Anda di halaman 1dari 10

PT Mega Xingxing Indonesia

Rencana Pascatambang

BAB VI
PROGRAM PASCATAMBANG

Program Pascatambang akan segera dilaksanakan ketika kegiatan


penambangan. Program Pascatambang akan meliputi kegiatan-kegiatan sebagai
berikut:
1. Reklamasi
Reklamasi adalah kegiatan pemulihan bekas areal tambang sehingga
menjadi lahan yang bermanfaat dan produktif kembali dengan menyesuaikan
terhadap peruntukannya. Rencana Pasca tambang, lahan yang telah ditambang
oleh perusahaan akan direklamasi dan dikembalikan kepada pemiliknya.
Reklamasi akan disesuaikan dengan Rencana Tata Ruang yang telah disahkan
oleh Pemerintah Daerah yaitu Pemerintahan Provinsi Papua.
Reklamasi lahan pasca penambangan dimaksudkan untuk merehabilitasi
lahan pasca penambangan supaya dapat dimanfaatkan kembali menjadi lahan
pertanian melalui eknologi bahan pembenah tanah, bahan organik dan
pertanaman (revegetasi) sesuai dengan kemampuan teknis dan dana yang
tersedia. Pemberian bahan organik berupa seresah, amelioran sebagai
campuran pupuk organik dan pertanaman tahunan seperti sengon, petai cina,
mete, dan lain-lain merupakan pendekatan yang diupayakan tergantung pada
kondisi pedroaqroklimat dan lappisan suboil dan topsoil yang tersisa.
Daerah yang telah dilakukan pangakhiran tambang tidak selalu
berdampak potensi bahan galiannya habis sama sekali. Komoditas bahan galian
tertentu masih dapat tertinggal sebagai akibat tidak mempunyai nilai ekonomi
bagi pelaku usaha yang bersangkutan. Akan tetapi sumber daya bahan galian
tersebut jangka panjang dapat berpeluang untuk diusahakan apabila antara lain
terjadi perubahan harga atau kebutuhan yang meningkat signifikan.
Reklamasi lahan bekas tambang selain merupakan upaya untuk
memperbaiki kondisi lingkungan pasca tambang, agar menghasilkan

Program Pascatambang VI - 1
PT Mega Xingxing Indonesia
Rencana Pascatambang

lingkungan ekosistem yang baik dan diupayakan menjadi lebih baik


dibandingkan rona awalnya, dilakukan dengan mempertimbangkan potensi
bahan galian yang masih tertinggal.
Untuk melaksanakan kegiatan reklamasi diperlukan perencanaan yang
matang dan terstruktur, agar hasil reklamasi dapat tercapai sesuai target yang
dikehendaki. Dalam hal ini reklamasi harus disesuaikan dengan tata ruang.
Perencanaan reklamasi harus sudah disiapkan sebelum melakukan operasi
penambangan dan merupakan program yang terpadu dalam kegiatan operasi
penambangan. Hal-hal yang diperhatikan didalam perencanaan reklamasi
adalah sebagai berikut:
a. Mempersiapkan rencana reklamasi sebelum pelaksanaan penambangan.
b. Luas areal yang direklamasi sama dengan luas areal penambangan.
c. Memindahkan dan menempatkan tanah pucuk pada tempat tertentu dan
mengatur sedemikian rupa untuk keperluan vegetasi.
d. Mangembalikan/memperbaiki kandungan (kadar) bahan beracun
sampai tingkat aman sebelum dapat dibuang ke suatu tempat
pembuangan.
e. Mengembalikan lahan seperti keadaan semula dan/atau sesuai dengan
tujuan penggunaannya.
f. Memperkecil erosi selama dan setelah proses reklamasi.
g. Memindahkan semua peralatan yang tidak digunakan lagi dalam
aktivitas penambangan.
h. Permukaan yang padat harus digemburkan namun bila tidak
memungkinkan untuk agar ditanami dengan tanaman pionir yang
akarnya mampu menembus tanah yang keras.
i. Setelah penambangan maka pada lahan bekas tambang yang
diperuntukan bagi vegetasi, akan segera dilakukan penanaman kembali
dengan jenis tanarnan yang sesuai dengan rencana rehabilitasi.
j. Mencegah masuknya hama dan gulma berbahaya, dan
k. Memantau dan mengelola areal reklamasi sesuai dengan kondisi yang
diharapkan.

