Farmakoterapi Leukemia
Farmakoterapi Leukemia
“LEUKIMIA AKUT”
1. Klasifikasi Leukimia
Leukemia merupakan penyakit klonal di mana satu atau lebih sel progenitor
hematopoetik normal mengalami perubahan menjadi suatu keganasan1. Leukemia
ditandai dengan diferensiasi dan proliferasi sel induk hematopoietik yang
mengalami transformasi secara maligna dan menyebabkan penekanan serta
penggantian unsur sumsum tulang yang normal. Perkembangan keganasan yang
terjadi pada leukemia akan menghasilkan abnormalitas sel leukemik dan
gangguan produksi sel darah normal (Rahadiyanto, 2014).
Leukemia telah diklasifikasikan sebagai akut atau kronis berdasarkan
perbedaan sel asal dan pematangan sel, presentasi klinis, kecepatan
perkembangan penyakit yang tidak diobati, dan respons terhadap terapi. Empat
leukemia utama diketahui: Acute Lymphoblastic (atau Lymphocytic) Leukemia
(ALL), Acute Myeloid Leukemia (AML), Chronic Lymphocytic Leukemia, dan
Chronic Myeloid Leukemia. Sel belum matang yang tidak terdiferensiasi yang
berkembang biak secara mandiri mencirikan leukemia akut. Leukemia kronis juga
berkembang biak secara mandiri, namun sel-selnya lebih terdiferensiasi dan
matang. Apabila tidak diobati, leukemia akut berakibat fatal dalam beberapa
bulan (Dipiro, 2011).
Rahadiyanto, Kemas Ya’kub., Phey Lian., Baity Indriani. 2014. Pola Gambaran
Darah Tepi pada Penderita Leukimia di Laboratorium Klinik RSUP Dr.
Mohammad Hoesin Palembang. MKS. Vol. 46 No. 4.