIAN Urutan tindakan keperawatan yang dilakukan untuk menyiapkan
pasien yang akan dilakukan Electro Cerebral Therapy (ECT).

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam melakukan


tindakan menyiapkan pasien yang akan dilakukan Electro Cerebral
Therapy (ECT).

KEBIJAKAN 1. Undang – Undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit


2. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1691 tahun 2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 49 tahun 2013 tentang
Komite Keperawatan
5. Keputusan Menteri Kesehatan No. 938/Menkes/SK/VIII/2007
tentang Standar Asuhan Kebidanan
6. Surat Keputusan Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil Padang
No.YM.01.01/II/05/2014 Tentang Penetapan Pemberlakuan
Kebijakan Pelayanan di RSUP Dr. M. Djamil Padang

PROSEDUR 1. Persiapan petugas


a. Pastikan dan identifikasi kebutuhan pasien yang akan
dilakukan tindakan
b. Cuci tangan sesuai prosedur (lihat SPO cuci tangan)
c. Gunakan alat pelindung diri (APD) sesuai kebutuhan

2. Persiapan Pasien
a. Identifikasi pasien (lihat SPO Identifikasi Pasien)
b. Jaga privacy dan siapkan lingkungan aman dan nyaman
c. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan

3. Persiapan alat
a. ECT set
b. Tali pengikat pasien 4 buah
c. Selimut 1 buah
d. Kasa 4 buah
e. Air garam/ jelly sesuai rekomendasi
f. Tongue spatel/ penahan lidah
g. Troli emergency siap pakai
4. Pelaksanaan :
a. Cuci tangan dan gunakan APD sesuai kebutuhan

MENYIAPKAN PASIEN UNTUK TINDAKAN ECT

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-72 1 2/2
PADANG
b. Tempatkan pasien dengan posisi telentang tanpa menyentuh
rangka tempat tidur dan tanpa bantal/bantal diletakkan di
atas lutut pasien.
c. Fiksasi pasien; posisi tangan di kedua sisi tubuh pasien, posisi
kedua kaki lurus.
d. Longgarkan pakaian pasien
e. Pasang selimut.
f. Pegang bahu, pergelangan tangan dan lutut pasien. Ketika
terjadi kejang ikuti irama kejang.
g. Tindakan dilakukan oleh dokter.
h. Setelah kejang berakhir pindahkan posisi fiksasi tangan ke
bagian atas kepala
i. Istirahatkan pasien dalam pengawasan kurang lebih 2 jam.
j. Hitung frekuensi denyut nadi selama 1 menit.
k. Amati volume dan irama nadi (keras/ lemah denyutan)
l. Bereskan alat , lepaskan APD dan cuci tangan
m. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan .

UNIT TERKAIT Seluruh instalasi pelayanan keperawatan di RSUP Dr. M. Djamil


Padang
MENJAGA KEAMANAN PASIEN YANG GELISAH

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-73 1 1/2
PADANG
DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA
STANDAR TANGGAL REVISI
PROSEDUR 10 MARET 2014
OPERASIONAL dr. Irayanti, Sp.M
NIP 19620123 198901 2001
PENGERTIAN Urutan tindakan keperawatan yang dilakukan untuk menjaga
keamanan pasien yang gelisah.

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam melakukan


tindakan menjaga keamanan pasien yang gelisah

KEBIJAKAN 1. Undang – Undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit


2. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1691 tahun 2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 49 tahun 2013 tentang
Komite Keperawatan
5. Keputusan Menteri Kesehatan No. 938/Menkes/SK/VIII/2007
tentang Standar Asuhan Kebidanan
6. Surat Keputusan Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil Padang
No.YM.01.01/II/05/2014 Tentang Penetapan Pemberlakuan
Kebijakan Pelayanan di RSUP Dr. M. Djamil Padang

PROSEDUR 1. Persiapan petugas


a. Pastikan dan identifikasi kebutuhan pasien yang akan
dilakukan tindakan
b. Cuci tangan sesuai prosedur (lihat SPO cuci tangan)
c. Gunakan alat pelindung diri (APD) sesuai kebutuhan

2. Persiapan Pasien
a. Identifikasi pasien (lihat SPO Identifikasi Pasien)
b. Jaga privacy dan siapkan lingkungan aman dan nyaman
c. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan

3. Persiapan alat
a. Restrain / pengikat yang sesuai
b. Bantalan / kapas pelindung kulit
c. Selimut (restrain mummy)

4. Pelaksanaan :
a. Cuci tangan dan gunakan APD sesuai kebutuhan
b. Dekatkan alat pada pasien
c. Lakukan tindakan untuk:
Restrain ekstremitas :
i. Gunakan restrain / pengikat yang sesuai
ii. Pasang bantalan / kapas pada anggota ekstremitas yang

MENJAGA KEAMANAN PASIEN YANG GELISAH

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-73 1 2/2
PADANG
akan di fiksasi sebelum menggunakan restrain / pengikat.
iii. Ikatkan restrain / pengikat diatas bantalan / kapas
iv. Ikat / fiksasi restrain ke tempat tidur
v. Observasi lokasi pengikatan dan respon klien
vi. Buka restrain /pengikat setiap 4 jam selama 30 menit
vii. Kaji kembali kemungkinan adanya luka setiap 4 jam
(observasi warna, denyut nadi pada edstremitas)

Restrain mummy:
i. Gunakan selimut atau bedung
ii. Letakkan selimut atau kain secara mendatar pada
permukaan yang kering.
iii. Lipat ke bawah pada satu ujung, dan tempatkan bayi di
atasnya dengan posisi supinasi.
iv. Lipat bagian kanan dari selimut menutup tubuh bayi,
dengan lengan kiri masih bebas
v. Lengan kanan pada posisi natural pada sisi badan.
vi. Lipat sisi selimut atau bedung pada bagian bawah bayi ke
arah atas.
vii. Lipat bagian kiri selimut menutupi bayi, dengan lengan
kiri bayi dalam posisi natural di disamping badan
viii. Biarkan restrain mummy pada bayi hingga prosedur
selesai.
d. Bereskan alat- alat, lepaskan APD dan cuci tangan
e. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan .

UNIT TERKAIT Seluruh instalasi pelayanan keperawatan di RSUP Dr. M. Djamil


Padang

DAFTAR RUJUKAN Wahid Iqbal Mubarak, SKM, Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia,
Teori Dan Aplikasi Dalam Praktik , 2008.
POST KATETERISASI JANTUNG

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-74 1 1/2
PADANG
DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA
STANDAR TANGGAL REVISI
PROSEDUR 10 MARET 2014
OPERASIONAL dr. Irayanti, Sp.M
NIP 19620123 198901 2001
PENGERTIAN Urutan tindakan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
pelayanan dalam tindakan post kateterisasi jantung

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk memenuhi


kebutuhan pelayanan dalam tindakan post kateterisasi jantung

KEBIJAKAN 1. Undang – Undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit


2. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1691 tahun 2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 49 tahun 2013 tentang
Komite Keperawatan
5. Keputusan Menteri Kesehatan No. 938/Menkes/SK/VIII/2007
tentang Standar Asuhan Kebidanan
6. Surat Keputusan Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil Padang
No.YM.01.01/II/05/2014 Tentang Penetapan Pemberlakuan
Kebijakan Pelayanan di RSUP Dr. M. Djamil Padang

PROSEDUR 1. Persiapan petugas


a. Pastikan dan identifikasi kebutuhan pasien yang akan
dilakukan tindakan
b. Cuci tangan sesuai prosedur (lihat SPO cuci tangan)
c. Gunakan alat pelindung diri (APD) sesuai kebutuhan