Program Pascatambang VI - 2
PT Mega Xingxing Indonesia
Rencana Pascatambang

Program pascatambang (mine closure) tidak akan bisa lepas dari kegiatan
pertambangan itu sendiri. semuanya terintegrasi dan berhubungan antara satu
dengan yang lainnya. Pelaksanaan penutupan tambang di Indonesia dilakukan
oleh badan usaha/ koperasi/ perseorangan yang telah diberikan lzin Usaha
Pertambangan (IUP) sebagaimana diatur dalam UU No. 4 Tahun 2009 tentang
Pertambangan Mineral dan Batubara.
Rehabilitasi lokasi penambangan dilakukan sebagai bagian dari program
pengakhiran tambang yang mengacu pada penataan lingkungan hidup yang
berkelanjutan. Salah satu kegiatan pengakhiran tambang, yaitu reklamasi yang
merupakan upaya penataan kembali daerah bekas tambang agar bisa menjadi
daerah bermanfaat dan berdayaguna. Reklamasi tidak berarti akan
mengembalikan seratus persen sama dengan kondisi rona awal.
Tujuan jangka pendek rehabilitasi adalah membentuk bentang alam
(landscape) yang stabil terhadap erosi. Selain itu rehabilitasi juga bertujuan
untuk mengembalikan loksi tambang ke kondisi yang memungkinkan untuk
digunakan sebagai lahan produktif. Bentuk lahan produktif yang akan dicapai
menyesuaiakan dengan tataguna lahan pasca tambang.
Menurut Sujitno (2007), arah dari upaya rehabilitasi lahan bekas tambang
ditinjau dari aspek teknis adalah upaya untuk mengembalikan kondisi tanah
agar stabil dan tidak rawan erosi. Dari aspek ekonomis dan estetika lahan,
kondisi tanah diperbaiki agarnilai/potensi ekonomisnya dapat dikembalikan
sekurang-kurangnya seperti keadaan semula. Dari aspek ekosistem. upaya
pengembalian kondisi ekosistem ke ekosistem semula. Dalam hal ini
revegetasi/reforestisasi adalah upaya yang dapat dinilai mencakup kepentingan
aspek-aspek tersebut. Reklamasi hampir selalu identic dengan revegetasi.
Revegetasi adalah usaha atau kegiatan penanaman kembali lahan bekas
tambang (Direktorat Jenderal Rehabilitasi Hulan dan Lahan Departemen
Kehutanan. 1997) .Menurut Setiadi (2006), tujuan dari revegetasi akan
mencakup re-establishment tumbuhan asli secara berkelanjutan untuk
menahan erosi dan aliran perbaikan oiodiversitas can pemulihan estetika
lanskap. Pemutihan landscape secara langsung menguntungkan bagi lingkungan

Program Pascatambang VI - 3
PT Mega Xingxing Indonesia
Rencana Pascatambang

melalui perbaikan habitat satwa liar, biodiversitas, produktivitas tanah dan


kualitas air.
Rehabiltasi lokasi bekas kegiatan penambangan dilakukan sebagai bagian
dari program pengakhiran tambang yang mengacu pada penataan lingkungan
hidup yang berkelanjutan. Salah satu kegiatan pada akhir tambang, yaitu
reklamasi, yang merupakan upaya penataan kembali daerah bekas tambang
agar bisa menjadi daerah bermanfaat dan berfungsi seperti awal.
Dengan adanya perencanaan jangka pendek PT. Mega Xingxing Indonesia
merencanakan sistem reklamasi bertahap menurut blok tambang yang telah
dikerjakan, dengan penanaman pohon pada lahan yang telah lebih dahulu
tertambang, agar cepat besar dan kelihatan penghijauannya
Kegiatan reklamasi untuk wilayah IUP PT. Mege Xingxing Indonesia akan
menggunakan tanaman lokal dan tanaman keras lainnya, sehingga kegiatan
reklamasi nantinya akan disesuaikan dengan teknik penanaman tanaman
tersebut.

