Anda di halaman 1dari 5

Step 1 Unfamiliar terms

1. THD: triheksifenidil, mengatasi gangguan gerakan abnormal pada


Peny.Parkinson
2. Hendaya: ketidakampun (abnormalitas fungsi)
3. Halusinasi: gangguan persepsi tanpa objek yang melewati salah
satu panca indera tanpa adanya stimulus, missal halusinasi visual,
auditorik, olfatorik, gustatorik dan taktil. Halusinasi hipnagogik (malam
hari) dan hipnapompik(pagi hari).
4. Sabu-sabu: mer. Gol.stimulan, jenis dari metanphetamin (turunan
dari amphetamin), dihirup. Dalam bentuk tablet yaitu ekstasi. Gejala
tersering yaitu paranoid (waham kejar).
5. Tilikan: insight level, menyadari dirinya sedang dalam keadaan
sakit atau tidak
6. NAPZA: zat yang mengganggu kerja SSP
7. Toleransi zat: membuthkan dosis tertentu hingga menimbulkan
ketergantungan

Step 2 Problems

1. Bagiamana seseorang dikatakan mengalami gangguan jiwa?


2. Klasifikasi dari NAPZA?
3. Bagaimana mekanisme kerja NAPZA hingga mengakibatkan
ketergantungan?
4. Kriteria diagnostic penyalahgunaan NAPZA brdsrkan PPDGJ?
5. Bagaimana penatalaksanaan pasien dengan kecanduan NAPZA?
Penggunaan amfetamin dan sabu perlu rehailitasi di instansi
BNN
Penggunaan THD tidak perlu rehabilitasi
Jka muncul gejala putus-zat, beri terapi yg simtomatik (anti-
psikotik, anti-depressan, dll)
6. Gejala yang ditimbulkan oleh intoksikasi, kecanduan dan putus
obat NAPZA?
7. Diagnosis multiaksil?

STEP 3 Problem solving

1. Terdiri dari 3 komponen: pikiran, perasaan dan perilaku

a. Gejala klinik ang bermakna, jangka waktu dan berulang

b. Gejala tsb menimbulkan penderitaan distress

c. Kemudian gejala tersebut menimbulka disability

c. Gangguan perawatan diri

2. Narkotika: terdiri atas beberapa golongan

Gol.1:
Gol.2:

GOL.3: dengan potensi ringan, digunakan untuk terapi. Contoh


kodein

Psikotropika: zat sintesis atau semisintesis yang bersifat


pikoaktif.

Psikotropika gol.1:

Psikotropika gol.2: amfetamin

Psikotropika gol.3: potensi sedang, ada ketergantungan

Psikotropika gol.4: untuk terapi

Zat adiktif: alcohol, inhalasi(lem,bensin) dsb.

3. Mekanisme kerja NAPZA:

a. Stimulan: merangsang aktvitas otak (masuk ke celah sinaps


mengakibatkan pengeluaran berlebih sehingga terjadi gangguan pada
neurotransmitter seperti dopamine, asetilolkolin dan norepinefrin).
Gangguan pada dopamine, gejalanya menyerupai pada skizofrenia.

b. Depresan: menekan aktivitas otak

c. Halusinogenik: menimbulkan halusinasi


4. PPDGJ III dan DSM IV

Diagnosis multi-aksial:

AXIS I:

1. Gangguan jiwa atau tdk: mudah emosi, sulit tidur, mendengar


bisikan dengan gejala berunang yang mengakibatkan distress
dan disabilty
2. Gangguan psikotik ata non: ya (dengan hendaya berat pada
realita berupa halusinasi)
3. Gangguan mental organic atau non: ya (ada riwayat penggunaan
napza)
4. Menentukan diagnosis utama: Gangguan Mental Prilaku oleh
Penyalahgunaan Zat Multiple, pada pasien ditemukan gejala-
gejala psikotik (Gangguan Psikotik)

AXIS II:

- Gangguan kepribadian: belum bias ditentukan( seharusnya dgn


alo-anamnesis pada pasien psikotik)
- Retardasi Mental
AXIS III: Lesi medic atau fisik, bias berkaitan atau tdk dgn AXIS I (tidak
ada)

AXIS IV: Stressor psikosisial (tidak jelas)

AXIS V: GAF (50-41: gejala berat, diabilitas berat)

Anda mungkin juga menyukai