2. Persiapan Pasien
a. Identifikasi pasien (lihat SPO Identifikasi Pasien)
b. Jaga privacy dan siapkan lingkungan aman dan nyaman
c. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan

3. Pelaksanaan
a. Cuci tangan dan pasang APD sesuai kebutuhan
b. Observasi keluhan pasien
c. Observasi tanda vital setiap 15 menit selama 1 jam, dan 30
menit selama 2 jam/ sampai stabil
d. Observasi pendarahan
i. Pertahankan bantalan pasir hingga 8 jam, bila tidak
terjadi pendarahan
ii. Imobilisasi ekstremitas pada daerah tusukan selama 8-
12 jam post tindakan.
iii. Libatkan keluarga/ klienuntuk mengamati daerah
tusukan, mungkin terjadi pendarahan

POST KATETERISASI JANTUNG

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-74 1 2/2
PADANG
e. Observasi tanda-tanda dan efek samping zat kontras; (gatal-
gatal, menggigil, mual-muntah)
f. Anjurkan pasien untuk banyak minum (2-3 liter)
g. Ukur intake / output
h. Observasi tanda-tanda gangguan sirkulasi:
i. Cek pulsasi nadi perifer pada ekstremitas yang ditusuk
setiap 15 menit selama 1 jam, 30 menit pada 2 jam
berikutnya, bandingkan kanan dan kiri
ii. Observasi suhu / kehangatan ekstremitas kanan dan kiri,
bandingkan.
iii. Amati warna kulit ekstremitas daerah penusukan.
iv. Bila ada gangguan segera berkolaborasi dengan tim medis
i. Observasi tanda-tanda infeksi
i. Selalu jaga kesterilan area penusukan
ii. Observasi perubahan warna kulit, dan suhu pada lika
penusukan
iii. Hindarkandaerahpenusukandarisesuatu yang tidak
aseptic (slang kateter urine)
iv. Buat perekaman EKG setelah 2 jam tindakan, bila ada
kelainan sebelum 2 jam maka perekaman EKG harus
dilakukan segera.
j. Buat perekaman EKG setelah 2 jam tindakan, bila ada kelainan
sebelum 2 jam maka perekaman EKG harus dilakukan segera.
k. Bila kateterisasi dilakukan di daerah tangan (arteri brakhialis)
maka tangan sebaiknya di pasang spalk (mempertahankan
posisi lurus)
l. Periksa labor urium, kreatinin, apabila dilakukan kateterisasi
dengan angiografi
m. Pertahankan posisi kaki yang ditindak agar tetap lurus selama
24 jam
n. Lepaskan APD dan cuci tangan
o. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan

UNIT TERKAIT Seluruh instalasi pelayanan terkait yang merawat klien post
kateterisasi jantung di RSUP DR. M. Djamil Padang

DAFTAR RUJUKAN 1. Sukri Muhammad, Persiapan Pasien Pro/Post PTCA, Pusat


Jantung Regional, Padang
2. PERKI, 2004, tata Laksana Sindroma Koroner Akut Dengan ST –
Elevasi, Jakarta.
MEMINDAHKAN PASIEN DARI TEMPAT TIDUR KE
KURSI RODA

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-75 1 1/2
PADANG
DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA
STANDAR TANGGAL REVISI
PROSEDUR 10 MARET 2014
OPERASIONAL dr. Irayanti, Sp.M
NIP 19620123 198901 2001
PENGERTIAN Urutan tindakan dalam memindahkan pasien dari tempat tidur ke
kursi roda dengan maksud tertentu

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk memindahkan


pasien dari tempat tidur ke kursi roda dengan maksud tertentu

KEBIJAKAN 1. Undang – Undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit


2. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1691 tahun 2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 49 tahun 2013 tentang
Komite Keperawatan
5. Keputusan Menteri Kesehatan No. 938/Menkes/SK/VIII/2007
tentang Standar Asuhan Kebidanan
6. Surat Keputusan Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil Padang
No.YM.01.01/II/05/2014 Tentang Penetapan Pemberlakuan
Kebijakan Pelayanan di RSUP Dr. M. Djamil Padang

PROSEDUR 1. Persiapan petugas


a. Pastikan dan identifikasi kebutuhan pasien yang akan
dilakukan tindakan
b. Cuci tangan sesuai prosedur (lihat SPO cuci tangan)
c. Gunakan alat pelindung diri (APD) sesuai kebutuhan

2. Persiapan Pasien
a. Identifikasi pasien (lihat SPO Identifikasi Pasien)
b. Jaga privacy dan siapkan lingkungan aman dan nyaman
c. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan

3. Persiapan alat
a. Kursi roda
b. Alat pelindung diri(APD)

4. Pelaksaanaan
a. Cuci tangan dan pasang APD sesuai kebutuhan
b. Bebaskan semua ikatan alat bantu dari tempat tidur (Jika
ada)
c. Anjurkan pasien duduk di pinggir tempat tidur (dengan kedua
kaki terjuntai)
d. Dekatkan kursi roda ke depan pasien dalam posisi terkunci

MEMINDAHKAN PASIEN DARI TEMPAT TIDUR KE


KURSI RODA

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-75 1 2/2
PADANG
e. Letakan kedua tangan petugas di bawah ketiak pasien dalam
posisi berhadapan
f. Letakan tangan pasien di bahu petugas sehingga pasien dapat
mendorong tubuhnya sambil berdiri
g. Bantu pasien untuk berdiri kemudian bergerak bersama-sama
menuju kursi roda
h. Dudukan pasien di kursi roda, letakan kaki pasien di atas
tempat kaki kursi roda
i. Observasi keadaan pasien, lepaskan kunci kursi roda
j. Lepaskan APD dan cucitangan
k. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan

UNIT TERKAIT Seluruh instalasi pelayanan keperawatan di RSUP Dr. M. Djamil


Padang

DAFTAR RUJUKAN Wahid Iqbal Mubarak, SKM, Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia,
Teori Dan Aplikasi Dalam Praktik , 2008.
PEMBERIAN OBAT MELALUI INHALASI

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-76 1 1/2
PADANG
DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA
STANDAR TANGGAL REVISI
PROSEDUR 10 MARET 2014
OPERASIONAL dr. Irayanti, Sp.M
NIP 19620123 198901 2001
PENGERTIAN Urutan tindakan yang dilakukan untuk pemberian obat melalui
organ saluran pernafasan dengan cara dihirup (inhalasi)

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam pemberian obat


dengan menggunakan inhalasi

KEBIJAKAN 1. Undang – Undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit


2. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1691 tahun 2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 49 tahun 2013 tentang
Komite Keperawatan
5. Keputusan Menteri Kesehatan No. 938/Menkes/SK/VIII/2007
tentang Standar Asuhan Kebidanan
6. Surat Keputusan Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil Padang
No.YM.01.01/II/05/2014 Tentang Penetapan Pemberlakuan
Kebijakan Pelayanan di RSUP Dr. M. Djamil Padang

PROSEDUR 1. Persiapan petugas


a. Pastikan dan identifikasi kebutuhan pasien yang akan
dilakukan tindakan
b. Cuci tangan sesuai prosedur (lihat SPO cuci tangan)
c. Gunakan alat pelindung diri (APD) sesuai kebutuhan

2. Persiapan Pasien
a. Identifikasi pasien (lihat SPO Identifikasi Pasien)
b. Jaga privacy dan siapkan lingkungan aman dan nyaman
c. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan

3. Persiapan alat
a. Nebulizer set
b. Obat yang digunakan; ventolin, pulmicort, terbutalin,
bisolvon, combiven
c. Kapas alcohol dalam tempatnya.
d. Tissue
e. Bengkok dan tempat sampah medis
f. Buku injeksi dan alat tulis