a. Tapak Bekas Tambang


1) Pembongkaran fasilitas tambang
Dalam kegiatan penambangan PT Mega Xingxing Indonesia tidak
terdapat fasilitas tambang yang dibangun di area tapak bekas tambang.
2) Reklamasi lahan bekas fasilitas tambang
Karena tidak ada bangunan fasilitas tambang di area tapak bekas
tambang, maka tidak ada kegiatan reklamasi untuk area tersebut.
3) Pembongkaran dan reklamasi jalan tambang
Jalan tambang akan tetap dipelihara, dan kemudian dialihfungsikan
sebagai jalan akses untuk keperluan kegiatan pascatambang.
4) Reklamasi tambang permukaan
Kegiatan reklamasi tambang permukaan untuk wilayah IUP PT
Mega Xingxing Indonesia akan disesuaikan dengan peruntukan lahan
yang telah disepakati.
5) Reklamasi lahan bekas kolam pengendap

Program Pascatambang VI - 4
PT Mega Xingxing Indonesia
Rencana Pascatambang

Kolam pengendap PT Mega Xingxing Indonesia merupakan bagian


dari fasilitas pengolahan sehingga tidak ada di area tapak bekas
tambang.

b. Fasilitas Pengolahan
1) Pembongkaran fasilitas pengolahan
Fasilitas pengolahan akan dibongkar setelah bahan baku untuk
diproses telah habis. Barang-barang yang masih berharga akan dibawa
keluar. Struktur bangunan yang tersisa akan dihancurkan. Puing-puing
hasil penghancuran akan dibawa keluar dari lokasi tambang.
2) Reklamasi lahan bekas fasilitas pengolahan
Luas lahan bekas fasilitas pengolahan yang siap direklamasi sekitar
0,86 hektar. Proses reklamasi yang akan dilakukan meliputi pengaturan
permukaan lahan selaras dengan bentang lahan sekitarnya sehingga
siap untuk dijadikan kawasan perumahan.
3) Reklamasi lahan bekas kolam tailing dan upaya stabilisasinya
Kolam tailing atau kolam pengendap yang siap direklamasi sekitar
130 𝑚2 . Tailing hasil penambangan akan disalurkan menuju ke bekas
lahan penambangan. Setelah kering, proses reklamasi yang akan
dilakukan meliputi pengaturan permukaan lahan selaras dengan
bentang lahan sekitarnya sehingga siap untuk dijadikan kawasan hutan.
4) Reklamasi lahan bekas timbunan komoditas tambang
Permukaan lahan bekas timbunan komoditas tambang diselaraskan
dengan bentang lahan sekitarnya sehingga siap untuk dijadikan
kawasan perumahan.
5) Pemulihan (remediasi) tanah yang terkontaminasi bahan kimia,
minyak, dan B3.
Bahan pencemar B3 yang potensial di lokasi unit pengolahan
adalah tumpahan oli mesin dan BBM. Untuk tanah-tanah yang
terkontaminasi oleh bahan B3 akan dikeruk, dikelola secara biologi
(bioremediasi), atau diisolasi.

Program Pascatambang VI - 5
PT Mega Xingxing Indonesia
Rencana Pascatambang

c. Fasilitas Penunjang
1) Reklamasi lahan bekas landfill
Dalam kegiatan penambangan PT Mega Xingxing Indonesia
reklamasi tambang bekas permukaan tidak di area tapak bekas
tambang.
2) Pembongkaran sisa-sisa bangunan, transmisi listrik, dan pipa
Sebagian struktur/bangunan penunjang tambang akan dibongkar
di akhir usia tambang, yaitu kantor, instalasi listrik dan air, pos
keamanan (satpam). Seluruh bangunan akan dibongkar, begitu juga
dengan fasilitas di atas permukaan seperti saluran listrik bangunan juga
akan dibongkar. Demikian pula dengan fasilitas di bawah permukaan
seperti pipa saluran air. Puing-puing beton akan ditimbun dilubang
bekas tambang, sedangkan sisa-sisa pipa/kabel akan diangkut keluar.
3) Reklamasi lahan bekas bangunan, transmisi listrik, dan pipa
Lahan bekas bangunan akan dibongkar dan direvegetasi kembali.
4) Pembongkaran peralatan, mesin, tangki bahan bakar minyak dan
pelumas
Semua peralatan pertambangan, termasuk peralatan yang ada di
bengkel, akan diangkut keluar dari lokasi bekas tambang. Mesin dan
tangki bahan bakar minyak dan pelumas akan dibongkar dan diangkut
keluar dari lokasi bekas tambang.
5) Penanganan sisa bahan bakar minyak, pelumas, dan bahan kimia
Sisa BBM, pelumas, dan bahan kimia akan diangkut keluar dari
lokasi bekas tambang sehingga tidak memberi peluang pencemaran
dalam jangka panjang.
6) Reklamasi lahan bekas sarana transportasi
Sarana transportasi jalan di area penunjang akan tetap
dipertahankan untuk jalan yang akan dipergunakan oleh masyarakat.
7) Reklamasi lahan bekas bangunan dan fondasi beton
Semua struktur bangunan dan fondasi beton seperti bangunan
bekas kantor, mess dan lain-lain akan dibongkar, diselaraskan dengan

Program Pascatambang VI - 6
PT Mega Xingxing Indonesia
Rencana Pascatambang

bentang alam sekitarnya sehingga siap untuk dijadikan kawasan


perumahan.
8) Pemulihan (remediasi) tanah yang terkontaminasi bahan kimia,
minyak, dan B3.
Sumber kontaminasi hanyalah oleh ceceran bahan bakar ataupun
minyak pelumas. Tanah yang terkontaminasi akan diisolasi, atau bila
memungkinkan dipulihkan secara biologi (bioremediasi).
Berikut ini resume mengenai luas lahan yang akan direklamasi
ketika kegiatan pertambangan PT. Mega Xingxing Indonesia berakhir
(Tabel VI.1).
Tabel VI.1
Lokasi dan Luas lahan yang akan direklamasi pada Pascatambang

No. Nama Domain Tata Guna Lahan Luas Area (Ha.)

Bukaan Terganggu
1 Unit Pengolahan Revegetasi 0,00 0,00
2 Open void Sumber Air 0,00 0,00
3 Stockpiles Penataan Lahan 0,00 0,00
4 Topsoil dump Revegetasi 0,00 0,00
5 Waste dump Revegetasi 0,00 0,00
6 Setling ponds Revegetasi 2,00 2,10
7 Parit Penataan Lahan 0,00 0,00
Roads Jalan Masyarakat/Penataan
8 Lahan 0,00 0,00
9 Nursery Revegetasi 0,00 0,00
Ofiice, Camp and Revegetasi
10 other Structures 1,67 1,75
Bukaan Revegetasi dan Penataan
11 Tambang Lahan 18,00 18,90
Kawasan Dermaga
12 Dermaga 0,00 0,00
Jumlah: 21,67 22,75

Program Pascatambang VI - 7
PT Mega Xingxing Indonesia
Rencana Pascatambang

Berdasarkan resume mengenai luas lahan yang akan direklamasi tersebut,


luas lahan yang menjadi domain pascatambang PT. Mega Xingxing Indonesia
lebih luas dari pada pertuntukan lahan di dalam IUP. Hal ini disebabkan karena
terdapat bukaan lahan yang berada di luar IUP untuk kepentingan penunjang
kegiatan penambangan, yaitu luas bukaan yang yang menjadi domain
pascatambang PT. Mega Xingxing Indonesia pada block 1 adalah adalah 21,67
Ha dengan luas daerah terganggu 22,75 Ha.

2. Pengembangan Sosial, Budaya dan Ekonomi

Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang tambang bauksit, PT Mega