4. Pelaksanaan
a. Cuci tangan dan pasang APD

PEMBERIAN OBAT MELALUI INHALASI

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-76 1 2/2
PADANG
b. Atur posisi klien senyaman mungkin, sebaiknya fowler
supaya pengembangan paru adekuat.
c. Lakukan prinsip 6 benar (benar obat, dosis, cara,
waktu, pasien, dokumentasi)
d. Masukan obat kedalam nebulizer
e. Gunakan mouth piece atau masker (sesuai kondisi
pasien).
f. Tekan tombol “on” pada nebulizer
g. Hirup uap yang keluar perlahan-lahan dan dalam
sampai obat habis
h. Bereskan alat-alat, lepaskan APD dan cuci tangan
i. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan

UNIT TERKAIT Seluruh instalasi pelayanan keperawatan di RSUP Dr. M. Djamil


Padang

DAFTAR RUJUKAN 1. Aziz Alimul Hidayat. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta ECG
2. Kusyati Eni dkk. 2006. Keterampilan Dan Prosedur Laboratorium.
Jakarta. ECG
3. Modul Pelatihan. 2005. Manajemen Kinerja Klinik Perawat dan
Bidan. Pusdiknakes Dan Direktorat Keperawatan dan Keteknisian
Medis
MEMBERIKAN OBAT SUPOSITORIA

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-77 1 1/2
PADANG
DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA
STANDAR TANGGAL REVISI
PROSEDUR 10 MARET 2014
OPERASIONAL dr. Irayanti, Sp.M
NIP 19620123 198901 2001
PENGERTIAN Urutan tindakan dalam memasukkan obat berupa kapsul
(supositoria) melalui anus

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk memasukan


obat berupa kapsul (supositoria) melalui anus

KEBIJAKAN 1. Undang – Undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit


2. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1691 tahun 2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 49 tahun 2013 tentang
Komite Keperawatan
5. Keputusan Menteri Kesehatan No. 938/Menkes/SK/VIII/2007
tentang Standar Asuhan Kebidanan
6. Surat Keputusan Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil Padang
No.YM.01.01/II/05/2014 Tentang Penetapan Pemberlakuan
Kebijakan Pelayanan di RSUP Dr. M. Djamil Padang

PROSEDUR 1. Persiapan petugas


a. Pastikan dan identifikasi kebutuhan pasien yang akan
dilakukan tindakan
b. Cuci tangan sesuai prosedur (lihat SPO cuci tangan)
c. Gunakan alat pelindung diri (APD) sesuai kebutuhan

2. Persiapan Pasien
a. Identifikasi pasien (lihat SPO Identifikasi Pasien)
b. Jaga privacy dan siapkan lingkungan aman dan nyaman
c. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan

3. Persiapan alat
a. Obat supositoria
b. Sarung tangan
c. Pispot dan air cebok

4. Pelaksanaan
a. Cuci tangan dan pasang APD sesuai kebutuhan
b. Buka pakaian bawah pasien, miringkan (SIM) kiri/ kanan
sesuai kebutuhan. Pasien diselimuti.
c. Pakai sarung tangan, buka bungkus supositoria
d. Masukkan supositoria melalui anus kedalam rectum
sepanjang jari (7 – 10 cm).

MEMBERIKAN OBAT SUPOSITORIA

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-77 1 2/2
PADANG
e. Sarankan pasien untuk menahan supositoria dengan cara
menarik nafas dalam dan tidak mengejan, sementara perawat
memegang bokong pasien .
f. Bereskan alat–alat, lepaskan APD dan cuci tangan.
g. Dokumentasikan kegiatan dan respon pasien

UNIT TERKAIT Seluruh instalasi pelayanan keperawatan di RSUP Dr. M. Djamil


Padang

DAFTAR RUJUKAN 1. Aziz Alimul Hidayat. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta
ECG
2. Kusyati Eni dkk. 2006. Keterampilan Dan Prosedur Laboratorium.
Jakarta. ECG
3. Modul Pelatihan. 2005. Manajemen Kinerja Klinik Perawat dan
Bidan. Pusdiknakes Dan Direktorat Keperawatan dan Keteknisian
Medis
PEMASANGAN ORO GASTRIC TUBE (OGT) PADA BAYI

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-78 1 1/2
PADANG
DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA
STANDAR TANGGAL REVISI
PROSEDUR 10 MARET 2014
OPERASIONAL dr. Irayanti, Sp.M
NIP 19620123 198901 2001
PENGERTIAN Urutan tindakan yang dilakukan dalam pemasangan oro gastrik tube
(OGT) pada bayi

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam pemasangan OGT


pada bayi

KEBIJAKAN 1. Undang – Undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit


2. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1691 tahun 2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 49 tahun 2013 tentang
Komite Keperawatan
5. Keputusan Menteri Kesehatan No. 938/Menkes/SK/VIII/2007
tentang Standar Asuhan Kebidanan
6. Surat Keputusan Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil Padang
No.YM.01.01/II/05/2014 Tentang Penetapan Pemberlakuan
Kebijakan Pelayanan di RSUP Dr. M. Djamil Padang

PROSEDUR 1. Persiapan petugas


a. Pastikan dan identifikasi kebutuhan pasien yang akan
dilakukan tindakan
b. Cuci tangan sesuai prosedur (lihat SPO cuci tangan)
c. Gunakan alat pelindung diri (APD) sesuai kebutuhan

2. Persiapan Pasien
a. Identifikasi pasien (lihat SPO Identifikasi Bayi)
b. Jaga privacy dan siapkan lingkungan aman dan nyaman
c. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan
d. Bayi dalam keadaan tenang

3. Persiapan alat
a. NGT No. 5, 6, 8 atau sesuai dengan kebutuhan
b. Kantong plastik / botol/ bengkok
c. Spuit 10 cc atau 20. cc
d. Stetoskop neonatus
e. Jelly
f. Kain kassa atau tissue
g. Plester
h. Gunting
PEMASANGAN ORO GASTRIC TUBE (OGT) PADA BAYI

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-78 1 2/2
PADANG
4. Pelaksanaan
a. Cuci tangan dan gunakan APD sesuai kebutuhan
b. Periksa kebersihan mulut bayi
c. Ukur panjang NGT dari nasal ke telinga sampai kelambung
d. Oles selang NGT dengan jelly menggunakan kassa
e. Masukkan selang NGT kedalam mulut bayi secara perlahan
sampai batas ukuran pastikan ujung NGT tertutup atau
dihubungkan dengan spuit
f. Cek posisi NGT dengan cara aspirasi dan memasukkan udara
ke dalam lambung menggunakan spuit dan stetoskop
g. Fiksasi selang bagian luar dengan menggunakan plester
h. Bereskan alat-alat, lepaskan APD dan cuci tangan
i. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan

UNIT TERKAIT Seluruh instalasi pelayanan keperawatan di RSUP Dr. M. Djamil


Padang

DAFTAR RUJUKAN Wahid Iqbal Mubarak, SKM, Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia,
Teori Dan Aplikasi Dalam Praktik, 2008.
PEMASANGAN SALAF

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-79 1 1/2
PADANG
DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA
STANDAR TANGGAL REVISI
PROSEDUR 10 MARET 2014
OPERASIONAL dr. Irayanti, Sp.M
NIP 19620123 198901 2001
PENGERTIAN Urutan tindakan keperawatan yang dilakukan untuk pemasangan
salaf.

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah dalam melakukan


tindakan pemasangan salaf.

KEBIJAKAN 1. Undang – Undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit


2. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1691 tahun 2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 49 tahun 2013 tentang
Komite Keperawatan
5. Keputusan Menteri Kesehatan No. 938/Menkes/SK/VIII/2007
tentang Standar Asuhan Kebidanan
6. Surat Keputusan Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil Padang
No.YM.01.01/II/05/2014 Tentang Penetapan Pemberlakuan
Kebijakan Pelayanan di RSUP Dr. M. Djamil Padang

PROSEDUR 1. Persiapan petugas


a. Pastikan dan identifikasi kebutuhan pasien yang akan
dilakukan tindakan
b. Cuci tangan sesuai prosedur (lihat SPO cuci tangan)
c. Gunakan alat pelindung diri (APD) sesuai kebutuhan

2. Persiapan Pasien
a. Identifikasi pasien (lihat SPO Identifikasi Pasien)
b. Jaga privacy dan siapkan lingkungan aman dan nyaman
c. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan

3. Persiapan alat
a. Bak instrumen steril
b. Kassa steril dan korentang
c. Salaf (sesuai rekomendasi)
d. Sarung tangan 1 pasang
e. Bengkok

4. Pelaksanaan
a. Cuci tangan dan gunakan APD sesuai kebutuhan
b. Dekatkan alat
c. Buka pakaian pasien sesuai kebutuhan.
d. Masukkan kassa ke dalam bak instrument sesuai kebutuhan
PEMASANGAN SALAF

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-79 1 2/2
PADANG
e. Olesi kasa dengan salaf dan oleskan tipis pada kulit (sesuai
kebutuhan/ sesuai rekomendasi).
f. Lanjutkan tindakan g untuk pemasangan salaf sebelum mandi
atau tindakan h untuk pemasangan salaf setelah mandi.
g. Diamkan kurang lebih 1 jam dan anjurkan pasien mandi.
h. Bereskan alat-alat, lepaskan APD dan cuci tangan
i. Dokumentasikan tindakan

UNIT TERKAIT Seluruh instalasi pelayanan keperawatan di RSUP Dr. M. Djamil


Padang
SERAH TERIMA PASIEN DI RUANGAN

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-80 1 1/2
PADANG
DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA
STANDAR TANGGAL REVISI
PROSEDUR 10 MARET 2014
OPERASIONAL dr. Irayanti, Sp.M
NIP 19620123 198901 2001
PENGERTIAN Urutan tindakan yang dilakukan untuk serah terima pasien yang
dirawat di ruangan

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah serah terima pasien


untuk mengetahui keadaan umum pasien, hal – hal yang penting
yang harus dilanjutkan oleh perawat shift berikutnya.

KEBIJAKAN 1. Undang – Undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit


2. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1691 tahun 2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 49 tahun 2013 tentang
Komite Keperawatan
5. Keputusan Menteri Kesehatan No. 938/Menkes/SK/VIII/2007
tentang Standar Asuhan Kebidanan
6. Surat Keputusan Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil Padang
No.YM.01.01/II/05/2014 Tentang Penetapan Pemberlakuan
Kebijakan Pelayanan di RSUP Dr. M. Djamil Padang

PROSEDUR 1. Persiapan petugas


a. Pastikan dan identifikasi kebutuhan pasien yang akan
dilakukan tindakan
b. Cuci tangan sesuai prosedur (lihat SPO cuci tangan)
c. Gunakan alat pelindung diri (APD) sesuai kebutuhan

2. Persiapan Pasien
a. Identifikasi pasien (lihat SPO Identifikasi Pasien)
b. Jaga privacy dan siapkan lingkungan aman dan nyaman
c. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan

3. Persiapan alat
a. Buku laporan
b. Status pasien
c. ATK
d. Follow sheet (sesuai kebutuhan)

4. Pelaksanaan
a. Waktu
i. Pagi : jam 07.30
ii. Siang : jam 14.00
iii. Malam : jam 21.00
SERAH TERIMA PASIEN DI RUANGAN

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-80 1 2/2
PADANG
b. Tahap PraInteraksi

i. Ketua tim / perawat shift berikutnya membaca buku


laporan

ii. Perawat berkumpul/berdiskusi di nurse station sebelum


melaksanakan serah terima pasien mengenai masalah
keperawatan pasien dan rencana tindak lanjut

c. Tahap Interaksi (kunjungan ke pasien)

i. Berikan salam, perkenalkan perawat shift berikutnya dan


buat kontrak dengan pasien (l ihat SPO identifikasi pasien
)

ii. Jelaskan tujuan serah terima, minta kerja sama pasien

iii. Bawa buku laporan, dokumen rekam medis pasien

iv. Serah terimakan masalah keperawatan dan rencana


tindak lanjut pasien.

d. Tahap Terminasi

i. Beritahu pasien,bahwa serah terima telah selesai


ii. Ucapkan salam
iii. Dokumentasikan hasil serah terima
UNIT TERKAIT Seluruh instalasi pelayanan keperawatan di RSUP Dr. M. Djamil
Padang
PENGIKATAN DAN PELEPASAN IKATAN PASIEN

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-81 1 1/2
PADANG
DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA
STANDAR TANGGAL REVISI
PROSEDUR 10 MARET 2014
OPERASIONAL dr. Irayanti, Sp.M
NIP 19620123 198901 2001
PENGERTIAN Urutan tindakan keperawatan yang dilakukan untuk pengikatan dan
pelepasan ikatan pasien

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam melakukan


tindakan pengikatan dan pelepasan ikatan pasien

KEBIJAKAN 1. Undang – Undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit


2. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1691 tahun 2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 49 tahun 2013 tentang
Komite Keperawatan
5. Keputusan Menteri Kesehatan No. 938/Menkes/SK/VIII/2007
tentang Standar Asuhan Kebidanan
6. Surat Keputusan Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil Padang
No.YM.01.01/II/05/2014 Tentang Penetapan Pemberlakuan
Kebijakan Pelayanan di RSUP Dr. M. Djamil Padang

PROSEDUR 1. Persiapan petugas


a. Pastikan dan identifikasi kebutuhan pasien yang akan
dilakukan tindakan
b. Cuci tangan sesuai prosedur (lihat SPO cuci tangan)
c. Gunakan alat pelindung diri (APD) sesuai kebutuhan

2. Persiapan Pasien
a. Identifikasi pasien (lihat SPO Identifikasi Pasien)
b. Jaga privacy dan siapkan lingkungan aman dan nyaman
c. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan

3. Persiapan alat
a. Tali fiksasi minimal 3 buah
b. Bantal (kapan perlu) 1 buah
c. Tempat tidur sesuai kebutuhan
d. Tensi meter

4. Pelaksanaan :
a. Pengikatan
i. Cuci tangan dan gunakan APD sesuai kebutuhan
ii. Ikat kuat masing-masing pergelangan tangan pasien
dengan memberi ruang melalui 2 jari.
PENGIKATAN DAN PELEPASAN IKATAN PASIEN

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-81 1 2/2
PADANG
iii. Baringkan pasien di atas tempat tidur dengan posisi
telentang dan kedua tangan ke bagian atas kepala.
iv. Ikatkan masing-masing tali pengikat tangan ke tempat
tidur dengan ikatan kuat dan tidak mudah dilepas oleh
pasien
v. Luruskan kedua kaki pasien dan ikat dengan tali
pengikat, ikatkan ujung tali pengikat ke tempat tidur
dan pastikan ikatan kuat/tidak mudah dilepas oleh
pasien.
vi. Ukur tanda-tanda vital (jika memungkinkan).
vii. Periksa setiap 15 menit; keadaan umum
pasien,pergelangan tangan /kaki dan ujung jari
tangan / kaki.
viii. Bantu pasien dalam memenuhi kebututhan dasar
(terutama nutrisi dan eliminasi).
ix. Laksanakan program terapi/obat-obatan.
x. Bereskan alat-alat, lepaskan APD dan cuci tangan.
xi. Dokumentasikan tindakan.
b. Pelepasan ikatan
i. Cuci tangan dan gunakan APD sesuai kebutuhan.
ii. Kaji kemampuan pasien (dapat mengikuti perintah
verbal).
iii. Beritahu pasien / buat perjanjian bahwa pasien akan
diikat kembali jika tidak bias mengontrol perilaku.
iv. Lepaskan ikatan secara bertahap ; mulai dari kaki, jika
pasien kooperatif lepaskan ikatan lainnya.
v. Bantu pasien melakukan gerakan (aktif/pasif) posisi
berbaring.
vi. Periksa tanda-tanda vital
vii. Bereskan alat-alat, lepaskan APD dan cuci tangan
viii. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan.