Xingxing Indonesia merasa bertanggung jawab atas kesejahteraan masyarakat
lokal disekitar wilayah operasinya.
Bagi PT. Mega Xingxing Indonesia, masyarakat lokal yang sejahtera
adalah jembatan untuk mewujudkan salah satu tujuan perusahaan yakni
memperkuat kemitraan dan kerjasama dengan pemerintah, karyawan dan
masyarakat lokal.
Oleh karena itu, sejak awal program pemberdayaan masyarakat
senantiasa mendapat perhatian penuh dari perusahaan. Namun demikian, tidak
ada program yang sekali jalan, begitu pula dengan program community
development yang dilakukan PT. Mega Xingxing Indonesia.
Pengalaman membuktikan upaya untuk memberdayakan masyarakat
harus dilaksanakan dengan tekad dan komitmen yang sungguh-sungguh dari
semua pihak yang terlibat yakni masyarakat dan PT. Mega Xingxing Indonesia.
Untuk itulah PT. Mega Xingxing Indonesia terus menerus mengevaluasi
pelaksanaan program community development yang telah dilakukan agar
program dapat mencapai tujuannya termasuk dalam kerangka ini adalah
mengubah paradigma program dari program yang berdasarkan keinginan
sekelompok kecil elit, menjadi yang berbasis pada kebutuhan riil masyarakat
dan dari pembangunan bersifat fisik menjadi non fisik.
Pahan paradigma progaram community development itu sedikit demi
sedikit telah menunjukkan hasilnya. Dengan adanya pengakuan banyak pihak

Program Pascatambang VI - 8
PT Mega Xingxing Indonesia
Rencana Pascatambang

bahwa pelaksanaannya sudah cenderung lebih menyentuh kebutuhan dan


problem masyarakat lokal.
Namun yang paling penting dari hasil yang telah dicapai program
community PT. Mega Xingxing Indonesia adalah terciptanya program kerjasama
yang sinergis antara PT. Mega Xingxing Indonesia, masyarakat lokal dan
pemerintah.
Apa yang telah dilakukan dilapangan memperlihatkan bahwa program
community development PT. Mega Xingxing Indonesia saling melengkapi dan
terkaiterat dengan program pembangunan pemerintah dan berbagai inislatif
masyarakat sendiri. Dengan demikian PT. Mega Xingxing Indonesia sangat
mencermati tantangan dunia pertambangan yang semakin kompleks dengan
paradigma Community Social Responbility dalam bingkai socially and
environmentally friendly.
Salah satu substansi yang harus dilakukan dalam kegiatan penutupan
tambang adalah melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap karyawan.
Satu hal penting yang perlu diperhatikan untuk menjamin keberhasilan
penutupan tambang adalah penanganan (manajemen) staf dan karyawan. Hal
tersebut dikarenakan saat menjelang penutupan tambang akan dilakukan hal-
hal berikut:
 Pemutusan hubunga kerja (PHK) secara bertahap.
 Memberikan latihan ketrampilan bagi karyawan agar setelah di-PHK
mempunyai daya saing untuk bekerja di tempat lain.
 Memberi kesempatan pertama kepada karyawan yang di-PHK untuk
menjadi mitra dalam pekerjaan pemeliharaan dan perawatan tanaman
revegetasi.
Beberapa orang penting untuk dipertahankan dalam manajemen,
khususnya mereka yang memiliki kompetensi dan yang dapat menerima
perubahan, karena setiap hari akan menemukan lingkungan kerja yang berbeda.
Program pengembangan social, budaya dan ekonomi yang akan dilakukan PT.
Mega Xingxing Indonesia dapat dilihat pada tabel VI.2

Program Pascatambang VI - 9
PT Mega Xingxing Indonesia
Rencana Pascatambang

Tabel VI.2
Program Sosial, Budaya dan Ekonomi
No. Jenis Program Kegiatan
1 Sosial Impact Assesment Pemetaan Sosial
Program Keberlanjutan Sosial Penguatan lembaga masyarakat desa
Program Ketahananan pangan desa
2
Program Ketahanan kesehatan desa
Program Pendidikan & Kebudayaan
Program Keberlanjutan Ekonomi Pendidikan wirausaha
3
Pengembangan UKM

3. Pemeliharaan danPerawatan
Pemeliharaan stabilitas fisik dan kimia dilakukan demi melindungi kesehatan
dan keselamatan masyarakat dan lingkungan. Pemeliharaan dan perawatan
tapak bekas tambang akan mencakup:
 Tapak bekas tambang yang telah direklamasi akan dirawat dengan
teknik-teknik yang sesuai dengan norma pemeliharaan tanaman.
 Merekonstruksi area reklamasi yang mengalami erosi.
 Penanaman kembali (reseeding or replanting) vegetasi-vegetasi yang
gagal tumbuh.

Program Pascatambang VI - 10

Anda mungkin juga menyukai