UNIT TERKAIT Seluruh instalasi pelayanan keperawatan di RSUP Dr. M. Djamil


Padang
PERAWATAN TALI PUSAT

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-82 1 1/2
PADANG
DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA
STANDAR TANGGAL REVISI
PROSEDUR 10 MARET 2014
OPERASIONAL dr. Irayanti, Sp.M
NIP 19620123 198901 2001
PENGERTIAN Urutan tindakan dalam perawatan tali pusat

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam perawatan tali


pusat

KEBIJAKAN 1. Undang – Undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit


2. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1691 tahun 2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 49 tahun 2013 tentang
Komite Keperawatan
5. Keputusan Menteri Kesehatan No. 938/Menkes/SK/VIII/2007
tentang Standar Asuhan Kebidanan
6. Surat Keputusan Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil Padang
No.YM.01.01/II/05/2014 Tentang Penetapan Pemberlakuan
Kebijakan Pelayanan di RSUP Dr. M. Djamil Padang

PROSEDUR 1. Persiapan
petugas
a. Pastikan dan identifikasi kebutuhan pasien yang akan
dilakukan tindakan
b. Cuci tangan sesuai prosedur (lihat SPO cuci tangan)
c. Gunakan alat pelindung diri (APD) sesuai kebutuhan

2. Persiapan Pasien
a. Identifikasi pasien (lihat SPO Identifikasi Bayi)
b. Jaga privacy dan siapkan lingkungan aman dan nyaman
c. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan
kepada ibu

3. Persiapan alat: wadah berisi


a. Kassa steril
b. Alkohol 70 % / alkohol swab
c. Bengkok
4. Pelaksanaan
a. Cuci tangan dan gunakan APD sesuai kebutuhan
b. Bebaskan daerah tali pusat dari pakaian
c. Bersihkan tali pusat dengan kassa steril dan alkohol atau
alkohol swab, dan biarkan tali pusat terbuka
d. Rapikan kembali pakaian pasien
e. Bereskan alat-alat, lepaskan APD dan cuci tangan
f. Dokumentasikan tindakan yang telah di lakukan

PERAWATAN TALI PUSAT

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-82 1 2/2
PADANG
UNIT TERKAIT Seluruh instalasi pelayanan keperawatan di RSUP Dr. M. Djamil
Padang

DAFTAR RUJUKAN Dep Kes RI Pedoman Teknis Perawatan Anak Di Rumah Sakit
MEMOTONG DAN MENGIKAT TALI PUSAT
BAYI BARU LAHIR

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-83 1 1/2
PADANG
DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA
STANDAR TANGGAL REVISI
PROSEDUR 10 MARET 2014
OPERASIONAL dr. Irayanti, Sp.M
NIP 19620123 198901 2001
PENGERTIAN Urutan tindakan yang dilakukan dalam memotong dan mengikat tali
pusat bayi baru lahir

TUJUAN Sebagai acuan pelaksanaan dan penerapan tindakan memotong dan


mengikat tali pusat bayi baru lahir

KEBIJAKAN 1. Undang – Undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit


2. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1691 tahun 2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 49 tahun 2013 tentang
Komite Keperawatan
5. Keputusan Menteri Kesehatan No. 938/Menkes/SK/VIII/2007
tentang Standar Asuhan Kebidanan
6. Surat Keputusan Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil Padang
No.YM.01.01/II/05/2014 Tentang Penetapan Pemberlakuan
Kebijakan Pelayanan di RSUP Dr. M. Djamil Padang

PROSEDUR 1. Persiapan petugas


a. Pastikan dan identifikasi kebutuhan pasien yang akan
dilakukan tindakan
b. Cuci tangan sesuai prosedur (lihat SPO cuci tangan)
c. Gunakan alat pelindung diri (APD) sesuai kebutuhan

2. Persiapan Pasien
a. Identifikasi pasien (lihat SPO Identifikasi Pasien)
b. Jaga privacy dan siapkan lingkungan aman dan nyaman
c. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan
kepada ibu

3. Persiapan alat
a. Sarung tangan steril 1 pasang
b. Gunting tali pusat
c. Klem 2 buah
d. Pengikat tali pusat 2 buah
e. Kasa sesuai kebutuhan
f. Cairan antiseptik yang direkomendasikan
g. Nierbeken
4. Pelaksanaan

MEMOTONG DAN MENGIKAT TALI PUSAT


BAYI BARU LAHIR

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-83 1 2/2
PADANG
a. Lakukan penjepitan pertama tali pusat dengan klem logam
DTT 3 cm dari pangkal pusat bayi (dilakukan setelah
protokol pemberian oksitosin)
b. Tekan tali pusat dengan 2 jari dorong isi tali pusat kearah
ibu
c. Pasang klem kedua, 2 cm dari klem pertama kearah ibu
d. Pegang tali pusat antara kedua klem, satu tangan
melindungi bayi, tangan yang lain memotong tali pusat
antara 2 klem
e. Ikat tali pusat dengan benang DTT/steril
f. Beri larutan anti septik pada bekas pemotongan
g. Lepaskan klem dan masukkan kedalam larutan anti septik
yang sudah disediakan
h. Bereskan alat – alat, lepaskan APD dan cuci tangan
i. Dokumentasikan semua tindakan yang sudah dilakukan

UNIT TERKAIT Seluruh instalasi pelayanan keperawatan di RSUP Dr. M. Djamil


Padang

DAFTAR RUJUKAN Asuhan Persalinan Normal, 2008.


PENGISAPAN LENDIR
(SUCTION)

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-84 1 1/2
PADANG
DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA
STANDAR TANGGAL REVISI
PROSEDUR 10 MARET 2014
OPERASIONAL dr. Irayanti, Sp.M
NIP 19620123 198901 2001
PENGERTIAN Urutan tindakan yang dilakukan dalam pengisapan lender

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah - langkah dalam pengisapan lendir

KEBIJAKAN 1. Undang – Undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit


2. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1691 tahun 2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 49 tahun 2013 tentang
Komite Keperawatan
5. Keputusan Menteri Kesehatan No. 938/Menkes/SK/VIII/2007
tentang Standar Asuhan Kebidanan
6. Surat Keputusan Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil Padang
No.YM.01.01/II/05/2014 Tentang Penetapan Pemberlakuan
Kebijakan Pelayanan di RSUP Dr. M. Djamil Padang

PROSEDUR 1. Persiapan
petugas
a. Pastikan dan identifikasi kebutuhan pasien yang akan
dilakukan tindakan
b. Cuci tangan sesuai prosedur (lihat SPO cuci tangan)
c. Gunakan alat pelindung diri (APD) sesuai kebutuhan

2. Persiapan Pasien
a. Identifikasi pasien (lihat SPO Identifikasi Pasien)
b. Jaga privacy dan siapkan lingkungan aman dan nyaman
c. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan

3. Persiapan alat
a. Suction set (pipa pengisap I, wadah penampung secret yang
berisi larutan desinfektan)
b. Cairan pembersih sesuai rekomendasi
c. APD sesuai kebutuhan
d. Larutan desinfektan dalam botol
e. Pipa pengisap II (suction kateter) sesuai kebutuhan

4. Pelaksanaan
a. Dekatkan alat pada pasien.
b. Cuci tangan dan gunakan APD sesuai kebutuhan
c. Atur posisi yang nyaman sesuai kebutuhan
d. Sambungkan pipa pengisap I dengan pipa pengisap ke II
( dalam keadaan terbuka ) sesuai kebutuhan

PENGISAPAN LENDIR
(SUCTION)

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-84 1 2/2
PADANG
e. Putar regulator sesuai tekanan yang dibutuhkan, nilai
efektifitas pengisapan dengan cara mengisap cairan
(aquadest steril)
f. Lakukan pengisapan lendir selama 10-15 detik dengan cara
masukkan pipa pengisap II melalui hidung hingga batas
orofharing (telinga-hidung), tutup lubang pengisap ke II
dengan penutup/tangan non dominan kemudian tarik dan
putar perlahan pipa pengisap ke II
g. Bilas pipa pengisap ke II dengan aquadest steril
h. Lakukan hal yang sama untuk mulut (langkah no 14)
i. Nilai efektivitas/ kepatenan jalan nafas
j. Ulangi pembersihan jalan nafas sesuai kebutuhan
k. Putar regulator ke kiri dalam posisi off
l. Lepaskan pipa pengisap ke II, tempatkan pada larutan
desinfektan
m. Monitor keadaan umum pasien setelah tindakan
n. Bereskan alat – alat, lepaskan APD dan cuci tangan
o. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan

UNIT TERKAIT Seluruh instalasi pelayanan keperawatan di RSUP Dr. M. Djamil


Padang

DAFTAR RUJUKAN Wahid Iqbal Mubarak, SKM, Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia,
Teori dan Aplikasi Dalam Praktik , 2008.
MEMBERSIHKAN MULUT

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-85 1 1/2
PADANG
DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA
STANDAR TANGGAL REVISI
PROSEDUR 10 MARET 2014
OPERASIONAL dr. Irayanti, Sp.M
NIP 19620123 198901 2001
PENGERTIAN Urutan tindakan dalam membersihkan mulut pasien

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk membersihkan


mulut pasien

KEBIJAKAN 1. Undang – Undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit


2. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1691 tahun 2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 49 tahun 2013 tentang
Komite Keperawatan
5. Keputusan Menteri Kesehatan No. 938/Menkes/SK/VIII/2007
tentang Standar Asuhan Kebidanan
6. Surat Keputusan Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil Padang
No.YM.01.01/II/05/2014 Tentang Penetapan Pemberlakuan
Kebijakan Pelayanan di RSUP Dr. M. Djamil Padang

PROSEDUR 1. Persiapan petugas


a. Pastikan dan identifikasi kebutuhan pasien yang akan
dilakukan tindakan
b. Cuci tangan sesuai prosedur (lihat SPO cuci tangan)
c. Gunakan alat pelindung diri (APD) sesuai kebutuhan

2. Persiapan Pasien
a. Identifikasi pasien (lihat SPO Identifikasi Pasien)
b. Jaga privacy dan siapkan lingkungan aman dan nyaman
c. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan

3. Persiapan alat
a. Set oral
hygiene, berisi: kom kecil 1 buah, pinset anatomi 1 buah,
tongue spatel 1 buah dan arteri klem 1 buah.
b. Handscoe
n bersih 1 pasang dalam kemasan
c. Kassa
sesuai kebutuhan dalam kemasan
d. Tissue
e. Cairan
pencuci mulut sesuai rekomendasi (NaCl 0,9 %)
f. Pelembab
bibir sesuai rekomendasi (boraks gliserin, gentian
violet)
g. Lidi Kapas sesuai kebutuhan
h. Bengkok dan tempat sampah medis
i. Perlak dengan pengalas atau handuk kecil

MEMBERSIHKAN MULUT

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-85 1 2/2
PADANG
4. Pelaksanaan
a. Cuci tangan dan gunakan APD sesuai kebutuhan
b. Dekatkan alat pada pasien.
c. Atur posisi pasien sesuai kebutuhan / kondisi
d. Miringkan kepala pasien diatas pinggiran bantal
e. Letakkan perlak dengan pengalas / handuk kecil dibawah
dagu dan pipi pasien
f. Buka set oral hygiene, masukkan kassa dan cairan yang akan
digunakan
g. Pasang handscoen bersih
h. Buka mulut pasien dengan spatel / sudip lidah yang
dibungkus dengan kain kassa basah bersih
i. Bersihkan rahang dan gigi dengan kassa basah yang
dililitkan pada pinset antomis / arteri klem
j. Letakkan kassa kotor dalam bengkok
k. Bersihkan sela-sela gigi dengan lidi kapas basah
l. Letakkan lidi kapas kotor dalam bengkok
m. Bersihkan daerah mulut dengan tissue
n. Olesi bibir dan mukosa mulut dengan pelembab bibir sesuai
rekomendasi
o. Bila ada stomatitis olesi dengan gentian violet (sesuai
rekomendasi)
p. Perhatikan respon / kondisi pasien
q. Atur posisi pasien keposisi semula
r. Bereskan alat-alat, lepaskan APD dan cuci tangan
s. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan

UNIT TERKAIT Seluruh instalasi pelayanan keperawatan di RSUP Dr. M. Djamil


Padang

DAFTAR RUJUKAN Wahid Iqbal Mubarak, SKM, Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia,
Teori Dan Aplikasi Dalam Praktik , 2008.
PERAWATAN KATETER DOUBLE LUMEN (CDL)

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-86 1 1/2
PADANG
DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA
STANDAR TANGGAL REVISI
PROSEDUR 10 MARET 2014
OPERASIONAL dr. Irayanti, Sp.M
NIP 19620123 198901 2001
PENGERTIAN Urutan tindakan dalam memberikan perawatan keteter double
lumen pada saat akan dilakukan tindakan hemodialisis dan
mengakhiri sesi hemodialisis

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah dalam perawatan


keteter double lumen (CDL)

KEBIJAKAN 1. Undang – Undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit


2. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1691 tahun 2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 49 tahun 2013 tentang
Komite Keperawatan
5. Keputusan Menteri Kesehatan No. 938/Menkes/SK/VIII/2007
tentang Standar Asuhan Kebidanan
6. Surat Keputusan Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil Padang
No.YM.01.01/II/05/2014 Tentang Penetapan Pemberlakuan
Kebijakan Pelayanan di RSUP Dr. M. Djamil Padang

PROSEDUR 1. Persiapan petugas


a. Pastikan dan identifikasi kebutuhan pasien yang akan
dilakukan tindakan
b. Cuci tangan sesuai prosedur (lihat SPO cuci tangan)
c. Gunakan alat pelindung diri (APD) sesuai kebutuhan

2. Persiapan Pasien
a. Identifikasi pasien (lihat SPO Identifikasi Pasien)
b. Jaga privacy dan siapkan lingkungan aman dan nyaman
c. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan

3. Persiapan alat
a. Set redresing 1 bh
b. Bethadine dlm tempatnya
c. Nacl 0,9% 50cc
d. Heparin
e. Gentamicin injeksi 40mg
f. Kassa sterilj
g. Hypafix 15 cm
h. Duk steril
i. Spuit 1cc
j. APD sesuai kebutuhan

PERAWATAN KATETER DOUBLE LUMEN (CDL)

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-86 1 2/2
PADANG
6. Pelaksanaan
a. Cuci tangan dan pasang APD sesuai kebutuhan
b. Lepaskan balutan kateter double lumen yang lama
c. Evaluasi exit site dan area sekitarnya
d. Lepas sarung tangan non steril, pasang sarung tangan steril
e. Letakan duk steril dibawah kateter, bersihkan exit site kateter
dengan kassa steril berisi betadin, mulai dari exit ste
mengarah keluar dengan gerakan sirkuler
f. Bersihkan daerah exit site dan tunnel dengan kassa yang telah
diberi nacl 0,9%
g. Tutup exit site dengan kassa steril dan hypafix
h. Bersihkan bagian luar kedua lumen kateter dengan kassa
steril berisikan betadin. Lakukan sampai ke ujung kedua
lumen/cap
i. Rendam kedua cap dalam betadin untuk pemakaian
berikutnya
j. Aspirasi kedua lumen secara bergantian dengan memakai
spuit 10cc. Buang aspirasi pertama dari kedua lumen kedalam
sampah medis
k. Pada pasien yang akan memulai tindakan hemodialisis,
berikan heparin bolus pada lumen berwarna biru (outlet)
sebanyak 2000 unit dalam 3cc Nacl 0,9%
l. Pada pasien yang telah mengakhiri tindakan hemodialisis:
i. Setelah semua darah kembali ke sirkulasi pasien, klem
kedua kateter double lumen dan kedua line pada sirkuit
ekstrakorporeal(arteri dan venous line)
ii. Bersihkan ke dua lumen dengan memakai kassa steril
berisikan betadin.lakukan sampai keujung ke dua lumen
iii. Berikan heparin dan gentamisin lock pada masing-
masing lumen sesuai dengan volume lumen( gentamicin
10 mg/ (0.25cc) perlumen
iv. Tutup kedua ujung lumen dengan cap dengan erat
v. Balut kateter dengan kassa steril dan lakukan fiksasi
dengan benar memakai plester.
m. Bereskan alat – alat, lepaskan APD, perawat cuci tangan
n. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan

UNIT TERKAIT Seluruh instalasi pelayanan keperawatan di RSUP Dr. M. Djamil


Padang

DAFTAR RUJUKAN 1. Nicola Thomas, (1997) Renal Nursing (2nded) Baillere Tindall
2. Materi pelatihan perawat ginjal intensif PPGII (2013)
MENGUKUR TAJAM PENGLIHATAN (VISUS)

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-87 1 1/2
PADANG
DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA
STANDAR TANGGAL REVISI
PROSEDUR 10 MARET 2014
OPERASIONAL dr. Irayanti, Sp.M
NIP 19620123 198901 2001
PENGERTIAN Urutan tindakan dalam menilai ketajaman penglihatan menurut
ukuran atau standar baku dengan memakai snellen chart/ optotip
snellent.

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk menilai


ketajaman penglihatan.

KEBIJAKAN 1. Undang – Undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit


2. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1691 tahun 2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 49 tahun 2013 tentang
Komite Keperawatan
5. Keputusan Menteri Kesehatan No. 938/Menkes/SK/VIII/2007
tentang Standar Asuhan Kebidanan
6. Surat Keputusan Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil Padang
No.YM.01.01/II/05/2014 Tentang Penetapan Pemberlakuan
Kebijakan Pelayanan di RSUP Dr. M. Djamil Padang

PROSEDUR 1. Persiapan petugas


a. Pastikan dan identifikasi kebutuhan pasien yang akan
dilakukan tindakan
b. Cuci tangan sesuai prosedur (lihat SPO cuci tangan)
c. Gunakan alat pelindung diri (APD) sesuai kebutuhan

2. Persiapan Pasien
a. Identifikasi pasien (lihat SPO Identifikasi Pasien)
b. Jaga privacy dan siapkan lingkungan aman dan nyaman
c. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan

3. Persiapan alat
a. Snellent chart/ optotipe snellent
b. Senter
c. Frame
d. Dop atau penutup mata
k. Alat tulis sesuai kebutuhan

4. Pelaksanaan tindakan
a. Cuci tangan dan pasang APD sesuai kebutuhan
b. Atur posisi pasien sejajar snellent chart dengan jarak 5
atau 6 meter.

MENGUKUR TAJAM PENGLIHATAN (VISUS)

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-87 1 2/2
PADANG
c. Pasang frame, tutup mata kiri dengan dop (telapak tangan)
d. Perintahkan pasien agar membaca huruf yang tertera pada
snellent chart mulai dengan huruf yang paling atas (kiri-
kanan) kebawah dan tentukan baris terakhir yang dapat
dibaca benar oleh pasien
e. Dokumentasikan nilai visus 5 / 5 atau 6 / 6 (normal) pada
pasien yang mampu membaca huruf paling bawah pada
snellent
f.Lakukan pemeriksaan dengan tangan pemeriksa. jika pasien
tidak mampu membaca huruf pada snellent chart.
g. Dokumentasikan nilai visus 1 / 60 pada pasien yang mampu
menghitung jari dari jarak 1 meter
h. Lakukan pemeriksaan dengan gerakan / lambaian tangan
dari arah kiri kekanan dan atas kebawah, pada pasien yang
tidak mampu menghitung dengan jari ( jarak 30-50 cm) .
i.Dokumentasikan nilai visus 1 / 300 pada pasien yang hanya
mampu melihat lambaian tangan
j.Lakukan pemeriksaan dengan memberikan cahaya senter pada
mata pasien dan tentukan proyeksi sinar dengan cara
memberikan cahaya dari arah atas, bawah, samping kiri dan
samping kanan dan tanyakan pada pasien dari arah mana
datangnya cahaya.
k. Dokumentasikan nilai visus 1 / ~ pada pasien yang hanya
mampu melihat cahaya
l.Dokumentasikan nilai visus nol pada pasien yang tidak mampu
melihat cahaya.
m. Bereskan alat-alat, lepaskan APD dan cuci tangaN.
n. Dokumentasikan tindakan.

UNIT TERKAIT Seluruh instalasi pelayanan keperawatan di RSUP Dr. M. Djamil


Padang

DAFTAR RUJUKAN 1. Opthalmologi umum, 2000


2. Penuntun Ilmu Penyakit Mata, Sidarta Ilyas, 2001
3. Keperawatan Medikal Bedah Brunner and Suddart, 2002
PEMBERIAN OBAT TETES MATA

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-88 1 1/2
PADANG
DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA
STANDAR TANGGAL REVISI
PROSEDUR 10 MARET 2014
OPERASIONAL dr. Irayanti, Sp.M
NIP 19620123 198901 2001
PENGERTIAN Urutan tindakan pemberian obat tetes mata melalui conyungtiva.

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk pemberian obat


tetes mata.

KEBIJAKAN 1. Undang – Undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit


2. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1691 tahun 2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 49 tahun 2013 tentang
Komite Keperawatan
5. Keputusan Menteri Kesehatan No. 938/Menkes/SK/VIII/2007
tentang Standar Asuhan Kebidanan
6. Surat Keputusan Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil Padang
No.YM.01.01/II/05/2014 Tentang Penetapan Pemberlakuan
Kebijakan Pelayanan di RSUP Dr. M. Djamil Padang

PROSEDUR 1. Persiapan petugas


a. Pastikan dan identifikasi kebutuhan pasien yang akan
dilakukan tindakan
b. Cuci tangan sesuai prosedur (lihat SPO cuci tangan)
c. Gunakan alat pelindung diri (APD) sesuai kebutuhan

2. Persiapan Pasien
a. Identifikasi pasien (lihat SPO Identifikasi Pasien)
b. Jaga privacy dan siapkan lingkungan aman dan nyaman
c. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan

3. Persiapan alat
a. Obat tetes mata sesuai program terapi
b. Kapas basah steril / bersih dalam tempatnya
c. Tissue
d. Bengkok
4. Pelaksanaan tindakan
a. Cuci tangan dan pasang APD sesuai kebutuhan
b. Anjurkan pasien untuk melihat keatas
c. Tarik perlahan palpebra inferior kebawah dengan tangan
non dominan sampai terlihat sakus konyungtiva.
d. Buka penutup botol obat dengan tangan dominan dan
pegang botol tegak lurus terbalik

PEMBERIAN OBAT TETES MATA

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-88 1 2/2
PADANG
e. Teteskan obat 1 tetes ke sakus conjuctiva dengan jarak 2 -
3 cm dari permukaan mata (pipa penetes tidak menyentuh
mata atau bulu mata).
f. Anjurkan pasien untuk menutup mata 2 - 3 menit dan
jangan dikedip – kedipkan.
g. Berikan obat tetes mata berikutnya setelah 5 - 10 menit
(jika ada)
h. Bersihkan dengan tissue sisa obat yang merembes keluar
mata.
i. Bereskan alat-alat, lepaskan APD dan cuci tangan
j. Dokumentasikan tindakan.

UNIT TERKAIT Seluruh instalasi pelayanan keperawatan di RSUP Dr. M. Djamil


Padang

DAFTAR RUJUKAN 1. Opthalmologi umum, 2000


2. Penuntun Ilmu Penyakit Mata, Sidarta Ilyas, 2001
3. Keperawatan Medikal Bedah Brunner and Suddart, 2002
KREDENSIAL TENAGA KEPERAWATAN

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-89 1 1/1
PADANG
DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA
STANDAR TANGGAL REVISI
PROSEDUR 10 MARET 2014
OPERASIONAL dr. Irayanti, Sp.M
NIP 19620123 198901 2001
PENGERTIAN Kredensial adalah proses evaluasi terhadap tenaga keperawatan
untuk menentukan kelayakan pemberian Kewenangan Klinis

TUJUAN Meningkatkan profesionalisme tenaga keperawatan serta tata kelola


klinis yang baik agar mutu pelayanan keperawatan dan pelayanan
kebidanan yang berorientasi pada keselamatan pasien di rumah sakit
lebih terjamin dan terlindungi.

KEBIJAKAN 1. Undang – Undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit


2. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1691 tahun 2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 49 tahun 2013 tentang
Komite Keperawatan
5. Surat Keputusan Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil Padang
No.YM.01.01/II/05/2014 Tentang Penetapan Pemberlakuan
Kebijakan Pelayanan di RSUP Dr. M. Djamil Padang

PROSEDUR 1. Komite keperawatan mendapatkan daftar peserta kredensial dari


bagian SDM (Tim Rekruitmen) dengan peserta membawa
dokumen asli dan fotokopi
2. Sub Komite Kredensial melakukan Review, verifikasi dan evaluasi
Dokumen/Porto folio
3. Sub Komite Kredensial menugaskan assesor untuk melakukan
assesmen Kompetensi
4. Assesor membuat rekomendasi hasil assesmen kompetensi
Kepada sub komite Kredensial
5. Sub Komite kredensial membuat laporan seluruh proses
kredensial kepada Ketua Komite Keperawatan untuk diteruskan
kepada Direktur
6. Direktur menerbitkan surat penugasan kewenangan klinis (SPKK)

UNIT TERKAIT Seluruh instalasi pelayanan keperawatan di RSUP Dr. M. Djamil


Padang
DAFTAR RUJUKAN Pedoman Jenjang Karir Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan dan
Keteknisian Medis

REKREDENSIAL TENAGA KEPERAWATAN

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-90 1 1/2
PADANG
DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA
STANDAR TANGGAL REVISI
PROSEDUR 10 MARET 2014
OPERASIONAL dr. Irayanti, Sp.M
NIP 19620123 198901 2001
PENGERTIAN Rekredensial adalah proses re-evaluasi terhadap tenaga keperawatan
yang telah memiliki kewenangan klinis untuk menentukan kelayakan
pemberian kewenangan klinis tersebut.

TUJUAN Meningkatkan profesionalisme tenaga keperawatan serta tata kelola


klinis yang baik agar mutu pelayanan keperawatan dan pelayanan
kebidanan yang berorientasi pada keselamatan pasien di rumah sakit
lebih terjamin dan terlindungi.

KEBIJAKAN 1. Undang – Undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit


2. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1691 tahun 2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 49 tahun 2013 tentang
Komite Keperawatan
5. Surat Keputusan Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil Padang
No.YM.01.01/II/05/2014 Tentang Penetapan Pemberlakuan
Kebijakan Pelayanan di RSUP Dr. M. Djamil Padang

PROSEDUR 1. Persiapan Peserta


Permohonan memperoleh kewenangan klinis dengan:
a. Mengajukan permohonan kepada kepala bidang keperawatan
dan diketahui oleh pengelola perawatan
b. Mengisi formulir yang disediakan rumah sakit,
1) Rincian kewenangan klinis yang diajukan dengan
memberikan check list
2) Mengisi portopolio, self assessment, Log Book
3) Melengkapi dokumen bukti.
c. Menyerahkan semua dokumen yang di persyaratkan kepada
kepala bidang keperawatan diketahui oleh pengelola
perawatan.
d. Setelah formulir lengkap, kepala bidang keperawatan
menyerahkan kepada ketua komite keperawatan untuk
ditindaklanjuti.
2. Pelaksanaan
a. Ketua komite keperawatan menugaskan sub komite
kredensial untuk memproses permohonan tersebut.
b. Sub komite kredensial menyiapkan mitra bestari / SPF
minimal 3 orang.
c. Mitra bestari / SPF mengkaji setiap asuhan atau tindakan
keperawatan yang diajukan oleh pemohon, mengacu

REKREDENSIAL TENAGA KEPERAWATAN

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RSUP DR. M. DJAMIL SPO-KOM-KEP-90 1 2/2
PADANG
kepada buku putih yang memuat syarat-syarat kapan seorang
perawat dianggap kompeten .
d. Berdasarkan buku putih (white paper) tersebut mitra bestari /
SPF dapat merekomendasikan atau menolak permohonan
kewenangan klinis asuhan dan tindakan keperawatan.
e. Mitra Bestari / SPF juga menilai kesehatan fisik dan mental.
Kalau perlu dikonsulkan ke dokter untuk rekomendasi
f. Pada akhir proses kredensial, mitra bestari / SPF
merekomendasikan beberapa asuhan dan tindakan
keperawatan tertentu yang boleh dilakukan oleh pemohon
(Clinical Previlege), bila perlu dapat dilakukan asesmen (uji
praktek, wawancara, uji tulis).
g. Ketua komite keperawatan mengkaji ulang rekomendasi dan
memodifikasi bila diperlukan.
3. Penerbitan surat penugasan klinik oleh direktur
a. Ketua komite keperawatan merekomendasi kepada direktur
utama untuk menerbitkan surat penugasan kepada tenaga
perawat pemohon.
b. Surat penugasan tersebut memuat daftar sejumlah
kewenangan klinis untuk melakukan asuhan dan tindakan
keperawatan
c. Direktur menerbitkan Surat Penugasan Kewenangan Klinik
(SPKK)

UNIT TERKAIT Seluruh instalasi pelayanan keperawatan di RSUP Dr. M. Djamil


Padang

DAFTAR RUJUKAN Pedoman Jenjang Karir Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan dan
Keteknisian Medis

Anda mungkin juga menyukai